1. Pantai Losari
Mampir ke pantai yang
berada di Jalan Penghibur ini sudah menjadi kegiatan wajib bagi setiap
pengunjung yang datang ke Makassar. Tempat wisata andalan ini memiliki keunikan
tersendiri. Jika biasanya pantai dikenal dengan pasirnya, Pantai Losari tidak
memiliki pasir. Jika Anda datang, Anda akan menemui beton di tepiannya. Tidak
ada pasir bukan berarti pantai ini tak layak dikunjungi, ada banyak hal lain
yang menarik dari tempat wisata ini. Di sini, Anda bisa melakukan banyak hal
yang menyenangkan seperti memancing, naik sepeda air atau banana boat, berlayar
dengan perahu dan masih banyak lagi. Apa hal menarik lainnya dari sebuah tempat
wisata? Tentu saja kulinernya. Ada banyak sajian kuliner khas Makassar yang
bisa Anda nikmati di sini, mulai dari pisang epe, coto, sop konro sampai dengan
es pallu butung. Tempat wisata di Makassar ini ramai dikunjungi setiap hari
terutama saat akhir pekan. Pada pagi hari, banyak yang menjadikannya sebagai
lintasan jogging, sedangkan pada sore hari, banyak yang menunggu momen matahari
terbenam sambil berwisata kuliner di sini. Tidak lupa untuk mengunjungi Masjid Amirul Mukmin "Masjid terapung pertama di Indonesia".
2. Benteng Rotterdam
Benteng Rotterdam atau Fort
Rotterdam ini berada tak jauh dari kawasan Pantai Losari. Benteng ini merupakan salah
satu peninggalan sejarah Kerajaan Gowa-Tallo yang dibangun pada tahun 1545
oleh raja ke-9. Pada awalnya, benteng dibangun dengan menggunakan tanah liat
dan putih telur, sampai kemudian bangunan disempurnakan oleh raja ke-14. Jika
dilihat dari atas, bentuk benteng ini menyerupai seekor penyu yang sedang
merangkak ke arah laut. Penyu dipilih karena binatang ini dapat hidup di air
dan di darat, hal ini sesuai dengan Keajaan Gowa-Tallo yang berjaya di lautan
maupun daratan. Nama awal dari benteng ini adalah ‘Benteng Ujungpandang’ sampai
pada saat benteng ini jatuh ke tangan Belanda dan berganti nama menjadi Fort
Rotterdam. Nama ini menjadi populer sampai sekarang. Pada zaman Belanda,
benteng ini digunakan sebagai tempat penyimpanan rempah-rempah hasil rampasan
dari Indonesia bagian timur. Di dalam kompleks benteng, terdapat 13
bangunan dan lima buah menara dengan sebuah menara di pintu masuk, sedangkan
empat buah menara lainnya ada di setiap sudut kawasan benteng. Ada juga sebuah
museum yang disebut Museum La Galigo yang berisi koleksi benda-benda sisa
kebesaran kerajaan dahulu. Selain itu, ada sebuah ruangan yang diyakini sebagai
tempat pengasingan Pangeran Diponegoro. Tempat wisata ini buka
setiap hari mulai pukul 08:00 sampai 18:00 dan gratis. Sedangkan untuk museum,
Anda dikenakan biaya tiket masuk sebesar 7.500 Rupiah per orang, Museum La
Galigo buka setiap Selasa – Minggu, mulai pukul 08:00 sampai 12:30.
