CONTRIBUTOR
PANGKI PANGLUAR
Ketika Bunderan Taman,
Tak Lagi Menjadi Taman ! ...
“ Kangen banget lihat Barisan
Burung Bangau berjejer
di Hijaunya Pematang Sawah, atau minimal
dengar Kicau Burung Bersuara Merdu menyambut Pagi, yang cerah
di Hijaunya Pematang Sawah, atau minimal
dengar Kicau Burung Bersuara Merdu menyambut Pagi, yang cerah
di Bunderan Taman, Serayu
Madiun,
jadi Rindu ½ Mati Rasanya ! ”
Penulis
Bunderan Taman dalam beberapa tahun belakangan
ini, memang nampak beda, bisa jadi nggak seperti dulu lagi ...
Coba saja Kamu
bandingkan dalam 5 tahun ke belakang !
Suasana Asri, dengan Pepohonan, yang rindang lambat laun mulai terkikis, dengan hadirnya
beberapa Tempat Hunian, Rumah Makan, Tempat Nongkrong, yang katanya Bisa Dibilang Asyik bagi Warga Kota
Madiun, hingga Kantor Instansi
Pemerintahan.
Ketersediaan Lahan
Pertanian, yang
menjadi Penghias, atau mungkin Sebagian Identitas kenapa Daerah
ini dinamakan Bunderan Taman,
sedikit demi sedikit mulai berkurang.
Taman memang sebuah
Kecamatan di Kota Madiun, dan Kantor Kecamatan itu, tepat berada di Bundaran Taman, akan tetapi banyak Warga Kota, yang beranggapan bahwa kehadiran Lahan Sawah, yang cukup luas dahulu, juga menjadi penanda kenapa Daerah ini dinamakan Bunderan
Taman.
Menurut Data, yang Kami kutip :
Pengurangan
Ketersediaan Lahan Pertanian di Kota Madiun selama
enam tahun terakhir mencapai 57 Hektar
dari total lahan produktif sebanyak 1.097
hektar menjadi 1.040 Hektar.
“Dari tiga kecamatan se Kota Madiun, laju penyusutan lahan terbesar berada di wilayah Kecamatan Manguharjo, yang digunakan
untuk pembangunan Pergudangan maupun
Perumahan, akan tetapi untuk Kecamatan Taman, wilayah, yang paling
banyak berkurang berada di Kawasan
Bundaran atau Sepanjang Jalan Taman
Praja” ungkap Agus Haryanto, Kepala Bidang Tanaman Pangan, Perkebunan dan Kehutanan Dinas Pertanian Kota Madiun.
Sumber :
http://rri.co.id/madiun/post/berita/342224/daerah/lagi_lahan_produktif_di_kota_madiun_terus_berkurang.html
Luas Area Pertanian, Yang Masih Tersisa
Di Sisi Kanan Dan Kiri Jalan Taman Praja - Bunderan Taman Serayu, Kota Madiun.
Memang Kita
tidak dapat memungkiri, dalam beberapa tahun belakangan ini, laju
investasi, yang masuk di Kota
Madiun tidak dapat dibendung, dan ini juga menjadi penyebab, kenapa harga
tanah di sekitar Daerah Kota Madiun
menjadi mahal.
Sehingga banyak Para
Pemilik Sawah, maupun Lahan
Produktif, yang menjual Tanah Mereka
untuk dijadikan Perumahan, Pertokoan, maupun Area Bisnis.
Terlebih Kita
juga tidak tahu seperti apa Rencana
Pengembangan Ke Depan, yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kota Madiun dalam melakukan Penataan Kotanya.
Akan tetapi, menurut hemat Kami, jika itu tidak dibarengi dengan memperhatikan Pembangunan, yang berkelanjutan serta menyertakan
Keseimbangan Lingkungan (sustainable development), bukankah akan
menjadi sia - sia ?
