CONTRIBUTOR
PANGKI PANGLUAR
Lovely Travel - Singapore Sister Citynya Batam
“Sometimes One Day In A Different
Place
Gives You More Than Ten Years
Gives You More Than Ten Years
Of Life At Home”
Anatole France
Sister City (Kota Kembar/ Twin Cities/ Sister Cities/ Kota
Bersaudara) adalah : Sebutan bagi Dua
Kota, yang berbeda secara Lokasi,
Administrasi Politik, maupun Negara,
Dengan Tujuan Sama,
yaitu :
Untuk menjalin Hubungan Budaya, dan Kontrak Sosial di antara Penduduk Kota.
Untuk menjalin Hubungan Budaya, dan Kontrak Sosial di antara Penduduk Kota.
Pada Umumnya :
Kota Kembar, yang terletak di Dua Negara Berbeda, mempunyai Persamaan Keadaan Demografi, dan Berbagai Masalah, yang dihadapi.
Konsep Sister
Cities inilah,
yang diibaratkan sebagai Sahabat Pena.
Harapannya :
Dari Hubungan Kota
Di Antara Dua Negara Berbeda, Sister Cities dapat bermanfaat bagi Program Pertukaran Pelajar, dan Kerjasama di Bidang Poltik, Budaya, dan Perdagangan.
Link :
https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_kembar
Ternyata Kita Saudaraan Gan !
Batam, Singapore, Johor Bahru (Kiri - Kanan)
Di Indonesia
sendiri, Beberapa Kotanya mempunyai Hubungan Saudara, yang biasa Kita sebut dengan Sister Cities.
Contohnya saja :
Jakarta, yang mempunyai Hubungan Kekerabatan dengan Beijing, Hanoi, Berlin, Tokyo, Los Angeles, serta menunjuk Paris
sebagai Kota Rekan.
Surabaya, yang mempunyai Hubungan Kekerabatan dengan Seatle, dan Busan.
Medan, yang mempunyai Hubungan Kekerabatan dengan George Town (Penang).
Bandung, yang mempunyai Hubungan Kekerabatan dengan Forth Woth, Texas.
Tak terkecuali dengan Batam, yang mempunyai Hubungan
Kekerabatan dengan Gimje, Johor Baru, Kelang, dan juga Singapura.
Atas Dasar Faktor
Kesamaan Demografi, Budaya, serta Kedekatan Lokasi,
Menyebabkan Kota
Batam sedikit banyaknya mempunyai Hubungan
Kekerabatan dengan Singapura sebagai
Saudara Perempuan Serumpun Melayu ...
Berikut Kami Hadirkan
Lovely Travel - Singapore Sister Citynya Batam
Rencana, dan Persiapan Kami kali ini ke Negeri
Singapura, bukan tanpa alasan ...
Selain untuk merayakan Ulang Tahun Pernikahan Kami, yang ke Enam,
Sebuah Kupon
Penerbangan Gratis Maskapai Air Asia Pulang - Pergi, diberikan oleh : Seorang Keponakan Kami, Niken Puriastuti, yang bekerja di Air Asia sebagai Kado Ultah Pernikahan Kami !
Lumayan Dapet Voucher Gan !
Inilah, yang menyebabkan Kami harus merencanakan Kepergian
di Awal Tahun ini.
Kami dapat Delapan
Kupon Gratis, yang harus dipakai di Tahun
ini !
Di mana masing - masing Perjalanan Pulang Pergi ke Wilayah
Asia, Kami harus menghabiskan 4 Voucher, Saya, dan Istri !
Jadi ada Dua
Kepergian, yang harus Kami
lakukan di Tahun ini.
Pertama, Kami gunakan untuk Perjalanan
Merayakan Ulang Tahun Pernikahan Kami di Singapura,
Untuk Keberangkatan
Tanggal 5 dari Yogyakarta, dan Kepulangan Tanggal 8 dari Singapura.
Kedua, Rencananya, Insya Allah,
jika tidak ada halangan, Kami akan gunakan,
saat Musim Panas Pertengahan Tahun Ini di Bangkok, Thailand.
Ya !
Mumpung Gratis dari Tiket Penerbangan Pulang Pergi Air Asia, jadi harus dimanfaatkan semaksimal mungkin ...
Mumpung Gratis dari Tiket Penerbangan Pulang Pergi Air Asia, jadi harus dimanfaatkan semaksimal mungkin ...
Dan siapa tahu di Pertengahan
Tahun nanti,
Ada, yang sponsorin Akomodasi Biaya Hotel Kami untuk Perjalanan ke Bangkok !
Ada, yang sponsorin Akomodasi Biaya Hotel Kami untuk Perjalanan ke Bangkok !
Dibuka Endorsenya ya Sis, he ... he ... he ... ☺☺☺
Perjalanan ke Singapura kali ini, pastinya buat Kami harus merencanakan di jauh hari
Terlebih Istri,
memang pengen banget pergi ke Luar
Negeri.
Maklum !
Selama Perjalanan
Kami menikah 6 Tahun ini, Kami memang belum pernah melakukan Perjalanan ke Luar Negeri,
Sebab Kebutuhan
Utamalah, yang menjadi Prioritas !
Selebihnya,
Kami hanya melakukan Perjalanan di Beberapa Tempat Terbaik Indonesia, sedangkan untuk pergi ke Luar Negeri adalah : Kali Pertama semenjak Pernikahan Kami.
Segalanya memang harus dipersiapkan secara matang,
termasuk menyiapkan Paspor, dan Keperluan Lainnya.
Bagi Saya,
yang memang belum punya,
Hal ini memang harus dipersiapkan jauh hari.
Hal ini memang harus dipersiapkan jauh hari.
Terlebih Anggapan
(Stigma)
tentang Pengurusan Paspor dengan Birokrasi,
yang berbelit, mungkin keburu melekat di Hati
Saya, ketika itu.
Inilah, yang membuat Rencana
Kami untuk pergi ke Negeri Singapura
baru terlaksana di Tahun ini, akibat
Saya malas untuk mengurus Paspor.
Via : http://hariansinggalang.co.id
Namun Kenyataan ini,
ternyata berbeda, ketika di Lapangan.
Kantor Imigrasi
Kelas II Madiun,
yang terletak di Caruban - Kabupaten Madiun, ternyata cukup baik
dari Soal Pelayanan.
Cukup Dua Kali, Saya datang ke Tempat
ini.
Jepret Foto, dan Pengambilan Paspor, berdasarkan Hari, yang ditentukan di Lampiran
Pemberitahuan.
Sekali Lagi !
Anggapan (Stigma) tentang Birokarsi, yang berbelit untuk Pengurusan Paspor, ternyata adalah : Salah Besar !
Via : http://www.landasanteori.com/
Sepertinya semenjak Reformasi,
Hal, yang menyangkut Birokrasi Berbelit untuk Pelayanan kepada Masyarakat, tahap demi tahap mulai ditinggalkan.
Terlebih di Indonesia
sendiri, Kita sudah mempunyai Komisi Ombudsman Republik Indonesia.
Dimana Tugasnya
:
Mengawasi Penyelenggaraan
Pelayanan Publik.
Baik, yang diselenggarakan oleh Penyelenggara Negara, maupun Pemerintahan.
Termasuk, yang diselenggarakan oleh :
Badan Usaha Milik
Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Badan Hukum Milik Negara dan Badan Swasta atau Perseorangan,
Yang diberi tugas menyelenggarakan Pelayanan Publik tertentu.
Di mana Sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan, dan Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan ,dan Belanja Daerah.
Link :
https://id.wikipedia.org/wiki/Ombudsman_Republik_Indonesia
Aplikasi Lapor - Aplikasi Buatan Pemerintahan R.I
https://lapor.go.id/
Jadi :
Jika terjadi Hal,
yang kurang mengenakan terhadap Pelayanan
Publik,
Kita sebagai Warga Negara Indonesia, dan Masyarakat, yang mengunakan Pelayanan tersebut dapat melakukan Pengaduan ke Komisi ini.
Di Era Keterbukaan
Informasi saat ini, Pengaduan
Masyarakat juga dapat disampaikan secara Online melalui Situs Resmi
Komisi Ombudsman.
Jadi tidak ada kata ampun, bagi Pihak (Oknum), yang
sengaja mempersulit Pelayanan
Masyarakat, apabila Kewajiban
Persyaratan sudah terpenuhi.
Termasuk di dalamnya Pengurusan
Paspor di Kantor Imigrasi.
Finally, Jadi Juga !
Via : https://www.hipwee.com
Jika Persyaratan
sudah dipenuhi, maka pastinya Proses
Pembuatan Paspor itu akan mudah, dan cepat untuk diproses.
Tanpa Calo,
langsung datang Sendiri ke Kantor
Imigrasi !
Biaya Pembuatannya dikenakan Rp. 300.000,- untuk Paspor Biasa.
Sedangkan Paspor
Elektronik, yang mempunyai Kemudahan
Bebas Visa, saat berkunjung ke Negara
Tertentu, seperti : Jepang, dan Turki,
Pelayanan Kantor
Imigrasi Kelas II Madiun, belum tersedia.
Pelayanan ini, hanya tersedia di Beberapa Ibukota Propinsi/ Kantor Imigrasi
Kelas I, seperti :
Di Jakarta, Surabaya, dan Medan.
Alamat :
Kantor Imigrasi Kelas II - Madiun
Jl. Panglima Sudirman, RT.011/RW.04, Kaligunting, Madiun,
Jawa Timur 63153
Setelah Voucher
Tiket, dan Paspor telah
dipersiapkan, saatnya Kami memesan Kamar Hotel.
Seperti Biasa, Kami memesan Via Traveloka.
Sewa Kamar Hotel
Online melalui Aplikasi ini
sudah menjadi Langganan,
Ketika Kami melakukan
Perjalanan ke Suatu Daerah.
Entah itu untuk Keperluan
Booking Hotel, Beli Tiket Pesawat maupun Kereta
Api, Traveloka, yang menjadi Teman Perjalanan Kami !
Kemudahan
Pembayaran, dan Verifikasi Data sesudah melakukan Transaksi,
Hal ini menjadi alasan mengapa Kami percaya kepada Traveloka !
Terlebih Aplikasi
ini, ternyata Made In Indonesia,
jadi berasa bangga menggunakan Produk
dari Negeri Sendiri.
Meski, Kami belum
pernah melakukan sebelumnya untuk :
Pemesanan Kamar
Hotel, dan Pembelian Tiket Masuk Rekreasi di Luar Negeri, Hal ini tidak menjadi masalah bagi Kami.
Sebab, Sekali Lagi !
Traveloka, pastinya mengirimkan Konfirmasi Via SMS maupun Email setelah Kami melakukan Transaksi
Pembayaran.
Jadilah Kami
memesan Hotel Ibis Style di Jalan Macpherson, Singapore, yang secara
Anggaran (Budget) masih masuk diakal.
Terlebih Harga
Hotel ini, juga termasuk Sarapan
Gratis (Breakfast).
Jadi buat Kami
lebih berhemat, tentunya !
Di mana seperti, yang Kita ketahui Biaya Hidup (Living
Cost) di Singapura, Salah Satu, Yang Termahal di Dunia
!
Kami memesan di Tanggal 27 Desember 2017,
Untuk Waktu Menginap 3
Hari 4 Malam dari Tanggal 5 Jan - 8
Jan 2018 dengan Harga Kamar Rp. 1.470.000/
Hari, ketika itu.
Berikut Kami Hadirkan
Lovely Travel - Singapore Sister Citynya Batam
Perjalanan Kami - Bandara At Adisupto Yogyakarta
Finally, inilah saat, yang ditunggu, di Tanggal 5 Januari 2018, Kami akan merayakan Ulang Tahun Pernikahan, yang Ke Enam di Negeri Singapura.
Setelah hampir 3
Jam, Kami harus menunggu di Terminal B, Bandara Internasional Adi Sucipto - Yogyakarta,
Di mana sebelumnya,
Kami berangkat dari Stasiun Madiun, menuju Stasiun Tugu Yogyakarta menggunakan K.A
Malioboro Ekspress Pukul 01.10 WIB.
Dan Ini, tiba saatnya, Kami pergi ...
Alamat :
Jl. Raya Solo KM.9, Maguwoharjo, Kec. Depok, Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55282
Terbang Bersama Air Asia
Sebenarnya, beberapa kali, Kami menggunakan Maskapai
Penerbangan, yang terkenal dengan Sebutan
Burung Merah ini.
Namun, sekali lagi !
Hal ini menjadi menarik, ketika Kami melakukan Perjalanan dengan Pesawat
ini, menggunakan Voucher Gratis pula
!
Ya !
