CONTRIBUTOR
PANGKI PANGLUAR
Peristiwa Trending Topic 2016
Beberapa Peristiwa mewarnai Perjalanan Kita selama setahun ini.
Beberapa Prestasi telah ditorehkan oleh Bangsa Indonesia dalam mencapai Sebuah Keberhasilan, namun Banyak Pula, yang memicu Konflik diantara Kita ...
Beberapa Prestasi telah ditorehkan oleh Bangsa Indonesia dalam mencapai Sebuah Keberhasilan, namun Banyak Pula, yang memicu Konflik diantara Kita ...
Berikut Kami Hadirkan
Peristiwa Trending Topic 2016
Yang Kami himpun dalam berbagai Sumber ...
Keberhasilan Kepolisian
Republik Indonesia (Polri) dalam
melumpuhkan Aksi Teror Bom Sarinah, 14 Januari 2016 patut Kita apresiasi.
Pasalnya bukan hanya
Mereka, Peran Rakyat Indonesia,
yang ikut andil bahu membahu dalam membantu tugas Kepolisian, juga patut diberi acungan jempol.
Seakan Mereka tidak takut mati, dan akhirnya malah
Upload, dan Tulis Status Aksi tersebut di Sosial
Media.
Dimulai dari Pembicaraan, tentang Seputar Bom Sarinah, hingga Pembicaraan yang enggak jelas, tapi
masih dalam 1 Konteks.
#KamiTidakTakut sempat menjadi Trending Topic Dunia, disusul #GagalFokus, Effect dari Beberapa Netizen, yang mengalihkan
perhatiannya kepada Para Polteng Gaya
dengan Kaos Turn Back Crime Mereka, yang
lagi baku tembak dengan Pelaku Terorisme
di Sarinah Thamrin ...
Kematian Wayan Mirna Salihin, pada tanggal 6 Januari 2016,
cukup mengalihkan perhatian Publik, khususnya di bidang Penegakan Hukum.
Pasalnya dari Kematian Wayan Miran Salihin, sebelumnya tidak ditemukan alat bukti (Evidence),
yang kuat menyatakan bahwa Jessica
Kumala Wongso sebagai Pelaku
Pembunuhan.
Masing – masing Pihak saling beragumen, baik dari Pihak Korban, maupun Pihak Jessica, yang diduga sebagai Pelaku Tunggal, disebabkan Ia yang
memesan Kopi Racun Sianida ...
Akhirnya, setelah hampir sebulan sejak kematian Wayan Mirna Sahilin, tanggal 29 Januari 2016, Jessica ditetapkan sebagai Tersangka.
Yang menjadi heboh adalah Persidangan Jessica, yang berjalan alot.
Masing – masing Pihak, dan Pendapat Para Ahli mewarnai Persidangan ini.
Ibarat Sinetron pantes, jika disebut Sinteron Stripping atau mungkin Novel Tebal Misteri Karya Agatha Christie, Alfred Hitchcock, minimal Komik
Detective Conan, yang pengungkapannya sulit untuk dibuktikan ...
Proses Persidangan ini, begitu pelik, tanpa tahu kapan
berakhirnya ...
Terlebih beberapa Stasiun
Berita Televisi, meliputnya secara langsung (Live) dengan Waktu Persidangan, yang bisa 12 Jam penuh, atau setengah Hari ...
*Moga – moga Masyarakat Indonesia jadi Cerdas Hukum ...
Dari Kasus ini beberapa Meme, Produk Kopi Lokal
dengan Label Jessica, cukup mewarnai
Pemberitaan di Lini Massa Twitter,
dan Facebook.
Menariknya lagi Kasus
Pembunuhan ini, juga masuk sebagai Salah
Satu Kasus Pembunuhan Misterius, yang dicatat di Wikipedia ...
Jessica Kumala
Wongso, akhirnya
dijatuhi vonis pidana penjara selama 20
tahun, pada tanggal 27 Oktober 2016.
Namun Keputusan ini belum tetap (Incraht).
Kita tunggu Saja Persidangan terhadap Banding, dan Putusan Kasasi Jessica,
di tahun mendatang ...
