Bandara Abdul Rachman
Saleh adalah bandar udara yang terletak di Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur,
atau 17 km arah timur dari pusat Kota Malang. Kode ICAOnya WARA (dahulu WIAS)
dan kode IATA MLG. Bandara Abdul Rachman Saleh merupakan tempat pesawat
Hercules C-130 dan Super Tucano sebagai pengganti OV-10 Bronco yang telah di
musiumkan. Selain itu Wing 2 Korps Pasukan Khas juga bermarkas di sini.
Bandara Abdul Rahman
Saleh memiliki dua landasan pacu yang pertama untuk pesawat-pesawat kecil
seperti Hercules C-130 dengan panjang 1.500 m, dan yang kedua untuk jenis
pesawat besar seperti Boeing 737 dengan panjang 2.300 m. Pemerintah provinsi
Jawa Timur melalui Dishub dan LLAJ mengusulkan kepada Kementerian Perhubungan
agar menambah panjang landasan pacu 700 meter lagi. “Dengan penambahan itu
nantinya panjang landasan pacu di Bandara Abd. Saleh Malang menjadi 3.000 meter
dan juga dobel landasan pacunya.” Dengan demikian, Bandara Abdul Rachman Saleh
sangat berpotensi menjadi Bandara Internasional, sehingga pihak Kepala Dinas
Perhubungan dan LLAJ Pemprov Jatim mengusulkan Kemenhub agar menambah panjang
landasan pacu.
Nama bandara ini diambil
dari salah satu pahlawan nasional Indonesia: Abdul Rahman Saleh, dan sebelum
bernama Bandara Abdul Rachman Saleh, bandara ini bernama Lapangan Terbang
Bugis.
Pangkalan udara (Lanud)
Bugis yang kini dikenal dengan nama Lanud Abdul Rachman Saleh dibangun oleh
pemerintahan Belanda pada era 1937-1940 bersamaan dengan pembangunan
pangkalan-pangkalan udara lain seperti Lanud Maospati (kini Pangkalan Udara
Iswahyudi) di Madiun, Lanud Panasan (Bandar Udara Internasional Adi Sumarmo) di
Solo, dan Lanud Maguwo (Bandar Udara Internasional Adisutjipto) di Jogjakarta.
Lanud Abdulrachman Saleh berada di lembah Bromo dan dikelilingi oleh beberapa gunung
yaitu Gunung Semeru (3.676m) di sebelah timur, Gunung Arjuno (3.339m) di
sebelah utara, dan Gunung Kawi (2.551m) dan Gunung Panderman (2.000m) di
sebelah barat. Pangkalan Udara Abdulrachman saleh terletak di Kecamatan Pakis
Kabupaten Malang, atau 17 kilometer sebelah timur dari pusat Kota Malang,
secara letak astronomis berada pada posisi 07.55 LS dan 112.42 BT.
Posisi Pangkalan Udara
Abdul Rachman Saleh begitu aman karena dikelilingi oleh benteng alam dan berada
di kaki gunung, ini menyebabkan Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh tidak tampak
begitu jelas di udara sehingga jika ada pesawat musuh melewati jalur udara di
atasnya Pangkalan Udara ini akan tertutup oleh kabut. Ini merupakan posisi yang
sangat strategis untuk pertahanan militer tersebut yang juga dijadikan alasan
Belanda memilih Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang untuk menjadi salah satu
daerah pertahanan udaranya. Pemerintah Belanda pada waktu itu sengaja membuat
landasan pacu cukup panjang, sehingga dapat dipergunakan untuk landing dan take
off pesawat–pesawat berjenis lebar seperti pesawat bomber, Glynmartin, Fokker,
dan Jagers.
Pada 17 Agustus 1952 Atas
Pengorbanan dan jasa-jasa Prof. Dr. Abdulrachman Saleh dalam usahanya
mengembangkan AURI dan memperjuangkan bangsa Indonesia, Kepala Staf Angkatan
Udara yang menjabat saat itu yaitu Komodor Udara Soerjadi Soerjadarma dengan
dikeluarkannya surat Penetapan Kepala Staf Angkatan Udara Nomor
76/48/Pon.2/KS/52 yang berisi perubahan nama-nama Pangkalan Udara tipe A salah
satunya adalah perubahan Pangkalan Udara Bugis menjadi Pangkalan Udara
Abdulrachman Saleh.
Setelah enam tahun sejak
25 Mei 2005 menggunakan terminal di dalam Base ops Lanud Abd Saleh, pada
tanggal 30 Desember 2011 penerbangan sipil di Abd Saleh menggunakan bandar
udara yang terpisah dari base ops Lanud Abd Saleh. Bandar udara ini dibangun
dengan biaya mencapai Rp 139 miliar. Seperti diketahui, penerbangan sipil di
bandara ini mulai dibuka sejak 1 April 1994 oleh Merpati Nusantara Airlines
dengan menggunakan pesawat Fokker F28. Karena sering mengalami keterlambatan
(tidak sesuai jadwal) mulai kurun waktu tahun 1996-1997 mengalami penurunan
load factor sampai 14,54 %. Pada tanggal 16 Juni 1997, PT Merpati
Nusantara Airlines secara resmi menghentikan kegiatan penerbangannya. Sumber Gambar : ROL (Republika Online)
Maskapai Penerbangan
Untuk penerbangan sipil
melayani rute Malang-Jakarta dilayani oleh maskapai Sriwijaya Air, Garuda
Indonesia,Batik Air dan Citilink Indonesia. Sedangkan untuk rute
Malang-Denpasar dilayani oleh Wings Air anak perusahaan dari Lion Air
menggunakan pesawat Avions De Trasnport Regional, nama kepanjangan dari ATR 72
seri 500. Selain itu rute Malang-Balikpapan yang dilayani oleh Kal Star
Aviation. Sebelumnya Bandara Abdul Rahman Saleh pada tahun 2007 sampai dengan
2008 pernah melayani tiga rute penerbangan sekaligus yaitu Malang-Jakarta,
Malang-Balikpapan-Tarakan, Malang-Makassar, Malang-Surabaya, Malang-Darwin,
Malang-Bandung, Malang-Lombok dan Malang-Denpasar. “Bandara Abd. Saleh
merupakan bandara yang unik karena merupakan satu-satunya bandara yang dikelola
pemprov. Bandara lainnya dikelola PT Angkasa Pura.”
Sumber Terkait
Wikpedia
Kembali : Bandara
Sumber Terkait
Wikpedia
Kembali : Bandara
BANDARA JAWA
Terkini Indonesia
Terbaik Indonesia
Travelling
Kita