1. Dataran Tinggi Dieng
Berlokasi sekitar 30 KM dari Wonosobo, Dataran
Tinggi Dieng adalah kawasan gunung api raksasa yang mempunyai beberapa kawah
dan candi-candi Hindu kuno. Karena berada pada ketinggian 2,000 meter, Dataran
Tinggi Dieng mempunyai suhu yang sangat dingin. Pada siang hari, suhu udara
dapat mencapai 15 derajat Celsius dan 10 derajat Celsius pada malam hari.
Dataran Tinggi Dieng dikelola sebagai tempat
wisata di Jawa Tengah secara bersama oleh Kabupaten Wonosobo dan
Banjarnegara.
2. Batu Raden - Purwokerto
Pesona wisata Baturaden di Banyumas, Jawa Tengah
terkenal sebagai destinasi wisata alam yang menarik untuk dikunjungi. Kawasan
loka wisata Baturaden terletak tepat di kaki Gunung Slamet, sebuah gunung
tertinggi di Provinsi Jawa Tengah. Hal ini membuat keadaan udara di kawasan
wisata Baturaden menjadi sangat sejuk, cenderung akan menjadi dingin di saat
malam hari. Dengan
panorama alamnya yang indah, kawasan wisata Baturaden dikenal banyak kalangan
penikmat perjalanan sebagai salah satu destinasi wisata di Jawa Tengah yang
favorit.
Saat Anda berada di kawasan wisata Baturaden,
Anda dapat menyaksikan kota Purwokerto dari ketinggian, juga Pulau Nusa
Kambangan serta sejumlah pantai berpanorama indah di Cilacap. Tidak hanya itu,
Anda dapat mengunjungi sejumlah spot wisata Baturaden yang menarik, di
antaranya mulai dari Pancuran Pitu, Wana Wisata, Taman Bitanin hingga Teater
Alam Baturaden. Taman Bitanin di Baturaden adalah taman yang memiliki sejumlah
tanaman dan bunga yang tergolong langka, misalnya bunga Havana, Daun Dewa,
Antarium Lipstick, Palem Paris, dan Widoro Laut.
3. Kepulauan Karimunjawa
Kepulauan Karimunjawa berlokasi di utara kota
Jepara dan Semarang. Kepulauan ini terdiri dari 27 pulau, yang mana hanya 5
pulau saja yang berpenghuni. Kepulauan
Karimunjawa adalah salah satu tempat wisata di Jawa Tengah yang paling
terkenal karena keindahan laut dan pantai yang ditawarkannya. Selain wisata
pantai, Anda juga dapat bermain dengan penyu, lumba - lumba dan hiu di Kepulauan Karimunjawa.
Untuk dapat berkunjung ke kawasan wisata ini, Anda harus memperhatikan jadwal
kapal dengan baik, jangan sampai ketinggalan!. Pulau Karimun Jawa merupakan Taman Laut Nasional Konservasi disini juga berdiri Safari Marine Park, yang melindungi konservasi Hiu, Lumba - Lumba, dan Penyu dari kepunahan.
4. Candi Borobudur
Candi Borobudur adalah tempat wisata di Jawa
Tengah yang paling banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai belahan dunia.
Candi Borobudur adalah candi Buddha yang paling besar di dunia sehingga
mengundang minat banyak wisatawan yang tertarik dengan wisata budaya dan wisata
religi. Berlokasi sekitar 40 KM di sebelah barat laut Yogyakarta,
Candi Borobudur mempunyai koleksi relief Buddha yang paling lengkap di dunia.
Candi Borobudur adalah model mini dari alam semesta dan dibangun pada tahun 770
Masehi sebagai tempat beribadah dan memuliakan Buddha. Wisata Candi Borobudor dahulu termasuk dalam wisata 7 Keajabaian Dunia yang diberikan oleh UNESCO sebuah Lembaga Pendidikan dan Kebudayaan dibawah naungan Perserikatan Bangsa - Bangsa atau PBB.
Museum Kereta Api Ambarawa berlokasi di pusat
kota Ambarawa, sekitar 20 KM dari Semarang.
