indonesaEnglish



Selasa, 23 Februari 2016

Indonesia Itu Kaya, Indah, Berbeda ...

Selasa, 23 Februari 2016

ppp
Indonesia Itu Kaya, Indah, Berbeda ...
CONTRIBUTOR
PANGKI PANGLUAR

Gambaran tentang Indonesia dengan segala “Keanekaragaman dan Keindahannya”, membuat Indonesia menjadi “Berbeda”. Alam Indonesia yang “gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo” telah diisyaratkan oleh Para Pendiri Dahulu. Bahkan Koes Plus pernah berkata dalam salah satu liriknya “Bukan Lautan Hanya Kolam Susu, Kail dan Jala cukup menghidupimu”. Hal ini mengisyaratkan bahwa betapa kayanya Indonesia, dengan segala potensi alam, budaya yang dimilikinya. Bahkan keadaan itu tergambar jelas dengan segala kondisi yang menyelimuti Bumi Pertiwi, Dimana Alam Semesta Selalu Mendukung. Itulah yang menjadi alasan, mengapa Indonesia Kaya, Indah, Berbeda ...

















Indonesia Itu Kaya ...

pppp
Indonesia mewariskan Keanekaragaman Alam, Budaya, yang tiada tertandingi.
Coba lihat beberapa banyak kekayaan Potensi Alam Indonesia yang begitu mempesona ! Bukan hanya Potensi Alam seperti Bali saja yang mempesona, tetapi banyak tujuan daerah lain yang dapat dieksloprasi dari kekayaan Alam Indonesia. Secara geografis negeri ini memiliki 17.504 Pulau yang tesebar dari Sabang hingga Merauke. Itu menandakan bahwa Indonesia menjadi Salah Satu Sumber Kekayaan Alam Terbaik di Dunia. Coba lihat Pantai dan Laut Indonesia ! Berapa banyak Sumber Daya Perikanan dan Kelautan yang dapat kita manfaatkan. Bukan hanya itu, mulai dari Hutan, Pertambangan, hingga Potensi Sumber Daya Manusia kita menjadi salah satu yang terbaik di Dunia.

Kekayaan Alam dan Budaya Indonesia 
Menempatkan Kita Sebagai Salah Satu Yang Terbaik Di Dunia
pp
Hal ini juga tercermin dari Keanekaragaman Budaya Indonesia. Bahkan Jika Negara Tetangga Malaysia bisa mengambil istilah Truly Asia, tetapi Kita Adalah Asia Sesungguhnya ... Tak bisa terbantah lagi beragam Suku Bangsa menempati wilayah dari Sabang hingga Merauke. Dengan jumlah 1340 Suku Bangsa, ditambah dengan 746 Bahasa Daerah membuat Kita Kaya Akan Budaya ... Belum lagi ditambah dengan Etnis beberapa Negara Asia seperti China, Arab, India menempatkan kita pada tingkatan Asia Sesungguhnya ...

Kita Adalah Asia Sesungguhnya !
ppp
Mulai dari :
Via m.pulsk.com
ppp
- Sebuah Kata Sederhana tentang kayanya pengertian kata Padi, Beras, hingga Nasi dalam Bahasa Indonesia dibanding dengan Bahasa Inggris. Bila dalam Bahasa Inggris penyebutan Kata Padi, Beras, Nasi adalah sama Rice,  namun dalam Bahasa Indonesia, penyebutan kata ini mempunyai makna yang berbeda.
* Padi adalah Tumbuhan yang menghasilkan Beras
* Beras adalah Hasil dari Tumbuhan Padi yang diolah menjadi Nasi
* Nasi adalah Proses terakhir dari Pengolahan Beras yang sudah dimasak.

