CONTRIBUTOR
PANGKI PANGLUAR
Siapa Bilang Madiun Kalah Kece !
Diantara direndahkan, dan dianaktirikan !
Sekiranya Gambaran
ini, yang terjadi pada Madiun ...
Sebuah Daerah
Kabupaten maupun Kota, yang
terletak di Barat Propinsi Jawa Timur.
Sehingga Beberapa dari Kita merasa wajar, jika Madiun
sedikit kurang mendapat perhatian, terhadap Pembangunan, yang menyangkut Potensi
Daerahnya ...
Propinsi Jawa Timur, mungkin hanya punya “Gerbangkertosusila” , yang
menghubungkan Kota Surabaya, dengan Sejumlah Daerah Penyangga, yang meliputi
: Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Sidoarjo, dan Lamongan,
Sehingga bisa Kita
sebut sebagai Daerah Metropolitan.
Tetapi, Madiun
?
Kami hampir jarang mendengar, bahwa Wilayah ini tergabung dengan Beberapa Kota di Jawa Timur, yang mempunyai Dampak
Berarti bagi Pembangunan Ekonomi di
Madiun ...
Sepengetahuan Kami,
seperti apa yang Kami kutip di Wikipedia
:
Jika Kamu
amati, dari Plat Mobil, yang
berinisial AE,
Madiun, hanya merupakan Daerah
Eks Karesidenan, terutama untuk Beberapa
Daerah di Bagian Barat Propinsi Jawa
Timur, yang meliputi : Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, dan Pacitan.
Selebihnya :
Madiun (terutama Daerah Kotanya), hanya merupakan Kota Menengah (Second City), yang setingkat di atas
Kawasan Perkotaan Kecil.
Link :
https://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Timur
Please Gan, Madiun Itu Bukan Bekasi !
Via : https://www.youtube.com/
Via : https://www.youtube.com/
Sehingga wajar !
Di Beberapa
Kesempatan, Kami sering
menjumpai Artikel Blog maupun Posting Sosial Media Para Netizen, yang
bernada “Nyinyiran”, dengan Bahasa,
yang terkadang, jujur sedikit merendahkan ...
Apa salah, Kami
sebagai Warga Madiun ?
Madiun, bukan Bekasi, yang kemana - mana, membutuhkan mobilisasi tinggi, karena
jauh dari Ibukota Jakarta, ditambah
dengan Tingkat Kemacetan Luar Biasa, menyebabkan jika Kamu menetap di Kota ini,
malas untuk ke Luar Rumah.
Madiun hanyalah Sebuah Daerah Lembah Sejuk dengan Beberapa Perbukitan di Beberapa Tempatnya,
Di mana Kotanya,
bisa dibilang Kota Menengah (Second
City), dengan Cakupan Wilayah,
yang tidak terlalu luas, namun cukup lengkap bagi Kami dari Segi Fasilitas,
dan Prasarana, yang ada.
Sedih saja !
Jika diantara Para
Netizen, yang memang mempunyai kenangan dengan Madiun.
Entah itu merupakan Putra
Daerah, atau sekedar mengenyam Pendidikan
di Kota Ini, ketika menetap di Kota Besar, berbalik arah dengan
menjelekan Kotanya.
Apa, yang membuat Mereka
jadi tidak mencintai Madiun ?
Secara Ikatan,
pastinya Beberapa diantara Mereka, sesungguhnya mempunyai kenangan
tersendiri dengan Madiun, bukan ?
Apa, karena Mereka
merasa sudah merantau di Kota Besar,
sehingga Mereka harus mencoba
melupakan Madiun sedemikian rupa ?
Menulis Hal,
yang sekali lagi, sama sekali tidak mendukung ke Arah Perubahan, yang baik, malah seakan punya kesan merendahkan.
Hal ini memang Kami
dapatkan di beberapa kesempatan :
Ada Beberapa Netizen, yang sengaja memposting Artikel pada Blognya, tentang Fenomena
Kehadiran Gojek di Kota Madiun.
Menurut Pendapat
Mereka dalam Penerawangan Bisinis (Semoga bukan Penerawangan Mbah Marijan !!!), untuk ke
Depannya, Perusahaan Startup Jasa Angkut Online ini, dinilai Kurang Berhasil, menjalankan Bisnisnya di Kota Madiun.
