Gambaran Umum
Sengaja kami menampilkan halaman ini dalam satu kepulauan yang bernama Bali - Nusa Tenggara. Kepulauan yang dahulu disebut Sunda Kecil ini sangat unik, dengan latar belakang yang berbeda tetapi tetap menjadi satu kesatuan. Di kepulaaun ini terdapat budaya yang menjadi potensi aset wisata. Pulau Bali dengan penyebaran agama Hindu-nya, Pulau Nusa Tenggara dengan peninggalan kerajaan Mataram yang dialihkan ke Provinsi Nusa Tenggara Barat, dengan mayoritas Agama Islam, tetapi juga banyak dijumpai sejumlah candi kuno peninggalan Agama Hindu, dan Nusa Tenggara Timur yang mayoritas beragama Kristen. Ketiga Provinsi yang ada di gugusan Kepulauan Bali - Nusa Tenggara, masing - masing mempunyai potensi yang luar biasa akan aset Wisata dan Budaya. Pulau Nusa Tenggara sendiri dahulu mempunyai satu propinsi lagi yaitu Timor - Timor namun akhirnya memisahkan diri setelah proses integrasi yang dijalankan sejak tahun 1975 - 1999 tidak membuahkan hasil, dan secara referendrum memerdekakan diri menjadi negara Timor Leste.
Bali adalah nama
salah satu provinsi di Indonesia dan juga merupakan nama pulau
terbesar yang menjadi bagian dari provinsi tersebut. Selain terdiri dari Pulau
Bali, wilayah Provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil di
sekitarnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau
Nusa Ceningan dan Pulau Serangan. Bali terletak di antara
Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota provinsinya
ialah Denpasar yang terletak di bagian selatan pulau ini. Mayoritas
penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal sebagai
tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya,
khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga
dikenal dengan sebutan Pulau Dewata dan Pulau
Seribu Pura.
Kepulauan Nusa
Tenggara atau Kepulauan Sunda Kecil (sekarang kadangkala
digunakan dalam peta-peta geografis dunia), adalah gugusan pulau-pulau di
sebelah timur Pulau Jawa, dari Pulau Bali di sebelah barat,
hingga Pulau Timor di sebelah timur. Kepulauan Barat
Daya danKepulauan Tanimbar yang merupakan bagian dari wilayah
Provinsi Maluku secara geologis juga termasuk dalam kepulauan Nusa
Tenggara. Secara administratif, Kepulauan Nusa Tenggara termasuk wilayah negara
Indonesia, kecuali bagian timur Pulau Timor termasuk wilayah negaraTimor Leste. Di awal kemerdekaan
Indonesia, kepulauan ini merupakan wilayah Provinsi Sunda Kecil yang
beribukota di Singaraja, kini terdiri atas 3 provinsi(berturut-turut dari
barat): Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Utara : Laut Bali
Selatan : Samudera
Indonesia
Barat :
Provinsi Jawa Timur
Timur : Provinsi
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Barat
Mataram Ibukota Propinsi Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Barat
Utara : Laut
Flores
Selatan : Samudera Hindia
Barat :
Provinsi Bali
Timur : Provinsi
Nusa Tenggara Timur
Nusa Tenggara Timur
Utara : Laut
Flores
Selatan : Samudera Hindia
Barat
: Provinsi Nusa Tenggara Barat
Timur : Timor
Leste, Provinsi Maluku, dan Laut Banda
I. Demografi
Penduduk Bali kira-kira
sejumlah 4 juta jiwa lebih, dengan mayoritas 92,3% menganut agama Hindu.
Agama lainnya adalah Buddha, Islam,Protestan dan Katolik.
Agama Islam adalah agama minoritas terbesar di Bali dengan penganut
antara 5-7,2%. Selain dari sektor pariwisata, penduduk Bali juga hidup dari
pertanian dan perikanan, yang paling dikenal dunia dari pertanian di Bali ialah
sistemSubak. Sebagian juga memilih menjadi seniman. Bahasa yang
digunakan di Bali adalah Bahasa
Indonesia, Bali dan Inggris khususnya bagi yang bekerja di
sektor pariwisata.
