“ Chrisye adalah legenda
musik sejati.
Ditangannya lagu menjadi hidup bahkan terasa hingga saat ini”
Penulis
CONTRIBUTOR
PANGKI PANGLUAR
“Merpati Putih, Lilin-Lilin Kecil, Badai Basti Berlalu, Ketika Tangan dan Kaki berkata, Andai Aku Bisa” adalah sebagian lagu yang sering dinyanyikan bahkan oleh para generasi muda saat ini. Penyanyi pertama lagu itu adalah Chrisye. Gayanya terlihat chic dan fashionable ketika ia bernyanyi di panggung baik on air maupun off air.
Chrisye terlahir bernama
Christian Rahadi, dilahirkan di Magriet Kraam Kliniek pada tanggal 16 September
1949. Chrisye merupakan anak ke-dua dari pasangan Laurens dan Hanna Rahadi. Kakaknya
bernama Joris, dan adiknya bernama Victor “biasa dipanggil Vicky”. Ketika kecil
ia menetap di Jl. Pegangsaan Nomor 12 A, hari-harinya ia habiskan waktunya
dengan teman-teman satu kompleks. Yang tidak lain mempertemukan mereka dengan
musik. “Keluarga Nasution – Keenan Nasution Bersaudara” di masa remaja sempat
membentuk band yang merupakan cikal bakal dari Guruh Gipsy, dan Gank
Pegangsaan.
Semasa SMA di PSKD, gairah bermusik Chrisye itu mulai nampak, Chrisye kecil yang terbiasa mendengar lagu Frank Sinatra, Bing Crosby, Nat King Cole dari koleksi piringan hitam milik ayahnya mulai tertarik untuk bermusik. Bersama Broery Marantika, Heny Poerwonegoro, dan Ratna Sarumpaet, ia sering berdiskusi tentang Musik.
Pertemuannya dengan teman
masa kecilnya “Keluarga Nasution” yang menyebabkan ia semakin serius untuk
menekuni musik. Bergabung menjadi pemain Bass di Sabda Nada cikal bakal Gank
Pegangsaan, Chrisye harus menentukan pilihan hidupnya bermusik atau menuruti
cita-cita Ayahnya.
Perasaan Dilema selalu
menyertainya, ketika ia harus menentukan antara musik atau menguburkan harapan
Ayahnya hidup-hidup
Musik baginya adalah
Jiwa, dan Jiwa itu tidak bisa dipaksakan. Ia teramat mencintai musik, dan siap
berkorban untuk itu. Guruh Soekarno Putra yang pertama kali membuka
kesempatan ia bernyanyi di dalam Lagu “Chopin Larung” sebuah karya besar
dari Guruh Soekarno Poetra. Band Guruh Gipsy adalah gabungan dari Guruh
Soekarno Poetra dan Gank Pegangsaan.
Pencapaiannya dalam musik
terkadang mengalami pasang surut, dan terkadang penuh pengorbanan untuk
mencapainya Lagu Lilin-Lilin Kecil karya James F Sunda, dan Album Monumental
Badai Pasti Berlalu memang mengantarkannya sebagai penyanyi, namun bukan
berarti kariernya menjadi terbuka lebar. Album Percik Pesona anjlok di pasaran.
Ia sempat berintropeksi apa yang menyebabkan kegagalan album ini. Di Album Puspa Indah yang merupakan soundtarck dari Gita Cinta
SMA karier Chrisye sebagai penyanyi mulai terangkat kembali.
Chrisye adalah penyanyi yang pintar menyatukan antar generasi. Ia adalah musisi yang menghargai musisi lain. Terbukti dalam lintas generasi ia mampu bekerjasama. Bahkan di generasi tahun 90 dan 2000, ia bekerjasama dengan Erwin Guttawa, Addie MS, Ahmad Dhani, Pongki Barata dan Pasha Ungu. Baginya tidak ada yang membedakan dalam musik. Musik itu dapat di dengar oleh siapa saja. Hal ini membuktikan bahwa ia cukup digemari bahkan oleh anak-anak muda bukan dijamannya.
Lagu-lagu yang dibawakan
Chrisye selalu terkenang hingga sekarang. Kepergiannya membawa duka yang
mendalam bagi Industri Musik Indonesia. Tak ada penyanyi sehebat CHRISYE !
Catatan :
Alberthiene Endah
Penulis:
Pangki Pangluar
Kembali : ARTIKEL
Terkini Indonesia
Terbaik Indonesia
Travelling
Kita