CONTRIBUTOR
PANGKI PANGLUAR
5 Alasan Yang Menyebakan Mall Sun City Madiun
Kalah Nge Hits Dengan PCC Ponorogo
Pasalnya Department
Store milik PT. Mitra Adi Perkasa
(MAP), sebagai Perusahaan
Peretail Terbesar Indonesia, yang mengelolah Tenant, dan Butik kelas
menengah atas telah menutup salah satu Department
Storenya di Mall ini.
Meski Lotus
sebagi Department Store berada di
kelas Middle End, dan masih di bawah kelas Tenant Department Store seperti Sogo, Seibu, Galeries Lavayette, dan Debenhams, namun kehadirannya sebagai
salah satu Department Store di Kota Madiun, telah memberikan warna
tersendiri.
Sebab Department
Store ini, sebenarnya juga menghadirkan Brand Kelas Menengah seperti Giordano,
Jeans West, Levis, Ocean Line, Salt N Pepper, Arrow, Polo Santa Barbara
hingga Kickers.
Entah kenapa Lotus
Department Store di Mall ini,
nampak berbeda. mulai dari Beberapa
Counter Brand, yang lambat laun mulai berkurang hingga akhirnya Department Store ini memutuskan untuk
menutup gerainya di Kota Madiun.
Sekarang tersisa, hanya beberapa Penyewa (Tenant)
seperti : Food Mart, Smartfren, Samsung, Optik Tunggal, Optik Melawai, ARL Hardware,
J.CO, Bread Talk, House Of Wok,
El Zatta, Dauky, Ada dan beberapa
Tenant Kecil lainnya.
Sebenarnya bukan hanya itu, menurut sepanjang Pengamatan
Kami Berbelanja maupun sekedar Hangout
di Mall ini, Sejak dibuka 27 Maret 2014 (berarti jika dihitung
hampir 3 tahun sejak kehadirannya) Mall ini tampak sepi.
Banyak diantara Penyewa (Tenant), yang tidak jadi
menyewa, bahkan menutup usahanya di tempat ini.
Hal ini bisa dilihat dari banyaknya Toko, yang kosong
baik di lantai Dasar maupun lantai 1.
Jadi nggak salah Kami sebagai Pengunjung maupun Pembeli menyebutnya sebagai Mall Hantu, dengan banyak ruang yang
terbengkalai dibiarkan kosong, dan nampak sepi Pengunjung, apalagi Pembeli.
“Hidup Segan Matipun Tak Mau” ... istilah itu mungkin tepat
untuk menggambarkan Mall baru ini.
Inilah yang menyebabkan Kami akhirnya berusaha melakukan
penelusuran dengan mencoba membandingkan Salah Satu Pusat Perbelanjaan di Ponorogo,
yang lebih Ramai, dan NgeHits, bernama Ponorogo City Centre (PCC).
Alasan Kami mencoba membandingkan Kedua Mall ini, bukan
tanpa sebab.
Berdasarkan Pengamatan Kami, di lapangan antara Mall Sun City, dengan PCC Ponorogo setidaknya mempunyai
kemiripan.
Mulai dari Banyaknya Penyewa
(Tenant)
yang sejenis, hingga jarak waktu Pembukaannya, yang berdekatan.
Berikut Kami Hadirkan
5 Alasan Yang Menyebakan Mall Sun City Madiun
Kalah Nge Hits Dengan PCC Ponorogo
1. Mall Sun City Bukan Satu – Satunya Pusat Perbelanjaan Di
Kota Madiun
Pusat Perbelanjaan Kota Madiun
Mall Sun City bukan satu – satunya Pusat
Perbelanjaan, yang ada di Kota Madiun.
Plaza Madiun, Pasaraya Sri Ratu, Timbul
Jaya Plaza, hingga Carrefour telah
lebih dahulu ada untuk melengkapi kebutuhan Masyarakat Kota.
Bahkan kehadiran Plaza
Madiun, yang berada di Jl. Pahlawan,
tidak dapat tersaingi dalam hal tingkat kedatangan Para Pengunjung, dan Pembeli
di tempat ini.
Pusat Perbelanjaan Kota Ponorogo
Hal ini akan nampak Berbeda (Kontras), dengan PCC Ponorogo, yang bisa dikatakan satu
– satunya Pusat Perbelanjaan Paling Lengkap,
yang ada di Kota ini.
