CONTRIBUTOR
PANGKI PANGLUAR
Nggak Cuman Jakarta,
5 Kota Terbaik Indonesia Ini,
Bakal/ Sudah Punya
Moda Transportasi Massal “Kece” !
Pa
kabar MRT Jakarta ?
Denger - denger, menurut Informasi,
yang beredar, Progress dari Proyek ini, hampir 75%.
And So, Kemacetan Jakarta, yang “Over
Crowded Kronis“, perlahan, tentunya makin dapat diatasi ya ?
Ya, Proyek ini memang sempat mangkrak !
Ya, Proyek ini memang sempat mangkrak !
Dari hari ke hari, Ibu Kota Negara
ini, makin Macet Parah Kronis !
Di Era Ahok, MRT, LRT, Monorail,
dan sejenisnya untuk Moda Transportasi
Massal, memang sudah ada Perkembangan, tapi Bentuk Kongkret, yang dapat
dirasain oleh Warga Ibu Kota, masih
sebatas mimpi kali !
Coba aja Kamu lihat, Jl Lebak Bulus, Fatmawati, Sudirman, Thamrin, hingga
Kota, penuh dengan alat – alat berat, baik itu untuk mengebor pengerjaan
langsung di dalam tanah, hingga Beton Tiang Pancang, untuk Kereta Di atas/ Jembatan,
terlihat sekali dalam Proses Pengerjaan, namun sekali lagi, Kamu sebagai Warga Ibukota,
hanya cuman bisa lihat, belum dapat merasakannnya.
Yang ada hanya Macet tiada berkesudahan, yang dapat dirasain dari Dampak
Pembangunan Mega Proyek Jakarta ini.
Memang ada yang Pro, dan Kontra terhadap Pengerjaan Mega Proyek ini, dan
pasti ada Pihak, yang harus, dan mau dirugikan.
Contohnya :
Selain menggusur Rumah, akibat Dampak
Proyek Monorail, Warga Jakarta,
maupun Para Urbaners, yang ngantor di Sekitaran
Jakarta, harus bakal Extra Sabar, dalam beberapa tahun ke
depan.
Karena dapat dipastiin, bahwa Pengerjaan
Mega Proyek ini, membutuhkan waktu yang lama.
Ya, sekali lagi, semuanya memang harus ada yang dikorbankan, tentunya ini
semua demi Jakarta, yang lebih baik.
Terlebih penguraian Kemacetan, yang melanda Jakarta, dinilai Kronis.
Perencanaan Tata Kota Jakarta dari dahulu, memang dinilai GATOT alias
GAGAL TOTAL.
Jakarta, sebagai Ibu
Kota Negara, nggak punya Blue Print, yang jelas bagi Tata
Kotanya.
Jangan heran, Pembangunan Monorail,
LRT, MRT, yang katanya disebut Moda
Transportasi Massal, sering menemukan kendala di sana - sini.
Mulai dari Demo Tolak Penggusuran di
Jl Fatmawati - Panglima Polim, hingga Kemacetan
Parah Jakarta, akibat Dampak
Pembangunan Mega Proyek ini.
Btw,
jika Kita berbicara tentang Transportasi
Massal, melalui Visi dan Misi Presiden R.I, Joko Widodo, yang ingin banget Menyukseskan Indonesia sebagai Salah Satu
Negara Kemaritiman Terbaik di Dunia, melalui Rencana Tol Laut, yang terintegrasi dengan Moda Transportasi Massal, memang kiranya
nggak salah, jika beberapa Kota besar Indonesia
juga mulai berbenah diri untuk memperbaiki Tata Transportasi Perkotaannya agar lebih baik.
Alasannya :
Daripada, nanti Macet Kronis Kaya Jakarta, dan perlu Biaya (Cost) lebih tinggi lagi untuk memperbaikinya,
mau nggak mau, Beberapa Kota Besar
Terbaik Indonesia, sudah mulai memikirkan Transportasi Massal apa, yang dapat mengurai Kemacetan.
Terlebih, jika dilhat, Moda
Transportasi Massal, seperti LRT,
MRT, Monorail juga memperhatikan dari Segi Keramahan Lingkungan, yang secara otomatis Buangan Polusi Udara, dan Timbal dari Asap Knalpot Kendaraan, akan jauh lebih berkurang, dengan kehadiran
Moda Transportasi Massal ini, serta yang terpenting, dapat Meningkatkan Nilai Lebih Bagi Pariwisata
Indonesia ...
Berikut Kami Hadirkan
Nggak Cuman Jakarta,
5 Kota Terbaik Indonesia Ini,
Bakal/ Sudah Punya
Moda Transportasi Massal “Kece” !
Apa Itu MRT, LRT, Monorail ?
Bagi
Orang
Awam kebanyakan, mungkin banyak yang tidak mengetahui dengan Penamaan
Istilah ini.
Menurut Informasi, yang Kami dapat, Ketiganya mempunyai Istilah yang
berbeda ...
