Keaneka ragaman Fauna
Indonesia telah menjadi kebanggan bagi bangsa ini. Indonesia kaya akan Fauna ... Beberapa
hewan Indonesia masuk sebagai hewan yang dilindungi oleh WWF, bahkan
diantaranya menjadi yang terbaik dan mendapat penghargaan dari UNESCO
Berikut 10 Taman
Satwa Terbaik versi
1. Taman Nasional Pulau Komodo Flores - NTT
Pulau Komodo merupakan
Taman Konservasi bagi hewan purbakala Komodo yang dilindungi oleh WWF “sebuah
Badan Dunia PBB yang bergeerak didalam pelestarian Lingkungan dan Fauna”. Pada
tahun 2009 Taman Nasional ini terpilih oleh UNESCO sebagai salah satu situs
warisan dunia. Di sini Hewan Komodo dapat berlembang biak dengan baik di
beberapa pulau yang ada di sekitar Taman Nasional ini seperti Pulau Komodo,
Rincah, dan Gili Motang. Hewan Purbakala yang merupakan keturunan dari Naga ini
hidup di ketiga pulau ini dengan jumlah sekitar 2000 –an Komodo. Pada tanggal 11 November
2011 Taman Nasional ini terpilih sebagai New Seven Wonders Of Nature “Tujuh
Keajaiban Alam Terbaru” , selain Hutan Amazon, Sungai Bawah Tanah Puerto
Princesa, dan Pulau Jeju
2. Taman Nasional Bunaken – Sulawesi Utara
Taman Nasional Bunaken adalah
taman laut yang terletak di Sulawesi Utara, Indonesia. Taman ini
terletak di Segitiga Terumbu Karang, menjadi habitat bagi 390 spesies
terumbu karang dan juga berbagai spesies ikan, moluska, reptil dan mamalia
laut. Taman Nasional Bunaken merupakan perwakilan ekosistem laut Indonesia,
meliputi padang rumput laut, terumbu karang dan ekosistem pantai. Taman nasional ini
didirikan pada tahun 1991 dan meliputi wilayah seluas 890.65 km². 97% dari
taman nasional ini merupakan habitat laut, sementara 3% sisanya merupakan
daratan, meliputi lima pulau: Bunaken, Manado Tua,
Mantehage, Naen dan Siladen.
3. Taman Nasional Ujung Kulon - Banten
Taman Nasional Ujung
Kulon memiliki beragam jenis satwa liar baik bersifat endemik maupun
penting untuk dilindungi. Secara umum kawasan ini masih mampu menampung
perkembangbiakan berbagai populasi satwa liar. Beberapa jenis satwa endemik
penting dan merupakan jenis langka yang sangat perlu dilindungi adalah Badak Jawa (Rhinoceros
sondaicus), Owa Jawa (Hylobates
moloch), Surili (Presbytis aigula) dan Anjing hutan (Cuon
alpinus javanicus). Semenanjung Ujung Kulon pada saat ini
merupakan habitat terpenting dari Badak Jawa, yang populasinya
diperkirakan ada 50-60 ekor, serta merupakan satu-satunya tempat di dunia
dimana secara alami Badak Jawa mampu berkembang biak pada dekade terakhir ini.
Di taman nasional ini diperkirakan ada sekitar 30 jenis mamalia, yang
terdiri dari mamalia ungulata seperti Badak, Banteng, Rusa, Kijang, Kancil,
dan Babi Hutan, mamalia predator seperti Macan
Tutul, Anjing Hutan, Macan Dahan, Luwak dan Kucing
Hutan, mamalia kecil seperti walang kopo, tando, landak,bajing
tanah, kalong, bintarung, berang-berang, tikus, trenggiling dan jelarang.
Diantara Primata terdapat dua jenis endemik,
yaitu Owa danSurili. Sedang jenis Primata lain
adalah Lutung (Presbytis cristata), Kukang (Nycticebus
coucang) dan Kera ekor panjang (Macaca fascicularis) mempunyai
populasi yang cukup baik dan tersebar di sebagian kawasan.
