CONTRIBUTOR
PANGKI PANGLUAR
Mahalnya Harga Cabe -
Ini, Yang Biasa Disiasati
Oleh Para Emak Di Indonesia !
Menurut Data dari Sistem
Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok di Jawa Timur “Siskaperbapo”, yang diambil tanggal 10 Januari 2017, Harga Cabe
di Pasar Besar Madiun saja berkisar
antara Rp. 40.000,- - Rp. 95.000,- / Kg-nya
Itu belum termasuk Harga Cabe di Banyak Daerah Indonesia lainnya ...
Bahkan harganya ada yang tembus Rp. 110.000,- / Kg untuk Cabe Rawit.
Makin ajib pedes aja nih harga Cabe !
Makin ajib pedes aja nih harga Cabe !
Pantes aja Istri,
Minggu Kemarin, pas beli Cabe Rawit,
di Mbok Sayur Langganan dengan harga
Rp. 6.000,- , cuman dapet 10 Biji Cabe
Rawit.
Jika dibagi, harga perBijinya jadi Rp. 600,- , pastinya
lebih mahal dari Tahu Bulat, yang
harganya cuman Rp. 500,- dan dijual secara dadakan pula oleh Para Mamang, Si Penjual Tahu Bulat.
Bagi Kamu,
yang notabenenya
Para Emak (Mama) Muda “Mahmud”, maupun Kamu, yang emang punya usaha di bidang Kuliner, hal ini pasti buat Kamu Pusing
Tujuh Keliling Kepala Barbie !
Di mana Kamu
harus putar otak bagaimana untuk
mengolah Kuliner dengan uang, yang nggak
seberapa Pemberian Suami, tetapi Kenikmatan Mereka (Suami, dan Anak Kamu) dalam Menikmati Kuliner Khas Indonesia, yang sebagian besar pake Bumbu Cabe,
tetap terpuaskan.
Atau minimal bagi Kamu,
yang punya usaha di bidang Kuliner, Buka Warung, maupun Catering sejenisnya, pasti putar otak juga agar Pelanggan jadi
nggak kabur, lantaran Masakan Kamu, tetap ada Cabenya, dan berasa Pedes nggak hambar ...
Nah untuk itu, mungkin Tips Berikut Ini bisa Kamu contoh !
Tips yang biasa sering dilakuin oleh Kebanyakan Para Emak di Indonesia,
dalam menghadapi Fluktuatifnya harga
Cabe, ketika Mahal.
Terlebih hingga kini, belum ada Solusinya dari Pemerintah !
Terlebih hingga kini, belum ada Solusinya dari Pemerintah !
Daripada Uang Kamu,
nanti hanya habis buat beli Cabe,
Berikut Kami Hadirkan
Mahalnya Harga Cabe -
Ini, Yang Biasa Disiasati
Oleh Para Emak Di Indonesia !
Harga Cabe memang naik, tetapi nggak
semuanya jadi mahal. Contohnya aja ada Cabe
Biasa, yang berada di kiasaran rata – rata sebagai Cabe termurah.
Nah sebagai Mommy,
yang cerdas Kamu bisa tuh ganti Cabe Rawit, yang harganya makin Pedes aja, dengan Cabe Merah Biasa, Keriting,
maupun Hijau.
Lagipula Sah – Sah aja, asal bukan “Cabe - Cabean”
Memang untuk tingkat kepedesan, pastinya lebih pedes Cabe Rawit, kemana - mana, tapi bisa
Kamu coba deh, dengan menambahkan jumlahnya untuk dijadikan Bumbu bagi Masakan Kamu.
Umpama :
Kalau Bumbu Cabe
Rawit untuk Rasa Pedas butuh 10 Biji, di Cabe Biasa, Kamu bisa
pake 40 Biji.
Lalu Kamu uleg tuh Cabenya pake Cobekan.
