indonesaEnglish



Kamis, 08 Oktober 2015

Budaya Kalimantan Barat

Kamis, 08 Oktober 2015

1. Rumah Adat 



Rumah adat Kalimantan Barat dinamakan Istana Kesultanan Pontianak. Istana Kesultanan Pontianak berbentuk panggung. Bagian kolongnya tidak dipergunakan, karena tanahnya berawa-rawa. Pada kiri-kanan istana terdapat kamar-kamar dan ditengahnya terdapat singgasana, tempat Sultan mengadakan upacara dan pertemuan. Istana tersebut terbuat dari kayu besi seluruhnya dan atapnya terbuat dari sirap kayu besi pula.




2. Tari-tarian Daerah Kalimantan Barat


Tari Monong Kalimantan Barat

Tari Monong
Merupakan sebuah tari penolak penyakit, agar si penderita dapat sembuh kembali. Penari berlaku seperti dukun dengan jampi-jampinya.
Tari Zapin Tembung
merupakan suatu tari pergaulan dalam masyarakat Kalimantan Barat.
Tari Menoreh Getah
Tari ini menggambarkan gerak kehidupan masyarakat pedesaan Kalimantan Barat yang memenuhi kebutuhan sehari-harinya dengan menoreh getah. Berpijak pada ide itu tari ini digarap berdasarkan unsur-unsur gerak dari tari Melayu dan Dayak yang ada di daerah Kalimantan Barat.
Tari Tandak Sambas
Merupakan bentuk tari-tarian pergaulan rakyat Kalimantan Barat.
Tari Mandau
merupakan simbolisasi dari semangat juang masyarakat Suku Dayak dalam membela harkat dan martabatnya.



















3. Pakaian Adat


Pria Kalimantan Barat memakai pakaian adat berupa tutup kepala berhiaskan bulu burung enggang, baju tanpa lengan (rompi), celana panjang sebatas lutut dan kain yang berfungsi sebagai ikat pinggang. Perhiasan yang dipakainya berupa kalung manik-manik. Wanitanya memakai kain yang menutup bagian dada, juga lapisan kain-kain yang berfungsi sebagai setagen dan kain yang ditenun. Perhiasan yang dipakainya berupa bulu enggang sebagai perhiasan kepala, kalung manik-manik dan gelang di lengan. Pakaian adat ini berasal dari suku Dayak, serta biasa disebut Pakaian Adat Tradisional Perang.





4. Senjata Tradisional 


Mandau adalah senjata tradisional yang biasa dipakai oleh penduduk di Kalimantan Barat. MAndau adalah sejenis parang dan ada pula mandau yang dipakai untuk keperluan sehari-hari. Senjata lainnya adalah perisai, sumpitan, tombak, dan sabit. Mandau untuk keperluan berperang, dihiasi dengan rambut manusia sebagai lambang keberanian. Perisainya yang disebut kelikit berukuran setinggi badan dengan diberi hiasan ukir-ukiran berwarna hitam dan merah. Senjata lainnya adalah sumpitan dengan anak sumpit (damak) yang ujungnya diberi racun getah pohon yang disebut ipoh.

