I. Gambaran Umum
Sulawesi atau Pulau
Sulawesi (atau sebutan lama dalam bahasa Inggris: Celebes) adalah sebuah pulau dalam
wilayah Indonesia yang terletak di antara Pulau Kalimantan di sebelah barat dan
Kepulauan Maluku di sebelah timur. Dengan luas
wilayah sebesar 174.600 km², Sulawesi merupakan pulau terbesar
ke-11 di dunia. Di Indonesia hanya luas Pulau Sumatera, Kalimantan, dan Pulau Papua sajalah
yang lebih luas wilayahnya daripada Pulau Sulawesi, sementara dari segi
populasi hanya Pulau Jawa dan Sumatera sajalah yang lebih besar
populasinya daripada Sulawesi.
- Geografi
Sulawesi merupakan pulau
terbesar keempat di Indonesia setelah
Papua, Kalimantan dan
Sumatera dengan luas daratan 174.600 kilometer persegi. Bentuknya yang unik
menyerupai bunga mawar laba-laba atau huruf K besar yang membujur dari utara ke
selatan dan tiga semenanjung yang membujur ke timur laut, timur, dan tenggara.
Pulau ini dibatasi oleh Selat Makasar di bagian barat dan terpisah dari
Kalimantan serta dipisahkan juga dari Kepulauan Maluku oleh Laut Maluku.
Sulawesi berbatasan dengan Borneo di sebelah
barat, Filipina di utara, Flores di selatan, Timor di
tenggara dan Maluku di sebelah timur.
Daftar gunung di Sulawesi
- Gunung Katopasa (3835 mdpl)
- Gunung Lokon (1.689 mdpl)
- Gunung Klabat
- Gunung Soputan
- Gunung Mekongga (2.620 mdpl)
- Gunung Mahawu
- Gunung Bawakaraeng (2.705
mdpl)
- Gunung Latimojong (3.680 mdpl)
- Gunung Karangetang
- Gunung Awu
- Gunung Bawah Laut Sangihe
- Gunung Gandang Dewata
(3307 mdpl)
Taman Laut Bunaken - Taman Terindah di Teluk Manado
Empat semenanjung utama
- Semenanjung Timur
- Semenanjung Selatan
- Semenanjung
Tenggara
- Semenanjung
Minahasa
II. Etimologi dan Bahasa
Nama Sulawesi diperkirakan
berasal dari kata dalam bahasa-bahasa di Sulawesi Tengah yaitu kata sula yang
berarti nusa (pulau) dan kata mesi yang berarti besi (logam),
yang mungkin merujuk pada praktik perdagangan bijih besi hasil produksi
tambang-tambang yang terdapat di sekitar Danau Matano, dekat Sorowako, Luwu Timur.
Sedangkan bangsa/orang-orang Portugis yang datang sekitar abad
14-15 masehi adalah bangsa asing pertama yang menggunakan nama Celebes untuk
menyebut pulau Sulawesi secara keseluruhan.
III. Demografi
- Suku Bugis
Suku Bugis adalah suku
yang lebih dominan di Pulau Sulawesi ini. Dimana suku ini dapat ditemui di
mana-mana di Pulau Sulawesi. Suku Bugis mayoritas adalah pedagang jadi tidak
heran jika rata-rata pasar di pulau ini dikuasai oleh Suku Bugis. Suku Bugis
adalah suku yang taat beragama. Suku Bugis adalah suku yang sangat menjunjung
tinggi harga diri dan martabat. Suku ini sangat menghindari tindakan-tindakan
yang mengakibatkan turunnya harga diri atau martabat seseorang.
- Budaya
Hasil kebudayaan Bugis yang paling terkenal adalah Kapal Pinisi. Kapal Pinisi adalah alat transportasi zaman dulu, biasanya untuk mengangkut barang. Kapal laut ini tergolong kapal layar, yang memakai tenaga angin sebagai penggerak. Kapal Pinisi ini sudah terkenal sejak abad ke-14. Bahkan sekarang, dunia sudah mengakui keberadaan Kapal Pinisi. Saat ini Kapal Pinisi digunakan sebagai kapal pesiar mewah dan kapal ekspedisi. Akan tetapi masih ada masyarakat Sulawesi yang menggunakan kapal ini sebagai alat transportasi sehari-hari. Anda bisa menemui kapal ini beserta proses pembuatannya di kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Penduduk suku Toraja terkenal sebagai penduduk yang bermukim di dataran tinggi atau pegunungan. Nenek moyangnya berasal dari suku bangsa cina. Hasil kebudayaannya sangat beragam, dan masih terjaga sampai saat ini. Yang paling mudah dikenali dari kebudayaan Toraja adalah rumah adatnya. Tongkonan adalah rumah adat suku Toraja. Rumah ini merupakan simbol spiritualital masyarakat Toraja. Berbagai upacara adat Toraja diselenggarakan di rumah ini.
