I. Penduduk
Jumlah penduduk Provinsi Jawa Tengah adalah 39.298.765 jiwa terdiri atas 19.281.140 laki-laki dan 19.989.547 perempuan. Kabupaten/kota dengan jumlah penduduk terbesar adalah Kabupaten Brebes (2,342 juta jiwa), Kabupaten Cilacap (2,227 juta jiwa), dan Kabupaten Banyumas (1,953 juta jiwa). Sebaran penduduk umumnya terkonsentrasi di pusat-pusat kota, baik kabupaten ataupun kota. Kawasan permukiman yang cukup padat berada di daerah Semarang Raya (termasuk Ungaran dan sebagian wilayah Kabupaten Demak dan Kendal), daerah Salatiga Raya ( termasuk wilayah Ambarawa, Bringin, Kopeng, Tengaran dan Suruh), Solo Raya (termasuk sebagian wilayah Kabupaten Karanganyar, Sukoharjo, dan Boyolali), serta Tegal-Brebes-Slawi. Pertumbuhan penduduk Provinsi Jawa Tengah sebesar 0,67% per tahun. Pertumbuhan penduduk tertinggi berada di Kabupaten Demak (1,5% per tahun), sedang yang terendah adalah Kota Pekalongan (0,09% per tahun). Dari jumlah penduduk ini, 47% di antaranya merupakan angkatan kerja. Mata pencaharian paling banyak adalah di sektor pertanian (42,34%), diikuti dengan perdagangan(20,91%), industri (15,71%), dan jasa (10,98%).
Jumlah penduduk Provinsi Jawa Tengah adalah 39.298.765 jiwa terdiri atas 19.281.140 laki-laki dan 19.989.547 perempuan. Kabupaten/kota dengan jumlah penduduk terbesar adalah Kabupaten Brebes (2,342 juta jiwa), Kabupaten Cilacap (2,227 juta jiwa), dan Kabupaten Banyumas (1,953 juta jiwa). Sebaran penduduk umumnya terkonsentrasi di pusat-pusat kota, baik kabupaten ataupun kota. Kawasan permukiman yang cukup padat berada di daerah Semarang Raya (termasuk Ungaran dan sebagian wilayah Kabupaten Demak dan Kendal), daerah Salatiga Raya ( termasuk wilayah Ambarawa, Bringin, Kopeng, Tengaran dan Suruh), Solo Raya (termasuk sebagian wilayah Kabupaten Karanganyar, Sukoharjo, dan Boyolali), serta Tegal-Brebes-Slawi. Pertumbuhan penduduk Provinsi Jawa Tengah sebesar 0,67% per tahun. Pertumbuhan penduduk tertinggi berada di Kabupaten Demak (1,5% per tahun), sedang yang terendah adalah Kota Pekalongan (0,09% per tahun). Dari jumlah penduduk ini, 47% di antaranya merupakan angkatan kerja. Mata pencaharian paling banyak adalah di sektor pertanian (42,34%), diikuti dengan perdagangan(20,91%), industri (15,71%), dan jasa (10,98%).
Mayoritas penduduk Jawa Tengah adalah Suku Jawa.
Jawa Tengah dikenal sebagai pusat budaya Jawa, di mana di
kota Surakarta dan Yogyakarta terdapat
pusat istana kerajaan Jawa yang masih berdiri hingga kini. Suku minoritas yang
cukup signifikan adalah Tionghoa, terutama di kawasan perkotaan meskipun di daerah
pedesaan juga ditemukan. Pada umumnya mereka bergerak di bidang perdagangan dan
jasa. Komunitas Tionghoa sudah berbaur dengan Suku Jawa, dan banyak di antara
mereka yang menggunakan Bahasa Jawa dengan logat yang kental sehari-harinya.
Pengaruh kental bisa kita rasakan saat berada di kota Semarang serta
kota Lasem yang
berada di ujung timur laut Jawa Tengah, bahkan Lasem dijuluki
Le Petit Chinois atau Kota Tiongkok Kecil. Selain itu di beberapa kota-kota
besar di Jawa Tengah ditemukan pula komunitas Arab-Indonesia.
Mirip dengan komunitas Tionghoa, mereka biasanya bergerak di bidang perdagangan
dan jasa. Di daerah perbatasan dengan Jawa Barat terdapat pula orang Sunda yang
sarat akan budaya Sunda, terutama di wilayah Cilacap, Brebes, dan Banyumas. Di
pedalaman Blora (perbatasan
dengan provinsi Jawa Timur) terdapat komunitas Samin yang
terisolir, yang kasusnya hampir sama dengan orang
Kanekes/ Badui di Banten.
