I. Penduduk
Suku Toraja - Sulawesi Selatan
Suku Bangsa di Sulawesi
Selatan terdiri dari :
- Bugis
- Makassar
- Mandar
- Toraja
- Duri
- Pattinjo
- Bone
- Maroangin
- Endekan
- Pattae
- Kajang/Konjo
Mayoritas beragama
Islam, kecuali di Kabupaten Tana Toraja dan sebagian
wilayah lainnya beragama Kristen. Sampai dengan Mei
2010, jumlah penduduk di Sulawesi Selatan terdaftar sebanyak 8.032.551
jiwa dengan pembagian 3.921.543 orang laki-laki dan 4.111.008 orang perempuan.
Terbanyak di Pulau Sulawesi.
II. Ekonomi
Kota Makasar di Malam Hari - Ibukota Sulawesi Selatan
Sumber Foto : Hazeimi Rafsanjani
Diambil dari : Skyscrapercity.com
Provinsi Sulawesi Selatan
termasuk salah satu dermaga timur Indonesia, setelah Jawa Timur. Provinsi ini
tumbuh paling cepat diantara provinsi yang ada di Sulawesi Selatan. Kota Makasar,
dahulu Ujungpandang adalah salah satu
kota besar dengan barisan gedung bertingkatnya. Kota ini merupakan ibukota dari
Sulawesi Selatan dan membangun kotanya dengan sistem integrasi yang baik atau Smart City bersama Balikpapan,
Pekanbaru, dan Palembang bersaing menjadi kota ekonomi baru di Indonesia. Pelabuhan
Soekarno Hatta Makasar merupakan pintu gerbang bagi distribusi barang di
Sulawesi Selatan khususnya dan Indonesia Timur pada umumnya. Makasar juga
mempunyai Bandara Internasional Sultan Hassanudin yang merupakan rute
penerbangan terbesar di Indonesia Bagian Timur.
Trans Studio, Mall, dan Hotel Makasar
Potensi wisata terbesar
di Provinsi Sulawesi Selatan dapat dijumpai lewat berbagai rumah peninggalan
khas Toraja yang bernama Tongkonan,
selain itu wisata belanja dan hiburan banyak dijumpai di Kota Makassar. Trans
Studio Makassar merupakan salah satu theme park terbesar di Asia setelah
Trans Studio Bandung yang membangun konsepnya dengan indoor theme park. Di tempat ini berdiri Mall, dan Hotel dalam satu
kesatuan dan berlokasi di Tanjung Bunga Makasar yang merupakan wilayah
terintegrasi dan pemukiman elite komersil di Kota Makasar. Belum lagi Pantai
Losari melengkapi keseruan berwisata di kota Makasar – Sulawesi Selatan. Mall
terbaik dijumpai di kota Makasar.
Provinsi Sulawesi Selatan
juga menentukan industri pengolahan kakao dan rumput
laut sebagai industri
unggulannya didasarkan atas pertimbangan hasil analisa terhadap kondisi
dan potensi ekonomi daerah dan potensi pengembangan lima tahun ke depan serta
keterkaitannya dengan industri penunjang, industri terkait dan industri di provinsi
lain.
Pusat Olahraga di
Provinsi Sulawesi Selatan merupakan yang terbaik di Pulau Sulawesi. Lapangan Karebosi adalah salah satu lapangan olahraga dan ruang publik masyarakat
yang terdapat di pusat Kota Makassar. Lapangan Karebosi ini merupakan landmark (simbol ternama) di
kota Makassar selain Pantai Losari. Lapangan Karebosi ini
terletak kurang dari 500 meter dari Benteng Fort
Rotterdam. Terletak di Jl. Ahmad Yani, Kota Makassar, Lapangan yang
memiliki luas sekitar 11,29 hektare atau setara dengan 112.900 meter persegi. Secara
umum, Lapangan Karebosi berfungsi sebagai pusat olahraga, namun lapangan ini
juga dipersamakan sebagai alun-alun kota di Indonesia. Hal yang membedakan
Karebosi dengan alun-alun pada umumnya ialah adanya mall .
