1. Penduduk
Hampir 40% penduduk
Kalimantan Utara adalah Suku Jawa yang merupakan kelompok terbesar, disusul
penduduk asal Sulawesi Selatan. Selebihnya merupakan penduduk
asli Kalimantan yaitu Suku Banjar, Suku Bulungan, Suku Dayak, Suku
Tidung dan Suku Kutai. Sebagian besar pendudk Kalimantan Utara
menganut Agam Islam (75.1%), dan sisanya Kristen Protestan (20.4%), Katolik
(2.6%) , Budha (1.7) Serta Hindu dan Konghucu (0,2%)
II. Ekonomi
Alasan pembentukan
Provinsi Kaltara, yaitu kesejahteraan masyarakat di daerah-daerah perbatasan
kurang tersentuh. Ini disebabkan antara lain oleh terhambatnya koordinasi
pembangunan. “Tangan-tangan” pemerintah untuk melakukan pembangunan di berbagai
sektor tidak sampai ke daerah tersebut karena hanya fokus pada 1 (satu) bidang
saja, yakni keamanan. Isu yang selalu mencuat seputar perbatasan adalah
pengamanan wilayah Indonesia dari caplokan negara tetangga, sehingga
menegasikan aspek lainnya. Harapan pemekaran wilayah baru ini adalah fokus dan
lancarnya pelayanan kepada masyarakat disekitar, pembangunan wilayah
berkarakter budaya setempat, dan kesejahteraan yang nyata. Asumsi yang dibangun
adalah; solusi kepada persoalan kesejahteraan, peningkatan ekonomi, pembangunan
struktur dan infrastruktur akan tercapai maksimal bila daerah perbatasan
di-manage oleh suatu pemerintahan dalam bentuk provinsi. Oleh karenanya,
persetujuan terbentuknya Provinsi Kalimantan Utara sebagai provinsi ke-34 di
Indonesia patut di syukuri.
Akselerasi pembangunan di Kalimantan Utara
Seperti diketahui
bersama, selain meliputi wilayah daratan di bagian utara dari Pulau Kalimantan,
Provinsi Kalimantan Utara yang baru saja disetujui pembentukannya juga meliputi
ratusan pulau besar dan kecil yang berbatasan langsung dengan Negara
Bagian Sabah dan Sarawak, Malaysia. Pulau Sebatik, misalnya, dengan luas
414 kilometer persegi dibagi dua dengan Malaysia. Pulau lain yang dekat dengan
garis perbatasan adalah Nunukan, Bukat dan Sinualan. Kabupaten Nunukan
merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan Malaysia, memiliki luas wilayah
14.493 kilometer persegi. Beberapa negara tetangga
yang berbatasan langsung dengan Indonesia telah mengembangkan daerah
perbatasannya sebagai kawasan pertumbuhan ekonomi yang telah maju dengan
berbagai sarana dan prasarana fisik yang lengkap, serta sumberdaya manusia yang
berkualitas. Demikian juga di Provinsi baru ini, jangkauan Malaysia terhadap
penduduk Kalimantan Utara meliputi berbagai aspek mulai dari perekonomian,
pendidikan, kesehatan, kesempatan kerja, hingga administrasi kependudukan. Masyarakat
perbatasan, menjadi dilematis dan serba salah disatu sisi. Ada merah putih di
dalam dadanya, namun bukan “merah putih” sendiri yang memberi penghidupan layak
kepada mereka sehari-hari. Pemerintah belum sanggup memberi perhatian sampai ke
wilayah perbatasan pada kenyataannya. Sungguh dilematis!
Begitu disahkan menjadi provinsi baru, Pemerintah
Provinsi Kalimantan Utara tidak boleh hanya berjalan saja. Dia harus sprint
mengejar ketertinggalan selama ini, dan segera mewujudkan harapan masyarakat
sekitar yang begitu merindukan kesejahteraan. Untuk itulah diperlukan pemetaan
wilayah yang cermat dan komprehensif. Perencanaan pembangunan di Kalimantan
Utara, diharapkan bisa mendetail dan terhubung dalam satu sistem dan manajemen
yang paripurna, karena posisinya yang sangat strategis di wilayah perbatasan.
Sekali lagi, jika issue “perbatasan” menjadi concern utama terbentuknya
Provinsi Kalimantan Utara, maka akselerasi pembangunan di wilayah perbatasan
tersebut menjadi keniscayaan!
Universitas
Nama
|
Lokasi
|
Status
|
Universitas Borneo Tarakan
|
Kota Tarakan
|
negeri
|
Universitas Kaltara
|
Kabupaten Bulungan
|
swasta
|
Sekolah Tinggi
Nama
|
Lokasi
|
Status
|
Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Tanjung Selor
|
Kabupaten Bulungan
|
swasta
|
Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Bulungan Tarakan
|
Kota Tarakan
|
swasta
|
STMIK PPKIA
Tarakanita Rahmawati
|
Kota Tarakan
|
swasta
|
Sekolah
Tinggi Ilmu Tarbiyah Ibnu Khaldun
|
Kota Tarakan
|
swasta
|
Politeknik
Nama
|
Lokasi
|
Status
|
Politeknik Malinau
|
Kabupaten Malinau
|
swasta
|
Politeknik Negeri
Nunukan
|
Kabupaten Nunukan
|
negeri
|
Akademi
Nama
|
Lokasi
|
Status
|
Akademi
Keperawatan Kaltara
|
Kota
Tarakan
|
swasta
|
Akademi
Bahasa Asing Permata Hati
|
Kota Tarakan
|
swasta
|
IV. Sejarah
Sejarah Sebelum Pembentukan
Dalam sejarahnya
negeri-negeri di bagian utara pulau Kalimantan, yang meliputi Sarawak, Brunei dan
sebagian besar Sabah adalah wilayah mandala negara Kesultanan
Brunei yang berbatasan dengan mandala negara Kerajaan
Berau. Sejak masa Hindu hingga masa sebelum terbentuknya Kesultanan
Bulungan, daerah yang sekarang menjadi wilayah provinsi Kalimantan Utara hingga
daerah Kinabatangan di Sabah bagian Timur
merupakan wilayah mandala negara Berau yang dinamakan Nagri Marancang Namun
belakangan sebagian utara Nagri Marancang (alias Sabah bagian Timur) terlepas
dari Berau karena diklaim sebagai wilayah mandala Brunei, kemudian oleh Brunei
dihadiahkan kepada Kesultanan Sulu dan Suku Suluk mulai
bermukim di sebagian wilayah tersebut. Kemudian kolonial Inggris menguasai
sebelah utara Nagri Marancang dan Belanda menguasai sebelah selatan Nagri Marancang
(sekarang provinsi Kaltara).
