indonesaEnglish



Jumat, 09 Februari 2018

Dilan, dan Semua Cerita Tentang Anak Sekolah Tahun 90an !

Jumat, 09 Februari 2018


CONTRIBUTOR
PANGKI PANGLUAR

Dilan,
Dan Semua Cerita Tentang Anak Sekolah Tahun 90an !

Via : https://www.youtube.com/

Boomingnya Industri Perfilman Indonesia, belakangan ini,

Ternyata turut menambah animo Penonton untuk datang ke Bisokop demi menonton Film Indonesia, yang pastinya kece, dan berkualitas !

Mulai dari genre :

Komedi (Warkop DKI Reborn, Comic 8, hingga Koala Kumal),

Horror (Pengabdi Setan, Danur, hingga Jailangkung),

Komedi Romantis (Ada Apa Dengan Cinta, hingga Eiffel Im In Love),

Drama Romantis (Habibie, dan Ainun, hingga Ayat - Ayat Cinta),

Action (The Raid 1, dan 2),

Maupun Sejarah - Based On True Story (Laskar Pelangi, dan Kartini),

Telah mencapai Jutaan Penonton, saat Penayangannya di Bioskop Tanah Air Indonesia.

Sepertinya nggak sulit bagi Industri Perfilman Indonesia, di masa sekarang mencapai Jutaan Penonton !

Tak terkecuali dengan Salah Satu Film, yang Isi Ceritanya diambil dari Sebuah Kisah Nyata (Based On True Story), dan Novel, juga bernama sama “Dilan 1990” karya Pidi Baiq.

Jujur ya, enggak seperti AADC 2, nonton Film ini agak canggung aja. Mungkin Kitanya yang dah ngerasa Tua, dan Suasana masa" SMA di Film ini, jadi bukan Kita banget. Parahnya lg hampir 95% yang nonton Anak Baby semua, Kita serasa jadi Papi Mami Mereka yang punya Anak Banyak, dan nggak bisa diatur, karena setiap ada Adegan pegangan, dan Sun Pipi, ributnya minta ampun di dalam Bioskop Tapi, yang buat Film ini terkenang bagi Kita, yang memang hidup di Era 90an adalah : Telephone Umum Tawuran Pelajar Surat - Suratan, Ngirim Puisi Romantis, Hingga Sepatu Warrior, yang sering dipake Anak Sekolah di zaman Kita, tahun 90an Dan pastinya Suasana Alam Bandung, yang romantis cocok banget dengan Nuansa 90an ! Selebihnya : ternyata Filmnya rada Alay ... Terjebak Euphoria, dan latahnya Orang Indonesia aja, yang bikin Meme kagak jelas ... Walaupun begitu salute deh buat Perfilman Indonesia, yang akhir" ini, banyak nyetak Jutaan Penonton, terutama Film ini, yang dah jadi Box Office Tahun ini ! Mau nanya sekali lg sama Pak #RidwanKamil, Bapak main Pak ??? - Dilan, dan Cerita Anak 90an ! #Dilan #Dilan1990 #Milea #FilmIndonesia #90an #BoxOffice #Indonesia
A post shared by Pangki Pangluar (@pangluar) on


Beberapa Waktu Lalu,

Kami (Saya - Penulis, dan Istri), sempat menonton Film, yang memang sukses di Hati Penikmat Movie Tanah Air ini !

Berbanding lurus, sesukses Novelnya, yang juga menjadi Best Seller di Masanya.
                                     
Bayangkan !

Dalam 2 Minggu Pemutarannya,

Film, yang dimainkan oleh Iqbal CJR Ramadhan sebagai Dilan, dan Vanesha Prescilla sebagai Milea, telah ditonton sebanyak 4,3 Juta Penonton di Bioskop Tanah Air Indonesia.

Banyak, yang dibuat Kebawa Perasaan (Baper), ketawa - ketiwi dengan Pasangan, maupun Temannya, hingga termakan Meme nggak jelas tentang Petuah Bijak Cinta Ala Dilan,

Gombal !!!

