Gambaran Umum
pp
pp
Stasiun Manggarai (kode: MRI, +13 m) adalah stasiun kereta api terbesar di
Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia yang terletak di Manggarai, Tebet
Jakarta Selatan. Stasiun ini memiliki jalur hampir sebanyak stasiun Jakarta
Kota. Stasiun ini kebanyakan hanya melayani kereta komuter tujuan Bogor, Depok,
Jatinegara, Jakarta Kota, dan Bekasi. Letak stasiun berada di persimpangan
tujuh: ke Jatinegara, Jakarta Kota, Tanah Abang, Bogor, dipo KRL Bukit Duri,
Pengawas Urusan Kereta, serta Balai Yasa Manggarai. Stasiun Manggarai mempunyai
10 jalur kereta api. Di stasiun ini saat ini sedang dibangun underpass seperti
di Stasiun Pasar Senen, supaya memudahkan untuk mencapai peron dan tak
ketinggalan kereta api. Tidak ada kereta api jarak jauh berhenti di stasiun
ini, kecuali jika terjadi persilangan atau penyusulan kereta api.
Stasiun Manggarai menjadi tempat penyimpanan rangkaian kereta api jarak
jauh seperti Kereta api Jayabaya, Kereta api Gaya Baru Malam Selatan, Kereta
api Majapahit, Kereta api Brantas, dan Kereta api Bangunkarta. Rangkaian kereta
api ini biasanya disimpan di sepur simpan Stasiun Manggarai. Meksipun menjadi
tempat penyimpanan rangkaian, stasiun ini tidak melayani penumpang kereta api
tersebut.
Sejarah
Wilayah Manggarai, sudah dikenal sejak abad ke-17. Dahulu merupakan tempat
tinggal dan pasar budak asal Manggarai, Flores, kemudian berkembang menjadi
Gementee Meester Cornelis. Meskipun jalur Batavia-Buitenzorg dibangun oleh
Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) pada tahun 1873, di daerah ini
baru dibangun stasiun Manggarai pada tahun 1914 dan selesai 1 Mei 1918.
Sejak dibangun, tidak ada perubahan yang berarti pada bangunan stasiun ini.
Pada saat diresmikan, bangunan ini sebenarnya belum selesai secara keseluruhan.
Atap besi tidak dapat didatangkan karena meletusnya Perang Dunia I. Sejak 1913,
Staatsspoor en Tramwegen (SS, dulu Staatsspoorwegen) menguasai seluruh jalur KA
di Batavia dan Meester Cornelis. SS kemudian menata ulang jalur KA di kedua
kotapraja tersebut, antara lain membongkar stasiun Bukitduri (dipo KRL saat
ini) eks-NIS dan membangun stasiun baru di Manggarai. Pembangunan dipimpin oleh
arsitek Belanda bernama Ir. J. van Gendt. Ia juga mengarsiteki sekolah
pendidikan perkeretaapian dan rumah-rumah dinas pegawai di sekitar kompleks
stasiun.
Stasiun ini menjadi saksi bisu perjuangan bangsa Indonesia yakni pada
tanggal 3 Januari 1946, kereta luar biasa (KLB) mengangkut rombongan Presiden
Soekarno ke Kota Yogyakarta. Di sini, berbagai persiapan sangat rahasia
dilakukan. Deretan gerbong barang ditaruh pada jalur 1. Sekitar pukul tujuh
malam, KLB melintas sangat perlahan dari arah Pegangsaan melalui jalur 4
Fasilitas lain
Stasiun Manggarai sekaligus berfungsi sebagai dipo penyimpanan
kereta-kereta besar. Banyak kereta kelas eksekutif dan bisnis diparkir di
stasiun ini yang selanjutnya akan menuju ke stasiun Gambir atau Jakarta Kota.
Jalur kereta api dari Bandara Soekarno-Hatta yang sedang dalam perencanaan juga
dijadwalkan akan berakhir di stasiun ini.
Bersebelahan dengan dipo dan stasiun Manggarai ini terdapat Balai Yasa Manggarai,
yang merupakan bengkel untuk melakukan perawatan rutin dan mereparasi
kereta-kereta penumpang. Kemudian, tidak jauh di selatan stasiun ini terletak
dipo KRL Bukit Duri, tempat penyimpanan dan perawatan harian aneka kereta rel
listrik. Awalnya dipo ini juga menyimpan lokomotif diesel, namun semuanya
dipindahkan ke dipo di Jatinegara dan Tanah Abang.
Sejak pengoperasian Commuter Line stasiun ini menjadi semakin padat. Jumlah
penumpang naik dan turun yang banyak membuat perusahaan restoran dan pertokoan
waralaba internasional membuka cabang di sini; seperti KFC, Starbucks,
7-Eleven, Circle K, dan Roti'O.
Kereta Api
Sebagian besar kereta api yang berhenti adalah KA Commuter Jabodetabek
tujuan Bogor, Bekasi, Depok dan Jakarta Kota. Kadangkala terdapat KLB (kereta
luar biasa) yang membawa rangkaian KRL rusak tujuan pabrik PT Inka di Madiun.
Kadangkala terdapat rangkaian KRL baru yang baru tiba dari Jepang yang diparkir
disini sebelum dibawa ke Depo Bukit Duri atau Depo Depok.
Stasiun Manggarai tidak lagi melayani kereta jarak jauh setelah berlakunya
Gapeka 2015, ketika itu, kereta api Argo Parahyangan sudah tidak lagi berhenti
di Manggarai. Dahulu, stasiun ini melayani KRD ekonomi Manggarai-Nambo pp.
Sayangnya layanan kereta api itu ditutup pada tahun 2006 karena kereta api yang
sudah tua. Petak rel Citayam-Nambo saat ini sudah diaktifkan kembali, dan
menggunakan kabel LAA, sehingga KRL dapat masuk. Untuk saat ini petak ini sudah
melayani KRL Jabotabek dengan relasi Nambo-Duri pp dan kereta api barang.
Angkutan Umum
- Mikrolet M23 patas ke Karet (via Setiabudi)
- Kopaja S66 patas ke Blok M (via Rasuna Said - Komdak - Sudirman)
- Kopaja S620 patas ke Blok M (via Rasuna Said - Tendean)
- Metromini P17 patas ke Senen (via Cikini - Menteng - Tugu Tani)
- Metromini T49 patas ke Pulo Gadung (via Diponegoro - Salemba - Pramuka)
- Metromini S60 patas ke Kampung Melayu (via Saharjo Matraman)
- Metromini S61 patas ke Kampung Melayu (via Bukit Duri - Matraman)
- Metromini S62 patas ke Pasar Minggu (via Saharjo - Supomo - Pancoran)
- Transjakarta Koridor 4 jurusan Pulo Gadung - Dukuh Atas 2
- Transjakarta Express Koridor 6B jurusan Pulo Gadung - Ragunan
STASIUN TERKAIT
Lokasi
Terkini Indonesia
Terbaik Indonesia
Travelling
Kita