I. Penduduk
Suku Bangsa
Masyarakat Kota Batam merupakan masyarakat heterogen yang terdiri dari
beragam suku dan golongan. Suku yang dominan antara lain Melayu, Jawa, Batak, Minangkabau,
dan Tionghoa.
Dengan berpayungkan Budaya Melayu dan menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika,
Batam menjadi kondusif dalam menggerakan kegiatan ekonomi, sosial politik serta
budaya dalam masyarakat. Hingga April 2012, Batam telah berpenduduk 1.153.860
jiwa dan memiliki laju pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi. Dalam kurun
waktu tahun 2001 hingga April 2012 memiliki angka pertumbuhan penduduk
rata-rata lebih dari 8 persen per tahun.
Komposisi etnis Kota Batam pada tahun 2000
| |
Etnis
|
Jumlah (%)
|
Jawa
|
26,78
|
Melayu
|
17,61
|
Batak
|
14,97
|
Minangkabau
|
14,93
|
Tionghoa
|
6,28
|
Bugis
|
2,29
|
Banjar
|
0,67
|
Lain-lain
|
16,47
|
Sumber: Sensus Penduduk Tahun 2000
|
Agama
Islam adalah
agama mayoritas di Kota Batam, dengan jumlah penganut sebanyak 76,69% dari
seluruh penduduk kota. Diikuti oleh penganut Kristen (17,02%), Budha (5,79%),
dan Hindu (0,40%). Mesjid
Raya Batam yang terletak di tengah kota, berdekatan dengan alun-alun, kantor
walikota dan kantor DPRD menjadi simbol masyarakat Batam yang agamis. Agama
Kristen dan Katholik juga banyak dianut oleh masyarakat Batam, terutama yang
berasal dari suku Batak,ambon ,minahasa, Flores. Agama Buddha kebanyakan dianut
oleh warga Tionghoa. Batam memiliki Vihara yang konon terbesar di Asia
Tenggara, yaitu Vihara Duta Maitreya.
Bahasa
Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa
pengantar sehari-hari. Bahasa daerah juga digunakan oleh para penduduk yang
berasal dari daerah lain, seperti Bahasa Melayu,Bahasa
Minang, Bahasa Batak,dan Bahasa
Jawa serta berbagai dialek etnis Tionghoa. Hal demikian terjadi karena
Batam adalah tempat berbagai suku bangsa bertemu.
II. Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi Kota Batam yang lebih tinggi dibandingkan dengan laju
pertumbuhan ekonomi nasional menjadikan wilayah ini andalan bagi pemacu
pertumbuhan ekonomi secara nasional maupun bagi Provinsi Kepulauan Riau.
Beragam sektor penggerak ekonomi meliputi sektor komunikasi, sektor listrik,
air dan gas, sektor perbankan, sektor industri dan alih kapal, sektor
perdagangan dan jasa merupakan nadi perekonomian kota batam yang tidak hanya
merupakan konsumsi masyarakat Batam dan Indonesia tetapi juga merupakan
komoditi ekspor untuk negara lain. Keberadaan kegiatan perekonomian di Kota ini
juga dalam rangka meningkatkan lapangan pekerjaan dan kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah Kota Batam sebagai pelaksana pembangunan Kota Batam bersama-sama
Dewan Perwakilan Rakyat daerah Kota Batam serta keikutsertaan Badan Otorita
Batam dalam meneruskan pembangunan, memiliki komitmen dalam memajukan
pertumbuhan investasi dan ekonomi Kota Batam, hal ini dibuktikan dengan adanya
nota kesepahaman ketiga instansi tersebut, yang kemudian diharapkan terciptanya
pembangunan Kota Batam yang berkesinambungan. Batam, bersama dengan Bintan dan
Karimun kini telah berstatus sebagai Kawasan Ekonomi Khusus(KEK). Dengan ini
diharapkan dapat meningkatkan investasi di Batam yang pada akhirnya ditujukan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
FTZ (Free Trade Zone)
FTZ (Free Trade Zone) Merupakan sarana dan media yang telah di tetapkan oleh BP Batam (Badan Pengusahaan Batam) menjadi Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas dimana pelabuhan di Kota Batam, Kabupaten Bintan, dan Kabupaten Karimun memiliki izin bebas pajak barang ekspor-impor yang berlaku mulai 1 April 2009 oleh Menteri Keuangan dan Menteri Perdagangan.
Komunikasi, Media & Hiburan
Perkembangan Telekomunikasi di Batam terbilang cukup pesat. Diantaranya :
- Batam memiliki Surat Kabar yang merupakan surat kabar wakil bauk surat
kabar Lokal dan Internasional.
- Batam memiliki 65 stasiun radio baik itu berasal dari Indonesia,
Singapura dan Malaysia yang mengudara di Daerah Otorita Batam.
