I. Penduduk
Mayoritas penduduk Kalimantan Selatan merupakan etnis Banjar yang terdiri atas 3 kelompok, yaitu Banjar Kuala, Banjar Pahuluan dan Banjar Batang Banyu. Terdapat pula etnis Jawa, Madura dan Sunda yang datang sebagai transmigran. Di daerah pesisir Tanah Bumbu dan Kotabaru juga berdiam etnis Bugis (Bugis Pagatan) dan Mandar yang berasal dari Sulawesi. Etnis Dayak di Kalimantan Selatan menempati kawasan Pegunungan Meratus (Dayak Bukit) dan tepian aliran Sungai Barito (Dayak Bakumpai). Kelompok etnis lainnya di Kalimantan Selatan yaitu etnis keturunan Arab yang terdapat di Kota Banjarmasin dan Martapura. Terdapat pula etnis keturunan Tionghoa yang mendiami kawasan Pecinan di Kota Banjarmasin dan Sungai Parit di Pelaihari (Orang Cina Parit).
Mayoritas penduduk Kalimantan Selatan merupakan etnis Banjar yang terdiri atas 3 kelompok, yaitu Banjar Kuala, Banjar Pahuluan dan Banjar Batang Banyu. Terdapat pula etnis Jawa, Madura dan Sunda yang datang sebagai transmigran. Di daerah pesisir Tanah Bumbu dan Kotabaru juga berdiam etnis Bugis (Bugis Pagatan) dan Mandar yang berasal dari Sulawesi. Etnis Dayak di Kalimantan Selatan menempati kawasan Pegunungan Meratus (Dayak Bukit) dan tepian aliran Sungai Barito (Dayak Bakumpai). Kelompok etnis lainnya di Kalimantan Selatan yaitu etnis keturunan Arab yang terdapat di Kota Banjarmasin dan Martapura. Terdapat pula etnis keturunan Tionghoa yang mendiami kawasan Pecinan di Kota Banjarmasin dan Sungai Parit di Pelaihari (Orang Cina Parit).
Komposisi Suku bangsa di Kalimantan Selatan
(Sensus 2010 dan Sensus 2000)
|
|||||
Nomor
|
Suku Bangsa
|
Jumlah (2010)
|
Persentase (2010)
|
Jumlah (2000)
|
Persentase (2000)
|
1
|
Banjar
|
2.686.627
|
74,4%
|
2.271.586
|
76,34%
|
2
|
Jawa
|
524.357
|
14,5%
|
391.030
|
13,14%
|
3
|
Bugis
|
70.460
|
2,0%
|
73.037
|
2,45%
|
4
|
Dayak
|
68.051
|
1,9%
|
56.447
|
1,90%
|
5
|
Madura
|
53.002
|
1,5%
|
36.334
|
1,22%
|
6
|
Mandar
|
29.322
|
0,99%
|
||
7
|
Sunda
|
24.577
|
0,7%
|
18.519
|
0,62%
|
8
|
Suku-suku lainnya (Arab, Tionghoa,Batak dll)
|
99.165
|
3,34%
|
||
Total
|
3.626.616
|
100,00%
|
2.975.440
|
100,00%
|
Agama
Masjid Sultan Suriansyah, Masjid Tertua di
Kalimantan Selatan yang memiliki bentuk arsitektur tradisional Banjar.