Sebelum beralih fungsi menjadi sebuah museum, Museum Kereta Api Ambarawa
dulunya merupakan sebuah stasiun kereta api yang berjaya pada masa lalu. Sesuai
dengan namanya, Museum Kereta Api Ambarawa mempunyai koleksi kereta api yang
unik dan lengkap di antaranya 21 kereta uap, alat telegraf morse, telepon
antik, perabotan antik, dan juga bel antik. Koleksi kebanggan milik Museum
Kereta Api Ambarawa adalah kereta uap bergerigi yang hanya ada 3 di seluruh
dunia.
6. Pantai Marina
Pantai Marina yang dimaksud bukanlah Pantai
Marina yang ada di Batam,
melainkan Pantai Marina yang ada di Semarang. Pantai Marina merupakan salah
satu tempat wisata di jawa Tengah yang paling ramai dikunjungi wisatawan lokal
karena hanya berjarak beberapa ratus meter saja dari Bandara Internasional
Semarang, yaitu Bandara Ahmad yani. Di Pantai Marina Anda dapat bermain perahu,
memancing, balapan mobil mainan, berenang, hingga berjalan-jalan di kebun buah
naga.
7. Lawang Sewu
Lawang Sewu (bahasa Indonesia: seribu pintu)
adalah gedung gedung bersejarah di Indonesia yang
berlokasi di Kota Semarang, Jawa Tengah. Gedung ini, dahulu yang merupakan kantor
dari Nederlands-Indische Spoorweg
Maatschappij atau NIS. Dibangun pada tahun 1904 dan selesai
pada tahun 1907.
Terletak di bundaran Tugu Muda yang dahulu disebut Wilhelminaplein.
Masyarakat setempat menyebutnya Lawang Sewu karena bangunan
tersebut memiliki pintu yang sangat banyak, meskipun kenyataannya, jumlah
pintunya tidak mencapai seribu. Bangunan ini memiliki banyak jendela yang
tinggi dan lebar, sehingga masyarakat sering menganggapnya sebagai pintu
(lawang).
Bangunan kuno dan megah berlantai dua ini setelah
kemerdekaan dipakai sebagai kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia
(DKARI) atau sekarang PT Kereta Api Indonesia. Selain itu pernah
dipakai sebagai Kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer (Kodam IV/Diponegoro) dan Kantor Wilayah
(Kanwil) Kementerian Perhubungan Jawa Tengah.
Pada masa perjuangan gedung ini memiliki catatan sejarah tersendiri yaitu
ketika berlangsung peristiwa Pertempuran lima hari di Semarang (14 Oktober -19 Oktober 1945). Gedung tua ini
menjadi lokasi pertempuran yang hebat antara pemuda AMKA atau Angkatan Muda
Kereta Api melawan Kempetai dan Kidobutai, Jepang. Maka dari
itu Pemerintah Kota Semarang dengan Surat Keputusan Wali Kota
Nomor. 650/50/1992, memasukan Lawang Sewu sebagai salah satu dari 102 bangunan
kuno atau bersejarah di Kota Semarang yang patut dilindungi. Saat ini bangunan
tua tersebut telah mengalami tahap konservasi dan revitalisasi yang dilakukan
oleh Unit Pelestarian benda dan bangunan bersejarah PT Kereta Api Persero. Walaupun
tampak kuno, dan angker Lawang Sewu saat ini juga merupakan salah satu
destinasi wisata di Kota Semarang - Jawa Tengah
8. Desa Wisata Tlogoweru
Desa Wisata Tlogoweru berlokasi di Demak, Jawa
Tengah. Apa yang spesial dari desa ini sehingga menjadi salah satu tempat
wisata yang harus dikunjungi di Jawa Tengah? Desa Wisata Tlogoweru terkenal
dengan burung hantunya yang sangat banyak. Burung hantu ini dahulu kala
dikembangkan untuk mengurangi dan memberantas hama berupa tikus yang sangat merusak
tanaman jagung. Selain berhasil mengendalikan hama tikus, burung hantu ini juga
mengubah kawasan ini menjadi sebuah kawasan wisata yang penuh inovasi dan unik.
