indonesaEnglish



Rabu, 03 Februari 2016

10 Patung Ikonik Terbaik Indonesia !

Rabu, 03 Februari 2016

ppp
CONTRIBUTOR
PANGKI PANGLUAR

10 Patung Ikonik Terbaik Indonesia !
Dalam sebuah daerah diperlukan kelengkapan untuk mempercantik wilayah tersebut agar tampak lebih indah. Salah satu yang dapat memperindah daerah adalah berdirinya sebuah hasil karya Patung. Patung yang merupakan hasil karya seni dapat memberikan sisi keuntungan tersendiri dari Potensi Kepariwisataan, dan menjadi perlambang sebuah daerah. Berikut Kami Hadirkan 10 Patung Ikonik Terbaik Versi The Colour Of Indonesia.
ppp

Apa Itu Patung ?
Patung merupakan karya seni rupa tiga dimensi, artinya benda yang memiliki volume atau isi. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, patung adalah benda tiruan bentuk yang cara pembuatannya dipahat. Pengertian ini didasarkan terjemahan Bahasa Inggris, Sculputure, karena pematung jaman dahulu banyak mempergunakan teknik memahat. Seni patung disebut plastic art atau seni plastik. Maksudnya plastis, mudah dibentuk. Seni patung diartikan seni bentuk, maksudnya bentuk yang memiliki keindahan. Patung sebagai seni plastik mempunyai pengertian yang luas karena yang dibuat dengan bentuk apa pun juga disebut patung.

Fungsi Patung
pp

Pada jaman dahulu patung dibuat untuk kepentingan keagamaan, misalnya pada jaman Mesir Kuno, orang membuat patung untuk disembah. Pada jaman Hindu dan Budha orang juga membuat patung untuk menghormati dewa atau orang yang dijadikan teladan. Perkembangan selanjutnya patung dibuat untuk kepentingan monumen, yaitu untuk memperingati peristiwa atau kebesaran suatu bangsa. Dewasa ini patung tidak dibuat untuk dipuja atau disembah tetapi sebagai hiasan. Patung sekarang lebih bebas dan bervariasi. Dalam mencipta karya, pematung tidak terikat oleh untuk apa dan siapa patung itu dibuat. Seni patung dicipta untuk dinikmati nilai keindahan bentuknya. Kini Patung  berfungsi untuk menghias taman kota atau untuk melengkapi suatu bangunan termasuk di dalamnya untuk meningkatkan Potensi Kepariwisataan Daerah. Hubungan patung dengan bangunan hendaknya berkesesuaian agar dapat tercapai keharmonisan. Fungsi seni patung tidak terlepas dari tujuan diciptakannya patung.

Tujuan pembuatannya patung ada enam macam, yaitu:
Patung religi yaitu sebagai sarana beribadah
Patung monumen yaitu untuk memperingati jasa seseorang
Patung arsitektur yaitu patung yang ikut aktif berfungsi dalam konstruksi bangunan
Patung dekorasi yaitu patung untuk menghias bangunan
Patung seni yaitu patung yang diciptakan untuk dinikmati keindahan bentuk
Patung kerajinan yaitu patung hasil karya kerajinan
Dan yang terpenting bahwa Patung menjadi Perlambang Ikonik pada suatu daerah ... !
Link : http://dhaifinafitrianiii.blogspot.co.id/2014/05/patung-dalam-seni.html

Berikut Kami Hadirkan 10 Patung Ikonik Terbaik Versi The Colour Of Indonesia !

1. Patung Jalesveva Jayamahe – Surabaya



Patung Jalesveva Jayamahe sebenarnya merupakan sebuah monumen yang terletak di Kota Surabaya, Jawa Timur. Patung ini menggambarkan sosok Perwira TNI Angkatan Laut berbusana Pakaian Dinas Upacara (PDU) lengkap dengan pedang kehormatan yang sedang menerawang ke arah laut, serasa siap menantang gelombang dan badai di lautan, begitu pula yang ingin di perlihatkan bahwa Angkatan Laut Indonesia siap berjaya. Patung tersebut berdiri di atas bangunan dan tingginya mencapai 30,6 meter. Jalesveva Jayamahe menggambarkan generasi penerus bangsa yang yakin dan optimis untuk mencapai cita-cita bangsa Indonesia. Hal ini sesuai dengan motto angkatan laut Jalesveva Jayamahe yang berarti, Di Laut Kita Berjaya. Patung ini dibangun pada tahun 1993 oleh Pemimpin Kepala Staf TNI Angkatan Laut Maritim Indonesia yang kemudian dilanjutkan dengan Laksamana TNI Muhammad Arifin dan dirancang oleh I Nyoman Nuarta. Selain sebagai patung perlambang Ikonik, bangunan ini juga difungsikan sebagai mercusuar bagi kapal yang ada di laut sekitar. Sumber Foto : www.inijie.com


