indonesaEnglish



Senin, 19 Oktober 2015

Demografi Sulawesi Selatan

Senin, 19 Oktober 2015

I. Penduduk

  Suku Toraja - Sulawesi Selatan


Suku Bangsa di Sulawesi Selatan terdiri dari :
- Bugis
- Makassar
- Mandar
- Toraja
- Duri
- Pattinjo
- Bone
- Maroangin
- Endekan
- Pattae
- Kajang/Konjo

Mayoritas beragama Islam, kecuali di Kabupaten Tana Toraja dan sebagian wilayah lainnya beragama Kristen. Sampai dengan Mei 2010, jumlah penduduk di Sulawesi Selatan terdaftar sebanyak 8.032.551 jiwa dengan pembagian 3.921.543 orang laki-laki dan 4.111.008 orang perempuan. Terbanyak di Pulau Sulawesi.
















II. Ekonomi

Kota Makasar di Malam Hari - Ibukota Sulawesi Selatan
Sumber Foto : Hazeimi Rafsanjani
Diambil dari : Skyscrapercity.com

Provinsi Sulawesi Selatan termasuk salah satu dermaga timur Indonesia, setelah Jawa Timur. Provinsi ini tumbuh paling cepat diantara provinsi yang ada di Sulawesi Selatan. Kota Makasar, dahulu Ujungpandang adalah salah satu kota besar dengan barisan gedung bertingkatnya. Kota ini merupakan ibukota dari Sulawesi Selatan dan membangun kotanya dengan sistem integrasi yang baik atau Smart City bersama Balikpapan, Pekanbaru, dan Palembang bersaing menjadi kota ekonomi baru di Indonesia. Pelabuhan Soekarno Hatta Makasar merupakan pintu gerbang bagi distribusi barang di Sulawesi Selatan khususnya dan Indonesia Timur pada umumnya. Makasar juga mempunyai Bandara Internasional Sultan Hassanudin yang merupakan rute penerbangan terbesar di Indonesia Bagian Timur.
Trans Studio, Mall, dan Hotel Makasar

Potensi wisata terbesar di Provinsi Sulawesi Selatan dapat dijumpai lewat berbagai rumah peninggalan khas Toraja yang bernama Tongkonan, selain itu wisata belanja dan hiburan banyak dijumpai di Kota Makassar. Trans Studio Makassar merupakan salah satu theme park terbesar di Asia setelah Trans Studio Bandung yang membangun konsepnya dengan indoor theme park. Di tempat ini berdiri Mall, dan Hotel dalam satu kesatuan dan berlokasi di Tanjung Bunga Makasar yang merupakan wilayah terintegrasi dan pemukiman elite komersil di Kota Makasar. Belum lagi Pantai Losari melengkapi keseruan berwisata di kota Makasar – Sulawesi Selatan. Mall terbaik dijumpai di kota Makasar.

Provinsi Sulawesi Selatan juga menentukan industri pengolahan kakao dan rumput laut sebagai industri unggulannya didasarkan atas pertimbangan hasil analisa terhadap kondisi dan potensi ekonomi daerah dan potensi pengembangan lima tahun ke depan serta keterkaitannya dengan industri penunjang, industri terkait dan industri di provinsi lain.

Pusat Olahraga di Provinsi Sulawesi Selatan merupakan yang terbaik di Pulau Sulawesi. Lapangan Karebosi adalah salah satu lapangan olahraga dan ruang publik masyarakat yang terdapat di pusat Kota Makassar. Lapangan Karebosi ini merupakan landmark (simbol ternama) di kota Makassar selain Pantai Losari.  Lapangan Karebosi ini terletak kurang dari 500 meter dari Benteng Fort Rotterdam. Terletak di Jl. Ahmad Yani, Kota Makassar, Lapangan yang memiliki luas sekitar 11,29 hektare atau setara dengan 112.900 meter persegi. Secara umum, Lapangan Karebosi berfungsi sebagai pusat olahraga, namun lapangan ini juga dipersamakan sebagai alun-alun kota di Indonesia. Hal yang membedakan Karebosi dengan alun-alun pada umumnya ialah adanya mall .

III. Pendidikan

Universitas Hasanuddin - Universitas Negeri di Kota Makasar - Sulawesi Selatan

Perguruan Tinggi Negeri di Provinsi Sulawesi Selatan
- UIN Alauddin Makassar
- Universitas Hasanuddin
- Politeknik Negeri Ujung Pandang
- Universitas Negeri Makassar
- STAIN Palopo
- Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
- STAIN Parepare
- Politeknik Negeri Makassar
- Universitas Cokroaminoto Palopo