Masuknya Pembalap
Indonesia, diajang Formula 1 (F1), cukup menjadi kado yang ditunggu.
Setelah mengalami Perjuaangan, yang panjang akhirnya Rio Haryanto berhasil memasuki ajang Formula 1 bersama Tim Manor Racing.
Hal ini pastinya juga menjadi Kebanggaan Bagi Bangsa Indonesia, karena sebelumnya Indonesia tidak pernah masuk dalam Kejuaraan Balap Bergengsi ini.
Beberapa Pihak mulanya, baik dari Pemerintah maupun BUMN Terkait
mendukung Rio Haryanto, dalam
memuluskan jalannya di Formula 1.
#RioHaryantoF1 sempat menjadi Trending Topic, yang mana Netizen Mancanegara juga mendukung Perjuangan Rio untuk berlaga di Kejuaraan Balap ini.
Laga Seri Pertama
Rio di Formula 1 (F1), terjadi pada tanggal 20 Maret 2016.
Namun sayang, Karier
Rio di Formula 1, tidak semulus,
yang dikira ...
Akhirnya Sponsor
Utama Pertamina, menghentikan Pendanaannya untuk Pembalap Indonesia ini.
Begitu juga dengan ketidakkonsisten Pemerintah, di bawah Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), menjadi sebab
dihentikannya Pertandingan Formula 1
(F1), yang hanya bertahan di 12 Seri.
Seandainya saja Pemerintah,
dan Elemen Terkait dapat mendukung
sepenuhnya Rio dalam masa Uji Coba (Trial and Error), pasti akan lebih baik ...
Memasuki Pertengahan
Bulan Agustus, Dua Kasus Arcandra
Tahar, dan Gloria Natapraja,
cukup mewarnai Pemberitaan di Lini Massa Twitter.
Hebohnya Kasus ini disebabkan Masalah Status Dwi Kewarganegaraan Seseorang, yang dipertanyakan.
Arcandra Tahar, dan Gloria Natapraja Hamel adalah contoh Kasus terhadap lemahnya Sistem
Kita mengenai aturan Dwi Kewarganegaraan,
yang menyebabkan Pemerintah kecolongan
dalam hal ini.
Akibat dari Kasus ini adalah Pencabutan Jabatan Arcandra Tahar sebagai Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), dan Ketidakikutsertaan
Gloria Natapraja Hamel, sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), saat Pengibaran Bendera di Istana
Negara, 17 Agustus 2016.
Dimana, akhirnya : Pemulihan
Kewarganeraan Indonesia, Arcandra
ditindaklanjuti dengan menjabatnya Ia sebagai Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), dan Ikut sertanya Gloria
saat Pengibaraan Bendera Pusaka,
sore hari, 17 Agustus 2016.
Haruskah Status Dwi Kewarganegaran dipertanyakan, ketika Nasionalisme itu ada di Hati
Mereka ?
Kemenangan Tim
Ganda Campuran Bulutangkis Indonesia, Tontowi
Ahmad, dan Liliyana Natsir, di Olimpiade Rio De Janeiro sempat menjadi
Pemberitaan Netizen di Sosial Media.
Pasalnya Kemenangan ini menjadi Kado Terindah Bagi Bangsa Indonesia, yang merayakan Kemerdekaannya, tepat di Malam 17 Agsutus 2016.
Kemenangan ini juga mengembalikan Tradisi Memperoleh Medali Emas, untuk Cabang Olahraga Bulutangkis, yang mana di Olimpiade Sebelumnya (London,
Inggris - 2012), Indonesia gagal
memperoleh Medali Emas.
Kemenangan hingga Kepulangan Tantowi – Liliyana ke Indonesia, bertengger menjadi Trending
Topic, di Pertengahan hingga Akhir Bulan Agustus.
Banyak Para Netizen, yang juga mengabadikan Moment Kepulangan Pahlawan Olahraga ini di Sosial Media Mereka.
Pilkada DKI Jakarta, dan Pidato Kontroversial Ahok, di Kepulauan
Seribu, tanggal 26 September 2016, lalu menjadi Konflik Perbincangan
Terlama oleh Para Netizen di Sosial Media hingga saat ini.