Walaupun Vouchernya
berasal dari jatah Keponakan, yang
dapat Beberapa Voucher Gratis buat Keluarga,
karena bekerja di Maskapai Penerbangan
ini,
Namun dalam Soal
Pelayanan, dan Standar Keselamatan,
Maskapai
Penerbangan Milik Mr Tony Fernandez, yang bermarkas di Kuala
Lumpur - Malaysia ini, Pastinya
memprioritaskan Hal itu ...
Kalau boleh jujur,
Mungkin Para Pilot
Air Asia, Salah Satu, yang terbaik dalam melakukan Take Off, dan Landing,
Tanpa ada Goncangan,
berjalan mulus terutama saat melakukan Pendaratan
Pesawat (Landing).
Meski Maskapai Penerbangan ini, terkenal dengan Tiket Penerbangan Murah, namun bukan
berarti tidak memperhatikan Keselamatan
Penumpang.
Sebelum Banyak Maskapai
Internasional dari Negeri Lain,
yang menawarkan Penerbangan Murah, hadir,
Air Asia sudah lebih dahulu ada, sebagai Perintis (Pionir), Maskapai Penerbangan dengan Tarif
Murah.
Inilah alasan :
Mengapa dibukanya Banyak
Rute Penerbangan Air Asia di Indonesia untuk Perjalanan, baik Dalam maupun Luar Negeri,
Cukup dikatakan berpengaruh pada Tingkat Pemakaian Maskapai Penerbangan ini.
Selain Tarif Murah,
Faktor Keselamatanlah, yang menjadi Alasan, kenapa Para Pelanggan (Costumer) maupun Penumpang memilih Air Asia sebagai Teman
Perjalanan Mereka !
Kursinya memang mepet, tapi cukup nyaman !
Meski Kursi
Pesawat nampak sedikit sempit, namun masih dirasa nyaman oleh Kami, Para Penumpang, saat berpergian dengan Pesawat ini.
Menu Lasagna Ala Air Asia !
Air Asia juga menawarkan Standar Menu Makanan, yang cukup baik,
dan pastinya Lezat, dengan Kisaran Harga di bawah Rp. 100.000,-
Dengan Harga Tertentu,
Kami bisa memesan Menu Makanan di Air Asia.
Merchandise maupun Oleh - Oleh lainnya, seperti Topi,
Pajangan, Mainan, Baju Khas Air Asia
bisa dipesan di Pesawat ini.
Fasilitas Wifii juga tersedia melalui Aplikasi Rokki.com
Air Asia Self Check In
Via : https://backpackies.wordpress.com
Menariknya lagi,
Saat Kami
melakukan Boarding Pass di Bandara Changi dalam Perjalanan
Pulang ke Bandara Adi Sucipto
Yogyakarta,
Hanya Maskapai
Penerbangan Air Asia, yang melakukan Self Check In !
Cek Paspor, dan Bagasi di lakukan secara Sendiri , hanya sedikit Petugas Bandara, yang mengarahkan Kita sebagai Penumpang, agar Proses itu dapat berjalan lancar.
Sebab semua dilakukan secara Online, dan Otomatis !
Cek Paspor, dan Bagasi di lakukan secara Sendiri , hanya sedikit Petugas Bandara, yang mengarahkan Kita sebagai Penumpang, agar Proses itu dapat berjalan lancar.
Sebab semua dilakukan secara Online, dan Otomatis !
Mulanya, Kami agak sedikit bingung dengan Cara Pelayanan, yang beda saat Kami
di Bandara Adi Sucipto - Yogyakarta.
Namun, ketika Salah
Satu Pegawai Air Asia memberitahukan kepada Kami bahwa :
“Cara ini
sebenarnya mudah, cukup melihat Gambar,
dan Intruksi, yang ada, kemudian
menyiapkan Paspor, dan Kode Booking pada Voucher, semua bisa dilakukan, Tanpa
Hambatan !”
Pada Verifikasi
Paspor juga dibutuhkan Sidik Jari,
dan Data, yang terverifikasi
pada Infra Merah, semuanya
dilakukan secara otomatis.
Tentunya Hal inilah,
yang menyebabkan Kami mempunyai
sedikit Pengalaman Berbeda (Different Experience), ketika
melakukan Proses Boarding Pass di Bandara Changi - Singapore !
Rencananya bukan hanya Bandara Changi, yang melakukan
Cek Paspor, dan Bagasi Sendiri Oleh Penumpang.
Hampir Semua Rute Penerbangan Air Asia di Bandara Terbaik Indonesia,
juga diberlakukan Hal Sama !
Via : http://www.changiairport.com
Menurut Informasi
Pegawai Air Asia, lagi :
“Hal ini sudah
dilakukan di Beberapa Bandara Terbaik di Indonesia,
seperti :
Soekarno Hatta -
Jakarta, Juanda -
Surabaya, Kuala Namu - Medan, I Gusti Ngurah Rai - Bali, Hussein Sastranegara - Bandung, dan Sepinggan - Balikpapan”
Rencananya :
Setiap Bandara, yang ada Rute Perjalanan Air Asia baik di Dalam maupun Luar Negeri,
akan diberlakukan Hal Tersebut.
Dengan Tujuan untuk
Efektivitas, dan Mengurangi Kesalahan Boarding, karena
semua sudah Tersistem.
“Sebagai Anggota
Keluarga Air Asia, yang dapat dilihat dari Voucher Gratis milik Karyawan Air Asia, sudah seharusnya Kami juga tahu akan Hal ini ...”
Kata, Pegawai Air Asia lagi !
Akhirnya, Kami pergi
Pukul 07.25 WIB menuju Singapura dari Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta !
Pukul 10.35 Waktu Singapura, Kami sampai di Terminal 4,
Bandara Changi, Singapore.
Di Tempat inilah, Kami sekarang berada !
Selisih Satu Jam lebih awal dari Waktu Indonesia Bagian Barat.
Dalam 2 Jam Perjalanan dari Yogyakarta menuju Singapura.
Setiba di Bandara
ini,
Kami, langsung bergegas mengambil Koper, dan melihat Beberapa Pengumuman
Informasi tentang bagaimana cara menuju Hotel,
Tempat Kami menginap.
Dari Tempat inilah, Kami mendapatkan Informasi tersebut.
Dari Tempat inilah, Kami mendapatkan Informasi tersebut.
Kata Seorang
Petugas, yang Kami temui :
“Jika Kalian ingin menuju Hotel di Jalan Machperson,
Kalian bisa menggunakan MRT, yang berada di Terminal 2, dan 3. Untuk menuju Terminal 2,
dan 3, Kalian dapat menggunakan Shuttle
Bus.
Tapi sebelumnya,
Kalian harus punya Kartu
Pass Turis (Singapore Tourist Pass
Card), yang bisa Kalian dapat beli di Tempat ini, seharga SGD 33/ Orang, atau setara Rp. 330.000,-
Kartu ini bisa digunakan untuk Semua Moda Tranportasi Publik, Milik Pemerintah, seperti : MRT, dan Bus SBS Transport selama 3
Hari Pemakaian.
Sesudahnya, Kartu ini
dapat di Uangkan Kembali (Refund)
seharga SGD 10/ Kartu atau setara kurang lebih Rp. 100.000,- ” - In Bahasa
Kata Petugas Bandara, menginformasikan kepada Kami.
Berdasarkan
Informasi, yang Kami dapati, SGD 1, ketika itu, berkisar Rp.
10.030,-
Sesampainya di Terminal
2 Bandara Changi, yang menghubungkan dengan Stasiun MRT di Basementnya,
ternyata membuat Kami harus membaca
jeli terhadap Setiap Informasi, yang
terpasang.
Jujur Pertama Kali,
Kami melihat Moda Transportasi ini, tidak sesederhana (sesimple), yang dikira
dalam Peta, walaupun dalam Aplikasinya, jika Kita bisa membaca Jalur Peta
MRT tersebut, pastinya akan terasa mudah !
Negara Singapura sendiri, memang terkenal canggih
dalam Sistem Moda Transportasinya,
yang dikenal tepat waktu.
Bus, dan Mobil sudah ada Jalurnya Masing - Masing !
Bukan hanya MRT,
Saat Kami menunggu Bis di Halte Pemberhentian terdapat Waktu, yang menunjukkan Kedatangan Bis tersebut.
Itupun selalu Tepat
Waktu, bahkan lebih awal dari Waktu
Kedatangan.
Ada Jalur Khusus semacam Bus Way, namun tidak diberi Pembatas
Beton.
Dan herannya, ketika Kami
di sana :
Tidak pernah sekalipun dilanggar oleh Para Pengemudi Lainnya, yang membawa Mobil maupun Taksi, menyerobot Jalur
itu !
Hal Begini, Jangan Ditiru Gan, Walaupun Dalam Keadaan Apaapun !
Sebab, Namanya Melanggar Ya Melanggar !!!
Via : https://www.youtube.com/
Jika di Jakarta,
Indonesia, Jalur Bus Way, yang sudah ada Pembatasnya,
Bisa diperuntukan bagi Artis SeDangdut “Dewi Persik”, yang katanya :
Ketika itu membawa Asisten
Manajernya, yang sedang sesak, walaupun ada Sanksi bagi Para Pelanggar,
yang melanggarnya,
Tidak demikian dengan Singapura !
Mungkin Sanski
Peraturan, yang dikenakan cukup tinggi bagi Para Pelanggar, sehingga semua begitu teratur ditaati, dan sistematis.
Dan Pastinya, lagi :
“Tidak Tajam Ke Bawah, dan
Tumpul Ke Atas !”
Semuanya sama di hadapan Hukum.
Baik Kaya maupun
Miskin, yang melanggar, pasti ada : Sanksi, yang mengikat !
Lain Singapura, Lain Indonesia !
Progress MRT Jakarta, Indonesia
Via : http://nationalgeographic.co.id
Berbicara tentang MRT,
Di Singapura sudah
memikirkannya sejak Tahun 1987.
Hal ini tentunya berbeda dengan Indonesia :
Untuk Pembangunan
MRT maupun LRT, baru terlaksana
saat ini.
Itupun Pengerjaannya
masih terbilang kembang kempis, dan tarik ulur, dengan Berbagai Kepentingan Permasalahan, yang mengelilinginya.
Seperti :
Robohnya Konstruksi
Jembatan LRT, Beberapa Waktu Lalu.
Moda Transportasi Massal ini memang sangat penting, demi
mengurangi Kemacetan.
Terlebih Singapura,
yang memang secara Luas, Negaranya bisa dibilang hanya seukuran Kota Jakarta.
Sehingga, Kita
bisa menyebut Negara Kota (Polis).
Salah Satu Hal Utama untuk mengurangi Kemacetan dari Pertumbuhan Kendaraan Bermotor adalah :
Dengan Membuat
Transportasi Massal Cepat, yang memadai, serta terintegrasi, seperti MRT ini.
MRT - Promenade Station - Singapore !
Untuk menunjukkan Kecanggihan dari Setiap Stasiun MRT, menurut Sepengetahuan,
dan Pengalaman Kami, terbagi atas Tiga Tingkat.
Di mana MRT sendiri,
dibagi 5 Jalur, yaitu :
Jalur North -
South Line (Utara - Selatan) (25 stasiun) - Bertanda Merah
Jalur East - West
Line (Timur - Barat) (32 stasiun) -
Bertanda Hijau
Jalur North - East
(Timur Laut) (16 stasiun) - Bertanda Ungu
Jalur Circle (Lingkar
Kota) (30 dari 31 stasiun) - Bertanda Kuning
Jalur Downtown
(Pusat Kota) (18 stasiun) - Bertanda Biru
Semuanya dikelolah oleh : SMRT Corporation, dan SBS
Transit sebagai Operator.
Sedangkan Sentosa
Express, dan Sebagian LRT Line adalah : 2 Jalur Tambahan, yang berbeda dalam Pengelolahannya.
Hal inilah, yang menyebabkan Kartu Pass Turis, yang Kami beli sebesar SGD 33/ Orang, tidak
dapat dipergunakan pada Moda
Transportasi Monorail Sentosa Express, dan Sebagian LRT Line.
Contohnya :
Saat, Kami akan
ke Universal Studio Singapore, yang
terdapat di Pulau Sentosa, Kami harus membayar Biaya Pulang Pergi Perjalanan sebesar SGD 4 atau setara Rp. 40.000,- / Orang.
Dari Terminal 2
Bandara Changi,
Kami harus mengganti Jalur di Pemberhentian EXPO, menuju Pusat
Kota menggunakan (Down Town Line)
ke Stasiun MacPherson tepatnya, lalu menuju Pintu Keluar C.
Sesudah ke luar dari Stasiun
menuju Halte Bus, Kami menaiki Bis Nomor 165 milik SBS
Transit.
Tidak jauh, kurang lebih 2 Km dari Halte Bis, di Jalan MacPherson, Hotel Kami berada !
Alamat :
Terminal 4 Changi - Airport Blvd, Singapura
Finally, Kami tiba
juga di Tempat Tinggal Sementara Kami
ini ....