- Batam memiliki 29 stasiun televisi (12 siaran nasional, 3
siaran lokal, dan 14 siaran internasional)
Transportasi
Akses menuju Kota Batam dapat ditempuh melalui jalur udara dan laut. Melalui jalur udara, Batam dapat dicapai melalui Bandar Udara dan Pelabuhan yang melayani rute domestik dan internasional. Selain itu di Batam memiliki banyak moda transportasi yang memudahkan masyarakat dalam beraktifitas.Bandar Udara dengan landasan pacu terpanjang di ASEAN yaitu 4.025 meter dan berstatus Internasional menjadikan Bandar Udara Hang Nadim Batam terbesar di Kepri melayani rute penerbangan domestik di seluruh bandara di Kepri (Bandara Dabo, Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah, dan Bandar Udara Ranai) juga melayani penerbangan domestik ke seluruh Indonesia maupun penerbangan Internasional
Akses menuju Kota Batam dapat ditempuh melalui jalur udara dan laut. Melalui jalur udara, Batam dapat dicapai melalui Bandar Udara dan Pelabuhan yang melayani rute domestik dan internasional. Selain itu di Batam memiliki banyak moda transportasi yang memudahkan masyarakat dalam beraktifitas.Bandar Udara dengan landasan pacu terpanjang di ASEAN yaitu 4.025 meter dan berstatus Internasional menjadikan Bandar Udara Hang Nadim Batam terbesar di Kepri melayani rute penerbangan domestik di seluruh bandara di Kepri (Bandara Dabo, Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah, dan Bandar Udara Ranai) juga melayani penerbangan domestik ke seluruh Indonesia maupun penerbangan Internasional
Pelabuhan Logistik dan Pelabuhan Penumpang yang mempercepat akses pertumbuhan ekonomi di batam dan memudahkan akses dari dan ke domestik dan internasional
-Pelabuhan Internasional Logistik yang menghubungkan Kota Batam dengan Singapura dan Malaysia: Batu
Ampar, Kabil, dan Sekupang
-Pelabuhan Internasional Penumpang: International Ferry Terminal Batam
Centre, Harbour Bay Batu Ampar, Batu Merah, Nongsa,
Waterfront City dan Sekupang.
-Pelabuhan Domestik Penumpang: Harbour Bay Batu Ampar, Sekupang, Telaga
Punggur.
Angkutan menggunakan Taxi (Blue Bird, Port Taxi, dsb) selain itu dengan
biaya yg relatif murah menggunakan Angkutan Kota dan Ojek.
Pada tahun 2010 Kota Batam menggelar tahun kunjungan wisata bertajuk Visit
Batam 2010 - Experience it. Didukung oleh fasilitas hotel dan resort
berstandar internasional serta aneka kegiatan wisata yang disusun dalam
Kalender Kegiatan Kepariwisataan Kota Batan, diharapkan dapat menjamin
kenyamanan dan kepuasan wisatawan domestik dan mancanegara saat berkunjung ke
Kota Batam.
Tempat Penginapan unggulan:
• Harris Hotel
• Mercure Hotel
• Amaris Hotel
• Novotel Hotel
• Pacific Palace Hotel
• Planet Holiday Hotel
• Swiss in Batam Hotel
• Seruni Hotel
• Formosa Hotel
• Turi Beach Resort
• Hotel 01 Batam
• The BCC Hotel & Residence
• I Hotel
• Harmoni Suites Hotel
Tempat-tempat wisata bahari, alam, dan jelajah:
- Jembatan Barelang
- Alun-alun Kota
- Bekas kamp pengungsi Vietnam Pulau Galang
- Mega Wisata
Ocarina
- Pantai Nongsa
- Pantai Melur, di
Pulau Galang melalui Trans Barelang
- Golden Prawn
Bengkong
- Pantai Sekilak
- Marina City
- KTM Resort
(terdapat patung Dewi Kwan-Im raksasa)
- Berbagai resort
berstandar internasional yang menyediakan fasilitas hotel dan lapangan
golf
- Hutan Wisata
Mata Kucing
- Pantai Melayu di
Pulau Rempang melalui Trans Barelang
- Pantai Mirota,
di Pulau Galang melalui Trans Barelang
- Pulau Abang
Besar
- Kebun Raya Batam
Tempat-tempat wisata Belanja:
- Pertokoan Nagoya
- Pertokoan Jodoh
- Mega Mall Batam
Centre
- Imperium Super
Block Nagoya Hill Mall
- Batam City
Square Mall
- Nagoya Hill
- Lucky Plaza
(Pusat penjualan HP)
- My Mart (Pusat
penjualan Komputer)
- DC Mall
- Kepri Mall
- Panbil Mall
- Plaza Batamindo
- Top 100 Tembesi
- Top 100 Jodoh
- Perokoan Aviari
- Ramayana -
Robinson Mall
- Plaza AVAVA
- Center Point
Industri di Batam terbagi menjadi industri berat dan industri ringan.