Komposisi etnis Jawa Tengah pada tahun 2000
| |
Etnis
|
Jumlah (%)
|
Jawa
|
97,96
|
Sunda
|
1,05
|
Tionghoa
|
0,54
|
Madura
|
0,05
|
Batak
|
0,05
|
Arab
|
0,03
|
Minangkabau
|
0,02
|
Betawi
|
0,02
|
Melayu
|
0,02
|
Bugis
|
0,01
|
Banjar
|
0,01
|
Lain-lain
|
0,24
|
Sumber: Sensus Penduduk Tahun 2000
|
Pertanian merupakan sektor utama perekonomian
Jawa Tengah, dimana mata pencaharian di bidang ini digeluti hampir separuh dari
angkatan kerja terserap. Kawasan hutan meliputi
20% wilayah provinsi, terutama di bagian utara dan selatan. Daerah Rembang, Blora, Grobogan merupakan
penghasil kayu jati. Jawa Tengah juga terdapat sejumlah industri besar dan
menengah. Daerah Semarang-Ungaran-Demak-Kudus merupakan kawasan industri utama
di Jawa Tengah. Kudus dikenal
sebagai pusat industri rokok. Di Cilacap terdapat industri semen. Solo, Pekalongan,
Juwana, dan Lasem dikenal
sebagai kota Batik yang
kental dengan nuansa klasik. Blok Cepu di pinggiran Kabupaten
Blora (perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah) terdapat cadangan minyak
bumi yang cukup signifikan, dan kawasan ini sejak zaman Hindia
Belanda telah lama dikenal sebagai daerah tambang minyak.
Kabupaten/Kota di Jawa Tengah menurut IPM
Berikut ini sejumlah data tentang Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah. Indeks Pembangunan
Manusia menjadi kualitas hidup masing masing daerah.
Kabupaten/Kota
|
2004
|
2005
|
2006
|
2007
|
2008
|
2009
|
2010
|
2011
|
Jawa Tengah
|
70,1
|
70,8
|
71,3
|
71,92
|
72,7
|
73,1
|
73,59
|
73,97
|
Cilacap
|
70,4
|
70,9
|
71,2
|
71,7
|
72,05
|
72,41
|
72,65
|
73,16
|
Banyumas
|
71,5
|
72,1
|
72,8
|
73,4
|
73,83
|
74,46
|
74,78
|
75,29
|
Purbalingga
|
70,2
|
70,8
|
70,5
|
71,3
|
72,19
|
72,65
|
73,13
|
73,36
|
Banjarnegara
|
67,9
|
68,3
|
69,1
|
70,2
|
70,63
|
70,81
|
71,11
|
71,49
|
Kebumen
|
71,8
|
72,4
|
72,7
|
73,1
|
73,55
|
74,29
|
74,62
|
75,34
|
Purworejo
|
70,7
|
71,1
|
72,2
|
72,6
|
73,23
|
73,88
|
74,25
|
75,05
|
Wonosobo
|
68,1
|
69,0
|
69,7
|
70,2
|
71,09
|
71,28
|
71,57
|
72,24
|
Magelang
|
71,1
|
71,9
|
72,5
|
73,1
|
73,5
|
74,38
|
74,78
|
75,23
|
Boyolali
|
69,5
|
70
|
70,4
|
70,6
|
71,18
|
71,51
|
72,02
|
72,59
|
Klaten
|
72
|
72,4
|
72,87
|
73,18
|
73,43
|
73,89
|
74,58
|
75,18
|
Sukoharjo
|
71,7
|
72,5
|
72,9
|
73,2
|
74,07
|
74,53
|
74,89
|
75,25
|
Karanganyar
|
71,5
|
71,9
|
72,3
|
72,6
|
72,93
|
73,32
|
73,71
|
74,22
|
Sragen
|
67,12
|
67,7
|
68,3
|
69,2
|
70,18
|
70,55
|