Setelah menempuh Perjalanan,
yang cukup melelahkan bagi Kami,
Alhamdullilah !
Kami cukup Sehat Walafiat, tanpa Satu
Kekurangan Apapun.
Menatap Panorama Gedung Skyline Dari Balik Jendela Hotel Ibis MacPherson !
Berbicara tentang Ibis
Style MacPherson adalah :
Sebuah Hotel
milik Jaringan Accor Hotel Group,
yang bisa dikatakan untuk Hotel Ini, termasuk Hotel
Budget ***.
Hotel Ibis
MacPherson, juga menyatu dengan Sebuah Mall,
yang bernama MacPherson.
Namun sepertinya,
Pusat Perbelanjaan
ini, masih
terlihat sepi !
Dengan Banyaknya Ruang Kosong tanpa Penyewa (Tenant), yang
berada di Lantai 1, maupun 2 dari Mall ini.
Tentang Pengalaman menginap di Hotel ini, Kami dapat mengambil kesimpulan :
Hotel ini, menurut Hemat Kami mempunyai Kelebihan maupun Kekurangan.
Kelebihannya :
Untuk Biaya Sewa
Kamar/ Harinya berkisar 1,47
Juta Rupiah.
Itupun sudah termasuk Makan Pagi (Breakfast) Gratis !
Meski memang diakui Sarapan
Ala Hotel Singapore tak semewah, dan selengkap jika Kamu menginap di Banyak Hotel
Indonesia.
Orang Singapura memang terkenal pelit akan Hal
ini.
Mungkin karena Biaya
Hidup (Living Cost) cukup besar,
tak semurah di Indonesia !
Buat minum Air Botol Mineral Kecil saja, saat Kami
beli di Stasiun MRT hingga jalan - jalan ke Universal Studio maupun Patung Merlion berkisar antara SGD 1.5 - 4.
Jadi ya setara Rp.15.000 - Rp. 40.000,- untuk ukuran Botol Kecil.
Jadi kebayang kan ?
Betapa Berharganya Air
Mineral di Sini !
Meski ada Air
Keran, yang sepertinya memang layak, dan aman untuk dikonsumsi,
Tapi bagi Kami, yang memang terbiasa Minum Air Mineral di Indonesia,
Lantaran Parno
dengan Air PDAM, yang cukup bau, dan
mengandung Kaporit, jadi merasa
nggak biasa, jika harus minum Air Keran.
Di Manapun Tempatnya, Pop Mie Tetap Makanannya !
Abaikan Air Botolannya !!!
Hal inilah, yang Kami
amati.
3 Hari Kami menginap di Tempat ini, memang disediakan Tempat Air Minum, namun sekali lagi, bukan
Air Mineral, melainkan Air
Keran Hotel, yang dimasukkan ke dalam Botol.
Karena katanya, sekali lagi :
Memang Layak,
dan Aman untuk dikonsumsi !
2. Meski agak jauh dari Sentra Bisnis,
dan Perdagangan, seperti : Orchard Road, namun Pihak Hotel menyediakan Shuttle Bus Gratis mulai dari Pukul 09.30
Pagi - 08.30 Malam, Waktu Singapura.
Shutle Bus berangkat hampir Setiap 1 Jam sekali, kecuali Pukul 11.30 (Tepat Jam Makan Siang).
Dari Hotel, lalu turun di Beberapa Pemberhentian, seperti :
Stasiun MRT Mattar, dan Taiseng, Orchard Gateway,
dan Berakhir di China Town.
Sebagai Tambahan,
Sepertinya Daerah
MacPherson, Tempat Kami berada
merupakan Daerah Pemukiman.
Hal ini dapat terlihat dari Banyaknya Gedung Apartment, maupun Kompleks
Perumahan, yang mengelilingi Pemandangan
Skyline dari Kaca Kamar Hotel Kami menginap !
Kalau dilihat Perumahan
di Singapura, yang Kami temui :
Kondisinya hampir sama, 11/12 dengan Perumahan, yang ada di Indonesia.
Malah lebih baik di Indonesia
sepertinya.
Melewati Jalan Muhibah Menuju MRT Taiseng menggunakan Shuttle Bus Gratis Hotel Ibis !
Kami menggambarkan Perumahan di sekitar Hotel, kondisinya seperti di Kompleks Perumahan - Manyar, Surabaya, Tempat Ibu Kami tinggal.
Sebuah Kompleks Perumahan Elite Kuno, yang
Kebanyakan Rumahnya tetap
mempertahankan Kondisi Semula Perumahan
tersebut.
Luasan Rumahnya
pun, tidak terlalu besar.
Kemungkinan Harga
Tanah di Singapura cukup mahal.
Jadi hanya Orang
Kaya berduit saja, yang bisa memiliki Tempat
Tinggal beserta Sedikit Halaman
di Negara ini.
3. Tersedianya Fasilitas Wifi Gratis
Berkecepatan Tinggi, dan Fasilitas
Akses Media buat Browsing, yang dipunya oleh Hotel
ini, cukup dibilang mumpuni.
Fasilitas Wifi, dan Media Internet Gratis !
Ya !
Jika Kamu bandingkan
Kecepatan Internet di Singapura, dengan Indonesia, pastinya jelas beda !
Dan Singapura
bisa dibilang, Unggul akan Hal ini !
Kekurangannya :
1. Sebenarnya Hotel Tempat Kami
menginap, bisa dikatakan tidak teramat sempit.
Kondisi Kamar Mandinya, Yang Terpisah, Bisa Bikin Ill' Feel !
Namun, yang menjadi Permasalahan adalah :
Kondisi Kamar Mandi, yang letaknya terpisah antara Closet dengan Tempat Mandi.
Cukup Unik bukan
?
Namun, pasinya sedikit buat Kami jadi IllFell !
Terlebih pada
Closet hanya tersedia Tisue,
tanpa Shower, ketika Kami ingin Buang Hajat.
Jadi kebayang kan ?
Kami, yang terbiasa pake Shower, ketika Buang Air Besar (BAB),
harus menggunakan Tisue, itupun Tempat Mandinya harus terpisah !
Untung saja, hanya Kami
berdua, dan dalam Rangka Honey Moon
di Ulang Tahun Pernikahan Kami pula.
Coba saja !
Kalau ada Orang Lain,
pastinya dijamin :
Salah Satu dari Kami, bisa - bisa nahan Buang Hajat,
sampai balik ke Indonesia lagi !
2. Bukan hanya Makanan, Hotel di Singapura, ternyata juga terkenal pelit dalam memberikan Perlengkapan Mandi Kemasan, maupun Sandal Ala Hotel, yang seharusnya dapat, dan
diberikan secara cuma - cuma.
Hubungi Via Telephone, jadi cara ampuh
untuk dapetin Perlengkapan Mandi Kemasan, dan Sandal Ala Hotel !
Jika tidak ada Konfirmasi
Permintaan (By Request), dijamin
nggak dikasih !
Jika Banyak Hotel
di Indonesia, yang menawarkan Tayangan Digital Terbaik Dalam, dan Luar Negeri pada Fasilitas Televisinya,
Lain halnya dengan Hotel,
Tempat Kami menginap !
Meski Ukuran Layar
Televsinya cukup Seguede Bagong dengan Televisi Flat Model Terbaru, namun Tampilannya bisa dibilang buram.
Sepertinya, tidak memakai Siaran Digital.
Di mana Kebanyakan,
hanya Siaran Televisi Lokal dengan Tampilan sedikit nggak jelas (Buram) pada Kebanyakan Siaran Televisinya.
Tapi, yang paling membanggakan buat Kami adalah :
Kehadiran Siaran TVRI
di Hotel Ini.
Stasiun Televisi
Kebanggaan Pertama Indonesia ini, sepertinya jadi Siaran Televisi cukup NgeHits di Hotel Ibis MacPherson,
Singapore.
Hal ini bisa dilihat dari Siaran TVRI Programa 1, maupun 2,
yang ada pada Fasilitas Televisi di Hotel ini.
Sekali lagi Salute
Buat TVRI !
Dan Bangga Banget
punya TVRI !
Mengenai Makanan
bisa dibilang : mempunyai Standar Rasa,
yang kurang, terlebih Variasi Menu
Makanan dari Tiga Hari, Kami menginap nampak bosan, dan hanya
itu - itu saja.
Namun sekali lagi, Kami
dapat memaklumi akan Hal ini.
Mengingat : Harga
Sewa Kamar Hotel/ Harinya cukup dibilang murah, jika dibandingkan dengan Hotel di Sekitaran Orchard,
maupun Hotel Lainnya di Jalan ini.
Terlebih,
Kami dapat Sarapan (Breakfast), yang berarti dapat
menghemat Biaya Hidup selama Kami di sini.
Menu Hotelnya hampir sama, 11/12 dengan Menu Indonesia.
Hal ini bisa dimaklumi :
Sebab secara Kultur
(Kebudayaan), Kita masih dalam Satu Rumpun, Budaya Melayu.
Walaupun diakui : memang ada Menu Makanan Melayu - China Peranakan, Oriental, Barat (Western), hingga India.
Sebab :
Di Singapura
juga terdapat Orang China, Asing, terutama Inggris, maupun India.
Untuk Menu Makanan,
yang Kami biasa makan, ketika itu,
ada :
Jadah - Bahasa Jawa (Orang Singapore biasa bilang Rice
Cake).
Kue terbuat dari Beras Ketan, yang memang lagi Happening di Negeri ini.
Kue terbuat dari Beras Ketan, yang memang lagi Happening di Negeri ini.
Bakmi Goreng, Bakpao Kacang, Sosis, Nasi Goreng, dan Telor Dadar Orak Arik (Omelete),
hingga Roti Kebab juga nggak
ketinggalan, selalu hadir melengkapi Menu
Hotel, di Tempat Kami tinggal !
Untuk Minumnya
:
Jus Buah menjadi Favorit Kami !
Dari Tiga Kali,
Kami makan di Tempat ini, Menu Jus Jambu,
dan Apel selalu hadir menemani Menu Makan Kami !
Resto Tempat Kami makan, juga menyatu dengan Kolam Renang.
Namun teramat disayangkan :
Kolam Renangnya, yang punya Konsep Resort ini, dan menyatu dengan Resto, nampak terlalu kecil bagi Kami.
Sehingga Kami memutuskan untuk tidak melakukan Kebiasaan Berenang Ala Hotel di Tempat ini.
Padahal, jika dibilang :
Hadirnya Fasilitas
Kolam Renang, juga menjadi Salah Satu Alasan Kami, kenapa memilih Hotel Ibis Style MacPherson untuk Kami tinggal.
Tentunya :
Selain Harga Kamar
Hotel, yang cukup sesuai dengan Anggaran (Budget),
dan Tersedianya Sarapan (Breakfast) di Hotel ini !
Alamat :
401 Mac Pherson Road, Singapura 368215 - Telepon: +65 6622
6000
Tiba di Singapura,
rasanya tidak lengkap,
Jika Kami
tidak jalan - jalan untuk sekedar melihat Kebudayaan,
menikmati Incip Kuliner, dari Tempat, yang berbeda, ketika Kami berada di Indonesia ...
Sebab dari Tempat
inilah, Kami :
“Menerima Pengalaman Berbeda,
Dari Sebelumnya !”
Penulis
Walaupun pada kenyataannya,
Negeri Tetangga ini, masih Satu Rumpun dengan Indonesia,
Namun sekali lagi :
Dengan Pengalaman Berbeda inilah, yang mungkin bisa Kami bagikan, melalui Perjalanan kali ini !
Dengan Pengalaman Berbeda inilah, yang mungkin bisa Kami bagikan, melalui Perjalanan kali ini !
Kota Batam Malam Hari !
Via : https://tempatwisataseru.com
Melihat Singapura,
tak ubahnya melihat Pulau Batam,
dengan Kotanya, namun dalam Skala Kecil.
Maklum !
Kota Batam, yang terdiri dari Pulau Batam, Rempang, dan Galang memang
sangat dekat dengan Negeri Tetangga
Ini, Singapura.
Bahkan dari Pelabuhan
Internasional Sekupang, Negeri
Singapura dapat terlihat.
Begitu juga di Beberapa
Tempat Lainnya, yang menjadi Viewing Point, untuk melihat Keindahan Kota Singapura dari Batam, seperti :
Di Coastarina
(Batam - Centre), Pantai Nongsa, Pulau Putri, dan Sambu,
hingga Bukit Senyum.
Kota Batam, yang berbatasan dengan Malaysia, dan Singapura,
Menjadikan Kawasan
ini sebagai Daerah Segitiga Emas ASEAN.
Di antara Indonesia,
Singapura, dan Malaysia.
Dari Tempat inilah :
Pelabuhan
International Ferry, Sekupang juga membuka Rute Internasional ke Wilayah Singapura, dan Johor Baru - Malaysia.