Informasi, yang dipaparkan memang ada
benarnya, namun sekali lagi Penyampaian
Bahasa, yang digunakan seakan punya
kesan merendahkan ...
Jujur membuat Kami
agak sedikit prihatin untuk membacanya !!!
Jika secara Realita, memang benar, bukankah
seharusnya dikemukakan dengan Penyampaian
Bahasa, yang baik, bukan ?
Apalagi Konteksnya, dibaca oleh Masyarakat Luas (Publik).
Terlebih, Ini juga
menyangkut Hajat Hidup Orang Banyak.
Di mana sebagian besar dari Kita memang membutuhkan Moda
Jasa Transportasi Online ini.
Dengan Terciptanya
Lapangan Pekerjaan, tentunya mempunyai Dampak,
yang baik buat Madiun itu sendiri !
Dari merasa dianaktirikan,
hingga direndakan, serta
Cara, yang tidak menerima adanya Perubahan ke Arah Lebih Baik, dan
cenderung “Konservatif”, mempertahankan Keadaan stagnan, yang
dianggapnya baik, menjadi salah satu alasan Kenapa, Kami membuat Artikel ini !
Berikut Kami Hadirkan :
Siapa Bilang Madiun Kalah Kece !
1. Tempatnya Bagi
Destinasi Kuliner Enak
Di Beberapa
Kesempatan, Kami sering mengulas
(review) Artikel, yang berkaitan dengan Tempat Kuliner di Madiun ...
Ya lagi - lagi Madiun, memang nggak bisa dipandang
sebelah mata untuk Kuliner Terbaiknya
...
Selain memang punya Rasa
(Taste),
yang lumayan Lezat, menjamurnya Tempat Nongkrong Asyik, Kafe maupun Resto NgeHits, dalam jarak beberapa ratus meter, bisa dikatakan : Banyak !
Pecel Sri Tanjung, Yang Cukup Jadi Otentik Made In Madiun.
Belum lagi menjamurnya Sentra Industri, hingga Warung
Traditional, seperti : Pecel, Brem, hingga Roti Klasik Khas Belanda “Bluder”,
yang seakan menjadi Otentik Made In
Madiun !
Wajar, bila Kami berpendapat
:
Bahwa Madiun, terutama Daerah Kotanya merupakan Salah
Satu Kota Destinasi Kuliner Terbaik Indonesia !
Thank's Babang Gojek, Pesenan Tahu Bulatnya Dah Nyampe !
Mungkin ini juga, yang menjadikan Alasan bagi Gojek,
berani untuk mengembangkan usahanya di Kota
ini :
Alasannya Sederhana :
Selain memang dalam Jarak
Beberapa Meter saja, ditemukan Tempat
Nongkrong Asyik, Kafe maupun Resto NgeHits,
Luasan Daerah, yang tidak terlalu luas pastinya
memudahkan Proses Delivery Gojek
melalui Fitur Go Food akan cepat
nyampai ke tangan Pemesan.
Terlebih, Kami yakin
:
Melalui Tim Ahli,
yang handal, Gojek, pastinya telah
melakukan Survey, dan Riset Pasar terlebih dahulu.
Hingga Kita
bisa berpendapat :
Apa, yang ditulis oleh Beberapa Netizen di Blog maupun
Sosial Media, terkait Fenomena Kehadiran Gojek di Kota Madiun : tidak selamanya benar !
2. Destinasi Wisata
Happening Ini Dapat
Membuktikan
Bahwa : Madiun Nggak Kalah Kece !
Bahwa : Madiun Nggak Kalah Kece !
“Kamu Nggak Perlu Jauh - Jauh
Lihat Kampung Warna Jodipan Malang,
cukup di Kampung Warna Jatijajar Kota Madiun saja
Madiun Pastinya Punya Destinasi Hutan Pinus Hits,
kaya di Cikole Lembang, Hutan Pinus
Nongko Ijo
pastinya buat Suasana Kamu tambah Instagramable
Ngapain Harus Jauh - Jauh ke Ubud Bali, Kalau hanya melihat Hamparan Sawah, atau Menikmati Sensasi Rafting,
cukup di Desa Wisata Brumbun - Madiun”
Penulis
Tak ubahnya seperti Daerah lain di Indonesia !
