indonesaEnglish



Senin, 01 Juli 2013

Selamat Ulang Tahun Jakarta 468 Tahun

Senin, 01 Juli 2013

Selamat Ulang Tahun Jakarta !. Ibukota Negara Republik Indonesia ini berulang tahun yang ke 486. Dengan wajah baru Jakarta akan melakukan perubahan di segala hal. Joko Widodo sebagai Gubernur DKI Jakarta menegaskan bahwa Jakarta harus berubah, Jakarta harus ramah, Jakarta adalah milik kita bersama.


Perubahan ini makin nampak. Joko Widodo sebagai Gubernur DKI Jakarta mampu berkolaborasi dengan Basuki Tjahja Purnama sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta yang baru. Keduanya adalah tokoh yang dikenal memiliki integritas yang tinggi bagi perubahan bangsa ini. Sewaktu menjabat sebagai Walikota Solo "Joko Widodo" mampu menunjukkan semangat dalam membela pedagang tradisonal yang dikenal sebagai kaum wong cilik. Dia menentang keras kebijakan Gubernur Jawa Tengah pada waktu itu "Bibit Waluyo" ketika meremajakan konsep Pasar Tradisional menjadi Pasar Modern yang menekan hak-hak pedagang tradisional. Sama hal dengan koleganya di DKI Jakarta, Basuki Tjahja  Purnama alias Ahok selalu nampak vokal dan selektif dalam merencanakan RAPBD DKI Jakarta. Jika Joko Widodo sebagai orang nomor satu di DKI Jakarta lebih cenderung untuk terjun ke lapangan. Melihat secara langsung kondisi nyata terhadap permasalahan Jakarta dan Warganya di lapangan dengan metode blusukan, Basuki Tjahja Purnama melengkapi dengan kinerjanya dari dalam. Perencanaan Anggaran dan good governance system lebih banyak dilakukan oleh beliau. Keduanya adalah tokoh yang menginspirasi dan dekat dengan rakyat.



Dengan slogan Jakarta Baru Jakarta Kita, DKI Jakarta mulai melakukan perencanaan yang matang. Jika ingin dijual Jakarta harus mampu beradaptasi dengan kota-kota besar dunia. Sebut saja untuk wilayah Asia Tenggara kota ini jauh tertinggal dengan kota-kota seperti Singapura, Bangkok, dan Kuala Lumpur. Mereka jauh matang dari segi perencanaan mobiltas transportasi. MRT "Mass Rapid transport" yang berfungsi untuk mengurangi kemacetan telah dilakukan oleh ketiga kota ini. Terlebih luas wilayah DKI Jakarta yang menganut konsep Megapolitan dengan menghubungkan kota-kota pendukungnya "Bogor, Tangerang, Depok, Bekasi" - "JABODETABEK" harus mempunyai sarana transportasi yang memadai. Terutama untuk mengurangi kemacetan di DKI Jakarta dan daerah penyanggahnya. Proyek Pembuatan Mass Rapid Transport dengan satu rel atau Monorail akan segera terwujud. Jakarta bukan hanya mempunyai Monorail yang menghubungkan wilayah Lebak Bulus dan Kota tetapi berusaha untuk mewujudkan Monorail yang menghubungkan Jakarta dengan daerah penyangganya. 

Rencana Tahap 1 Monorail yang menghubungkan Bandara Soetta - Kuningan akan segera dilaksanakan. Perencanaan Monorail ini akan menghubungkan 3 koridor/ rute.
-1 Cawang Central - Cibubur yang disinggahi meliputi Cililitan, Kramat Jati, TMII, KP Rambutan, Munjul.
-2 Cawang Central - Bekasi Timur yang disinggahi meliputi Halim, Jatiwaringin, Curug, Pondok Gede Timur
-3 Cawang Central - Grand Melia, Kuningan yang disinggahi BNN, Cikoko, Pancoran
Total keseluruhan sepanjang 52 km.
Sedangkan rencana Tahap 1 Monorail yang menghubungkan Bandara Soetta - Tangerang dengan wilayah Jakarta akan dilakukan dengan konsep APM (Automated People Mover). Dimana ketika penumpang turun dari pesawat secara otomatis terdapat jalan yang menghubungkan keduanya. 

Kedua proyek monorail ini dikerjakan berbeda
1 - Rute Monorail wilayah Jakarta. 
Lebak Bulus - Kota dilakukan oleh PT Jakarta Monorail.


