CONTRIBUTOR
PANGKI PANGLUAR
Dilan,
Dan Semua Cerita Tentang Anak Sekolah Tahun 90an !
Via : https://www.youtube.com/
Boomingnya
Industri Perfilman Indonesia, belakangan ini,
Ternyata turut menambah animo Penonton untuk datang ke Bisokop demi menonton Film Indonesia, yang pastinya kece,
dan berkualitas !
Mulai dari genre :
Komedi (Warkop DKI Reborn, Comic 8,
hingga Koala Kumal),
Horror (Pengabdi Setan, Danur,
hingga Jailangkung),
Komedi Romantis (Ada Apa Dengan Cinta, hingga Eiffel
I’m In Love),
Drama Romantis (Habibie, dan Ainun,
hingga Ayat - Ayat Cinta),
Action (The Raid 1, dan 2),
Maupun Sejarah -
Based On True Story (Laskar Pelangi,
dan Kartini),
Telah mencapai Jutaan
Penonton, saat Penayangannya di Bioskop Tanah Air Indonesia.
Sepertinya nggak sulit bagi Industri Perfilman Indonesia, di masa sekarang mencapai Jutaan Penonton !
Tak terkecuali dengan Salah Satu Film, yang Isi
Ceritanya diambil dari Sebuah Kisah Nyata (Based On True Story), dan Novel, juga bernama sama “Dilan 1990”
karya Pidi Baiq.
Beberapa Waktu Lalu,
Kami (Saya - Penulis, dan Istri),
sempat menonton Film, yang
memang sukses di Hati Penikmat Movie
Tanah Air ini !
Berbanding lurus, sesukses Novelnya, yang juga menjadi Best
Seller di Masanya.
Bayangkan !
Dalam 2 Minggu
Pemutarannya,
Film, yang dimainkan oleh Iqbal “CJR” Ramadhan sebagai Dilan, dan Vanesha Prescilla sebagai Milea,
telah ditonton sebanyak 4,3 Juta Penonton di Bioskop Tanah Air Indonesia.
Banyak, yang dibuat Kebawa
Perasaan (Baper), ketawa - ketiwi dengan Pasangan, maupun Temannya,
hingga termakan Meme nggak jelas
tentang Petuah Bijak Cinta Ala Dilan,
Gombal !!!
Akan tetapi bagi Kami,
yang notabenenya
dah jadi Babe, dan Emak, merasa canggung aja nonton Film ini !
Maaf,
Nggak seperti Film
Ada Apa Dengan Cinta 2, di mana Cinta,
dan Rangga juga tumbuh dewasa
bersama Kami,
Film Dilan dinilai kurang masuk dengan Suasana Romatisme Ala Anak SMA tahun 90 -
an,
Di mana memang Kami sudah nggak di waktu itu alias bukan masanya !
Terlebih hampir 90%
Penonton, yang memadati Studio 2, Bioskop NSC Madiun, ketika itu, adalah :
Para Baby, yang notabenenya Anak Baru Gede, coba nonton bareng,
hingga akhirnya ngelakuin Pede Kate sama Pacarnya di Tempat ini.
Lalu, ...
Kita serasa jadi Papi,
dan Mami Mereka, yang sebentar -
bentar seakan negur,
Karena terbiasa denger Mereka ribut, hingga cekikian bebarengan, ketika ada Adegan,
yang katanya bagi Mereka Romantis.
Diantaranya :
Diantaranya :
Pelukkan di Motor, Sun Pipi, hingga ngeluarin Jurus
Jitu Kata Romantis Picisan Gombal
Lebay Khas Anak Alay kala Dilan nelpon
- nelponan ke Milea !
Lalu Kami pun
berkata :
Btw terlepas Film
Ini hanya sekedar termakan Trend bagi
Kami,
Akibat lihat Meme
Dadakan Nggak Jelas, yang dibuat oleh Para
Warga Net (Netizen),
Maupun Larisnya Novel, dan Film ini,
Hingga memang diambil dari Cerita Nyata (Based On A True Story), Kehidupan Milea Adnan Husein, dan Siapa itu Dilan ?
Adalah :
Filmya, yang memang mengambil Latar Belakang (Background) Tahun 90an.
Kami, yang hidup di Era itu, pastinya jadi serasa
merindukan Suasana di Tahun ini.