Islam adalah
agama mayoritas yang dianut sekitar 97% masyarakat Kalimantan Selatan. Selain
itu ada juga yang beragama Kristen,Katolik, Hindu dan Buddha yang
dianut masyarakat pendatang serta Kepercayaan Kaharingan yang
dianut masyarakat kawasan Pegunungan Meratus. Berikut adalah data penduduk
menurut agama yang dianut dan tempat ibadah (data 2009):
Penduduk menurut agama yang dianut
|
|||
Nomor
|
Agama
|
Jumlah
|
Konsentrasi
|
1
|
Islam
|
3.505.846
|
96,67%
|
2
|
Kristen
|
47.974
|
1,32%
|
3
|
Hindu
|
16.064
|
0,44%
|
4
|
Katolik
|
16.045
|
0,44%
|
5
|
Buddha
|
11.675
|
0,32%
|
6
|
Khonghucu
|
236
|
0,01%
|
6
|
Lainnya
|
28.776
|
0,79%
|
Total
|
3.626.616
|
100,00%
|
|
Tempat ibadah (2009)
|
|||
Nomor
|
Agama
|
Tempat Ibadah
|
Jumlah
|
1
|
Islam
|
Masjid
|
2.368
|
Musala/Langgar
|
7.038
|
||
Jumlah
|
9.406
|
||
2
|
Kristen
|
Gereja
|
86
|
Semi/Darurat
|
66
|
||
Jumlah
|
152
|
||
3
|
Katolik
|
Gereja
|
11
|
Kapel/Darurat
|
48
|
||
Jumlah
|
59
|
||
4
|
Hindu
|
Pura/Kuil
|
62
|
Sanggah/Balai
|
1.328
|
||
Jumlah
|
1.390
|
||
4
|
Buddha
|
Vihara/Cetya
|
21
|
Klenteng
|
3
|
||
Jumlah
|
24
|
||
Pertanian dan Perkebunan
Hasil utama pertanian
adalah padi, di samping jagung, ubi kayu dan ubi jalar. Sedangkan buah-buahan
terdiri dari jeruk, pepaya, pisang, durian, rambutan, kasturi dan langsat.
Untuk perkebunan adalah kelapa sawit.
Industri di Kalimantan
Selatan didominasi oleh industri manufaktur mikro dan kecil, disusul oleh
industri manufaktur besar dan sedang. Sampai pada tahun 2010, jumlah unit usaha
berjumlah 60.432 unit, meningkat 10,92% dibandingkan pada tahun 2009. Industri terbesar berasal dari Kelapa Sawit yang melonjak tajam dari sisi ekspor dunia, tetapi dari sisi lain merusak ekosistem hutan, dimana Hutan di Pulau Kalimantan pada khususnya dan Indonesia pada umumnya ditetapkan oleh WWF dan WHO sebagai "Paru - Paru Dunia"
Pertambangan
Pertambangan didominasi
batu bara, di samping minyak bumi, emas, intan, kaloin, marmer, dan
batu-batuan.
Keuangan dan Perbankan
Ditinjau kinerjanya pada
tahun 2009, perbankan di Kalimantan Selatan mencatat pertumbuhan yang lebih
rendah dibandingkan tahun sebelumnya sebagai imbas krisis finansial global.
Namun beberapa indikator masih mencatat pertumbuhan yang positif. Volume usaha
perbankan (asset) Kalsel tumbuh 13,3% dari akhir tahun 2008 sehingga mencapai
Rp21,24 triliun. Pertumbuhan asset ini terutama ditopang oleh pertumbuhan
kredit dan DPK.
Dana masyarakat yang
dihimpun perbankan Kalsel pada akhir tahun 2009 mencapai Rp18,33 triliun atau
tumbuh 13% (y-o-y). seluruh jenis rekening dalam bentuk giro, tabungan, maupun
deposito menunjukkan pertumbuhan yang positif yakni masing-masing sebesar
10,51% (y-o-y), 17% (y-o-y), dan 5,86% (y-o-y). Sementara itu dari sisi
penyaluran kredit, pada akhir Desember 2009 jumlah kredit yang disalurkan
mencapai Rp13,95 triliun atau tumbuh 16% (y-o-y). pertumbuhan kredit ini
terutama ditopang oleh kredit konsumsi dan kredit investasi yang tumbuh cukup
tinggi yakni sebesar 24,81% (y-o-y) dan 30,42% (y-o-y). Dengan perkembangan
tersebut, fungsi intermediasi perbankan yang dicerminkan oleh rasio LDR (Loan
to Deposit Ratio) pada tahun 2009 menunjukkan peningkatan yaitu dari 74% pada
tahun 2008 menjadi 75,7%. Sementara itu, berkat kerja keras semua pihak yang
berwenang, resiko kredit pada tahun 2009 terjaga pada level yang aman yakni
dengan rasio NPL sebesar 2,14% lebih rendah dari rasio NPL pada akhir tahun
2008 yang mencapai 4,76%. Jumlah lembaga perbankan di Kalimantan Selatan
terdiri dari 15 bank umum konvensional, 6 bank umum syariah, 24 bank
perkreditan rakyat (BPR) serta 1 BPR Syariah, dengan jaringan sebanyak 196
kantor, dan dukungan 123 ATM.
