1. Rumah Adat
Rumah Adat Jawa Barat disebut sebagai Rumah Kasepuhan. Rumah adat Kasepuhan
disebut juga dengna Keraton Kasepuhan. Didirikan oleh Pangeran Cakrabuana
sekitar tahun 1529. Beliau merupakan putra Prabu Siliwangi dari Kerajaan
Padjajaran. Jika kita melihat Keraton Kesepuhan di Cirebon merupakan gambaran
dari Rumah Adat Jawa Barat. Rumah Adat Kesepuhan mempunyai gambaran yang sama dengan Keraton Kesepuhan Cirebon. Sehingga dapat mewakili Keraton Kasepuhan sebagai Rumah Adat di Jawa Barat.
Dibawah ini adalah bagian-bagian yang terdapat
dalam Rumah Adat Kasepuhan:
Pintu Gerbang Utama
Terdapat dua pintu gerbang yang pertama terletak
di sebelah utara, sedangkan yang kedua berada di selatan kompleks. Gerbang utara
disebut Kreteg Pangrawit berupa jembatan, sedangkan di sebelah selatan
disebut LawangSanga (pintu sembilan).
Bangunan Pancaratna
Terletak disebelah kiri depan arah Barat dan
berfungsi sebagai tempat seba atau tempat yang menghadap para pembesar desa
atau kampung yang diterima oleh Demang atau Wedana.
Bangunan Pangrawit
Bangunan ini terletak di kiri depan kompleks
dengan posisi menghadap arah Utara. Nama Pancaniti berasal dari dua kata yaitu
panca berarti jalan, dan niti yang berarti mata atau raja atau atasan.
Fungsinya sebagai tempat perwira melatih prajurit, tempat istirahat, dan juga
sebagai tempat pengadilan. Dimana biasanya pada masa sekarang jika diterapkan
pada Rumah Adat Jawa Barat, tempat berkumpulnya keluarga untuk berdiskusi dan
bersantai atau sebagai ruang keluarga.
2. Seni Tradisional
Angklung
Angklung adalah sebuah alat atau waditra kesenian yang terbuat dari bambu khusus yang ditemukan oleh Bapak Daeng Sutigna sekitar tahun 1938. Ketika awal penggunaannya angklung masih sebatas kepentingan kesenian local atau tradisional.
Angklung adalah sebuah alat atau waditra kesenian yang terbuat dari bambu khusus yang ditemukan oleh Bapak Daeng Sutigna sekitar tahun 1938. Ketika awal penggunaannya angklung masih sebatas kepentingan kesenian local atau tradisional.
Degung
Degung merupakan sebuah kesenian sunda yang biasanya dimainkan pada acara hajatan. Kesenian degung ini digunakan sebagai musik pengiring/pengantar. Degung ini merupakan gabungan dari peralatan musik khas Jawa Barat yaitu,Gendang, Goong, Kempul, Saron, Bonang, Kacapi, Suling, Rebab, dan sebagainya. Degung merupakan salah-satu kesenian yang paling populer di Jawa Barat, karena iringan musik degung ini selalu digunakan dalam setiap acara hajatan yang masih menganut adat tradisional, selain itu musik degung juga digunakan sebagai musik pengiring hampir pada setiap pertunjukan seni tradisional Jawa Barat lainnya. Selain seni tari, tanah Sunda juga terkenal dengan seni suaranya. Dalam memainkan Degung biasanya ada seorang penyanyi yang membawakan lagu-lagu Sunda dengan nada dan alunan yang khas. Penyanyi ini biasanya seorang wanita yang dinamakan Sinden. Tidak sembarangan orang dapat menyanyikan lagu yang dibawakan Sinden karena nada dan ritme-nya cukup sulit untuk ditiru dan dipelajari.
Degung merupakan sebuah kesenian sunda yang biasanya dimainkan pada acara hajatan. Kesenian degung ini digunakan sebagai musik pengiring/pengantar. Degung ini merupakan gabungan dari peralatan musik khas Jawa Barat yaitu,Gendang, Goong, Kempul, Saron, Bonang, Kacapi, Suling, Rebab, dan sebagainya. Degung merupakan salah-satu kesenian yang paling populer di Jawa Barat, karena iringan musik degung ini selalu digunakan dalam setiap acara hajatan yang masih menganut adat tradisional, selain itu musik degung juga digunakan sebagai musik pengiring hampir pada setiap pertunjukan seni tradisional Jawa Barat lainnya. Selain seni tari, tanah Sunda juga terkenal dengan seni suaranya. Dalam memainkan Degung biasanya ada seorang penyanyi yang membawakan lagu-lagu Sunda dengan nada dan alunan yang khas. Penyanyi ini biasanya seorang wanita yang dinamakan Sinden. Tidak sembarangan orang dapat menyanyikan lagu yang dibawakan Sinden karena nada dan ritme-nya cukup sulit untuk ditiru dan dipelajari.