3. Trans Studio Makassar
Trans Studio Makassar
menjadi sebuah ikon tempat wisata modern di kota ini. Dibuka pada tanggal 20
Mei 2009, Trans Studio berdiri di atas lahan seluas 2,7 hektar. Di
dalamnya, terdapapat 21 wahana dan empat zona permainan yaitu Studio
Central, Cartoon City, Lost City, dan Magic Corner. Tempat wisata ini buka
setiap hari mulai pukul 10:00 sampai 19:00, kecuali pada akhir pekan dan hari
libur nasional, Trans Studio Makassar buka sampai dengan pukul 21:00. Untuk
tiket masuk, Anda akan dikenakan biaya sebesar 100.000 Rupiah pada hari biasa,
175.000 Rupiah pada akhir pekan dan 200.000 Rupiah saat ada event tertentu di
sini. Trans Studi Makasar juga dilengkapi dengan Trans Studio Mall, Hotel, dan Convention Centre. Theme Park terbesar di Asia dam milik Konglomerat Indonesia Chairul Tanjung sengaja mendirikan Trans Studio di Makasar bersama dengen Jusuf Kalla melalui Bukaka Group. Disini berdiri tenant anchor Metro Departemen Store, dimana CT Group merupakan pemegang lisence untuk wilayah Indonesia, sama halnya dengan Carrefour.
4. Taman Nasional Bantimurung
Taman Nasional
Bantimurung berada di Kabupaten Maros atau sekitar 45 km dari pusat kota
Makassar. Tempat wisata ini luasnya mencapai 43.750 hektar dengan wilayahnya
yang melingkupi bukit kapur, air terjun dan juga gua. Taman nasional ini
pertama kali ditemukan oleh seorang ahli botani dari Inggris, Alfred Russel
Wallace. Saat itu, Wallace menyebut tempat ini sebagai kerajaan kupu-kupu
karena ada sekitar 250 jenis kupu-kupu di sini. Kupu-kupu memang dijadikan
maskot bagi tempat wisata ini. Di gerbang masuk Taman Nasional Bantimurung,
terdapat sebuah patung kupu-kupu raksasa yang siap menyambut pengunjung yang
datang. Di sini, Anda bisa
melihat berbagai jenis kupu-kupu mulai dari yang masih berupa ulat, kepompong
sampai berubah menjadi kupu-kupu yang cantik. Ada juga koleksi kupu-kupu yang
telah diawetkan. Hal mengasyikan lain yang bisa Anda lakukan adalah bermain
flying fox, berenang di kolam yang telah disediakan, bermain di bawah
air terjun atau menjelajahi gua yang ada di kawasan ini. Untuk masuk ke Taman
Nasional Bantimurung, Anda akan dikenakan biaya 20.000 Rupiah per orang.
5. Taman Laut Taka Bonerate
Taman laut ini berada di
kota Benteng, Kepulauan Selayar. Tempat wisata ini merupakan surga bagi
penyelam dan Anda yang suka snorkeling. Taman Nasional ini terkenal sebagai Palung Terdalam di Dunia bersama gugusan kepulauan Maldives. Saat menyelam, Anda bisa
berenang bersama ratusan jenis ikan, penyu dan kura-kura. Kecantikan terumbu
karangnya juga membuat Anda semakin betah berlama-lama menyelam di sini. Saat
terbaik untuk menyelam di taman laut ini adalah di antara bulan April – Mei.
Pada saat itu, arus dan suhu air serta berbagai faktor pendukung lainnya sedang
dalam kondisi baik sehingga jarak pandang saat menyelam pun menjadi sempurna. Untuk
menyelam di tempat wisata ini, Anda harus mendapat izin dari Balai Taman
Nasional dengan membawa kartu identitas yang masih berlaku. Biaya yang
dikenakan adalah 25.000 Rupiah untuk wisatawan domestik dan 60.000 Rupiah untuk
wisatawan mancanegara. Jika ingin menyewa peralatan menyelam, Anda harus
menyiapkan uang 250.000 Rupiah.
6. Malino
Malino adalah tempat
wisata yang berada di dataran tinggi dan menawarkan panorama khas pegunungan.
Kawasan ini berada sekitar 90 km dari pusat kota Makassar. Selama perjalanan
menuju Malino, Anda akan melewati pemandangan hutan pinus dan batu kapur yang
indah. Malino berada di ketinggian 1.050 meter di atas permukaan laut. Suhu
udara di sini berkisar antara 10 – 26 derajat Celcius, jangan sampai lupa
membawa jaket dan pakaian hangat Anda. Kawasan ini sudah terkenal sejak zaman
Belanda dan dijadikan tempat wisata favorit mereka. Di sini, ada banyak air
terjun yang indah seperti Air Terjun Seribu Tangga dan Air Terjun Takapala.