Begitu juga sebaliknya !
Sehingga wajar Perwakilan
Negara Asing dari Kedua Negara
tersebut juga membuka Kantor Konsulatnya
di Kota Batam.
Atas Faktor
Kedekatan, dan Persamaan Satu Rumpun,
di mana Penduduk Batam juga dihuni
oleh Orang Melayu, dan Keturunan Tionghoa (China), maupun China Peranakan,
Maka tak heran :
Jika Hubungan
Kerjasama itu, telah terjalin lama,
Di antara Kota
Batam, yang termasuk dalam Provinsi
Kepulauan Riau, dengan Singapura,
yang secara Negara : Luasannya
hampir sama dengan Kota Jakarta.
Itulah mengapa :
Singapura, dan Kota Johor Baru (Malaysia)
menjadi Sister Citynya Batam, yang secara tujuan :
Menjadi Teman/
Mitra dalam Hubungan Budaya, Perdagangan,
hingga Problematika Masalah Kependudukan
Antar Kota, yang dihadapi oleh Kedua
Negara.
Persamaan inilah, yang mungkin Kami jumpai di Singapura !
Meski, Kami
memang belum sempat untuk berkunjung ke Kota
Batam, namun dari Beberapa Postingan
Teman SMA, Anugrah Mauludin, yang
tinggal di Batam,
Batam sedikit banyaknya mempunyai
kemiripan dengan Singapura !
Dari Soal Budaya,
hingga Makanannya.
Walaupun juga diakui : Singapura, yang secara Status,
juga merupakan Negara (Negara Kota - Polis), pastinya lebih
unggul dari Soal Infrastruktur, hingga Kenyamanan, maupun Kebersihan Kotanya.
Beda Cerita
Lain Singapura, Lain Indonesia !
Berjalan - jalan di Singapura
menggunakan Transportasi Publik (MRT, maupun Bis), hingga Jalan Kaki,
bisa dikatakan cukup nyaman !
Maklum !
Negara ini, sangat mengutamakan Transportasi Publik, dan Para Pejalan Kaki, merasa nyaman
menikmati sudut demi sudut dari Pembangunan,
dan Kemajuan Kotanya.
Sehingga wajar, Pemakaian
Kendaraan Pribadi, sangat dibatasi, dengan Biaya Pajak, yang tinggi Per
Tahunnya.
Jadi, jangan heran,
Jika Negara Semaju
Singapura,
Mobil, yang melintasi Jalanan Kota, cukup dibilang hanya Bermerk Standar.
Jika dibandingkan dengan Mobil, yang ada di Banyak Kota
Besar Indonesia, seperti : Jakarta,
dan Surabaya,
Singapura, nggak ada apa - apanya dengan Indonesia !
Lain Indonesia, Lain Singapore !
http://www.telegraph.co.uk
Di Indonesia,
Mobil sekelas Rolls Royce, Lamborghini
hingga Hummer bisa aja ke luar masuk
Jalan Gang Kecil, Kena Banjir, hingga Bermacetan Ria di Sekitaran Lebak Bulus, Radio
Dalam ke Arah Pondok Indah.
Berbondong Para
Pengusaha, Pengacara, Pejabat, hingga Artis Tajir Melimpir
coba miliki Kendaraan Super Mahal
itu.
Walaupun, jujur,
Terkadang nggak sesuai dengan Tempat (Habitat) Beberapa Kota Besar di Indonesia, yang pasti macet,
dan sering banjir, ketika Hujan Lebat melanda, Jakarta, dan Surabaya !
Ya !
Kendaraan Super
Mahal itu di Indonesia, memang dikenakan Pajak, yang juga tinggi, namun pastinya
nggak setinggi di Singapura.
Itupun juga masih ada aja,
Para Pengemplang Pajak, yang rela nggak bayar Pajak Kendaraan Mahalnya, meski sudah
nyumbang Kemacetan, dan Polusi Udara, terutama di Kota Besar, seperti : Jakarta, dan Surabaya.
Kondisi ini, beda banget dengan di Singapura !
Memang ada, Sebagian
Penduduk Singapura, yang memakai Kendaraan
Kelas Begini.
Namun sekali lagi !
Jika bukan Orang
Tajir Habis, dijamin nggak akan punya Mobil
seperti ini, lantaran Bayar Pajaknya,
yang Terbilang Tinggi Banget !
Boro - boro, Mobil Model Begini,
Jika beli Mobil
Biasa saja, dikenakan Pajak, yang cukup tinggi.
Sehingga Jumlah
Mobil di sana bisa dikatakan tidak terlalu banyak,
Termasuk Motor,
yang bisa dikatakan hampir jarang, Kami temui
sebagai Kendaraan Pribadi.
Sepertinya : Motor
memang ada, namun Kendaraan ini,
biasanya difungsikan : hanya untuk Pengiriman
(Ekspedisi)
Barang.
Via : http://www.straitstimes.com/singapore
Pemberlakuan
Electronic Road Pricing (ERP), di Beberapa Jalan Utama Singapore,
Juga menyebabkan Penduduk
Singapura lebih senang menggunakan Moda
Transportasi Massal, dan Berjalan
Kaki menuju Tempat Kerja, maupun
Aktivitas Lainnya.
Berbicara MRT,
dan Bus SBS Transit, yang menjadi Moda Transportasi Massal Penduduk Singapura,
bisa dikatakan hampir tersedia di Setiap
Titik Penting Persinggahan.
Biasanya Keluar
Stasiun MRT, terdapat Halte Bus,
yang terintegrasi.
Di Beberapa Titik
juga tersedia Halte Bus, di mana Akses Menuju Halte, saat Kami
berjalan kaki, bisa dikatakan cukup nyaman.
Terpenting lagi, hampir Semua Sudut Kota dari Negara ini, mempunyai Pedestrian, yang cukup ramah bagi Para Pejalan Kaki.
Di mana sebagian tempatnya, terdapat Garis, yang memang diperuntukkan bagi Para Disabilitas, khususnya Para
Tuna Netra.
Di Beberapa Kota
Besar Indonesia, memang mempunyai
Pedestrian Terbaik, namun tidak Seramah,
dan Senyaman Kota Singapura !
At Orchard Road ...
Tiba di Orchard
Road, seperti melihat Suasana (Atmosphere)
Beda dari Beberapa Tempat Belanja di Indonesia,
yang biasa Kami datangi.
Maklum !
Tempat Ini merupakan Salah Satu Destinasi Surga Wisata Belanja
Terbaik di Dunia !
Jika Kota London,
punya SOHO sebagai Pusat Perbelanjaan, dan Hiburan Terpadu, Tokyo ada Harajuku, Los Angeles punya Rodeo Drive, dan Beverly Hills,
Sementera Singapore, pastinya ada Kawasan Bergengsi Orchard Road !
Sejumlah Mall dengan Skala Besar, dan Tenant
Berkelas mudah Kamu temui di Tempat ini.
Mulai dari :
Ion Orchard Mall, Nge Ann City, Tangs, Somerset, Robinsons, Metro Paragon,
Orchard Gateway, hingga Central, pastinya jadi Jaminan bagi Kamu, Para Shopahollic
Sejati.
Terlebih Tenant
Berkelas,
seperti :
Chanel, Dior, Prada, Hermes, Louis Vuitton, Gucci, Braun Buffel, Coach, Michael Kors, hampir
ada di Setiap Mall Ke Mall (Mall To Mall) !
Ya, memang Surga Belanja !
Namun, sekali lagi, tentunya harus disesuaikan dengan Kocek, dan Dana Pribadi,
yang tersedia !
Harga, yang bisa dibilang nggak masuk akal, hanya untuk
sekedar Kebutuhan Nampang,
Ya ditunda dululah !
Lagipula, jika
Kami pikir,
Harga sebuah Baju Bermerk Sama di Singapura,
ternyata lebih mahal, jika dibandingkan Kami
beli di Beberapa Mall Terbaik
Indonesia.
Contohnya saja :
Ketika Kami
coba intip Harga Baju Polo dengan Bahan, dan Model Sama, ternyata Harga
disana sekitar SGD 130, itupun sudah
Diskon !
Ya kalau dikurskan sekitar Rp. 1,3 Juta,
Hanya untuk membeli Baju
Bermerk Sama, yang biasa Kami
beli di Indonesia !
Padahal Harga Baju,
yang Kami beli ketika di Indonesia,
berkisar Rp. 200.000,-
Entah, Produk
di sana Memang Benar Asli (Original),
Atau Pemberlakuan
Politik Dumping, yang menyebabkan
Pemberlakuan Harga di Dalam Negeri
Singapura, jauh lebih mahal,
Entahlah !
Tapi, yang jelas,
Kami, hanya bisa cengar - cengir saja, sambil
berjalan menikmati Pedestrian Terbaik,
dengan semilir angin cepoi
- cepoi, dari Mall ke Mall
di Sekitaran Orchard Road, kala itu
!
2 Kali, Kami ke sini, Akses menuju Tempat ini sangatlah mudah.
Terlebih di Hari
Pertama,
Fasilitas Shuttle
Bus Gratis dari Ibis Style Mac Pherson, Hotel Tempat Kami menginap, benar
sangat membantu Kami, ketika itu !
Maklum !
Orchard Gateway, menjadi Tempat Pemberhentian Shuttle Bus milik Hotel Ibis ini.
Di Hari Ketiga,
Kami juga sempat berkunjung ke Orchard Road, namun kali ini, menggunakan
MRT untuk menuju ke Tempat ini.
Kami naik dari City Hall menuju Stasiun
Orchard, menggunakan North - East
Line.
Sehabis Seharian
Penuh di Singapore Flyer, Marina Bay Sands Mall, Promenade, hingga Merlion Park !
Sebenarnya jika dipikir :
Banyak Mall Terbaik di Indonesia, juga nggak kalah Kece dari Singapura !
Namun Penataannya, yang Sistematis, Rapih, dan Terpusat, menjadi Alasan Masyarakat Dunia, kenapa senang berbelanja di Negara ini.
Kita memang punya Kuningan, yang direncanakan menjadi Kawasan Sabuk Belanja (Shopping Belt) Terbaik di Jakarta.
Dengan beradanya Beberapa
Mall Terbaik, seperti :
Lotte Avenue -
Ciputra World, Kuningan City, Plaza Ambasador, hingga Kota
Kasablanka.
Di Beberapa Tempat
Terbaik, seperti Jalan M.H Thamrin -
Jakarta, juga demikian.
Di Tempat ini berdiri Mall Terbaik, dengan Tenant
Berkelas, seperti Grand Indonesia,
dan Plaza Indonesia,
Namun tetap saja :
Belum menjadi Pusat
Bagi Destinasi Surga Belanja Dunia !
Bahkan Batam,
yang merupakan Kota Percontohan Masa
Depan, dan Sister Citynya Singapura, juga mempunyai Nagoya sebagai Pusat Perbelanjaan Kawasan Perdagangan Bebas (Free Trade Zone),
Foto Seadanya At Orchard Central - Singapore !
Tetapi sekali lagi !
Dianggap kurang memuaskan Kebutuhan Belanja bagi Masyarakat
Dunia, meskipun Barang Impor,
yang masuk ke Tempat ini, Bebas Biaya Masuk maupun Pajak (Tax).
Faktor Kerapihan, Kebersihan, Sistematis, hingga
Perdagangan, yang terpusat, cukup
menjadi Alasan bagi Para Masyarakat Dunia kenapa betah
berlama menyusuri sudut demi sudut Orchard
Road,
Hingga akhirnya, Mereka
menghabiskan Uangnya di Tempat ini !
Lokasi - Orchard Road Singapore
Alasan Utama, Kami mengunjungi Negeri
Tetangga Singapura, selain Foto
Sesaat sebagai Bukti Eksistensi Diri di Ikon Patung Merlion, Merlion Park, Singapore, adalah :
Ingin menikmati Sensasi
Bermain di Universal Studio
Singapore !
Maklum !
Taman Permainan milik Universal Studio ini, memang belum ada di Indonesia.
Jadi secara otomatis,
Banyak Orang
Indonesia, yang notabenenya
Turis Manca ke Singapore, hanya untuk menikmati Sensasi Permainan, yang jelas berbeda dengan Dunia Fantasi (Dufan) Ancol - Jakarta.
Meski, sama - sama ada Beberapa Permainan, yang menguras Adrenalin,
Namun Universal
Studio lebih banyak menawarkan Sensasi
3D - 4D, yang cukup menguras Adrenalin
hampir di Setiap Permainannya.
Sebenarnya pernah ada Wacana
Pembangunan Universal Studio di Daerah
Pantai Kenjeran, Surabaya, yang
kelak akan menjadi Kota Tepi Pantai (Waterfront
City), yang sarat akan Hiburan
di Kota ini.