Apalagi Alam
Bandung sebagai Lokasi dari Film ini, sangat cocok dengan Suasana Romantisme Ala Anak Sekolah Tahun 90an.
Dan terlebih lagi Rindu
tentang Hal, Trend, hingga Sesuatu Berbau
Tahun 90an, memang lagi digaungkan oleh Kami, Para Generasi di Masa ini !
Berikut Kami Hadirkan
Dilan,
Dan Semua Cerita Tentang Anak Sekolah Tahun 90an !
Dan Semua Cerita Tentang Anak Sekolah Tahun 90an !
Ada, yang membuat Suasana
Film ini jadi kerasa banget dengan Hal
Berbau 90an, yaitu :
Kehadiran Telephone
Umum, sebagai Komunikasi Pacaran Ala Anak Tahun 90an !
Coba !
Berapa kali, Dilan
ngelakuin Pede Kate ke Milea via
Telephone Umum ?
Bagi Kamu,
yang merasa Anak 90an, dan juga nonton
Film ini,
Pastinya jadi ke bawa Suasana di Masa itu,
bukan ?
Ketika, harus menunggu antrian, dan dibatesin, saat Kamu nelpon dengan Pacar Cinta Monyet Kamu, lantaran di belakang juga,
Ada, yang antri bergiliran.
Ada, yang antri bergiliran.
Nggak jarang, dari Mereka Ngedumel, bahkan Ngomel :
“Lama Amat Sih Pake Telephonenya !”
Dan nggak jarang pula !
Saking suasahnya dapet Telephone Umum, Kamu
harus nempuh Perjalanan, yang cukup
jauh untuk menuju TKP, dan nyediain Uang Koin
Banyak agar Pembicaraan Kamu
jadi berjalan lancar dengan Si Doi.
Ya !
Masa - masa itu, pastinya Kita jadi rindu ya Guys !
Coba dibandingkan dengan Kondisi Sekarang !
Semuanya jadi serba mudah, dengan Kehadiran Telekomunikasi, yang bernama Hape, hingga Versi Terbarunya
Smart Phone.
Orang jadi gampang, dan mudah untuk
dapetin sesuatu !
Terkadang tanpa butuh Perjuangan, dan Kerja Keras (Effortless)
Terkadang tanpa butuh Perjuangan, dan Kerja Keras (Effortless)
Nggak seperti dulu kala :
Pernah denger Cerita
Kakak di Masa itu, yang dapet Surat Panggilan Wawancara Kerja, namun
Suratnya terlambat dateng dari Pak Pos Si
Pembawa Berita.
Lalu dengan bergegas menaiki Sepeda Kumbang ke Tempat
Telephone Umum, yang lokasinya cukup jauh,
Untuk sekedar meminta Konfirmasi, dan sesampainya di sana, ternyata Telephone Umumnya rusak !!!
Untuk sekedar meminta Konfirmasi, dan sesampainya di sana, ternyata Telephone Umumnya rusak !!!
Jadi berasa berarti banget Telephone Umum, ketika itu !!!
Menariknya lagi dari Kehadiran
Telephone Umum,
Ternyata Kita
jadi banyak kenal langsung Orang,
lantaran banyaknya, yang antri nelpon.
Di sela waktu nunggu antrian itu Kita jadi ngobrol berkelanjutan (intens) dengan Lawan Jenis !
Kamu Sombong, dan Nggak Asyik !
Via : http://pekanbaru.tribunnews.com
Dan siapa tahu dari Telephone
Umum,
Kita jadi dapet Gebetan langsung pula !
Lalu, Kita
jadi mutusin Pacar deh, lantaran dah
nggak asyik diajak ngobrol !!!
Ya !
Jika merasa kejadian kaya gini, sebaiknya lekas
bertobatlah, dan minta maaf sama Mantan
!!!
Adakalanya Kita jadi merindukan masa ini !
Via : http://www.imgrum.org
Kecanggihan Telekomunikasi, yang bernama Hand
Phone, hingga beralih ke Smart Phone,
memang tak diragukan lagi manfaatnya,
Namun diakui juga membuat Kita menjadi Autis.
Di mana Proses
Anti Sosial dengan minimnya Interaksi
Sesama Manusia juga terjadi.
Hingga akhirnya, Kita
merindukan Telphone Umum, yang
berfungsi, dan hadir melengkapi di Kehidupan
Kita sebagai Generasi 90an !
Tawuran Antar Pelajar itu memang nggak ada baeknya
!
