CONTRIBUTOR
PANGKI PANGLUAR
7 Tips
Belanja Nyenengin Ala The Colour Of Indonesia
Edisi Pasar Loak Pagi Cap Toegoe Pahlawan Surabaya !
Edisi Pasar Loak Pagi Cap Toegoe Pahlawan Surabaya !
Pasar,
tepat bertemunya Penjual dan Pembeli. Dimana di tempat ini, Para penjual
menjajahkan Barang dagangan, sesuai apa yang dibutuhkan oleh Pembeli. Dalam
proses selanjutnya terdapat kegiatan transaksi jual beli, dan berlaku hukum
tawar menawar.
Pasar dari masa ke masa mengalami
jenis dan sistem yang berbeda.
Dahulu dikenal dengan Pasar Barter,
di mana baik Pembeli maupun Penjual menukarkan barangnya secara bersama, dan
barang menjadi alat pembayaran. Pada zaman ini belum mengenal uang sebagai alat
pembayaran yang sah.
Lalu dalam perkembangan selanjutnya, kita mengenal adanya Pasar Tradisional
yang menjual Kebutuhan Pokok/ Dasar bagi Pembeli hingga Menjual Pakaian, Baju
dan Hasil Seni dalam satu tempat tersendiri. Di masa ini, kita mengenal uang
sebagai alat pembayaran yang sah, dan berbagi Jenis Pasar yang tersedia. Mulai dari
Pasar Tradisonal Komoditi, Pasar Sembako, Pasar Terapung, Pasar Hewan, Pasar Bunga, Pasar Seni, hingga Pasar Loak yang menyajikan barang bekas pakai.
Pada Masa Penjajahan Belanda di Indonesia, ada Pasar yang buka pada hari
tertentu, contohnya Pasar Kamis, Juma’at, dan Minggu, yang melayani kebutuhan
Masyarakat, dan warga Pribumi, serta tentunya sesuai dengan Kebijakan dan Izin
Pemerintahan Kolonial Setempat di Masa itu.
Di Zaman Modern kita mengenal Pasar sebagai Mall atau Pusat Perbelanjaan,
dengan menjual ribuan item barang yang tersedia di Gerai, Butik, hingga Tenant Anchornya. Adanya Fasilitas Modern, seperti AC atau pendingin
Udara, Eskalator, Lift, Bioskop, Restaurant, dan Tempat Kongkow, hingga kawasan
terintegrasi dengan Hotel,
Apartment, dan Perkantoran (Konsep
Superblock) menjadi salah satu syarat mutlak bagi kehadiran Pasar Modern ini.
Uang tetap menjadi alat pembayaran yang sah, namun ada yang membayarnya, dengan
menggunakan Debit Card (Secara Tunai), atau melalui Credit Card (Secara Kredit),
Pembeli biasanya membayar, ketika akhir bulan, atau mencicil dengan bunga
tertentu, yang ditetapkan oleh Pihak Bank.
Di Era Digital, dimana Internet berkembang, Kita kemudian mengenal Pasar
Online, yang biasa menjual barang secara online, tanpa melihat dan meraba
barang secara langsung. Modalnya adalah trust/ kepercayaan. Biasa Kita
sebut sebagai Market Place, dengan
menjual ribuan barang, dan berbagai macam jenis barang dan jasa. Mulai dari Barang
Kebutuhan Pokok, Pakaian, dan Pelengkapnya, hingga Pasar Asuransi dan Saham.
Pada Pasar Online kita juga mengenal Pasar yang menjual jasa. Contohnya Jasa
untuk Les Private, Cleaning Service, Taksi Online, Kurir, hingga Tukang Ojek.
Semuanya jadi lebih praktis dan mudah. Market Place, dalam pembayarannya tidak
menggunakan Uang Tunai yang dibayarkan secara langsung kepada Penjual. Cukup
menelpon atau konfirmasi. Pembayarannya dapat ditransfer, melalui Debit atau Kredit
dengan Bank yang ditunjuk atau Bayar langsung ketika barang telah sampai tujuan
(COD), dari tangan pengantar (Kurir) yang ditunjuk oleh Penjual atau Penyedia
Layanan Online.