Meski ada Luwes,
dan Keraton Ponorogo, namun
kehadirannya belum bisa menyaingi PCC
Ponorogo.
2. Manajemen Yang Kurang Baik
Mall yang ramai Pengunjung dengan
banyaknya Tenant (Penyewa) terbaik di dalamnya adalah
salah satu faktor Keberhasilan Manajemen dalam mengelolah sebuah Mall.
Mall yang dikelola dengan baik, pastinya akan selalu
ramai dengan Pengunjung, yang meluangkan waktu untuk berbelanja maupun sekedar
kongkow di tempat ini.
Sebaliknya, jika Mall ini dirasa sepi baik itu Pengunjung
maupun Penyewa (Tenant) di dalamya sudah dapat dipastikan bahwa Mall ini gagal dalam soal Manajamen.
Entah itu faktor Marketingnya
yang tidak berhasil memasarkan Citra (Image) sebuah Mall kepada Masyarakat
Luas, hingga faktor Operasional di dalamnya, yang meliputi Perawatan (Maintenance)
sebuah Mall, hingga Manajemen secara keseluruhan yang berjalan tidak sesuai
pada tempatnya.
Jika dilihat dari Bangunan Sun City Festival Madiun tidak ada, yang kurang.
Sebagai Kompleks dengan luas 6,7 ha, dan terintegrasi oleh Mall, Hotel, Theme Park, Waterpark, dan Ruko, seharusnya Sun City Festival mampu untuk menjadikan tempat ini sebagai Kawasan Komersial Terpadu.
Terlebih, jika dilihat dari lengkapnya sarana, dan
prasarana, yang ada.
Namun apa boleh buat Kawasan ini tampak seperti Kawasan,
yang mati suri dengan beberapa Rukonya, yang dibiarkan terbengkalai
Kosong, tanpa ada Penyewa, yang membuka usahanya.
Begitu juga dengan Mall
Sun City Madiun.
Bahkan seiring meningkatnya Tingkat Hunian (Occupancy)
di Sun Hotel, ternyata tidak
diimbangi oleh tindak lanjut menyelesaikan pengerjaan Kamar Hotel untuk lantai paling atas.
Beberapa hal lain seperti Kurang bersihnya Toilet Kamar
Mandi, baik di Mall maupun Hotel hingga tidak adanya Perawatan terhadap
beberapa bagian Mall, yang mulai bocor menjadi bukti kurangnya Manajemen, yang baik pada Mall Sun City, maupun Sun City Festival Madiun secara
keseluruhan.
Hal ini nampak kontras dengan PCC Ponorogo, sebagai Pusat Bisnis, dan Mall yang terintegrasi,
di bawah Blacksteel Group.
Walaupun mempunyai luas, yang jauh lebih kecil, namun
Pihak Manajemen PCC Ponorogo telah
berhasil menggaet beberapa Tenant besar.
Bahkan Bioskop
Cinemaxx, milik jaringan Lippo
juga hadir di PCC Ponorogo.
Meski diakui pasang surut sebuah Mall dalam mempertahankan eksistensinya, saat ini, juga
dialami oleh PCC Ponorogo.
Hal ini dapat terlihat dari beberapa Tenant yang tiba –
tiba tutup, termasuk Electronic City,
sebagai Toko Penjual Elektronik Terbaik
Indonesia, memutuskan untuk menutup usahanya di PCC Ponorogo.
Namun sekali lagi, Pihak Manajemen berhasil untuk
mengelolah Pusat Perbelanjaan ini, agar lebih baik.
Hal ini terbukti dengan beberapa Penyewa (Tenant)
lainnya, yang kembali membuka usahanya di Mall ini.
Begitu juga dengan beberapa Jadwal (Schedule) Acara, yang
diselenggarakan di Mall ini, semua tersusun rapih, dan tetap dalam
Pelaksanaannya.
Tidak seperti Sun
City Mall Madiun, jujur belakangan ini, Kami merasa kecewa dengan beberapa
Acara (Event), yang karena sesuatu hal dibatalkan atau dihentikan
sebelum selesainya tanggal pelaksanaan acara tersebut.