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, saat itu, tak hentinya menawarkan Gagasan tersebut kepada Pihak Investor di Amerika Serikat, Pemilik Universal Studio untuk
menanamkan modalnya di Kota Surabaya.
Namun sekali lagi,
Wacana tinggal
Wacana !
Apakah dalam Pelaksanaannya
akan terwujud ?
Wallahu A’lam Bish
- Shawabi !
Mulai dari menjelajah Ruang
Angkasa di Sesame Street Space Chase,
Menikmati Keseruan
di Wahana 3D Transformers, Mummy,
Universal Studio
Singapore,
memanglah tak seluas Dunia Fantasi (Dufan),
Namun Soal
Permainan, Universal Studio Kedua
di Asia ini, cukup dibilang mumpuni
!
Harga Tiket Masuk, yang Kami beli via Aplikasi
Traveloka :
Universal Studio berlokasi di Pulau Sentosa, Sebuah Pulau
Buatan, yang terbentuk akibat Proses
Reklamasi Pantai.
Berbicara Singapore,
pastinya Kita tahu bahwa :
Sebagian Daratan dari
Negara ini, terbentuk akibat Reklamasi Pantai, dan Pulau Buatan.
Sentosa Island menjadi Pusat Hiburan Internasional, dan khususnya bagi Para Warga Singapura.
Di Tempat Pulau
Buatan ini, bukan hanya terdapat Universal
Studio.
Namun juga :
The Big Merlion, Pantai Palawan, dan Siloso,
Museum Madame Tussauds, Kidzania, Adventure Cove Waterpark, Sentosa
Resort World and Casino, hingga Sejumlah Hotel, Vila, dan Resort.
Cara sampai ke Pulau
ini, bisa menggunakan :
- Sky Train (Monorel) - Sentosa Express, yang berada di Mall Vivo City (Harbour
Front) lantai 3 dengan Biaya SGD 4 Pulang - Pergi/ Orang.
- Maupun menggunakan Cable
Car dari Menara Keppel Bay (Harbour Front) dengan Biaya SGD 27 Pulang Pergi/ Orang.
Mengapa Kami
harus membayar lagi ?
Sementara Kami mempunyai
Kartu Pass Tourist, yang bisa
dipergunakan 3 Hari untuk Moda Transportasi MRT, dan Bus SBS Transit !
Sebab,
Walaupun Pulau
Sentosa merupakan Pulau Buatan milik
Negara Singapura, namun soal Pengelolahan Moda Transportasi untuk
menyebrang ke Pulau ini, beda dalam Manajemennya.
MRT dikelolah oleh SMRT, dan SBS Transit sebagai Operator.
Sedangkan Sky
Train - Sentosa Express, dan Cable
Car dikelolah secara Swasta oleh
Sentosa Development Corporation.
Waktu itu,
Kami memilih menggunakan Sky Train (Monorel) - Sentosa Express.
Di mana sebelumnya,
Kami menggunakan MRT - Jalur Lingkar Kota (Circle
Line) dari Stasiun Taiseng
berhenti di Harbour Front (Mall Vivo City).
Sedangkan Universal
Studio, berada di Pemberhentian
Pertama Jalur Skytrain (Monorel) Pulau Sentosa !
Sekali lagi !
Fasilitas Gratis Shuttle
Bus Hotel menuju
Stasiun Taiseng bagi Kami cukup membantu !
Alamat :
8 Sentosa Gateway, Singapura 098269
Menjelang Hari Terakhir,
tepatnya di Hari ke Tiga di Negeri Tetangga ini,
Kami juga sempat menikmati Keindahan Panorama Skyline Kota Singapura
dari Singapore Flyer.
Seperti Hari
Sebelumnya,
Untuk sampai ke Lokasi
ini, Kami menggunakan MRT - Lingkar Kota (Circle Line) dari Stasiun Taiseng,
Di mana untuk menuju Stasiun
Taiseng, terlebih dahulu, Kami menggunakan Fasilitas Shuttle Bus Gratis, Hotel Ibis Style MacPherson, yang
berangkat Pukul 09.30 Pagi, Waktu Singapura, ketika itu !
At MRT - Down Town Line !
Ada, yang menarik Sepanjang
Perjalanan menggunakan MRT ini !
Singapore, yang merupakan Tempat berkumpulnya Masyarakat Dunia, ternyata juga
berpengaruh kepada Bahasa Resmi/ Nasional, yang dipakai oleh Negara ini.
Di Singapura
sendiri, setidaknya terdapat 4 Bahasa
Resmi, yang dipakai, yaitu :
- Inggris
- Melayu
- Mandarin
- Dan Tamil (India)
Hal inilah, yang juga diaplikasikan pada Moda Transportasi Massal ini.
Hampir di Setiap
Stasiun Pemberhentian MRT, terdapat Informasi,
yang dibacakan dalam 4 Bahasa.
Stasiunnya pun juga punya nama unik !
Mewakili 4
Penduduk Singapura, yang dihuni oleh :
Orang Asing (Inggris/ Amerika/ Eropa/ Australia), China, Melayu, dan India (Tamil)
Mulai dari Nama
Stasiun :
Taiseng, Mac Pherson, Paya Lebar,
Mountbatten, hingga Promenade, semua mewakili dari ke 4 Bahasa tersebut.
Ya !
Jika Negara
Malaysia mengklaim dirinya sebagai Asia
Sebenarnya (Truly Asia), lain halnya dengan Singapura, yang juga dapat mengklaim dirinya sebagai
bagian dari Masyarakat Dunia!
Karena alasan itulah :
Negara ini ditempati oleh berbagai macam Suku Bangsa Dunia !
Negara Persemakmuran Inggris di Asia
Via : https://www.activityvillage.co.uk/
Singapura, yang secara Sejarah,
Dahulu juga merupakan Negara Jajahan Inggris,
Dan tergabung sebagai Negara Persemakmuran (Commonwealth)
Bekas Jajahan Inggris di Asia bersama India, Malaysia, dan Brunei Darussalam,
Maka tidak heran, dari Tempat ini juga banyak ditemui Penduduk India, terutama dari Suku Bangsa Tamil.
Banyaknya Wisatwan
India, yang
datang ke Tempat ini seakan cukup
membuktikan bahwa : Negara ini cukup ramah bagi Penduduk India, maupun Asia.
Melewati Little India !
Di Singapura
sendiri terdapat Kampung India, yang
diberi nama Little India.
Melihat Pesona
Negara Singapura dari atas Singapore
Flyer, serasa membayangkan Beberapa Kota Besar Indonesia, seperti : Jakarta,
dan Surabaya.
Sebenarnya, jika mau jujur :
Jakarta, maupun Surabaya, juga tidak kalah dalam Jumlah Gedung, yang memadati Ruang
demi Ruang Kotanya.
Ya !
Bisa dibilang jumlahnya : Bejibun !
Hanya saja, memang perlu diakui,
Sekali lagi,
Kita kalah dalam Soal Kerapihan, dan juga Kebersihan !
Di mana Perencanaan
Tata Ruang Kotanya, Singapura memang
lebih unggul.
Di Singapura sendiri,
hampir jarang ditemukan Daerah Pemukiman
Kumuh.
Jika ada :
Mungkin Beberapa
Unit Rumah Susun, nampak dibiarkan tak terawat.
Itulah, yang menyebabkan Negara ini, jarang dilanda
banjir.
Jika ada Banjir,
seperti :
Di Pertengahan
Tahun 2017, dan Awal Januari 2018,
kemarin, yang melanda Sebagian Ruas
Jalan Utama, termasuk Wilayah
Orchard Road,
Pemerintah
Singapura,
tampak kebingungan, dan ini, yang membuat Sejumlah
Pejabat Senior Negara ini dirotasi, hingga dicopot dari Jabatannya .
Ya !
Banjir bisa jadi Masalah serius bagi Negara
ini.
Maklum !
Pendapatan Terbesar Negara ini, berasal dari : Sektor Pariwisata, dan Bisnis (Perdagangan).
Jadi Komponen
Infrastruktur, hingga Perencanaan Kota,
yang memadai menjadi Hal Utama bagi Negara ini.
Sebab Negara
ini, tidak punya Sumber Daya Alam,
yang menjadi Sumber Pendapatan,
selain Kedua Sektor tersebut (Pariwisata, dan Perdagangan).
Singapore Flyer, yang terletak di Sebuah Bangunan mirip Mall, di mana Lantai Dasarnya merupakan :
Miniatur Hutan
Hujan Tropis (Rain Forest Discovery), cukup membuat
suasana, ketika Siang itu menjadi Sejuk.
Lantai Bawahnya ditumbuhi oleh Berbagai Macam Pepohonan, yang mana di Beberapa Tempatnya terdapat Kolam Ikan, serta Air Mancur.
Memasuki Singapore
Flyer, Kami tidak langsung di
bawah menuju Bianglala Rakasa, untuk
melihat Panorama Skyline Gedung Pencakar
Langit Kota ini.
Namun Beberapa
Ruang Bilik Kreatif, yang juga menjadi Tempat
Pengetahuan, dan Bukti Eksistensi
Diri, bisa Kamu temukan, saat
menunggu antrian menuju Singapore Flyer.
Mulai dari Sejarah
Singapore, hingga Konsep Produk
Kreatif, cukup tersaji lengkap.
Bianglalanya sendiri bisa dibilang cukup banyak.
Maklum !
Singapore Flyer merupakan Bianglala Raksasa Tertinggi di Dunia.
Bahkan tingginya mengalahkan :
London Eye (Inggris), dan Star Of Nanchang
(China).
Bianglalanya sendiri terdiri dari 28 Kapsul.
Di mana Beberapa
Kapsulnya dapat disewakan sebagai Ruang
Pribadi (Private Room).
Bisa jadi Moment Romantis,
yang tepat bagi Kamu untuk meminang Pacar, saat Makan Malam (Dinner) di Temani Pemandangan Temaram Malam Skyline
Kota ini.
Namun,
Siap - siap, untuk ngeluarin Kocek lebih dalam lagi
sekitar SGD 200/ Orang, belum termasuk (include)
Menu Makan Malamnya.
Bagi Kami,
cukup menikmati Panorama Skyline
dari atas Singapore Flyer, dengan Harga Standar sebesar SGD 33/ Orang, atau berkisar Rp. 330.000,-
Di mana dirasa oleh Kami
cukup mahal untuk menikmati Sensasi Panorama
Skyline Gedung Pencakar Langit dari Wahana
Ini, Singapore Flyer.
Terlebih, Tiket
Masuknya,
Untuk Waktu Tempuh
menikmati Wahana ini hanya sekitar kurang
lebih 20 - 30 Menit.
Alamat :
30 Raffles Ave, Singapura 039803
Inilah Saat Hari Terakhir,
Kami mengunjungi Tempat demi Tempat di Negeri ini.
Negeri, yang bisa dibilang luasnya
mirip Kota Jakarta !
Negeri, yang dapat dikatakan hanya
mempunyai Satu Kota saja, yaitu : Singapura !
Negeri, yang biasa Kita sebut :
Negara Kota dengan Pulau Buatan dari Proses Reklamasi !
Negara Kota dengan Pulau Buatan dari Proses Reklamasi !
Singapura, Salah Satu Negara Kota, Yang Berhasil Dalam Melakukan Reklamasi !
Berkaca dari
Singapura, jika Kita berbicara
tentang Reklamasi Jakarta,
sebenarnya dapat dikatakan : Itu Penting
!
Jakarta, yang nampak kumuh untuk Sebagian Wilayahnya, seperti :
Di Jakarta Utara,
tertutama Daerah Pesisir Pantai Utara,
Memang diperlukan adanya Perbaikan (Revitalisasi) Daerahnya !
Perbaikan itu, yang nantinya akan membuat Jakarta semakin rapih, dan teratur.
Di mana Reklamasi
Teluk Jakarta, menjadi Hal Utama.
Namun dalam Pelaksanaannya,
memang diakui,
Reklamasi mempunyai Dampak, yang kurang baik terutama bagi Keberadaan Ekosistem Lingkungan.
Karena semakin Banyak
Daerah Lautannya, yang berkurang dengan dibukanya Lahan Daratan Buatan ini.
Di mana Efeknya,
Juga berimbas kepada Para
Penduduk Asli di Sekitar Teluk
Jakarta,
Yang sebagian besar berprofesi sebagai Nelayan, dan berpengaruh kepada
berkurangnya Mata Pencaharian
terhadap Hasil Tangkapan Ikan Mereka
!
Faktor Ketakutan lainnya, adalah :
Maaf, jika Kami bilang :
Kita belum bisa menerima,
Kita belum bisa menerima,
Jika Reklamasi
Jakarta nantinya, akan dimiliki oleh Para
Orang Berduit saja, yang notabenenya, adalah : Orang Asing dari Negara Lain !