Selain dapat melihat ratusan burung hantu terbang bebas, Anda juga dapat
melihat bagaimana cara merawat burung hantu. Desa Wisata Tlogoweru juga
mempunyai peraturan yang unik yaitu dilarang menembak burung, bila melanggar
Anda akan didenda sebesar 2,500,000 Rupiah.
9. Pantai Kartini
Pantai Kartini adalah sebuah tempat wisata yang
berlokasi di Jepara, Jawa Tengah. Kawasan seluas lebih dari 3 hektar ini juga
merupakan tempat transit dan penghubung bagi mereka yang ingin berwisata ke
Kepulauan Karimunjawa. Pantai ini juga disebut sebagai pantai permandian karena
pantai ini dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Pantai Kartini
mempunyai beberapa jenis wahana di antaranya kebun binatang, area bermain
anak-anak, panggung hiburan, penyewaan perahu, dan lain-lain.
10. Masjid Agung Jawa Tengah
Masjid Agung Jawa Tengah berlokasi di kota
Semarang. Masjid yang mulai dibangun pada tahun 2001 ini diresmikan pada tahun
2006 dan merupakan masjid terbesar dan termegah di provinsi Jawa Tengah.
Bangunan masjid sendiri merupakan gabungan dari arsitektur Islam, Romawi, dan Jawa. Fasilitas yang dimiliki
Masjid Agung Jawa Tengah di antaranya museum, studio radio, Al Quran raksasa,
payung elektrik, dan lain-lain.
11. Kuli Sam Po Kong
Kelenteng
Sam Po Kong merupakan bekas tempat persinggahan dan pendaratan pertama seorang
Laksamana Tiongkok beragama Islam yang bernama Zheng He / Cheng Ho. Tempat ini
biasa disebut Gedung Batu, karena bentuknya merupakan sebuah Gua Batu besar
yang terletak pada sebuah bukit batu. Terletak di daerah Simongan, sebelah
barat daya Kota Semarang.
12. Kota Tua Semarang
Kota Lama Semarang adalah suatu kawasan di Semarang yang
menjadi pusat perdagangan pada abad 19-20 . Pada masa itu, untuk mengamankan
warga dan wilayahnya, maka kawasan itu dibangun benteng, yang dinamai benteng Vijhoek.
Untuk mempercepat jalur perhubungan antar ketiga pintu gerbang dibenteng itu
maka dibuat jalan-jalan perhubungan, dengan jalan utamanya dinamai : Heeren
Straat. Saat ini bernama Jl. Let Jen Soeprapto. Salah satu lokasi pintu
benteng yang ada sampai saat ini adalah Jembatan Berok, yang disebut De
Zuider Por. Kawasan Kota Lama Semarang disebut juga Outstadt.
Luas kawasan ini sekitar 31 hektare. Dilihat dari kondisi geografi, nampak
bahwa kawasan ini terpisah dengan daerah sekitarnya, sehingga nampak seperti
kota tersendiri, sehingga mendapat julukan "Little Netherland".
Kawasan Kota Lama Semarang ini merupakan saksi bisu sejarah Indonesia masa
kolonial Belanda lebih
dari 2 abad, dan lokasinya berdampingan dengan kawasan ekonomi. Di tempat ini
ada sekitar 50 bangunan kuno yang masih berdiri dengan kokoh dan mempunyai
sejarah Kolonialisme di Semarang. Bangunan di Kota Lama Semarang, secara
umum karakter bangunan di wilayah ini mengikuti bangunan-bangunan di benua
Eropa sekitar tahun 1700-an. Hal ini bisa dilihat dari detail bangunan yang
khas dan ornamen-ornamen yang identik dengan gaya Eropa. Seperti ukuran pintu
dan jendela yang luar biasa besar, penggunaan kaca-kaca berwarna, bentuk atap
yang unik, sampai adanya ruang bawah tanah. Seperti kota-kota lainnya yang berada di bawah
pemerintahan kolonial Belanda, dibangun pula benteng sebagai pusat militer.