71,22
|
71,60
|
Grobogan
|
68,3
|
68,7
|
69,4
|
70,2
|
70,50
|
70,90
|
70,95
|
71,33
|
Blora
|
66,5
|
67,8
|
68,4
|
69,5
|
69,2
|
70,18
|
70,58
|
71,25
|
Rembang
|
68,7
|
69,2
|
69,76
|
70,3
|
70,8
|
71,41
|
71,89
|
72,45
|
Pati
|
71
|
71,4
|
71,9
|
72,4
|
72,78
|
73,07
|
73,53
|
73,98
|
Kudus
|
70,7
|
71,2
|
71,8
|
71,9
|
72,42
|
72,94
|
73,12
|
73,51
|
Jepara
|
70,1
|
70,6
|
71
|
72,15
|
72,54
|
73,45
|
73,68
|
74,09
|
Demak
|
70
|
70,4
|
71,3
|
72,05
|
72,8
|
72,41
|
72,89
|
73,45
|
Semarang
|
72
|
72,8
|
73,4
|
73,9
|
74,28
|
74,66
|
75,13
|
75,42
|
Temanggung
|
71,8
|
72,5
|
73,1
|
73,7
|
74,52
|
75,04
|
75,45
|
75.67 |
Kendal
|
68
|
68,8
|
69,1
|
69,5
|
70,2
|
70,78
|
71,58
|
71,85
|
Batang
|
67,7
|
68,6
|
69,06
|
69,4
|
69,8
|
70,41
|
70,89
|
71,45
|
Pekalongan
|
68,3
|
69,1
|
69,9
|
70,6
|
70,88
|
71,27
|
71,74
|
72,16
|
Pemalang
|
66,2
|
67,2
|
67,8
|
68,4
|
68,92
|
69,24
|
69,77
|
70,52
|
Tegal
|
67,1
|
67,6
|
68,4
|
69,15
|
69,54
|
70,15
|
70,68
|
71,39
|
Brebes
|
63,4
|
64,4
|
65,3
|
66,75
|
67,3
|
67,71
|
68,19
|
68,90
|
Kota
Magelang
|
74,5
|
74,8
|
75,7
|
75,9
|
76,28
|
76,66
|
76,83
|
77,02
|
Kota
Surakarta
|
76,1
|
76,5
|
76,7
|
76,9
|
77,12
|
77,34
|
77,67
|
77,93
|
Kota
Salatiga
|
74,4
|
74,9
|
75,3
|
75,55
|
75,71
|
75,93
|
76,49
|
76,90
|
Kota
Semarang
|
75,1
|
75,6
|
76,1
|
76,4
|
76,78
|
76,96
|
77,23
|
77,62
|
Kota
Pekalongan
|
71,6
|
71,9
|
72,7
|
73,4
|
73,72
|
74,24
|
74,7
|
75,03
|
Kota Tegal
|
71,4
|
71,8
|
72,4
|
72,84
|
73,42
|
73,94
|
74,4
|
74,83
|
Komunikasi dan Media Massa
Semarang, Surakarta, Purwokerto, dan Tegal
merupakan kota-kota yang memiliki stasiun relay televisi swasta nasional.
Beberapa stasiun televisi lokal di Jawa Tengah adalah Kompas TV Jawa Tengah, iNews
TV Semarang, Semarang TV, TVKU (di
Semarang), Simpang5 TV, RTV Pati, Cahaya TV (di
Pati), TATV (di
Surakarta), Solo TV (di Surakarta) dan
(di Salatiga), Salatiga TV (di
Salatiga), Tegal TV (di Tegal), Ratih TV (di
Kebumen), Batik
TV (di Pekalongan), dan BMS TV (di
Banyumas). Suara Merdeka, harian yang terbit dari Semarang,
adalah surat kabar dengan sirkulasi tertinggi di Jawa Tengah, harian ini
juga memiliki edisi lokal Suara Pantura dan Suara Solo.
Di samping itu terdapat koran jaringan Jawa Pos Group, baik yang terbit bersama
induknya Jawa Pos (Radar Solo, Radar Jogja, Radar
Semarang, dan Radar Kudus) maupun yang terbit sendiri (Meteor, Solo Pos, Radar
Tegal, Radar Banyumas, Joglosemar).