Keduanya bisa mempunyai benang merah, yang sama hingga berujung SARA, dan Rasis, ketika Pidato Calon Gubernur Petahana DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
di Kepulauan Seribu, menyinggung
soal Pemilihan Dirinya dengan mengkaitkan
Surat Al Maidah Ayat 51.
Ahok dinilai melakukan Penistaan Agama, dan melanggar Hukum.
Hal ini yang menjadi Konflik
Pertentangan Antar Agama, yang berujung SARA, dan Rasis, namun tetap dibumbui
oleh Politik terkait Pilkada DKI Jakarta.
Padahal Kita tahu Pilkada
DKInya saja masih di tahun 2017 mendatang ...
Diantara Calon
Gubernur DKI Jakarta lainnya juga kena dampak oleh Para Haters (Pendukung) Ahok, dari Effect Menurunnya
Suara Ahok Akibat Kasus Penistaan Agama ini.
Terutama Agus H.Yudhoyono, yang dinilai belum siap untuk nyalon DKI – 1, sampai isu lainnya, yang mewarnai Seputar Ahok dan Pilkada.
Termasuk Aksi
Damai 411, dan 212, yang
menuntut segera Proses Hukum terhadap
Kasus Penistaan Agama, yang
dilakukan oleh Ahok.
7. Dimas Kanjeng Dan Gatot Brajamusti
Akhir September, dan memasuki Bulan Oktober 2016, Publik
digemparkan dengan Kasus Dua Tokoh,
yang dianggap menjadi Penasehat
Spiritual oleh Para Selebrita
Indonesia, tetapi ternyata terlibat dengan masalah Kejahatan.
Dimas Kanjeng, dan Gatot Brajamusti, paling banyak menjadi Pemberitaan di Sosial Media pada Bulan itu.
Terutama tindak tanduknya, yang melibatkan Selebrita, dan Tokoh Masyarakat Indonesia, mulai dari Dr. Marwah Daud Ibrahim, Elma
Theana, hingga Reza Artamevia.
Dimas Kanjeng terjerat Kasus Pembunuhan terhadap Anak Buahnya, yang disebut Sultan, dan Penggandaan Uang, yang Videonya
dalam melakukan Tindak Kejahatan
Penggandaan Uang sempat menjadi Viral di Youtube.
Gatot Brajamusti terjerat Kasus Narkoba, Kepemilikan
Senjata Api Ilegal hingga Pesta
Spiritual Seks, yang terjadi di Padepokan
milik AA Gatot Brajamusti.
Masihkah Masyarakat
Indonesia percaya di tahun mendatang, dengan unsur Klenik, berbalut Religi, dan Spiritual ?
Konflik diantara Netizen terhadap masalah Kasus Penistaan Agama semakin meluas.
Bukan hanya diantara Anak Bangsa, yang berbeda Agama, namun yang seAgama (Islam) juga menimbulkan Perbedaan Pendapat.
Masing – masing Netizen,
banyak yang mengungkapkan masalah ini di Lini Sosial Media Mereka.
Akhirnya banyak yang saling Adu pendapat dengan mengeluarkan
Ujaran Kebencian (Hate Speech), hingga Unsur yang berbau Provokatif, dan SARA.
Padahal Kita tahu bahwa masalah SARA cenderung RASIS,
dan menjadi masalah Sensitif.
Hal ini dibuktikan dengan Pernyataan Trump saat Kampanye,
dan Kemenangannya sebagai Presiden Amerika Serikat, yang berakhir
rusuh.
Posisi Facebook di
Rangking Alexa Indonesia, anjlok di Posisi Ke 13, setelah beberapa Ahli berpendapat bahwa Facebook merupakan Media Paling Jahat, sebagai Alat
Pengadu Domba diantara Para Cyber
Troopsnya ...
Konflik, yang berkelanjutan ini tidak
dapat dibiarkan hingga akhirnya menimbulkan Perpecahan Antar Bangsa, dan Sesama
Muslim.
Ribuan Ulama
Indonesia sepakat
untuk menuntut Segera Proses Hukum Kasus Penistaan Agama oleh Ahok, dengan melakukan Aksi Damai.