Akan tetapi bagi Kami, yang notabenenya dah jadi Babe, dan Emak, merasa canggung aja nonton Film ini !

Maaf,

Nggak seperti Film Ada Apa Dengan Cinta 2, di mana Cinta, dan Rangga juga tumbuh dewasa bersama Kami,

Film Dilan dinilai kurang masuk dengan Suasana Romatisme Ala Anak SMA tahun 90 - an,

Di mana memang Kami sudah nggak di waktu itu alias bukan masanya !

Terlebih hampir 90% Penonton, yang memadati Studio 2, Bioskop NSC Madiun, ketika itu, adalah :

Para Baby, yang notabenenya Anak Baru Gede, coba nonton bareng, hingga akhirnya ngelakuin Pede Kate sama Pacarnya di Tempat ini.

Lalu, ...

Kita serasa jadi Papi, dan Mami Mereka, yang sebentar - bentar seakan negur,

Karena terbiasa denger Mereka ribut, hingga cekikian bebarengan, ketika ada Adegan, yang katanya bagi Mereka Romantis.

Diantaranya  :

Pelukkan di Motor, Sun Pipi, hingga ngeluarin Jurus Jitu Kata Romantis Picisan Gombal Lebay Khas Anak Alay kala Dilan nelpon - nelponan ke Milea !

Lalu Kami pun berkata :

Nggak Banget !!!

Petuah Paling Logis Ala Dilan !
Via : https://www.facebook.com/anugrah.mauludin

Btw terlepas Film Ini hanya sekedar termakan Trend bagi Kami,

Akibat lihat Meme Dadakan Nggak Jelas, yang dibuat oleh Para Warga Net (Netizen),

Maupun Larisnya Novel, dan Film ini,

Hingga memang diambil dari Cerita Nyata (Based On A True Story), Kehidupan Milea Adnan Husein, dan Siapa itu Dilan ?

Adalah :

Filmya, yang memang mengambil Latar Belakang (Background) Tahun 90an.

Kami, yang hidup di Era itu, pastinya jadi serasa merindukan Suasana di Tahun ini.

Apalagi Alam Bandung sebagai Lokasi dari Film ini, sangat cocok dengan Suasana Romantisme Ala Anak Sekolah Tahun 90an.

Dan terlebih lagi Rindu tentang Hal, Trend, hingga Sesuatu Berbau Tahun 90an, memang lagi digaungkan oleh Kami, Para Generasi di Masa ini !















Berikut Kami Hadirkan
Dilan,
Dan Semua Cerita Tentang Anak Sekolah Tahun 90an !

1. Telephone Umum

Via : https://www.dekmayapunyakisah.com

Ada, yang membuat Suasana Film ini jadi kerasa banget dengan Hal Berbau 90an, yaitu :

Kehadiran Telephone Umum, sebagai Komunikasi Pacaran Ala Anak Tahun 90an !

Coba !

Berapa kali, Dilan ngelakuin Pede Kate ke Milea via Telephone Umum ?

Bagi Kamu, yang merasa Anak 90an, dan juga nonton Film ini,

Pastinya jadi ke bawa Suasana di Masa itu, bukan ?

Ketika, harus menunggu antrian, dan dibatesin, saat Kamu nelpon dengan Pacar Cinta Monyet Kamu, lantaran di belakang juga, 

Ada, yang antri bergiliran.

Nggak jarang, dari Mereka Ngedumel, bahkan Ngomel :

Lama Amat Sih Pake Telephonenya !”

Dan nggak jarang pula !

Saking suasahnya dapet Telephone Umum, Kamu harus nempuh Perjalanan, yang cukup jauh untuk menuju TKP, dan nyediain Uang Koin Banyak agar Pembicaraan Kamu jadi berjalan lancar dengan Si Doi.

Ya !

Masa - masa itu, pastinya Kita jadi rindu ya Guys !

