CONTRIBUTOR
PANGKI PANGLUAR
Hari
Senin Besok adalah Waktu Pelaksanaan Ujian Nasional 2016 untuk Tingkat SMU/ SMK
Sederajat. Btw Kalian yang mau berjuang di Medan Perang, sudah nyiapin bekal
Ilmu + Doa belum ? Karena Sebagian Besar Murid masih ngerasa bahwa Ujian
Nasional ini adalah ancaman momok yang paling menakutkan. Ibarat Film Horror, Kamu
pastinya jadi kebayang, mengenai lulus apa nggaknya Kamu di Ujian Nasional
nanti. Terlebih bukan hanya sekedar Standar Kelulusan Mata Pelajaran yang
diujikan yang menjadi penyebabnya, tetapi juga sejak tahun lalu, Ujian Nasional
khususnya Tingkat SMU/ SMK, dan SMP sederajat sudah mulai diuji coba dengan
Sistem Online. Jadi yang kebiasa pake Paper
Based Test / PBT , dah dianggap nggak jaman lagi. Maka dari itu, Kamu jadi
harus dituntut siap untuk ngadepin semuanya.
Berbicara Ujian Nasional, rasanya Kamu nggak harus perlu takut, dan ngapain
juga dijadiin Momok yang menakutkan. Selama Kamu sudah nimbah ilmu buat berlaga
di Medan Perang, dari pengembaraanmu selama setahun ikut Bimbel, Dapet Kisi
Soal, atau mungkin juga dapet Bocoran ? (yang
terakhir masalahnya juga pernah kejadian beberapa kali), ditambah dengan
Doa tentunya, Kamu kayanya nggak perlu takut untuk hadapi itu semua.
Berikut
5 Alasan Buat Kamu Jadi Nggak Takut
Ngadepin Ujian Nasional ... !
Perkembangan
Ujian Nasional Dari Masa Ke Masa.
Sebelum,
Kita bahas alasan apa aja yang buat kamu jadi nggak takut untuk ngadepin Ujian
Nasional Besok, kayanya ada baiknya Kita cari tahu dulu tentang apa sih itu
Ujian Nasional, dan gimana perkembangannya di Indonesia, dan masih berasa perlu
nggak, Kalau Ujian Nasional ini diselenggarain pada zaman sekarang ? Yuk Kita cari
tahu satu persatu.
Ujian
Nasional biasa disingkat UN / UNAS
adalah sistem evaluasi standar pendidikan dasar dan menengah secara nasional
dan persamaan mutu tingkat pendidikan antar daerah yang dilakukan oleh Pusat
Penilaian Pendidikan, Depdiknas di Indonesia.
Berdasarkan Undang-Undang Republik
Indonesia nomor 20 tahun 2003 menyatakan : “Bahwa dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional
dilakukan evaluasi sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada
pihak yang berkepentingan”. Lebih lanjut dinyatakan bahwa evaluasi
dilakukan oleh lembaga yang mandiri secara berkala, menyeluruh, transparan, dan
sistematik untuk menilai pencapaian standar nasional pendidikan dan proses
pemantauan evaluasi tersebut harus dilakukan secara berkesinambungan.
Proses pemantauan evaluasi tersebut dilakukan secara terus menerus dan
berkesinambungan pada akhirnya akan dapat membenahi mutu pendidikan. Pembenahan
mutu pendidikan dimulai dengan penentuan standar. Penentuan standar yang terus
meningkat diharapkan akan mendorong peningkatan mutu pendidikan, yang dimaksud
dengan penentuan standar pendidikan adalah penentuan nilai batas (cut off score).
Seseorang dikatakan sudah lulus/kompeten bila telah melewati nilai batas
tersebut berupa nilai batas antara peserta didik yang sudah menguasai
kompetensi tertentu dengan peserta didik yang belum menguasai kompetensi
tertentu. Bila itu terjadi pada Ujian Nasional atau sekolah maka nilai batas
berfungsi untuk memisahkan antara peserta didik yang lulus dan tidak lulus
disebut batas kelulusan. Jadi bagi
Kalian yang mau ikut Ujian Nasional memang harus memenuhi Standar Kompetensi
Batas Kelulusan.