Namun bagi Kita,
yang hidup di Tahun 90an, terkadang
merindukan akan Hal itu !
Walaupun sekali lagi !
Kalau lihat Anak
Sendiri, ikut Tawuran Pelajar,
pastinya jadi miris ya Guys !
Hingga akhirnya Kita
bisa berkata :
“Eit Loe dah Bocah !
Loe nggak lihat apa Tong
!
Susahnya Babe,
dan Nyak nyari duit buat nyekolahin Loe,
Ehh, malah Loe pake
duitnya buat ikut Tawuran, yang
kagak bener !”
SMAN 8 Bandung Pada Masa Dilan sekolah, juga sering ikut tawuran !
Via : https://www.youtube.com
Enggak seperti Zaman
90an, di Masa Sekarang,
sepertinya :
Jumlah Pelajar, yang ikut Tawuran, semakin dikit, dan nggak banyak, seperti : di Era Itu.
Bahkan Sekolah Favorit
di Kota Besar, kala itu, juga nggak
luput dari Aksi Tawuran Pelajar.
Seperti :
SMAN 70 dengan 6, dan SMAN 8 Bandung,
yang menjadi masa Dilan, dan Milea sekolah, hingga cinta - cintaan.
Via : https://www.viva.co.id
Jelas teringat dalam Benak
Saya, Penulis, ketika itu.
Di mana pada Pertengahan
Tahun 1994 - 1997, adalah :
Masa Rawan Tawuran
Pelajar di Kota Besar, kaya Jakarta.
Saya, yang bersekolah di SMPN 13, bilangan Jakarta
Selatan, selalu was - was dengan Rute
Perjalanan dari Arah Blok M ke Ciledug,
Melewati Taman
Puring, Kebayoran Lama, Seskoal - Tanah Kusir.
Pada Dekade 90an,
Nggak Anak SMP
maupun SMA, sering banget yang
namanya Tawuran.
Bahkan Anak,
yang nggak berdosa pun, nggak jarang jadi Sasaran (Tumbal) Kenakalan Remaja, yang namanya Tawuran
ini.
Pernah ngalamin Sekolah
dikepung sama Sekolah lain lantaran Hal Sepele, yang akhirnya berujung Tawuran.
Pernah juga ngerasain naik Bis Batas P28 jurusan Blok M
- Cimone, Tangerang.
Di mana jadi Sasaran Anak SMA Budi Utomo, SMPN 19, 11, dan 29,
Lantaran Sekolah
gabung dengan Anak STM Penerbangan “Kapal”, SMPN 12, dan 56 untuk
nyerang Daerah di Sekitaran Taman Puring.
Hasilnya :
Bis Patas, yang Kami tumpangi jadi Sasaran
Amukan Tawuran Pelajar.
Kaca Bis Patas, yang terbilang baru ini, pecah,
dan berantakan, hingga entah berantah !
STM Penerbangan (SMKN 29) Kini !
Via : http://mrcassanova.blogspot.co.id
Kalau melihat Masa
Sekarang memang, sudah jarang terjadi Tawuran
Antar Pelajar.
Di mana Situasinya,
bisa dibilang cukup Aman, dan Terkendali (Kondusif).
Bahkan Setingkat
SMA, yang dahulu sering banget, yang namanya ikut Tawuran seperti : STM
Penerbangan dengan sebutannya Anak
Kapal,
Di masa sekarang dah jarang terdengar berantem.
Terlebih sejak berganti nama sebagai SMKN 29 Jakarta, Sekolah ini makin Eksis dengan Prestasi.
Walaupun Tawuran
Antar Pelajar, yang merupakan Kenalan
Remaja, hingga Berpotensi
menjadi Tindak Kejahatan (Kriminal),
nggak sama sekali patut untuk dicontoh,
Namun sebagai Anak
90an terkadang Kita merindukan Hal itu !
Merindukan apa, yang ada di Film ini !
Pada Masa Tawuran
Pelajar, di mana kerap mewarnai Potret Buram
Dunia Pendidikan Indonesia !
Walaupun sekali lagi !
Na'udzubillahimindzalik, jika Hal
ini banyak terjadi lagi di masa kini !
Motor Klasik di Film ini, ketika Dekade 90an,
memang tak setua sekarang, pada Tahun 2018 ini.