Coba dibandingkan dengan Kondisi Sekarang !

Semuanya jadi serba mudah, dengan Kehadiran Telekomunikasi, yang bernama Hape, hingga Versi Terbarunya Smart Phone.

Orang jadi gampang, dan mudah untuk dapetin sesuatu ! 

Terkadang tanpa butuh Perjuangan, dan Kerja Keras (Effortless)

Nggak seperti dulu kala :

Pernah denger Cerita Kakak di Masa itu, yang dapet Surat Panggilan Wawancara Kerja, namun Suratnya terlambat dateng dari Pak Pos Si Pembawa Berita.

Lalu dengan bergegas menaiki Sepeda Kumbang ke Tempat Telephone Umum, yang lokasinya cukup jauh,

Untuk sekedar meminta Konfirmasi, dan sesampainya di sana, ternyata Telephone Umumnya rusak !!!

Jadi berasa berarti banget Telephone Umum, ketika itu !!!

Menariknya lagi dari Kehadiran Telephone Umum,

Ternyata Kita jadi banyak kenal langsung Orang, lantaran banyaknya, yang antri nelpon.

Di sela waktu nunggu antrian itu Kita jadi ngobrol berkelanjutan (intens) dengan Lawan Jenis !


Kamu Sombong, dan Nggak Asyik !
Via : http://pekanbaru.tribunnews.com

Dan siapa tahu dari Telephone Umum,

Kita jadi dapet Gebetan langsung pula !

Lalu, Kita jadi mutusin Pacar deh, lantaran dah nggak asyik diajak ngobrol !!!

Ya !

Jika merasa kejadian kaya gini, sebaiknya lekas bertobatlah, dan minta maaf sama Mantan !!!

Adakalanya Kita jadi merindukan masa ini !
Via : http://www.imgrum.org

Kecanggihan Telekomunikasi, yang bernama Hand Phone, hingga beralih ke Smart Phone, memang tak diragukan lagi manfaatnya,

Namun diakui juga membuat Kita menjadi Autis.

Di mana Proses Anti Sosial dengan minimnya Interaksi Sesama Manusia juga terjadi.

Hingga akhirnya, Kita merindukan Telphone Umum, yang berfungsi, dan hadir melengkapi di Kehidupan Kita sebagai Generasi 90an !

2. Tawuran Pelajar

Via : https://www.tabloidbintang.com

Tawuran Antar Pelajar itu memang nggak ada baeknya !

Namun bagi Kita, yang hidup di Tahun 90an, terkadang merindukan akan Hal itu !

Walaupun sekali lagi !

Kalau lihat Anak Sendiri, ikut Tawuran Pelajar, pastinya jadi miris ya Guys !

Hingga akhirnya Kita bisa berkata :

“Eit Loe dah Bocah !

Loe nggak lihat apa Tong !

Susahnya Babe, dan Nyak nyari duit buat nyekolahin Loe,

Ehh, malah Loe pake duitnya buat ikut Tawuran, yang kagak bener !”


SMAN 8 Bandung Pada Masa Dilan sekolah, juga sering ikut tawuran !
Via : https://www.youtube.com



Enggak seperti Zaman 90an, di Masa Sekarang, sepertinya :

Jumlah Pelajar, yang ikut Tawuran, semakin dikit, dan nggak banyak, seperti : di Era Itu.

Bahkan Sekolah Favorit di Kota Besar, kala itu, juga nggak luput dari Aksi Tawuran Pelajar.



Seperti :

SMAN 70 dengan 6, dan SMAN 8 Bandung, yang menjadi masa Dilan, dan Milea sekolah, hingga cinta - cintaan.


Via : https://www.viva.co.id

Jelas teringat dalam Benak Saya, Penulis, ketika itu.

Di mana pada Pertengahan Tahun 1994 - 1997, adalah :

Masa Rawan Tawuran Pelajar di Kota Besar, kaya Jakarta.