Pariwisata
Sektor pariwisata
merupakan peluang usaha yang potensial di Kalimantan Selatan karena banyak
objek-objek wisata yang sering dikunjungi oleh wisatawan, baik dari dalam
negeri mau pun dari mancanegara. Kalimantan Selatan memiliki hampir semua jenis
objek wisata alam seperti laut, pantai, danau, dan gunung. Selain itu
pariwisata Kalimantan Selatan juga banyak menjual budayanya yang khas, seperti
Festival Pasar Terapung, Festival Tanglong, dan lain-lain. Disamping wisata
alam dan budaya, Kalimantan Selatan juga terkenal dengan wisata kulinernya.
Universitas
Nama
|
Lokasi
|
Status
|
Universitas Lambung Mangkurat
|
Kota Banjarmasin dan Banjarbaru
|
negeri
|
Universitas Achmad Yani
|
Kota Banjarmasin dan Banjarbaru
|
swasta
|
Universitas
Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjary
|
Kota Banjarmasin
|
swasta
|
Sekolah Tinggi
Nama
|
Lokasi
|
Status
|
Sekolah Tinggi Agama Islam Al Jami
|
Kota Banjarmasin
|
swasta
|
Sekolah
Tinggi Ilmu Administrasi Bina Banua
|
Kota Banjarmasin
|
swasta
|
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Banjarmasin
|
Kota Banjarmasin
|
swasta
|
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nasional
|
Kota Banjarmasin
|
swasta
|
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia
|
Kota Banjarmasin
|
swasta
|
Sekolah
Tinggi Ilmu Hukum Sultan Adam
|
Kota Banjarmasin
|
swasta
|
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Cahaya Bangsa
|
Kota Banjarmasin
|
swasta
|
STIKES Muhammadiyah
|
Kota Banjarmasin
|
swasta
|
Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Suaka Insan
|
Kota Banjarmasin
|
swasta
|
Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Sari Mulia
|
Kota Banjarmasin
|
swasta
|
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Indonesia
|
Kota Banjarmasin
|
swasta
|
STKIP PGRI Banjarmasin
|
Kota Banjarmasin
|
swasta
|
STMIK Banjarmasin
|
Kota Banjarmasin
|
swasta
|
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
|
Kota Banjarmasin
|
swasta
|
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Husada Borneo
|
Kota Banjarbaru
|
swasta
|
Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing Dinamik
|
Kota Banjarbaru
|
swasta
|
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia
|
Kota Banjarbaru
|
swasta
|
STMIK Banjarbaru
|
Kota Banjarbaru
|
swasta
|
Sekolah Tinggi Agama Islam Darussalam
|
Kabupaten Banjar
|
swasta
|
Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Ulum
|
Kabupaten
Hulu Sungai Selatan
|
swasta
|
Sekolah Tinggi Agama Islam Rasyidiyah Khalidiyah
|
Kabupaten
Hulu Sungai Utara
|
swasta
|
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Amuntai
|
Kabupaten Hulu Sungai
Utara
|
swasta
|
Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an Amuntai
|
Kabupaten Hulu Sungai
Utara
|
swasta
|
Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai
|
Kabupaten Hulu Sungai
Utara
|
swasta
|
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Paris
Barantai
|
Kabupaten Kotabaru
|
swasta
|
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Tanjung
|
Kabupaten Tabalong
|
swasta
|
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Darul Azhar
|
Kabupaten Tanah
Bumbu
|
swasta
|
Politeknik
Nama
|
Lokasi
|
Status
|
Politeknik
Negeri Banjarmasin
|
Kota Banjarmasin
|
negeri
|
Politeknik
Hasnur
|
Kota Banjarmasin
|
swasta
|
Politeknik Kesehatan Banjarmasin
|
Kota Banjarbaru
|
negeri-kedinasan
|
Politeknik
Negeri Tanah Laut
|
Kabupaten Tanah
Laut
|
negeri
|
Politeknik Islam Syekh Salman Al-Farisi
|
Kabupaten Tapin
|
swasta
|
Politeknik
Kotabaru
|
Kabupaten Kotabaru
|
swasta
|
Institut
Nama
|
Lokasi
|
Status
|
Institut
Agama Islam Negeri Antasari
|
Kota Banjarmasin
|
negeri
|
Akademi
Nama
|
Lokasi
|
Status
|
Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin
|
Kota Banjarmasin
|
swasta
|
Akademi Kebidanan Abdi Persada
|
Kota Banjarmasin
|
swasta
|
Akademi Kebidanan Bunga Kalimantan
|
Kota Banjarmasin
|
swasta
|
Akademi Kebidanan Sari Mulia
|
Kota Banjarmasin
|
swasta
|
Akademi Keperawatan Pandan Harum
|
Kota Banjarmasin
|
swasta
|
Akper Kesdam VI/Mulawarman Banjarmasin
|
Kota Banjarmasin
|
swasta
|
Akademi
Pariwisata Nasional Banjarmasin
|
Kota Banjarmasin
|
swasta
|
Akademi Maritim Nusantara Banjarmasin
|
Kota Banjarmasin
|
swasta
|
Akademi Sekretaris dan Manajemen Indonesia Citra
Nusantara
|
Kota Banjarmasin
|
swasta
|
Akademi Teknologi Radiodiagnostik & Terapi Citra
Intan Persada
|
Kota Banjarmasin
|
swasta
|
Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari
|
Kota Banjarbaru
|
swasta
|
Akademi Kebidanan Banjarbaru
|
Kota Banjarbaru
|
swasta
|
Akademi Kebidanan Banua Bina Husada
|
Kota Banjarbaru
|
swasta
|
Akademi Kebidanan YAPKESBI Banjarbaru
|
Kota Banjarbaru
|
swasta
|
Akademi Teknik Pembangunan Nasional
|
Kota Banjarbaru
|
swasta
|
Akademi Kebidanan Martapura
|
Kabupaten Banjar
|
swasta
|
Akademi Keperawatan Intan Martapura
|
Kabupaten Banjar
|
swasta
|
Akademi Keperawatan Barabai
|
Kabupaten
Hulu Sungai Tengah
|
swasta
|
Akademi Manajemen Koperasi Barabai
|
Kabupaten Hulu Sungai Tengah
|
swasta
|
IV. Sejarah
Kawasan Kalimantan
Selatan pada masa lalu merupakan bagian dari 3 kerajaan besar yang pernah
memiliki wilayah di daerah ini, yakni Kerajaan Negara Daha, Negara
Dipa, dan Kesultanan Banjar. Setelah Indonesia merdeka,
Kalimantan dijadikan provinsi tersendiri dengan Gubernur Ir. Pangeran Muhammad Noor.