Memanfaatkan Sosial
Media, seperti : Instagram,
maupun Facebook, terhadap Daerah, yang dinilai mempunyai Potensi, namun kurang mendapat Perhatian dari Pemerintah, juga dialami oleh Madiun
!
Bersepeda Ke Dungus, Madiun
Via : http://www.polresmadiunkab.com
Coba Kita lihat bersama !
Potensi Alam, yang dimiliki oleh Wilayah Dungus, Wungu, Kare, maupun Kresek - Kabupaten Madiun, cukup mempesona bukan ?
Terlebih lokasinya, juga tidak terlalu jauh dari Kota Madiun.
Wajar saja, jika Setiap
Akhir Pekan (WeekEnd), maupun Hari
Libur,
Banyak Warga Kota
baik melalui Komunitas maupun Instansi Terkait, yang sengaja
melakukan Rute Perjalanan Sehat dengan
bersepeda menyusuri Daerah tersebut,
hingga di Grape, menjadi titik
kumpul, Mereka makan + sambil santai
bersama, selepas bersepeda ...
Jika ini digarap serius, mungkin hal ini, dapat mempunyai
dampak bagi Potensi Wisata Madiun
...
Sebab, jika Kami
boleh jujur : Hal ini mengingatkan Kami
akan Selokan Mataram.
Cukup jadi Legenda
bagi Para Turis, yang ingin coba
menyusuri Perjalanan Wisata Sejarah
Yogyakarta, dengan bersepeda hingga sampai ke Kota Yogyakarta.
Terlebih Madiun,
mempunyai Monumen Kresek, yang
menjadi sejarah Keganasan PKI - Madiun
1948, kenapa Potensi ini tidak
dimanfaatkan ?
Bersepeda, sambil mengenalkan Sejarah melalui Rute Perjalanan Mereka, menyusuri Wilayah Kota, Dungus, Kresek, Kare, lalu kembali lagi ke Kota
Madiun, bisa jadi Hal Seru bagi Mereka, yang belum pernah ke Madiun.
Melalui 3
Perjalanan, yang Kami lakukan,
menyusuri Destinasi Wisata Happening Madiun, Kami dapat mengatakan bahwa : Madiun,
memang nggak kalah Kece.
Tempat ini, Kami
dapat dari Beberapa Postingan Para
Netizen, melalui Foto Mereka di Sosial Media, terutama Facebook, maupun Instagram.
Lokasinya, yang memang dekat dengan Kediaman Kami, di Jalan
Kemiri, membuat Kami menjadi
penasaran untuk mengunjungi Destinasi
ini, yang katanya Instagramable.
Kamu, nggak perlu jauh ke Kota Malang, untuk melihat Kampung Warna Jodipan.
Bagi Kamu, Warga Kota, cukup di Kota Madiun, dengan jarak beberapa
ratus meter, beberapa rumah dengan tampilan warna - warni, serta Lukisan Tersendiri di Beberapa Temboknya,
Membuat Kami cukup
bangga dengan Kehadiran Kampung ini,
yang terletak di Jl. Jatijajar Gang III, Taman - Kota Madiun.
Insiatif Warga Sekitar Untuk Membuat Kampungnya Lebih Kece,
Itu Yang Membuat Kami Takjub !
Hebatnya lagi Insiatif Warga Asal Jatijajar, yang bernama Pak Aris menjadi Penggerak bagi Warga Sekitar untuk maju, dan memperbaharui Kampungnya dengan
Nuansa, yang bisa dibilang Kekinian.
Tanpa campur tangan Pemerintah
Kota, maupun Program CSR, yang
biasa dilakukan oleh Perusahaan,
maupun Instansi Terkait,
Mereka berusaha mengharumkan sebuah Jalan Kecil, yang
bernama Jatijajar.
Dari Kocek Pribadi, Mereka berusaha untuk memperindah rumah demi rumah, agar penuh
warna.
Ide Pertama Kali, mungkin berawal dari tempat lain, namun
Inisiatif Warga, yang ingin
menjadikan Kampungnya Terkenal, dan punya kesan layak jual,
Menjadi penanda bahwa : menumbuhkan Semangat Ekonomi Kreatif bisa dilakukan oleh Siapa Saja, dan tanpa mengenal Tempat
!