Saya, yang bersekolah di SMPN 13, bilangan Jakarta Selatan, selalu was - was dengan Rute Perjalanan dari Arah Blok M ke Ciledug,

Melewati Taman Puring, Kebayoran Lama, Seskoal - Tanah Kusir.

Pada Dekade 90an,

Nggak Anak SMP maupun SMA, sering banget yang namanya Tawuran.

Bahkan Anak, yang nggak berdosa pun, nggak jarang jadi Sasaran (TumbalKenakalan Remaja, yang namanya Tawuran ini.

Pernah ngalamin Sekolah dikepung sama Sekolah lain lantaran Hal Sepele, yang akhirnya berujung Tawuran.

Pernah juga ngerasain naik Bis Batas P28 jurusan Blok M - Cimone, Tangerang.

Di mana  jadi Sasaran Anak SMA Budi Utomo, SMPN 19, 11, dan 29,

Lantaran Sekolah gabung dengan Anak STM PenerbanganKapal”, SMPN 12, dan 56 untuk nyerang Daerah di Sekitaran Taman Puring.

Hasilnya :

Bis Patas, yang Kami tumpangi jadi Sasaran Amukan Tawuran Pelajar.

Kaca Bis Patas, yang terbilang baru ini, pecah, dan berantakan, hingga entah berantah !


STM Penerbangan (SMKN 29) Kini !
Via : http://mrcassanova.blogspot.co.id

Kalau melihat Masa Sekarang memang, sudah jarang terjadi Tawuran Antar Pelajar.

Di mana Situasinya, bisa dibilang cukup Aman, dan Terkendali  (Kondusif).

Bahkan Setingkat SMA, yang dahulu sering banget, yang namanya ikut Tawuran seperti : STM Penerbangan dengan sebutannya Anak Kapal,

Di masa sekarang dah jarang terdengar berantem.

Terlebih sejak berganti nama sebagai SMKN 29 Jakarta, Sekolah ini makin Eksis dengan Prestasi.

Walaupun Tawuran Antar Pelajar, yang merupakan Kenalan Remaja, hingga Berpotensi menjadi Tindak Kejahatan (Kriminal), nggak sama sekali patut untuk dicontoh,

Namun sebagai Anak 90an terkadang Kita merindukan Hal itu !

Merindukan apa, yang ada di Film ini !

Pada Masa Tawuran Pelajar, di mana kerap mewarnai Potret Buram Dunia Pendidikan Indonesia !

Walaupun sekali lagi !

Na'udzubillahimindzalik, jika Hal ini banyak terjadi lagi di masa kini !

3. Motor Klasik


Via : https://www.ucnews.id

Motor Klasik di Film ini, ketika Dekade 90an, memang tak setua sekarang, pada Tahun 2018 ini.

Namun, Motor Honda CB 100, keluaran Tahun 1970 - 1982, yang sering dipake Dilan, saat itu di Tahun 90an, tetap aja jadi Klasik,

Terlebih jika dilihat dari Filmnya, yang dirilis Tahun 2018 ini !

Sebagai Anak SMA Akhir 90an,

Pernah juga ngerasain digonceng sama Temen SMADea Iyonk Ryanga”, yang punya Motor Klasik Honda 70 alias Si Pitung.

Via : https://www.ucnews.id

Ya !

Naik Motor Honda Klasik, kala itu serasa dibawa Tahun 70an.

Terlebih Lagu Piknik 72 oleh Naif sering banget jadi Lagu Resmi (Official Song) Kami, saat Kami latihan Band, ketika itu !

Meski jalannya nggak terlalu kenceng, layaknya Motor Zaman Now ber CC gede, 

Namun tetep aja nikmat naik Honda Si Pitung” ini !

Motor Klasik pada Film Dilan, pastinya telah membawa Suasana 90an, jadi kerasa banget bagi Saya, ketika itu !

4. Nongkrong Di Warung Sederhana


Nggak seperti Kids Zaman Now

Anak 90an pastinya terbiasa nongkrong di Warung Pinggiran dekat Sekolah, yang notabenenya sederhana, maupun Kantin Sekolah !