5. Suku

Penduduk dengan suku bangsa dominan di Kalimantan Barat, yaitu Suku Melayu dan Suku Dayak. Suku Melayu merupakan kelompok etnis terbesar di Kabupaten Sambas, Pontianak, Ketapang,Kayong Utara, Kubu Raya dan Kota Pontianak, sedangkan Suku Dayak merupakan kelompok etnis terbesar di Kabupaten Bengkayang, Landak, Sanggau, Sintang dan Sekadau. Sementara di Kapuas Hulu dan Melawi jumlah Suku Melayu dan Dayak relatif seimbang. Orang Tionghoa juga cukup banyak terdapat di Kalimantan Barat dan terutama terdapat di kawasan perkotaan. Di Kota Singkawang, etnis Tionghoa merupakan kelompok terbesar, disusul Melayu dan di Kota Pontianak etnis Tionghoa merupakan kelompok etnis terbear kedua setelah Melayu. Suku Jawa, Suku Madura dan Suku Sunda juga terdapat di Kalbar terutama mendiami kawasan transmigrasi hingga perkotaan. Suku bangsa lainnya yang di Kalimantan Barat yaitu Suku Bugis dan keturunan Arab yang juga banyak terdapat di pesisir dan perkotaan serta Suku Banjar, Suku Batak,Minangkabau dan suku-suku lainnya. Komposisi Suku Bangsa di Kalimantan Barat berdasarkan Sensus 2000 terdiri suku Sambas (11,92%), Tionghoa (9,46%), Jawa (9,14%), Kendayan (7,83%), Melayu Pontianak (7,50%), Darat (7,39%), Madura (5,46%), Pesaguan (4,79%), Bugis (3,24%), Sunda (1,21%) dan Banjar (0,65%).Publikasi resmi BPS tersebut tidak menunjukkan secara resmi jumlah Suku Melayu dan Dayak.

Berdasarkan data BPS tahun 2003 setelah diolah, Suku bangsa di Kalimantan Barat, yaitu:

Nomor
Suku Bangsa
Jumlah
Konsentrasi
1
Suku Melayu
1.259.890
33,75%
2
Suku Dayak
1.259.802
33,75%
3
Orang Tionghoa
373.690
10,01%
4
Suku Jawa
351.152
9,41%
5
Suku Madura
205.550
5,51%
6
Suku Bugis
123.000
3,20%
7
Suku Sunda
45.090
1,21%
8
Suku Banjar
24.756
0,66%
9
Suku Batak
20.824
0,56%
10
Suku-suku lainnya
69.194
1,85%
Total
3.732.950
100,00%

6. Bahasa

Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang secara umum dipakai oleh masyarakat di Kalimantan Barat. Selain itu bahasa penghubung, yaitu Bahasa Melayu Pontianak, Melayu Sambas dan Bahasa Senganan menurut wilayah penyebarannya. Demikian juga terdapat beragam jenis Bahasa Dayak, Menurut penelitian Institut Dayakologi terdapat 188 dialek yang dituturkan oleh suku Dayak dan Bahasa Tionghoa seperti Tiochiu dan Khek/Hakka. Dialek yang di maksudkan terhadap bahasa suku Dayak ini adalah begitu banyaknya kemiripannya dengan bahasa Melayu, hanya kebanyakan berbeda di ujung kata seperti makan (Melayu), makatn (Kanayatn), makai (Iban) dan makot (Melahui). Khusus untuk rumpun Uut Danum, bahasanya boleh dikatakan berdiri sendiri dan bukan merupakan dialek dari kelompok Dayak lainnya. Dialeknya justru ada pada beberapa sub suku Dayak Uut Danum sendiri. Seperti pada bahasa sub suku Dohoi misalnya, untuk mengatakan makan saja terdiri dari minimal 16 kosa kata, mulai dari yang paling halus sampai ke yang paling kasar. Misalnya saja ngolasut (sedang halus), kuman (umum), dekak (untuk yang lebih tua atau dihormati), ngonahuk (kasar), monirak (paling kasar) dan Macuh (untuk arwah orang mati). Bahasa Melayu di Kalimantan Barat terdiri atas beberapa jenis, antara lain Bahasa Melayu Pontianak dan Bahasa Melayu Sambas. Bahasa Melayu Pontianak sendiri memiliki logat yang sama dengan bahasa Melayu Sarawak, Melayu Malaysia dan Melayu Riau.

7. Lagu Daerah
- Cik - Cik Periuk
- Aek Kapuas
- Masjid Jami
- Kapal Belon
- Alon - Alon








ENSIKLOPEDI LAINNYA



Terkini Indonesia

Terbaik Indonesia

Belanja Indonesia Lihat Lebih Lengkap >>>




Travelling Kita

Comments
0 Comments
 
Copyright ©2015 - 2024 THE COLOUR OF INDONESIA. Designed by -Irsah
Back to top
THE COLOUR OF INDONESIA