Mock up Kereta Monorail PT Jakarta Monorail

2 - Rute Monorail wilayah Jakarta dan daerah penyangga
Dilakukan oleh Konsorsium BUMN yang dipelopori oleh :
- PT Adhi Karya (Persero) selaku pemimpin konsorsium dan pembuatan jalur serta pengelolaan stasiun.
- PT INKA (Persero) bersama PT Len Industri (Persero) untuk sistem pengoperasiannya
- PT Angkasa Pura II (Persero) untuk Monorail Bandara Soetta (Soekarno-Hatta)
- PT Jasa Marga (Persero) sebagai pengguna lahan milik dan parkir PT Jasa Marga (Persero)
- PT Telkom Indonesia (Persero) sebagai layanan sistem informasi penumpang dan ticketing.

Mock up Kereta Monorail Buatan PT INKA (Persero)
Konsorsium BUMN

Pembangunan Monorail ini diharapkan dapat mengurangi sebagian besar dari masalah kemacetan Jakarta. Terlebih dengan diterapkannya sistem tarif dasar masuk bagi kendaraan bermotor di jalan-jalan utama ibukota serta penerapan 3 IN 1 sebelumnya. Diharapkan para Warga Jakarta dan kaum urban akan enggan untuk mengendarai mobil di wilayah Jakarta. Mereka akan lebih nyaman untuk memakirkan mobilnya di shelter terdekat dan beralih ke Monorail dan Bus Way sebagai penunjang mobilisasi.

Pengguna Bus Way pada jam kantor

Begitu kompleksnya permasalahan Ibu Kota Negara ini. Hal yang tidak dapat dilupakan adalah banjir. Ketika hutan-hutan beton makin mewarnai Jakarta dan lahan terbuka hijau makin sempit apakah kota ini masih layak untuk dihuni. Menurut survey dari Badan Pusat Statistik pertumbuhan kaum Urbanisasi di Jakarta memang mengalami penurunan untuk beberapa tahun belakangan ini. Hal ini dikarenakan daerah-daerah penyangga DKI Jakarta saling mengembangkan wilayah kotanya menjadi daerah yang mandiri dan terpadu. Tengok saja Sumarecon Bekasi, Alam Sutera Serpong, BSD City, Kota Bintaro, Sentul City, Karwachi di mana pengembang berusaha untuk memfasilitasi wilayahnya selayak kota mandiri, akan tetapi hal ini tidak mengurangi banjir yang selalu menggenangi Jakarta pada saat musim hujan tiba. Lalu bagaimana program dari Joko Widodo untuk mengatasi banjir di DKI Jakarta ?.


Banjir Kanal Timur dan Barat yang hanya menjadi wacana pada kepemimpinan sebelumnya kini dalam progress yang berarti. Pembebasan lahan warga yang menjadi permasalahan lambat laun dapat diatasi. Bukan hanya itu peremajaan beberapa waduk seperti Pluit dapat dilakukan oleh Pemerintah DKI Jakarta dengan cara memindahkan warganya ke Rusunawa Marunda. Joko Widodo juga giat mengkampanyekan program eco living dan eco green pada setiap bangunan yang berkonsep Superblock disertai Mall didalamnya. Hal ini bertujuan agar ruang terbuka hijau makin dapat dinikmati oleh warga DKI. Program Biopori yang dapat menyerap air juga gencar dilakukan bahkan jauh dilakukan pada masa kepemimpinan Gubernur DKI sebelumnya "Fauzi Bowo" kita dukung apa yang menjadi hal terbaik bagi Ibu Kota Negara ini.

Progress Banjir Kanal

Peremajaan Waduk Pluit

Central Park salah satu mall yang menerapkan konsep eco living

Biopori Untuk Jakarta !

Wajah DKI Jakarta yang semakin hari semakin berubah juga dirasakan dengan adanya beberapa Taman Kota yang mulai dihidupkan kembali Taman Menteng, Taman Ayoddya adalah contohnya. Taman-taman ini diharapakan selain sebagai ruang terbuka hijau yang berguna untuk mengatasi polusi dan banjir juga sebagai sarana interaksi oleh beberapa komunitas di DKI Jakarta. Taman Suropati dan Lembang di Menteng contohnya sudah lama menjadi sarana interaksi dari beberapa komunitas pencinta seni. Pada event-event tertentu taman ini dijadikan sebagai tempat mangkal bagi komunitas di wilayah Jakarta dan penyanggahnya.

Komunitas Seni Di Taman Suropati

Hampir selesainya jembatan layang yang menghubungkan wilayah Kuningan dengan Kampung Melayu diharapkan dapat mengatasi kemacetan yang ada di Jakarta. Wilayah ini nantinya akan menjadi shopping belt layaknya Orchad Road - Singapura. Kuningan yang merupakan salah satu wilayah segitiga emas diharapkan dapat menjadi penyangga industri perdagangan. Hal ini nampak pada dibangunnya mal-mal terbaik seperti Ciputra World oleh pengembang Ciputra, Kuningan City oleh Agung Podomoro dan Sedayu,  Rasuna Epicentrum dan Kota Kasablanca oleh Bakrie Land dan pusat perbelanjaan dan hiburan sebelumnya seperti Pasar Festival, Mall Ambasador, serta ITC Kuningan. Di wilayah ini nantinya interaksi Masyarakat Bisnis Internasional akan semakin jelas terlihat dengan adanya beberapa superblock yang hadir di wilayah ini.