Rampak Gendang
Rampak Gendang merupakan kesenian yang berasal dari Jawa Barat. Rampak Gendang ini adalah pemainan menabuh gendang secara bersama-sama dengan menggunakan irama tertentu serta menggunakan cara-cara tertentu untuk melakukannya, pada umumnya dimainkan oleh lebih dari empat orang yang telah mempunyai keahlian khusus dalam menabuh gendang. Biasanya rampak gendang ini diadakan pada acara pesta atau pada acara ritual.
Rampak Gendang merupakan kesenian yang berasal dari Jawa Barat. Rampak Gendang ini adalah pemainan menabuh gendang secara bersama-sama dengan menggunakan irama tertentu serta menggunakan cara-cara tertentu untuk melakukannya, pada umumnya dimainkan oleh lebih dari empat orang yang telah mempunyai keahlian khusus dalam menabuh gendang. Biasanya rampak gendang ini diadakan pada acara pesta atau pada acara ritual.
Kuda renggong
Kuda Renggong atau Kuda Depok ialah salah satu jenis kesenian helaran yang
terdapat di Kabupaten Sumedang, Majalengka dan Karawang. Cara penyajiannya
yaitu, seekor kuda atau lebih di hias warna-warni, budak sunat dinaikkan ke
atas punggung kuda tersebut, Budak sunat tersebut dihias seperti seorang Raja
atau Satria, bisa pula meniru pakaian para Dalem Baheula, memakai Bendo, takwa
dan pakai kain serta selop.
Kecapi suling
Kacapi Suling adalah kesenian yang berasal dari daerah Jawa Barat, yaitu permainan alat musik tradisional yang memadukan suara alunan Suling dengan Kacapi (kecapi), iramanya sangat merdu yang biasanya diiringi oleh Mamaos (tembang) Sunda yang memerlukan cengkok/ alunan tingkat tinggi khas Sunda, yang pada umumnya nyanyian atau lagunya dibawakan oleh seorang penyanyi perempuan, yang dalam bahasa sunda disebut Sinden. Kacapi suling ini biasanya digunakan untuk mengiringi nyanyian sunda. Sunda. Kacapi Suling berkembang pesat di daerah Cianjur dan kemudian menyebar kepenjuru Parahiangan Jawa Barat dan seluruh dunia.
Kacapi Suling adalah kesenian yang berasal dari daerah Jawa Barat, yaitu permainan alat musik tradisional yang memadukan suara alunan Suling dengan Kacapi (kecapi), iramanya sangat merdu yang biasanya diiringi oleh Mamaos (tembang) Sunda yang memerlukan cengkok/ alunan tingkat tinggi khas Sunda, yang pada umumnya nyanyian atau lagunya dibawakan oleh seorang penyanyi perempuan, yang dalam bahasa sunda disebut Sinden. Kacapi suling ini biasanya digunakan untuk mengiringi nyanyian sunda. Sunda. Kacapi Suling berkembang pesat di daerah Cianjur dan kemudian menyebar kepenjuru Parahiangan Jawa Barat dan seluruh dunia.
Tari jaipong
Tanah Sunda (Priangan) dikenal memiliki aneka budaya yang unik dan menarik, Jaipongan adalah salah satu seni budaya yang terkenal dari daerah ini. Jaipongan atau Tari Jaipong sebetulnya merupakan tarian yang sudah modern karena merupakan modifikasi atau pengembangan dari tari tradisional khas Sunda yaitu Ketuk Tilu.Tari Jaipong ini dibawakan dengan iringan musik yang khas pula, yaituDegung. Musik ini merupakan kumpulan beragam alat musik seperti Kendang, Go’ong, Saron, Kacapi, dsb. Degung bisa diibaratkan ‘Orkestra’ dalam musik Eropa/Amerika. Ciri khas dari Tari Jaipong ini adalah musiknya yang menghentak, dimana alat musik kendang terdengar paling menonjol selama mengiringi tarian. Tarian ini biasanya dibawakan oleh seorang, berpasangan atau berkelompok. Sebagai tarian yang menarik, Jaipong sering dipentaskan pada acara-acara hiburan, selamatan atau pesta pernikahan.
