Flora dan
fauna khas provinsi Sumatera Utara adalah sepasang hewan dan tumbuhan yang ditetapkan menjadi flora dan
fauna provinsi Sumatera Utara. Layaknya provinsi-provinsi lainnya di seluruh
Indonesia, Sumatera Utara memiliki satu tumbuhan khas dan hewan khas yang
dinobatkan sebagai identitas provinsi tersebut. Tumbuhan dan satwa khas ini
selain disebut sebagai flora dan fauna identitas juga kerap dianggap sebagai maskot provinsi.
Provinsi Sumatera Utara telah menetapkan tumbuhan dan satwa identitasnya. Sebagai
flora identitas, khas, atau maskot adalah bunga kenanga (Cananga odorata).
Sedangkan hewan yang ditetakan sebagai fauna identitas, khas, atau maskot
adalah Burung Beo Nias (Gracula religiosa robusta).
Kenanga Flora Khas Sumatera Utara
Bunga kenanga ditetapkan sebagai tumbuhan khas, maskot, atau flora
identitas provinsi Sumatera Utara. Bunga Kenanga adalah bunga dari famili
Annonaceae yang mempunyai ciri khas aroma yang wangi. Karena itulah bunga ini
kerap disuling untuk dijadikan minyak wangi. Pun kerap dipergunakan sebagai
pelengkap acara-acara adat dan keagamaan. Termasuk dipergunakan sebagai salah
satu bunga tabur saat berziarah.
Nama latin tumbuhan ini adalah Cananga odorata (Lam.)
Hook. f. & Thomson yang mempunyai beberapa nama sinonim diantaranya Cananga
mitrastigma (F.Muell.) Domin,Cananga odoratum (Lam.)
Baill. ex King, Cananga scortechinii King, Unona
canangaSpreng., dan Uvaria odorata Lam.
Pohon kenanga dapat mempunyai
tinggi hingga 20 meter dengan diameter batang mencapai 70 cm. Bunga kenanga
merupakan bunga majemuk dengan garpu-garpu. Tersusun menyerupai bintang yang
terdiri atas 6 lembar daun bunga. Mahkota bunga berwarna kuning. Bunga ini
mempunyai aroma wangi yang khas. Kenanga juga termasuk salah satu bunga yang
mudah perawatannya.
Klasifikasi Ilmiah Kenanga : Kerajaan: Plantae. Divisi: Tracheophyta. Kelas:
Magnoliopsida. Ordo: Magnoliales. Famili: Annonaceae. Genus: Cananga.
Spesies:Cananga odorata.
Beo Nias Fauna Khas Sumatera Utara
Hewan khas atau fauna identitas Sumatera Utara adalah burung Beo Nias. Burung
dari famili Sturnidae ini adalah anak jenis (subspesies) dari Burung Beo (Gracula
religiosa). Subspesies yang dikenal sebagai Burung Beo Nias ini merupakan burung endemik Sumatera Utara. Daerah sebarannya meliputi Pulau
Nias, Pulau Babi, Pulau Tuangku, Pulau Simo dan Pulau Bangkaru.
Nama latin hewan ini adalah Gracula religiosa
religiosa Linnaeus, 1758. Burung Beo sendiri dalam bahasa
Inggris kerap disebut sebagai Common Hill Myna atau Hill Myna.
Burung Beo Nias berukuran sekitar
40 cm. Hampir seluruh bulunya berwarna hitam pekat kecuali bulu di bagian
bagian sayap yang berwarna putih. Paruh berwarna kuning orange, sedang kaki
berwarna kuning. Ciri khas burung Beo Nias yang membedakan dengan burung beo
lainnya adalah adanya sepasang gelambir cuping telinga berwarna kuning serta
iris mata yang berwarna coklat gelap.
Beo Nias bersama burung beo
lainnya terdaftar sebagai spesies Least Concern oleh IUCN Redlist dan terdaftar
sebagai Appendix II CITES. Di Indonesia termasuk burung
yang dilindungi berdasarkan Undang-undang
No. 5 Tahun 1990 dan Peraturan
pemerintah No. 7 Tahun 1999.
Klasifikasi Ilmiah Beo Nias: Kerajaan: Animalia. Filum: Chordata. Kelas: Aves. Ordo: Passeriformes. Famili: Sturnidae. Genus: Gracula. Spesies: G. religiosa. SubspesiesGracula religiosa robusta.
Klasifikasi Ilmiah Beo Nias: Kerajaan: Animalia. Filum: Chordata. Kelas: Aves. Ordo: Passeriformes. Famili: Sturnidae. Genus: Gracula. Spesies: G. religiosa. SubspesiesGracula religiosa robusta.
Sumber Terkait :
Sumber :
http://kebudayaanindonesia.net/
http://alamendah.org/
http://alamendah.org/
Sumber Utama :
Wikipedia.com
Ensiklopedi Sumatera Utara
Sumatera Lainnya
Ensiklopedi Indonesia
Terkini Indonesia
Terbaik Indonesia
Travelling
Kita