Kalau Kamu
berasa keringetan, dan agak pedih di mata, dapat dipastiin Formula Pengganti (Substitute)
antara Cabe Rawit dengan Cabe lainnya berjalan dengan
sempurna ...
Oh iya satu lagi, berdasarkan Informasi, baru – baru ini
di Daerah Magelang, Jawa Tengah dikembangkan
Cabe Dragon, yang punya harga jauh
lebih murah, namun tetap sepedes Cabe
Rawit.
Infonya Cabe ini merupakan Perkawinan Silang antara Cabe
Tiongkok (China), dengan Cabe Rawit Asli Indonesia.
Hasilnya Punya Ukuran yang gede alias Bangkok,
dengan rasa Pedes sepedes Cabe Rawit.
Ini jadi Solusi banget buat Kamu, Para Emak di Indonesia
untuk berburu Cabe Dragon, yang
kabarnya baru dijual di Daerah Magelang, Jawa Tengah sebagai antisipasi Makin Pedesnya Harga Cabe ...
Harga Cabe memang naik, tetapi ini bukan
nggak ada solusinya untuk buat Anggota
Keluarga Kamu, tetap Cinta dengan Masakan, yang Kamu buat ...
Kayanya Metode Mamang Si Penjual Tahu Bulat, yang menjual Tahu dengan Bumbu Saus
beserta MSGnya, yang seabrek bisa atau mungkin biasa diterapin
oleh Para Emak di Indonesia, dalam menghadapi mahalnya
harga Cabe ...
Tips beli Saos
Curah Botolan, maupun Bumbu Pedes Jadi lain, yang biasa
dijual di Pasar, bisa jadi Solusi
Kamu ...
Makanan tetep pedes,
dapur tetap ngebul, serta
pastinya Suami, dan Anak Kamu, tetap cinta mati dengan Masakan, yang Kamu buat ...
Bukan rahasia lagi, banyak diantara Para Emak maupun Para
Pebisnis Kuliner di Indonesia,
yang mencampur (oplos) Cabe, saat Harga Cabe sedang Mahal.
Padahal Kita sama - sama tahu, mahalnya harga Cabe
pastinya akan berdampak ato mempunyai Efek Domino mengurangi biaya pengeluaran lainnya ...
Contohnya aja :
Bagi Para Emak,
pastinya mengurangi jatah minimal beli Bedak
maupun Kosmetik buat mejeng,
saat beli Sayur.
Hal ini disebabkan mahalnya Harga Cabe ...
Bagi Para Pebisnis
Kuliner, pastinya mengurangi Jumlah Beli
Bahan Makanan lainnya, yang secara otomatis akan mempengaruhi Rasa Masakan.
Untuk itu Metode
Mencampur (Oplos), biasa disiasati oleh Para Emak di Indonesia.
Caranya :
Bisa dioplos antara Cabe
dengan Cabe sejenis, lalu dicampur
aduk antara Cabe Rawit Seger, dengan
Busuk.
Bisa dioplos antara Cabe
dengan Cabe lain, lalu dicampur aduk
:
- Cabe Rawit Seger, dengan Cabe Biasa/ Merah/ Keriting/
Hijau Seger,
- Cabe Rawit Seger, dengan Cabe Biasa/ Merah/ Keriting/
Hijau Busuk,
- Cabe Rawit Busuk, dengan Cabe Biasa/ Merah/ Keriting/
Hijau Busuk.
Maupun antara Cabe dengan Bumbu jadi lain, lalu dicampur
aduk :
- Cabe Rawit/ lainnya Seger, dengan Saus/ Saus Curah/ Msg
Seabruk,
- Cabe Rawit/ lainnya Busuk, dengan Saus/ Saus Curah/ Msg
Seabruk.
Tinggal Kamu pilih aja, mana yang paling tepat !
Kalau Kamu Takut Nyampur (Ngoplos), terutama antara
Cabe dengan Bumbu jadi lainnya, ada baiknya Kamu beli Cabe Busuk untuk mengatasi mahalnya harga Cabe.