Link :
https://id.wikipedia.org/wiki/Ujian_Nasional
Perkembangan Ujian Nasional dari
Masa Ke Masa.
Mungkin
Kamu masih belum ngerti, jika ternyata Ujian Nasional juga punya nama dan
sistem yang berbeda bagi Perkembangan Ujian Nasional dari masa ke masa.
1. Periode sebelum tahun 1969
Pada
periode ini, sistem ujian akhir disebut dengan "Ujian Negara" berlaku untuk semua mata pelajaran. bahkan ujian
dan pelaksanaannya ditetapkan oleh pemerintah pusat dan seragam untuk seluruh
wilayah di Indonesia.
2. Periode 1972 – 1982
Pada
tahun 1972 diterapkan sistem Ujian
Sekolah di mana setiap atau sekelompok sekolah menyelenggarakan ujian akhir
masing-masing. Soal dan hasil pemrosesan hasil ujian semuanya ditentukan oleh
masing-masing sekolah/ kelompok sekolah. Pemerintah pusat hanya menyusun dan
mengeluarkan pedoman yang bersifat umum. Untuk meningkatkan dan mengendalikan
mutu pendidikan serta diperolehnya nilai yang memiliki makna yang “sama” dan dapat dibandingkan antar
sekolah.
3. Periode 1982 – 2002
Pada
tahun 1982 dilaksanakan ujian akhir nasional yang dikenal dengan sebutan Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional
(EBTANAS). dalam EBTANAS dikembangkan sejumlah perangkat soal yang “pararel” untuk setiap mata pelajaran
dan penggandaan soal dilakukan di daerah. Pada EBTANAS kelulusan siswa
ditentukan oleh kombinasi nilai semester I (P), nilai semester II (Q) dan nilai
EBTANAS murni (R)
4. Periode 2002-2004
Pada
tahun 2002, EBTANAS diganti dengan penilaian hasil belajar secara nasional dan
kemudian berubah nama menjadi Ujian
Akhir Nasional (UAN). Perbedaan yang menonjol antara UAN dengan EBTANAS
adalah dalam cara menentukan kelulusan siswa, terutama sejak tahun 2003. Untuk
kelulusan siswa pada UAN ditentukan oleh nilai mata pelajaran secara individual.
5. Periode 2005 – 2014
Mulai
tahun 2005 untuk mendorong tercapainya target wajib belajar pendidikan yang
bermutu, pemerintah menyelenggarakan Ujian
Nasional (UN) untuk SMP/MTs/SMPLB dan SMA/SMK/MA/SMALB/SMKLB. Sedangkan
untuk mendorong tercapainya target wajib belajar pendidikan yang bermutu, mulai
tahun ajaran 2008/2009 pemerintah menyelenggarakan Ujian Akhir Sekolah
Berstandar Nasional (UASBN) untuk
SD/MI/SDLB.
6. Periode 2015 – Sekarang
Ujian
Nasional dilaksanakan dengan tidak lagi menggunakan Standar Kompetensi Batas
Kelulusan yang ditentukan oleh Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan “Kemdikbud” melainkan
Batas Kompetensi Kelulusan ditentukan oleh masing Pihak Sekolah. Hal ini
mengikuti Sistem Ujian Nasional dengan mengambil sistem seperti di tahun 1982 –
2002, di mana Ujian Nasional ketika itu bernama Evaluasi Belajar Tahap Nasional
(EBTANAS). Yang mana kelulusan siswa
ditentukan oleh kombinasi nilai semester I (P), nilai semester II (Q) dan nilai
EBTANAS murni (R). Ujian Nasional pada masa sekarang juga mulai menggunakan Sistem Online, yang pengerjaannya secara bertahap, bukan lagi berdasarkan kepada Paper Base Test (PBT), melainkan Computer Base Test (CBT).
