Menanti Kehadiran Trans
Studio di Kota Gadis
“Investasi Madiun kian meningkat karena dilirik oleh para taipan”
Kota Madiun kian diminati para investor yang ingin menanamkan modalnya di
wilayah setempat. Baru-baru ini, Wali Kota Madiun Bambang Irianto mengungkapkan
pengusaha Chairul Tanjung (CT) melirik Kota Gadis untuk mendirikan taman
bermain dalam ruangan (indoor theme park) yakni Trans Studio.
Tak hanya CT, menurut Bambang Irianto, taipan pemilik grup Central Cipta
Murdaya, MurdayaPoo, juga tertarik mendirikan rumah sakit internasional di
Madiun. Demikian pula dengan jaringan hotel berbintang mulai dari bintang tiga
hingga bintang empat, seperti Ibis, Swiss Bel, dan Harris.
Kepada Bisnis, Selasa (22/3/2016), Bambang Irianto menuturkan CT telah
menyampaikan minat secara langsung pekan lalu. Dalam waktu dekat, tim dari
Trans Studio akan datang kembali ke Kota Brem. “Saya bilang, silakan saja. Saya
punya lahan banyak. 6 Hektare saya kasih,” ungkap Wali Kota Madiun.
Bambang mengaku tak tahu persis nilai investasi yang bakal digelontorkan
oleh pendiri CT Corp, yang sebelumnya bernama Para Group itu. Namun,
menurutnya, keberadaan Trans Studio akan menarik puluhan ribu wisatawan dari
wilayah sekitar, termasuk Soloraya dan eks-Karesidenan Madiun, setiap tahunnya.
Imbasnya, penerimaan retribusi dan pajak daerah terdongkrak karena
wisatawan menginap di hotel, makan di restoran, serta berbelanja di mal dan
UMKM Kota Madiun.
Sebagai gambaran, pendirian Trans Studio Makassar di lahan 12,7 hektare
menarik investasi Rp1 triliun. Di Kota Bandung, investasi objek wisata serupa
di tanah 4,2 hektare mencapai Rp2 triliun.
Ketika dimintai konfirmasi, CT yang merupakan Menko Perekonomian terakhir
era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono itu tak membalas pesan singkat yang
dikirim Bisnis.
Sekda Kota Madiun Maidi menambahkan Pemkot menyediakan lahan 6 hektare di
dekat jalan lingkar (ring road) Madiun yang saat ini merupakan tanah bengkok
milik Pemkot yang ditanami tebu.
“Tidak masalah lahan tebu berkurang karena pabrik gula juga mengurangi
produksinya,” ujar Maidi.
Dia menambahkan Pemkot akan menyiapkan kajian tentang jumlah penduduk Kota
Madiun dan sekitarnya serta potensi jumlah kunjungan per tahun, seperti diminta
oleh CT.
Selain CT dan MurdayaPoo, Kota Madiun juga diincar jaringan hotel
berbintang mulai dari bintang tiga hingga bintang empat, seperti Ibis, Swiss
Bel, dan Harris.
“Ibis mau masuk, izin sudah jadi, tinggal pelaksanaan [konstruksi]. Kalau
Swiss Bel, saya tidak tahu tahun ini atau tahun depan,” ungkap Maidi.
Jika seluruh minat investasi itu diwujudkan tahun ini, Pemkot yakin realisasi
tahun ini bakal dua atau tiga kali lipat dari pencapaian tahun lalu.
Untuk diketahui, realisasi penanaman modal langsung Kota Madiun tahun lalu
Rp1,5 triliun, melesat dari hanya Rp61,9 miliar pada 2013. Sebagian besar
realisasi disumbangkan oleh sektor perdagangan, hotel, dan tempat hiburan.
Aliran investasi yang deras dalam tempo dua tahun terakhir itu ikut membuat
harga tanah di Kota Gadis (perdagangan, pendidikan, dan industri) itu melejit
Maidi menyebutkan harga tanah dua tahun lalu masih Rp300.000—Rp400.000 per
m2, tetapi kini sudah mencapai Rp1,5 juta—Rp2 juta per m2.
Ia menjamin Pemkot menawarkan aturan pajak daerah yang fleksibel. “Kadang
mereka [investor] minta diskon pajak reklame, pajak penerangan, pajak restoran.
Kalau investasi sudah berjalan, Pak Wali bisa memberikan itu,” ujar Maidi.
Rencana Investasi di Madiun:
1. Taman bermain dalam ruangan – Trans Studio
2. Rumah sakit – Grup Central Cipta Murdaya
3. Hotel – Ibis, Swiss Bel, dan Harris
Kontributor :
Sri Mas Sari/JIBI/Bisnis.com
Rohmah Ermawati
Link :
http://www.madiunpos.com/2016/03/24/investasi-madiun-menanti-kehadiran-trans-studio-di-kota-gadis-703917
Terkini Indonesia
Terbaik Indonesia
Travelling
Kita