Via : http://www.detik.com/
CONTRIBUTOR
PANGKI PANGLUAR
7 Hal Yang Bisa Buat Kita Berpikir
Bahwa Mas Agus
Belum Saatnya Nyalon - DKI 1
Mulai dari Pakar Politik,
Kalangan Militer, Politikus, hingga Kebanyakan Kaum Hawa, hampir setengah nggak
percaya, Jika Doi, yang katanya Mirip Artis Korea “Song Joong Ki”
ini, harus rela ngelepas Karier Kemiliterannya, yang terbilang Cemerlang.
Bukannya apa – apa,
banyak yang bilang, jika Keputusan Doi untuk jadi Orang Nomor 1 di
DKI, terlalu cepat, dan pastinya teramat disayangkan, jika harus keluar
dari Karier Kemiliterannya.
Tapi apa boleh buat “Nasi
Sudah Jadi Bubur”, dan Doi, yang juga Ahli Strategi ini, pasti punya
alasan Kuat kenapa Ia harus memutuskan untuk duduk jadi Orang Nomor 1 di DKI,
meski pada kenyataannya memang banyak Orang, yang dibuat Kecewa ... !
Berikut Kami Hadirkan
7 Hal Yang Bisa Buat Kita Berpikir
Bahwa Mas Agus
Belum Saatnya Nyalon - DKI 1
1. Negara Masih Butuh Doi
Dari Segi Pertahanan dan Keamanan Negara, Doi, yang Ahli Strategi di Unit Kesatuannya Kostrad,
memang dibutuhin banget sama Negara Kita.
Secara Beberapa Daerah di
Indonesia, dikenal Rawan Konfilk,
mulai dari Daerah Perbatasan, hingga Daerah Rawan Perpecahan (Disintegrasi), kaya di Poso, Aceh, dan
Papua.
Diharapkan, jika ada Intervensi dari Pihak Asing, yang merongrong Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), saatnya
Doi sebagai Seorang Tentara bertindak .
Jadi Negara Pastinya masih butuh Doi Sebagai Tentara !!!
2. Masih Terbilang Dini
Bukannya Kita nggak percaya, dengan Kompetensi Doi untuk
memimpin Propinsi DKI, yang katanya perlu banyak pembenahan di sana –
sini.
Mulai dari Banjir lah,
Macet lah, hingga mungkin Penduduknya, yang rada – rada sulit diatur.
Tapi, sebaiknya dipertimbangin dulu deh !
Doi masih terlalu muda, usianya
belum genap 40 tahun.
Memang di luar sana,
banyak yang jadi Kepala Daerah (Gubernur, Bupati atau Walikota),
yang Usianya terbilang masih muda, tapi tentunya dengan latar belakang (Background), yang nggak sama dengan Doi.
Contohnya aja Zumi
Zola, Sigit Purnomo, yang jadi Kepala Daerah, lantaran di Dunia
Entertainment, kemungkinan sudah nggak menjanjikan lagi bagi Mereka ...
Tapi Doi ini, beda !
Masih panjang KarierNya di Dunia Militer, dan teramat disayangkan, jika harus keluar dengan pangkat Mayor Infanteri, lantaran nyalon jadi Gubernur DKI.
Kita berharap banget Doi bisa punya pangkat ****,
kaya Kakek, dan Ayahnya, yang juga berasal dari Dunia Militer.
Secara Institusi TNI harus
Netral, dan di Dalam Peraturan nggak ngebolehin Prajuritnya untuk ikut Politik
Praktis, jadi mau nggak mau harus keluar, lantaran nyalon ...
3. Kursi DKI 1 Dinilai Kurang Pas
Daripada harus terjun ke Politik Praktis saat ini, yang kata
Kebanyakan Orang :
“Politik itu Kotor, tidak mengenal
siapa
Kawan, siapa Lawan”
Lagi – lagi, lebih baik jalanin aja
dulu Karier di Militernya.
Terlebih Jadi Gubernur,
kayannya Dinilai Kurang Pas buat Doi, yang cuman mimpin DKI Jakarta, dengan
periode tertentu.
Sosok Doi, yang
punya Kharisma, sekaligus Cerdas,
kayanya lebih cocok jadi Presiden R.I untuk mimpin Negara Republik Indonesia, di masa yang
akan datang.