Asal Ada Kemauan, Pasti Ada Jalan !
Tempat, yang terlihat kumuh,
dapat dibuat semenarik mungkin, yang memang punya kesan “Layak Jual”.
Alangkah indahnya, Jika Pemerintah, Instansi Terkait,
hingga Perusahaan melalui Program CSR, dapat peduli dengan
keberadaan Kampung Warna ini.
Seperti : Penyediaan
Lapangan Parkir, dan Tempat Makan,
yang memang belum tersedia.
Sehingga Keberadaan Kampung Warna ini, bukan dinilai
hanya sekedar mengikuti Trend, hingga Eksistensi Kekinian itu tetap selalu ada ...
Alamat :
Jl. Jatijajar Gang III, Taman -
Kota Madiun.
Di Luar Kota Madiun,
Potensi Alam, dan Keindahan Madiun bisa dikatakan cukup
banyak.
Salah Satu, yang menjadi Destinasi Wisata Happening untuk saat ini adalah Keberadaan Desa Brumbun di Kecamatan
Wungu - Kabupaten Madiun.
Desa Wisata, yang lagi - lagi juga atas inisiatif Masyarakat Sekitar, menjadi Tujuan Alternatif untuk mengenalkan Alam kepada Putra - Putri
Anda.
Via : http://www.imgrum.org
Desa ini, juga cocok bagi Perusahaan, maupun Instansi Terkait, yang mengadakan Kegiatan Outbond untuk membina kekompakan diantara Para Karyawan.
Fasilitas Rafting, menyusuri Sungai di Sekitaran Desa, yang terkenal dengan Grojogan Cinta, hingga Selokan Irigasi buat Persawahan, yang airnya dapat dialiri dengan Ban Pelampung, sangat tepat untuk mengenalkan Alam kepada Buah Hati.
Terlebih, Hamparan
Hijau, dan Menguningnya Pematang
Sawah Irigasi mirip Subak di Bali, bisa Kamu susuri melalui jalan setapak, yang ada.
Kamu tidak perlu ke Subak, Bali atau minimal ke Panyaweuyan, Majalengka,
cukup ke Desa Wisata Brumbun, yang
menurut Kami memang tidak kalah Kece.
Belum tersedianya Lahan
Parkir, dan Infrastruktur Jalan,
yang memadai, seharusnya menjadi Perhatian
bagi Pemerintah, maupun Pihak Terkait, agar Potensi Wisata ini, dapat menjadi lebih
baik lagi.
Alamat :
Desa Brumbun, Kecamatan Wungu, Kabupaten
Madiun
Sekali lagi Destinasi
Happening
berikut ini juga tidak kalah Kece !
Jika, Kamu
pernah berkunjung ke Hutan Pinus Cikole
Lembang Bandung, di Nongko Ijo bisa
dikatakan mirip dengan Suasana Itu !
Destinasi Hutan Pinus, yang terletak di Kare, Kabupaten Madiun ini, sekali lagi membuktikan bahwa :
Keinginan Perhutani
bersama Warga Masyarakat, yang ingin
memperbaiki taraf perekonomian, melalui Potensi
Alam, yang ada,
Menjadi Faktor
Keberhasilan Hutan Pinus ini, hingga cukup dikenal di Kalangan Para Pecinta Fotografi, maupun Instagram.
Tentunya juga, tak lepas dari Peran Netizen, yang banyak mengupload Foto Keberadaan Hutan Pinus ini di Sosial Media Mereka.
Seandainya Lala Fest Ada Di Nongko Ijo, Pastinya Jadi Tambah Kece Gan !
Via : https://qubicle.id
Kami jadi membayangkan :
“Bagaimana jadinya, jika Hutan Pinus ini dibuatkan Event,
yang lebih MeNasional, terlebih MengInternational,
Semacam Lala Fest, di Daerah Cikole,
Lembang?”
Tentunya, nama Madiun
akan terasa lebih Kece, bukan ?
Secara Geografis,
Alam Madiun, dengan Bandung, memang mempunyai kemiripan.
Sama - sama merupakan Lembah pada Daerah Kotanya.