III. Pendidikan
Universitas Hasanuddin - Universitas Negeri di Kota Makasar - Sulawesi Selatan
Perguruan Tinggi Negeri di Provinsi Sulawesi
Selatan
- UIN Alauddin Makassar
- Universitas Hasanuddin
- Politeknik Negeri Ujung
Pandang
- Universitas Negeri
Makassar
- STAIN Palopo
- Politeknik Pertanian
Negeri Pangkajene Kepulauan
- STAIN Parepare
- Politeknik Negeri
Makassar
- Universitas
Cokroaminoto Palopo
Daftar sebagian Perguruan Tinggi Swasta di Provinsi
Sulawesi Selatan
Universitas Teknologi Sulawesi Makasar
Universitas
Universitas Gema Nusa
(UGN), Makassar
Universitas Fajar,
Makassar
Universitas Patria Artha,
Makassar
Universitas stmik
profesional, Makassar
Universitas Atma Jaya
Makassar
Universitas Islam
Makassar, Makassar
"45" University
of Makassar, Makassar
Universitas Andi Jemma
Palopo, Palopo
Universitas Cokroaminoto,
Makassar
Universitas Cokroaminoto
Palopo, Palopo
Universitas Indonesia
Timur, Makassar
Universitas Muhammadiyah
Makasar, Makassar
Universitas Muhammadiyah
Parepare, Parepare
Universitas Sawerigading
Makassar, Makassar
Universitas Teknologi
Sulawesi, Makassar
Universitas Veteran RI,
Makassar
Universitas Kristen
Indonesia Toraja, Tana Toraja
Universitas Kristen
Indonesia Paulus , Makassar
Institut
Institut Budaya Nusantara
GEMA NUSA, Makassar
Institut Sains dan
Teknologi Pembangunan Indonesia, Makassar
Institut Kesenian
Makassar, Makassar
Institut Ilmu-ilmu
kesehatan GEMA NUSA, Makassar
Sekolah Tinggi
Sekolah Tinggi Agama
Islam Al-Gazali Bone, Watampone
Sekolah Tinggi Theologia
Jaffray Makassar, Makassar
Sekolah Tinggi Ilmu
Administrasi Al Gazali Barru, Barru
Sekolah Tinggi Ilmu
Administrasi Al Gazali Soppeng, Watansoppeng, Soppeng
Sekolah Tinggi Ilmu
Administrasi Prima, Watampone, Bone
Sekolah Tinggi Ilmu
Administrasi Yappi Makassar, Makassar
Sekolah Tinggi Ilmu
Farmasi Makassar, Makassar
Sekolah Tinggi Ilmu Hukum
Amsir, Parepare
Sekolah Tinggi Ilmu Hukum
Cokroaminoto, Pinrang
Sekolah Tinggi Ilmu Hukum
Damarica Palopo, Palopo
Sekolah Tinggi Ilmu Hukum
Gema Insani Akademik, Makassar
STIE LPI Makassar,
Makassar
STIE Makassar Maju,
Makassar
STIE Muhammadiyah Palopo,
Palopo
STIE Nobel Makassar,
Makassar
STIE Nusantara Makassar,
Makassar
STIE Pembangunan
Indonesia, Makassar
STIE Rezky, Makassar
Politeknik
Politeknik Internasional
Indonesia Makassar, Makassar
Politeknik Kesehatan
Kemenkes Makassar, Makassar
Politeknik Bosowa
Makassar, Makassar
Politeknik Informatika
Nasional, Makasar
Akademi
Akademi Farmasi Gema Nusa
Makassar, Makassar
Akademi Komunikasi Gema Nusa
Makassar, Makassar
Akademi Akuntansi Fajar
Makassar, Makassar
Akademi Keperawatan
Batari Toja, Watampone
Akademi Keperawatan
Lapatau, Watampone
Akademi Keperawatan Bina
Husada, Watampone
Akademi Keperawatan Gowa
Raya, Sungguminasa, Gowa
Akademi Sekretari
Manajemen Indonesia LPI Makassar, Makassar
Akademi Sekretari
Manajemen Indonesia Publik, Makassar
Akademi Teknik Otomotive
Makassar, Makassar
Akademi Teknik Pratama
Makale, Makale
IV. Sejarah
Sumber Foto : Tempo.Co
Provinsi Sulawesi Selatan,
Sekitar 30.000 tahun silam pulau ini telah dihuni oleh manusia. Penemuan tertua
ditemukan di gua-gua dekat bukit kapur dekat Maros, sekitar 30 km
sebelah timur laut dan Makassar sebagai ibukota Propinsi Sulawesi Selatan.
