ppp
CONTRIBUTOR
PANGKI PANGLUAR
7 Hal Penjelajahan Kami Di Kota Purwokerto
# EXPLORE PURWOKERTO
Lain
dulu, lain sekarang. Kota Purwokerto kini berbeda. Sejak kedatangan Saya
beberapa tahun lalu, Kota ini mengalamai Pertumbuhan Ekonomi yang cukup berpengaruh
di Wiayah Jawa Tengah. Banyaknya deretan Kafe, Distro, hingga Beberapa Hotel
Berbintang, cukup mengisyaratkan bahwa denyut nadi Perekonomian di “Kota Satria” seakan tidak ada matinya.
Malam boleh saja berganti, namun semangat Masyarakat hingga Para Mahasiswa yang
mengenyam Pendidikan di tempat ini menjadi tanda Wajah Pembangunan Kota
Purwokerto yang semakin dinamis menuju Kemajuan dalam Perubahan Jaman.
Sekilas Catatan Perjalanan Kami
ppp
Perjalanan
Kami di Kota ini bukan tanpa sebab. Selain bertujuan untuk mengenalkan Istri
kepada “Mbah – di Majenang” sebutan Eyang Perempuan, dalam tradisi Banyumasan, Saya juga ingin
mengenalkan tempat di mana Saya mengenyam Pendidikan. Dengan Kultur Budaya dan Kearifan Lokal, Kota ini nyatanya juga banyak ditempati oleh Para
Mahasiswa dari luar daerah, baik dari Pulau Jawa hingga beberapa Pulau di
Nusantara, sebut saja : Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Ambon, hingga Papua.
Keramahan Masyarakatnya, membuat Para pendatang tertarik untuk menetap
maupun singgah sementara di Kota ini. Terlebih dalam beberapa Tempat, Kota ini
juga mempunyai Objek Wisata andalan.
Sebut saja Batu Raden, yang
cukup terkenal bagi Para Pelancong Domestik maupun Mancanegara. Di tempat ini
berdiri, beberapa Resort dan Villa Cantik, Rumah Makan, hingga Nursery bagi
Persemaian Bibit Terbaik Tanaman Hias maupun Buah. Di Kaki Gunung Selamet,
Objek Wisata Batu Raden berada.
Telaga Sunyi - BatuRaden
Tempat Objek Wisata lainnya, seperti : Museum Bank Rakyat Indonesia (BRI),
Taman Wisata Andhang Pangrenan, Bale Kemambang, hingga Deretan Kafe
maupun Rumah Makan di Sentra Kuliner GOR
Satria, makin melengkapi Predikat Kota Purwokero sebagai salah satu Kota
dengan Destinasi Wisata Terbaik di Provinsi Jawa Tengah.
Andhang Pangeran Purwokerto - Via : bpkarirbanyumas.blogspot.com
Beberapa Sarana Publik dibangun dengan memperhatikan keindahan Nilai Seni.
Sebut saja Terminal Bis Bulupitu yang
menjadi tempat Transit bagi Bis Antar Kota maupun Propinsi, baik di Pulau Jawa
mapun di Luar Pulau Jawa.
Taman Balekemambang - Via : lensamatir.blogspot.com
Para Pelancong akan menjumpai suasana yang berbeda, bila tiba di tempat ini. Kehadiran Dekorasi bagi Ajang Selfie sengaja diciptakan, dengan maksud Bahwa Para Pelancong telah sampai di Kota ini. Terminal Bulupitu sebagai salah satu Pintu Gerbang Masuk ke Kota Purwokerto, memberikan kenangan tersendiri, Ketika Kami sampai di Kota ini.
Taksi [at] Terminal Bulupitu - Via : klinthung.com
ppp
Purwokerto adalah Ibu Kota Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Berbagai julukan disandang Kota di jalur selatan Jawa Tengah ini dari Kota Wisata, Kota Kripik, Kota Mendoan, Kota Transit, Kota Pendidikan sampai Kota Pensiunan, karena begitu banyaknya Pejabat Negara yang Pensiun dan akhirnya menetap di Kota ini.