Kami dapat mengambil kesimpulan bahwa PT. Indraco selaku Pihak Manajemen Sun City
Festival Madiun telah gagal mengembangkan usahanya di Kota ini.
3. Masih Belum Dapat Menentukan Arah Mau Dibawa Kemana
Konsep Mall Ini
Beberapa Outlet Di Mall Sun City Madiun Nampak Tutup.
Mall Sun City Madiun sepertinya masih dalam
menentukan jati diri terhadap Konsep Mallnya.
Konsepnya mau di bawa kemana, ataukah lebih berorientasi
kepada Mall Kongkow, dengan beberapa
Tempat Asyik, atau lebih menekankan kepada Tempat Belanja Terbaik, dengan beberapa Tenant
Anchor Berkelasnya.
Jika dibuat sebagai Mall Kongkow, dirasa juga masih
terlalu sedikit Kafe maupun Resto yang
ada.
Memang di Mall Sun
City Madiun terdapat Penyewa (Tenant) seperti J.CO, Breadtalk, House Of Wok, Istana
Mie dan Es, House Of Tong Ji,
yang selalu penuh dengan Para Pecinta
Kuliner (Foodie) Sejati Madiun di setiap Akhir Pekan (Weekend) maupun Hari Libur.
Namun hal ini belum dapat dijadikan jaminan bahwa Mall
ini merupakan Mall dengan Konsep Kongkow Terbaik di Kota Madiun, mengingat
masih sedikitnya Penyewa (Tenant) Kafe maupun Resto, yang hadir di Mall ini.
Terlebih beberapa Tenant sebelumnya, yang digadang bakal
jadi Tempat Favorit, akhirnya juga menutup usahanya di tempat ini.
Sebut saja Ice
Cream Dolar Singapore, dan Pappa Roti, yang akhirnya gagal
mempertahankan Eksistensi Usahanya di Mall ini.
Terlebih, jika dibuat sebagai Tempat Belanja Terbaik, pastinya Konsep ini juga tidak sesuai.
Kita juga bisa lihat dari banyaknya Tenant, yang menutup
usahanya di tempat ini.
Mulai dari beberapa Butik
Baju, Toko Kesehatan dan Kecantikan Guardian, beberapa Toko Handphone dan Kamera, hingga yang terakhir Lotus
sebagai Tenant Department Store Terbaiknya.
Bahkan ada Anggapan (Opini), yang berkembang terhadap Lotus Department Store, ketika beberapa
Produk dari Brand tertentu mangkal di depan Toko, dengan Discount maupun Promo, yang
tidak wajar, berarti Produk tersebut siap keluar dari Department Store ini.
Hal ini terjadi, bukan karena Produk tersebut memang
sedang ada Promo maupun Discount, melainkan untuk menghabiskan Stock Sisa Produk disebabkan tidak laku
jual, dan akhirnya mereka memutuskan untuk menarik Produk di Department Store
ini.
Finally, Lotus Department Store Benar Ditutup
Hal ini Kami amati, mulai dari Produk Sepatu Kickers – Rohde, Salt N Pepper, hingga terakhir Jeans
West sampai akhirnya Lotus benar
menutup usahanya di tempat ini.
Jadi Kita dapat mengambil Kesimpulan bahwa Mall ini tidak
sesuai, jika diterapkan sebagai Mall dengan Tempat Belanja Terbaik.
Terlebih Pesaing (Competitor) seperti Plaza Madiun, yang selalu Eksis,
dan Ramai Pengunjung dengan Tenant Matahari,
Hypermart menjadi Pesaing terbesar
Mall ini.
Sedangkan PCC Ponorogo, sudah jelas dalam menentukan Konsepnya sebagai Mall dengan One Stop Leisure and Entertainment Concept.
Lotus - PCC Ponorogo
Sedangkan PCC Ponorogo, sudah jelas dalam menentukan Konsepnya sebagai Mall dengan One Stop Leisure and Entertainment Concept.
4. Kultur Masyarakat Madiun, Yang Lebih Doyan Kongkow
Ketimbang Belanja
At. J.CO Mall Sun City Madiun
https://www.instagram.com
Sepanjang pengamatan Kami, Kongkow maupun Belanja di
Tempat Terbaik Madiun, ternyata Masyarakat
Kota Madiun lebih senang untuk Nongkrong di Tempat Asyik ketimbang Belanja di Tempat Terbaik Kota ini.