2. Patung Garuda Wisnu Kencana - Bali


Patung Garuda Wisnu Kencana berlokasi di Bukit Unggasan - Jimbaran, Bali. Patung ini berdiri menjulang di dalam kompleks Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana dan merupakan karya pematung terkenal Bali, I Nyoman Nuarta. Lokasi Patung ini dikembangkan sebagai taman budaya dan menjadi ikon bagi pariwisata Bali dan Indonesia.

Patung tersebut berwujud Dewa Wisnu yang dalam agama Hindu adalah Dewa Pemelihara (Sthiti), mengendarai burung Garuda. Tokoh Garuda dapat dilihat di kisah Garuda & Kerajaannya yang berkisah mengenai rasa bakti dan pengorbanan burung Garuda untuk menyelamatkan ibunya dari perbudakan yang akhirnya dilindungi oleh Dewa Wisnu.

Patung ini diproyeksikan untuk mengikat tata ruang dengan jarak pandang sampai dengan 20 km sehingga dapat terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua hingga Tanah Lot. Patung Garuda Wisnu Kencana ini merupakan simbol dari misi penyelamatan lingkungan dan dunia. Patung ini terbuat dari campuran tembaga dan baja seberat 4.000 ton, dengan tinggi 75 meter dan lebar 60 meter. Jika pembangunannya selesai, patung ini akan menjadi patung terbesar dan tertinggi di dunia.


3. Patung Bunda Maria - Ambarawa



Patung Bunda Maria yang diberi nama Maria Assumpta dan berdiri di areal Gua Maria Kerep, Ambarawa, Kabupaten Semarang, diyakini merupakan patung Bunda Maria tertinggi di dunia. Bahkan lebih tinggi dari patung yang sama di Bulgaria. Patung Bunda Maria di Bulgaria, tinggi keseluruhan hanya 32 meter.

Perihal keterangan yang menyebut patung Bunda Maria ini merupakan patung tertinggi di dunia, tercatat di Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID), yang mana memberikan penghargaan khusus atas pembuatan patung tersebut. Patung Bunda Maria tingginya mencapai 23 meter, ditambah penopang setinggi 19 meter, maka total ketinggian patung dari tanah mencapai 42 meter.

Patung ini dikerjakan oleh tiga seniman asal Ambarawa dan dipimpin oleh R.A Nugroho. Patung yang dibangun dengan teknik bongkar pasang tersebut, dibuat menghadap kearah matahari terbit untuk menggambarkan bahwa Bunda maria menyinari seluruh manusia, baik mau pun jahat. Patung ini bakal jadi simbol perdamaian. Sebab, kita semua tahu, bagaimana Bunda Maria menjalani kehidupan di dunia. Kiranya patung ini menjadi inspirasi bagi umat agar selalu hidup damai di bumi.


4. Patung Buddha Tidur - Mojokerto



Salah satu patung Buddha tidur terbesar di dunia berada di Mojokerto, Jawa Timur. Patung Buddha tidur atau yang lebih dikenal dengan istilah sleeping Buddha itu menjadi salah satu obyek wisata di Mojokerto, yang banyak dikunjungi anak sekolah maupun kalangan umum. Patung Buddha tidur atau sleeping Buddha, terletak di Desa Bejijong, kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Awalnya patung ini disediakan bagi komunitas Agama Buddha saja, tapi dalam perkembangannya patung ini menjadi obyek wisata alternatif.

Patung berwarna keemasan ini memiliki panjang 22 meter dengan lebar 6 meter dan tinggi 4,5 meter. Patung ini dibuat di tahun 1993, menggunakan bahan beton yang dipahat perajin patung asal Trowulan. Patung ini menggambarkan wafatnya sang Buddha, Siddharta Gautama dalam kondisi tertidur. Seluruh bagian patung ini berwarna kuning keemasan, di bawah bagian patung terdapat relief yang menggambarkan kehidupan Buddha Gautama, hukum karmaphala dan hukum tumimbal lahir. Tak jauh dari patung Buddha terdapat kolam air yang ditumbuhi tanaman teratai yang melambangkan kehidupan sang Buddha dan ajaran Agama Buddha.