Link :
http://lovelyindonesiia.blogspot.co.id/2015/06/perkembangan-ujian-nasional.html
Masih Perlunya Ujian Nasional Bagi
Pendidikan Indonesia
Anis Baswedan - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Perkembangan
Ujian Nasional di Indonesia, bukan tanpa kontroversi. Tercatat beberapa kali,
ketika ada Pemerintahan yang baru, pada periode itu, biasanya terjadi Perubahan
Kebijakan dalam menentukan Sistem apa yang harus dipakai bagi Pendidikan
Nasional di Indonesia. Seakan Pemrintah yang baru ingin nunjukin Kalau
ditanggannya Pendidikan Nasional, dapat menjadi lebih baik. Ini ada betulnya,
karena secara Kita emang masih ketinggalan dalam menenetukan arah Model
Pendidikan apa yang terbaik bagi Kita. Hal ini yang buat Pemerintah ngeluarin
kebijakan termasuk di dalamnnya ngadain Perubahan Sistem Pendidikan Nasional
seperti pada Periode 2005 – 2014, yang terkenal horror itu.
Di mana Penentuan Standar Batas Kompetensi Kelulusan selalu mengalami
perkembangan yang seakan menuntut Siswa harus Belajar Extra, dan Siap Mental
jika ternyata Ia nggak lulus UN, lantaran salah satu Nilainya nggak masuk
kualifikasi batas Kelulusan atau Rata Nilai Keseluruhannya kurang dari yang
ditentukan, dan ini nggak pandang bulu. Walaupun Murid itu punya raport yang
Prestasinya Rangking 1 melulu di Kelas, tapi kalau pas Hari Hnya apes, nggak bisa ngerjain soal,
dan hasilnya nggak bisa memenuhi kriteria kelulusan. Dengan berat hati, terpaksa
harus ngulang lagi, sedih ya !
Sejak Tahun 2015, lalu Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan “Kemdikbud” memang sudah
nggak nentuin mengenai Kompetensi Batas Kelulusan tiap Nilai Mata Pelajaran
maupun Hasil Kumulatif Nilainya,
namun Pihak sekolah yang nentuin apakah Murid tersebut kompeten untuk lulus atau
nggak, tapi tetap aja Bagi Kamu harus kudu wajib Belajar.
Walaupun jamannya dah canggih, di mana metode dan sistem dalam mencapai
pendidikan ada berbagai macam cara. Mulai dari Home Schooling, Sekolah
Alam, Wirausaha, Internasional, yang menuntut Siswa menjadi lebih kreatif, tapi
Sistem Pendidikan Secara Formal, dengan Ujian Nasional masih jadi standar Bagi
Pendidikan di Indonesia. Terlebih Nilai Ujian Nasional kali ini, juga merupakan
prasyarat bagi Kamu yang ingin masuk Perguruan Tinggi Negeri Favorit, Melalui
Jalur Saringan Masuk Perguruan Tinggi Negeri “SMPTN”.
5 Alasan
Ini Buat Kamu Jadi Nggak Takut Ngadepin Ujian Nasional ... !
Yang
namanya menempuh Ujian, salah satu syarat emang harus belajar. Ibarat di Medan
Perang, Amunisi yang Kamu bawa harus banyak, dan kalau bisa berbagai macam cara
harus ditempuh, agar Kamu lulus Ujian Nasional (UN). Entah itu Ikut Bimbingan Belajar, Komat – Kamit pelajarin dan
hayati berbagai Kisi Soal, Coba Cari Bocoran, tapi pada intinya ya harus
Belajar.
Tapi untuk yang terakhir “Coba Cari
Bocoran Soal” dirasa kagak tepat Bagi Kamu untuk nerapinnya di Ujian
Nasional kali ini. Pasalnya, sejak 2015 lalu, Ujian Nasional dah mulai gunain Computer
Base Test (CBT), dalam
artian secara Online, jadi beragam soal yang Kamu dapet diacak (random),
di mana Sumbernya bisa darimana aja, dan Kamu jadi dituntut untuk belajar
dengan lebih sungguh lagi. There’s No Reason For This Case ! Pointnya Kamu harus kudu Wajib Belajar, supaya bisa dapet nilai Baik di Ujian
Nasional kali ini.