Daftar sebagian Perguruan Tinggi Swasta di Provinsi Sulawesi Selatan

Universitas Teknologi Sulawesi Makasar

Universitas
Universitas Gema Nusa (UGN), Makassar
Universitas Fajar, Makassar
Universitas Patria Artha, Makassar
Universitas stmik profesional, Makassar
Universitas Atma Jaya Makassar
Universitas Islam Makassar, Makassar
"45" University of Makassar, Makassar
Universitas Andi Jemma Palopo, Palopo
Universitas Cokroaminoto, Makassar
Universitas Cokroaminoto Palopo, Palopo
Universitas Indonesia Timur, Makassar
Universitas Muhammadiyah Makasar, Makassar
Universitas Muhammadiyah Parepare, Parepare
Universitas Sawerigading Makassar, Makassar
Universitas Teknologi Sulawesi, Makassar
Universitas Veteran RI, Makassar
Universitas Kristen Indonesia Toraja, Tana Toraja
Universitas Kristen Indonesia Paulus , Makassar


Institut
Institut Budaya Nusantara GEMA NUSA, Makassar
Institut Sains dan Teknologi Pembangunan Indonesia, Makassar
Institut Kesenian Makassar, Makassar
Institut Ilmu-ilmu kesehatan GEMA NUSA, Makassar


Sekolah Tinggi
Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Gazali Bone, Watampone
Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Makassar, Makassar
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Al Gazali Barru, Barru
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Al Gazali Soppeng, Watansoppeng, Soppeng
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Prima, Watampone, Bone
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Yappi Makassar, Makassar
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Makassar, Makassar
Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Amsir, Parepare
Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Cokroaminoto, Pinrang
Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Damarica Palopo, Palopo
Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Gema Insani Akademik, Makassar
STIE LPI Makassar, Makassar
STIE Makassar Maju, Makassar
STIE Muhammadiyah Palopo, Palopo
STIE Nobel Makassar, Makassar
STIE Nusantara Makassar, Makassar
STIE Pembangunan Indonesia, Makassar
STIE Rezky, Makassar


Politeknik
Politeknik Internasional Indonesia Makassar, Makassar
Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar, Makassar
Politeknik Bosowa Makassar, Makassar
Politeknik Informatika Nasional, Makasar


Akademi
Akademi Farmasi Gema Nusa Makassar, Makassar
Akademi Komunikasi Gema Nusa Makassar, Makassar
Akademi Akuntansi Fajar Makassar, Makassar
Akademi Keperawatan Batari Toja, Watampone
Akademi Keperawatan Lapatau, Watampone
Akademi Keperawatan Bina Husada, Watampone
Akademi Keperawatan Gowa Raya, Sungguminasa, Gowa
Akademi Sekretari Manajemen Indonesia LPI Makassar, Makassar
Akademi Sekretari Manajemen Indonesia Publik, Makassar
Akademi Teknik Otomotive Makassar, Makassar
Akademi Teknik Pratama Makale, Makale

IV. Sejarah

Sumber Foto : Tempo.Co

Provinsi Sulawesi Selatan, Sekitar 30.000 tahun silam pulau ini telah dihuni oleh manusia. Penemuan tertua ditemukan di gua-gua dekat bukit kapur dekat Maros, sekitar 30 km sebelah timur laut dan Makassar sebagai ibukota Propinsi Sulawesi Selatan. Kemungkinan lapisan budaya yang tua berupa alat batu Peeble dan flake telah dikumpulkan dari teras sungai di lembah Walanae, diantara Soppeng dan Sengkang, termasuk tulang-tulang babi raksasa dan gajah-gajah yang telah punah.

Selama masa keemasan perdagangan rempah-rempah, diabad ke-15 sampai ke-19, Sulawesi Selatan berperan sebagai pintu Gerbang ke kepulauan Maluku, tanah penghasil rempah. Kerajaan Gowa dan Bone yang perkasa memainkan peranan penting didalam sejarah Kawasan Timur Indonesia dimasa Ialu. Pada sekitar abad ke-14 di Sulawesi Selatan terdapat sejumlah kerajaan kecil, dua kerajaan yang menonjol ketika itu adalah Kerajaan Gowa yang berada di sekitar Makassar dan Kerajaan Bugis yang berada di  Bone. Pada tahun 1530, Kerajaan Gowa mulai mengembangkan diri, dan pada pertengahan abad ke-16 Gowa menjadi pusat perdagangan terpenting di wilayah timur Indonesia. Pada tahun 1605, Raja Gowa memeluk Agama Islam serta menjadikan Gowa sebagai Kerajaan Islam, dan antara tahun 1608 dan 1611, Kerajaan Gowa menyerang dan menaklukkan Kerajaan Bone sehingga Islam dapat tersebar ke seluruh wilayah Makassar dan Bugis.