Purwokerto adalah Ibu Kota Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Berbagai julukan disandang Kota di jalur selatan Jawa Tengah ini dari Kota Wisata, Kota Kripik, Kota Mendoan, Kota Transit, Kota Pendidikan sampai Kota Pensiunan, karena begitu banyaknya Pejabat Negara yang Pensiun dan akhirnya menetap di Kota ini.
Di Kota ini pula terdapat museum Bank
Rakyat Indonesia, karena Bank pertama kali berdiri ada di sini dan pendiri Bank
ini adalah Raden Bei Aria Wirjaatmadja,
Seorang Putra Daerah Asal Purwokerto.
Purwokerto
adalah sebuah kota yang tak otonom karena masih menjadi bagian Kabupaten
Banyumas sebagai pusat pemerintahan. Secara administratif, Purwokerto terbagi
menjadi 4 kecamatan dengan 27 kelurahan. Sebenarnya wacana pembentukan Kota
Purwokerto terlepas dari Kabupaten Banyumas terus bergulir. Kalau dilihat dari
sejarahnya, Purwokerto asalnya berstatus Kota
Administratif (Kotif), di mana
Kotif lainnya di Indonesia sudah menyandang status Kota dengan Otonomi Tersendiri.
Kecamatan Di Kota
Purwokerto
Purwokerto Barat dengan Ibukota Rejasari
Purwokerto Timur dengan Ibukota Purwokerto Wetan
Purwokerto Utara dengan Ibukota Bancarkembar
Purwokerto Selatan dengan Ibukota Karangklesem
Geografi
Purwokerto
terletak di selatan Gunung Slamet,
salah satu gunung berapi yang masih aktif di pulau Jawa, secara geografi
Purwokerto terletak di koordinat 7°26′LU 109°14′BT. Selain menjadi pusat
pemerintahan karena menjadi pusat koordinasi daerah Jawa Tengah bagian Barat Bakorlin III.
Awal-awal
abad XX. Pada suatu Kota. Saat itu, babak baru dalam tata ruang tengah memasuki
Kota tersebut. Setiap jalan terlihat lebar. Pepohonan hijau nan rindang
meneduhi para pejalan kaki ketika melintas di area pedestrian. Jalan terlihat
asri. Sulit untuk membedakan antara jalan utama dengan jalan penghubung.
Di depan Gedung Karesidenan, terdapat sebuah Taman Kota. Taman Merdeka,
nama taman itu. Sebuah taman untuk tempat Warga Kota melepas penat setelah
kesibukan. Kota terasa nyaman bagi warganya. Inilah suasana Kota Purwokerto
dengan perencanaan tata ruang yang baru. Suatu masa ketika Pulau Jawa mulai
berkembang. Saat itu, Beberapa Kota di Pulau Jawa, mengalami lonjakan penduduk.
Hampir di setiap kota, pertambahan penduduk sekitar 10 kali sampai 20 kali
lipat. Kota-kota, mengalami masalah akut tentang tata ruang. Pemerintah
Kolonial Belanda kelimpungan menghadapi persoalan itu. Sibuk mencari model
pembangunan bagi Kota di Jawa.
Saat kesibukan meliputi Pemerintah Kolonial Belanda, Herman Thomas Kartsen menjejakkan kaki di Semarang pada 1914. Kota
yang juga tengah mengalami persoalan pertambahan penduduk. Dalam catatan W.F. Wertheim melalui buku Masyarakat
Indonesia dalam Transisi, pertambahan penduduk di Kota itu hampir mencapai
seratus persen. Di Kota tersebut, Kartsen
menemui Henri Maclaine Pont.
Pont adalah teman Kartsen semasa kuliah di Insitut
Teknologi Delf, Amsterdam, Belanda.
Di Semarang, Pont mendirikan biro arsistek. Melalui Pont, Kartsen mendapat
banyak informasi tentang keadaan Semarang dan kota lainnya. Kedatangan Kartsen
di Semarang adalah guna merancang Kota Semarang dan Kota di Pulau Jawa,
termasuk di dalamnya Kota Purwokerto yang terdapat pabrik gula kalibagor saat
itu.
Di dalam Perkembangannya Kota ini tumbuh menjadi Kota Pendidikan.
Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED),
yang didirikan Tanggal 23 September 1963,
semakin mengukuhkan Kota ini sebagai Kota Pelajar.
Secara
tradisional, Purwokerto bukan merupakan Kota Industri maupun Perdagangan.
Sampai saat ini, aktivitas industri amat jarang ditemukan di Purwokerto,
padahal Purwokerto merupakan daerah potensial yang sangat strategis untuk
melakukan investasi dalam bidang Industri selain dari lahan yang masih luas,
akses menuju Kota besar lainnya yang mudah, juga Tenaga Kerja Profesional di Purwokerto : banyak. Kota ini bisa dikatakan tidak memiliki industri dalam
skala besar yang dapat menyerap ribuan tenaga kerja atau mencakup wilayah
puluhan hektare.
Jika pun ada industri, itu umumnya industri tradisional yang hanya
mempekerjakan puluhan pekerja (seperti industri rokok rumahan, industri mie
atau soun kering kecil-kecilan, pabrik pengolah susu skala kecil, industri
peralatan dari logam yang tidak seberapa, serta industri makanan oleh yang
hanya ramai pada musim Lebaran). Sektor perdagangan pun setali tiga uang. Di
kota ini tidak ditemukan aktivitas perdagangan dalam skala besar. Kota ini
tidak memiliki pelabuhan atau fasilitas bongkar-muat barang dalam skala yang
secara ekonomi signifikan. Juga tidak terdapat areal pergudangan yang dapat
menyimpan komoditas dalam jumlah ribuan kubik. Pendek kata, Kota ini sama
sekali bukan Kota Industri dan Perdagangan.
Sampai dengan awal dekade 2000-an,
kota ini lebih cocok disebut sebagai kota pegawai dan anak sekolah. Mata
pencaharian penduduk yang bisa diandalkan untuk hidup cukup adalah dengan
menjadi Pegawai Negeri maupun BUMN. Akhirnya, kota ini secara ekonomi saat itu
tidak terlalu berkembang.
Perubahan secara cukup signifikan terjadi mulai tahun 2000-an, yakni saat
kota ini mulai dibanjiri mahasiswa dari berbagai Kota dari Pulau maupun Luar Jawa
untuk menuntut ilmu di Perguruan Tinggi di sini (terutama di Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED), dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) ).
Sejak saat itu, aktivitas ekonomi rakyat yang berkenaan dengan kebutuhan
mahasiswa pun menggeliat. Ribuan kamar kos dibangun untuk disewakan kepada para
Mahasiswa pendatang. Ratusan tempat makan didirikan untuk melayani kebutuhan
lambung para Mahasiswa yang menjalani siklus lapar setiap 6 jam. Kios alat
tulis bermunculan. Warnet tumbuh bagai cendawan di musim semi. Bahkan, jasa
pencucian baju (laundry) pun bermunculan guna memenuhi kebutuhan pembersihan
pakaian para mahasiswa yang memiliki sedikit waktu untuk mencuci sendiri.
Kondisi ini membuat perekonomian Kota Purwokerto tumbuh cukup signifikan
sebagai Kota Perdagangan dan Jasa.
Di Akhir tahun 2011, telah berdiri Hotel bintang 4 Aston dengan 12 Lantai.
Pada pertengahan tahun 2012, telah tampak perubahan yang cukup signifikan dalam
bidang perdagangan. Bisa dilihat dari dibangunnya Rita Supermall dengan 20 lantai
dan 2 basement tepat di Selatan Alun Purwokerto. Dan juga pemekaran Moro
menjadi Mega Mall dengan tiga tower. Deretan Hotel berbintang seperti Aston,
Horison, Santika, dan Swiss Bell semakin menjelaskan Kota ini sarat sebagai
Kota Industri bagi Pariwisata Jawa Tengah.
Sebuah
kewajaran jika Purwokerto menyandang predikat sebagai Kota Pelajar karena
memang Purwokerto merupakan kota yang sangat strategis untuk menimba ilmu
selain letak geografisnya yang mudah dijangkau dari berbagai Kota khususnya di Pulau
Jawa, biaya hidup relatif lebih murah jika dibandingkan dengan biaya hidup di
Kota Besar lainnya di Indonesia, selain itu juga Purwokerto memang tergolong kondusif untuk belajar jadi tidak heran kalau setiap tahunnya dibanjiri
Mahasiswa pendatang yang datang dari seluruh pelosok Nusantara.