Selain itu, ada juga kebun teh, lembah biru dan bunker peninggalan Jepang.
Sebelum pulang, sempatkan untuk membeli oleh-oleh khas tempat wisata ini
seperti dodol ketan, buah markisa dan juga apel. Malino juga terkenal dengan tempat pembibitan bunga sehingga disebut Kota Bunga Malino.
7. Tanjung Bira
Pantai ini berada cukup
jauh yaitu sekitar 200 km dari kota Makassar. Jarak ini tak akan berarti saat
Anda sudah menginjakkan kaki di atas pasirnya. Tanjung Bira terkenal dengan
pasirnya yang selembut dan seputih bedak bayi serta airnya yang jernih
kebiruan. Keindahan tempat wisata ini tak hanya dikenal oleh wisatawan domestik
saja, tapi juga wisatawan mancanegara. Mereka biasa berenang, berjemur,
snorkeling atau hanya duduk menikmati pemandangan terbit dan tenggelamnya
matahari. Jika lupa membawa alat snorkeling, Anda bisa menyewanya seharga
30.000 Rupiah. Ada juga sepeda motor yang disewakan 65.000 Rupiah per hari
untuk berkeliling kawasan pantai ini. Fasilitas di sini cukup lengkap, mulai
dari penginapan, restoran dan juga kamar mandi untuk membersihkan diri setelah
berenang. Tiket masuk ke Tanjung Bira adalah 5.000 Rupiah per orang.
8. Danau Tempe
Danau yang terletak di
bagian barat Kabupaten Wajo ini disebut sebagai penghasil ikan tawar terbesar
di dunia. Di atas danau, ada banyak rumah apung milik nelayan setempat dengan
jala-jala yang digunakan untuk menangkap ikan. Di tempat wisata ini, Anda bisa
memancing atau berkeliling dengan meyewa perahu nelayan. Selain itu, Anda juga
bisa membeli ikan segar dan juga sayuran yang ditanam di sekitar danau. Setiap
tanggal 23 Agustus, di sini diadakan sebuah ritual tahunan untuk menyucikan danau yang
disebut dengan Maccera Tappareng. Kepala nelayan akan menyembelih seekor
sapi, setelah itu akan ada banyak pertunjukan seni dan budaya serta berbagai
lomba.
9. Pemandian Air Panas Lejja
Pemandian air panas ini
terletak di kawasan hutan lindung di Kecamatan Marioriawa, Kabupaten Soppeng.
Pemandangan sekitar kolam pemandian sangat indah dengan banyak pepohonan
rindang dan udaranya yang sejuk. Ada juga gazebo yang disewakan dengan tarif
50.000 Rupiah per dua jam.Di tempat wisata ini, terdapat lima buah kolam dengan
kedalaman dan ukuran suhu yang beragam. Suhu terpanas dari sumber air ini
adalah 60 derajat Celcius. Air panas ini dipercaya bisa menyembuhkan segala
penyakit kulit dan rematik karena kandungan belerangnya. Untuk dapat berendam
di kolam ini, Anda akan dikenakan biaya sebesar 5.000 Rupiah untuk dewasa dan
3.500 Rupiah untuk anak-anak. Yang menarik dari tempat wisata ini adalah
banyaknya botol dan plastik yang digantungkan di sekitar lokasi pemandian.
Konon, jika menggantung botol atau plastik maka permohonan akan segera
terkabul.