Namun, Motor Honda
CB 100, keluaran Tahun 1970 - 1982,
yang sering dipake Dilan, saat itu
di Tahun 90an, tetap aja jadi Klasik,
Terlebih jika dilihat dari Filmnya, yang dirilis Tahun
2018 ini !
Sebagai Anak SMA
Akhir 90an,
Pernah juga ngerasain digonceng sama Temen SMA “Dea Iyonk Ryanga”, yang punya Motor Klasik Honda 70 alias Si Pitung.
Ya !
Naik Motor Honda
Klasik, kala itu serasa dibawa Tahun
70an.
Terlebih Lagu
Piknik 72 oleh Naif sering
banget jadi Lagu Resmi (Official Song) Kami, saat Kami latihan
Band, ketika itu !
Meski jalannya nggak terlalu kenceng, layaknya Motor Zaman Now ber CC gede,
Namun tetep aja nikmat naik Honda “Si Pitung” ini !
Namun tetep aja nikmat naik Honda “Si Pitung” ini !
Motor Klasik pada Film Dilan, pastinya telah membawa Suasana 90an, jadi kerasa banget bagi Saya, ketika itu !
4. Nongkrong Di Warung Sederhana
Nggak seperti Kids
Zaman Now,
Anak 90an pastinya terbiasa nongkrong di Warung Pinggiran dekat Sekolah, yang notabenenya sederhana, maupun Kantin Sekolah !
Anak 90an pastinya terbiasa nongkrong di Warung Pinggiran dekat Sekolah, yang notabenenya sederhana, maupun Kantin Sekolah !
Nggak mesti harus ke Kafe
atau minimal J.Co maupun Starbucks !
Cukup di Warung
Makan Sederhana dekat Sekolah !
Sambil ngeteh maupun ngupi sesekali diselingi Gorengan Combro, Bakwan, maupun Pisang,
sudah bahagianya minta ampun !
Kalau ada Menu
Utamanya :
Biasanya Bakso
maupun Mie Ayam Pangsit jadi Favoritnya !
Meski harus berpeluh keringat alias gobyos, lantaran Ruangan Sempit, tanpa Penyejuk Udara (AC),
Pastinya bakal dilakuin oleh Anak Sekolah Zaman 90an, ketika Mereka makan di Tempat ini
!
Rindu Makan Bakso At Mie Bakso Gatot !
Via : https://www.instagram.com
Hal ini berbeda banget dengan Kondisi Anak Sekolah Zaman Now
di Kota Besar, yang sepertinya
hampir jarang NgeBakso di Tempat
Sederhana.
Minimal Mereka kongkow di Mall sekitaran Sekolah atau nggak, Tempat Makan, yang punya kesan Instagramable.
Walaupun terkadang nggak enak, dan mahal pula, namun demi
gengsi Mereka jabanin.
Meski harus make Uang Bulanan dari Orangtua
(Ortu) Mereka.
Menjamurnya Mall,
dan Tempat Nongkrong Asyik Instagramble
memang turut mempengaruhi Gaya Hidup,
dan Pola Makan Kids Zaman Now,
Di mana enggak lagi makan Combro, Bakwan, Tempe Mendoan Goreng,
Hingga berubahnya Menu
Makanan dari Bakso, dan Mie Ayam Pangsit jadi Spagheti, Mie Ramen, Sushi maupun Dim Sum
Ya terkadang sebagai Anak
90an, Kita merindukan Hal ini !
Apalagi, kalau dilihat Kantin Sekolahpun jadi
dibuat Sebersih, dan Seborju Anak Sekolah, yang belajar di Sekolah
Kita dahulu.
Meski, statusnya SMA
Negeri !
Itulah alasan, kenapa :
Para Alumni SMA pun, seakan ingin ngulang kembali
Moment Makan Bakso, sama Ketika SMA dahulu di Tahun 90an !
Ya !
Film ini, tentunya memberikan Kenangan akan Hal itu !
Hal, yang masih teringat, ketika mengenang masa SMA Di Akhir 90an adalah :
Sesuatu, yang berbau Keromantisan,
dan juga Surat - Suratan.
Hal itu bisa disampaikan kepada Seseorang, yang menjadi Perantara (Media)
agar maksud, dan tujuan Kita kepada Doi jadi tersampaikan.
Bisa Teman Doi,
maupun Teman Kita sendiri !
Surat - suratan jadi Hal
Ampuh, ketika Pesan (Message) Kita belum tersampaikan.
