CONTRIBUTOR
PANGKI PANGLUAR
Alangkah Indahnya
Permainan Tradisional Yang Terlupakan Ini !
Jadi kangen masa kecil dahulu. Masa di tahun 90-an,
dimana Saya atau sebagian dari Kamu menikmati Setiap Detik Keringat,
Kebersamaan, Kekompakan, hingga Kerja Tim yang baik pada Permainan Tradisional
yang terlupakan ini !
Sebuah Pengalaman yang mengesankan bukan ?
Mungkin sebagian dari Generasi
Muda Masa Kini, yang katanya disebut Generasi GEN X, GEN Y atau
mungkin GEN Z, jarang yang memainkan Permainan ini, atau mungkin sama
sekali tidak mengenal Permainan ini.
Mereka telah sibuk dengan
Gadgetnya sendiri. Online
adalah suatu keharusan, di setiap lini hingga akhirnya Permainanpun juga
menjadi imbas dari Kemajuan teknologi.
Upload Foto di Sosmed,
hingga sejumlah aktivitas yang membutuhkan Koneksi Internet, serasa menjadi hal
wajib bagi Generasi Baru ini.
Bukannya tidak baik,
Internet, dan Sejumlah Permainan pada Gadget membuat Kita menjadi Kreatif,
Cerdas, sekaligus mendatangkan Uang, jika Kamu sebagai Generasi Penerus
Bangsa dapat memanfaatkannya sebaik mungkin.
Namun bukan berarti
beberapa Permainan Tradisional ini seakan menjadi terlupakan.
Permainan Tradisional
yang juga menjadi salah satu Hasil Budaya dan Identitas Bangsa, seharusnya tetap dilestarikan,
dan dijaga.
Sebab dari Permainan
Tradisional itu, Kita belajar akan arti Pentingnya Sebuah Kebersamaan,
Kekompakan hingga Kerja Tim yang baik.
Membuat Kita atau Anak Kita tidak menjadi stuck,
dan hanya berkutat dengan Dunia Virtual, Maya, yang seolah kelak menjadi
Generasi Penerus yang Autis.
Generasi X, Y, Z
adalah sebutan Generasi Masa Kini, Super, Cerdas, serta seharusnya dapat
menyeimbangkan di setiap lini
kehidupannya ...
Berikut Kami
Hadirkan
Alangkah Indahnya
Permainan Tradisional Yang Terlupakan Ini !
Tap Benteng
Adalah permainan yang dimainkan oleh dua grup, masing - masing terdiri dari 4 sampai dengan 8 orang. Masing-masing grup memilih suatu tempat sebagai markas, biasanya sebuah tiang, batu atau pilar sebagai 'Benteng'.
Tujuan utama permainan
ini adalah untuk menyerang dan mengambil alih 'benteng' lawan dengan menyentuh
tiang atau pilar yang telah dipilih oleh lawan dan meneriakkan kata Benteng.
Kemenangan juga bisa
diraih dengan 'menawan' seluruh anggota lawan dengan menyentuh tubuh
mereka. Untuk menentukan siapa yang berhak menjadi 'penawan' dan yang 'tertawan'
ditentukan dari waktu terakhir saat si 'penawan' atau 'tertawan'
menyentuh 'benteng' mereka masing - masing.
Jadi kebayang dahulu,
ketika Saya, bersama Teman memainkan Permainan ini. Kekompakan, dan Kerja
Tim, yang baik adalah salah satu cara agar dapat memenangkan Permainan ini
dari Lawan.
Walaupun Rasa Capek,
dengan Keluh Keringat yang membasahi sekujur Tubuh, namun Permainan Tradisional
ini tetap jadi yang Favorit
Alangkah Indahnya,
Jika Permainan Tradisional Ini Tidak Terlupakan !
Galasin
Galah
Asin atau di daerah lain disebut Galasin atau Gobak
Sodor adalah sejenis permainan daerah dari Indonesia.
Permainan ini adalah
sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim
terdiri dari 3 - 5 orang.
Inti permainannya adalah
menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara
bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara
lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan.
Permainan ini biasanya
dimainkan di lapangan bulu tangkis dengan acuan garis-garis yang ada atau bisa
juga dengan menggunakan lapangan segiempat dengan ukuran 9 x 4 m yang dibagi
menjadi 6 bagian.
Garis batas dari setiap
bagian biasanya diberi tanda dengan kapur. Anggota grup yang mendapat giliran
untuk menjaga lapangan ini terbagi dua, yaitu anggota grup yang menjaga garis
batas horisontal serta vertikal.
Bagi anggota grup yang
mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas horisontal, maka mereka akan
berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis
batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas.
Bagi anggota grup yang
mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal (umumnya hanya satu orang), maka orang ini
mempunyai akses untuk keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di
tengah lapangan.
Permainan ini sangat
mengasyikkan sekaligus sangat sulit karena setiap orang harus selalu berjaga
dan berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih kemenangan.