Via : http://www.kabarmakkah.co
Aksi Damai tanggal 4
November 2016, berlangsung baik, hanya saja sesudah Maghrib, aksi ini sempat ricuh.
Begitupula dengan Aksi
Damai 2 Desember 2016, yang pastinya buat Kita merinding, melihat Jutaan Umat Muslim Indonesia, bersatu
padu untuk menyuarakan Hati Nurani
Mereka, Hati Nurani Rakyat, yang
menuntut Sebuah Keadilan dari Kasus
Penisataan Agama Oleh Ahok.
Namun di tengah Aksi Damai itu ada beberapa Netizen, yang sengaja mengalihkan perhatiannya
pada hal lain, namun masih Seputar Aksi
Damai.
Mulai dari Jaket
Bomber, yang dipake oleh Pak Jokowi
saat Konferensi Pers, tanggal 4 November 2016 Malam Hari, terkait Seputar Aksi Damai 411 hingga Penampakan Polteng, Wiro Sableng, dan Payung Biru, yang lagi – lagi Jadi Trending Topic hingga akhirnya Gagal
Fokus di Aksi Damai 212.
#AksiDamai411, #AksiSuperDamai212, #JaketBomberJokowi,
dan #GagalFokus sempat menjadi Trending Topic di Sosial Media ...
9. Pengibaran Bendera China Dan Masuknya Tenaga Kerja
Asing China Ilegal Di Indonesia
Via : http://radaronline.id
Memasuki Akhir
November 2016, Seputar Pemberitaan
Pengibaran Bendera China di Indonesia, menjadi Trending Topic.
Pasalnya Pengibaran,
yang dilakukan di Beberapa Wilayah Indonesia
(Maluku, Kepulauan Seribu, Bali, Papua, Sulawesi), dilakukan tanpa Izin
dari Pihak Pemerintah (Ilegal).
Pengibaran Bendera
ini dilakukan oleh
Para Pekerja Asing China Ilegal
dengan Paspor, dan Visa Turis, yang secara otomatis
telah merongrong Kewibawaan Pemerintah,
dan Kedaulatan Negara Republik Indonesia.
Tak tanggung – tanggung mulai dari Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo,
hingga Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri, angkat bicara.
Bahkan Hanif Dhakiri,
Menteri Tenaga Kerja, sempat
melakukan Inspeksi Mendadak ke Sulawesi,
dan Bogor.
Di sana ditemukan Tenaga
Kerja Asing China Ilegal.
Kita berharap Permasalahan ini dapat segera dituntaskan
oleh Pemerintah Republik Indonesia (R.I).
10. Fenomena Om Telolet Om
Di Akhir Tahun ini, kehadiran Fenomena Om Telolet Om cukup menggemparkan Dunia, dan buat
Orang Indonesia bangga.
Fenomena Om Telolet
Om, menjadi Trending
Topic, dan menghiasi Pemberitaan di Sosial Media (Instagram,
Facebook, Twitter, hingga Path).
Tak tanggung, beberapa Masyarakat Dunia, mulai dari Para
DJ Dunia coba Meremix Klakson Om Telolet Om dalam bentuk Musik.
Via : https://www.instagram.com/
Fenomena, yang bermula dari Sekumpulan Anak Kecil, yang menunggu Bis melewati Mereka, hingga akhirnya Bis membunyikan
Klakson dengan Suara Telolet, memang begitu unik.
Sebenarnya hal ini telah dilakukan lama, namun baru menjadi Fenomena kini, berkat banyaknya Netizen, yang mengupload keseruan ini, via Sosmed Mereka.
Fenomena ini juga mengalahkan Fenomena Tahu Bulat, Para Emak Lampu Sen, hingga Tantangan Bagi Mahmud, dan Pahmud dalam #KelarHidupLoe !
Link :
https://www.google.co.id/trends/
https://www.facebook.com
https://twitter.com/
https://www.instagram.com/
https://www.youtube.com
Kembali : BERITA
Terkini Indonesia
Terbaik Indonesia
Travelling
Kita