Jika Bandung
diapit oleh Pegunungan Tangkuban Perahu,
lain halnya dengan Madiun, yang
diapit oleh Gunung Wilis, dan Lawu.
Jadi wajar, jika secara Budaya (Culture), antara Orang
Madiun, dan Bandung mempunyai
kemiripan.
Sejak Zaman Dahulu,
Masyarakat Madiun mengenal adanya Budaya Dansa Dansi, yang turun temurun
berasal dari Para Tuan Tanah (Meener),
maupun Masyarakat Ningrat Sekitar,
yang bekerja di Perkebunan Tebu
milik Belanda.
Hal ini, juga sama, yang biasa dilakukan oleh Masyarakat Ningrat Bandung, yang
bekerja di Perkebunan Teh milik Belanda.
Mereka bersama Masyarakat Sekitar, sering melakukan Pesta Budaya Dansa Dansi Khas Nonik
Belanda.
Edisi Nongkrong Di Tempat Asyik At Trapesium Cafe - Kota Madiun
Jadi nggak heran, jika Budaya Kongkow, yang marak dilakukan oleh Anak Muda Madiun, pada dasarnya berasal dari Budaya Dansa Dansi, yang terjadi secara turun temurun.
Namun, kini Budaya itu secara perlahan digantikan oleh Budaya Cangkruk (Nangkring), yang memang
dikenal lebih guyub, dan mengIndonesia.
Sebab mau tidak mau Madiun,
juga terpengaruh oleh Unsur Budaya
Yogyakarta, dan Jawa Tengah,
terutama Solo, tempat di mana Budaya Cangkrukan pertama kali berasal.
Jika, Kamu
dapati Tempat Nongkrong Asyik, yang
menjual Konsep Warung Angkringan Moderen,
di Beberapa Tempat Terbaik Kota Madiun,
itu merupakan Hasil Budaya Angkringan,
yang berhasil diterapkan oleh Anak Muda
Madiun !
Venue -nya 11/13 Gan, Sama Event Jazz Gunung Bromo !
Maka sudah seharusnya Event - Event, yang menunjang
Kreatifitas Anak Muda, termasuk Event
Musik dalam cakupan lebih luas lagi.
Jazz Gunung Bromo
Via : http://www.jazzgunung.com
Seperti : Lala
Fest, Jazz Gunung, Jazz Goes To Campus, atau mungkin Event
Tersendiri bertajuk Jazz Goes To Kampoeng,
bisa diadakan di Kota Madiun.
Jika Banyuwangi
saja bisa mengadakan beberapa Event, yang lebih International (termasuk
untuk Event Musiknya) kenapa Madiun tidak ?
Secara : Selera
(Taste)
Orang Madiun, juga nggak kalah, dan
bisa dikatakan hampir mirip secara Budaya
dengan Orang Bandung !
Alamat :
Kare, Madiun, Jawa Timur 63182
Perdagangan, dan Industri !
Sekiranya, Ini, yang melekat pada Kota Madiun !
Tagline “Gadis”,
yang berarti Perdagangan, dan Industri, Nama ini, pastinya tidak asal
diberikan oleh Kota Madiun.
Selain berdirinya Beberapa
Pabrik Gula di Beberapa Tempat,
baik itu Wilayah Kab, Kota, maupun Eks Sekaresidenan Madiun,
Kota ini ternyata mempunyai PT. INKA (Persero). Perusahaan BUMN
sebagai Penghasil Industri Kereta Api
Terbesar di Asia Tenggara.
Perusahaan Industri
Manufaktur ini,
bukan hanya memproduksi Kereta Api
untuk Keperluan Pasar Dalam maupun Luar Negeri.
Namun Produksi
Inobus untuk Layanan Jasa Moda
Transportasi Bus Way, juga dihasilkan oleh Perusahaan ini.
Maka nggak heran bila Fasilitas Penunjang Kota, yang mendukung keberadaan Para Karyawan, yang menetap di Kota Madiun dapat dikatakan cukup lengkap.
Kamu akan mudah untuk temui Pusat Perbelanjaan, baik Mall,
maupun Department Store hingga Hypermarket Sejenis.
Hotel maupun Beberapa Bank Besar juga membuka cabangnya di Kota Madiun.
Bahkan Rencana
Pembangunan Beberapa Hotel Berbintang, hingga Trans Mart, yang akan dibangun di tahun mendatang juga masih terjadwal
(on
schedule).