Banteng (Bos
javanicus) merupakan binatang berkuku terbesar dan terbanyak jumlah populasinya
(± 500 ekor). Satwa ini hanya terdapat di Semenanjung Ujung Kulon dan Gunung
Honje, serta tidak dijumpai di Pulau Panaitan. Rusa (Cervus
timorensis) di Semenanjung Ujung Kulon dan Gunung Honje terdapat dalam jumlah
dan penyebaran yang sangat terbatas,dan di Pulau Peucang tedapat
dalam jumlah yang sangat banyak, dan di Pulau Panaitan menunjukan
perkembangan yang semakin banyak. Babi hutan (Sus
scrofa), muncak (Muntiacus muntjak) dan pelanduk (Tragulus
javanicus) relatif umum terdapat di seluruh kawasan,
tetapi celeng (Sus verrucosus) hanya di jumpai di Semenanjung
Ujung Kulon dan Gunung Honje.
Taman
Nasional ini masuk ke dalam Situs Warisan Dunia versi UNESCO
4. Taman Nasional Gunung Leuser – Aceh
Di taman nasional ini
terdapat 130 jenis mamalia, di antaranya orangutan sumatera (Pongo
pygmaeus abelii), sarudung (Hylobates lar), siamang (Hylobates
syndactilus), monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), beruk (Macaca
nemestriana) dan kedih (Presbytis thomasi). Satwa
karnivora di antaranya: macan dahan (Neofelis nebulosa), beruang
madu (Helarctos malayanus), harimau sumatera (Phantera tigris
Sumatraensis). Satwa herbivora yang ada di taman nasional ini adalah gajah
sumatera (Elephas maximus), badak sumatera (Dicerorhinus
sumatraensis), dan rusa sambar (Cervus unicolor).
Diperkirakan ada sekitar
89 spesies langka dan dilindungi berada di Taman Nasional Gunung Leuser, di
antaranya:
- Orangutan sumatera (Pongo pygmaeus
abelii)
- Badak sumatera (Dicerorhinus
sumatrensis)
- Harimau sumatera (Panthera tigris
sumatrae)
- Gajah sumatera (Elephas maximus)
- Beruang madu (Helarctos malayanus)
- Rangkong papan (Buceros bicornis)
- Ajag (Cuon Alpinus)
- Siamang (Hylobates syndactylus)
Diperkirakan ada sekitar
325 jenis burung di Taman Nasional Gunung Leuser, di antaranya: rangkong
badak (Buceros rhinoceros). Fauna reptilia dan amphibia didominasi
ular berbisa dan buaya (Crocodillus sp). Di sini
terdapat ikan jurung (Tor sp), ikan endemik Sungai
Alas yang bisa mencapai panjang 1 meter. Di sini juga
terdapat kupu-kupu. Diterimanya Warisan
Hutan Hujan Tropis Sumatera ke daftar Situs Warisan Dunia pada
tahun 2004, membuat Taman Nasional Gunung Leuser juga masuk dalam
daftar Situs Warisan Dunia oleh UNESCO, bersama
dengan Taman Nasional Kerinci Seblat dan Taman Nasional Bukit
Barisan Selatan.
5. Taman Safari and Marine Park – Bali
Taman Safari and Marine
Park adalah taman yang terletak di Desa Serongga, Kecamatan
Gianyar, Provinsi Bali. Taman safari yang populer dengan nama Bali Safari
& Marine Park (BSMP) ini merupakan taman safari yang ke 3
di Indonesia dan merupakan "sister park" dari Taman
Safari Cisarua, Bogor dan Taman Safari Indonesia
2 di Prigen, Jawa Timur. Seperti kedua Taman Safari
sebelumnya itu, BSMP juga merupakan lembaga konservasi dan anggota
dari Persatuan Kebun Binatang se Indonesia. Taman Safari Indonesia 3 ini
menyediakan sebuah medium unik, kombinasi dari kehidupan satwa liar di habitat
aslinya dengan ekosistem bersinggungan dengan kebudayaan masyarakat Bali.\ BSMP
menjadi tempat penangkaran hewan endemik atau rawan punah di Indonesia dan
beberapa negara tetangga. Konsep dasar BSMP adalah mengajak pengunjung menikmati
pengalaman bersafari yang diawali dari daerah Bali modern, masuk ke kehidupan
Bali Kuno, dengan berbagai ajaran filosofis, mitos, sejarah yang erat
dengan kehidupan liar. Jadi, selain menyediakan wisata satwa, BSMP
memiliki visi pendidikan dan budaya yang kuat. Di sana, pengunjung dapat
merasakan kenyamanan memberikan makanan kepada satwa, bersentuhan secara
langsung dengan satwa terlatih, dan menonton pertunjukan binatang (animals
education and conservation show).