Begitu banyaknya Jenis, dan Perkembangan Sistem Pasar dari masa ke masa.
Pada tempat lain, kita juga mengenal kegiatan Pasar Ilegal (Ilegal
Market), dengan kegiatannya yang memang tidak diizinkan oleh
Pemerintah, dan tentunya melanggar undang – undang. Kita mengenal Pasar Prostitusi, dengan Daerah Lokalisasi
Tertentu, pada masa sekarang kita mengenal adanya Pasar Prostitusi Online,
Pasar Narkoba (Narkotika dan Zat Obat Adiktif Terlarang), yang biasanya
dilakukan secara sembunyi dalam melakukan proses transaksi. (Yang ini nggak
usah didatengin ya, selain Ilegal, dosanya Kamu Tanggung loh !)
Jenis Pasar lainnya adalah Pasar Saham, Pasar yang menjual selembar kertas
yang bernilai, dan diperdagangkan dalam bursa saham dengan ketentuan jumlah
lot/ banyak lembar saham tertentu. Kita juga mengenal Pasar Loak, yang menjual barang bekas (Second – Bisa
dari tangan kedua, ketiga atau seterusnya), yang tidak terpakai, namun masih
layak dipakai, menurut sebagian pembeli.
Di Indonesia sendiri Pasar Barang Bekas, terdapat
di berbagai tempat, diantaranya :
Jakarta, misalnya Ada Taman Puring, yang menjual
Peralatan dan Accesoris Mobil seperti Radio, Knalpot, hingga Sepatu dan Pakaian
Bekas, Pasar Ular dan Senen, yang menjual Pakaian, dan Sepatu Bekas, dan Kwitang,
yang Menjual Buku Bekas.
Bandung ada Pasar Cimol (Cibadak Mall), letaknya di
Gedebage, yang menjual Pakaian Bekas, dan barang lainnya yang memang sudah
nggak ke pakai.
Bali ada Pasar Kodok yang menjual Pakaian Import
bekas.
Medan ada Pasar Pajak Melati yang menjual Barang
Bekas Impor berharga Murah yang disebut ‘Monja’,
selain itu Pasar ini juga sama dengan Pasar Tradisional kebanyakan yang menjual
Barang Kebutuhan Pokok “Sembako”.
Surabaya ada beberapa tempat yang menjual Pakaian, dan
Barang tak terpakai lainnya seperti Pasar
Gembong, Kapasan, dan yang terakhir Pasar
Loak Pagi Tjap Toegoe Pahlawan Surabaya.
Mengenai Pasar Loak Pagi Tjap Toegoe Pahlawan - Surabaya, kita akan
membahasnya dalam :
7 Tips
Belanja Nyenengin Ala The Colour Of Indonesia
Edisi Pasar Loak Pagi Cap Toegoe Pahlawan Surabaya !
Edisi Pasar Loak Pagi Cap Toegoe Pahlawan Surabaya !
Blusukan Ning Tugu Pahlawan - Surabaya
ppp
Selain
menjual Barang Bekas yang memang dah terkenal namanya seantero Indonesia.
(Dengan banyaknya Orang dari luar daerah seperti Jakarta, Medan, Makasar,
hingga orang Bule yang sengaja ngelancong dan belanja di tempat ini), Wilayah
ini juga punya nilai historis, terutama bagi Perjuangan Para Arek Suroboyo
dalam mempertahankan Kemerdekaan R.I dari gempuran Tentara Belanda, dan Sekutunya.
Tugu Pahlawan adalah sebuah monumen yang menjadi
markah tanah Kota Surabaya. Monumen ini setinggi 41,15 meter berbentuk lingga
atau paku terbalik. Tubuh monumen berbentuk lengkungan (Canalures) sebanyak 10 lengkungan, dan terbagi atas 11 ruas. Tinggi, ruas, dan canalures
mengandung makna tanggal 10, bulan 11, tahun 1945. Suatu tanggal bersejarah,
bukan hanya bagi penduduk Kota Surabaya, tetapi juga bagi seluruh Rakyat
Indonesia.