Benteng ini berbentuk segi lima dan pertama kali dibangun di sisi barat kota
lama Semarang saat ini. Benteng ini hanya memiliki satu gerbang di sisi
selatannya dan lima menara pengawas. Masing-masing menara diberinama: Zeeland,
Amsterdam, Utrecht, Raamsdonk dan Bunschoten. Pemerintah Belanda memindahkan
pemukiman Cina pada tahun 1731 di dekat pemukiman Belanda, untuk memudahkan
penga- wasan terhadap segala aktifitas orang Cina. Oleh sebab itu, Benteng
tidak hanya sebagai pusat militer, namun juga sebagai menara pengawas bagi
segala aktifitas kegiatan orang Cina.
13. Kampung Batik laweyan - Solo
ENSIKLOPEDI LAINNYA
13. Kampung Batik laweyan - Solo
Sejak 1970an, kampung Laweyan memang dikenal
sebagai kampungnya Juragan Batik. Maklum, kampung ini juga yang menjadi bukti
keemasan Serikat Dagang Islam, diprakarsai KH Samanhudi sekitar tahun 1911.
Jika Anda sempat bertandang, banyak rumah-rumah lawas yang disebut loji
(berpagar tembok tinggi dan tertutup rapat). Loji tua nan megah ini lah
yang menjadi tanda kampung Laweyan pernah begitu sejahtera. Asal tahu saja,
eksportir batik pertama ada di kampung ini. Untuk wisata belanja, Laweyan cocok buat
wisatawan yang tak suka menawar. Jika ingin beli dalam jumlah banyak, lebih
baik ke Klewer saja. Sebab Laweyan lebih merupakan perjalanan wisata sejarah
dengan bonus belanja batik. Karena kampung ini sarat sejarah, sebaiknya jadikan
perjalanan Anda istimewa dengan mengikuti agenda perjalanan komunitas lokal
yang memperkaya wawasan. Misalnya, Blusukansolo. Koleksi Kampung Batik Laweyan
cukup beragam, cap dan tulis. Tidak setiap saat pengrajin batik di Laweyan
berproduksi. Karena itu tidak setiap saat Anda bisa melihat proses pembuatan
batik Laweyan. Motif khas batik Laweyan ialah Truntum dan Tirto Tejo. Harga
rata-rata mulai dari Rp50 ribuan untuk pakaian dewasa.
14. Kampung Batik Kauman – Solo
Letak Kampung Batik Kauman tidak jauh dari
Laweyan. Namun, Anda akan merasakan atmosfer yang berbeda terutama karena
kampung ini sempit saja, dengan jalan-jalan kecil diantara gedung-gedung tua
yang tinggi. Kampung ini terdiri dari dua kawasan, yaitu kawasan luar
yang didominasi warga China dan kawasan dalam yang dihuni warga Solo asli. Kampung
ini menyimpan sejarah perpindahan Kraton Kasunanan yang dulunya Kraton
Kartasura. Penduduknya, merupakan abdi dalem yang dilatih membuat jarik
dan selendang batik. Karena itu, hingga kini motif batik khas Kampung Kauman
berhubungan erat dengan motif batik yang sering dipakai keluarga kraton.
Misalnya batik tulis motif Pakem yang diproduksi menggunakan bahan sutra alam
dan sutra tenun. Karena itu, harganya pun mulai dari Rp300 ribuan.
Kampung Kauman dihuni sekitar 30-an pengusaha
batik kelas industri rumahan. Namun rata rata bisnis mereka sampai ke konsumen
Jepang, Eropa dan Amerika Serikat, yang memang sudah terjalin secara turun
temurun. Di Kampung ini, proses pembuatan batik merupakan bagian dari wisata.
Sehingga silahkan saja ikut serta mencoba membatik di workshop mereka.
ENSIKLOPEDI LAINNYA
Terkini Indonesia
Terbaik Indonesia
Travelling
Kita