Adapun Perguruan Tinggi baik Negeri maupun Swasta diantaranya :
Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED), Universitas Muhammadiyah Purwokerto
(UMP), Sekolah Tinggi Teknologi
Telematika Telkom, Sekolah Tinggi
Ilmu Agama Islam Negeri (STAIN),
Sekolah Tinggi Teknik Wiworotomo
Purwokerto, Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jawa Tengah, Universitas Terbuka Tutorial Purwokerto (UTTP), Politeknik Ma'arif Purwokerto, Politeknik
Kesehatan DEPKES Semarang - Kampus Purwokerto, Universitas Wijayakusuma (Unwiku),
STIMIK AMIKOM Purwokerto, Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Bina Cipta Husada, Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Bangsa,
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Satria, Politeknik Pratama, Akademi Manajemen Rumah Sakit Kusuma Husada,
Akademi Kebidanan YLPP Karang Klesem,
Akademi Pariwisata Eka Sakti, Akademi
Keperawatan Yakpermas, AMIK Bina Sarana Informatika Purwokerto, Akademi Farmasi Kusuma Husada, Politeknik Ma'arif NU Purwokerto, Akademi Kebidanan Perwira Husada.
Link :
https://id.wikipedia.org/wiki/Purwokerto_(kota)
Berikut Kami Hadirkan !
7 Hal Penjelajahan Kami
Di Kota Purwokerto
# EXPLORE PURWOKERTO
ppp
ppp
Sebagai
Salah Satu Gerbang Pintu Pertama
menuju Kota Purwokerto, Bulupitu merupakan
: Salah Satu Terminal yang cukup diperhitungkan kehadirannya. Hal ini dapat
dilihat dari Klasifikasi Terminal Bulupitu sebagai Terminal Type A Terbesar di Propinsi Jawa Tengah.
Di tempat ini, Kamu dapat bersantai sejenak dengan tersedianya Kursi Taman
yang cantik bagi Para penumpang yang sedang menunggu Kedatangan maupun Kepergian
Bis ke Luar Daerah Purwokerto. Tak
banyak dari mereka, yang sengaja datang ke tempat ini, hanya untuk sekedar
melepas penat dari rutinitas keseharian Kantor.
Tempat bagi Kamu Selfie, juga tersedia di Terminal ini. Hal ini dimaksudkan
agar Purwokerto lebih dikenal, setelah Kamu bernasis Ria, dan menunjukkan Eksistensi
Diri Kamu, di Sosmed seperti Instagram,
maupun Path.
Purwokerto kini berbeda dari yang dulu. Sebutan bagi Kota Mandiri Baru juga diperoleh Kota Ini, tak heran Kota ini
menjadi Salah Satu dari 21 Kota Terbaik di Indonesia.
Ada dua cara menuju Kota Purwokerto,
yaitu :
- Melalui Jalur Darat KA dari Stasiun Purwokerto
- Melalui Jalur Darat Bis dari Terminal Bulupitu
Kami memilih Jalur Darat Bus, di mana sebelumnya Kami singgah di Kota Majenang, terlebih dahulu.
Setelah
sampai, langkah selanjutnya bagi Kami adalah memilih Rekomendasi Hotel Terbaik. Diantara sekian banyak pilihan Hotel
Terbaik di Purwokerto, Kami memilih Hotel
Horison Ultima Purwokerto. Di samping harga yang cukup recommended, Hotel ini
juga cukup menyajikan Kenyamanan dari Soal Fasilitas di dalamnya. Terlebih
makanan yang disajikan saat Breakfast, bisa jadi penggoda lidah Kamu,
jika bermalam di tempat ini.
Sempatkan untuk berSelfie Ria di tempat ini. Berbagai spot
menarik pastinya dapat Kamu temui, jika menginap di salah satu Hotel Terbaik di
Kota Purwokerto ini.
Beberapa Foto Kami !