Belum lagi pada setiap Bahasa Daerah. Indonesia yang terdiri dari 746 Bahasa Daerah, terkadang mempunyai tingkatan tata krama penyebutan pada Bahasa Daerahnya, contohnya :

Pada Bahasa Jawa dikenal adanya tingkatan kesopanan dalam penuturan kata yang dipakai. Untuk siapa dan dengan siapa kita berbicara adalah point terpenting dalam tingkatan kesopanan itu. Maka dalam Bahasa Jawa penggunaan kata makan akan menjadi berbeda.
*Kata Mbadok, Nyekek bahasa dengan tingkatan kasar (Ngoko)
*Kata Mangan (Makan) dipakai umum dengan tingkatan (Madya)
  Kata Maem (Makan) dipakai, jika lawan bicara anak kecil dengan tingkatan (Madya)
*Kata Dahar (Makan) dipakai, jika lawan bicara orangtua dengan tingkatan (Kromo)

Dan itu hanya untuk satu Bahasa Daerah, belum secara keseluruhan dari jumlah Bahasa Daerah yang terdapat di Indonesia.

Prosesi Adat Sungkeman di Masyarakat Jawa dan Indonesia pada umumnya
Hingga
ppp 
Lontong Cap Gomeh
Perpaduan Kuliner Etnis Nusantara
- Akulturasi Kebudayaan pada Cita Rasa Kuliner di Perayaan Lontong Cap Gomeh. Dimana merupakan implementasi kebudayaan Nusantara dan semangat Bhineka Tunggal Ika. Pada Perayaan ini kita jumpai cita rasa masakan yang merupakan hasil  perpaduan Etnis Tionghoa dengan Masakan Lokal Indonesia setempat, tepatnya Masakan Jawa.

Sejarah para pendatang Tionghoa yang pertama kali bermukim di kota-kota pelabuhan di pesisir utara Jawa, seperti Jakarta, Semarang, Pekalongan, Lasem, dan Surabaya, yang berlangsung sejak zaman Majapahit, mengakibatkan terjadinya Alkuturasi Kebudayaan antara Kaum pendatang dengan Masyarakat Lokal Setempat.

Pada saat itu kedatangan Etnis Tionghoa di Nusantara yang hanya kaum lelaki saja, menyebabkan mereka menikahi perempuan Jawa Penduduk Lokal setempat. Hal ini melahirkan perpaduan budaya Peranakan Tionghoa-Jawa. Untuk merayakan Imlek, saat Cap Go Meh, kaum peranakan Jawa mengganti hidangan Yuanxiao (bola-bola tepung beras) dengan lontong yang disertai berbagai hidangan tradisional Jawa yang kaya rasa, seperti opor ayam dan sambal goreng.

Dipercaya bahwa hidangan ini melambangkan asimilasi atau semangat pembauran antara kaum pendatang Tionghoa dengan penduduk pribumi di Jawa. Dipercaya pula bahwa lontong cap go meh mengandung perlambang keberuntungan dan Nilai Filosofi tersendiri. Misalnya lontong yang padat dianggap berlawanan dengan bubur yang encer. Hal ini karena ada anggapan tradisional Tionghoa yang mengkaitkan bubur sebagai makanan orang miskin atau orang sakit, karena itulah ada tabu yang melarang menyajikan dan memakan bubur ketika Imlek dan Cap go meh karena dianggap ciong atau membawa sial. Bentuk lontong yang panjang juga dianggap melambangkan panjang umur. Telur dalam kebudayaan apapun selalu melambangkan keberuntungan, sementara kuah santan yang dibubuhi kunyit berwarna kuning keemasan, melambangkan emas dan keberuntungan.

Khusus pada Budaya Betawi yang sangat dipengaruhi oleh Budaya Peranakan Tionghoa,  Lontong Cap Go Meh juga dianggap sebagai salah satu masakan Khas Betawi. Keanekaragaman dalam Penyatuan Budaya Tionghoa, dengan Budaya Indonesia, khususnya Jawa, menempatkan Masakan Ini sebagai Perwujudan Kebudayaan Nusantara, serta dapat dikatakan Bahwa Indonesia adalah Asia Sebenarnya.