Nggak mesti harus ke Kafe atau minimal J.Co maupun Starbucks !

Cukup di Warung Makan Sederhana dekat Sekolah !

Sambil ngeteh maupun ngupi sesekali diselingi Gorengan Combro, Bakwan, maupun Pisang, sudah bahagianya minta ampun !

Kalau ada Menu Utamanya :

Biasanya Bakso maupun Mie Ayam Pangsit jadi Favoritnya !

Meski harus berpeluh keringat alias gobyos, lantaran Ruangan Sempit, tanpa Penyejuk Udara (AC),

Pastinya bakal dilakuin oleh Anak Sekolah Zaman 90an, ketika Mereka makan di Tempat ini !

Rindu Makan Bakso At Mie Bakso Gatot !
Via : https://www.instagram.com



Hal ini berbeda banget dengan Kondisi Anak Sekolah  Zaman Now di Kota Besar, yang sepertinya hampir jarang NgeBakso di Tempat Sederhana.

Minimal Mereka kongkow di Mall sekitaran Sekolah atau nggak, Tempat Makan, yang punya kesan Instagramable.

Walaupun terkadang nggak enak, dan mahal pula, namun demi gengsi Mereka jabanin.


Meski harus make Uang Bulanan dari Orangtua (Ortu) Mereka.

Menjamurnya Mall, dan Tempat Nongkrong Asyik Instagramble memang turut mempengaruhi Gaya Hidup, dan Pola Makan Kids Zaman Now,

Di mana enggak lagi makan Combro, Bakwan, Tempe Mendoan Goreng,

Hingga berubahnya Menu Makanan dari Bakso, dan Mie Ayam Pangsit jadi Spagheti, Mie Ramen, Sushi maupun Dim Sum

Ya terkadang sebagai Anak 90an, Kita merindukan Hal ini !

Apalagi, kalau dilihat Kantin Sekolahpun jadi dibuat Sebersih, dan Seborju Anak Sekolah, yang belajar di Sekolah Kita dahulu.

Meski, statusnya SMA Negeri !

Itulah alasan, kenapa :

Para Alumni SMA pun, seakan ingin ngulang kembali Moment Makan Bakso, sama Ketika SMA dahulu di Tahun 90an !

Ya !

Film ini, tentunya memberikan Kenangan akan Hal itu !

5. Puisi Romantis, dan Surat Cinta - Cintaan !

Via : akphoto3.ask.fm

Hal, yang masih teringat, ketika mengenang masa SMA Di Akhir 90an adalah :

Sesuatu, yang berbau Keromantisan, dan juga Surat - Suratan.

Hal itu bisa disampaikan kepada Seseorang, yang menjadi Perantara (Media) agar maksud, dan tujuan Kita kepada Doi jadi tersampaikan.

Bisa Teman Doi, maupun Teman Kita sendiri !

Surat - suratan jadi Hal Ampuh, ketika Pesan (Message) Kita belum tersampaikan.

Berharap Banget, Doi baca, dan jadi jatuh cinta kepada Kita !

Dan tak jarang di Surat tersebut,

Kita jadi Selayaknya Pujangga, dengan Kata - Kata Picisan Puitis buatan sendiri Ala Galih, Rangga, maupun Dilan !

Sedikit lebay, dan alay, namun terpenting Pesan (Message)nya kena, dan dalem buat Doi !

Dengan Kutipan (Quote) Ala Sendiri 

Tanpa Petuah Kata Bijak Para Pujangga Cinta Dunia,

Karena memang,

Ketika itu Mesin Pencarian Sekelas Google belum ada !

Dan Kita menjadi Seromantis, dan Sealay Mungkin terhadap Pacar maupun Gebetan Kita !


Via : https://hype.idntimes.com

Adakalanya Majalah DindingMading” juga menjadi Media dalam meluapkan isi Hati tersebut.

Ya !