Perusahaan dagang Belanda atau yang lebih dikenal dengan nama VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) yang datang ke wilayah ini pada abad ke-15 melihat Kerajaan Gowa sebagai hambatan terhadap keinginan VOC untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di daerah ini. VOC kemudian bersekutu dengan seorang pangeran Bugis bernama Arung Palakka yang hidup dalam pengasingan setelah jatuhnya Bugis di bawah kekuasaan Gowa. Belanda kemudian mensponsori Palakka kembali ke Bone, sekaligus menghidupkan perlawanan masyarakat Bone dan Sopeng untuk melawan kekuasaan Gowa. Setelah berperang selama setahun, Kerajaan Gowa berhasil dikalahkan. Dan Raja Gowa, Sultan Hasanuddin dipaksa untuk menandatangani Perjanjian Bongaya yang sangat mengurangi kekuasaan Gowa. Selanjutnya Bone di bawah Palakka menjadi penguasa di Sulawesi Selatan. Persaingan antara Kerajaan Bone dengan pemimpin Bugis lainnya mewarnai sejarah Sulawesi Selatan. Ratu Bone sempat muncul memimpin perlawanan menentang Belanda yang saat itu sibuk menghadapi Perang Napoleon di daratan Eropa. Namun setelah usainya Perang Napoleon, Belanda kembali ke Sulawesi Selatan dan membasmi pemberontakan Ratu Bone. Namun perlawanan masyarakat Makassar dan Bugis terus berlanjut menentang kekuasaan kolonial hingga tahun 1905-1906. Pada tahun 1905, Belanda juga berhasil menaklukkan Tana Toraja, perlawanan di daerah ini terus berlanjut hingga awal tahun 1930-an. Sebelum Proklamasi RI, Sulawesi Selatan, terdiri atas sejumlah wilayah kerajaan yang berdiri sendiri dan didiami empat etnis yaitu ; Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja. Pada abad ke XVI dan XVII ada tiga kerajaan besar yang berpengaruh luas di Sulawesi Selatan yaitu kerajaan Luwu, Gowa dan Bone, yang telah mencapai kejayaan pada masa tersebut. Setelah kemerdekaan, dikeluarkan UU Nomor 21 Tahun 1950 dimana Sulawesi Selatan menjadi provinsi Administratif Sulawesi dan selanjutnya pada tahun 1960 menjadi daerah otonom Sulawesi Selatan dan Tenggara berdasarkan UU Nomor 47 Tahun 1960. Selanjutnya berdasarkan UU Nomor 13 Tahun 1964 Pemisahan dilakukan dari daerah otonom Sulawesi Selatan dan Tenggara menjadi daerah otonom Sulawesi Selatan, kemudian terus disempurnakan dengan ditetapkannya UU No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah. Terakhir, pemerintah memecah Sulawesi Selatan menjadi dua, berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2004. Kabupaten Majene, Mamasa, Mamuju, Mamuju Utara dan Polewali  Mandar yang tadinya merupakan kabupaten di provinsi Sulawesi Selatan resmi menjadi kabupaten di provinsi Sulawesi Barat seiring dengan berdirinya provinsi tersebut pada tanggal 5 Oktober 2004 berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2004.


V. Pemerintahan

Kota Palopo, salah satu kota besar di Sulawesi Selatan

Daftar Kabupaten dan Kota
No.
Kabupaten/Kota
Ibu kota
1
Kabupaten Bantaeng
Bantaeng
2
Kabupaten Barru
Barru
3
Kabupaten Bone
Watampone
4
Kabupaten Bulukumba
Bulukumba
5
Kabupaten Enrekang
Enrekang
6
Kabupaten Gowa
Sungguminasa
7
Kabupaten Jeneponto
Bontosunggu
8
Kabupaten Kepulauan Selayar
Benteng
9
Kabupaten Luwu
Belopa
10
Kabupaten Luwu Timur
Malili
11
Kabupaten Luwu Utara
Masamba
12
Kabupaten Maros
Turikale
13
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Pangkajene
14
Kabupaten Pinrang
Pinrang
15
Kabupaten Sidenreng Rappang
Watang Sidenreng
16
Kabupaten Sinjai
Sinjai
17
Kabupaten Soppeng
Watansoppeng
18
Kabupaten Takalar
Pattallassang
19
Kabupaten Tana Toraja
Makale
20
Kabupaten Toraja Utara
Rantepao
21
Kabupaten Wajo
Sengkang
22
Kota Makassar
Makassar
23
Kota Palopo
Palopo
24
Kota Parepare
Parepare

Kota Pare -Pare dikala senja

Pada tahun 2008 Kabupaten Toraja Utara dijadwalkan terbentuk, menyusul terbitnya Amanat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, bernomor R.68/Pres/12/2007 pada tanggal 10 Desember 2007, mengenai pemekaran 12 kabupaten/kota. 


















ENSIKLOPEDI LAINNYA



Terkini Indonesia

Terbaik Indonesia

Belanja Indonesia Lihat Lebih Lengkap >>>




Travelling Kita

Comments
0 Comments
 
Copyright ©2015 - 2024 THE COLOUR OF INDONESIA. Designed by -Irsah
Back to top
THE COLOUR OF INDONESIA