Lagi – lagi Proses Kekompakan,
Kecekatan, Kecerdasan untuk menjatuhkan Tim lawan, hingga Kerja
Tim yang baik diperlukan dalam Permainan ini.
Begitu mengasyikan
Permainan yang satu ini, sehingga kabaranya Permainan Gobak Sodor, atau Galasin
dipertandingkan dalam Cabang Olahraga SEA GAMES, beberapa waktu lalu.
Kita harus tetap menjaga
Permainan Tradisional ini agar tidak punah, berharap banget, Jika Kita melihat
kedepannya, Permainan Tradisional Khas Indonesia ini, dapat diperlombakan dalam
Ajang Olimpiade.
Dan Alangkah Indahnya,
Jika Permainan Tradisional Ini Tidak Terlupakan !
Oleh Anak dan Cucu Kita Kelak ...
Congklak
Congklak adalah suatu permainan Tradisional yang dikenal dengan berbagai macam nama di seluruh Indonesia.
Congklak adalah suatu permainan Tradisional yang dikenal dengan berbagai macam nama di seluruh Indonesia.
Biasanya dalam Permainan
Tradisional ini, sejenis Cangkang Kerang digunakan sebagai biji Congklak
dan jika tidak ada, kadangkala digunakan juga biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan.
Permainan Congklak
dilakukan oleh dua orang. Dalam permainan mereka menggunakan papan yang
dinamakan papan congklak dan berjumlah 98 (14 x 7) Buah Biji
yang dinamakan biji Congklak atau buah Congklak.
Umumnya Papan Congklak terbuat dari Kayu dan Plastik, sedangkan bijinya terbuat dari Cangkang Kerang, Bijian,
Batuan, Kelereng atau Plastik.
Pada Papan Congklak
terdapat 16 buah lubang yang terdiri atas 14 lobang kecil yang saling
berhadapan dan 2 lubang besar di kedua sisinya. Setiap 7 lubang kecil di sisi
pemain dan lubang besar di sisi kananya dianggap sebagai milik sang pemain.
Pada awal permainan
setiap lubang kecil diisi dengan tujuh buah biji. Dua orang pemain yang
berhadapan, salah seorang yang memulai dapat memilih lubang yang akan diambil
dan meletakkan satu ke lobang di sebelah kanannya dan seterusnya.
Bila biji habis di lobang
kecil yang berisi biji lainnya, ia dapat mengambil biji-biji tersebut dan
melanjutkan mengisi, bila habis di lubang besar miliknya maka ia dapat
melanjutkan dengan memilih lubang kecil di sisinya.
Bila habis di lubang
kecil di sisinya maka ia berhenti dan mengambil seluruh biji di sisi yang
berhadapan. Tetapi bila berhenti di lubang kosong di sisi lawan maka ia
berhenti dan tidak mendapatkan apa-apa.
Permainan dianggap
selesai bila sudah tidak ada biji lagi yang dapat diambil (seluruh biji ada di
lubang besar kedua pemain). Pemenangnya adalah yang mendapatkan biji terbanyak.
Via : http://porosbumi.com/
Permainan ini sangat mengajarkan
tentang Strategi, Kecekatan, dan Keterampilan Kita
dalam mengambil serta menaruh biji tersebut di tempat yang dituju, dengan
maksud untuk mengalahkan lawan.
Terlebih Permainan ini
sebenarnya dapat digunakan untuk mengasah daya berpikir dan nalar anak.
Melalui permainan
tradisional ini, Kemampuan Berhitung Anak berkembang dengan sendirinya
karena mereka bersaing untuk mendapatkan keuntungan sebanyak mungkin.
Mereka harus memiliki Strategi untuk memaksimalkan peluang
yang ada agar mereka dapat merebut biji dari sisi lawan. Secara tidak langsung,
permainan ini sering dianggap dapat melatih jiwa Berdagang anak karena
berkaitan dengan kemampuan anak untuk menentukan untung rugi ketika memilih
biji yang akan dia jalankan.
Anak juga diajarkan tentang
arti pentingnya sebuah Kedekatan, dengan Sahabat saat bermain Congklak.
Di mana initinya
Permainan ini juga mengajarkan tentang artinya sebuah Persahabatan,
karena Permainan ini hanya dimainkan oleh Dua Orang, dan yang menjadi lawan,
pada umumnya adalah Sahabat sendiri.
Dan Alangkah Indahnya,
Jika Permainan Tradisional Ini Tidak Terlupakan !
Oleh Para Generasi Penerus Bangsa ...
Bola Gebok
Bola
Gebok merupakan sejenis olahraga bola. Permainan yang
dilakukan 2 kelompok ini menggunakan Bola Tenis sebagai alat untuk menembak
lawan dan tumpukan batu untuk disusun, sekilas seperti bermain Bowling saat menjatuhkan Tumpukan Batu.