Banyak anak-anak sekolah maupun lingkungan umum yang datang untuk sekadar berwisata maupun untuk kepentingan pendidikan. Meski sudah pernah datang ke tempat ini namun mereka tetap datang guna melihat patung Buddha terbesar ketiga di dunia, setelah Thailand dan Nepal.

Link :
http://news.metrotvnews.com/read/2014/05/09/240059/patung-budha-tidur-terbesar-ketiga-di-dunia-berada-di-mojokerto

















5. Patung Martha Christina - Ambon



Patung Martha Christina Tiahahu terletak di Karang Panjang, daerah bukit yang terlihat jelas dari Kota Ambon. Dari lokasi Patung Martha Christina Tiahahu kita bisa melihat pemandangan Kota Ambon. Lokasi ini biasa dijadikan tempat alternatif untuk menikmati suasana santai, terutama para muda-mudi yang ingin menikmati pemandangan Kota Ambon.



Patung Christina ditampilkan membawa tombak. Namun dalam pertempuran melawan Belanda, legenda mengatakan bahwa dia melemparkan batu ke tentara Belanda ketika pasukannya kehabisan amunisi. Karena keberanian besarnya dalam melawan senjata api Belanda hanya dengan batu, masyarakat Maluku menyebutnya seorang wanita kabaressi (berani). Namanya juga digunakan sebagai jalan di Karangpanjang. Pada dasar Patung terdapat tulisan 'Martha C. Tijahahu, mutiara Nusa Laut (Pulau), Pahlawan Nasional RI, yang berjuang untuk mengusir penjajah Belanda dari Maluku, wafat pada Januari 2, 1818.

Link :
http://travel.detik.com/read/2015/01/10/154000/2794190/1025/monumen-martha-tiahahu-bukti-perjuangan-wanita-maluku



6. Patung Dewi Kwan Im – Pemantang Siantar



Kota terbesar kedua di Sumatera Utara setelah Medan, yaitu Pematang Siantar, merupakan kota yang memiliki daya tarik wisata tersendiri, tidak kalah dengan destinasi wisata lainnya di Sumatera Utara. Jika datang ke Pematang Siantar, salah satu rekomendasi objek wisata yang membanggakan di kota ini adalah sebuah patung Dewi Kwan Im yang tidak biasa. Mengapa patung ini menjadi tidak biasa? Patung Dewi Kwan Im, sang dewi welas asih, di Siantar ini merupakan patung Dewi Kwan Im tertinggi di Asia Tenggara.

Patung setinggi 22,8 meter ini didirikan di Vihara Avalokitesvara yang berlokasi di pusat kota Pematang Siantar, tepatnya di Jalan Siposo-poso. Nama vihara ini merupakan sebutan Dewi Kwan Im yang berarti mendengar suara dunia. Patung yang diimpor langsung dari China ini dibangun selama hampir 3 tahun, dan kemudian diresmikan pada tanggal 15 November 2005. Patung Dewi Kwan Im di vihara ini terletak di lantai atas pada bangunan berlantai dua. Sebelum masuk dan menaiki tangga, Kamu akan disambut oleh dua patung yang terletak di dua sisi tangga yang merupakan patung catur mahadewa-raja, alias malaikat pencatat kebaikan dan keburukan. Keindahan patung Dewi kwan Im ini semakin cantik dengan adanya lampion menghiasi bagian depan bangunan.

Pada depan patung Dewi Kwan Im terdapat lonceng besar dengan bangunan yang memesona mata. Kecantikan kawasan vihara ini semakin lengkap dengan terdapatnya patung-patung shio sesuai kepercayaan masyarakat Tionghoa. Patung shio yang berjejer rapi ini diwujudkan dalam bentuk hewan-hewan simbol shio-shio ini, seperti tikus, kerbau, macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing, dan babi.

Vihara sebagai tempat peribadatan umat Buddha memang dibangun untuk tujuan keagamaan. Namun, karena keunikan dan keindahannya, vihara dengan terdapatnya patung Dewi Kwan Im ini menjadi daya tarik wisata religi, tidak hanya bagi penganut agama Buddha, tetapi juga bagi penganut agama lain yang hendak melihat dan mengagumi kemegahan dan keindahan patung Dewi Kwan Im yang menawan. Tidak hanya turis dalam negeri yang bangga dan kagum akan keberadaan patung Dewi Kwan Im tertinggi se-Asia tenggara ini, namun banyak sekali turis mancanegara yang menyempatkan diri untuk mengagumi dan mengabadikan kemegahan patung ini.