Tugu Pahlawan dibangun untuk memperingati peristiwa Pertempuran 10 November 1945, di Surabaya, di mana
Para Arek Suroboyo berjuang melawan pasukan Sekutu bersama Belanda yang hendak
menjajah kembali Indonesia. Monumen Tugu Pahlawan menjadi pusat perhatian, karena
setiap tanggal 10 November, Kita mengenang
peristiwa pada tahun 1945, ketika banyak pahlawan yang gugur dalam Perang Mempertahankan
Kemerdekaan R.I, dan dikenal sebagai Hari
Pahlawan.
Monumen ini berada di tengah kota di Jalan Pahlawan Surabaya yang terkenal
dengan Kompleks Cagar Budaya Bangunan Tua-nya, dan di dekat Kantor Gubernur
Jawa Timur. Tugu Pahlawan merupakan salah satu ikon Kota Surabaya sebagai Kota Pahlawan. Berdiri di atas tanah
lapang seluas 1,3 hektare, dan secara administratif berada di wilayah Kelurahan
Alun Contong, Kecamatan Bubutan, Kota Surabaya.
Pada tahun 1991-1996 dilakukan peremajaan Kawasan Tugu Pahlawan dan Museum
Perjuangan 10 November Surabaya yang dipimpin oleh arsitek Ir. Sugeng Gunadi,
MLA dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Di bawah tanah lahan Tugu Pahlawan sedalam 7 meter terdapat sebuah museum
untuk mengenang jasa para pahlawan yang berjuang di Surabaya, di museum ini
juga terdapat foto, dan dokumentasi pembangunan Tugu Pahlawan. Museum ini
diresmikan pada tanggal 19 Februari 2000
oleh Presiden K.H. Abdurrahman Wahid.
Link :
https://id.wikipedia.org/wiki/Tugu_Pahlawan
Daerah Tugu Pahlawan, yang dahulu juga menjadi Pusat Konsentrasi Peperangan
melawan Sekutu, pada saat ini bukan hanya dipergunakan sebagai Tempat untuk memperingati
Perjuangan Arek Suroboyo yang dipimpin oleh Bung Tomo dalam mempertahankan
Kemerdekaan R.I dari tangan sekutu, (di mana bermula dari insiden Hotel Yamato
dengan terbunuhnya Jenderal A.W.S Malaby), namun di masa kini, Daerah Tugu
Pahlawan juga menjadi tempat Konsentrasi Massa yang berolahraga di hari Sabtu
dan Minggu dengan Program Car Free Day,
yang sengaja ditutup, hingga adanya Pasar Loak Pagi Tjap Toegoe
Pahlawan Surabaya !
Berikut Kami Hadirkan
7 Tips
Belanja Nyenengin Ala The Colour Of Indonesia
Edisi Pasar Loak Pagi Cap Toegoe Pahlawan Surabaya !
Edisi Pasar Loak Pagi Cap Toegoe Pahlawan Surabaya !
Di
tempat ini kayanya Kamu nggak usah berlaga bawa uang banyak, apalagi bagi Kaum
Hawa pake barang yang mecolok kaya perhiasan yang buat kamu kesannya jadi Toko
Emas Berjalan. Bisa jadi barang kamu yang nantinya bakal diloakin. Karena Pasar Tugu
Pahlawan ini, Pasar barang loak yang barangnya juga nggak tahu dari mana
berasal.
Bisa jadi berasal :
- Dari Pihak Pertama yang emang punya barang asli itu secara langsung.
- Dari barang Curian yang sengaja dijual murah di tempat ini.
- Dari barang selundupan Import, yang dateng dari Pelabuhan Perak, Surabaya.
Hampir sama dengan Pasar Uler, dan Taman Puring Jakarta, tentunya kamu tahu
donk, bahwa Pasar ini juga jadi tempat berkumpulnya Maling, Jambret, dan Preman. Terlebih
lagi juga menjadi tempat berkumpulnya Bagi Sebagian Besar Pedagang Asal Madura yang sudah lama berjualan di
tempat ini. Tanpa mengurangi rasa hormat, dan Unsur SARA, Kamu pasti tahu donk sifat tempramen, dan tabiat orang
Madura yang emang sulit diatur, ditambah dengan Bahasa Planetnya ? Terlebih lagi jika dia Preman atau Maling pasti dijamin
serem.