Tanah Sunda (Priangan) dikenal memiliki aneka budaya yang unik dan menarik, Jaipongan adalah salah satu seni budaya yang terkenal dari daerah ini. Jaipongan atau Tari Jaipong sebetulnya merupakan tarian yang sudah modern karena merupakan modifikasi atau pengembangan dari tari tradisional khas Sunda yaitu Ketuk Tilu.Tari Jaipong ini dibawakan dengan iringan musik yang khas pula, yaituDegung. Musik ini merupakan kumpulan beragam alat musik seperti Kendang, Go’ong, Saron, Kacapi, dsb. Degung bisa diibaratkan ‘Orkestra’ dalam musik Eropa/Amerika. Ciri khas dari Tari Jaipong ini adalah musiknya yang menghentak, dimana alat musik kendang terdengar paling menonjol selama mengiringi tarian. Tarian ini biasanya dibawakan oleh seorang, berpasangan atau berkelompok. Sebagai tarian yang menarik, Jaipong sering dipentaskan pada acara-acara hiburan, selamatan atau pesta pernikahan.
Tari Ketuk
tilu
Ketuk Tilu adalah suatu tarian pergaulan dan sekaligus hiburan yang biasanya diselenggarakan pada acara pesta perkawinan, acara hiburan penutup kegiatan atau diselenggrakan secara khusus di suatu tempat yang cukup luas. Pemunculan tari ini di masyarakat tidak ada kaitannya dengan adat tertentu atau upacara sakral tertentu tapi murni sebagai pertunjukan hiburan dan pergaulan. Oleh karena itu tari ketuk tilu ini banyak disukai masyarakat terutama di pedesaan yang jarang kegiatan hiburan.
Ketuk Tilu adalah suatu tarian pergaulan dan sekaligus hiburan yang biasanya diselenggarakan pada acara pesta perkawinan, acara hiburan penutup kegiatan atau diselenggrakan secara khusus di suatu tempat yang cukup luas. Pemunculan tari ini di masyarakat tidak ada kaitannya dengan adat tertentu atau upacara sakral tertentu tapi murni sebagai pertunjukan hiburan dan pergaulan. Oleh karena itu tari ketuk tilu ini banyak disukai masyarakat terutama di pedesaan yang jarang kegiatan hiburan.
Tari merak
Tari merak merupakan tarian tradisi suku sunda yang menggambarkan burung-burung merak yang sedang menari dengan gembira , tarian ini dibawakan oleh penari wanita-wanita sunda . dan biasanya tarian merak ini dibawakan untuk acara perkawinan ataupun menyambut tamu yang datang berkunjung ke tanah sunda .
Tari merak merupakan tarian tradisi suku sunda yang menggambarkan burung-burung merak yang sedang menari dengan gembira , tarian ini dibawakan oleh penari wanita-wanita sunda . dan biasanya tarian merak ini dibawakan untuk acara perkawinan ataupun menyambut tamu yang datang berkunjung ke tanah sunda .
Tari topeng
Tari topeng ini adalah tarian suku sunda yang dibawakan oleh sekelompok orang penari pria atau wanita, yang menggunakan topeng khas suku sunda , dan biasanya tarian ini untuk menyambut tamu-tamu yang ingin berkunjung datang , dan sebagai pementasan pada saat acara-acara tertentu .Seperti perkawinan,khitanan,dan sebagainya.
Tari topeng ini adalah tarian suku sunda yang dibawakan oleh sekelompok orang penari pria atau wanita, yang menggunakan topeng khas suku sunda , dan biasanya tarian ini untuk menyambut tamu-tamu yang ingin berkunjung datang , dan sebagai pementasan pada saat acara-acara tertentu .Seperti perkawinan,khitanan,dan sebagainya.
Kuda Lumping
Kuda
Lumping merupakan kesenian yang beda dari yang lain, karena dimainkan dengan
cara mengundang roh halus sehingga orang yang akan memainkannya seperti
kesurupan. Kesenian ini dimainkan dengan cara orang yang sudah kesurupan itu
menunggangi kayu yang dibentuk seperti kuda serta diringi dengan tabuhan
gendang dan terompet. Keanehan kesenian ini adalah orang yang memerankannya
akan mampu memakan kaca serta rumput. Selain itu orang yang memerankannya akan
dicambuk seperti halnya menyambuk kuda. Biasanya kesenian ini dipimpin oleh
seorang pawang. Kesenian ini merupakan kesenian yang dalam memainkannya
membutuhkan keahlian yang sangat husus, karena merupakan kesenian yang cukup
berbahaya.