Alasannya Kalau salah metode bisa bahaya (berabe), yang
berakibat (efek) langsung bagi Kesehatan Keluarga Kamu.
Minimal diantara Anggota
Keluarga jadi sering Buang Air Besar
(BAB) ke Kamar Mandi, akibat efek Bumbu
Cabe Oplos, yang salah Formula dalam Makanan tadi.
Hal ini dimungkinkan, karena Bumbu Cabe, yang dioplos dengan Bumbu jadi lainnya,
sedikit banyaknya mengandung Unsur Kimia.
Dimana jika salah Formula, akan berdampak ke Kesehatan, minimal Perut Kamu ...
Daripada ngoplos lebih baik beli Cabe Busuk sekalian tanpa Unsur Kimia.
Lagipula Kamu, masih bisa pilih – pilih mana yang baik
untuk Kamu uleg, dan dijadiin Bumbu
Masakan Kamu.
Biasanya Para
Pedagang Pasar, menyediakan Cabe
mana, yang hampir Kadaluarsa/ Expired
alias mau Busuk.
Ini biasa diterapin oleh Para Emak, dan Pebisnis
Kuliner di Indonesia untuk
mengatasi Mahalnya Harga Cabe.
Akan tetapi nggak mau beresiko untuk Ngoplos
dengan Bumbu Jadi lainnya, yang
berakibat pada Kesehatan, dan
ditinggal Pelanggan, lantaran salah Formula dalam Mengoplos ..
Sebagai Perasaan
Bersalah Pemerintah, akibat hingga
saat ini belum dapat mengatasi Fluktuatif
Mahalnyanya Harga Cabe di Pasaran, Pemerintah
di bawah Perum Bulog sering
ngadain Operasi Pasar.
Memang Faktor mahalnya Harga Cabe, bukan semata – mata Kegagalan Pemerintah dalam mengendalikan Harga,
namun bisa juga karena Faktor Cuaca
Ekstrim, yang berakibat Gagal Panen.
Namun tetap aja Pemerintah
sebagai Pihak, yang bertanggung
jawab untuk mengendalikan harga, pastinya punya rasa bersalah.
Maka dari itu, diadain Operasi Pasar.
Di Operasi Pasar
ini, otomatis harganya jauh lebih murah, karena biasanya dijual memang untuk
kebutuhan Rakyat, yang stress dengan meningkatnya beberapa harga
Komoditas Bahan Pokok, termasuk Cabe.
Lagipula Operasi
Pasar, juga sering dilakuin bebarengan dengan Inspeksi Mendadak (Sidak)nya
Kepala Negara, maupun Pejabat Terkait (Menteri, Gubernur, Bupati, Walikota, dan Pejabat Bulog),
untuk memantau Perkembangan Harga Kebutuhan Pokok, yang melonjak di beberapa
Pasar.
Hal ini tepat banget untuk diikuti oleh Para Emak Indonesia maupun Kamu, yang punya Bisnis Kuliner.
Karena biasanya Operasi
Pasar, terlebih Inspeksi Mendadak
Para Pejabat ke Pasar Induk
Tradisional, membuat harga Komoditas
Bahan Pokok jadi murah sesaat.
Lantaran takut
atau mungkin pencitraan biar dikate
sukses mengendalikan Harga Komoditas
Bahan Pokok.
Di mana, biasanya Kamu harus antre untuk mendapati
barang Kebutuhan Makanan Pokok, yang
sedang mahal harganya.
Sering denger, dan Update
Baca Berita, Sosmed Twitter, dan
Facebook pastinya jadi hal tepat !
Demikian Semoga Tips Ini Bermanfaat !
Kembali : ARTIKEL
BacaRekomendasi - Kuliner
BacaRekomendasi - Belanja
BacaRekomendasi - KulinerMadiun
Terkini Indonesia
Terbaik Indonesia
Travelling
Kita