Berlibur tak lengkap jika
tak mengunjungi pusat oleh-oleh khas kota yang didatangi. Tidak jauh dari
Pantai Losari dan Benteng Rotterdam, ada Jalan Somba Opu yang ramai digunakan
sebagai tempat menjual dan mencari oleh-oleh khas Makassar, mulai dari
kerajinan, makanan khas sampai dengan minyak gosok cap tawon. Minyak gosok
cap tawon menjadi oleh-oleh populer yang diburu banyak wisatawan. Sekadar
tips jika membeli minyak gosok ini, minyak dengan tutup botol berwarna putih
memiliki efek yang lebih panas ketika menyentuh kulit. Hal ini dikarenakan
kandungan minyak yang ada, sedangkan minyak gosok dengan tutup botol berwarna
merah memiliki efek panas di bawah tutup putih. Namun tentu saja harga yang
ditawarkan pun berbeda. Minyak dengan tutup putih lebih mahal dibanding tutup
merah. Selain minyak gosok, yang populer lainnya adalah miniatur kapal phinisi
dalam botol. Untuk miniatur berukuran kecil, harga yang ditawarkan adalah
75.000 – 100.000 Rupiah per buah. Pasar di Jalan Somba Opu ini buka mulai pagi
sampai malam hari.
11. Kawasan Adat Ammatoa
Keindahan alam berupa
kelestarian kawasan hutan merupakan ciri dari kawasan adat ini, serta budaya
hidup masyarakatnya yang jauh dari pola hidup modern. Ciri masyarakat kajang
yang ada di Desa Tana Toa yang tampak sehari-hari yaitu pakaian dengan warna
serba hitam, sedangkan ciri bangunan rumahnya seragam menghadap ke Utara.
Masyarakatnya dipimpin oleh seorang yang bergelar Amma Toa dengan masa kepemimpinan
seumur hidup. Terletak di Kecamatan Kajang, sekitar 56 Km dari kota Bulukumba.
12. Ke’te Kesu
Ke’te Kesu berarti
pusat kegiatan, dimana terdapatnya perkampungan, tempat kerajinan ukiran, dan kuburan.
Pusat kegiatannya adalah berupa deretan rumah adat yang disebut Tongkonan,
yang merupakan obyek yang mempesona di desa ini. Selain Tongkonan, disini juga
terdapat lumbung padi dan bangunan megalith di sekitarnya. Sekitar 100 meter di
belakang perkampungan ini terdapat situs pekuburan tebing dengan kuburan
bergantung dan tau-tau dalam bangunan batu yang diberi pagar. Tau-tau ini
memperlihatkan penampilan pemiliknya sehari-hari. Perkampungan ini juga dikenal
dengan keahlian seni ukir yang dimiliki oleh penduduknya dan sekaligus sebagai
tempat yang bagus untuk berbelanja souvenir. Terletak sekitar 4 Km dari
tenggara Rantepao.
Kerajinan dari Ke'te Kesu - Tanah Toraja
Sumber Foto : AntaraFoto
13. Wisata Bahari di Pulau Bulupoloe
Daya tarik utama yang
terpancar dari Pulau Bulupoloe yang menjadikannya sebagai salah satu objek
wisata yang patut dikunjungi adalah keindahan alam pegunungan serta keasrian
baharinya. Bentangan pantai dengan pasir putih yang mengitari pinggiran pulau
menjadi nilai tambah tersendiri. Selain itu, beberapa tempat di Pulau ini terdapat
sumber air tawar yang semakin menambah keunikan pulau ini. Pesona Laut yang disajikan Pulau Bulupoloe ini semakin menambah kagum karena
kondisi pantainya yang masih sangat alami dan belum terkontaminasi polusi.
Tidak hanya itu, air laut di Pulau ini sangat jernih, dihiasi aneka ragam
terumbu karang yang mempesona, da ikan yang berwarna-warni serta biota laut
lainnya yang semakin menambah semarak kehidupan bawah laut di Pulau Bulupoloe
ini. Selain wisata alam, di Pulau ini juga kita dapat menikmati wisata kuliner
tradisional khas Luwu, dan juga terdapat beberapa penginapan. Pulau Bulupoloe
ini termasuk ke dalam wilayah administrative Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi
Selatan. Kabupaten Luwu Timur berjarak sekitar 500 km dari Kota Makassar.