Kemungkinan lapisan budaya yang tua berupa alat batu Peeble dan flake telah
dikumpulkan dari teras sungai di lembah Walanae, diantara Soppeng dan Sengkang,
termasuk tulang-tulang babi raksasa dan gajah-gajah yang telah punah.
Selama masa keemasan perdagangan rempah-rempah, diabad ke-15 sampai ke-19, Sulawesi Selatan berperan sebagai pintu Gerbang ke kepulauan Maluku, tanah penghasil rempah. Kerajaan Gowa dan Bone yang perkasa memainkan peranan penting didalam sejarah Kawasan Timur Indonesia dimasa Ialu. Pada sekitar abad ke-14 di Sulawesi Selatan terdapat sejumlah kerajaan kecil, dua kerajaan yang menonjol ketika itu adalah Kerajaan Gowa yang berada di sekitar Makassar dan Kerajaan Bugis yang berada di Bone. Pada tahun 1530, Kerajaan Gowa mulai mengembangkan diri, dan pada pertengahan abad ke-16 Gowa menjadi pusat perdagangan terpenting di wilayah timur Indonesia. Pada tahun 1605, Raja Gowa memeluk Agama Islam serta menjadikan Gowa sebagai Kerajaan Islam, dan antara tahun 1608 dan 1611, Kerajaan Gowa menyerang dan menaklukkan Kerajaan Bone sehingga Islam dapat tersebar ke seluruh wilayah Makassar dan Bugis.
Selama masa keemasan perdagangan rempah-rempah, diabad ke-15 sampai ke-19, Sulawesi Selatan berperan sebagai pintu Gerbang ke kepulauan Maluku, tanah penghasil rempah. Kerajaan Gowa dan Bone yang perkasa memainkan peranan penting didalam sejarah Kawasan Timur Indonesia dimasa Ialu. Pada sekitar abad ke-14 di Sulawesi Selatan terdapat sejumlah kerajaan kecil, dua kerajaan yang menonjol ketika itu adalah Kerajaan Gowa yang berada di sekitar Makassar dan Kerajaan Bugis yang berada di Bone. Pada tahun 1530, Kerajaan Gowa mulai mengembangkan diri, dan pada pertengahan abad ke-16 Gowa menjadi pusat perdagangan terpenting di wilayah timur Indonesia. Pada tahun 1605, Raja Gowa memeluk Agama Islam serta menjadikan Gowa sebagai Kerajaan Islam, dan antara tahun 1608 dan 1611, Kerajaan Gowa menyerang dan menaklukkan Kerajaan Bone sehingga Islam dapat tersebar ke seluruh wilayah Makassar dan Bugis.
Perusahaan dagang Belanda atau yang lebih dikenal dengan nama VOC (Vereenigde
Oost-Indische Compagnie) yang datang ke wilayah ini pada abad ke-15 melihat
Kerajaan Gowa sebagai hambatan terhadap keinginan VOC untuk menguasai
perdagangan rempah-rempah di daerah ini. VOC kemudian bersekutu dengan seorang
pangeran Bugis bernama Arung Palakka yang hidup dalam pengasingan setelah
jatuhnya Bugis di bawah kekuasaan Gowa. Belanda kemudian mensponsori Palakka kembali ke Bone, sekaligus menghidupkan
perlawanan masyarakat Bone dan Sopeng untuk melawan kekuasaan Gowa. Setelah
berperang selama setahun, Kerajaan Gowa berhasil dikalahkan. Dan Raja Gowa,
Sultan Hasanuddin dipaksa untuk menandatangani Perjanjian Bongaya yang sangat
mengurangi kekuasaan Gowa. Selanjutnya Bone di bawah Palakka menjadi penguasa
di Sulawesi Selatan. Persaingan antara Kerajaan Bone dengan pemimpin Bugis
lainnya mewarnai sejarah Sulawesi Selatan. Ratu Bone sempat muncul memimpin
perlawanan menentang Belanda yang saat itu sibuk menghadapi Perang Napoleon di