Satwa yang ada di BSMP
adalah jenis satwa dari tiga wilayah (Indonesia, India, dan Afrika), di
antaranya adalah jalak putih, burung hantu, beruang
madu, harimau Sumatra, rusa tutul, beruang Himalaya, nilgai, black buck,
kuda nil, greavy zebra, onta punuk satu, burung unta, babbon, blue wildebeest,
dan singa. Jumlah satwa ± 400 satwa. Pada awal November 2012, BSMP
menerima pengalihan 72 buaya dari Taman Reptil, Mengwi, Badung, Bali karena
Taman Reptil tak memiliki izin dan memperlakukan 72 buaya (anak, dewasa, bahkan
telor) supaya buaya-buaya itu mendapatkan tempat dan perawatan yang
layak. Satwa yang ada di BSMP adalah jenis satwa dari tiga wilayah
(Indonesia, India, dan Afrika), di antaranya adalah jalak
putih, burung hantu, beruang madu, harimau Sumatra, rusa tutul,
beruang Himalaya, nilgai, black buck, kuda nil, greavy zebra, onta punuk
satu, burung unta, babbon, blue wildebeest, dan singa. Jumlah satwa ±
400 satwa. Pada awal November 2012, BSMP menerima pengalihan 72 buaya dari
Taman Reptil, Mengwi, Badung, Bali karena Taman Reptil tak memiliki izin dan
memperlakukan 72 buaya (anak, dewasa, bahkan telor) supaya buaya-buaya itu
mendapatkan tempat dan perawatan yang layak.
6. Batu Secret Zoo – Malang
Batu Secret Zoo merupakan tempat
wisata dan kebun binatang modern yang terletak di Kota
Batu, Jawa Timur. Batu Secret Zoo yang berada di tanah seluas 14 hektare
tersebut merupakan bagian dari Jatim Park 2, selain Pohon
Inn dan Museum Satwa. Beberapa koleksi hewan dari berbagai
habitat yang sebagian besar berasal
dari Asia dan Afrika dapat ditemukan di kebun binatang ini,
antara lain singa putih, kijang afrika, burung macau, dan
bermacam-macam reptil.
Sejarah
Kebun Binatang Batu mulai
dibangun pada akhir tahun 2008 bersamaan dengan Jawa Timur Park 2 dan
diresmikan pembukaannya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada
tahun 2010. Fasilitas dan Kebun Binatang Batu Secret Zoo memiliki berbagai
jenis dari seluruh belahan dunia,
seperti Singa dari Afrika, Gajah dari Sumatra,
dan lain sebagainya. Juga terdapat Giant Wheel, Log Flume, Kidz Zone, River
Adventure, dan lain-lain sebagai fasilitas dan tempat bermain untuk pengunjung.
6. Taman Safari Prigen – Pasuruan
Taman Safari Prigen adalah
salah satu Safari Park terluas di Asia, yang terletak di Taman
Nasional Gunung Arjuna, Jawa Timur. Memiliki berbagai macam spesies hewan
dan atraksi terbaik se-Indonesia, kolam renang dengan sistem filter
air yang canggih, dan habitat yang tidak rusak dan suasana yang rimbun. Taman
Safari Indonesia menjadi tempat wisata yang berwawasan lingkungan dan
berorientasi habitat satwa pada alam bebas.
7. Taman Safari Cisarua – Bogor
Taman Safari Indonesia adalah
tempat wisata keluarga berwawasan lingkungan yang berorientasi pada habitat
satwa di alam bebas. Taman Safari Indonesia terletak di Desa
Cibeureum Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa
Barat atau yang lebih dikenal dengan kawasan Puncak. Taman ini
berfungsi menjadi penyangga Taman Nasional Gunung Gede Pangrango di
ketinggian 900-1800 m di atas permukaan laut, serta mempunyai suhu rata-rata 16
- 24 derajat Celsius. Keunikan tempat wisata ini dari kebun binatang lainnya di
Indonesia adalah pengunjungnya bisa berkeliling ke berbagai tempat untuk bisa
melihat dari dekat semua jenis binatang dengan memakai mobil pribadi ataupun
naik bus yang sudah disediakan pihak pengelola Taman Safari. Pengunjung juga
bisa berinteraksi langsung dengan memberi makan hewan-hewan tersebut.