Situasi vihara yang tenang dan penataan lokasi yang asri memberikan kenyamanan tersendiri bagi para pengunjung yang datang untuk beribadat maupun berwisata. Kolam ikan yang yang mengelilingi komplek vihara menambah suasana asri ini semakin tenang dan damai. Keberadaan empat pilar berbentuk naga membuat bangunan vihara terlihat semakin kokoh. Keempat pilar naga ini menyangga patung Dewi Kwan Im yang berada di lantai dua. Bukan tidak mungkin, jika pembangunan vihara ini telah selesai seutuhnya dan vihara dikelola dengan baik, akan semakin banyak mendatangkan wisatawan baik dari dalam negeri maupun mancanegara ke Pematang Siantar.

Link :
http://medan.panduanwisata.id/wisata-religi/patung-dewi-kwan-im-di-siantar-tertinggi-se-asia-tenggara/



7. Patung Tuhan Yesus Memberkati - Manado 


Patung Tuhan Yesus Memberkati adalah sebuah Patung Yesus Kristus yang terletak di Kota Manado, Indonesia. Patung ini memiliki tinggi 50 m dari permukaan tanah, dimana patungnya sendiri memiliki tinggi 30 meter dan 20 meter adalah tinggi penopangnya. Monumen ini terbuat dari 25 ton besi fibre dan 35 ton besi baja dan terletak pada bukit tertinggi di daerah perumahan Citraland Manado. Patung ini menjadi ikon terbaru kota Manado dan merupakan monumen Yesus Kristus yang kedua tertinggi di Asia dan antara yang tertinggi di dunia.


8. Patung Bunda Maria Segala Bangsa – Maumere


Maumere adalah nama sebuah kota di Pulau Flores, dan merupakan Ibukota Kabupaten Sikka, NTT. Kota ini dapat diraih dengan penerbangan dari Denpasar selama 2 jam atau dari Kupang selama 1 jam. Salah satu objek wisata utama di Maumere adalah Patung Maria Bunda Segala Bangsa yang terletak di bukit Nilo. Patung Bunda Maria ini berukuran besar, setinggi 28 meter dan berdiri di atas fondasi setinggi 18 meter. Patung dengan berat 6 ton ini berdiri kokoh di atas bukit dan menghadap kota Maumere dan Laut Flores.

Bukit Nilo berjarak 16 kilometer dari Maumere. Terletak di Desa Wuliwutik, Kecamatan Nita. Untuk meraihnya biasanya digunakan sepeda motor (yang bisa disewa di Maumere) atau mobil, tak ada angkutan umum menuju ke objek wisata ini. Alternatif lain adalah menggunakan angkutan umum ke arah Ende lalu berhenti di persimpangan tiga menuju Nilo. Jika telah tiba di puncak bukit maka kita akan disambut sebuah gerbang dengan toko souvenir rohani di dalamnya. Kamu bisa membeli lilin untuk berdoa di toko ini. tepat di hadapan patung berjajar kursi-kursi kayu untuk beribadah. Taman dan area ini tampak dirawat dengan baik.

Selain berdoa dan ziarah, banyak juga wisatawan yang datang ke tempat ini untuk melihat kota Maumere yang terhampar di tepi Laut Flores. Bukit ini juga merupakan salah satu tempat terbaik di Maumere untuk menyaksikan matahari terbit.

Link :
http://travellermeds.blogspot.co.id/2013/07/maria-bunda-segala-bangsa-nilo-maumere.html



9. Patung Satria Gagtotkaca - Bali



"Patung Satria Gatot Kaca" atau istilah asingnya "Ghatotkacha Statue" terletak di simpang tiga antara Jalan Raya Tuban dan Jalan Raya Airport Ngurah Rai. Patung ini menjadi salah satu ikon wisata Kabupaten Tuban, sering juga disebut dengan nama "Patung Kuda", mungkin karena banyaknya wujud kuda pada obyek patung ini.

Patung Satria Gatot Kaca ini dibuat oleh I Wayan Winten (kelahiran 12 November 1962), seniman patung Bali yang sangat terkenal asal Teges Peliatan, Ubud, Gianyar, dan diresmikan pada tanggal 31 Oktober tahun 1993 oleh Gubernur Bali pada saat itu, Prof.Dr Ida Bagus Oka. Patung ini dibuat dengan tujuan untuk memperindah kawasan yang berada di sekitar Bandara Internasional Ngurah Rai, dan konon kabarnya, menurut kepercayaan masyarakat Pulau Bali yang sebagian besar beragama Hindu, Patung Satria Gatot Kaca ini dipercaya dapat memberikan perlindungan keamanan serta spitual bagi para wisatawan lokal maupun wisatawan asing yang sedang berkunjung ke Pulau Bali.