Hal ini dapat dilihat dari penyatuan kebudaayaan yang berasal dari luar dengan kebudayaan Indonesia. Bukan hanya pada Kuliner saja seperti : (Lontong Cap Gomeh, Siomay, Bakso, Lumpia, Kare Ayam, Papeda), tetapi juga Pada tarian (Zapin memadukan unsur Kebudayaan Melayu, Cokek memadukan unsur Kebudayaan China, hingga Cakalang memadukan unsur Austronesia (Papua, dan Melanesia). Beberapa Alat Musik Tradisional juga dipengaruhi oleh Budaya Asing, contohnya : (Ukulele memadukan unsur Musik Kepulauan Mikronesia Hawaii, dan Rebana memadukan unsur Arab).

Atraksi Barongsai Dalam Perayaan Imlek di Indonesia



















Indonesia Itu Indah ...

Taman Nasional Bromo, Tengger - Semeru
Sebagai “Ratna Mutu Manikam Nusantara”, sudah dapat dipastikan Keindahan Alam dan Budaya Indonesia tiada tertandingi. Ikan dan Biota Laut menempati kekayaan strategis Nusantara. Di tempat ini terdapat Taman Laut yang menjadi Surga Bagi Biota Laut terbaik di Dunia. Bahkan diantaranya ada spesies yang belum ditemukan sebelumnya. Kepulauan Raja Ampat, Maluku, dan Laut Sulawesi adalah yang terbaik di Dunia. Sinar Matahari lebih dahulu menyinari tempat ini, sehingga memberikan kesuburan dan kekayaan Biota Laut terbaik di Dunia.

Selalu Berucap Syukur Dengan Keindahan Alam dan Budaya Indonesia ...

Keindahan Indonesia bukan hanya Lautan. Daratan dan Pegunungan juga menjadi yang terbaik di Dunia. Sebut saja Pegunungan Jayawijaya dengan Puncak Cartenznya, Taman Nasional Bromo, Tengger - Semeru, hingga Gunung Kerinci, dapat dipastikan menjadi yang terbaik.

Keindahan Pesona Candi Boko, Yogyakarta
Belum lagi Sejarah Kebudayaan Indonesia yang terjadi di masa lampau. Tentunya memberikan keindahan dan kekayaan tersendiri bagi Indonesia. Ditemukannya situs Purbakala dan Candi sisa peninggalan masa lampau, membuktikan bahwa Indonesia adalah sebuah Bangsa dengan peradaban yang cukup modern. Candi Borobudur adalah salah satu dari yang terbaik di Dunia. Situs Peninggalan yang memberikan warna dan keindahan dari Budaya Indonesia. Bukan hanya itu Budaya Indonesia telah ada sejak zaman lampau. Ditemukannya situs Purbakala sejak 30.000 tahun silam membuktikan Indonesia menjadi bagian dari pusat kegiatan peradaban pada masa lalu.

Candi Borobudur 7 Keajaiban Dunia 

















Indonesia Itu Berbeda ...

ppp
Pancasila dengan semangat Bhineka Tunggal Ika membuat kita berbeda dengan Bangsa Lain di Dunia. Tidak ada satu negara pun yang menganut Pancasila sebagai Landasan Ideologi. Hanya Indonesia ! Bahkan kita rela untuk mempertahankan Ideologi ini, terlebih terhadap sebuah gerakan yang merongrong kewibawaan Negara dan Pancasila sebagai satu kesatuan. Tahun 1965 telah membuktikan hal itu. ketika Ideologi Pancasila berusaha untuk berganti dengan Ideologi Komunis, maka segenap Komponen Masyarakat akan berjuang mati-matian untuk mempertahankan Pancasila Sakti.