Pasar ini sebenarnya bisa dikatakan Ilegal, namun Jadi Legal,
karena bayar Retribusi Pajak, dan kemungkinan Bu Risma “Walikota Surabaya”, agak takut untuk ngusir mereka berjualan di
tempat ini. Tapi It’s Okay, asalkan
roda perekonomian Jalan, dan tentunya bisa jadi Potensi Wisata bagi
Daerah ini dan Kota Surabaya pada umumnya. Secara yang ngelancong juga banyak dari Daerah Lain maupun Turis Manca yang
nyempetin dateng dan belanja di tempat ini.
Jadi biar Aman, dan punya kesan nyenengin untuk berbelanja, bawa uang
secukupnya, dan berlaku ngere emang diperlukan di tempat
ini. Uang 200 rb aja, kamu sudah bisa bawa Pakaian Bekas, dengan berbagai
Pilihan, yang pastinya nggak bikin bokek Kamu !
Yang Begini Bisa Jadi Sasaran Empuk Kejahatan !
Namanya juga Pasar Tradisonal, nggak ada Label Harganya, jadi cara ampuh
untuk beli barang loak di tempat ini ya dengan tawar menawar. Memang di
beberapa tempat ada yang diberi harga dengan karton, namun berdasarkan
pengalaman, masih bisa ditawar. Kalau Kamu berani nawar, bisa aja kamu dapet
barang Branded Middle End, kaya
Giordano, Levis, Nike, Polo, Sisley, Naf – Naf, Lacoste dengan harga yang nggak
nguras kocek. Bayangin aja Kamu bisa dapet Kemeja Giordano dengan harga Rp.
30.000,- / Potong, dan kalau pinter milih bisa dapet yang bagus, atau mungkin banyak juga Jas Autograph - Marks
and Spencer Import dengan harga Rp. 50.000,- / Potong, sesuai banget dengan
gaya Kekinian zaman sekarang.
Sebenarnya masalah Harga, Kamu akan nemunin harga mulai dari ratenya Rp. 10.000,- hingga Jutaan, jadi Kamu memang harus Pinter Nawar, dan Lihat Barangnya. Kaya Jam Black Market Import, karena nggak ada Suratnya, Jam Rolex juga ada yang di jual 5 Juta, dan kata Para Pelancong yang nawar, Jam itu kalau dilihat dan diraba emang orisinil, tapi sayang aja nggak ada Sertifikatnya. Namun, Kamu juga mesti hati – hati jangan sampe beli barang, dan kejebak. Banyak Barang yang dijual dengan harga Mahal, tapi dengan Kualitas KW. Biasanya Penjual pinter. Contohnya nyampurin Jam mereka yang Asli dengan ASPAL alias KW, tentunya dengan harga yang mahal. Berhati – hatilah dalam menawar Barang !
Include Jas Yang dipake buat manggung ini juga Asli Cap Toegoe Pahlawan (samping)
Kalau Kamu Pinter Nawar dan Milih Barang Kemungkinan Kamu Bisa Dapat Yang Ini !
Sebenarnya masalah Harga, Kamu akan nemunin harga mulai dari ratenya Rp. 10.000,- hingga Jutaan, jadi Kamu memang harus Pinter Nawar, dan Lihat Barangnya. Kaya Jam Black Market Import, karena nggak ada Suratnya, Jam Rolex juga ada yang di jual 5 Juta, dan kata Para Pelancong yang nawar, Jam itu kalau dilihat dan diraba emang orisinil, tapi sayang aja nggak ada Sertifikatnya. Namun, Kamu juga mesti hati – hati jangan sampe beli barang, dan kejebak. Banyak Barang yang dijual dengan harga Mahal, tapi dengan Kualitas KW. Biasanya Penjual pinter. Contohnya nyampurin Jam mereka yang Asli dengan ASPAL alias KW, tentunya dengan harga yang mahal. Berhati – hatilah dalam menawar Barang !