Berharap Banget, Doi
baca, dan jadi jatuh cinta kepada Kita !
Dan tak jarang di Surat
tersebut,
Kita jadi Selayaknya Pujangga, dengan Kata
- Kata Picisan Puitis buatan sendiri Ala
Galih, Rangga, maupun Dilan !
Sedikit lebay, dan alay, namun terpenting Pesan (Message)nya kena, dan dalem buat Doi !
Dengan Kutipan (Quote) Ala Sendiri
Tanpa Petuah Kata Bijak Para Pujangga Cinta Dunia,
Tanpa Petuah Kata Bijak Para Pujangga Cinta Dunia,
Karena memang,
Ketika itu Mesin
Pencarian Sekelas Google belum ada !
Dan Kita menjadi Seromantis,
dan Sealay Mungkin terhadap Pacar maupun Gebetan Kita !
Via : https://hype.idntimes.com
Adakalanya Majalah
Dinding “Mading” juga menjadi Media dalam meluapkan isi Hati tersebut.
Ya !
Fungsinya bisa menggantikan Smartphone dengan Kecanggihan Beberapa
Aplikasi Fiturnya,
Sehingga Pernyataan
Cinta terhadap Doi jadi nampak
jelas, walau diakui Instant, dan Plagiat !
Hal Romatisme dan Surat Cinta Cintaan, jadi Hal,
yang tak terpisahkan di Masa Anak
Sekolah 90an !
Sama seperti, yang terbayangkan di Film ini, Dilan 1990 !
Menuggu Bis
maupun Angkutan Umum (Angkot) sama Romantisnya,
Seromantis dengan Surat Cinta Cintaan di Masa
90an, kala itu !
Terlebih,
Jika harus nunggu bareng Doi pula, dengan Suasana
Gerimis Mengundang, dan nggak jarang dari Kita jadi berbicara dari Hati
ke Hati !
Nggak seperti Zaman
Now, terutama di Kota Besar,
Yang ke mana - mana dimudahkan dengan Kehadiran Aplikasi Transportasi Online,
Di Era 90an,
Terkadang Kita
harus menyusuri jalan setapak,
Dari Sekolah hingga sampai ke Lokasi Penjemputan.
Nggak jarang, Kita jadi jadian !
Yang dahulu merupakan Teman Sepermainan, hingga berakhir jadi Pacar Beneran, lantaran lirik - lirikan, ketika berada dalam Satu Angkot, yang sama !
Yang dahulu merupakan Teman Sepermainan, hingga berakhir jadi Pacar Beneran, lantaran lirik - lirikan, ketika berada dalam Satu Angkot, yang sama !
Ya itulah Era 90an !
Di mana masih sedikit Orang, yang punya Motor maupun Mobil sebagai Kendaraan
Mereka, saat ke Sekolah !
Masa di mana Kebersamaan
menyusuri Jalan Setapak, Bercandaan, hingga menuju Lokasi Pemberhentian Angkot jadi Hal Indah !
Sama persis di Film
Ini,
Masa 90an jadi lebih berarti dengan Kehadiran Angkot, dan Suasana Kota Bandung, yang mewarnainya,
Ketika
itu !
Masalah Kedisiplinan
di Era 90an, pastinya buat Kita, yang ketika itu masih Sekolah di SMP, maupun SMA, sangat
patuh dengan Aturan, yang
diberlakukan oleh Pihak Sekolah.
Hal ini pula, yang tercermin dari
adanya Guru Galak (Killer),
yang biasanya ditakuti oleh Para Siswa,
hingga Sepatu Warrior, maupun Sejenisnya, yang wajib dipake oleh Para Siswa saat menempuh Pendidikan di Sekolah.
Via : https://www.youtube.com
Di Masa ini,
jarang banget terdengar Murid
bertengkar dengan Guru, akibat
Hukuman (Sanksi), yang biasa
diberikan oleh Guru terlalu keras
untuk dijalani,
Lantaran Kita
memang bersalah, pastinya !
Walaupun distrap seharian penuh hingga
kehujanan di Lapangan,
Disuruh lari muter Keliling
Kompleks Sekolah,
Diminta ngerjain tugas satu buku dengan
tulisan : Saya tidak akan terlambat lagi datang ke Sekolah !,
Ditimpuk pake
Kapur, dan dipukul pake Penggaris,
Hingga dicukur Gundul, serta ditampar di Depan Umum,
Jika itu bukan Masalah, yang bersifat prinsip,
Kita nggak pernah protes, terlebih marah !