Wilayah yang menjadi
propinsi Kalimantan Utara merupakan bekas wilayah Kesultanan Bulungan. Kesultanan Bulungan
menjadi daerah perluasan pengaruh Kesultanan Sulu. Namun Kerajaan
Berau (yang merupakan induk dari Kesultanan Bulungan) menurut Hikayat
Banjar termasuk salah satu vazal atau
negara bagian di dalam mandala negara Kesultanan
Banjar sejak zaman dahulu kala, ketika Kesultanan Banjar masih bernama
Kerajaan Negara Dipa (masa Hindu) Sampai
tahun 1850, negeri Bulungan masih diklaim sebagai negeri bawahan dalam
mandala negara Kesultanan Sulu [bekas bawahan Brunei].Namun
dalam tahun 1853, negeri Bulungan sudah dimasukkan dalam wilayah Hindia Belanda
atau kembali menjadi bagian dari Berau. Walaupun
belakangan negeri Bulungan dibawah kekuasaan Pangeran dari Brunei , namun
negeri tersebut masih tetap termasuk dalam mandala negara Berau. Berdasarkan
perjanjian antara negara Kesultanan Banjar dengan VOC Belanda yang dibuat pada
tanggal 13 Agustus 1787 dan 4 Mei 1826, maka secara
hukum negara Kesultanan Banjar menjadi daerah protektorat VOC Belanda dan
beberapa daerah bagian dan negara bagian yang diklaim sebagai bekas vazal Banjar diserahkan
sebagai properti VOC Belanda, maka Kompeni Belanda membuat batas-batas
wilayahnya yang diperolehnya dari Banjar berdasarkan perjanjian tersebut yaitu
wilayah paling barat adalah negara bagian Sintang,
daerah bagian Lawai dan daerah bagian Jelai (bagian dari negara bagian Kotawaringin) sedangkan wilayah paling timur
adalah negara bagian Berau. Negara bagian Berau meliputi negeri kesultanan Gunung Tabur, negeri kesultanan Tanjung/Sambaliung, negeri kesultanan Bulungan & distrik Tidung
yang dihapuskan tahun 1916. Berdasarkan peta Hindia Belanda tahun 1878 saat itu
menunjukkan posisi perbatasan jauh lebih ke utara dari perbatasan Kaltara-Sabah
hari ini, karena mencakupi semua perkampungan suku
Tidung yang ada di wilayah Tawau.
Sejarah pembentukan Kalimantan Utara
Proses pemekaran
Kalimantan Utara menjadi suatu provinsi terpisah dari Kalimantan
Timur telah dimulai pada tahun 2000-an. Setelah melalui proses
panjang, pembentukan provinsi Kalimantan Utara akhirnya disetujui dalam rapat
paripurna DPR pada tanggal 25 Oktober 2012.
V. Pemerintahan
Pada saat dibentuknya,
wilayah Kalimantan Utara dibagi menjadi 6 wilayah
administrasi, yang terdiri dari 2 kota dan 4 kabupaten sebagai berikut:
Kabupaten/Kota
|
Ibukota
|
Pegawai Negeri Sipil
|
Kabupaten Nunukan
|
Nunukan
|
4 074
|
Kabupaten Malinau
|
Malinau
|
3 420
|
Kabupaten Bulungan
|
Tanjung Selor
|
4 033
|
Kabupaten Tana Tidung
|
Tideng Pale
|
1 289
|
Kota
Tarakan
|
-
|
4 012
|
Kota Tanjung Selor
|
- |
5 010
|
Pemekaran Daerah
- Kota Tanjung Selor
- Kota Sebatik
- Kota Nunukan
- Kota
Malinau
- Kabupaten Apau Kayan
- Kabupaten
Bumi Dayak Perbatasan
- Kabupaten Krayan
Seluruh wilayah ini
sebelumnya merupakan bagian dari wilayah Kalimantan Timur.
Peringkat
|
Kabupaten/Kota
|
Populasi
|
Ibukota
|
1
|
Kota Tarakan
|
135.908
|
Tarakan
|
2
|
Kabupaten Nunukan
|
117.976
|
Nunukan
|
3
|
Kabupaten Bulungan
|
102.865
|
Tanjung Selor
|
4
|
Kabupaten Malinau
|
87.976
|
Malinau
|
5
|
Kabupaten Tana Tidung
|
81.297
|
Tideng Pale
|
ENSIKLOPEDI LAINNYA
Terkini Indonesia
Terbaik Indonesia
Travelling
Kita