Include Jas Yang dipake buat manggung ini juga Asli Cap Toegoe Pahlawan (samping)
3. Pinter Milih Barang
Namanya juga Pasar Loak, berarti barang yang dijual ya barang second, entah
dari Si Empunya, Maling, atau barang Selundupan, yang jelas barang yang dijual
hampir sebagian besar barang bekas.
Jadi Kamu harus telitih sebelum membeli. Diraba, dilihat ada yang sobek
nggak atau mungkin Noda yang melekat banyak nggak ?. Biasanya Kalau Baju ada di
bagian kerah atau lengan, pas ketiak, lantaran biasanya pake Roll On dan
Deodorant kebanyakan. Walhasil ada noda di sekitar itu. Pokonya teliti dalam
membeli juga jadi syarat wajib, sebelum Kamu melakukan tawar menawar dengan Penjual.
4. Bawa Camilan
Dipilih Dulu Camilannya !
Karena Pasar ini juga Pasar Dadakan, yang hanya buka di Sabtu maupun Minggu
Pagi pas acara Car Free Day (di hari
biasa cuman sedikit Pedagang yang ngelapak barangnya), dan tidak seperti Pasar
Loak di Jakarta pada umunya Kaya Taman Puring, dan Pasar Uler yang sudah ada
tempat atau kios permanen, di tempat ini konsepnya Pasti Open Air dengan Udara
Terbuka, dan Angin Sepoi 2x, ditambah Kondisi Iklim Cuaca Kota Surabaya yang
kadang nggak bersahabat.
Kayanya Camilan dan Air Minum jadi syarat wajib untuk nemenin perjalanan
Kamu dalam hunting barang bekas. Terlebih lokasinya juga lumayan luas,
bisa jadi Kamu gempor kalau nggak prepare ini semua. Kalau Kamu mau,
di beberapa tempat juga ada yang jual Camilan Khas Surabaya campur Maduraan, kaya Sate Kikil, Keong, Tahu,
Bakwan dan sejenisnya, Klepon dengan harga Rp.1.000,-/ satuan makanan, yang tentunya
bisa kamu bawa sambil jalan berbelanja.
Jika Kamu juga nggak mau gempor, dan terkesan loyo, Pake Pakaian yang agak
tertutup dan berfungsi ngelindungi Sinar Matahari, dari kondisi Surabaya yang
emang nggak berasahabat ini, jika menjelang siang hari (Jam 10 Ke atas). Kalau
perlu bagi Kaum Hawa, bawa Sun Block kaya di Pantai, kalau Kamu datengnya cuman
pake U Can See dan Celana Pendek,
ala Bule
Nyasar.
Kayanya Gaya Pakaian Kaya Gini Nggak Banget, Kalau Diterapin di Pasar Loak TP !
5. Dateng di Hari Sabtu atau Minggu Pagi
Tadi kayanya dah dijelasin di atas, kalau Pasar Loak ini cuman buka Official
setiap hari Sabtu atau baiknya lagi Hari Minggu pas acara Car Free Day, diluar hari itu nggak jamin, karena yang ngelapak
cuman dikit. Bisa dibayangin juga donk, diluar hari itu pastinya banyak
kendaraan yang lalu lalang, kerena emang nggak ditutup akses jalannya, kaya hari Minggu pas ada
acara Car Free Day. Daripada jadi Korban Tabrak Lari, dan barang juga kecopetan
semua, lebih baik cari di hari dan waktu yang aman.
Amannya lagi, jika Kamu dateng pas Pagi bener, kalau bisa Pas Subuh atau
sekitaran Jam 05.00, dijamin juga dah banyak yang ngelapakin barang
dagangannya, dan tentunya Kamu juga masih Fresh untuk milih barang yang kamu
ingin beli !
Bagaimanapun Daerah di sekitar Tugu Pahlawan merupakan salah satu Daerah
Bersejarah Bagi Arek Suroboyo. Rasanya nggak perlu dijelasin, kalau Kamu emang
nyimak di atas sebelumnya.