Ada lima sendi utama penyusun Pancasila, yang biasa kita kenal dengan sila dalam Pancasila. Yaitu :
1. Ketuhaanan Yang Mah Esa
2. kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Hal ini dimaksudkan bahwa setiap Bangsa Indonesia harus mengamalkan sila tersebut yang tercantum dalam Butir Pancasila di dalam Kehidupan sehari - hari. Dalam Pengamalan Sila Pancasila harus didasari oleh Prinsip “Bhineka Tunggal Ika” Sebagai Bangsa yang terdiri dari berbagai macam Suku Bangsa mengharuskan Bangsa ini, mempunyai visi dan misi yang sama dalam mencapai satu tujuan untuk Indonesia lebih baik. Walaupun berbeda, tetapi tetap satu tujuan, mencapai Indonesia yang lebih baik, dan Pancasila selalu dalam Hati Kita !

Transformasi Simbol dan Semangat Perubahan
ppp
ppp
Transformasi Simbol dan Semangat Perubahan Terhadap kehidupan Yang lebih Berwarna dan Dinamis juga dilakukan oleh Gramedia. Di ulang tahunnya yang ke -46, Gramedia tidak hanya sekedar memberikan diskon besar untuk menjaring konsumen. Kali ini Gramedia sebagai toko buku paling besar di Indonesia memiliki identitas baru dan seperti terlahir kembali.

Selalu berkomitmen untuk bergerak dari Good to Great , menjadi latar belakang Gramedia untuk senantiasa meningkatkan dan memberikan pelayanan yang terbaik untuk semua masyarakat. Selain itu, dorongan dan semangat untuk mengusungkan pemikiran Transforming Your Ideas, atau dengan kata lain “Menghidupi” ide-ide bagi para pelanggan juga menjadi latar belakang Gramedia untuk melakukan Transformasi. Gramedia ingin pelanggan mendapatkan pengalaman yang unik, sehingga Gramedia mampu menjadi Inspirasi gaya hidup, berinovasi terhadap perkembangan teknologi (dunia digital) dan menginisiasi pemikiran kreatif masyarakat. Melalui transformasi ini, Gramedia secara serius akan mengusung konsep pelayanan People Service. Jika sebelumnya pelayanan hanya sebatas pada Customer Service yang terbatas kepada pelanggan, kini Gramedia ingin semua orang merasa nyaman untuk berkunjung, baik pelanggan tetap maupun yang bukan pelanggan. Hal ini akan menjadi komitmen Gramedia untuk melayani siapapun yang datang ke Gramedia sebagai keluarga.
Link : http://www.infokita354.com/2015/12/gramedia-transformed-new-experience-new.html#

Transformasi Gramedia ini akan diikuti oleh perubahan Identity Gramedia. Kini Gramedia hadir dengan huruf “G” sebagai simbol transformasi. Huruf “G” ini akan memberikan kesan lebih elegan, moderen dengan warna, font, dan image yang mampu memberikan inspirasi dan mendorong ide kreativitas. Identity baru ini membuat Gramedia memiliki kesan fresh, menarik, semangat, ceria dan seru, seirama dengan ambience dan suasana baru di dalam Gramedia. Simbol “G” yang berwarna juga menggambarkan “Kekayaan dan Keanekaragaman Indonesia” dalam menyongsong kehidupan yang lebih dinamis.

Di Era Teknologi saat ini, sebagai Toko Buku Terbesar di Indonesia, Gramedia juga berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada Konsumen, khususnya di dalam bidang E Commerce. Beberapa inovasi sebagai transformasi, Gramedia telah membuat 12.000 e-book dari judul buku yang diterbitkan. Dengan hal tersebut Gramedia siap menyongsong Indonesia yang lebih berwarna, dan membangun Indonesia ke arah yang lebih baik.

Kembali : ARTIKEL



Terkini Indonesia

Terbaik Indonesia

Belanja Indonesia Lihat Lebih Lengkap >>>




Travelling Kita

Comments
0 Comments
 
Copyright ©2015 - 2024 THE COLOUR OF INDONESIA. Designed by -Irsah
Back to top
THE COLOUR OF INDONESIA