Via :http://blog.jobsmart.co.id
CONTRIBUTOR
PANGKI PANGLUAR
Jokowi Si Pemikat Hati
Tidak seperti Presiden Sebelumnya, jujur untuk menjadikan
Ia sebagai Presiden Indonesia, kali
ini, Saya menjadi ragu.
Apakah Pakde “Sapaan Pak Jokowi” dapat memimpin Negeri ini dalam lima tahun mendatang ?
Keraguan ini, mungkin bagi Saya ataupun, yang lainnya
juga bukan tanpa sebab.
Selain masih di bawah bayang - bayang nama besar Mbok De “Sapaan Megawati
Soekarnoputri” , dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan, yang mengusung Ia sebagai Presiden Republik Indonesia, langkah Jokowi untuk nyapres kala itu, sama
sekali nggak mengena di Hati Saya.
Terlebih ditakutkan hanya menjadi Boneka Kekuasaan bagi Segelentir
Orang, terutama sejumlah Partai, yang mengusung Ia sebagai Presiden R.I.
Pak Jokowi bagi Saya, mungkin hanya sebuah Fenomena !
Secara tiba - tiba melejit dengan Program Blusukannya,
tanpa Kinerja yang bisa dibilang belum terukur, ketika menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Itulah sebabnya Saya lebih memilih Prabowo Subianto dengan Koalisi
Merah Putih, yang dirasa lebih Mewakili, Mandiri, dan
telah bergerak jauh hari hingga ke akar rumput (Grass Roots), Rakyat Indonesia.
Namun ditengah Perjalanan Kini, keraguan yang mula - mula ada
kepada Presiden Indonesia Paling Akhir
ini, sedikit demi sedikit mulai berkurang.
Pribadi, yang ramah, dekat dengan Anak Muda (Walaupun Saya hanya melihat di Media), dengan segala Kreatifitas, dan Kemauan untuk berusaha, yang Beliau tunjukkan dengan Kerja Nyata untuk Kemajuan Indonesia Lebih Baik, menjadi Nilai Plus bagi Saya.
Sayapun makin simpatik dengan Beliau, di mana Beliau juga berusaha untuk menyatukan beberapa Pemimpin Bangsa, yang tengah sibuk, dan bergulat dengan Konflik Timur Tengah.
Sebut saja Presiden
Iran, Ayatollah Ali Khomaini,
dan Raja Saudi Arabia, Salman bin Abdul-Aziz Al Saud.
Kita kesampingkan dahulu Masalah ISIS, dan Konflik Suriah - Timur Tengah, tetapi, yang
jelas Para Pemimpin Negara Timur Tengah
ini, berusaha untuk menanamkan Investasinya di Indonesia.
Jelas, Peranan Indonesia,
mungkin dapat menyatukan Para Pemimipin
Bangsa ini. Berkutat dalam lingkaran Konflik
ISIS, dan Suriah maupun Timur Tengah, Peranan Indonesia sebagai Mediator
bagi Tempat Investasi diharapkan dapat
menghentikan itu.
Bisa dikata Indonesia menjadi Iklim Invetasi, yang baik,
dalam dua tahun terakhir ini, mau tidak mau berkat Kepemimpinan Jokowi.
Sikap Kebersahajaan Beliau saat
menemui Para Pemimpin Bangsa, yang
membuat Mereka tertarik untuk
menanamkan uangnya di Indonesia.
Ini yang menyebabkan Indonesia
di tahun ini, menjadi Negara Ketiga
Dunia, yang memegang Predikat sebagai Pertumbuhan Ekonomi Terbaik, setelah China, dan India.
Berkat Investasi dari Beberapa Negara Besar itu, yang
menyebabkan Indonesia diprediksi menjadi Negara yang lebih
Maju dari sebelumnya.
Logikanya Orang Baik pasti banyak Teman,
Orang Baik pasti banyak yang menolong, termasuk Beberapa Negara Ekonomi Kuat Dunia ingin menanamkan modalnya di Indonesia.
Jokowi menjadi Pemikat Hati bagi Para Pemimpin Dunia ...
Sayapun mulai jatuh hati dengan segala langkah Beliau,
yang Saya rasa Segala Langkahnya memang
memikirkan untuk Kemajuan Indonesia Lebih Baik !
Sekali lagi, Pidato Beliau, ketika menghadiri Forum
Masyarakat dan Mahasiswa Indonesia di Australia
beberapa waktu lalu, makin membuat Saya jatuh hati.
- Memikirkan Infrastruktur
di Papua, dengan Segala Pemerataan Pembangunan Daerah, termasuk
merampungkan Mega Proyek MRT – LRT Jakarta, dan Palembang secepat mungkin menjadi Point, kenapa Saya berbalik arah untuk mendukung Kebijakan Beliau, yang ditujukan untuk Kepentingan Rakyat Indonesia.
“ Urip Iku Mung Sawang Sinawang,
Mula Aja Mung Nyawang Sing
Kesawang ! ”
Mungkin sebagian dari Kita, termasuk Saya dahulu hanya
melihat tindak tanduk Beliau dari Sisi Negatifnya saja, tetapi jauh
dari itu Kita tidak memikirkan apa yang Beliau perbuat untuk Negara ini, agar
menjadi lebih baik.