Hal ini dapat dilihat dari menjamurnya beberapa Tempat Nongkrong Asyik, yang dari hari ke hari makan banyak jumlahnya.
Masyarakat Kota (Kaum Urban) tidak sayang untuk
menghabiskan uang Mereka untuk sekedar Makan maupun Nongkrong di Tempat Terbaik
di Kota Madiun.
Tempat Nongkrong Asyik At Trapesium Cafe - Madiun
Mungkin dikarenakan Budaya (Kukltur) Masyarakat Kota Madiun, yang dikenal guyub, dan rukun.
Dengan ngumpul baik itu bersama dengan Keluarga, Kerabat
maupun Teman, dirasa dapat menyatukan kembali maupun menguatkan tali
silaturahmi diantara Mereka, ketimbang harus Belanja Baju maupun, yang
lainnya di Tempat Belanja Terbaik Kota
Madiun tiap bulan.
Bagi Mereka Masyarakat Kota, belanja Kebutuhan Pokok Sehari itu yang terpenting, sedangkan Belanja Pakaian, dan Kebutuhan lainnya
bisa jadi Kebutuhan Sekunder bahkan Lux bagi Mereka.
Itu sebabnya Matahari sebagai Tenant Department Store selalu ngeluarin Discount atau Promo tiap
harinya, untuk menarik Pembeli. Dengan Discount hingga 70%, Buy 1 Get 1 Free,
hingga Special Offering selalu menjadi
senjata bagi Pihak Manajemen.
Sehingga Para Pembeli akhirnya menganggap bahwa Departement Store ini, Recommended
sebagai Department Store, yang menjual Pakaian Murah di Kota Madiun.
Gerai Toko Yang Tampak Penuh Di PCC Ponorogo
Sebaliknya Masyarakat
Kota Ponorogo, lebih senang untuk belanja baik Itu Kebutuhan Pokok maupun
Pakaian.
Nongkrong maupun Nyangkruk di Tempat NgeHits, sacara garis besar bukan merupakan
Budaya (Kultur) Masyarakat Kota.
Itulah, yang menyebabkan beberapa Tenant Pakaian di Mall
ini (PCC - Ponorogo) tetap mempertahankan
Eksistensinya.
Demikianlah Kiranya Opini, yang terbentuk.
Demikianlah Kiranya Opini, yang terbentuk.
Ngepas di sini bukan dalam istilah Postif melainkan
Negatif.
Mau dibilang Mall ini seperti Cilandak Town Square (Citos),
Surabaya Town Square (Sutos) hasil akhirnya Wanna Be, yang Gagal Total.
Mau dibilang Mall ini punya konsep kaya The Park Solo, Mall Galaxy
Surabaya, atau minimal Kakaknya,
Sun City Sidoarjo pastinya masih jauh
dari harapan.
Boro - boro Kaya Mereka, beberapa Penyewa (Tenant)nya
saja, tiba – tiba Tutup secara mendadak.
Kami juga mengakui untuk Kelas Mall Lokal/ Daerah sulit untuk menggaet Penyewa (Tenant) Berkelas, namun setidaknya Penyewa (Tenant) dalam sebuah Mall diharapkan tidak tutup, apalagi dibiarkan terbengkalai kosong dalam waktu lama.
Sepertinya Pihak Manajemen harus memikirkan solusinya
bagaimana Mall ini tidak dapat dikatakan
(terlepas) sebagai Mall Ngepas dengan
Tenant, yang serba Ngepas, serta mampu Eksis sebagai Icon Baru di Kota Madiun.
Demikianlah Beberapa Alasan, yang Kami buat.
Semoga Pihak
Manajemen untuk kedepannya dapat memikirkan solusi bersama terkait bagaimana Mall ini
dapat Eksis untuk dapat tetap dicintai oleh Pembelinya.
Berusaha untuk menaikkan Citra Mall ini menjadi hal tepat.
Di mana Kami rasa dari hari ke hari Mall Sun City Madiun, makin tenggelam dalam menentukan Eksistensinya ...
BacaRekomendasi - Belanja
BacaRekomendasi - KulinerMadiun
Kembali : ARTIKEL
Terkini Indonesia
Terbaik Indonesia
Travelling
Kita