14. Museum Balla Lompoa
Museum Balla Lompoa
merupakan rekonstruksi dari Istana Kerajaan Gowa yang didirikan oleh
pemerintahan Raja Gowa ke-31 pada tahun 1936. Arsitektur bangunan ini berbentuk
rumah khas orang Bugis, yaitu rumah panggung yang terbuat dari kayu ulin atau
kayu besi. Dibangun di atas lahan seluas satu hektar yang dibatasi oleh pagar
tembok yang tinggi. Bangunan ini terdiri dari
dua bagian, ruang utama seluas 60 x 40 meter yang di dalamnya terdapat kamar
pribadi raja, tempat penyimpanan benda-benda bersejarah, bilik kerajaan dengan
luas masing-masing bilik berukuran 6 x 5 meter, dan ruang teras (ruang penerima
tamu) seluas 40 x 4,5 meter. Bangunan ini banyak dilengkapi jendela yang
merupakan cirri khas rumah bugis dengan ukuran masing-masing jendela adalah 0,5
x 0,5 meter. Museum ini merupakan tempat penyimpanan koleksi benda-benda
Kerajaan Gowa. Museum Balla Lompoa ini
terletak di Jalan Sultan Hasanuddin No. 48 Sungguminasa, Somba Opu, Kabupaten
Gowa, yang berbatasan langsung dengan Kota Makassar.
15. Pulau Kapoposang
Merupakan salah satu dari
gugusan kepulauan Spermonde dimana pulau ini memiliki gugusan terumbu karang
yang sangat indah dengan menyimpan beranekaragam biota laut yang menarik.
Terletak di Desa Mattiroujung, Kecamatan Liukang Tupabiring, dapat dijangkau
dengan menggunakan speed boat sekitar 90 Menit ke arah barat laut Makasar. Anda juga akan menjumpai kepting Kenari di kepulauan ini.
16. Pulau Dutungeng
Pulau dengan luas sekitar
9 Ha ini memiliki hamparan pasir putih yang indah di sisi luarnya. Dikelilingi
pemandangan laut yang biru anda dijamin akan merasa betah untuk tinggal
berlama-lama di tempat ini. Berlokasi di Desa Cilelang sekitar 48 Km dari Kota Barru.
17. Pusat Kerajinan Perahu Phinisi
Tana Beru terkenal
sebagai tempat pembuatan kapal / perahu tradisional. Anda akan merasa kagum
melihat kepiawaian masyarakat membuat kapal tradisional dengan konstruksi kayu
dan peralatan tradisional pula. Mereka mampu membuat perahu yang sangat kokoh
dan megah hanya berdasarkan pada pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh dari
nenek moyang mereka, tanpa menggunakan gambar atau kepustakaan tertulis.
Sejarah membuktikan bahwa Perahu Phinisi Nusantara telah berhasil berlayar ke
Vancouver Kanada, amerika Serikat pada tahun 1986. Oleh karena itu, Bulukumba
dijuluki sebagai Butta Panritta Lopi, yang artinya bumi atau tanah para ahli
pembuat Perahu Phinisi. Pusat kerajinan Perahu Phinisi ini terletak di pesisir
pantai kelurahan Tana Beru, Kecamatan Bontobahari, sekitar 24 Km dari kota
Bulukumba. Disini juga dijual miniatur Perahu Pinishi.
18. Pulau Samalona
Pulau Samalona merupakan
wilayah Kota Makassar yang luasnya sekitar 2,34 hektar. Pulau ini merupakan
salah satu objek wisata bahari yang banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun
mancanegara. Kawasan pulau ini sangat bagus utuk menyelam, karena di
sekelilingnya terdapat karang-karang laut yang dihuni beraneka ragam ikan
tropis dan biota laut lainnya. Pulau ini berjarak sekitar 6,8 Km dari Kota
Makassar yang dapat ditempuh sekitar 20 – 30 menit dengan menggunakan speed
boot. Di lokasi ini juga terdapat beberapa penginapan sederhana berbentuk rumah
panggung yang dapat menampung sekitar 20 orang. Selain itu, tersedia juga
beberapa warung makanan yang menyediakan aneka ragam seafood segar.