Dalam Hal ini : WNA
asal China, juga menjadi Alasan
Utama !
Hal ini bisa dilihat :
Dari Rencana
Pengembangan Reklamasi Jakarta, yang dihentikan.
Di mana sebagian besar Kepemilikan Proyek, dimiliki oleh :
Para Pengembang (Developer) Property, yang berasal dari Keturunan Tionghoa.
Di mana Anti Asing, terutama : China, juga menjadi Alasan
Utama.
Ya !
Jika mau jujur, menurut Pemikiran Kami :
Sebagai Bangsa,
yang Besar, Kita tidak perlu takut
untuk menghadapi Hal apapun.
Di Era Perdagangan
Bebas, seperti saat ini,
Kita tidak dapat menolak Gempuran Dari Pihak Luar, termasuk Orang Asing, yang mulai
memasuki Indonesia secara perlahan.
Mau nggak mau, Kita
harus menerima itu !
Meningkatkan Kemampuan
Kita agar mampu bersaing di Era
Keterbukaan adalah : Cara Terbaik,
Dan bukannya mempertahankan Cara Konservatif, sehingga
Kita menjadi takut,
Karena Kita tidak bisa bersaing, yang membuat Kita menjadi merasa terjajah di Negeri Sendiri.
Karena Kita tidak bisa bersaing, yang membuat Kita menjadi merasa terjajah di Negeri Sendiri.
Singapura,
memang bukan contoh terbaik, dalam membentuk Reklamasi, yang membuat Penduduk
Asli Melayu menjadi terpinggirkan dengan masuknya Orang Asing, yang menguasai Negeri Ini.
Namun, Kita dapat
belajar :
Bahwa Negeri ini,
mampu untuk membangun Negara Kotanya
dengan Perencanaan Daerah, yang teratur, bersih, dan rapih.
Jika Mereka mampu,
Kita seharusnya juga lebih mampu !
Tunjukkan Bahwa Kita Mampu !
Tunjukkan Bahwa Kita Mampu !
Sebab Kita
adalah : Orang Indonesia Asli, yang
secara Budaya, dan Lingkungan,
Kita pastinya lebih mengenal Indonesia dibandingkan Mereka.
Kita pastinya lebih mengenal Indonesia dibandingkan Mereka.
Biarkan Mereka mendirikan
Proyek pada Perencanaan Reklamasi Jakarta,
Namun sekali lagi, Kita adalah : Pemiliknya !
Reklamasi Jakarta Itu Penting !
Via : http://www.thecolourofindonesia.com/
Jika sudah berhasil terbentuk Reklamasi Jakarta, yang bersih, dan rapih, di mana juga bertujuan
untuk Kepentingan Pariwisata,
Bisa dipercaya,
Tahap demi Tahap
Pemerintah, dan Kita pasti akan memikirkan tentang Keberlangsungan Eksositem, yang mungkin
akan berkurang atau rusak akibat Pembangunan
Reklamasi ini.
Memang diperlukan bertahun - tahun untuk menghidupkan
kembali Ekosistem, dan Biota Laut, yang mati akibat Pembangunan Reklamasi.
Namun Hal ini,
bukanlah menjadi Hambatan, jika
dilakukan secara serius, dan berkelanjutan !
Terlebih dipergunakan secara bersama untuk Kepentingan Para Nelayan, dan Pariwisata di Indonesia !
Jadi sekali lagi, menurut Hemat Kami :
Reklamasi Jakarta Itu
Penting !
Finally, Kami mengunjungi Tiga Tempat
Ini sekaligus.
Di mana Ketiganya
mempunyai Jarak Kedekatan antara Marina Bay Sands Mall, Promenade, dan Merlion Park !
Sebenarnya Lokasi
di antara Ketiga Destinasi Wisata Ini
(Marina Bay Sands Mall, Promenade, dan Merlion Park), ditambah Singapore
Flyer, serta Gardens By The Bay - Marina,
saling berdekatan.
Di belah oleh Sungai
Singapura (Singapore River),
yang melewati Ketiga Tempat ini,
membuat Lokasi terlihat dekat, antara
Satu Tempat dengan Tempat Lainnya.
Terlebih Suasana
Pedestrian, yang bernama Promenade,
sangat nyaman sebagai Tempat Berjalan Kaki untuk
menuju Satu Tempat ke Tempat Lainnya.
Walaupun pada Kenyataannya
memang cukup jauh.
Untuk menuju ke Tiga
Lokasi, Kami juga berhenti di Stasiun Promenade, yang juga menjadi Tempat Akses menuju ke Singapore Flyer.
Mengunjungi Marina
Bay Sands Mall (The Shoppes) - Singapura, seakan menjadi Hal Wajib bagi Kami !
Maklum sebagai Anak
Mall, yang doyannya main ke Mall
“Mall To Mall”, sekali lagi, Ini menjadi
Hal Wajib bagi Kami !
Terlebih, menurut Beberapa
Informasi, yang Kami dapat di Internet, termasuk Ensiklopedia Berjalan “Wikipedia”,
Pusat Perbelanjaan ini, merupakan, yang Terbaik, dan Termewah di Negeri ini.
Ditambah adanya Marina
Bay Sands Hotel, berlantai 55
dengan Kolam Renang Tanpa Batas (Infinity Edge) Sands Sky Park di atasnya, serta Sebuah Casino.
Meski diakui hampir Setiap
Pusat Perbelanjaan (Mall) di Singapura, khususnya Wilayah Orchard Road, seperti :
Ion Orchard, Nge Ann City, Paragon
Shopping Centre, hingga Mandarin
Gallery, dipenuhi oleh Tenant
Berkelas High End International !
Sebut saja :
Chanel, Gucci, Louis Vuitton, Bally, Salvatore Ferragamo, Prada,
hingga Hermes, cukup memenuhi Etalase Mall Terbaik ini !
Begitu juga sebaliknya, di Marina Bay Sands Mall (The
Shoppes) Singapore, Kamu pastinya akan temukan itu !
Tapi sekali lagi !
Yang namanya Mall,
ya harus siap cetak duit banyak.
Ibaratnya untuk makan di Mall ini, pastinya juga harus cukup
keluar duit bukan ?
Terlebih, berada di Mall
ini !
Meski Butik dengan Brand High End International, cukup
terdapat banyak di sini,
Namun sekali lagi,
Bagi Kami hanya cukup memandangi saja !
Bagi Kami hanya cukup memandangi saja !
Tenant demi Tenant, Butik demi Butik, cukup Kami telusuri !
Hamley's At Dubai
Via : https://www.youtube.com/
Ada Hamley's, Toko Mainan Termewah Asal London,
Yang menjadi Langganan
bagi Para Anak Selebriti Dunia,
termasuk Kalangan Anak Artis Papan Atas Indonesia.
Sebut saja :
Rafathar (Anak Rafi Ahmad), saat Mereka
berlibur ke Luar Negeri, seperti :
di Dubai, tak lupa membeli mainan di
Toko ini !
Finally, Belanja Juga ! ☺☺☺
Butik demi Butik, memang bisa dikatakan berkelas.
Tetapi, sekali lagi,
Tentunya punya Harga, yang selangit bagi Kami !
Namun, yang unik di Tempat
ini, terdapat Tenant Zara,
Yang menurut Pengalaman
Kami, berbelanja Pakaian Zara
pada Mall ini, jauh lebih murah
dibandingkan Mall sejenis di Kota Besar, Indonesia.
Produk Zara, memang Harganya relatif masih
terjangkau, ...
Ya !
Bersama Pull and
Bear, Uniqlo, Stradivarius, Mango, dan H&M, Produk Luar Negeri, yang Tokonya
mirip Factory Outlet ini,
Memang punya Segment
Pasar, yang menyasar Kelas Masyarakat Menengah dengan Produk Middle
Endnya.
Namun, yang membuat Kami
sedikit heran, Produk ini dijual
dengan Harga sama di Indonesia.
Bahkan, Kami pikir,
harganya jauh lebih murah di Mall ini.
Finally, kesempatan juga Istri membeli Pakaian di Tempat ini !
Di Mall, yang terbilang cukup mewah pada Interior di dalamnya,
Terdapatnya Wisata Perahu Air mirip di Venesia, hingga Beberapa Mall Terbaik Dunia, seperti : The Shoppes Mall Venetia - Makau, serta Venice Grand Canal Mall - Manila,
Terdapatnya Wisata Perahu Air mirip di Venesia, hingga Beberapa Mall Terbaik Dunia, seperti : The Shoppes Mall Venetia - Makau, serta Venice Grand Canal Mall - Manila,
Hingga Dancing In
The Lamp, yang menjadi Tempat
Bermain Anak - Anak Singapore, maupun Para Anak Turis Manca,
Menjadikan Suasana
(Atmosphere)nya,
sedikit agak berbeda !
Suasana (Atmosphere) di Mall Kuta Beach Walk, nggak kalah Kece !
Tapi sekali lagi, menurut Kami :
Beberapa Mall di Kota Besar Indonesia, tidak kalah bagus, megah, dan mewahnya.
Coba tengok Grand
Indonesia, Plaza Indonesia, Pacific Place, Gandaria City, hingga Mall
Pondok Indah, Kami rasa juga tidak kalah sebagai Mall Terbaik.
Terlebih, Beberapa
Mall Terbaik di Indonesia juga menghadirkan Suasana Eco Green, and Living sebagai Mall Terbaiknya.
Coba tengok !
Kuta Beach Walk (Bali), Central Park Mall -
Podomoro City (Jakarta), hingga Bintaro X - Change (Jakarta), Paris Van Java, dan Cihampelas
Walk (Bandung), AEON Mall (Bsd City, dan Jakarta Garden
City), cukup memenuhi syarat akan Hal
itu !
Alamat :
10 Bayfront Ave, Singapore 018956
Menuju Merlion Park,
di mana terdapat Patung Merlion Pertama di
Negeri Ini, Kami serasa dibawa dengan Nuansa,
yang lain.
Di mana menurut Kami
: Ini merupakan Salah Satu Pedestrian
Terbaik Dunia !
Sebagai Tempat,
yang nyaman bagi Para Pejalan Kaki
untuk sekedar berjalan, bersantai sembari menikmati Sisi Skyline Gedung Pencakar Langit dari Kawasan Perdagangan, dan Bisnis
Tersibuk di Negeri ini.
Dari MRT - Promenade Station, menuju ke Beberapa Tempat Tujuan Wisata di Pusat Kota !
Promenade, yang dalam
Bahasa Indonesia, berarti : Tempat Berjalan,
Adalah : Sebuah
Kawasan di Singapura, yang
dikhususkan untuk Para Pejalan Kaki,
menyusuri Sudut demi Sudut Menarik dari Kota Singapura !
Mulai dari Stasiun
Promenade, ke Singapore Flyer, Arena Marina Bay (Marina Bay Sands Mall - Hotel, serta Gardens By The Bay - Marina, menuju Gedung Theatre Esplanade, Kawasan
Bisnis, dan berakhir di Merlion Park,
yang menjadi Ikon bagi Singapore)
Garden By The Bay - Singapore River,
Yang melintasi Kawasan Promenade menuju Pusat Kota (Downtown) !
Di Kawasan ini juga dilewati oleh Sungai Singapura (Singapore
River),
Yang juga membentang sepanjang Garden By The Bay - Marina,
hingga Menuju Kawasan Bisnis Singapura,
Espalanade - Merlion Park.
Dari Kawasan inilah,
Sirkuit Jalan Raya
Marina Bay (Singapore Street Circuit) sepanjang 5,065 Km untuk Ajang Formula One (F1),
dan Grand Prix Motor GP, juga
diadakan.
Sirkuitnya hampir sama, 11/12 dengan Circuit International untuk Balap
Ajang Formula One (F1), dan Grand Prix di Negara Monaco.
Singapore Circuit Promenade - Marina Bay
Via : http://www.team-bhp.com
Maklum !
Bisa dibilang Keduanya merupakan : Negara Kota (Polis),
Di mana Potensi
Perdagangan, dan Pariwisata dengan Hadirnya Pelabuhan, juga
menjadi Hal Utama.
Benderanya juga hampir sama, 11/12 dengan Singapura.
Namun menjadi sama persis dengan Bendera Indonesia : Merah
Putih, tanpa Lambang Bulan Sabit
Lima Bintang.
Btw, apa ya,
Yang mendasari Latar
Belakang (Background) Warna Merah
Putih terlihat hampir sama pada Negara
Indonesia, dan Monako, dengan Singapura ?
Kiranya, Perlu
Pemahaman Lebih Lanjut !
Menuju Merlion Park,
dari Marina Bay Sands Mall melewati Kawasan Promenade, sekali lagi membuat Kami merasa nyaman.
Pedestrian, yang membentang dari Singapore Flyer, lalu melewati Jembatan Helix (Helix’s Bridge), yang
membelah Sungai Singapore (Singapore River), cukup membuat Kami berdecak kagum.