Selain itu terdapat juga jaringan baru surat kabar yaitu Radar Pos di kota Salatiga dan
beberapa biro di kota Semarang dan kota Solo, Pati Expres di
Kota Pati, disamping dahulu terdapat Salatiga Pos, Solopos Salatiga Raya,
Gerbang Metro Salatiga (Suara Merdeka) dan Hati Beriman Majalah milik
Pemkot Salatiga
Transportasi
Jawa Tengah dilalui beberapa ruas jalan nasional, yang
meliputi jalur pantura (menghubungkan
Jakarta-Semarang-Pati-Surabaya-Banyuwangi), jalur Tegal-Purwokerto, jalur
lintas selatan (menghubungkan Bandung-Yogyakarta-Surakarta-Madiun-Surabaya),
serta jalur Semarang-Solo. Losari, pintu
gerbang Jawa Tengah sebelah barat dapat ditempuh 3,5 - 4 jam
perjalanan dari Jakarta. Saat ini sedang dibangun ruas Jalan Tol Semarang-Solo yang
menghubungkan Kota Semarang dan Solo, melalui Ungaran, Salatiga, Boyolali
hingga Solo, sehingga mempersingkat waktu tempuh dan memperlancar kegiatan
perekonomian.
Jawa Tengah merupakan provinsi yang pertama kali
mengoperasikan jalur kereta api, yakni pada tahun 1867 di Semarang dengan
rute Semarang-Tanggung yang berjarak 26 km, atas permintaan Raja Willem I untuk
keperluan militer di Semarang maupun hasil bumi ke Gudang Semarang. Saat
ini jalur kereta api yang melintasi
Jawa Tengah adalah lintas utara (Jakarta-Semarang-Surabaya), lintas selatan
(Bandung-Yogyakarta-Surabaya), jalur Kroya-Cirebon, dan jalur
Solo-Gundih-Semarang. Jalur kereta Solo-Wonogiri yang telah lama mati
dihidupkan kembali pada tahun 2005. Jalur lain yang diaktifkan kembali adalah jalur rel
Kedungjati - Ambarawa yang menghubungkan stasiun
Bringin,stasiun Tuntang dan berakhir di stasiun Ambarawa. Dari stasiun Ambarawa
dapat berlanjut sampai stasiun
Bedono pada tahun 2015 mendatang.
Untuk transportasi udara, Bandara Ahmad Yani di
Semarang dan Bandara Adi Sumarmo di Boyolali merupakan
bandara komersial yang paling penting di Jawa Tengah. Selain itu juga
terdapat Bandara Dewandaru di Jepara (Kec.
Karimunjawa), Bandara Tunggulwulung di Cilacap
dan Bandara Wirasaba di
Purbalingga. Penerbangan Jakarta-Semarang atau Jakarta-Surakarta dapat ditempuh
dalam waktu 45-50 menit.
Perdagangan
Beberapa daerah wisata dan perdagangan hador melengakapi beberapa kota di Jawa Tengah. Terlebih kota Solo dan Semarang mempunyai hubungan kedakatan dengan Propinsi D.I Yogyakarta sehingga terkenal dengan Poros “JOGLOSEMAR” Jogja Solo, Semarang. Batik yang merupakan warisa Budaya Indonesia berasal dari Jawa Tengah. Motof aatu patternnya dikembangkan bahkan di luar propinsi Jawa Tengah seperti Jawa Barat, Jawa Timur, Aceh, dan NTT. Warisan Budaya yang diakui oleh UNESCO ini merupakan satu – satunya yang dijadikan Hari Nasional. Tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Di Solo sendiri Kampung Batik Laweyan dan Kauman merupakan Pusat Batik Solo, brand yang telah mendunia seperti Batik Keris, Semar, dan, Danar Hadi melengkapi kehadiran Kampung Batik Laweyan. Begitu juga dengan Pekalongan yang mewakili darerah pesisir di Pantai Utara Jawa “Pantura” mewarnai aksen batik yang lebih cerah.
Beberapa daerah wisata dan perdagangan hador melengakapi beberapa kota di Jawa Tengah. Terlebih kota Solo dan Semarang mempunyai hubungan kedakatan dengan Propinsi D.I Yogyakarta sehingga terkenal dengan Poros “JOGLOSEMAR” Jogja Solo, Semarang. Batik yang merupakan warisa Budaya Indonesia berasal dari Jawa Tengah. Motof aatu patternnya dikembangkan bahkan di luar propinsi Jawa Tengah seperti Jawa Barat, Jawa Timur, Aceh, dan NTT. Warisan Budaya yang diakui oleh UNESCO ini merupakan satu – satunya yang dijadikan Hari Nasional. Tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Di Solo sendiri Kampung Batik Laweyan dan Kauman merupakan Pusat Batik Solo, brand yang telah mendunia seperti Batik Keris, Semar, dan, Danar Hadi melengkapi kehadiran Kampung Batik Laweyan. Begitu juga dengan Pekalongan yang mewakili darerah pesisir di Pantai Utara Jawa “Pantura” mewarnai aksen batik yang lebih cerah.