Kalaupun ada Masalah
dengan Guru, lantaran Guru nimpuk pake Kapur, hingga nampar, karena Sesuatu
Hal,
Kebanyakan dari Kita,
pastinya malu, terdiam, dan takut untuk ngelaporin ke Orangtua,
Lantaran Kita
memang merasa salah dalam Hal ini.
Lagipula di Masa
90an,
Antara Orangtua,
dan Guru bagaikan Tuts
Piano, seiring seirama, sejalan, dan jarang ada gesekan.
Jadi daripada lapor ke Orangtua, karena Perbuatan
Kita, yang memang salah, lebih baik memperbaiki diri ke Arah,
yang lebih baik.
Lain Zaman 90an,
lainpula di Zaman Sekarang,
Pastinya beda Cerita
!
Kalau melihat kelakukan Anak Zaman Now, termasuk Orangtuanya,
yang nggak nerima Perlakuan Guru,
yang katanya mendidik Anaknya dengan
cara berlebih,
Pastinya Orangtua
nggak segan, sedikit - sedikit untuk melaporkan masalah ini ke Polisi maupun Komnas Perlindungan Anak.
Akibatnya banyak Guru,
yang sebenarnya sudah sesuai dalam memberikan Hukuman kepada Murid,
namun berakhir tragis di Penjara,
lantaran Orangtua nggak nerima sikap
Guru tersebut.
Maka jangan heran,
Jika Murid Zaman
Now tega untuk membunuh Guru
lantaran Sakit Hati,
Akibat Sanksi,
yang diberikan Guru terlalu
merendahkan Harga Dirinya sebagai Murid.
Padahal, jika dipikir :
“Guru Adalah Pahlawan
Tanpa Tanda Jasa !”
Di mana Tanpa
Mereka, Kita nggak akan jadi apa
- apa,
Atau minimal berkat Guru
lah, Kita menjadi tahu banyak
sesuatu Hal, yang baik !
Tapi Entahlah kini,
Jika Kids Zaman
Now berpegangan kepada Mbah Google
sebagai Maha Gurunya !
Sepatu Begini, yang dipake Dilan sehari - hari !
Sepatu Merk Warrior Seragam, juga menjadi Ciri Anak SMA Tahun 90an !
Mungkin di masa sekarang, nggak banyak Sekolah, yang menerapkan Pemakaian Sepatu, yang dikenal Hits
di Masanya secara serempak.
Dari Sepatu
Warrior ini, sebenarnya Kita jadi belajar
Kesederhanaan.
Sebab Sepatu Made
In China ini, punya Harga, yang
nggak terlalu mahal alias murah,
namun nyaman untuk dipake !
Dengan Maksud :
Agar tidak terjadi Ketimpangan
antara Murid, yang mampu, dan
enggak, di mana bisa dilihat dari Merk
Sepatunya, yang sama.
Pihak Sekolah di Masa Tahun 90an, memang memberlakukan Sepatu Warrior Seragam Hitam Putih sebagai Sepatu Wajib, saat belajar dahulu.
Kalaupun ada, yang bermerk lain, tetapi tetap
dipilih, yang sejenis sesuai dengan Model
Sepatu Warrior ini !
Seperti :
Sepatu All Star/ One Star keluaran Converse,
dan Airwalk maupun Samba keluaran Adidas.
Di mana, jika ingin Latihan Ekskul Basket di Luar
Jam Pelajaran, boleh bawa Sepatu
Basket sendiri.
Selebihnya :
Ya ikuti Aturan
Sekolah !
Banyak Kenangan tentang 90an, yang terekam dari Film Dilan 1990 karya dari Novel Pidi Baiq ini !
Terlepas dari Jalan
Cerita, dan Beberapa Adegan di Film ini, yang terkesan Lebay,
dan Nggak Banget !!!,
Namun bagi Kami sebagai
Generasi Anak Sekolah 90an,
Di Masa itu tetap menjadi Moment Tersendiri, saat Kami melihat Film ini !
Di mana Cerita
Masa Sekolah 90an, cukup menjadi Hal
Terindah bagi Kami !
Dilan,
Dan Semua Cerita Tentang Anak Sekolah 90an !
Kembali : ARTIKEL
Terkini Indonesia
Terbaik Indonesia
Travelling
Kita