MRT (Mass
Rapid Transit) adalah Moda
Transportasi Massal, yang mempunyai
Format, yang tidak jauh beda dengan Kereta
Rel Listrik (KRL).
Satu set kereta MRT kira-kira akan terdiri dari enam gerbong yang daya angkutnya bisa sampai 1.500 penumpang.
Hanya saja, jika Kereta Rel Listrik
(KRL), mempunyai Rel, yang berada di Dataran, sedangkan MRT berada di Atas Daratan,
dan Bawah Tanah (Sub
Way).
Rencananya sejumlah Kota Besar
di Indonesia, akan menerapkan MRT sebagai Moda Transportasi, yang terintegrasi, dengan LRT, maupun KRL sebagai Angkutan
Penunjang (feeder) untuk mengatasi kemacetan.
LRT (Light Rail
Transit) adalah Moda Transportasi
Massal, yang lebih ringan. Moda Transportasi ini biasa digunakan untuk
Kapasitas Penumpang, yang jauh lebih kecil.
Untuk Wilayah Jakarta, Moda Transportasi ini nantinya,
digunakan pada daerah Sub Urban maupun Slum (Pinggiran), yang
akan terintegrasi
dengan MRT, dan KRL sebagai Koridor Utamanya.
Bisa disebut sebagai Angkutan Penunjang
(Feeder)
dari MRT.
Istilah penamaan LRT biasa
disebut Kereta Api Ringan. Contohnya
: Trem, maupun Railbus/ Rail Link dengan Kapasitas Maksimal 2 - 3
Gerbong Kereta Api, dan mempunyai Kecepatan 15 sampai 20 km/jam.
Kalau masih bingung juga, Gubernur
DKI Basuki Tjahaja Purnama membahasakan moda ini dengan singkat:
“Orang-orang kaget ada LRT,
padahal LRT itu bahasa kerennya Kereta”
padahal LRT itu bahasa kerennya Kereta”
Monorail adalah Moda
Transportasi Massal, yang pada umumnya berada di Atas Daratan.
Jika MRT, bisa terdapat beberapa
jalur, namun pada Monorail, hanya
terdapat Satu Jalur Kereta (Mono).
Monorail rencananya akan dikembangkan di Beberapa Kota Besar Indonesia.
Selain itu Kota Bandung juga akan mempunyai Moda Transportasi Massalnya sendiri untuk mendukung Potensi Pariwisata dan Perekonomian Wilayah.
Jika jadi, seperti yang dikatakan oleh Walikota Bandung, Ridwan Kamil :
“Kota ini, nantinya akan mempunyai Cable Car, sebagai Moda
Transportasi Massalnya. Cable Car atau
Kereta Gantung mengadaptasi dari Kota Lapaz, Bolivia, maupun Swiss dengan
Pegunungan Alpennya, di mana Moda Transportasi ini digunakan oleh Masyarakat Kota”
Walaupun mempunyai kapasitas kecil, namun Kereta Gantung dapat digunakan sebagai Moda Transportasi Massal, dan tentunya dapat mengatasi Kemacetan.
Dengan Kontur Wilayah Perbukitan
Kota Bandung, Moda Transportasi
ini, cocok diterapkan untuk menunjang Potensi
Pariwisata Bandung Di Mata Internasional.
Link :
https://www.wikipedia.org/
http://www.nyoozee.com/wawasan/ini-perbedaan-proyek-mrt-lrt-dan-monorel-jakarta/
Berikut Kami Hadirkan
Nggak Cuman Jakarta,
5 Kota Terbaik Indonesia Ini,
Bakal/ Sudah Punya
Moda Transportasi Massal “Kece” !
Palembang
Berbeda dengan Kota Jakarta, Palembang sepertinya akan siap untuk menyambut kehadiran LRT (Light Rail Transit).
Walaupun tidak sebesar kapasitas MRT,
yang sedang dalam tahap Pembangunan di Jakarta, namun Kehadirannya dapat
mengatasi Permasalahan Kemacetan, yang Kini melanda Kota Metropolitan ini.
Sebagai Kota Industri Minyak, Gas Bumi, dan Batu Bara, serta mempunyai Potensi Pariwisata yang mempesona,
diharapkan LRT akan menjadi Moda Transportasi Massal Terpadu, yang
nantinya akan terintegrasi dengan Beberapa Titik Penting di Kota ini.
Jalur LRT Kota Palembang akan
membentang sepanjang 23 Km, meliputi
:
Bandara Sultan Mahmud Badarudin II, Stasiun
Asrama Haji, Stasiun Telkom, Stasiun RSUD, Stasiun Polda, Stasiun
Palembang Icon, Stasiun Jembatan
Ampera, Stasiun Stadion Jaka Baring,
hingga Depo LRT.
Diantara Stasiun tersebut, Stasiun
Bandara Sultan Mahmud Badarudin II, Jembatan
Ampera, dan Jakabaring akan
menjadi Titik Penting bagi Pintu Masuk Palembang, Pariwisata, dan Budaya, serta Olahraga
dalam Rangka Menyambut ASIAN GAMES 2018.
