CONTRIBUTOR
PANGKI PANGLUAR
7 Film Terbaik Indonesia ini bisa buat kalian tambah Indonesia Banget !
Kalian pasti pernah
nonton film di Bioskop donk ? Biasanya kamu lebih suka nonton film apa ?. Film
Lokal buatan sendiri atau mungkin Film Barat. Genre yang kalian tonton apa ya ?
Action, Horror, Komedi, atau Drama Romantis. Yang suka Film Action Barat yang penuh
adegan tembak – menembak, nggak ada salahnya sih, tapi kayanya kalian harus
pertimbangin untuk tonton 7 Film Terbaik Indonesia ini, dijamin kamu tambah
Indonesia Banget ... !
Sempat mati suri di awal
tahun 90-an. Dengan Film yang tidak bermutu dan hanya berisikan konten +17
tahun, Film Indonesia kini bangkit kembali. Ibarat sebuah karya seni, Film dapat
menginspirasi orang dalam berbuat dan bertindak untuk melakukan yang terbaik
bagi Diri, Keluarga, Agama, Bangsa dan Negaranya. Banyak Film Indonesia yang
bermutu dan tidak menghadirkan sensualitas dan horror semata. Berikut ini 7
Film Terbaik Indonesia yang pasti buat kamu tambah Indonesia Banget !
Segala rintangan dapat mereka hadapi, karena
mereka memiliki impian. Impian yang ditaruh 5cm dari depan kening.
Kalian pasti pernah
nonton film ini donk ?. Kalau belum buruan dan cepet beli DVD-nya "Belinya jangan yang
bajakan ya ... !!!". Film ini bercerita tentang lima remaja yang dimaninkan oleh Genta
(Fedi Nuril), Arial (Denny Sumargo), Zafran (Herjunot Ali), Riani (Raline Shah)
dan Ian (Igor Saykoji) dimana mereka telah menjalin persahabatan sepuluh tahun
lamanya, dan pada suatu hari mereka berlima merasa “jenuh” dengan persahabatan
mereka dan akhirnya kelimanya memutuskan untuk berpisah, tidak saling
berkomunikasi satu sama lain selama tiga bulan lamanya.
Selama tiga bulan
berpisah penuh kerinduan, banyak yang terjadi dalam kehidupan mereka berlima,
sesuatu yang mengubah diri mereka masing-masing untuk lebih baik dalam
menjalani kehidupan. Setelah tiga bulan berselang mereka berlima pun bertemu
kembali dan merayakan pertemuan mereka dengan sebuah perjalanan penuh impian
dan tantangan. Sebuah perjalanan hati demi mengibarkan Sang Saka Merah Putih di
puncak tertinggi Jawa yaitu di puncak Mahameru pada tanggal 17 Agustus bertepatan dengan Hari Kemerdekaan R.I. Sebuah
perjalanan penuh perjuangan yang membuat mereka semakin mencintai Indonesia.
Petualangan dalam kisah ini, bukanlah petualangan yang menantang adrenalin saja,
demi melihat kebesaran Sang Ilahi dari atas puncak gunung. Tapi petualangan
ini, juga perjalanan hati. Hati untuk mencintai persahabatan yang erat, dan
hati untuk lebih mencintai negeri ini.
Dari Film ini kalian
dapat lebih mencintai Indonesia dan
pastinya buat kalian jadi tambah Indonesia Banget. Kalian dapat
mencintai alam Indonesia yang kaya banget dan harus kalian jaga tentunya.
Pesona Danau Ranu Kumbolo, Puncak Mahameru di Gunung Tertinggi Pulau Jawa hingga Taman Nasional Bromo Tengger - Semeru menjadi spot yang menarik untuk kalian
lihat di Film ini. Tentunya semangat heroik
dan optimisme untuk dapat mengibarkan Sang Saka Merah putih tepat di tanggal 17
Agustus menjadi point tersendiri yang dapat kalian ambil untuk lebih
mencintai Indonesia dengan cara yang berbeda. Tentunya dengan membangun
Indonesia ke arah yang lebih baik.
Siapa yang suka nonton Bola
? Bisa dibilang hampir 100% mayoritas Orang Indonesia suka nonton Bola.