IV. Sejarah
Sejak abad ke-13, akses
terhadap barang perdagangan berharga dan sumber mineral besi mulai mengubah
pola lama budaya disulawesi, dan ini memungkinkan individu yang ambisius untuk
membangun unit politik yang lebih besar. Tidak diketahui mengapa kedua hal tersebut
muncul bersama-sama, mungkin salah satu adalah hasil yang lain. Pada 1400an,
sejumlah kerajaan pertanian yang baru telah muncul di barat lembah Cenrana,
serta di daerah pantai selatan dan di pantai timur dekat Parepare yang modern. Orang-orang
Eropa pertama yang mengunjungi pulau ini (yang dipercayai sebagai negara
kepulauan karena bentuknya yang mengerut) adalah pelaut Portugis pada tahun
1525, dikirim dari Maluku untuk mencari emas, yang kepulauan memiliki reputasi
penghasil. Belanda tiba pada tahun 1605
dan dengan cepat diikuti oleh Inggris, lalu mendirikan pabrik di Makassar. Sejak 1660, Belanda
berperang melawan Kerajaan Gowa Makasar terutama di bagian pesisir barat yang
berkuasa. Pada tahun 1669, Laksamana Speelman memaksa penguasa, Sultan
Hasanuddin, untuk menandatangani Perjanjian Bongaya, yang menyerahkan kontrol
perdagangan ke Perusahaan Hindia Belanda. Belanda dibantu dalam penaklukan
mereka oleh panglima perang Bugis Arung Palakka, penguasa kerajaan Bugis Bone.
Belanda membangun benteng di Ujung Pandang, sedangkan Arung Palakka menjadi
penguasa daerah dan kerajaan Bone menjadi dominan. Perkembangan politik dan
budaya tampaknya telah melambat sebagai akibat dari status
quo. Pada tahun 1905 seluruh Sulawesi menjadi bagian dari koloni
negara Belanda dari Hindia Belanda sampai pendudukan Jepang dalam Perang Dunia
II. Selama Revolusi Nasional Indonesia, "Turk" Westerling Kapten
Belanda membunuh sedikitnya 4.000 orang selama Kampanye Sulawesi Selatan. Setelah penyerahan
kedaulatan pada Desember 1949, Sulawesi menjadi bagian dari Republik Indonesia
Serikat (RIS). Dan pada tahun 1950 menjadi tergabung dalam kesatuan Republik
Indonesia. Pada saat kemerdekaan
Indonesia, Sulawesi berstatus sebagai provinsi dengan bentuk pemerintahan
otonom di bawah pimpinan seorang Gubernur. Provinsi Sulawesi ketika itu
beribukota di Makassar, dengan Gubernur DR.G.S.S.J. Ratulangi Bentuk sistem
pemerintahan provinsi ini merupakan perintis bagi perkembangan selanjutnya,
hingga dapat melampaui masa-masa di saat Sulawesi berada dalam Negara Indonesia
Timur (NIT)
dan kemudian NIT menjadi negara bagian dari negara federasi Republik
Indonesia Serikat (RIS). Saat RIS dibubarkan
dan kembali kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia, Sulawesi statusnya dipertegas kembali
menjadi provinsi. Status Provinsi Sulawesi ini kemudian terus berlanjut sampai
pada tahun 1960.
Gubernur Sulawesi
- DR. G. S.S.J. Ratulangi (1945 –
1949)
- Bernard Wilhelm Lapian (1949 –
1951)
- R. Sudiro (1951 – 1953)
- Andi Burhanuddin (1953)
- Lanto Daeng Pasewang (1953 - 1956)
- Andi Pangerang Pettarani (1956 – 1960)
Mulai tahun 1960 Sulawesi
terdiri dari dua buah Daerah Tingkat I, yaitu :
- Daerah Tingkat I Sulawesi
Selatan-Tenggara dan
- Daerah Tingkat I Sulawesi
Utara-Tengah.