Fungsinya bisa menggantikan Smartphone dengan Kecanggihan Beberapa Aplikasi Fiturnya,

Sehingga Pernyataan Cinta terhadap Doi jadi nampak jelas, walau diakui Instant, dan Plagiat !

Hal Romatisme dan Surat Cinta Cintaan, jadi Hal, yang tak terpisahkan di Masa Anak Sekolah 90an !

Sama seperti, yang terbayangkan di Film ini, Dilan 1990 !

6. Menunggu Angkot

Via : https://netz.id

Menuggu Bis maupun Angkutan Umum (Angkot) sama Romantisnya,

Seromantis dengan Surat Cinta Cintaan di Masa 90an, kala itu !

Terlebih,

Jika harus nunggu bareng Doi pula, dengan Suasana Gerimis Mengundang, dan nggak jarang dari Kita jadi berbicara dari Hati ke Hati !

Nggak seperti Zaman Now, terutama di Kota Besar,

Yang ke mana - mana dimudahkan dengan Kehadiran Aplikasi Transportasi Online,

Via : https://app.kurio.co.id/

Di Era 90an,

Terkadang Kita harus menyusuri jalan setapak,  

Dari Sekolah hingga sampai ke Lokasi Penjemputan.

Nggak jarang, Kita jadi jadian !

Yang dahulu merupakan Teman Sepermainan, hingga berakhir jadi Pacar Beneran, lantaran lirik - lirikan, ketika berada dalam Satu Angkot, yang sama !

Ya itulah Era 90an !

Di mana masih sedikit Orang, yang punya Motor maupun Mobil sebagai Kendaraan Mereka, saat ke Sekolah !

Masa di mana Kebersamaan menyusuri Jalan Setapak, Bercandaan, hingga menuju Lokasi Pemberhentian Angkot jadi Hal Indah !

Sama persis di Film Ini,

Masa 90an jadi lebih berarti dengan Kehadiran Angkot, dan Suasana Kota Bandung, yang mewarnainya, Ketika itu !

7. Guru Galak (Killer), Hingga Sepatu Warrior 


Via : https://www.youtube.com

Masalah Kedisiplinan di Era 90an, pastinya buat Kita, yang ketika itu masih Sekolah di SMP, maupun SMA, sangat patuh dengan Aturan, yang diberlakukan oleh Pihak Sekolah.

Hal ini pula, yang tercermin dari adanya Guru Galak (Killer), yang biasanya ditakuti oleh Para Siswa, hingga Sepatu Warrior, maupun Sejenisnya, yang wajib dipake oleh Para Siswa saat menempuh Pendidikan di Sekolah.

Via : https://www.youtube.com

Di Masa ini, jarang banget terdengar Murid bertengkar dengan Guru, akibat Hukuman (Sanksi), yang biasa diberikan oleh Guru terlalu keras untuk dijalani,

Lantaran Kita memang bersalah, pastinya !

Walaupun distrap seharian penuh hingga kehujanan di Lapangan,

Disuruh lari muter Keliling Kompleks Sekolah,

Diminta ngerjain tugas satu buku dengan tulisan : Saya tidak akan terlambat lagi datang ke Sekolah !,

Ditimpuk pake Kapur, dan dipukul pake Penggaris,

Hingga dicukur Gundul, serta ditampar di Depan Umum,

Jika itu bukan Masalah, yang bersifat prinsip, Kita nggak pernah protes, terlebih marah !

Kalaupun ada Masalah dengan Guru, lantaran Guru nimpuk pake Kapur, hingga nampar, karena Sesuatu Hal,

Kebanyakan dari Kita, pastinya malu, terdiam, dan takut untuk ngelaporin ke Orangtua,

Lantaran Kita memang merasa salah dalam Hal ini.

Lagipula di Masa 90an,

Antara Orangtua, dan Guru bagaikan Tuts Piano, seiring seirama, sejalan, dan jarang ada gesekan.