Demografi Nusa Tenggara Barat
Penduduk Nusa Tenggara Barat mayoritas beragama Islam. Hal ini dipengaruhi oleh masuknya Islam yang dilakukan oleh Prabu Rangkesari, Pangeran Prapen, putera Sunan Ratu Giri. Datang mengislamkan kerajaan Lombok. Dalam Babad Lombok disebutkan, pengislaman ini merupakan upaya dari Raden Paku atau Sunan Ratu Giri dari Gersik, Surabaya yang memerintahkan raja-raja Jawa Timur dan Palembang untuk menyebarkan Islam ke berbagai wilayah di Nusantara. Secara historis budaya yang dibawa oleh agama terdahulu yaitu Hindu yang dibawa oleh kerajaan Majapahit dengan misi untuk menyatukan Nusantara.
Penduduk Nusa Tenggara Barat mayoritas beragama Islam. Hal ini dipengaruhi oleh masuknya Islam yang dilakukan oleh Prabu Rangkesari, Pangeran Prapen, putera Sunan Ratu Giri. Datang mengislamkan kerajaan Lombok. Dalam Babad Lombok disebutkan, pengislaman ini merupakan upaya dari Raden Paku atau Sunan Ratu Giri dari Gersik, Surabaya yang memerintahkan raja-raja Jawa Timur dan Palembang untuk menyebarkan Islam ke berbagai wilayah di Nusantara. Secara historis budaya yang dibawa oleh agama terdahulu yaitu Hindu yang dibawa oleh kerajaan Majapahit dengan misi untuk menyatukan Nusantara.
Jumlah penduduk di
provinsi ini adalah 4.448.873 jiwa dimana penduduk laki-laki sebanyak 2.213.608
jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 2.235.265 jiwa (2007). Sebagian besar
penduduk beragama Kristen dengan persentase ± 95%
(mayoritas Kristen), ± 4% Muslim, ±
0,2% Hindu atau Buddha dan ± 3% untuk lainnya. Nusa
Tenggara Timur menjadi tempat perlindungan untuk kalangan Kristen di Indonesia
yang menjauhkan diri dari konflik agama di Maluku dan Irian
Jaya. Tingkat pendaftaran
sekolah menengah adalah 39% yang jauh dibawah rata-rata Indonesia, yaitu 80.49%
tahun 2003/04 (menurut UNESCO). Minuman berupa air bersih, sanitasi dan
kurangnya sarana kesehatan menyebabkan terjadinya kekurangan gizi anak (32%)
dan kematian bayi (71 per 1000) juga lebih besar dari kebanyakan provinsi
Indonesia lainnya. Sumber Foto : Flores Exotic Tours 2013.
II. Sejarah
Sejarah Bali
Penghuni pertama pulau
Bali diperkirakan datang pada 3000-2500 SM yang bermigrasi
dari Asia. Peninggalan peralatan batu dari masa tersebut ditemukan di
desa Cekik yang terletak di bagian barat
pulau. Zaman prasejarah kemudian berakhir dengan datangnya
ajaran Hindu dan tulisan Bahasa
Sanskerta dari India pada 100 SM. Kebudayaan Bali kemudian
mendapat pengaruh kuat kebudayaan India yang prosesnya semakin cepat setelah
abad ke-1 Masehi. Nama Balidwipa (pulau Bali) mulai ditemukan di
berbagai prasasti, di antaranya Prasasti Blanjong yang dikeluarkan oleh Sri
Kesari Warmadewa pada 913 M dan menyebutkan kata Walidwipa.
Diperkirakan sekitar masa inilah sistem irigasi subak untuk
penanaman padi mulai dikembangkan. Beberapa tradisi keagamaan dan budaya juga
mulai berkembang pada masa itu.
