1. Benteng Tolukko
Benteng Tolukko adalah
benteng peninggalan Portugis yang berada di Kelurahan
Sangadji, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate, Provinsi Maluku
Utara, Indonesia. Benteng Tolukko dibangun oleh seorang panglima
Portugis yang bernama Fransisco Serao, pada tahun 1540. Benteng
ini dibangun Portugis sebagai pertahanannya dalam
menguasai cengkih dan juga menguasai dominasinya di antara
bangsa Eropa yang lain. Benteng ini diambil alih
oleh Belanda pada tahun 1610 dan direnovasi oleh Pieter
Both. Pada tahun 1864, oleh Residen P. van der Crab, benteng Tolukko
dikosongkan karena sebagian bangunannya telah rusak. Pemerintah
Republik Indonesia memugar benteng ini pada tahun 1996-1997
2. Gunung Api Gamalama
Ketika datang ke Maluku
Utara dengan pesawat, Gunung Api Gamalama pasti terlihat dari langit. Gunung
setinggi 1/721 dpl itu menjadi penanda bahwa Anda sudah memasuki provinsi
Maluku Utara. Gunung api yang berada di tengah laut ini masih aktif, sebelum
tahun 1990-an, Gunung Api Gamalama kerap meletus. Uniknya, di lereng Gunung Api
Gamalama ini masih bertahan sebuah desa tradisional bernama Desa Marikurubu
yang tetap memegang adat istiadat mereka. Disamping itu ada yang unik yaitu terdapatnya Danau Tolire tepat dikaki Gunung Gamalama
3. Pantai Sulamadaha
Pantai ini terletak di
Desa Sulamadaha, Kecamatan Pulau Ternate, Propinsi Maluku Utara. Walaupun
pantai ini berpasir hitam namun pantai ini mempunyai pesona tersendiri dan
merupakan obyek wisata andalan Ternate karena airnya yang sangat jernih belum
tercemar dan mempunyai beragam ikan dan terumbu karang yang diantaranya
merupakan spesies langka. Pantai Sulamadaha berhadapan langsung dengan Pulau
Hiri yang dahulu menjadi tempat pengasingan Sultan Muhammad Djabir Syah untuk
menghindari penangkapan dari Belanda. Pulau ini merupakan bukit dengan tumbuhan
hijau yang menjadikan Pantai Sulamadaha semakin sejuk dan indah. Selain
ditemani oleh Pulau Hiri, di arah barat Pantai Sulamadaha terdapat Teluk Saomadaha
yang berbentuk piramid dan berpasir putih. Di dasar perairan teluk ini terdapat
taman laut menjadikan tempat ini merupakan spot yang cocok untuk diving dan
snorkeling di area Pantai Sulamadaha.
4. Goa Sagea
Goa Sagea disebut juga Goa Boki Mororu, Berjarak 5 kilometer dari
Kecamatan Weda, Kabupaten Halmahera Tengah, dan berada di sungai Sagea. Goa Sagea memiliki lebar pintu
masuk sebesar 20 meter persegi dan panjang goa mencapai 30 kilometer! Bagian
dalam Goa Sagea ini dipenuhi dengan stalaktit dengan warna-warna yang unik.
Tidak ada cahaya matahari yang masuk dan bahkan suhu udara di dalam Goa Sagea
ini bisa mencapai di bawah nol derajat. Meskipun seram, banyak wisatawan yang
tergoda untuk mencari misteri di dalam goa ini.
5. Pulau Morotai
Pulau Morotai terlihat
unik karena permukaan pulaunya yang cukup rata. Pulau kecil ini memiliki
sejarah panjang ketika dijadikan markas perang bagi Jepang pada Perang Dunia 2.
Hingga kemudian direbut tentara sekutu dan menjadikan Pulau Morotai sebagai
basis perang. Wajarlah bila saat ini perairan laut di sekitar Pulau Morotai
banyak menyimpan harta karun perang yang kini menjadi objek wisata bagi para
penyelam. Tak terhitung berapa kendaraan dan kapal perang yang tenggelam di
perairan ini.
6. Batu Angus
Kawasan Batu Angus
merupakan lokasi aliran lava yang membeku ketika Gunung Api Gamalama meletus
pada tahun 1737. Lokasinya tidak jauh dari bandara. Lava yang sudah membatu dan
berwarna hitam legam kini ada di sisi kiri dan kanan jalan. Berjalan-jalan di
kawasan Batu Angus sambil menikmati pemandangan Pulau Hiri bisa membuat kita
membayangkan betapa dahsyatnya Gunung Api Gamalama.
7. Pulau Halmahera
Pulau Halmahera merupakan
pulau terbesar di Provinsi Maluku Utara, luasnya sekitar 17.780 meter
persegi. Sekilas bentuknya mirip dengan Pulau Sulawesi dengan empat
semenanjung. Budaya di Pulau Halmahera sangat unik karena penduduknya merupakan
campuran dari bangsa Portugis, Gujarat, Arab, Malaysia, dan Belanda. Selain
memiliki objek wisata berupa laut dan gunung berapi, Pulau Halmahera juga
memiliki beberapa desa tradisional yang sangat menarik untuk dikunjungi serta Pantainya yang menarik seperti Tanjung Kusu.
8. Air Terjun Cibi Cebi
Air Terjun Cibi Cebi yang
memiliki ketinggian 14 meter mengalir ke Sungai Waci dan akhirnya bermuara ke
pantai di Halmahera Timur. Untuk mencapai air terjun ini, Anda perlu menempuh
jarak 7 kilometer dari Waci dengan menaiki perahu selama lebih kurang 30 menit.
9. Kedaton Sultan Bacan
Awalnya bangunan ini
merupakan kediaman Sultan Mukhsin Syah. Namun akhirnya digunakan sebagai
kedaton Sultan Bacan karena kedaton milikSultan Sadik Syah hancur karena Perang
Duni 2. Akhirnya bangunan tersebut resmi menjadi pusat pemerintahan Kasultanan
Bacan. Sampai saat ini bangunan asli masih dipertahankan, kecuali bagian
atapnya yang direnovasi pada tahun 2003.
10. Masjid Sultan Ternate
Masjid Sultan Ternate
terletak sekitar 100 meter dari Kedaton Sultan Ternate. Dibangun sejak tahun
1606 pada masa pemerintahan Sultan Saidi Barakati, masjid ini dibangun dengan
susunan batu yang rumit. Perekatnya adalah campuran kulit kayu pohon kalumpang.
Bangunan masjid ini khas karena terdiri dari empat sudut persegi yang meniru
bentuk tumpang limas dan tiap tumpangnya dipenuhi terali berukir 360 buah
sesuai jumlah hari dalam satu tahun penanggalan Masehi.
ENSIKLOPEDI LAINNYA
ENSIKLOPEDI LAINNYA
Terkini Indonesia
Terbaik Indonesia
Travelling
Kita