Jadi daripada lapor ke Orangtua, karena Perbuatan Kita, yang memang salah, lebih baik memperbaiki diri ke Arah, yang lebih baik.

Realita Anak 80 - 90an !
Via : https://www.facebook.com/HASH.hendro.ardianto

Lain Zaman 90an, lainpula di Zaman Sekarang,

Pastinya beda Cerita !

Kalau melihat kelakukan Anak Zaman Now, termasuk Orangtuanya, yang nggak nerima Perlakuan Guru, yang katanya mendidik Anaknya dengan cara berlebih,

Pastinya Orangtua nggak segan, sedikit - sedikit untuk melaporkan masalah ini ke Polisi maupun Komnas Perlindungan Anak.

Akibatnya banyak Guru, yang sebenarnya sudah sesuai dalam memberikan Hukuman kepada Murid, namun berakhir tragis di Penjara, lantaran Orangtua nggak nerima sikap Guru tersebut.

Maka jangan heran,

Jika Murid Zaman Now tega untuk membunuh Guru lantaran Sakit Hati,

Akibat Sanksi, yang diberikan Guru terlalu merendahkan Harga Dirinya sebagai Murid.

Padahal, jika dipikir :

“Guru Adalah Pahlawan
Tanpa Tanda Jasa !”

Di mana Tanpa Mereka, Kita nggak akan jadi apa - apa,

Atau minimal berkat Guru lah, Kita menjadi tahu banyak sesuatu Hal, yang baik !

Tapi Entahlah kini,

Jika Kids Zaman Now berpegangan kepada Mbah Google sebagai Maha Gurunya !


Sepatu Beginiyang dipake Dilan sehari - hari !

Sepatu Merk Warrior Seragam, juga menjadi Ciri Anak SMA Tahun 90an !

Mungkin di masa sekarang, nggak banyak Sekolah, yang menerapkan Pemakaian Sepatu, yang dikenal Hits di Masanya secara serempak.

Dari Sepatu Warrior ini, sebenarnya Kita jadi belajar Kesederhanaan.

Sebab Sepatu Made In China ini, punya Harga, yang nggak terlalu mahal alias murah, namun nyaman untuk dipake !

Dengan Maksud :

Agar tidak terjadi Ketimpangan antara Murid, yang mampu, dan enggak, di mana bisa dilihat dari Merk Sepatunya, yang sama.

Pihak Sekolah di Masa Tahun 90an, memang memberlakukan Sepatu Warrior Seragam Hitam Putih sebagai Sepatu Wajib, saat belajar dahulu.

Kalaupun ada, yang bermerk lain, tetapi tetap dipilih, yang sejenis sesuai dengan Model Sepatu Warrior ini !

Seperti :

Sepatu All Star/ One Star keluaran Converse, dan Airwalk maupun Samba keluaran Adidas.

Di mana, jika ingin Latihan Ekskul Basket di Luar Jam Pelajaran, boleh bawa Sepatu Basket sendiri.

Selebihnya :

Ya ikuti Aturan Sekolah !



Banyak Kenangan tentang 90an, yang terekam dari Film Dilan 1990 karya dari Novel Pidi Baiq ini !

Terlepas dari Jalan Cerita, dan Beberapa Adegan di Film ini, yang terkesan Lebay, dan Nggak Banget !!!,

Namun bagi Kami sebagai Generasi Anak Sekolah 90an,

Di Masa itu tetap menjadi Moment Tersendiri, saat Kami melihat Film ini !

Di mana Cerita Masa Sekolah 90an, cukup menjadi Hal Terindah bagi Kami !

Dilan,
Dan Semua Cerita Tentang Anak Sekolah 90an !

Kembali : ARTIKEL 



Terkini Indonesia

Terbaik Indonesia

Belanja Indonesia Lihat Lebih Lengkap >>>




Travelling Kita

Comments
0 Comments
 
Copyright ©2015 - 2024 THE COLOUR OF INDONESIA. Designed by -Irsah
Back to top
THE COLOUR OF INDONESIA