Kerajaan Majapahit (1293–1500 AD) yang beragama Hindu dan
berpusat di pulau Jawa, pernah mendirikan kerajaan bawahan di Bali sekitar
tahun 1343 M. Saat itu hampir
seluruh nusantara beragama Hindu, namun seiring
datangnya Islam berdirilah kerajaan-kerajaan Islam di nusantara yang
antara lain menyebabkan keruntuhan Majapahit. Banyak bangsawan, pendeta, artis
dan masyarakat Hindu lainnya yang ketika itu menyingkir dari Pulau
Jawa ke Bali. Orang Eropa yang pertama kali menemukan Bali
ialah Cornelis de Houtman dari Belanda pada 1597,
meskipun sebuah kapal Portugis sebelumnya pernah terdampar dekat
tanjung Bukit, Jimbaran, pada 1585. Belanda lewat VOC pun mulai
melaksanakan penjajahannya di tanah Bali, akan tetapi terus mendapat perlawanan
sehingga sampai akhir kekuasaannya posisi mereka di Bali tidaklah sekokoh
posisi mereka di Jawa atau Maluku. Bermula dari wilayah utara Bali,
semenjak 1840-an kehadiran Belanda telah menjadi permanen yang awalnya
dilakukan dengan mengadu-domba berbagai penguasa Bali yang saling tidak
mempercayai satu sama lain. Belanda melakukan serangan besar lewat laut dan
darat terhadap daerah Sanur dan disusul dengan daerah Denpasar. Pihak Bali yang
kalah dalam jumlah maupun persenjataan tidak ingin mengalami malu karena
menyerah, sehingga menyebabkan terjadinya perang sampai mati atau puputanyang
melibatkan seluruh rakyat baik pria maupun wanita termasuk rajanya.
Diperkirakan sebanyak 4.000 orang tewas dalam peristiwa tersebut, meskipun
Belanda telah memerintahkan mereka untuk menyerah. Selanjutnya, para gubernur
Belanda yang memerintah hanya sedikit saja memberikan pengaruhnya di pulau ini,
sehingga pengendalian lokal terhadap agama dan budaya umumnya tidak berubah.
Sejarah Nusa Tenggara Barat
Merekonstruksi sejarah
Kerajaan Selaparang menjadi sebuah bangunan kesejarahan yang utuh dan
menyeluruh agaknya memerlukan pengkajian yang mendalam. Permasalahan utamanya
terletak pada ketersediaan sumber-sumber sejarah yang layak dan memadai. Sumber-sumber
yang ada sekarang, seperti Babad dan lain-lain memerlukan pemilihan dan
pemilahan dengan kriteria yang valid dan reliable.
Apa yang tertuang dalam tulisan sederhana ini mungkin masih mengundang
perdebatan. Karena itu sejauh terdapat perbedaan-perbedaan dalam
pengungkapannya akan dlmuat sebagai gambaran yang masih harus ditelusurl
sebagal bahan pengkajlan leblh ianjut. Agak sulit membuat kompromi penafsiran
untuk menemukan benang merah ketiga deskripsi di atas. Minimnya sumber-sumber
sejarah menjadi alasan yang tak terelakkan.
Zaman Majapahit
Menurut Lalu Djelenga
(2004), catatan sejarah kerajaan-kerajaan di Lombok yang lebih berarti dimulai
dari masuknya Majapahit melalui ekspedisi di bawah Mpu Nala pada tahun 1343
sebagai pelaksanaan Sumpah Palapa Maha Patih Gajah Mada yang kemudian
diteruskan dengan inspeksi Gajah Mada sendiri pada tahun 1352. Ekspedisi ini, lanjut
Djelenga, meninggalkan jejak kerajaan Gelgel di Bali. Sedangkan
di Lombok dalam perkembangannya meninggalkan jejak berupa empat
kerajaan utama saling bersaudara, yaitu Kerajaan Bayan di barat, Kerajaan
Selaparang di Timur, Kerajaan Langko di tengah dan Kerajaan Pejanggik di
selatan. Selain keempat kerajaan tersebut, terdapat kerajaan-kerajaan kecil,
seperti Parwa dan Sokong serta beberapa desa kecil,
seperti Pujut, Tempit, Kedaro, Batu
Dendeng, Kuripan dan Kentawang. Seluruh kerajaan dan desa ini
selanjutnya menjadi wilayah yang merdeka setelah kerajaan Majapahit runtuh. Di
antara kerajaan dan desa itu yang paling terkemuka dan paling terkenal adalah
Kerajaan Lombok yang berpusat di Labuhan Lombok. Disebutkan kota Lombok
terletak di teluk Lombok yang sangat indah dan mempunyai sumber air tawar yang
banyak. Keadaan ini menjadikannya banyak dikunjungi oleh pedagang-pedagang
dari Palembang, Banten, Gresik dan Sulawesi. dan
mempunyai senjata yg bernama sundu.
Sumber
Terkait :
http://www.travellers.web.id/
Sumber
Utama :
ENSIKLOPEDI LAINNYA
Terkini Indonesia
Terbaik Indonesia
Travelling
Kita