19. Benteng Somba Opu
Benteng Somba Opu
dibangun pada tahun 1525 oleh Sultan Gowa ke IX. Benteng ini merupakan pusat
perdagangan dan pelabuhan rempah-rempah yang ramai dikunjungi pedagang dari
Asia dan Eropa. Pada tahun 1669, benteng ini dikuasai oleh VOC kemudian
dihancurkan hingga terendam oleh ombak pasang. Tahun 1980-an, benteng ini
ditemukan kembali oleh sejumlah ilmuawan. Dan pada tahun 1990, benteng ini
direkonstruksi sehingga tampak lebih baik. Kini, Benteng Somba Opu menjadi
sebuah objek wisata bersejarah di Kota Makassar yang di dalamnya terdapat
beberapa bangunan rumah adat Sulawesi Selatan yang mewakili suku Bugis,
Makassar, Mandar, dan Toraja. Selain itu, terdapat juga sebuah meriam dengan
panjang 9 m dan berat 9.500 kg serta sebuah museum yang berisi benda-benda
bersejarah peninggalan Kesultanan Gowa.
20. Taman Prasejarah Leang-Leang
Terletak di Kecamatan
Batimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan dan merupakan bagian dari Taman Nasional Batimurung. Di taman ini ada ratusan goa
prasejarah yang tersebar di perbukitan cadas (karst) Maros-Pangkep. Dalam
bahasa Makassar, leang artinya goa. Serupa dengan kata liang yang artinya
lubang. Hal yang menarik dari tempat ini adalah adanya lukisan-lukisan dinding
pada goa-goa di Leang-Leang. Dari gambar-gambar pada dinding goa dan alat-alat
yang ditemukan, kita bisa tahu lho seperti apa kehidupan manusia prasejarah. Salah
satu gambar telapak tangan diperkirakan sebagai cap telapak tangan milik salah
satu anggota suku yang telah mengikuti ritual potong jari. Ritual itu dilakukan
sebagai tanda berduka atas kematian orang terdekatnya.
- Goa Pettae dan Petta Kere di Taman Prasejarah Leang
– Leang
Goa Pettae menghadap ke
barat. Gambar yang ditemukan pada goa ini adalah lima gambar telapak tangan dan
satu gambar babi rusa meloncat dengan anak panah di dadanya. Selain gambar,
ditemukan pula artefak serpih, bilah, serta kulit kerang yang terdeposit pada
mulut goa. Untuk mencapai goa ini wisatawan harus menaiki 26 anak tangga. Goa Petta Kere berada 300
meter di sebelah Gua Pettae. Peninggalan yang ditemukan pada goa ini adalah dua
gambar babi rusa, 27 gambar telapak tangan, alat serpih bilah, dan mata panah. Untuk
mencapai goa ini wisatawan harus mendaki 64 anak tangga. Wuih, tambah banyak ya
anak tangganya. Nesi sih bisa terbang, tapi kamu harus persiapkan tenaga dulu
ya kalau mau ke Goa Petta Kere. Pemandangan yang mengelilingi kawasan
Leang-leang sangat indah. Jadi tempat ini cocok untuk wisata budaya juga wisata
alam.
21. Pulau Selayar
Sumber Foto : @berangan_trip
Pulau Selayar merupakan salah
satu pulau yang terpisah dari daratan Sulawesi Selatan dengan luas sekitar 2000
km2 yang membentang dari utara ke selatan antara Pulau Sulawesi dan
Pulau Takabonerate. Bagian pantai barat dan utara adalah berupa bebatuan
yang cadas dan terjal, sementara pantai timur dan sebagian pantai selatan
berupa pantai yang landai dan berupa area hutan produksi serta perkebunan
rakyat. Kekhasan pulau ini antara lain menyimpan berbagai macam fauna endemik
dan menarik seperti Tarsius tarsier. Hewan ini memiliki
tubuh berwarna coklat kemerahan dengan warna kulit kelabu, bermata besar dengan
telinga menghadap ke depan dan memiliki bentuk yang lebar.
ENSIKLOPEDI LAINNYA
ENSIKLOPEDI LAINNYA
Terkini Indonesia
Terbaik Indonesia
Travelling
Kita