Terlebih jika pertandingan itu merupakan pertandingan yang dimainkan oleh Tim Kesebelasan Indonesia seperti dalam pertandingan memperebutkan piala AFF beberapa waktu
lalu. Walaupun dalam sejarah tercatat Bangsa ini nggak punya prestasi baik dalam
Sejarah Persepakbolaan Indonesia mulai dari Piala AFF yang kagak pernah menang, prestasi
terbaiknya hanya sampai di babak final, belum pernah ikut Piala Dunia sejak zaman Purba alias Piala Dunia Pertama kali
diselenggarakan ditambah morat –maritnya manajemen Persepakbolaan Indonesia di
bawah PSSI, Indonesia masih punya fans yang fanatik layaknya Para Hooligans
Inggris. Orang Indonesia bisa aja berbondong nekat ke luar negeri untuk membela
Tim Nasional Indonesia kesayangannya,
meskipun tanpa kocek yang memadai alias “Bonek”
Bondo Nekat.
Nah dari Film Garuda Di Dadaku inilah kita dapat mengambil nilai semangat nasionalisme sejak dini, tentunya lewat Persepakbolaan Indonesia. Film ini bercerita tentang seorang anak kecil yang bernama Bayu (Emir Mahira) yang dianggap remeh oleh teman satu Timnya di Tim Nasional Garuda Muda U-15. Akhirnya Bayu dapat membuktikan bahwa ia dapat membela Tim Nasional Garuda melalui kemenangannya. Nilai untuk dapat mencintai Indonesia dari sejak dini menjadi Point tersendiri di film ini, baik di Film Garuda di Dadaku, maupun sequelnya Garuda di Dadaku 2. Terlebih soundtarck dari film yang dibawakan oleh Band Netral “Garuda di Dadaku” ini menjadi semangat tersendiri bagi atlet kita yang bertanding untuk mengharumkan nama Indonesia di Kancah Internasional. Bukan hanya Sepakbola, tetapi juga cabang olahraga lainnya seperti Bulutangkis, Volley hingga Basket jika para supporter menyanyikan lagu ini, suasana pertandingan akan terasa membara.
Nah dari Film Garuda Di Dadaku inilah kita dapat mengambil nilai semangat nasionalisme sejak dini, tentunya lewat Persepakbolaan Indonesia. Film ini bercerita tentang seorang anak kecil yang bernama Bayu (Emir Mahira) yang dianggap remeh oleh teman satu Timnya di Tim Nasional Garuda Muda U-15. Akhirnya Bayu dapat membuktikan bahwa ia dapat membela Tim Nasional Garuda melalui kemenangannya. Nilai untuk dapat mencintai Indonesia dari sejak dini menjadi Point tersendiri di film ini, baik di Film Garuda di Dadaku, maupun sequelnya Garuda di Dadaku 2. Terlebih soundtarck dari film yang dibawakan oleh Band Netral “Garuda di Dadaku” ini menjadi semangat tersendiri bagi atlet kita yang bertanding untuk mengharumkan nama Indonesia di Kancah Internasional. Bukan hanya Sepakbola, tetapi juga cabang olahraga lainnya seperti Bulutangkis, Volley hingga Basket jika para supporter menyanyikan lagu ini, suasana pertandingan akan terasa membara.
Film Merah Putih
merupakan Triologi Film Perjuangan yang paling kolosal “Merah Putih, Darah
Garuda, Hati Merdeka”. Pada mulanya film ini bercerita tentang Perjuangan Lima
Kadet Amir (Lukman Sardi), Tomas (Donny Alamsyah), Dayan (Teuku Rifnu),Soerono –
(Zumi Zola), dan Marius (Darius Sinathrya) yang mengikuti latihan militer di
sebuah Barak Bantir di Semarang Jawa Tengah. Masing-masing mempunyai latar
belakang, suku, dan agama yang berbeda, akan tetapi tetap dalam satu tujuan
berjuang melalui taktik Perang Gerilya untuk menentang segala bentuk Penjajahan
dan Penindasan di Bumi Indonesia. Di bagian tengah dalam film pertamanya Soerono
yang dimainkan oleh Zumi Zola harus gugur ketika Kamp yang menjadi tempat
latihan Tentara Nasional Indonesia diserbu oleh tentara Inggis dibawa Sekutu. Film berbiaya tinggi ini,
bisa jadi merupakan Film Ter-epik Indonesia yang mempunyai Nilai Historis
tersendiri dari Bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaannya. Dari film
ini kalian dapat mengambil pelajaran bahwa betapa sulitnya para Pahlawan Kita yang gugur dalam merebut dan mempertahankan Kemerdekaan ini. Dan sudah saatnya kalian
sebagai Generasi Muda harus dapat mengisi Kemerdekaan ini dengan cara yang
postif dan beradab.