Mall – Mall sebagai Pusat Perdagangan dan
Komunitas di Jawa Tengah juga hadir melengkapi segala kebutuhan Masyarakat Jawa
Tengah. Adupun Mal besar tumbuh paling banyak di Semarang sebagai Ibu Kota Jawa
Tengah, Solo, Kudus, Magelang, dan Purwokerto.
III. Sejarah
Jawa Tengah sebagai provinsi dibentuk sejak zaman Hindia
Belanda. Hingga tahun 1905, Jawa Tengah terdiri atas 5 wilayah (gewesten)
yakni Semarang,
Pati, Kedu,Banyumas,
dan Pekalongan. Surakarta masih
merupakan daerah swapraja kerajaan (vorstenland) yang berdiri sendiri
dan terdiri dari dua wilayah, Kasunanan Surakarta dan Mangkunegaran,
sebagaimana Yogyakarta. Masing-masing gewest terdiri
atas kabupaten-kabupaten. Waktu itu Pati Gewest juga
meliputi Regentschap Tuban dan Bojonegoro. Setelah diberlakukannya Decentralisatie
Besluit tahun 1905, gewesten diberi otonomi dan dibentuk Dewan Daerah. Selain itu juga
dibentuk gemeente (kotapraja)
yang otonom, yaitu Pekalongan, Tegal,
Semarang, Salatiga,
dan Magelang.
Sejak tahun 1930,
provinsi ditetapkan sebagai daerah otonom yang juga memiliki Dewan Provinsi (Provinciale
Raad). Provinsi terdiri atas beberapa karesidenan (residentie),
yang meliputi beberapa kabupaten (regentschap), dan dibagi lagi dalam
beberapa kawedanan (district). Provinsi Jawa Tengah terdiri atas 5
karesidenan, yaitu: Pekalongan, Pati, Semarang, Banyumas, dan Kedu.
Menyusul kemerdekaan Indonesia, pada tahun 1945 Pemerintah
membentuk daerah swapraja Kasunanan dan Mangkunegaran; dan dijadikan
karesidenan. Pada tahun 1950 melalui Undang-undang ditetapkan pembentukan
kabupaten dan kotamadya di Jawa Tengah yang meliputi 29 kabupaten dan 6 kotamadya.
Penetapan Undang-undang tersebut hingga kini diperingati sebagai Hari Jadi
Provinsi Jawa Tengah, yakni tanggal 15 Agustus 1950.
Jawa Tengah memiliki sejumlah perguruan tinggi
terkemuka, terutama di kota Semarang dan Surakarta. Perguruan tinggi negeri
meliputi: Universitas Diponegoro (Undip),Universitas Negeri Semarang (Unnes),
Politeknik Negeri Semarang (Polines), Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
(Poltekkes) dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN)Walisongo di Semarang; Universitas Sebelas Maret (UNS), Institut Agama Islam Negeri(Stain) Salatiga,
dan Institut Seni Indonesia di Surakarta,
serta Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed)
di Purwokerto
Sedangkan universitas swasta di Jawa Tengah
antara lain Universitas Semarang (USM) yang didirikan
oleh Yayasan AlumniUniversitas Diponegoro (Undip),Universitas 17
Agustus 1945 Semarang (UNTAG), Universitas Dian Nuswantoro Semarang
(UDINUS), Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) di Salatiga, Universitas Islam Sultan Agung (Unissula)
dan Unika Soegijapranata di Semarang, STIE Bank BPD Jateng, Universitas Muhammadiyah Surakarta,Universitas Muhammadiyah Magelang, Universitas Muhammadiyah Purwokerto,
Universitas Muhammadiyah Semarang ( UNIMUS ), Universitas Muhammadiyah
Purworejo (UMP), Universitas Pekalongan UNIKAL, Universitas Panca Sakti di
Tegal, Universitas Muhadi Setiabudi di
Brebes, Sekolah Tinggi Agama Islam Pati (STAIP) dan Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen Informatika dan Komputer Abadi Karya Indonesia (STIMIK AKI) di Pati,
STIE YPPI Rembang, Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdathul Ulama (STAINU) Kebumen,
serta Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STAINU) Putra Bangsa di Kebumen. Selain itu
juga terdapat Akademi Angkatan Darat (AAD) dan SMA Taruna Nusantara di Magelang
serta Akademi Kepolisian di Semarang. LPLP Tutuko adalah lembaga
pendidikan aviasi dan maintenance penerbangan (mekanik)
di Surakarta (Jl.