Kebersihan Kota ini
memang selalu terjaga, jika ada Sampah
mungkin hanya sebagian kecil, yang merupakan sisa dari Sampah Dedaunan.
Sesekali Beberapa
Orang, baik itu Turis Manca
maupun Warga Singapura, bersepeda menyusuri
Jalan demi Jalan menuju Pusatnya Kota Singapura.
Maklum !
Lokasinya memang saling berdekatan !
Serupa Tapi Tak sama !
Helix's Bridge (Singapore) Vs Neo SOHO Sky Bridge (Indonesia)
Melihat Bentuk Jembatan
Pedestrian Helix (Helix’s Pedestrian
Bridge),
Mengingatkan Kami,
akan Sebuah Jembatan Neo SOHO, yang menjadi
Penghubung antara Central Park Mall, dengan Mall Neo SOHO di Podomoro City Jakarta.
Konsepnya bisa dibilang sama !
Namun Jembatan
Pedestrian Helix, mempunyai Panjang, yang lebih, karena diperuntukkan bagi Para Pejalan Kaki untuk menyeberangi Sungai Singapura (Singapore River).
Sedangkan Jembatan
Neo SOHO dipergunakan untuk menyeberangi jalan, yang menghubungkan Kedua Mall (Central Park dengan Mall Neo
SOHO).
Mirip jenis Jembatan
Sky Bridge untuk Beberapa Mall
Terbaik Indonesia.
Jembatan Gentala Arasy
Via : http://www.maschun.com/
Sebenarnya,
Jika Kita melihat
Kota Jambi, juga terdapat Jembatan Pedestrian “Gentala Arasy”, yang merupakan Salah Satu Jembatan dengan Pedestrian Terbaik di Indonesia.
Sama - sama dibelah oleh Sungai, yaitu :
Sungai Batang Hari, Sungai Terpanjang di Pulau
Sumatera.
Dengan panjang 800 Km, yang melewati Jembatan Pedestrian Gentala Arasy untuk menghubungkan antara Satu Daerah dengan Lainnya di Kota Jambi.
Namun sayang,
Suasana (Atmosphere) Pemandangan Skyline Gedung Pencakar Langit, memang kurang terdapat pada Jembatan Gentala Arasy di Kota Jambi !
Suasana (Atmosphere) Pemandangan Skyline Gedung Pencakar Langit, memang kurang terdapat pada Jembatan Gentala Arasy di Kota Jambi !
Sekali Lagi !
Kami cukup dibawa suasana menyenangkan
melewati Promenade, menuju Persinggahan Terakhir di Taman Merlion (Merlion Park), yang menjadi Titik
Pusat, dan Iconnya Negara Ini.
Tidak lupa di Beberapa
Tempat, terdapat Persewaan Sepeda,
yang memang digratiskan, tanpa Biaya
Sewa, bila Kita ingin menelusuri
Tempat demi Tempat dari Kawasan Promenade ini
Kami jadi teringat, saat menyebrangi Singapore River, melalui Jembatan Pedestrian Helix, saat itu
memang banyak, yang menggunakan sepeda melewati Jembatan ini,
Di Tempat Lain,
Kami juga menemukan Taman Hiburan Rakyat, yang bernama Marina Bay Carnival.
Mengingat Nama
Belakang Carnival, pada Taman
Hiburan Rakyat ini,
Sepintas Kami
jadi teringat akan Surabaya Carnival
Night, yang terletak di Kota
Surabaya.
Entah, kenapa bernama sama,
Akan tetapi, yang jelas Kedua Taman Hiburan ini, mempunyai Konsep Serupa, yaitu : Sebagai Taman
Hiburan Rakyat.
Singapore, boleh saja punya Universal Studio,
Namun Taman
Hiburan, yang mirip Pasar Malam,
serta diadakan pada waktu tertentu ini “Marina
Bay Carnival”, juga menjadi Favorit.
Marina Bay Dekat Patung Merlion - Merlion Park !
Marina Bay Carnival, mengambil 2 Tempat di Sekitaran
Promenade.
Di Bagian Pertama
dekat Mall Marina Bay Sands (The Shoppes).
Cukup menarik !
Terlebih Beberapa
Wahananya terlihat Ekstrim, dan Memacu Adrenalin,
Kami bisa melihat, dan membayangkannya
dari kejauhan.
Saat Kami
melewati Taman Hiburan Rakyat ini.
Seperti : Wahana,
yang mirip Tornado di Dufan, bernama Mach 5.
Mempunyai Ketinggian, yang jauh lebih tinggi dari Wahana Tornado - Dufan.
Dengan Cara Kerja
didekatkan lau dihempaskan Searah Putaran
Jarum Jam !
Itulah sebabnya : Wahana
ini juga disponsori oleh Prudential selaku
Asuransi Terbaik.
Mungkin maksudnya, jika ada Kecelakaan sudah ada, yang mengasuransikan.
Terlebih Konsepnya
hanya Taman Hiburan Malam, yang buka
di Waktu Tertentu Saja (Tanggal 15 Desember 2017 - 1 April 2018).
Jadi agak riskan, terdahap Beberapa Wahana Permainannya.
Walaupun Kami,
juga percaya,
Pihak Pengelolah, pastinya punya Standar Kualitas Keamanan, yang baik
terhadap Wahananya.
Apalagi, jika dilihat dengan Banyaknya Turis, yang juga mencoba Beberapa Wahana, yang memacu Adrenalin
ini.
At Promenade - Singapore !
Maklum Singapura
juga merupakan Destinasi Pariwisata bagi
Masyarakat Dunia (Internasional) !
Alamat : Promenade - Singapore
Alamat : Promenade - Singapore
Taman Merlion (Merlion Park), menjadi Pemberhentian
Jalan - Jalan Terkahir Kami,
Pada Lovely Travel
- Honey Moon untuk merayakan Ulang
Tahun Pernikahan ke Enam ( 6th
Wedding Anniversary), Kami, kali ini di Singapura.
Anakan Patung Merlion !
Merlion Park adalah Taman atau Rumah bagi Patung Merlion itu berada !
Di Tempat ini
terdapat 2 Patung Merlion, yang Saling Bertolak Belakang !
Induknya, yang besar tepat menghadap
di Mulut Sungai Singapura (Singapore River), Promenade Marina Bay.
Sedangkan Anaknya,
yang lebih kecil, berada di bagian depan.
Tepat menghadap Jalan
Fullerton Road, dan Berdekatan, serta Berseberangan dengan Hotel Bintang ***** Fullerton.
Patung Merlion di Merlion Park At - Promenade !
Merlion atau Singa Laut (Hanzi: 鱼尾狮; Pinyin: Yúwěishī) itu sendiri adalah : Patung
Berkepala Singa dengan Badan
seperti : Ikan.
Namanya merupakan gabungan dari Ikan Duyung, dan Singa.
Merlion dirancang oleh Fraser Brunner untuk Badan Pariwisata Singapura (Singapore Tourism Board - STB) pada Tahun 1964, dan dipergunakan sebagai
logonya hingga Tahun 1997.
Perdana Menteri saat itu, Lee Kuan Yew, meresmikan Upacara
Pemasangan Merlion di Singapura
pada 15 September 1972.
Merlion tetap menjadi Lambang Merek Dagangnya hingga
sekarang.
Ia juga seringkali muncul dalam
suvenir, yang disetujui oleh STB.
Replika Patung Merlion di Pulau Sentosa !
Via : https://www.tripadvisor.co.uk
Patung Asli Merlion berdiri di mulut Sungai Singapura.
Dengan Tempat,
yang bernama Merlion Park,
Sementara sebuah Replika,
yang lebih tinggi dapat ditemukan di Pulau
Sentosa.
Tinggi Merlion ini, berkisar 8,6 meter dan beratnya 70 ton.
Patung Merlion dibangun dari campuran semen
oleh Seniman Singapura, yang bernama
Lim Nang Seng.
Sang Nila Utama, dan Legenda Singapura !
Via : http://newnation.sg
Menurut Kampanye Publikasi
Badan Pariwisata Singapura, serta Sejarah Cerita tentang Patung Merlion, dan Terbentuknya Negeri Singapura,
Makhluk Berkepala Singa, dan Bertubuh Ikan ini, mengingatkan :
Akan Sebuah Kisah
Legendaris Sang Nila Utama (Seorang Raja Bintan - Nusantara, yang
mendirikan Singapura).
Ia melihat Seekor Singa
selagi berburu di Sebuah Pulau,
dalam Perjalanannya ke Malaka.
Pulau itu belakangan dikenal sebagai Pelabuhan Temasek, yang kemudian menjadi Cikal Bakal berdirinya Singapura.
Link : https://id.wikipedia.org/wiki/Merlion
Makasar, dan Waterfront City
Via : http://www.skyscrapercity.com/
Berbicara tentang Merlion
Park, yang masih berada dalam Satu
Kawasan Promenade secara keseluruhan,
Mengingatkan Kami
akan Pantai Losari - Makasar, yang
terkenal akan Pedestrian, dan Konsep Waterfront City Terbaik di Indonesia.
Maklum !
Dari Kawasan ini,
terdapat Suasana, yang hampir sama, 11/12 dengan hadirnya Pemandangan Skyline Gedung Pencakar Langit,
yang mengelilingi Kawasan Pantai Losari
Makasar.
Hanya saja di Merlion
Park, yang terdapat di Promenade,
Kawasan Pedestrian Tepi Pantai, dan Sungai ini, cukup dipadati oleh Gedung Pencakar Langit, yang jumlahnya
cukup banyak.
Kota Palembang - Waterfront City Di Malam Hari
Via : http://properti.kompas.com
Tentang Waterfront
City atau Konsep Kota Tepi Pantai
maupun Sungai, di Indonesia pastinya : ada.
Selain Makasar, Kota seperti :
Manado, Balikpapan, Palembang, Semarang, Surabaya, hingga Ambon,
dan Irian Jaya di Timur Indonesia, menjadi Salah Satu Kota Terbaik bagi Pertumbuhan Kota Berkonsep ini.
Bahkan Kota Batam,
yang menjadi Sister Citynya bagi Negara Kota Singapura, mempunyai Konsep, yang sama.
Di Kawasan
Pedestrian Ocarina Batam, yang langsung menghadap Lautan, juga terdapat Batam
Flyer, untuk melihat Sisi Lain Kota Batam.
Meski secara ketinggian, lebih jauh tinggi Singapore Flyer, namun Wahana ini, pastinya cukup menghibur Warga bukan ?
Batam Sign At Bukit Clara - Kota Batam
Via : https://www.tripadvisor.com.sg
Mengenai Lambang
(Ikon) di Beberapa Landmark Terbaik, tak terkecuali Banyak Kota di Indonesia, pastinya punya !
Ya !
Ikon bisa menjadi Penanda bagi Sebuah Negara, Kota
maupun Daerah !
Dan bagi Para
Penggiat Travelling di Sosmed,
khususnya Instagram,
Ikon bisa menjadi Bukti Narsis,
sekaligus Eksistensi Diri, saat berada di Negara/ Kota/ Daerah tersebut,
Seperti : Kota
Jakarta, yang terkenal akan Patung,
dan Bundaran H.I,
Surabaya dengan Patung Suroboyo, yang melambangkan Pertarungan antara Ikan Hiu, bernama Cura, dan Buaya,
Surabaya dengan Patung Suroboyo, yang melambangkan Pertarungan antara Ikan Hiu, bernama Cura, dan Buaya,
Sedangkan Kota Batam sendiri juga mempunyai Ikon bertulis
“Welcome To Batam”, yang terdapat di
Bukit Clara.
Tulisan ini mirip Hollywood
Sign di Pegunungan Lee (Mount Lee) - Santa Monica, Los Angeles.
Bertujuan agar menjadi Tanda Selamat Datang bagi Para
Wisatawan Manca, yang singgah di Pelabuhan
International Ferry - Kota Batam
selepas dari Singapore, maupun Malaysia !
Bagaimanapun :
Beberapa Lambang (Ikon) di Kota Besar
Indonesia, juga tidak kalah menarik dengan Ikon Patung Merlion di Merlion
Park, Singapore ini !
Alamat :
The Promenade, Singapore River - Down Town Of Singapura
Rasanya kurang lengkap, jika Kami tidak melakukan Eksplorasi Kuliner di Negeri ini.
Maklum !
Selain menikmati “Sudut
demi Sudut” Keindahan Kota Singapura,
bagi Kami, yang juga merupakan Penikmat Kuliner Sejati,
Incip - Incip, bisa jadi sama pentingnya, 11/12 dengan melakukan Perjalanan Wisata demi melihat Tempat Terbaik di Negeri ini.