Pada tahun 1964 dibentuk Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah, yang dipisahkan dari
Daerah Tingkat I Sulawesi Utara-Tengah, sedangkan Daerah Tingkat I Sulawesi Utara-Tengah
diubah menjadi Daerah Tingkat I Sulawesi Utara. Demikian pula Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara dibentuk terpisah
dari Daerah Tingkat I Sulawesi
Selatan-Tenggara, sedangkan Daerah Tingkat I Sulawesi
Selatan-Tenggara diubah menjadi Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan. Mulai tahun 1999
pemakaian istilah Daerah tingkat I dihilangkan,
sehingga ke-empat wilayah di atas sebutannya berubah masing-masing menjadi provinsi. Memasuki era Reformasi seiring dengan munculnya
pemekaran wilayah berkenaan dengan otonomi daerah, terbentuk provinsi Gorontalo pada tahun 2000, dan
kemudian provinsi Sulawesi Barat pada tahun 2004.
V. Pemerintahan
Pemerintahan di Sulawesi
dibagi menjadi enam provinsi berdasarkan urutan pembentukannya yaitu provinsi Sulawesi Selatan ,Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan Sulawesi Barat. Sulawesi Tengah merupakan
provinsi terbesar dengan luas wilayah daratan 68,033 kilometer persegi dan luas
laut mencapai 189,480 kilometer persegi yang mencakup semenanjung bagian timur
dan sebagian semenanjung bagian utara serta Kepulauan Togean di Teluk Tomini
dan pulau-pulau di Banggai Kepulauan di Teluk Tolo. Sebagian besar daratan di
provinsi ini bergunung-gunung (42.80% berada di atas ketinggian 500 meter dari
permukaan laut) dan Katopasa adalah gunung tertinggi dengan ketinggian 3.835
meter dari permukaan laut.
- Kota besar
Manado - Salah Satu Kota Besar di Pulau Sulawesi
Berikut 10 kota besar di
Sulawesi berdasarkan jumlah populasi tahun 2010.
Urutan
|
Kota, Provinsi
|
Populasi
|
1
|
Makassar, Sulawesi Selatan
|
1,339,374
|
2
|
Manado, Sulawesi Utara
|
675,354
|
3
|
Bitung, Sulawesi Utara
|
387,932
|
4
|
Palu, Sulawesi Tengah
|
335,297
|
5
|
Kendari, Sulawesi Tenggara
|
289,153
|
6
|
Gorontalo, Gorontalo
|
179,991
|
7
|
Palopo, Sulawesi Selatan
|
148,033
|
8
|
Baubau, Sulawesi Tenggara
|
137,118
|
9
|
Parepare, Sulawesi Selatan
|
129,542
|
10
|
Kotamobagu, Sulawesi Utara
|
107,216
|
Referensi
^ Watuseke, F. S. 1974. On the
name Celebes. Sixth International Conference on Asian History,
International Association of Historians of Asia, Yogyakarta, 26th-30th August.
Unpublished.
^ Caldwell, I.A. 1988. 'South Sulawesi
A.D. 1300–1600; Ten Bugis texts.' Ph.D thesis, The Australian National
University; Bougas, W. 1998. 'Bantayan; An early Makassarese kingdom 1200 -1600
AD. Archipel 55: 83-123; Caldwell, I. and W.A. Bougas 2004.
'The early history of Binamu and Bangkala, South Sulawesi.' Bijdragen
tot de Taal-, Land- en Volkenkunde 64: 456-510; Druce, S. 2005. 'The
lands west of the lake; The history of Ajattappareng, South Sulawesi, AD 1200
to 1600.' Ph.D thesis, The University of Hull.
^ Crawfurd, J. 1856. A
descriptive dictionary of the Indian islands and adjacent countries. London:
Bradbury & Evans.
^ Bassett, D. K. (1958). English trade
in Celebes, 1613-67. Journal of the Royal Asiatic Society 31(1): 1-39.
^ Kahin (1952), p. 145
^ Westerling, R. 1952. Challenge to
Terror
^ Sejarah Provinsi Sulawesi Utara
^ Kementerian Penerangan, Republik
Indonesia: Provinsi sulawesi, 1953
^ Peraturan
Pemerintah nomor 21 tahun 1950
^ Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 47
Tahun 1960
^ Undang
Undang nomor 13 tahun 1964
^ "Indonesia:
Provinces, Cities & Municipalities". City
Population.
^ Potensi Wisata Sulawesi
ENSIKLOPEDI LAINNYA
ENSIKLOPEDI LAINNYA
Terkini Indonesia
Terbaik Indonesia
Travelling
Kita