Wayang golek
Wayang Golek merupakan kesenian tradisional dari Jawa Barat, yaitu
pementasan sandiwara boneka yang terbuat dari kayu dan dimainkan oleh seorang
sutradara merangkap pengisi suara yang disebut Dalang. Seorang Dalang memiliki
keahlian dalam menirukan berbagai suara manusia. Seperti halnya Jaipong,
pementasan Wayang Golek diiringi musik Degung lengkap denganSinden nya. Wayang
Golek biasanya dipentaskan pada acara hiburan, pesta pernikahan atau acara
lainnya. Waktu pementasannya pun unik, yaitu pada malam hari (biasanya semalam
suntuk) dimulai sekitar pukul 20.00 – 21.00 hingga pukul 04.00 pagi. Cerita
yang dibawakan berkisar pada pergulatan antara kebaikan dan kejahatan (tokoh
baik melawan tokoh jahat). Ceritanya banyak diilhami oleh budaya Hindu dari
India, sepertiRamayana atau Perang Baratayudha. Tokoh-tokoh dalam cerita
mengambil nama-nama dari tanah India. Dalam Wayang Golek, ada ‘tokoh’ yang
sangat dinantikan pementasannya yaitu kelompok yang dinamakan Purnakawan,
seperti Dawala danCepot. Tokoh-tokoh ini digemari karena mereka merupakan tokoh
yang selalu memerankan peran lucu (seperti pelawak) dan sering memancing gelak
tawa penonton. Seorang Dalang yang pintar akan memainkan tokoh tersebut dengan
variasi yang sangat menarik.
3. Senjata Tradisional
Kujang adalah sebuah senjata unik dari daerah Jawa Barat.
Kujang mulai dibuat sekitar abad ke-8 atau ke-9,
terbuat dari besi, baja dan bahan
pamor, panjangnya sekitar 20 sampai 25 cm dan beratnya sekitar
300 gram. Kujang
merupakan perkakas yang merefleksikan ketajaman dan daya kritis dalam kehidupan
juga melambangkan kekuatan dan keberanian untuk melindungi hak dan kebenaran.
Menjadi ciri khas, baik sebagai senjata, alat pertanian, perlambang, hiasan,
ataupun cindera mata. Menurut Sanghyang siksakanda ng karesian pupuh
XVII, kujang adalah senjata kaum petani dan memiliki akar pada budaya pertanian
masyarakat Sunda. Senjata ini juga identik dengan kepunyaan Prabu Siliwangi, dan tidak heran jika bagian dari kujang terdapat macan yang menjadi simbol dari Prabu Siliwangi.
4. Pakaian Adat
Pakaian khas suku
sunda yang sering kita kenal yaitu kebaya. Kebaya
merupakan pakaian khas Jawa Barat yang sangat terkenal, sehingga kini kebaya
bukan hanya menjadi pakaian khas sunda saja tetapi sudah menjadi pakaian adat
nasional. Itu
merupakan suatu bukti bahwa kebudayaan daerah merupakan bagian dari kebudayaan
nasional.
Pakaian adat kebaya juga dimiliki oleh Jawa Tengah dan biasanya menggunakan
Kain sehingga Pakaian adatnya disebut kain kebaya. Kebaya adalah
blus tradisional yang dikenakan oleh wanita Indonesia yang terbuat dari bahan
tipis yang dikenakan dengan sarung, batik, atau pakaian rajutan tradisional lainnya seperti songket dengan
motif warna-warni. Pakaian adat jawa barat di
bagi menjadi beberapa golongan, seperti pakaian rakyat biasa, pakaian golongan
menengah, dan pakaian adat bangsawan yang hanya dikenakan oleh kaum bangsawan.
- Adapun penjelasan bagi Pakaian Adat Pria dan Wanita di Jawa Barat sbb :
Pakaian Adat Pria Jawa Barat :
Terdiri dari baju jas
dengan kerah menutup leher yang biasa disebut
dengan Jas Takwa
dengan Jas Takwa
Kain batik atau lebih
dikenal dengan nama Kain Dodot dengan motif
bebas.
bebas.