Film Animasi ? Orang
Indonesia bisa buat ?. Kalian akan dibuat terkagum dengan Film Buatan
Karya Anak Bangsa Sendiri Ini. Bagaimana tidak Film ini memenagkan sejumlah
penghargaan Internasional mulai dari Most People's Choice Award IMTF
(International Movie Trailer Festival) 2013, Nominee Best Foreign Animation
Award 15th Annual Golden Trailer Award 2014, hingga Nominasi Piala Oscar 2015
untuk Film Berbahasa Asing dan Animasi Terbaik.
Film besutan MSV Pictures
– STMIK AMIKOM Yogyakarta dan diisi oleh sejumlah pengisi suara yang
notabenenya Aktor dan Aktris Papan Atas Indonesia seperti : Musa (Dominic),
Danu (Reza Rahardian), Yumna (Maudy Ayunda), bercerita tentang seorang anak
Semir Sepatu Keliling yang bernama Musa dan diberi tugas sebagai spionase untuk Indonesia. Latar belakang peristiwa 10 November di Surabaya sengaja diambil
untuk lebih mengingatkan kita akan semangat para Arek Suroboyo, dalam
mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Terlebih suara menggelegar dari Bung Tomo
dalam orasinya yang membakar semangat Rakyat Surabaya dan Indonesia agar jangan gentar untuk melawan
Penjajahan, akibat terbunuhnya Jenderal AWS Mallaby dan Tentara Sekutu
memberikan Ultimatum agar Rakyat Surabaya harus menyerah dan dibawah kendali
penuh Tentara Sekutu.
Peristiwa yang dikenal
sebagai Hari Pahlawan ini, membuat kita tersadar bagaimana cara kita untuk
mengisi kemerdekaan dan menentang segala bentuk kolonialisme gaya baru di zaman
era digital ini. Tentunya Film Battle Of Surabaya membuat kita jadi tambah
Indonesia Banget ! Bukan hanya Perjuangannya tetapi juga Karya Animasinya yang
harus kita dukung penuh agar Para Animator Kita dapat membuktikan prestasinya
di Kancah Internasional.
Film yang diangkat dari
sebuah Novel karya Andrea Hirata dan disutradarai oleh Riri Riza ini bercerita
tentang Perjuangan Ibu Guru Muslimah (Cut Mini Teo) dan Guru Lainnya di Pulau
Terpencil “Belitung” dalam mengajarkan anak didiknya. Tokoh Anak kecil Ical
(Zulfany) juga menjadi penting dalam lanjutan Trilogi Laskar Pelangi “Laskar
Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor”. Apa yang menjadi penyebab
ketika kalian nonton film ini jadi tambah Indonesia Banget ? Perjuangan Para Guru
Indonesia di daerah Pedalaman bisa jadi nilai utama dari film ini. Tanpa
Pahlawan Tanpa Tanda Jasa, tentunya kita tidak akan cerdas dan bisa
seperti saat ini “berkreasi untuk membangun Bangsa”. Alam Bangka Belitung yang menjadi latar
belakang Film Laskar Pelangi, bisa jadi nilai tambah untuk kita lebih mencintai
alam Indonesia yang kaya Banget. Ditambah soundtarck dari Nidji dengan judul Laskar Pelangi menambah suasana semangat kalian tentunya untuk lebih positif membangun negeri ini.