Hasilnya :
Banjir beberapa waktu lalu di Kota Madiun, bukan tanpa sebab.
Selain Faktor
Drainase, yang kurang baik, berkurangnya Ketersediaan Lahan Terbuka, juga menjadi Penyebab, kenapa Kota Madiun
sering dilanda Banjir belakangan
ini.
Bukan hanya itu,
Kamu juga akan jarang melihat Barisan Burung Bangau, yang kerap nangkring di Pematang Sawah, ketika musim hujan, maupun mendengar Kicau Burung Bersuara Merdu ketika melewati Daerah ini ...
Kamu juga akan jarang melihat Barisan Burung Bangau, yang kerap nangkring di Pematang Sawah, ketika musim hujan, maupun mendengar Kicau Burung Bersuara Merdu ketika melewati Daerah ini ...
Kondisi Seperti Ini, Makin Jarang Ada,
Saat Kamu Jalan Santai Minggu Pagi Di Bunderan Taman
Via : http://www.skyscrapercity.com/
Kondisinya juga menjadi 11/12, saat Kamu coba jalan pagi untuk sekedar menikmati Event Mingguan di tempat ini.
Berasa banget gerahnya, walaupun hanya Jalan Santai sebentar menyusuri Daerah Bunderan hingga Taman Praja di Pagi Hari, dijamin makin panas dengan berkurangnya Pepohonan Rindang di tempat ini.
Padahal Kita tahu
sebelum ada Car Free Day di Jalan Pahlawan, titik kumpul pertama Warga
Kota dalam Berolahraga, Berwirausaha, sekaligus Incip Kuliner ada di tempat ini.
Daerah ini, bisa jadi Perintis adanya Car Free Day Jalan Pahlawan ...
Tempat, yang seharusnya Asri, dan Sejuk secara perlahan,
dan pasti mulai berkurang, dan seakan punya kesan Gersang, dengan hadirnya Beberapa Pembangunan Hunian, Sekolah,
Tempat Usaha, maupun Kantor Pemerintahan, yang tak kunjung
rampung.
Bunderan Taman, memang tak lagi menjadi Taman ! ...
Pemerintah Kota harus mulai memikirkan Penataan Daerah ini, agar mampu bersinergi,
baik dari Pembangunan maupun Penataan Kawasan, yang terkonsep.
Tanpa harus melakukan Penebangan Pohon, maupun meminimalisir Ketersediaan Lahan Pertanian, yang digunakan untuk Keperluan Bisnis Semata.
Sebab sebagian dari Kita
pasti ada, yang rindu dengan Suasana
Bunderan Taman, lima tahun ke belakang, lalu.
Di mana dahulu, Beberapa
Penyelenggaraan Acara acap kali dilakukan di tempat ini.
Baik itu Jalan Santai,
Senam Bersama, hingga Event Olahraga lainnya.
Terlebih melihat Suasana
Padatnya Jalan Bunderan Taman Serayu, jujur, sekarang ini dirasa tampak kumuh, dengan Kehadiran Beberapa Tempat Nongkrong, yang katanya Asyik, makin memperparah suasana
daerah ini, sehingga tampak tidak asri lagi.
Kehadiran Tempat Usaha memang diperlukan, agar suatu Daerah mampu berdiri secara Mandiri, namun harus tetap memperhatikan
Pembangunan, yang berkelanjutan dengan menyertakan Keseimbangan Lingkungan (sustainable
development)
Sekali lagi Kita harus
bersama - sama memikirkan hal ini.
Agar Bunderan
Taman tetap Asri, tetap menjadi Salah Satu Titik Kumpul Favorit Para
Warga Kota, yang ingin menghabiskan waktu Mereka di Akhir Pekan.
Hingga akhirnya Kita
bisa berkata ...
Bunderan
Taman, tetap
menjadi Taman
...
Kembali : ARTIKEL
Terkini Indonesia
Terbaik Indonesia
Travelling
Kita