Celana panjang yang
sewarna dengan Jas Takwa
Penutup kepala / Bendo
Kalung
Sebilah keris yang
terselip di belakang pinggang
Alas kaki atau selop
Rantai kuku macan
atau jam rantai sebagai hiasan Jas Takwa
Pakaian Adat Wanita Jawa Barat :
Baju Kebaya motif
polos dengan hiasan sulam atau manik-manik
Kain batik atau
disebut juga Kain Kebat Dilepe.
Ikat pinggang, biasa
disebut Beubeur yang fungsinya untuk
mengancangkan kain Kebat Dilepe
mengancangkan kain Kebat Dilepe
Selendang, biasa
disebut Karembong yang berfungsi
sebagai pemanis.
Beberapa hiasan
kembang goyang yang menghiasi bagian atas kepala
serta rangkaian bunga melati yang menghiasi sanggul rambut
serta rangkaian bunga melati yang menghiasi sanggul rambut
Kalung
Alas kaki / selop
yang warnanya sama dengan warna kebaya
5. Suku
Suku di Jawa Barat terbagi dalam tiga suku yaitu :
- Suku Sunda
- Suku Badui
- Orang Cirebon
Suku Sunda
Suku Sunda adalah
kelompok etnis yang
berasal dari bagian barat pulau Jawa, Indonesia,
dengan istilah Tatar Pasundan yang mencakup wilayah administrasi
provinsi Jawa Barat, Banten, Jakarta, Lampung dan
wilayah barat Jawa Tengah (Banyumasan).
Suku Sunda merupakan etnis kedua terbesar di Indonesia. Sekurang-kurangnya
15,2% penduduk Indonesia merupakan orang Sunda. Jika Suku
Banten dikategorikan sebagai sub suku Sunda maka 17,8% penduduk
Indonesia merupakan orang Sunda. Mayoritas orang Sunda beragama Islam, akan tetapi
ada juga sebagian kecil yang beragama Kristen, Hindu, dan Sunda Wiwitan (Jati
Sunda). Agama Sunda Wiwitan masih bertahan di beberapa komunitas pedesaan suku
Sunda, seperti di Kuningan dan masyarakat suku Baduy di
Lebak Banten yang
berkerabat dekat dan dapat dikategorikan sebagai suku Sunda.
Orang Sunda dikenal memiliki sifat optimistis, ramah, sopan, dan riang. Orang Portugis mencatat
dalam Suma Oriental bahwa orang sunda bersifat jujur
dan pemberani. Orang sunda juga adalah yang pertama kali melakukan hubungan
diplomatik secara sejajar dengan bangsa lain. Sang Hyang Surawisesa atau
Raja Samian adalah raja pertama di Nusantara yang melakukan hubungan diplomatik
dengan Bangsa lain pada abad ke-15 dengan orang Portugis di Malaka. Hasil dari
diplomasinya dituangkan dalam Prasasti Perjanjian Sunda-Portugal.
Beberapa tokoh Sunda juga menjabat Menteri dan pernah menjadi wakil Presiden
pada kabinet RI. Disamping prestasi dalam bidang politik (khususnya pada awal
masa kemerdekaan Indonesia) dan ekonomi, prestasi yang cukup membanggakan
adalah pada bidang budaya yaitu banyaknya penyanyi, musisi, aktor dan aktris
dari etnis Sunda, yang memiliki prestasi di tingkat nasional, maupun
internasional
Suku Badui
Suku Badui mempunyai kedekatan
atau hubungan kekerabatan dengan Suku Sunda. Sebab wilayah Banten dahulu
merupakan bagian dari Jawa Barat. Walaupun Suku Badui berasal dari Lebak
Banten, namun pada kenyataannya mereka juga menempati wilayah yang berbatasan
langsung dengan Jawa Barat seperti di daerah sekitar Sukabumi dan Pelabuhan
Ratu. Mereka disebut sebagai orang Badui
Luar. Karena mereka masih mau berinteraksi dengan dunia luar.
Orang Cirebonan
Orang atau Etnis Cirebon atau Suku Bangsa Cirebon
adalah kelompok etnis yang tersebar di sekitar Kota
Cirebon dan Kabupaten
Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka sebelah utara atau
biasa disebut sebagai Wilayah "Pakaleran", Kabupaten Kuningan sebelah utara, Kabupaten
Subang sebelah utara mulai dari Blanakan, Pamanukan, hingga
Pusakanagara dan sebagian Pesisir utara Kabupaten Karawang mulai dari Pesisir
Pedes hingga Pesisir Cilamaya di Provinsi
Jawa Barat dan di sekitar Kec.