Industri berat didominasi oleh industri galangan kapal, industri fabrikasi,
industri baja, industri logam dan lainnya. Sedangkan industri ringan meliputi
industri manufacturing, industri elektronika, industri garment, industri
plastik dan lainnya.Selain itu Batam juga dikenal memiliki produksi galangan
kapal terbesar di Indonesia.
Kawasan Industri Berat:
- Kabil Industrial Park
- Seafront Industrial City
- Sekupang Makmur Abadi
Kawasan Industri Ringan:
- Batamindo
Invesment Cakrawala
- Batu Ampar
Industrial Park
- Batu Merah
Industrial Complex
- Bintang
Industrial Park I
- Bintang
Industrial Park II
- Cammo Industrial
Park
- Citra Buana
Industrial I
- Citra Buana
Centre Park II
- Citra Buana
Centre Park III
- Executive
Industrial Park
- Hijrah
Industrial Park
- Indah Industrial
Park
- Kara Industrial
Park
- Latrade Industri
- Malindo Cipta
Perkasa Industri
- Mega Cipta
Industrial Park
- Panbil
Industrial Estate
- Puri Industrial
Park 2000
- Refindo
Industrial Park
- Sarana
Industrial Point
- Taiwan
International Park
- Tunas Industrial
Estate
- Walakaka
Industrial Park
- Lytech Industrial Park
III. Pendidikan
Perguruan Tinggi dan Swasta Batam
Politeknik Negeri Batam, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Universitas
Batam (UNIBA), Universitas Internasional Batam (UIB), Universitas Putera Batam (UPB), STMIK Putera Batam, STIE Ibnu Sina, STT Bentara
Persada, Universitas Riau Kepulauan (Unrika) dan lain-lain.
IV. Sejarah
Pulau
Batam dihuni pertama kali oleh orang melayu dengan
sebutan orang selat sejak tahun 231 Masehi. Pulau yang pernah menjadi medan
perjuangan Laksamana Hang Nadim dalam
melawan penjajah ini digunakan oleh pemerintah pada dekade 1960-an sebagai
basis logistik minyak bumi di Pulau
Sambu. Pada dekade 1970-an, dengan tujuan awal menjadikan Batam sebagai Singapura-nya
Indonesia, maka sesuai Keputusan Presiden nomor 41 tahun 1973, Pulau Batam
ditetapkan sebagai lingkungan kerja daerah industri dengan didukung oleh
Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam atau lebih dikenal dengan
Badan Otorita Batam (BOB) sebagai penggerak pembangunan Batam. Kini menjadi
Badan Pengusahaan (BP Batam).Seiring pesatnya perkembangan Pulau Batam, pada
dekade 1980-an, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 1983, wilayah
Kecamatan Batam yang merupakan bagian dari Kabupaten Kepulauan Riau, ditingkatkan
statusnya menjadi Kotamadya Batam yang memiliki tugas dalam menjalankan
administrasi pemerintahan dan kemasyarakatan serta mendudukung pembangunan yang
dilakukan Otorita Batam (BP Batam). Di era reformasi pada akhir dekade tahun
1990-an, dengan Undang-Undang nomor 53 tahun 1999, maka Kotamadya administratif
Batam berubah statusnya menjadi daerah otonomi, yaitu Pemerintah Kota Batam
untuk menjalankan fungsi pemerintahan dan pembangunan dengan mengikutsertakan
Badan Otorita Batam (BP Batam).
V Pemerintahan
- Pemerintah Kota (Pemko)
Peran pemerintah Kota Batam mengurus segala administrasi kependudukan dan
pencatatan sipil maupun Sumber Daya Manusia. Dalam mewujudkan demokratisasi dan
kelangsungan penyelenggaraan pemerintahan di Kota Batam, pada tanggal 5 Januari
2011 yang lalu, diselenggarakan pemilihan walikota dan wakil walikota Batam.
Melalui proses yang tertib dan aman, maka terpilih dan ditetapkannya Drs. H. Ahmad Dahlan dan
Rudi sebagai Walikota dan Wakil Walikota Batam periode 2011-2016.
- Badan Pengusahaan/ Otorita Batam (BP) Batam
Badan pemerintahan yang lebih berperan dalam tata kelola lahan dan
investasi di Kota batam
- Kota Batam terdiri dari 12-kecamatan dan 64-kelurahan yaitu:
- Kecamatan Batam Kota
- Kecamatan
Nongsa
- Kecamatan Bengkong
- Kecamatan Batu Ampar
- Kecamatan Sekupang
- Kecamatan Belakang Padang
- Kecamatan
Bulang
- Kecamatan Sagulung
- Kecamatan
Galang
- Kecamatan Lubuk Baja
- Kecamatan Sungai Beduk
- Kecamatan Batu Aji
ENSIKLOPEDI LAINNYA
Terkini Indonesia
Terbaik Indonesia
Travelling
Kita