Jembatan Layang Kuningan - Kampung Melayu

Ciputra World Kuningan - Jakarta

Kuningan City - Jakarta

Event-event tahunan yang turut hadir dan memeriahkan ibu kota seperti Pekan Raya Jakarta, Pekan Industri Kreatif Indonesia, Jakarnaval, Jakarta Night Festival diharapkan dapat menambah devisa bagi Jakarta. Uniknya lagi Joko Widodo selaku DKI 1 mengagas event tahunan tandingan yang diselenggarakan di Monas dengan nama Pekan Industri Kreatif. Alasan yang dikemukakan cukup masuk akal karena Pekan Raya Jakarta yang diselenggarakan di Kemayoran terlalu menuntut eklusifitas dan hanya menonjolkan dari segi komersialisasi sehingga dianggap tidak merakyat. Kita butuh hal yang baru yang dapat menyatukan rakyat. Pekan Industri Kreatif adalah jawaban dari Joko Widodo terhadap permasalahan ini. 

Pembukaan Pekan Industri Kreatif

Joko Widodo adalah toko yang dikenal dekat dengan rakyat. Maka jangan heran jika orang DKI 1 ini dianugerahi oleh Lembaga Internasional The City Mayor Foundation sebagai walikota terbaik nomor 3 di dunia ketika menjabat Walikota Solo. Semangat yang menyatukan Solo dengan slogannya "Spirit Of Java" dapat mengantarkan Joko Widodo menuju Solo Baru pada waktu itu. Dari pengalaman-pengalaman itulah Joko Widodo ingin membuktikan bahwa Jakarta akan dapat lebih baik. Ada yang berkesan ketika beliau baru menjabat sebagai orang nomor 1 di DKI. Beliaulah adalah obat dari Alm H. Taufiq Kiemas suami dari Mantan Presiden RI ke 5 "Megawati Soekarno Putri" Pak bule ini menyebutkan bahwa Joko Widodo adalah obat dari sakitnya sebelum akhirnya bapak berpulang. Kedua tokoh ini sangat menjunjung prinsip kesatuan dalam keragaman "Unity to diversity". Beberapa event tahunan yang baru siap digalahkan bukan hanya melibatkan masyarakat Betawi yang merupakan simbol dari DKI Jakarta tetapi juga melibatkan element masyarakat secara keseluruhan. Bahkan dalam pagelaran itu delegasi Solo turut serta memeriahkan event tahunan dalam pawai busana yang diselenggarakan Jakarnaval.

Delegasi Solo dalam Jakarnaval

Pelayanan kesehatan dan pendidikan menjadi dua program yang diprioritaskan dalam mensejahterahkan warga. Walaupun banyak ditentang akan pelaksanaan program Kartu Jakarta Sehat atau KJS dengan merujuk pada asuransi kesehatan, dikarenakan kerugian yang dialami oleh beberapa rumah sakit di Jakarta terhadap premi yang terlalu kecil yang dibayarkan oleh Pemerintah DKI menurut beberapa rumah sakit di Jakarta. Nyatanya program ini tetap berjalan. 

Bahkan orang nomor satu di DKI Jakarta ini pernah berujar bahwa :
"Coba saja jika pelaksanaan program ini tidakdilanjutkan, kita tidak akan segan-segan untuk mempersulit  pemberian izin untuk beberapa rumah sakit yang menolak program ini, Dalam keadaan perang saja seorang musuh berhak untuk ditolong terlebih lagi ini Warga Jakarta yang kapasitasnya harus dilindungi oleh Pemerintah DKI Jakarta selaku eksekutif  serta DPRD DKI Jakarta selaku legislatif. Setiap warga mempunyai hak yang sama di dalam pelayanan pendidikan dan kesehatan. 

Kartu Jakarta Sehat "KJS"

Perubahan-perubahan itulah dapat mengantarkan Jakarta ke arah yang lebih baik. Dirgahayu Jakarta, Dirgahayu Ibu Kota Negara tercinta, Dirgahayu ke 486.


Kembali Ke :  Artikel




Terkini Indonesia

Terbaik Indonesia

Belanja Indonesia Lihat Lebih Lengkap >>>




Travelling Kita

Comments
0 Comments
 
Copyright ©2015 - 2024 THE COLOUR OF INDONESIA. Designed by -Irsah
Back to top
THE COLOUR OF INDONESIA