Gatot Kaca yang dalam pakem perwayangan Indonesia merupakan satria gagah berani yang tak kenal takut, putra dari Bima, hasil dari perkawinannya dengan Dewi Arimbi keturunan raksasa. Bima sendiri adalah salah satu anggota Pandawa Lima. Karakter patung Satria Gatot Kaca berkisah tentang pertarungan luar biasa antara Gatot Kaca melawan Adipati Karna dalam Perang Bharatayuda yang terangkum dalam kisah Mahabrata, walau akhirnya Gatot Kaca harus tewas bersimbah darah terkena Senjata Kunta, senjata pamungkas milik Adipati Karna. Itulah gambaran sekilas tentang latar belakang dari kisah Patung Satria Gatot Kaca.

Link :
http://hariyantowijoyo.blogspot.co.id/2013/07/disruduk-kuda-patung-satria-gatot-kaca.html



10. Patung Selamat Datang - Jakarta



Patung Selamat Datang adalah sebuah Patung yang terletak di tengah Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Indonesia. Patung ini berupa patung sepasang manusia yang sedang menggenggam bunga dan melambaikan tangan. Patung tersebut menghadap ke utara yang berarti mereka menyambut orang-orang yang datang dari arah Monumen Nasional.

Sejarah Patung ini diperuntukan ketika tahun 1962, Jakarta menyambut tamu kenegaraan di Bundaran Hotel Indonesia. Ketika itu, Presiden Sukarno membangun Monumen Selamat Datang dalam rangka Asian Games IV yang diadakan di Jakarta. Para atlet dan official menginap di Hotel Indonesia dan bertanding di komplek olahraga Ikada, sekarang komplek Gelora Bung Karno, Senayan.

Ide pembuatan patung ini berasal dari Presiden Sukarno dan rancangan awalnya dikerjakan oleh Henk Ngantung yang pada saat itu merupakan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Tinggi patung perunggu ini dari kepala sampai kaki 5 m, sedangkan tinggi seluruhnya dari kaki hingga tangan yang melambai adalah +-7 m, dan tinggi kaki patung adalah 10 m, dengan total keseluruhan +- 17 m. Pelaksana pembuatan patung ini adalah tim pematung Keluarga Arca pimpinan Edhi Sunarso di Karangwuni. Pada saat pembuatannya, Presiden Sukarno didampingi Duta Besar Amerika Serikat, Howard P. Jones beserta para menteri sempat berkunjung ke sanggar Edhi Sunarso. Pembuatan Patung ini memakan waktu sekitar satu tahun. Patung Selamat Datang kemudian diresmikan oleh Sukarno pada tahun 1962.

Patung Selamat Datang terletak di pusat Bundaran Hotel Indonesia atau Bundaran HI. Dinamakan demikian karena letaknya yang dekat dengan Hotel Indonesia. Ejaan lain yang diterima adalah Bunderan HI, yaitu bahasa yang lebih dekat dengan Bahasa Jawa-Betawi, dialek yang lebih dekat dengan identitas Jakarta. Bundaran ini terletak di tengah persimpangan jalan M.H. Thamrin dengan Jalan Imam Bonjol, Jalan Sutan Syahrir, dan Jalan Kebon Kacang. Pada tahun 2002, Bundaran Hotel Indonesia direstorasi oleh PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama dengan penambahan air mancur baru, desain kolam baru, dan pencahayaan. Setelah Era Reformasi, Patung Selamat Datang yang terletak di Bundaran HI menjadi tempat populer untuk melakukan aksi orasi. Setiap hari minggu pagi, saat dilaksanakan Jakarta Car Free Day, bundaran ini dipenuhi oleh orang yang berolahraga, bersepeda, maupun pedagang kaki lima.


Sumber Terkait :
https://www.wikipedia.org/
http://www.kompasiana.com/ 

Kembali : TERBAIK 



Terkini Indonesia

Terbaik Indonesia

Belanja Indonesia Lihat Lebih Lengkap >>>




Travelling Kita

Comments
0 Comments
 
Copyright ©2015 - 2024 THE COLOUR OF INDONESIA. Designed by -Irsah
Back to top
THE COLOUR OF INDONESIA