Sejarah
Taman Safari Indonesia
dibangun pada tahun 1980 pada sebuah perkebunan teh yang sudah tidak
produktif lagi seluas 50 hektare. Taman ini ditetapkan sebagai Obyek Wisata
Nasional oleh Soesilo Soedarman, Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi
pada masa itu dan diresmikan menjadi Pusat Penangkaran Satwa Langka di
Indonesia oleh Hasyrul Harahap, Menteri Kehutanan pada masa itu, pada
tanggal 16 Maret 1990. Kini, luas Taman Safari
telah berkembang menjadi 168 hektare dan dilengkapi dengan berbagai sarana
edukasi dan rekreasi serta mengadakan safari malam pada saat akhir pekan dan
libur panjang. Taman Safari Indonesia juga membuka tempat wisata di daerah lain
yaitu Taman Safari Indonesia 2 terletak di lereng Gunung
Arjuna, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan,Jawa Timur, Bali
Safari & Marine Park di desa Serongga, Kecamatan
Gianyar, Bali dan Batang Dolphins Center di Pantai
Sigandu, Kabupaten Batang, Jawa Tengah
Koleksi dan fasilitas
Penghargaan
Lembaga Konservasi
Terbaik
- Indonesia Green Award
- Sapta Pesona Award
- Best Indonesia Travel And Tourism Award
- Satyalancana Pembangunan Award
8. Taman Nasional karimun Jawa - Jepara
Taman Nasional Karimunjawa merupakan
gugusan kepulauan berjumlah 22 pulau yang terletak di Laut Jawa, mempunyai
luas 111.625 Ha. Taman Nasional Karimunjawa ditetapkan sebagai
Cagar Alam Laut melalui SK Menhut No.123/Kpts-II/1986 kemudian pada tahun 1999
melalui Keputusan Menhutbun No.78/Kpts-II/1999 Cagar Alam Karimunjawa dan
perairan sekitarnya seluas 111.625 Ha diubah menjadi Taman Nasional dengan nama
Taman Nasional Karimunjawa. Tahun 2001 sebagian luas kawasan TN Karimunjawa
seluas 110.117,30 Ha ditetapkan sebagai Kawasan Pelestarian Alam Perairan
dengan Keputusan Menhut No.74/Kpts-II/2001. Di Taman Nasional ini hidup ribuan
ikan dan terumbuh karang. Saat ini Taman Nasional Karimunjawa dikelola
oleh Balai Taman Nasional Karimunjawa dengan tugas utama melaksanakan
pengelolaan ekosistem kawasan Taman Nasional Karimunjawa dalam rangka
konservasi Sumber Daya Alam Hewan, Hayati dan Ekosistemnya
berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku. Dalam pengelolaan terdapat
banyak tantangan untuk memadukan konservasi dan pembangunan ekonomi yang memerlukan
dukungan seluruh pihak.
9. Kebun Bintang Ragunan – Jakarta
Kebun Binatang Ragunan adalah
sebuah kebun binatang yang terletak di
daerah Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan,Indonesia. Kebun
binatang seluas 140 hektar ini didirikan pada tahun 1864. Di
dalamnya, terdapat berbagai koleksi yang terdiri dari 295 spesies dan 4040
spesimen. Kebun Binatang Ragunan
adalah kebun binatang pertama di Indonesia. Kebun binatang ini didirikan pada
tahun 1864 dengan nama Planten En Dierentuin yang
berarti "Tanaman dan Kebun Binatang." Terletak pada tanah seluas 10
hektaree di kawasan Cikini, Jakarta Pusat yang merupakan
pemberian seorang pelukis ternama Indonesia, Raden Saleh. Saat itu, Planten
En Dierentuin dikelola oleh Perhimpunan Penyayang Flora dan Fauna
Batavia yang tergabung dalam Culturule Vereniging Planten en Dierentuin
at Batavia. Tahun 1949, nama Planten En Dierentuin diubah
menjadi Kebun Binatang Cikini dan pada tahun 1969 dipindahkan ke
kawasan Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada
tahun 1964. Pemerintah DKI Jakarta menghibahkan lahan seluas 30
hektaree yang menjadi rumah bagi kebun binatang ini. Gubernur DKI
Jakarta Ali Sadikin meresmikan Taman Margasatwa Ragunan pada 22
Juni 1966.
