CONTRIBUTOR
PANGKI PANGLUAR
Beberapa bulan ini, Promosi untuk memasarkan Indonesia kian gencar dilakukan. Bukan hanya Pemerintah yang gencar melakukan Promosi Pariwisata Indonesia yang begitu Indah, tetapi juga Partisipasi Anak Bangsa yang begitu giat untuk memasarkan Indonesia di Mata Dunia. Melalui Media Sosial seperti facebook, Twiter, dan Instagram kita dapat melihat sejumlah fanpage dari beberapa artikel maupun foto Perjalanan dari beberapa Blog yang berusaha meyakinkan ke Masyarakat Dunia bahwa Indonesia itu Indah, disamping Masyarakat Indonesia tergambar dengan kehidupan yang penuh cinta damai. Beberapa Travel Online Indonesia menghadirkan sensasi Perjalanan Wisata ke Indonesia dengan harga yang lebih murah. Kalau mau jualan Kemasannya harus Lengkap dan Bagus. Sistemnya sudah ada Website maupun Aplikasi yang menawarkan Perjalanan Indonesia secara Online, Potensi Wisatanya Pasti Indonesia jaminan mutu, satu lagi bagaimana dengan Event Tahunan yang diselenggarakan Oleh Pihak Pemerintah maupun Penyelenggara terkait ?
Melalui Artikel ini kami
ingin berbagi Informasi mengenai
Prolouge
Layaknya sebuah karya
cipta, Budaya tercipta dari hasil pemikiran seseorang maupun sekelompok orang
yang berusaha menerapkan aturan dan perilaku dalam kehidupan sehari – hari. Dimana
cara hidup itu berkembang dan berlangsung turun temurun dari satu generasi ke
generasi lainnya. Budaya juga beradaptasi dari faktor luar di sekitar lingkup
masyarakat yang menganut cara hidup dan
hasil cipta yang berlangsung turun temurun.
Dalam perkembangan
Masyarakat Moderen, hasil cipta yang dibawa oleh para pendahulu dan diwariskan
dalam satu generasi ke generasi diselenggarakan dalam suatu acara. Sifatnya
bisa Tahunan, contohnya Upacara Sekaten, Waktu Tertentu, contohnya Upacara
Ngaben, maupun dalam konteks adaptasi dengan Dunia Luar, contohnya Event Java
Jazz dan Jakarta Fashion Week. Event atau Penyelenggaraan Acara ini tidak bisa
dipandang sebelah mata oleh Bangsa Lain. Terbukti bahwa penyelenggaran Acara
Tahunan di Indonesia mempunyai dampak positif yang luar biasa bagi Potensi
Parwisata Indoensia. Terlebih jika Event yang dibuat berasal dari Kebudayaan
Indonesia sendiri.
Jember Fashion Carnaval
(Indonesia: Karnaval Busana Jember) atau sering disebut JFC adalah sebuah even
karnaval busana yang setiap tahun digelar di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Karnaval
ini digagas oleh Dynand Fariz yang juga pendiri JFC Center.
Sebanyak 400 an peserta
berkarnaval, berfashion run way dan dance, di jalan utama kota Jember
disaksikan oleh ratusan ribu penonton di kanan dan kiri jalan. Mereka terbagi
dalam 8 defile yang masing-masing defile mencerminkan tren busana pada tahun
yang bersangkutan. Defile pertama adalah defile Archipelago yang
mengangkat tema busana nasional dari daerah tertentu secara berkala seperti
Jawa, Bali, Madura, Dayak, Papua,Sumatera, dan seterusnya. Defile lainnya
mengangkat tema fashion yang sedang trend apakah dari suatu negara, kelompok
tertentu, film, kejadian atau peristiwa global lainnya. Semua busana dibuat
dalam bentuk kostum yang kesemuanya dikompetisikan untuk meraih penghargaan.
Arena yang digunakan
untuk menggelar JFC adalah jalan utama Kota Jember sepanjang 3,6 kilometer.
Event ini menjadi salah satu Event Internasional yang diagendakan oleh Pemerintah Indonesia
untuk mendukung Pariwisata Indonesia khususnya Potensi Wisata Jember.
Festival Danau Sentani
adalah festival pariwisata tahunan yang diadakan di sekitar Danau Sentani.
Festival ini diselenggarakan sejak 2007 dan telah menjadi festival tahunan dan
masuk dalam kalendar pariwisata utama. FDS ini banyak diikuti oleh turis
Belanda, Perancis, dan Portugis maupun turis lokal. Festival Danau Sentani
diadakan pada pertengahan bulan Juni tiap tahunnya selama lima hari berturut.
Festival ini diisi dengan tarian-tarian adat di atas perahu, tarian perang khas
Papua, upacara adat seperti penobatan Ondoafi, dan sajian berbagai kuliner khas
Papua.
Karnaval Festival Danau
Sentani diikuti seluruh paguyuban di Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura. Dari
masing-masing paguyuban baik dari luar Papua maupun di Papua sendiri yang turut
serta dalam pagelaran tersebut menampilkan budaya tradisional, tari-tarian
tradisional yang diiringi lagu daerah. Festival ini adalah bukti pemeliharaan
persatuan dan kesatuan di antara sesama suku, ras, agama. Nasionalime yang
sangat kental terjalin di antara sesama, mengingat di Papua terdiri dari
ratusan suku kecil yang terkadang gampang bentrok.