Emang nggak bisa dipungkiri Jabatan Gubernur
DKI (DKI 1), bisa dibilang merupakan Jabatan Seksi, untuk
sebagian Orang, yang ingin terjun di Pemerintahan maupun Para Politikus.
Gimana nggak coba ?
DKI, yang bisa dibilang Ibu Kota Negara, pastinya harus punya Pemimpin, yang mewakili aspirasi Bangsa Indonesia, sebagai Citra dari Negara Republik Indonesia, dan bukan hanya Penduduk DKI aja tentunya.
DKI, yang bisa dibilang Ibu Kota Negara, pastinya harus punya Pemimpin, yang mewakili aspirasi Bangsa Indonesia, sebagai Citra dari Negara Republik Indonesia, dan bukan hanya Penduduk DKI aja tentunya.
Dari jabatan sebagai Kepala Daerah (Gubernur,
Bupati, Walikota) bisa punya jalan jadi Presiden.
Contohnya aja di Indonesia,
kaya Pak Jokowi, yang bermula dari Jadi Walikota Solo, Gubernur
DKI Jakarta, hingga jadi Presiden R.I.
Di Luar Negeri, Kita bisa
ambil contoh dari Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton, dan George
W Bush, yang memulai kariernya dari Gubernur Arkansas, dan Texas,
begitupula Presiden Perancis, Jacques Chirac, yang memulai
kariernya dari Walikota Paris.
Jadi bisa dibilang
menjadi Kepala Daerah baik itu Gubernur, Walikota, maupun Bupati,
memang terbuka lebar untuk menduduki posisi tertentu di Tingkat (Level), yang lebih tinggi lagi,
seperti Menteri, Wakil Presiden hingga Presiden.
Ini yang membuat kebanyakan
Orang, yang notabenenya Politikus, Pengusaha, Akademisi,
Kalangan Artis, hingga Aparat Pemerintahan, tertarik untuk terjun
ke Dunia Politik, dengan Satu Kata, yang katanya :
“Ingin Bersama Rakyat untuk membangun
Indonesia, yang lebih baik”
Namun yang menjadi
pertanyaan, Apakah Putra dari Pak Beye
ini telah siap untuk nyalon ?
Secara di lapangan, Dua
Calon DKI 1, baik itu Sandiaga Uno - Calon Wakil Gubernur DKI,
maupun Calon DKI 1 Petahana/ Incumbent, Basuki Tjahaja Purnama
(Ahok), dan Djarot Saiful Hidayat, telah lebih dulu mencuri start, dengan melakukan Sosialisasi
Program, hingga Kerja Nyata di Lapangan sampai Ke Akar Rumput
(Grass Root), Penduduk DKI Jakarta.
Sedangkan Agus
Yudhoyono, apa Kerja Nyatanya untuk Masyarakat DKI ?
Follower di Instagram, dengan 1, 5 Juta Pengikut, apa itu yang jadi
patokan ?
Kita pastinya tahu Doi mampu (Kompeten). Nggak
ada yang bilang Doi dinilai tidak layak. Namun menjadi Gubernur DKI – 1, terlalu cepat
buat Doi saat ini.
Via : http://www.sindosatu.com/lucu/meme-agus-yudhoyono-nyalon-gubernur-dki-ini-sumpah-bikin-ngakak-dari-putra-jokowi-sampai-norman-kamaru-hingga-artis-korea.html
Terlebih, jika Kita lihat latar belakangnya, yang nggak pernah terjun langsung di Dunia Politik, ketimbang Adiknya Ibas.
Tentunya, Kita lebih senang, jika
Doi menjalani Karier di Militer terlebih dahulu, hingga nantinya
dipersiapkan buat jadi Calon Orang Nomor 1 di Indonesia, bukan di
DKI 1.
Sebenarnya, jika diperhatikan, mau nggak mau Dunia
Militer secara tidak langsung juga mengajarkan Dunia Politik,
walaupun secara Undang - Undang TNI/ Polri harus bersikap Netral.
Coba lihat aja berapa
banyak, Pejabat, yang notabanenya
mempunyai Latar Belakang (Background),
dari TNI/ Polri, yang menduduki Posisi Strategis di Pemerintahan
R.I.