9. Kebun Bintang Gembira Loka - Yogyakarta
Kebun Binatang Gembira Loka adalah
kebun binatang yang berada di Yogyakarta. Berisi berbagai macam spesies dari belahan
dunia, seperti Orangutan, Gajah Asia, Simpanse,Harimau, dan lain
sebagainya. Kebun Binatang Gembira Loka menjadi daya tarik tersendiri bagi para
wisatawan Yogyakarta. Gembira Loka Zoo sempat rusak parah akibat gempa bumi
yang mengguncang kota Yogyakarta tahun 2006. Tetapi, setelah direnovasi Kebun
Binatang Gembira Loka tetap dicari para wisatawan. Loka artinya tempat,
gembira ya gembira. Syahdan, hampir setengah abad yang lalu Sri Sultan Hamengku
Buwono IX mewujudkan keinginan pendahulunya untuk mengembangkan ‘Bonraja’
tempat memelihara satwa kelangenan raja menjadi suatu kebon binatang publik. Maka
didirikanlah Gembira Loka diatas lahan seluas 20 ha yang separonya berupa hutan
lindung. Disitu terdapat lebih dari 100 spesies satwa diantaranya 61 spesies
flora. Letaknya di daerah aliran sungai Gajah Wong. Akses menuju Gembira Loka
sangat mudah dengan angkutan kota dan kendaraan. Pada awalnya dimulai dari
beberapa hewan macan tutul yang berhasil ditangkap penduduk setempat karena
mengganggu desa dan sebagian berasal dari lereng merapi yang hutannya terbakar
akibat awan panas.
Gembira Loka Zoo memiliki
koleksi satwa yang cukup lengkap. Akhir-akhir ini, dikabarkan bahwa GLZ sedang
mengadakan kesepakatan dengan Singapore Zoo untuk pertukaran hewan, yakni 6
ekor Pinguin Jackass. Gembira Loka Zoo selalu berusaha memberikan yang terbaik
demi kenyamanan pengunjung serta kelestarian alam. Beberapa kali didengar bahwa
gajah melahirkan, burung kakatua menetaskan telurnya, serta kuda pacu
melahirkan anaknya. Satu hal yang memprihatinkan adalah banyak kondisi satwa
yang kurang terurus. Banyak fasilitas yang seakan seadanya saja. Hal itu karena
pendapatan dari tiket masuk sangat kecil dari sedikitnya wisatawan yang
berkunjung. Namun, sejak tahun 2010 Gembira Loka Zoo mulai merehabilitasi dan
merekonstruksi kebun binatangnya. Bahkan, sampai tahun 2012 ini sedang dalam proses
pembuatan untuk "Taman Burung" dan sedangkan untuk "Taman Reptil
dan Amfibi" sudah dalam tahap sentuhan akhir. Beberapa pedagang asongan
pun sudah mulai dibenahi, agar terkesan rapi dan bersih. Semenjak itu, GLZ
mulai dikunjungi pengunjung dengan jumlah yang lebih banyak.
10. Arboretum Nyaru Menteng
Arboretum Nyaru
Menteng merupakan kawasan hutan hujan tropis yang ada di kalimantan tengah yang
menyimpan banyak jenis flora dan fauna unik yang bisa dilihat terutama spesies
pohon hutan rawa. Arboretum Nyaru Menteng luasnya sekitar 65,2 hektare yang merupakan
bagian dari bumi perkemahan pramuka adalah kawasan pelestarian plasma nutfah
ekosistem hutan rawa di Propinsi Kalteng dan khususnya Satwa
Orang Hutan.
Sumber :
Wikipedia - Ensiklopedi
Indonesia
Foto :
Google Search
Pacarkecilku.com
Pagipho Art
Kembali Ke Terbaik
Terkini Indonesia
Terbaik Indonesia
Travelling
Kita