3. Sepanjang Jalan Kenangan
Via : toelank.wordpress.com
Setiba di Kota ini, rasanya kurang tepat, jika Kami hanya berdiam di Hotel saja. Terlebih Saya (Penulis), mempunyai kenangan yang harus dibagikan kepada Istri, ketika mengenyam Pendidikan di Kota ini.
Akhirnya Kami memutuskan untuk menyewa Sepeda Motor dari Arbi Rental Purwokerto. Biayanya Rp. 120.000,- untuk 1 hari. Kondisi cuaca yang tak bersahabat, tidak menyurutkan langkah Kami untuk menyusuri gemerlap Kota Purwokerto di malam hari.
Berpergian dengan Sepeda Motor dirasa menjadi hal yang tepat. Di samping Kota ini memang tidak ada Angkutan di malam hari, Kami dapat menyusuri sudut demi sudut Kota Purwokerto di malam hari.
Mulai dari Makan Malam, di Warung Cak Kholiq untuk menghindari Hujan, dimana lokasinya tidak jauh dari Hotel, tempat Kami menginap, menyusuri Sentra Kuliner GOR Satria, yang sarat akan kehidupan malamnya, Melihat Kampus UNSOED Karangwangkal, hingga sisi lain Jl. Kampus UNSOED Grendeng. Pemberhentian Kami terrtuju kepada salah satu Mall di Purwokerto, hingga akhirnya Kami memutuskan untuk Kembali Ke hotel, dan melanjutkan perjalanan keesokan harinya.
Tidak lupa, sebelum pulang Kami membeli Pempek Khas Palembang Gaby, yang juga buka cabang di Kota Mendoan ini.
4. Menuju Baturaden
Setiba Pagi, Kami bergegas untuk menyusuri tempat demi tempat, yang belum sempat Kami lewatkan kemarin. Baturaden menjadi tujuan Utama Kami. Nuansa Hotel, dan Villa dengan pemandangan Khas Puncak, tentunya bisa Kamu dapati, jika menuju Daerah Wisata ini. Tempatnya, tidak jauh dari Pusat Kota Purwokerto, Tepatnya di Kaki Gunung Selamet, dan berjarak 10 menit dari Kampus Unsoed.
Table Nine Resto - Via : www.skyscrapercity.com
Tercatat beberapa Restaurant Recommended dapat anda temui, jika menuju Batu Raden, sebut saja Gubug Mang Engking, Table Nine, hingga Warnung Ndeso membuka cabangnya, menuju arah Batu Raden. Beberapa Hotel Berbintang juga mudah Kamu temui di daerah Objek Wisata ini. Bagi Para Penggemar Tanaman Hias, jangan sampai untuk dilewati. Deretan Nursery Flora Hias Terbaik Indonesia ada di wilayah Objek Wisata ini.
Unsoed, Universitas Jenderal Soedirman, adalah salah satu Universitas Negeri Terbaik di Indonesia. Walaupun boleh dibilang berada dalam Universitas dengan Predikat Second Layer, jika dibandingkan dengan Universitas maupun Insitut ternama seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah Mada (UGM), Insitut Teknologi Bandung (ITB), dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), nyatanya Universitas ini masuk sebagai jajaran Universitas Terbaik Indonesia, dengan menduduki Peringkat Ke 16. Di bawah Universitas Kristen Petra, dan di atas Universitas Negeri Semarang.
Baca :
http://unsoed.ac.id/id/berita/unsoed-peringkat-ke-16-dari-3320-perguruan-tinggi-di-indonesia-klik-disini-%C2%BB
http://ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2016/02/klasifikasi20151.pdf
http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/dunia-kampus/16/02/22/o2y47i368-unsoed-masuk-peringkat-ke16-kampus-terbaik-di-indonesia
UNSOED menjelma menjadi salah Satu Universitas Negeri yang cukup diperhitungkan di Indonesia. Dengan 12 Fakultas, dan jurusan Favorit seperti Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, Hubungan Internasional, Hukum, Peternakan, Pertanian, Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Teknik Informatika, dan Ekonomi Studi Pembangunan, UNSOED siap menghasilkan Para Sarjana yang Kompetitif, juga Handal di bidangnya.