Mulai dari Presiden,
Wakil Presiden, Menteri Koordinator, Menteri Pertahanan, Ketua
BIN, hingga Kepala Daerah (Gubernur, Bupati, Walikota)
banyak yang berasal dari TNI/ Polri.
Jika Kinerja Mereka, pada
Institusi TNI/Polri, dinilai baik, pasti akan banyak Orang, yang
membicarakan Mereka, hingga akhirnya Media lambat laun menginformasikan, dalam Skala
Nasional.
Berdasarkan Referensi itulah, banyak dari Kalangan Orang Dekat Presiden, yang merekomendasikan Mereka untuk duduk di Kabinet Pemerintahan.
Berdasarkan Referensi itulah, banyak dari Kalangan Orang Dekat Presiden, yang merekomendasikan Mereka untuk duduk di Kabinet Pemerintahan.
Bukankah Prestasi Doi dinilai cemerlang ?
Jika mau bersabar, Jabatan demi Jabatan (Bukan hanya Kepala Daerah), pastinya dengan mudah didapat, hingga akhirnya memuluskan jalan menjadi Orang Nomor 1 di Indonesia.
Jika mau bersabar, Jabatan demi Jabatan (Bukan hanya Kepala Daerah), pastinya dengan mudah didapat, hingga akhirnya memuluskan jalan menjadi Orang Nomor 1 di Indonesia.
Alangkah sayangnya, jika
pada saat ini, Doi harus lepas itu, hanya untuk nyalon DKI - 1.
6. Berkurangnya Jumlah
Tentara Ganteng Indonesia
Coba aja lihat di Akun
Sosmed Instagramnya, yang banyak banget ngasih Komentar Positf, jika Doi, lagi bertugas.
Kata Kebanyakan Kaum
Hawa, terutama Para Ibu Muda, Kharismanya
itu lo nggak “Kukuh”
Kayaknya Tentara
Ganteng Indonesia, bakal berkurang, secara Doi sering banget
masuk sebagai nominasinya, dan
disejajarin dengan Artis Korea Song Joong Ki, yang berperan
sebagai Kapten Yoo Si - Jin, dalam Film Drama Korea Descendants
Of The Sun.
Kalau dilihat – lihat Gantengan mana coba ?
7. Banyak Ibu – Ibu
Ketika mendengar Pemberitaan ini, pastinya banyak
Orang yang kaget (Shocked).
Terutama banget Mereka, Kaum Hawa (Para Ibu Muda), yang ke Bawa
Perasaan (Baper), hingga
akhirnya ngePosting di
Instagram milik Agus Yudhoyono, @agusyudhoyono.
Seakan mau nunjukkin Kekecewaanya,
mulai dari Ngasih Saran, hingga Nyalahin Ibu Ani Yudhoyono,
Annisa Pohan, Istrinya, terhadap Pemberitaan Seputar Doi Nyalon DKI - 1.
Padahal, Jika dipikir – pikir Siapa Ya ... ?
Tapi apa boleh buat Nasi Sudah Menjadi Bubur !
Kita percaya, sebagai Seorang,
yang Cerdas, dan Ahli Strategi, pasti Putra Pak Beye ini
telah mempertimbangkan secara matang, terhadap segala resiko, dan konsekuensi,
jika tidak menang dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) ini.
Termasuk meninggalkan Kariernya sebagai Perwira TNI, yang telah dijalani selama 15 tahun.
Termasuk meninggalkan Kariernya sebagai Perwira TNI, yang telah dijalani selama 15 tahun.
Via :http://kaltim.tribunnews.com/2016/09/24/bikin-ketawa-ini-meme-kocak-sindir-agus-yudhoyono-jadi-calon-gubernur-dki-jakarta.html
Entah ada Agenda
Tersembunyi (Hidden Agenda),
apa di balik Pencalonan ini ?
Tapi yang jelas, jika ini
diperuntukan agar Jakarta lebih baik, pasti Kita doakan yang terbaik.
Terlebih susah buat Doi
untuk keluar dari Zona Nyaman (Comfort
Zone), seperti saat ini,
Pastinya :
Pastinya :
Semuanya untuk menuju
Indonesia Lebih Baik !
Source :
https://www.instagram.com
Kembali : ARTIKEL
Terkini Indonesia
Terbaik Indonesia
Travelling
Kita