Jadi sekali lagi, mau nggak mau Fasilitas, dan Prasarana Kota
dapat dikatakan cukup lengkap !
Tak ubahnya dengan Kota
Detroit !
Jika dilihat sebenarnya, Keberadaan PT INKA (Persero) dengan
Industri Manufakturnya di Kota Madiun, bisa menjadi Kekuatan
Pendukung, sekaligus Kelemahan.
Menjadi Kekuatan
Pendukung,
Apabila Pemerintah
Pusat bersama dengan Daerah mendukung
Keberadaan Industri Kereta Api ini
sebagai Aset Potensi Ekonomi Nasional.
Maklum !
Salah satu mengapa Pertumbuhan
Ekonomi di Kota Madiun Sekitar dapat dikatakan cukup
pesat, mungkin berasal dari Belanja Para Karyawan, yang bekerja di Industri Manufaktur ini.
Sudah seharusnya Pemerintah
memang mendukung Industri Manufaktur
PT. INKA (Persero) sebagai Industri Nasional !
Menjadi Kelemahan,
Bisa dibayangkan, jika
Industri Manufaktur ini, yang bukan
dalam Skala Massive digunakan
oleh Masyarakat, tidak mendapat
dukungan dari Pemerintah Pusat
melalui Kementrian BUMN.
Pastinya Ratusan
Tenaga Kerja Tetap, dan Ribuan
Tenaga Kerja Tidak Tetap akan membawa Dampak
Negatif Perekonomian bagi Kota
Madiun Sekitar.
Tingkat
Pengangguran, Kemerosotan Ekonomi, Kemiskinan, hingga Kriminalitas, secara
langsung pastinya banyak terjadi di Kota
Madiun, dan sekitar.
Via : http://www.torontosun.com
Kota Detroit saja pernah mengalami
Kebangkrutan Ekonomi, dan menyatakan Pemerintahannya Pailit, tidak dapat
membayar Pajak, yang begitu besar, hingga membiayai Fasilitas Kesehatan bagi Warganya.
Hal ini terjadi, ketika Beberapa Industri Otomotif, seperti Ford, GNC, maupun Chrysler, menyatakan bangkrut, dan
tidak dapat menjalankan usahanya lagi,
Akibat Krisis
Ekonomi, yang
melanda Negara Paman Sam, Amerika Serikat, beberapa waktu lalu.
Diperlukan kerjasama diantara masing - masing Pihak.
Antara Pemerintah
Pusat, Daerah maupun PT. INKA (Persero) sendiri.
Sebab dengan keberadaan PT. INKA di Kota Madiun,
yang seharusnya memang dekat dengan Warga maupun Masyarakat Sekitar (melalui Program CSR) dapat memberikan Dampak
Positif, yang bersinergi antara Kota
Madiun, dengan PT. INKA sebagai Ikonnya ...
Contohnya saja :
Pemberian Nama “Kota
Sepur” di mana PT. INKA berada,
pastinya bukan tanpa sebab !
Kami membayangkan :
“Betapa lengkapnya, jika Bantuan
itu,
bukan hanya berupa Modal, tetapi
jauh dari itu
Pemberian Pelatihan (Workshop),
yang dekat dengan Masyarakat Kota,
Hingga mengeluarkan Ide untuk membangun Kota,
seperti, yang terjadi Pada Kampung Warna Jatijajar,
tentunya nama PT.
INKA akan lebih dikenal lagi secara luas.
Sebab mau nggak mau Kekuatan CSR, dan Media Sosial sebagai Pendukungnya,
saat ini memberikan Pengaruh pada Keberhasilan suatu Perusahaan,
saat ini memberikan Pengaruh pada Keberhasilan suatu Perusahaan,
yang mau peduli (respect)
pada Lingkungan Masyarakat Sekitar”
pada Lingkungan Masyarakat Sekitar”
Tagline Kota Gadis,
yang berarti Perdagangan, dan Industri, pastinya memberikan andil
bagi Kota Madiun, sebagai Pusat (Hub) bagi Daerah Sekitar.
Seperti : Magetan,
Ngawi, Nganjuk, Ponorogo,
hingga Pacitan.