Parahnya, Kita
hanya melihat, dan menghakimi Beliau
dari Sampulnya !
Kita hanya melihat Indonesia
sedang dalam masa menumpuk hutang untuk Pembangunan, sedangkan Kita memalingkan
suatu alasan, kenapa Negara ini harus berhutang ?
Infrastruktur Indonesia, yang dari dahulu tidak mengalami
Perubahan Signifikan, pastinya
memerlukan Biaya Pembangunan, yang
tidak sedikit.
Contohnya saja : Pembangunan MRT, yang memang memerlukan biaya besar. Misalnya : untuk Kompensasi Harga Tanah, Pemerintah harus mengeluarkan biaya Rp. 180 Juta/ meter, dari Pembangunan, yang tidak dilakukan dari dahulu.
Ibaratnya Kita ingin mempunyai Sebuah Rumah, tetapi secara Tunai apa
daya nggak kebeli, pastinya berhutang bukan ?
Jika, tidak berhutang, harga tanah pasti akan naik dari
hari ke hari, sehingga Kita menjadi benar tidak dapat memiliki Rumah, ketika Usia sudah
tidak Produktif lagi.
Kita harus percaya, setelah selesai, Beberapa Pembangunan Infrastruktur
Indonesia, yang memerlukan Biaya
Besar, sehingga Kita harus
berhutang, dengan Iklim Ekonomi, dan
Investasi, yang Kondusif, Negara ini
akan sanggup untuk melaluinya.
Itu sama saja, dengan cicilan KPR Kita, yang akhirnya lunas tahap demi tahap.
Kita hanya melihat, ketika Indonesia dicap Kekirian, Ke China - Chinaan, tetapi, ketika Beliau berusaha menjalin kerjasama dengan Para Pemimpin Negara Timur Tengah, tidak ada yang menyebutkan bahwa Beliau berubah haluan Kekananan, ke Arab - Araban ...
Padahal Kita tahu, bukankah Indonesia lahir dari
Keanekaragaman ?
Melalui Proses Akultutasi Budaya Dalam Perdagangan, Bangsa China, Arab, India, Pakistan telah ada di Nusantara ini sejak Zaman Majapahit, tetapi
nyatanya Kita tetap Indonesia !
Tidak ada yang bisa mengubah itu, walaupun berbeda - beda Kita tetap Satu Jua !
Via : http://news.liputan6.com
“ Tidak Ada Gading Yang Tak Retak,
Tidak Ada Manusia Yang Sempurna ! ”
Manusia itu tempatnya salah, dan
dosa.
Sebagai Manusia biasa, Beliau pastinya juga punya banyak kekurangan.
Kekurangan sebagai Pribadi
Jawa Sungkan “Ewuh Pakewuh” selalu berusaha
Balas Budi terhadap Orang, yang berjasa dianggap menjadi bumerang bagi Beliau.
Banyak, yang menyebutkan bahwa Ia, Kaki Tangan (Boneka)
dari Partai Politik Pengusung.
Ketidaktegasan Beliau terhadap Kasus Ahok, mungkin adalah salah satunya, kenapa Ia dicap sebagai Boneka Partai.
Tetapi jauh dari itu, Sebuah Kerja Nyata, pastinya telah
hadir pada Pemerintahan ini.
http://www.tribunnews.com
Kita sepertinya harus mendukung segala Kebijakan Terbaik dari setiap langkah Pemimpin Negeri ini.
Jika tidak Kita sebagai
Anak Bangsa, siapa lagi yang akan
mendukung ?
Hal ini sama yang dilakukan oleh Prabowo Subianto, yang dahulu menjadi Rival Politik saat Pilpres
2014.
Dalam Hubungan Bernegera untuk menjadikan Indonesia lebih
baik, Beliau akan selalu mengawasi Pemerintahan Jokowi, memberi masukkan, jika
dianggap salah dalam kebijakan, untuk Kemajuan Indonesia Lebih Baik.
Seharusnya Kitapun sebagai Anak Bangsa harus bersikap
demikian.
Sebab Saya yakini :
“Semua Orang, yang pernah
memimipin Negara ini,
sedikit banyaknya pasti akan memikirkan Rakyatnya”
Sebab dipundaknya terdapat amanat, dan Tanggungjawab Moral Besar, dalam
hubungan dengan Sang Pencipta (Khalik),
Allah SWT.
Itu sebabnya, Beliau, pasti akan berusaha untuk membuat
Indonesia lebih baik, sebab dihatinya Pasti Indonesia.
Dukung Langkah Kebijakan, yang dirasa baik, dan berguna
bagi Orang banyak.
Bersikap Kritis dengan Cara Konstruktif, tanpa aksi
Anarki, dan Makar apapun.
Biarkan Beliau bekerja, agar dapat lebih memikat hati Para Pemimpin Bangsa untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
Indonesia Lebih Baik !
Kembali : ARTIKEL
Terkini Indonesia
Terbaik Indonesia
Travelling
Kita