Merapi, Surakarta) dan Yogyakarta (Jl. Sorosutan, Yogyakarta).
V. Pemerintahan
Secara administratif, Provinsi Jawa Tengah
terdiri atas 29 kabupaten dan 6 kota. Administrasi
pemerintahan kabupaten dan kota ini terdiri atas 545 kecamatan dan
8.490 desa/kelurahan. Sebelum
diberlakukannya Undang-undang Nomor 22/1999 tentang Pemerintahan Daerah, Jawa Tengah juga terdiri
atas 3 kota administratif, yaitu Kota
Purwokerto, Kota Cilacap, dan Kota
Klaten. Namun sejak diberlakukannya Otonomi Daerah tahun 2001 kota-kota
administratif tersebut dihapus dan menjadi bagian dalam wilayah kabupaten. Menyusul
otonomi daerah, 3 kabupaten memindahkan pusat pemerintahan ke wilayahnya
sendiri, yaitu Kabupaten Magelang (dari Kota Magelang
ke Mungkid), Kabupaten
Tegal (dari Kota Tegal ke Slawi),
serta Kabupaten Pekalongan (dari Kota
Pekalongan ke Kajen).
Daftar kabupaten dan
kota
Kabupaten/Kota
|
Ibu kota
|
Kabupaten Banjarnegara
|
Banjarnegara
|
Kabupaten Banyumas
|
Purwokerto
|
Kabupaten Batang
|
Batang
|
Kabupaten Blora
|
Blora
|
Kabupaten Boyolali
|
Boyolali
|
Kabupaten Brebes
|
Kota
Brebes
|
Kabupaten Cilacap
|
Cilacap
|
Kabupaten Demak
|
Demak
|
Kabupaten Grobogan
|
Purwodadi
|
Kabupaten Jepara
|
Jepara
|
Kabupaten Karanganyar
|
Karanganyar
|
Kabupaten Kebumen
|
Kebumen
|
Kabupaten Kendal
|
Kendal
|
Kabupaten Klaten
|
Kota
Klaten
|
Kabupaten Kudus
|
Kudus
|
Kabupaten Magelang
|
Kota Mungkid
|
Kabupaten Pati
|
Pati
|
Kabupaten Pekalongan
|
Kajen
|
Kabupaten Pemalang
|
Kota Pemalang
|
Kabupaten Purbalingga
|
Purbalingga
|
Kabupaten Purworejo
|
Purworejo
|
Kabupaten Rembang
|
Rembang
|
Kabupaten Semarang
|
Ungaran
|
Kabupaten Sragen
|
Sragen
|
Kabupaten Sukoharjo
|
Sukoharjo
|
Kabupaten Tegal
|
Slawi
|
Kabupaten Temanggung
|
Temanggung
|
Kabupaten Wonogiri
|
Wonogiri
|
Kabupaten Wonosobo
|
Wonosobo
|
Kota Magelang
|
|
Kota Pekalongan
|
|
Kota Salatiga
|
|
Kota Semarang
|
|
Kota Surakarta
|
|
Kota
Tegal
|
Salah satu mall di sudut Kota Magelang
Kota Penting di Jawa Tengah
-
Kota Semarang sebagai Ibu Kota Propinsi Jawa Tengah
-
Kota Surakarta/ Solo sebagai Kota Budaya, Batik, Wisata, dan Pendidikan
-
Kota Purwokerto – Kota Pendidikan dan Perdagangan di Barat Jawa Tengah
-
Kota Tegal – Kota Bahari
-
Kota Pekalongan – Kota Batik dan Inspiratif
- Kota Kudus - Kota Kretek, berdirinya Pabrik Rokok Djarum dan Kota Bulutangkis
- Kota Magelang - Kota Perwira, adanya AKMIL (Akeademi Militer)
ENSIKLOPEDI LAINNYA
ENSIKLOPEDI LAINNYA
Terkini Indonesia
Terbaik Indonesia
Travelling
Kita