Surabaya
Walaupun masih sebatas wacana, namun Rencana Pembangunan Mega Proyek MRT, dan LRT terintegrasi, akan menjadi salah satu solusi tepat dalam mengurai titik Kemacetan, yang juga melanda Kota Terbesar Kedua, dan Terbaik Indonesia ini.
Menurut Walikota Surabaya, Tri Rismaharini :
“Pembangunan LRT sengaja mengadaptasi
Konsep Surabaya Tempo Doeloe dengan Tremnya,
yang cukup Historical
itu”
Rute untuk LRT - Suro Tram,
sepanjang 16.7 Km, meliputi :
Titik Point Stasiun Joyoboyo, Wonokromo - Bonbin, Taman Bungkul, Panglima Sudirman, Embong Malang, Pasar Turi, Jembatan Merah, Tugu Pahlawan, Siola, Tunjungan, Balai Kota, lalu kembali Ke Panglima Sudirman, hingga Titik Point Stasiun Joyoboyo.
Rute untuk MRT - Boyo Rail,
sepanjang 23 Km, meliputi :
Titik Point Stasiun Lidah Kulon, UNESA,
Simpang Darmo, Titik Point Stasiun Joyoboyo, Wonokromo,
Satsiun Gubeng, Dharmahusada Indah, Kertajaya
Indah, ITS, Mulyosari, dan Titik Point
Stasiun Kejawan.
Bandung
Status Bandung sebagai Kota Metropolitan, dan Terbesar Ke - Empat Indonesia memang tidak dapat dipungkiri masih perlu pembenahan di sana - sini.
Bandung, yang terkenal macet, juga memerlukan Moda Transportasi, yang murah, aman, sekaligus ramah lingkungan.
Terlebih Kota Bandung sebagai Pusat Rekreasi, dan Pariwisata sangat memerlukan Solusi Moda Transportasi Massal untuk Beberapa Daerah, yang memang dikenal
macet.
Beberapa Perencanaan Transportasi
Massal untuk mengatasi hal ini, terus dikembangkan.
Mulai dari LRT, hingga yang
terakhir Sky Bridge, atau dikenal
Istilah Cable Car/ Kereta Gantung, juga telah direncanakan
Pengerjaannya.
Kereta Gantung ini, akan melintasi sepanjang 13 Km, meliputi :
Pintu Tol Pasteur, Cihampelas,
Cikapayang, hingga Sasana Budaya Ganesha (Sabuga).
Dengan mengadaptasi Kota Lapaz, Bolivia, dan Sejumlah Daerah di Pegunungan
Alpen, Swiss, Kereta Gantung ini
sangat cocok diterapkan di Kota Bandung,
yang mempunyai Kontur Tanah Berbukit.
Selain sebagai Salah Satu Solusi Mengatasi Kemacetan,
kehadirannya dapat memberikan Nilai Lebih, bagi Potensi Pariwisata Bandung sebagai Salah Satu Destinasi Wisata Internasional di Indonesia.
Solo
Lain halnya dengan Kota Solo.
Walaupun bukan berstatus sebagai Ibu
Kota Propinsi, dalam meminimalisir Kemacetan, Kota Batik dan Budaya Solo dinilai cukup berhasil.
Terutama dengan kehadiran Railbus
Batara Kreshna, yang melintasi Yogyakarta
- Stasiun Tugu, Solo - Stasiun
Purwosari, dan berakhir di Wonogiri -
Stasiun Pasar Nguter sepanjang 37 Km.
Ada satu hal yang menjadi Spot Menarik bagi Rail Bus ini, yaitu : Ketika melintasi
Jl. Selamet Riyadi, Salah Satu Tempat Ikonik Bagi Pedestrian Terbaik Indonesia.
Jalan Utama di Kota Solo ini, dilintasi Rail Bus, mirip Trem di Beberapa Kota Besar
Dunia.
Jika Beberapa Daerah di Indonesia, sedang sibuk dalam Perencanaan Moda Transportasi Terbaik untuk Kotanya, Kota ini telah
lebih dulu punya untuk meminimalisir
salah satu titik kemacetan di Kota Solo.
Medan
Medan juga mempunyai Rail Link, yang terintegrasi dengan Bandara Internasional Kuala Namu, dengan rute meliputi :
Bandara Kuala Namu, Stasiun
Medan Kota, hingga Stasiun Binjai,
sepanjang 50 Km.
Jika Beberapa Kota Terbaik Indonesia
tengah sibuk memikirkan Moda
Transportasi Massal apa yang praktis untuk menghubungkan wilayah
Perkotaan, dengan Bandara ?
Rail Link Medan, telah lebih dulu hadir, serta mempunyai fungsi
lainnya untuk mengatasi Kemacetan, yang kerap melanda Kota Terbesar Ketiga, dan Terbaik Indonesia ini.
Kembali : TERBAIK
Artikel ini Masih Membutuhkan Banyak Pembenahan untuk Saran dan Masukkan Kirim
Melalui Halaman Contact Kami.
Terkini Indonesia
Terbaik Indonesia
Travelling
Kita