daratan Eropa. Namun setelah usainya Perang Napoleon, Belanda kembali ke
Sulawesi Selatan dan membasmi pemberontakan Ratu Bone. Namun perlawanan
masyarakat Makassar dan Bugis terus berlanjut menentang kekuasaan kolonial
hingga tahun 1905-1906. Pada tahun 1905, Belanda juga berhasil menaklukkan Tana
Toraja, perlawanan di daerah ini terus berlanjut hingga awal tahun 1930-an. Sebelum Proklamasi RI, Sulawesi Selatan, terdiri atas sejumlah wilayah kerajaan
yang berdiri sendiri dan didiami empat etnis yaitu ; Bugis, Makassar, Mandar
dan Toraja. Pada abad ke XVI dan XVII ada tiga kerajaan besar yang
berpengaruh luas di Sulawesi Selatan yaitu kerajaan Luwu, Gowa dan Bone, yang
telah mencapai kejayaan pada masa tersebut. Setelah kemerdekaan, dikeluarkan
UU Nomor 21 Tahun 1950 dimana Sulawesi Selatan menjadi provinsi Administratif
Sulawesi dan selanjutnya pada tahun 1960 menjadi daerah otonom Sulawesi Selatan
dan Tenggara berdasarkan UU Nomor 47 Tahun 1960. Selanjutnya berdasarkan UU
Nomor 13 Tahun 1964 Pemisahan dilakukan dari daerah otonom Sulawesi Selatan dan
Tenggara menjadi daerah otonom Sulawesi Selatan, kemudian terus disempurnakan
dengan ditetapkannya UU No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di
Daerah. Terakhir,
pemerintah memecah Sulawesi Selatan menjadi dua, berdasarkan UU Nomor 26 Tahun
2004. Kabupaten Majene, Mamasa, Mamuju, Mamuju
Utara dan Polewali Mandar yang
tadinya merupakan kabupaten di provinsi Sulawesi Selatan resmi menjadi
kabupaten di provinsi Sulawesi Barat seiring dengan berdirinya
provinsi tersebut pada tanggal 5 Oktober 2004 berdasarkan
UU Nomor 26 Tahun 2004.
V. Pemerintahan
Kota Palopo, salah satu kota besar di Sulawesi Selatan
Daftar Kabupaten dan Kota
No.
|
Kabupaten/Kota
|
Ibu kota
|
1
|
Kabupaten Bantaeng
|
Bantaeng
|
2
|
Kabupaten
Barru
|
Barru
|
3
|
Kabupaten
Bone
|
Watampone
|
4
|
Kabupaten Bulukumba
|
Bulukumba
|
5
|
Kabupaten Enrekang
|
Enrekang
|
6
|
Kabupaten
Gowa
|
Sungguminasa
|
7
|
Kabupaten Jeneponto
|
Bontosunggu
|
8
|
Kabupaten Kepulauan Selayar
|
Benteng
|
9
|
Kabupaten
Luwu
|
Belopa
|
10
|
Kabupaten Luwu Timur
|
Malili
|
11
|
Kabupaten Luwu Utara
|
Masamba
|
12
|
Kabupaten
Maros
|
Turikale
|
13
|
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
|
Pangkajene
|
14
|
Kabupaten Pinrang
|
Pinrang
|
15
|
Kabupaten Sidenreng Rappang
|
Watang Sidenreng
|
16
|
Kabupaten
Sinjai
|
Sinjai
|
17
|
Kabupaten Soppeng
|
Watansoppeng
|
18
|
Kabupaten Takalar
|
Pattallassang
|
19
|
Kabupaten Tana Toraja
|
Makale
|
20
|
Kabupaten Toraja Utara
|
Rantepao
|
21
|
Kabupaten
Wajo
|
Sengkang
|
22
|
Kota
Makassar
|
Makassar
|
23
|
Kota
Palopo
|
Palopo
|
24
|
Kota
Parepare
|
Parepare
|
Kota Pare -Pare dikala senja
Pada tahun 2008 Kabupaten Toraja Utara dijadwalkan
terbentuk, menyusul terbitnya Amanat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, bernomor
R.68/Pres/12/2007 pada tanggal 10 Desember 2007, mengenai pemekaran 12
kabupaten/kota.
ENSIKLOPEDI LAINNYA
ENSIKLOPEDI LAINNYA
Terkini Indonesia
Terbaik Indonesia
Travelling
Kita