Kita mengetahui Daya
Beli Masyarakat dari beberapa Kota itu, yang sengaja belanja,
Baik itu menjelajah Kuliner
di Tempat Nongkrong Asyik,
menyusuri Destinasi Wisata Happening Madiun, hingga hunting
Baju di Beberapa Mall NgeHits, setiap Akhir Pekan (WeekEnd) maupun Libur Panjang, dapat dikatakan cukup banyak.
Inilah, yang membuat Kota
Madiun, pastinya nggak kalah Kece
dengan Kota Terbaik Lainnya di Indonesia !
4. Mulai Lengkapnya
Fasilitas
Pendidikan Di Kota Madiun
Akademi Perkeretaapian Indonesia
Via : http://www.skyscrapercity.com/
Enggak ada, yang bilang bahwa Kota Madiun merupakan Kota
Pendidikan, (Walaupun Pada Kenyataannya : Tagline Gadis, merupakan Kepanjangan dari : Kota Perdagangan, Pendidikan, dan Industri)
Namun, makin lengkapnya Sekolah maupun Perguruan
Tinggi di Kota ini,
Menjadikan Kota
Madiun sebagai Pilihan (Alternatif)
Belajar bagi Mereka di Daerah Sekitar
Madiun, seperti : Magetan, Ngawi, Nganjuk, Ponorogo, hingga
Pacitan.
Bahkan di Kota
Madiun sendiri, berdiri Beberapa Perguruan Tinggi Negeri - Kedinasan, yang secara otomatis
Para Mahasiswa - nya juga berasal
dari Nusantara.
Politeknik Negeri
Madiun, dan Sekolah Tinggi Ilmu Kereta Api (STIKA), bisa menjadi alternatif
belajar di Kota ini.
Pemberitaan, yang sempat menjadi Viral beberapa waktu lalu, tentang Madiun, yang ditetapkan sebagai Kampung Silat Dunia, tentunya menjadi
kebanggaan tersendiri bagi Masyarakat
Madiun.
Kalau Mereka, Para Bule Aja Mau Belajar, Masa Kita Nggak ?
Via : https://www.brilio.net/
Secara Budaya,
Bela Diri Silat memang melekat pada Masyarakat Madiun.
Di Madiun sendiri
berdiri sekurangnya beberapa Perguruan
Silat,
Namun yang paling menonjol adalah : PSH Teratai, PSH Winongo,
dan IKS.PI Kera Sakti.
Berdamainya kembali PSH
Teratai, dan Winongo dalam Dunia Persilatan Madiun, makin mengukuhkan
Madiun sebagai Kampung Silat Dunia.
Budaya Reog Ponorogo
Via : http://www.mediamaya.net
Begitujuga dengan Budaya
Reog,
Meski berasal dari Ponorogo,
namun secara Geografis, Madiun, yang masih Satu Kawasan Karesidenan, menjadikan Budaya Reog, sedikit banyaknya juga menjadi Identitas Budaya bagi Madiun.
Reog, yang pernah diakui oleh Negara Lain (Malaysia), merupakan Aset
Kebudayaan, yang harus tetap dijaga,
Agar Perkembangan,
dan Keberadaannya tetap lestari
sepanjang masa.
Salam Dongkrek ... Thek thek dhung krekkkk ... !
Via :https://www.facebook.com/sofi.ana.165
Dari Dua
kebudayaan itu, masih ada Kesenian Dongkrek, yang cukup dikenal bagi Masyarakat Seni Indonesia ...
Dukungan dan Peran Serta Pemerintah Pusat, Daerah,
Perusahaan maupun Instansi Terkait, serta Masyarakat secara keseluruhan, untuk
menjadikan Madiun Lebih Baik,
pastinya diperlukan.
Semoga Wacana Kembalinya Para Putra Daerah Sukses Asal Madiun, yang ingin bersama - sama untuk
mbangun Madiun ke arah lebih baik, bukan hanya isapan jempol.
Sebab Madiun memang Layak Untuk
Diperjuangkan
Siapa Bilang Madiun Kalah Kece !
Kembali : ARTIKEL
*Ralat
Kota Gadis : Perdagangan, Pendidikan dan Industri
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Madiun
Terkini Indonesia
Terbaik Indonesia
Travelling
Kita