Di tempat ini, Saya (Penulis), sengaja ingin menunjukkan kesan tersendiri kepada Istri, tentang Kampus Hukum UNSOED, dimana Saya sempat untuk mengenyam Pendidikan di tempat ini.
Singkat cerita beberapa Tempat di Lingkungan Kampus UNSOED, sengaja Kami datangi, dan tidak lupa Selfie adalah Bukti Eksistensi Kami, dimana UNSOED juga menjadi salah satu Icon dari Kota Purwokerto.
Rasanya kurang lengkap, Jika pengembaran Kami, tidak Kami lanjutkan. Penjelajahan Kami lanjutkan, melewati jalan demi jalan menuju Alun Kota Purwokerto yang bernama Taman Merdeka
Di sepanjang perjalanan Kami menyusuri jalan dan beberapa tempat, yang menjadi Landmark bagi Wajah Kota Purwokerto. Bank Indonesia (BI), Museum Bank Rakyat Indonesia (BRI), hingga Alun Purwokerto adalah bagian yang tidak dapat terpisahkan dari Wajah Kota. Hingga Kami mengambil suatu kesimpulan Purwokerto Kini telah berbeda !
Geliat Pembangunan terjadi di berbagai tempat. Berbagai Fasilitas makin melengkapi Kota ini. Dibangunnya Hotel Aston, Horison, Santika, dan juga Swiss Bell (tahap pembagunan), mengisyaratkan Kota ini semakin maju dari sektor Pariwisata, dan Perdagangan. Wajar bila kami sebut Purwokerto sebagai Kota Metropolitan Baru bagi Provinsi Jawa Tengah, setelah Semarang, dan Solo.
Taman Air Mancur Malam Hari - Purwokerto
Taman Air Mancur sengaja dibuat di Alun Kota ini. Rencananya sebuah Mall Besar 20 Lantai – Rita Supermall dengan Swiss Bell Hotel di atasnya, akan semakin menjelaskan Kota ini, sebagai Salah Satu Kota Terbaik di Indonesia.
Rita Supermall - Swiss Bell Hotel - [at] Alun Purwokerto
7. Sebelum Pulang, Mampir Dulu di Beberapa Tempat ...
pp
Via : Panggon.com
Keberangkatan Bis Rosalia, yang baru pukul 19.00 WIB, dari Purwokerto menuju Surabaya, memaksa Kami untuk menitipkan barang di Agent Bis Rosalia – Terminal Bulupitu. Maklum ketika itu, tiket Kereta Api telah habis terjual “Sold Out”, akhirnya Kami memilih Bis sebagai Transportasi Alternatif Kepulangan Kami menuju Surabaya.
Masih ada waktu, saatnya Kami menjelajah beberapa tempat yang belum Kami singgahi, sebelum Kami pulang. Jl. Sudirman, Sebagai Pusat Denyut Nadi Bisnis, dan Perdagangan di kota ini, sengaja Kami pilih untuk menjelajah.
Mulai dari Incip Kuliner di PO Aroma, toko makanan semacam Kari Umbi – Jakarta, Bilka, Chicco – Surabaya, hingga menyusuri sejumlah Kawasan pertokoan seperti Moro , Tamara Plaza, hingga Rita Pasaraya, juga Kami singgahi.
Tidak lupa Kami membeli Oleh – Oleh “Buah Tangan”, untuk melengkapi bukti Perjalanan Kami. Mendoan, Aneka Keripik, Dodol, hingga Rengginan yang menjadi ciri Khas Kota Purwokerto sengaja Kami beli. Wilayah Sawangan, tepatnya di Jl. Jend Sutoyo, memang terkenal sebagai Pusat Oleh Khas Purwokerto, sehingga hal ini yang membuat Sentra “Buah Tangan” ini, cukup dikenal bagi Para Pelancong.
Kembali : ARTIKEL
Demikian Catatan Kecil Dari Perjalanan Kami ...
Semoga Bermanfaat Untuk Dijadikan Referensi Bagi Perjalanan Anda Selanjutnya !
Lihat Lokasi !
Lihat Lokasi !
Kembali : ARTIKEL
Terkini Indonesia
Terbaik Indonesia
Travelling
Kita