ALRI Divisi IV (A)
Sejarah pemerintahan di
Kalimantan Selatan juga diwarnai dengan terbentuknya organisasi Angkatan Laut Republik Indonesia
(ALRI) Divisi
IV di Mojokerto, Jawa Timur yang mempersatukan kekuatan dan pejuang
asal Kalimantan yang berada di Jawa. Dengan ditandatanganinya Perjanjian Linggarjati menyebabkan
Kalimantan terpisah dari Republik Indonesia. Dalam keadaan ini pemimpin ALRI IV
mengambil langkah untuk kedaulatan Kalimantan sebagai bagian wilayah Indonesia,
melalui suatu Proklamasi yang ditandatangani oleh
Gubernur ALRI Hasan Basry di Kandangan 17 Mei 1949 yang isinya
menyatakan bahwa rakyat Indonesia di Kalimantan Selatan memaklumkan berdirinya
pemerintahan Gubernur tentara ALRI yang melingkupi seluruh wilayah Kalimantan
Selatan (dan tengah). Wilayah itu dinyatakan sebagai bagian dari wilayah RI
sesuai Proklamasi kemerdekaaan 17 Agustus 1945. Upaya yang dilakukan dianggap
sebagai upaya tandingan atas dibentuknya Dewan
Banjar oleh Belanda.
Pembentukan Provinsi Kalsel
Menyusul kembalinya
Indonesia ke bentuk negara kesatuan kehidupan pemerintahan di daerah juga
mengalamai penataaan. Di wilayah Kalimantan, penataan antara lain berupa
pemecahan daerah Kalimantan menjadi 3 provinsi masing-masing Kalimantan Barat,
Timur dan Selatan yang dituangkan dalam UU No.25 Tahun 1956. Berdasarkan UU
No.21 Tahun 1957, sebagian besar daerah sebelah barat dan utara wilayah
Kalimantan Selatan dijadikan Provinsi Kalimantan Tengah. Sedangkan UU No.27
Tahun 1959 memisahkan bagian utara dari daerah Kabupaten Kotabaru dan
memasukkan wilayah itu ke dalam kekuasaan Provinsi Kalimantan Timur. Sejak saat
itu Provinsi Kalimantan Selatan tidak lagi mengalami perubahan wilayah, dan
tetap seperti adanya. Adapun UU No.25 Tahun 1956 yang merupakan dasar
pembentukan Provinsi Kalimantan Selatan kemudian diperbaharui dengan UU No.10
Tahun 1957 dan UU No.27 Tahun 1959.
Provinsi Kalimantan
Selatan dipimpin oleh seorang gubernur yang
dipilih dalam pemilihan secara langsung bersama dengan wakilnya untuk masa
jabatan 5 tahun. Gubernur selain sebagai pemerintah
daerah juga berperan sebagai perwakilan atau perpanjangan tangan
pemerintah pusat di wilayah provinsi yang kewenangannya diatur dalam Undang-undang nomor
32 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2010.
Sementara hubungan pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten dan kota
bukan subordinat, masing-masing pemerintahan daerah tersebut mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
No.
|
Kabupaten/Kota
|
Pusat pemerintahan
|
1
|
Kabupaten Balangan
|
Paringin
|
2
|
Kabupaten
Banjar
|
Martapura
|
3
|
Kabupaten Barito Kuala
|
Marabahan
|
4
|
Kabupaten Hulu Sungai Selatan
|
Kandangan
|
5
|
Kabupaten Hulu Sungai Tengah
|
Barabai
|
6
|
Kabupaten Hulu Sungai Utara
|
Amuntai
|
7
|
Kabupaten Kotabaru
|
Kotabaru
|
8
|
Kabupaten Tabalong
|
Tanjung
|
9
|
Kabupaten Tanah Bumbu
|
Batulicin
|
10
|
Kabupaten Tanah Laut
|
Pelaihari
|
11
|
Kabupaten
Tapin
|
Rantau
|
12
|
Kota
Banjarbaru
|
-
|
13
|
Kota
Banjarmasin
|
-
|
ENSIKLOPEDI LAINNYA
Terkini Indonesia
Terbaik Indonesia
Travelling
Kita