Siapa tidak kenal dengan
Habibie ? Manusia cerdas ber-IQ tinggi yang menjadi
Presiden Ketiga R.I ini memang sangat menginspirasi kita untuk melakukan yang
terbaik buat Bangsa Ini. Film yang diperankan oleh Reza Rahardian (Habibie) dan
Bunga Citra Lestari (Ainun), bercerita tentang Perjuangan Cinta dan Kesetiaan
terhadap Keluarga dan Bangsanya. Di
tangan Beliau Industri Strategis Indonesia tercipta mulai dari IPTN yang
sekarang berubah menjadi PT. Dirgantara dengan Pesawat Gatot Kaca-nya, PT. PAL - Pabrik Galangan Kapal, hingga PT. INKA Madiun
– Pabrik Industri Kereta Api Indonesia. Film ini sangat
menginspirasi generasi Muda dan bikin kalian jadi tambah Indonesia Banget.
Bagaimana nggak keseharian Habibie dihabiskan memikirkan bagaimana cara bangsa
ini bisa dilihat di Mata Internasional terlebih ketika ia menjabat sebagai Presiden R.I Ketiga, dimana ia harus mengatasi segala persoalan Bangsa mulai dari Krisis Ekonomi hingga masa awal Reformasi yang penuh kekacauan. Adakala dalam memikirkan nasib bangsa ini Habibie harus
rela tanpa menghabiskan waktu bersama Istri dan Keluargamya. Bahkan ia tidak
tahu ketika Istri “Ibu Ainun” menderita penyakit kanker ganas dan menyebabkan
ia harus merelakan kepergian Istri Tercinta untuk selama – lamanya. Mungkin
pepatah “Jangan tanya apa yang Kalian Berikan Kepada Bangsamu tapi tanya Apa
Yang Kalian Sudah Lakukan untuk Bangsa Ini” bisa jadi gambaran yang tepat bagi
Perjuangan Cinta dan Kesetiaan Habibie Terhadap bangsa ini. Pastinya bikin Kalian jadi
Indonesia Banget jika nonton film ini.
Yang terakhir bisa
dibilang Film Lawas Banget. Hampir setiap malam sampai masa era reformasi di Indonesia terjadi (Pas Malam 30 September – Malam Kejadian G-30 S PKI) selalu diputer Film ini. Film yang
disutradarai oleh Alm. Arifin C. Noer ini bercerita tentang 7 Pahlawan Revolusi
yang harus mati dalam mempertahankan Ideologi Pancasila dari tangan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Film yang berisi tentang pembantaian Para Pahlawan Revolusi hingga dimasukkan ke dalam Lubang Kecil yang terkenal dengan Lubang Buaya bisa jadi membuat kita harus selalu waspada tentang Bahaya Laten Komunis, maupun Neo Liberalisme yang masuk ke wilayah Republik Indonesia. Walaupun terlihat seram mulai dari effek suara musik yang the best horror banget hingga aksi sadis pembantaiannya, film ini sesungguhnya membuat kalian tambah Indonesia Banget. Bagaimana ndak Para Pahlawan Revoulsi ini harus rela disilet, dicongkel matanya dengan cara yang tidak manusiawi dalam mempertahankan Ideologi Pancasila Sakti, dan tentunya ini membuat kalian semakin lebih waspada untuk mempertahankan Ideologi Pancasila yang merupakan Ideologi Bangsa Indonesia dari Ideologi lainnya seperti Komunis, dan Neo Liberalisme.
Film yang berisi tentang pembantaian Para Pahlawan Revolusi hingga dimasukkan ke dalam Lubang Kecil yang terkenal dengan Lubang Buaya bisa jadi membuat kita harus selalu waspada tentang Bahaya Laten Komunis, maupun Neo Liberalisme yang masuk ke wilayah Republik Indonesia. Walaupun terlihat seram mulai dari effek suara musik yang the best horror banget hingga aksi sadis pembantaiannya, film ini sesungguhnya membuat kalian tambah Indonesia Banget. Bagaimana ndak Para Pahlawan Revoulsi ini harus rela disilet, dicongkel matanya dengan cara yang tidak manusiawi dalam mempertahankan Ideologi Pancasila Sakti, dan tentunya ini membuat kalian semakin lebih waspada untuk mempertahankan Ideologi Pancasila yang merupakan Ideologi Bangsa Indonesia dari Ideologi lainnya seperti Komunis, dan Neo Liberalisme.
Kembali :TERBAIK
Terkini Indonesia
Terbaik Indonesia
Travelling
Kita