Coba deh setelah selesai berbelanja, kamu sempetin untuk dateng ke Monumen
Perjuangan Arek Suroboyo dalam mempertahankan Kemerdekaan R.I dari tangan
sekutu. Di tempat ini kamu bakal lebih jadi Nasionalis tentunya. Sebagai Referensi Di bawah tanah lahan Tugu Pahlawan
sedalam 7 meter terdapat sebuah museum untuk mengenang jasa para pahlawan
dengan dipimpin oleh Bung Tomo, yang berjuang mempertahankan Kemerdekaan R.I
dari tangan Sekutu di Surabaya. Di museum ini juga terdapat foto, dan dokumentasi
pembangunan Tugu Pahlawan.
Selain itu Kamu juga bisa melihat sekelilingnya dengan nuansa gedung tua
khas Kota Surabaya Tempo Doeloe. Abadikan Moment SelfieMu di beberapa Gedung
Peninggalan Kolonial, seperti : Kantor Gubernur Jawa Timur, Kantor PT. Pelni, Crown Resturant - bekas Gedung
Bioskop Surabaya, Bank Mandiri, Kantor Suara Asia, hingga Jembatan Merah “sebuah tempat bersejarah ketika mempertahankan
Kemerdekaan R.I dari tangan Sekutu” yang lokasinya juga tidak jauh dari Jl.
Pahlawan – Cap Toegoe Pahlawan Surabaya. Dijamin Foto Selfie Kamu makin kerasa
Sejarahnya !
Nampang Dulu Di Salah Satu Bangunan Tua Daerah Tugu Pahlawan
Nah Kalau dah semuanya dilakuin (beli Barang terutama Pakaian, Makan
Camilan Khas Surabaya Mixed Madura, datengin Tempat Bersejarah Monumen Tugu
Pahlawan, hingga Selfie di Gedung Tua sekitar
Kawasan Tugu Pahlawan), selanjutnya, jika pulang ke rumah pastinya,
Kamu ingin cepet pake donk tuh baju ataupun celana yang kamu Beli.
Tapi tunggu dulu, kayanya jangan keburu nafsu deh. Namanya juga barang
bekas, berarti ya bekas dipake orang. Mau itu barang langsung yang dijual dari
Si Empunya, Barang Curian atau mungkin Barang Selundupan, tapi yang namanya
barang second ya tetap second. Jadi harus ada ritual khusus untuk benar
jadi milik Kamu. Pastinya harus dicuci terlebih dahulu.
Bukan bermaksud buruk sih, tapi ditakutkan kalau bekas dipake orang, dan
Kamu nggak nyuci dahulu, Dari segi Kesehatan takutnya Jika orang tersebut
menghidap penyakit Kaya HIV - AIDS, Hepatitis, TBC, atau Penyakit Menular
lainnya, kamu bisa loh ketularan atau terinfeksi. Terlebih, jika Kamu kontak
fisik juga dengan baju atau celana bekas pake itu.
Kalau nyuci di rebus dulu dengan suhu 100 derajat celcius, biar Kumannya
hilang, dan kalau perlu nyuci pakaiannya pake Kembang, namanya juga ritual
khusus. Sehabis itu, baru di cuci, Kalau bisa di laundry yang bagus, jika
Kamu rasa barang yang Kamu beli jadi favorit banget bagi Kamu. Selain Pakaian
Kamu jadi lebih harum, tentunya nyetrikanya
lebih rapih. Bisa jadi Kamu sekalian minta rebusin dulu di air panas, sama
tukang laundrynya. Kamu pastinya ingin higienis Donk. Apalagi
Kalau Kamu beli Celana baik Celana Pendek, Panjang, atau mungkin Celana Dalam
Bekas, masih ada Flek alias Noda Kotoran gitu, pastinya nggak banget deh untuk
Kamu Pake !
Lihat Lokasi !
Kalau Kondisinya Seperti Ini, Pastinya Harus Segera Di Cuci !
Lihat Lokasi !
Terkini Indonesia
Terbaik Indonesia
Travelling
Kita