Tiga agenda pokok FDS,
selain karnaval nusantara di antaranya adalah pagelaran budaya, pameran barang
seni papua, dan tour wisata.
Festival Bunga Tomohon
adalah Festival Bunga berskala Internasional yang diadakan di Kota Tomohon,
Sulawesi Utara. Sebagai Kota Bunga “Predikat bagi Kota Tomohon”, maka tidak
salah bahwa Kota Ini menyelenggarakan event tahunan berskala Internasional.
Event ini diadakan antara Bulan Juni – Agustus, dan menjadi Event Festival
Bunga Terbesar Kedua Dunia setelah Kota Pasadena di Amerika Serikat. Festival
Bunga ini juga diikuti oleh negara lain yang turut berpartisipasi
dalam Event Tahunan ini diantaranya : Perancis, Belanda, Amerika Serikat, Belgia, Rusia, Vitenam, Malaysia, Brunei, dan Singapura.
Jakarta International
Java Jazz Festival (JIJJF) adalah festival musik jazz terbesar dan tertua yang
setiap tahunnya diselenggarakan setiap awal bulan Maret di Jakarta, Indonesia,
oleh Java Festival Production sejak tahun 2005 dan diprakarsai oleh Pieter F.
Gontha “Seorang Duta Besar Indonesia untuk Polandia dan Bos Berita Satu”. Dari
nama depannya yang berlabel Internasional sudah pasti Event Tahunan ini menyajikan sajian
berkualitas Internasional. Tercatat nama seperti George Benson, Jason M’raz,
Santana, Incognito, Jammie Cullum, Dave Koz, hingga Basia sempat merasakan
sensasi dari Event Jazz Internasional ini. Di Event ini juga menampilkan musisi Indonesia yang memang memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan Musik
jazz di Tanah Air. Nama seperti Tulus, Andien, Afgan, Indra Lesmana, Bubi Chen,
Syaharani adalah jaminan kesuksesan dari Event Jazz Internasional ini. Java
Jazz Fetival diselenggarakan dengan beberapa panggung. Event Java Jazz Festival adalah Event Jazz dengan pertunjukkan
panggung terbanyak. Java Jazz bukan hanya menyerap penonton domestik saja,
tetapi juga banyak penonton mancanegara yang sengaja datang untuk melihat Event
Tahunan Jazz Terbaik ini, diantaranya dari Negara Singapura, Malaysia, Brunei,
Australia, dan Perancis. Foto Bawah By : Prasojo
Festival Layang Layang
Bali atau yang akrab disebut Bali Kite Festival adalah Event tahunan yang
dimulai pada bulan Juli, acara yang diadakan oleh PELANGI (Persatuan Layang
Layang Indonesia) Festival layang - layang ini akan berakhir pada event puncak, yaitu dibulan Oktober 2015.
Ratusan layang layang
yang berukuran sedang sampai besar akan menghiasi langit Bali, tepatnya di
pantai Padanggalak, Sanur. Festival Layang Layang Bali diadakan untuk
menghormati dewa dewa dalam kepercayaan Hindu untuk memberikan hasil panen yang
melimpah. Biasanya acara ini diikuti oleh lebih dari 30 layang layang dari 20
banjar (setara kelurahan di Bali). Bayangkan, biasanya layang layang bisa
diterbangkan oleh 1 orang, tapi di Bali Kite Festival ini, 1 layang layang
diterbangkan oleh puluhan orang, Maklum ukuran layang layang ini sangat besar
dan diperlukan kekompakan dan kerjasama tim dan juga yang penting adalah
kejelian untuk melihat arah angin.
Dalam acara ini biasa ada
3 jenis layangan yang dilombakan, yaitu: Bebean, Pecukan dan Janggan. Bebean
adalah layang layang yang berbentuk datar, Pecukan adalah layang layang yang
berbentuk ikan pari dan mengeluarkan bunyi bunyian dan Janggan adalah layang
layang yang mempunyai kepala naga dan bisa mempunyai panjang sekitar 100 meter.
Yang menarik, perhelatan ini juga diiringi oleh musik gamelan yang dimainkan
sepanjang waktu. Tentunya akan banyak turis domestik maupun mancanegara
yang berkunjung ke Pulau Dewata ini.
Event yang berlangsung
setiap tahunnya ini sangat ditunggu oleh para wisatawan lokal maupun
mancanegara dan tentu saja masyarakat Tanah Toraja. Desa Ke’te Kesu merupakan
tempat dimana acara ini berlangsung. Di dalam acara ini para wisatawan tak
hanya diperkenalkan dengan berbagai macam objek wisata yang ada di Tanah Toraja
tapi juga budaya Tanah Toraja yang unik, tradisional dan tetap terjaga selama ratusan tahun.
Kembali : TERBAIK
Terkini Indonesia
Terbaik Indonesia
Travelling
Kita