Losari di Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Orang Cirebon biasa juga disebut Orang Pesisir, karena menempati wilayah pesisir Pantai Utara di Jawa Barat. Berjumlah sekitar 1,9
juta. Masyarakat Suku Cirebon memeluk agama Islam. Bahasa yang
dituturkan oleh orang Cirebon adalah gabungan dari Bahasa
Jawa, Sunda, Arab dan China yang
mereka sebut sebagai Bahasa Cirebon. Mereka juga memiliki dialek Bahasa
Sunda tersendiri yang disebut Bahasa Sunda Cirebon.
Selain itu
terdapat Suku Jawa, dan Suku Padang, Arab serta China yang menempati wilayah
Jawa Barat.
6. Bahasa
Hampir
sama dengan penyebaran suku yang menempati sebagian besar wilayah Jawa Barat.
Bahasa Daerah di Jawa Barat terbagi atas :
-
Bahasa Sunda Asli
-
Bahasa Badui
-
Bahasa Cirebonan/ Sunda Kasar
Bahasa Sunda
(Basa
Sunda, dalam aksara Sunda Baku adalah sebuah bahasa dari
cabang Melayu-Polinesia dalam rumpun bahasa Austronesia. Bahasa ini
dituturkan oleh setidaknya 42 juta orang dan merupakan bahasa Ibu dengan
penutur terbanyak kedua di Indonesia setelah Bahasa
Jawa. Bahasa Sunda dituturkan di hampir seluruh provinsi Jawa Barat dan Banten, serta
wilayah barat Jawa Tengah mulai dari Kali Brebes (Sungai
Cipamali) di wilayah Kabupaten
Brebes dan Kali Serayu (Sungai Ciserayu) di Kabupaten
Cilacap, di sebagian kawasan Jakarta, serta
di seluruh provinsi di Indonesia dan luar negeri yang menjadi daerah
urbanisasi Suku Sunda. Dari segi linguistik,
bersama bahasa Baduy, bahasa Sunda membentuk suatu rumpun bahasa Sunda yang
dimasukkan ke dalam rumpun bahasa Melayu-Sumbawa.
Bahasa Baduy
Bahasa Buduy adalah bahasa yang digunakan suku Baduy.
Penuturnya tersebar di gunung Kendeng, Rangkasbitung, Lebak;Pandeglang; dan Sukabumi. Penuturnya berjumlah kira-kira 20 000
orang (2000). Dari segi linguistik, bahasa Baduy bukan dialek dari bahasa
Sunda, tapi dimasukkan ke dalam suatu rumpun bahasa Sunda,
yang sendirinya merupakan kelompok dalam rumpun bahasa Melayu-Sumbawa di
cabang Melayu-Polinesia dalam rumpun bahasa Austronesia.
Bahasa Cirebonan
Bahasa Cirebon atau disebut oleh
masyarakat setempat sebagai Basa Cerbon ialah bahasa yang
dituturkan di pesisir utara Jawa Barat terutama mulai daerah Pedes hingga
Cilamaya di Kabupaten Karawang, Blanakan, Pamanukan, Pusakanagara, Pusaka Ratu,
Compreng di Kabupaten Subang, Jatibarang di Kabupaten Indramayu, Ligung,
Jatitujuh, Sumberjaya, Dawuan, Kasokandel, Kertajati, Palasah, Jatiwangi,
Sukahaji dan Sindang di
Kabupaten Majalengka sampai Cirebon dan Losari Timur di Kabupaten Brebes di
Provinsi Jawa Tengah. Pengembangan bahasa Cirebon dilakukan oleh Lembaga
Basa lan Sastra Cirebon (LBSC) dan Lembaga Basa lan Sastra
Dermayon (LBSD) untuk Bahasa Cirebon dialek Dermayu.
Selain itu juga terdapat Bahasa Jawa,
Minangkabau, Melayu, dan Bahasa Pemersatu Indonesia.
7. Lagu Daerah
- Bajing Luncat
- Bubuy bulan
- Cing
Cangkeling
- Es Lilin
- Manuk Dadali
- Neng Geulis
- Panon Hideung
- Pepeling
- Peuyeum
Bandung
- Pileulieuyan
- Tokecang
- Warung Pojok
ENSIKLOPEDI LAINNYA
ENSIKLOPEDI LAINNYA
Terkini Indonesia
Terbaik Indonesia
Travelling
Kita