Setelah
Belajar dah Kamu lakukan, Faktor X juga nggak bisa dianggap remeh, terlebih,
Jika itu datangnya dari Sang Kuasa yang bisa nentuin apa aja dari hidup Kamu.
Makanya minta yang baik – baik sama Gusti
Allah, dan Kalau Perlu juga sujud sungkem sama Orangtua, terutama Ibu Kamu,
Wakilnya Tuhan di Dunia. Prinsip Berusaha dan Berdoa “Ora Et Labora” adalah dua modal penentu Kamu, sehingga Kamu nggak
takut lagi Ngadepin Ujian Nasional.
Anggap
Ujian Nasional adalah kaya Ujian biasa yang kamu ikuti. Mulai dari anggap itu
kaya kamu lagi Ulangan Harian biasa, atau ekstrimnya lagi, Kamu anggap Kalau
Ujian Nasional itu Kaya Kamu lagi ikut lomba mewarnai gambar ketika TK dulu.
Dengan begitu, Kamu akan jadi lebih santai untuk ngerjain Soal yang
kemungkinan bakal bikin pecah otak Kamu. Kalau perlu sambil ngunyah Permen Karet
“Its Okay”. Anggap aja Kemenangan
dan Kekalahan adalah suatu hal yang biasa dalam hidup, Ubah mindset
Kamu, tapi bukan berarti Kamu nggak ingin jadi yang Terbaik di Ujian Nasional.
Percaya pada kemampuan, setelah Kamu percaya dua point “Berusaha dan Berdoa” yang
Kamu lakukan sebelumnya.
Ada
baiknya, segala hal yang menyangkut buang hajat, baik itu Buang Air Kecil
maupun Besar, sebelum Ujian dimulai, Kayanya harus Kamu lakukan ! Hal ini
pastinya mempengaruhi Kamu, saat melaksanakan Ujian Nasional. Ada kemungkinan rasa Nervous
Kamu, bermula masalahnya dari sini. Toilet dirasa jadi tempat yang tepat, bukan
hanya untuk Buang Hajat Kamu, tapi juga untuk menghilangkan rasa khawatir Kamu,
seperti Cuci Muka dulu biar nggak grogi dan rasa Ngantuk Kamu hilang, atau ngerapiin Rambut biar kelihatan klimis,
dan Kamu jadi lebih Pede, untuk ngerjain soal Ujian Nasional.
Solusi
terakhir ini merupakan Jawaban dari permasalahan Kamu, tentunya agar Kamu makin
lebih Pede lagi dalam ngadepin Ujian Nasional. Ubah Mindset Kamu, bahwa Ujian
Nasional ini merupakan Momok Horror yang menakutkan ! Karena nyatanya Ujian
Nasional kali ini, dalam menentukan standar kompetensi kelulusan adalah dari
Pihak Sekolah, bukan dari Kementerian Penddidikan dan Kebudayaan “Kemdikbud”. Sehingga potensi Siswa lulus
100%, makin kebuka lebar. Walaupun demikian, Kamu kudu tetap harus belajar,
sebab Jika Kamu ingin memilih Perguruan Tinggi Negeri Terbaik, salah satu Pra
Syaratnya adalah Nilai Ujian Nasional Kamu harus baik, dan ini berkontribusi 10% dari Syarat Masuk Perguruan Tinggi
Negeri Favorit Kamu.
Apapun
itu, tetap lakukan yang Terbaik Demi Menggapai Indonesia yang Lebih Baik. Sebab
di Tangan Kamu lah, Harapan dan Cita menjadi Bangsa Yang Besar, dapat terwujud
!
Kembali : ARTIKEL
Terkini Indonesia
Terbaik Indonesia
Travelling
Kita