Siapapun yang berhasil
menumpuk batu tersebut dengan cepat tanpa terkena pukulan bola adalah kelompok
yang memenangkan permainan.
Pada awal permainan,
ditentukan dahulu kelompok mana yang akan menjadi penjaga awal dan kelompok
yang dikejar dengan suit.
Kelompok yang menjadi
penjaga harus segera menangkap bola secepatnya setelah tumpukan batu rubuh oleh
kelompok yang dikejar. Apabila bola berhasil menyentuh lawan, maka kelompok
yang anggotanya tersentuh bola menjadi penjaga tumpukan batu. Kerjasama
antaranggota kelompok sangat dibutuhkan seperti halnya olahraga Kasti, Softball
atau Baseball.
Selain mengajarkan Kerja
Tim (Team Work), yang baik, Permainan Tradisional ini juga
mengajarkan Keterampilan, dan Kecekatan dalam menyusun tumpukan
yang telah dijatuhkan, dan disusun Kembali untuk mengalahkan lawan.
Kekompakan menjadi Faktor Penentu dalam memainkan Permainan Tradisional
ini !
Sepertinya Kamu sebagai Generasi
90-an harus mengajarkan Permainan Tradisional ini kepada Anak Kita, agar
Permainan Tradisional ini tetap
lestari.
Sehingga Kita Bisa Berkata
Alangkah Indahnya,
Jika Permainan Tradisional Ini Tidak Terlupakan !
Petak Umpet
Link :
http://lajamal.blogspot.co.id/2011/07/permainan-tradisional-yang-terlupakan.html#.V8_HgvlTLIU
http://porosbumi.com/
Dimulai dengan Hompimpa untuk menentukan siapa
yang menjadi "Kucing" (berperan sebagai pencari teman-temannya
yang bersembunyi).
Si kucing ini nantinya
akan memejamkan mata atau berbalik sambil berhitung sampai 25, biasanya
dia menghadap tembok, pohon atau apasaja supaya dia tidak melihat
teman-temannya bergerak untuk bersembunyi.
Setelah hitungan sepuluh,
mulailah ia beraksi mencari teman-temannya tersebut. Jika ia menemukan
temannya, ia akan menyebut nama temannya yang dia temukan tersebut.
Via : http://www.kompas.com/
Yang seru adalah, ketika
ia mencari ia biasanya harus meninggalkan tempatnya (Base). Tempat
tersebut jika disentuh oleh teman lainnya yang bersembunyi maka batallah semua
teman-teman yang ditemukan, artinya ia harus mengulang lagi, di
mana-teman-teman yang sudah ketemu dibebaskan dan akan bersembunyi lagi. Lalu
si kucing akan menghitung dan mencari lagi.
Permainan selesai setelah
semua teman ditemukan. Dan yang pertama ditemukanlah yang menjadi Kucing Berikutnya.
Ada satu istilah lagi
dalam permainan ini, yaitu 'Kebakaran' yang dimaksud di sini adalah bila
Teman Kucing yang bersembunyi ketahuan oleh si Kucing disebabkan
diberitahu oleh Teman Kucing yang telah ditemukan lebih dulu dari
persembunyiannya.
Via : http://alkautsaroh.blog.upi.edu/
Taktik Gerilya, Siasat untuk
dapat membebaskan Teman, sangat diajarkan dalam Permainan Tradisional ini,
namun tetap memegang teguh apa itu namanya Sebuah Arti Kejujuran. Sebuah
Kecurangan sama sekali tidak diperbolehkan dalam Permainan Tradisional ini.
Pastinya Kamu sebagai Generasi
90an, ingin banget untuk mengajarkan
Permainan Tradisional ini Kepada Anak Kita, sebagai Generasi Penerus Bangsa
Alangkah Indahnya,
Jika Permainan Tradisional Ini Tidak Terlupakan !
Perkembangan
Dunia Teknologi di Era Modernisasi, tidak lantas menggeser Permainan Tradisional
sehingga menjadi Terlupakan. Sebab Permainan Tradisional Salah Salah Hasil
Budaya dan Identitas Bangsa, oleh karena itu keberadaanya perlu Kita Lestarikan, dan Jaga.
Semoga Beberapa Permainan
Tradisional Ini, dapat Menginspirasi
Kita untuk dapat mengajarkan Anak – Anak Kita Kelak sebagai Generasi Penerus
Harapan Bangsa, untuk dapat mencintai Hasil Budaya dan Identitas Bangsanya.
Hingga Akhirnya Kita Bisa Berkata
Alangkah Indahnya,
Permainan Tradisional Ini
Tidak Terlupakan !
Link :
http://lajamal.blogspot.co.id/2011/07/permainan-tradisional-yang-terlupakan.html#.V8_HgvlTLIU
http://porosbumi.com/
Kembali : ARTIKEL
Terkini Indonesia
Terbaik Indonesia
Travelling
Kita