Terlebih,
Pastinya demi memenuhi Rasa Lapar, maupun Pemuas Dahaga,
Incip Kuliner, jadi Hal Wajib !
Incip Kuliner, jadi Hal Wajib !
Ya !
Masa, cuman dapat jatah Sarapan Hotel ?
Sedangkan, sewajarnya Kita harus makan 3X Sehari,
bukan cuman 1 X Sehari !
Iya kan ???
Iya kan ???
Untuk itulah Kami melakukan
Eksplorasi Kuliner ...
Dan Tiba Waktunya
untuk Incip - Incip !
Incip Pertama, bermula dari Tempat Makan ini.
Lokasinya, berada di Daerah Pusat Perbelanjaan Orchard Road.
Tepat berada di Food
Court, Basement 2, antara Orchard Gateway, dan Central.
Maklum !
Kedua Pusat
Perbelanjaan
ini, letaknya berseberangan.
Di mana Keduanya,
saling terintegrasi, dan mempunyai Akses
Langsung menuju MRT Orchard.
Resto ini, juga dekat dengan Don Don Donki, Sebuah Pasar Swalayan Cita Rasa Jepang, yang lagi Happening
Banget di Singapore !
Resto Pertama kali, yang Kami coba ini bertemakan Kari.
Ya !
Resto ini mengambil Konsep Makanan Melayu (Malayan), yang mana Cita Rasa Kuliner Penang, Malaysia, dan China Peranakan, menjadi Rasanya.
Sebenarnya Dua Kali,
Kami makan di Tempat ini !
Di Hari Pertama,
pada Malam Hari, dan Menjelang Hari Terakhir (Hari Ketiga), saat Kami berada di Singapura.
Itupun lantaran,
Kami merasa kelaparan, dan juga
kehausan,
Disebabkan berjalan
- jalan di Sepanjang Promenade.
Dari Marina Bay
Sands Mall (The Shoppes) menuju Merlion Park !
Ya !
Kami, ketika itu hanya makan pas Jam Makan Siang.
Sedangkan jarak menuju Merlion Park, walaupun masih Satu
Daerah di Sepanjang Promenade,
cukup menguras Energi, dan Waktu Kami !
Ketika sampai di Merlion
Park pun, Kami hanya minum Sebotol Air Mineral Ukuran Mini, yang Kami beli di One Fullerton,
Seharga SGD 4,
jika dikurskan sekitar Rp. 40.000,-
Itulah sebabnya, Kami
merasa harus menahan dulu,
Meski harus menahan Rasa
Haus, dan Lapar !
Meski ada Air Kran,
yang disediadakan.
Di mana Penduduk
Singapore, maupun Para Turis
juga banyak, yang mengambilnya, kerena memang aman untuk dikonsumsi,
Namun sekali lagi !
Kami, yang terbiasa mandi dengan Air PDAM di Indonesia Berbau Kaporit, merasa parno
untuk meminum Air dari Kran itu !
Terjebak dalam Kenang - Kenangan
Singapore memang dikenal mahal untuk Biaya Hidup Sehari - Sehari.
Meski kemungkinan di Negeri
Ini, Pendapatan Perkapita, sebagai Indikatornya : Gaji (Salary) bagi Orang Kantoran cukup tinggi,
Namun berbanding lurus dengan Biaya Hidup (Living Cost)
yang mahal.
Tidak ada Kata
Murah terlebih Gratis (Free) untuk Banyak Hal !
Kecuali, apa yang disediakan oleh Pemerintah, terutama demi mendukung Industri Pariwisata, itupun jumlahnya terbilang sedikit !
Pengalaman Kami, yang merasa dijebak Ikut Sesi Foto Bak Model Dadakan, yang katanya Gratis (Free) di Universal Studio, cukup membuka Hati Kami, bahwa :
Hidup di Singapore itu nggak murah, dan harus punya sedikit Trik
untuk mendapatkan sesuatu !
Foto, dan Pajangan Kenangan, yang akhirnya terbujuk Rayuan dengan Kata “Gratis”, ternyata Kami harus bayar SGD 50,
atau sekitar Rp. 500.000,-
Cukup Mahal bukan ?
Hal ini bukan hanya saat Kami berada di Universal
Studio.
Di Singapore Flyerpun,
Trik,
yang sama juga dilakukan oleh Para
Pegawainya.
Di mana Kami
harus membayar Sesi Foto Model Dadakan
itu seharga SGD 25 atau sekitar Rp. 250.000,-
Tapi Pengalaman
di Universal Studio lah, yang
membuat Kami tidak terbujuk Rayuan Foto Kenangan Singapore Flyer Berharga Fantastis itu !
Indonesia Itu Kaya, Gan !
Via : http://www.thecolourofindonesia.com
Berkaca dari Negeri
Tetangga, Singapura,
Sepertinya, Kita
harus bersyukur, bahwa :
Ternyata hidup di Indonesia
jauh lebih murah
Indonesia, yang teramat Kaya ini,
Di mana Negerinya
teramat Subur “Gemah Ripah Loh Jinawi”, hanya menjual Sebotol Air Mineral Kecil, seharga Rp. 4.000,-
1000 Persennya, Harga Air Botol Mineral Kecil antara di Negeri Singapura seharga Rp.
40.000,- dengan di Indonesia seharga Rp. 4.000,-
Meski sekali lagi,
Harganya memang variatif, namun cukup dikatakan mahal berkisar SGD 1.5 - 4.
Harganya memang variatif, namun cukup dikatakan mahal berkisar SGD 1.5 - 4.
Itupun belum termasuk Keperluan Biaya Hidup (Living Cost) lainnya
Jadi, jika secara tiba - tiba di Indonesia,
Produk Suatu Barang naik, semisal Beras, atau Pemerintah menaikkan Tarif
Dasar Listrik,
Ya diterima saja !
Sebab Biaya Hidup
Indonesia ternyata jauh lebih murah !
Tapi, sekali lagi,
Hal ini juga berbanding lurus dengan
Rata - Rata Pendapatan Per Kapita Orang
Indonesia, yang terbilang rendah !
Terkadang di bawah,
saking di bawahnya, di bawah UMR !
Jadi kepikiran :
Para Ekspatriat (Pekerja Asing), yang menetap di Indonesia, namun punya Gaji
(Salary) Tinggi Standar Bawaan dari Negera
Asalnya, semisal Inggris, Amerika, Austarlia maupun Singapura.
Pasti Hidup Senang
Mereka !
Nama Artis Cinta Laura Kiehl jadi jaminan.
Dilahirkan dari Seorang
Ayah “Michael Kiehl”, yang juga
merupakan Pekerja Asing (Ekspatriat) sebagai General
Manager (GM) Beberapa Hotel Grand Hyatt di Indonesia,
Hidup Cinta
bak Dongeng Putri Raja, pastinya !
Tidur dari Satu Hotel ke Tempat Hotel Lainnya,
Bersekolah di Sekolah
Jakarta International School (JIS),
Lalu melanjutkan ke jenjang Universitas Bergengsi di Columbia
University,
Serta, tidak lupa, Beberapa
Fasilitas Kemewahan lainnya, juga diterima oleh Artis Beribu, Herdiana Kiehl
ini.
Meski Cinta
pernah menjadi Salah Satu Artis Papan
Atas Indonesia, berbayar mahal,
Namun Kemewahan, dan Takdir Hidupnya, yang dilahirkan
sebagai Anak Ekspatriat, nggak bisa
dipungkiri !
Tuna Curry At Let's Eat !
Finally, Kami memilih :
Fried Prawn, dan Tuna Curry, serta Es Kachang,
dan Lychee, yang Kami beli juga disekitaran Food Court tersebut.
Harganya cukup Murah (Worth It) untuk
seukuran Menu Makan Ala Melayu di Singapura.
Ukurannya, yang mantap, dan tentunya cukup buat nikmat di Lidah !
Terlebih Rasa Kari,
pada Menu Makanannya.
Walaupun punya Rasa
Bumbu Kari, namun tidak terlalu
Tajam (Light), ketika Kami
memakannya.
Jadi berasa sama, 11/12
dengan Bumbu Gulainya Padang,
yang sangat Bercita Rasa Indonesia
!
Fried Prawn Curry At Let's Eat !
Ya !
Jika dibilang, memang sama - sama masih punya Cita Rasa Melayu,
Yang berada di dalam Zona
Hijau (Green Zone) antara Indonesia,
Singapura, dan Malaysia.
Es Kachangnya juga sama.
Semacam Es Campur
berisi :
Nanas, Alpukat, Durian, dan Kolang Kaling dengan Tiga Warna beserta Susu,
Namun, yang buat beda adalah :
Kacang Merahnya, yang begitu menggoda di Lidah.
Di Indonesia
pun, ada yang menjual Es Kacang Merah
ini, di Palembang.
Sebagai Rekomendasi :
Es Kacang Merah
Mamat bisa jadi Hal Incip Tepat, saat Kamu ke Kota Palembang.
Biaya, yang dikeluarkan untuk Menu, kala itu tidak lebih dari SGD
15 atau sekitar Rp. 150.000,-
Untuk :
Fried Prawn Curry seharga SGD 6
Fried Tuna Curry seharga SGD 6
Es Kachang SGD 2.5
Es Lychee SGD 1.5
Alamat :
Orchard Central, B2, Orchard Road, Singapore, Singapura
238896
At Discovery Food Court -
Jurassic Park Universal Studio
Jurassic Park Universal Studio
Discovery Food Court Jurassic Park
- Universal Studio, menjadi Lokasi Pilihan Incip Kedua,
tepat di Hari Kedua, saat Kami di Negeri Ini.
Sehabis,
Kami bermain, menikmati keseruan Banyak Wahana di Universal Studio, yang cukup menguras Adrenalin, dengan Effect
Permainan 3D - 4D,
Tentunya rasa lapar, dan haus mendera tubuh, akibat
seharian penuh Kami berada di Tempat ini.
Mulai dari Pukul
11.00 Pagi - 08.000 Malam, Waktu Singapore, Energi Kami, pastinya habis
!
Wahana Arung Jeram - Jurassic World !
Discovery Food Court Jurassic Park
- Universal Studio, adalah :
Semacam Pujasera
(Food Court), yang mana lokasinya
berdekatan dengan Wahana Permainan Jurassic
Park.
Mulai dari Arung
Jeram, hingga Wahana Semacam Roller
Coaster.
Dari Tempat
Inilah, di mana lokasinya bersebelahan dengan Wahana Permainan itu, Discovery
Food Court - Jurassic Park : hadir !
Memasuki Pujasera
(Food
Court) ini, Kami serasa
terasa terbawa Suasana (Atmosphere)
Film Jurassic Park 1, kala itu
Maklum !
Tempat ini memang bertemakan Taman Dinosaurus Jurassic (Jurassic
Park), yang ada di Film.
Di mana, jika tidak salah, juga terdapat Resto maupun Pujasera, dengan Ornamen,
yang sama, seperti adanya :
Kerangka
Tyrannosaurus (T - Rex), Jenis Dinosaurus Terkejam di Dunia.
Tempat Makannya dibilang cukup Nyaman (Cozy).
Meski harus diakui,
Harga Kebutuhan
Konsumsi Perut, Makan, maupun Minuman cukup mahal di Beberapa
Tempat Hiburan maupun Keramaian
Singapura.
Termasuk, saat Kami
makan di Tempat ini !
Itulah sebabnya,
Lagi - lagi, Harga
Sebotol Air Mineral Kecil dibandrol dengan Harga SGD 3 atau sekitar Rp.
30.000,-
Ya !
Kami memutuskan untuk makan Laksa, dan Nasi Ayam Hainan,
serta Sebotol Air Jeruk (Orange Water) Kecil berlabel Universal Studio.
Sepertinya :
Banyak Resto di Singapura, yang menghadirkan Menu
Oriental - Melayu, hingga Campuran
(Fussion)
China Peranakan di Setiap Menu Makanannya.
Ini Menu Laksanya !
Seperti :
Laksa, yang merupakan Masakan Khas Peranakan, antara Melayu, maupun China.
Sepintas Bumbunya
memang mirip Tom Yam maupun Kari, namun diberi Campuran Mie atau Bihun.
Laksa, yang berarti dalam Bahasa Sansekerta : Banyak, memang menghadirkan Banyak Bumbu di dalamnya.
Di Indonesia
sendiri terdapat Laksa Bogor, Betawi, hingga Palembang, yang pastinya ada Sentuhan
Rasa Berbeda di dalamnya.
Sedangkan Laksa,
yang Kami makan, sepertinya identik
:
Dengan Laksa
Penang, Malaysia.
Untuk Menu, yang Kami makan di Tempat Ini, berkisar :
Laksa Penang - SGD 11
Nasi Hainan - SGD 11
Orange Water - SGD 8/ Botol SGD 4
Dengan Total SGD 300, atau sekitar Rp. 300.000,-
Cukup Fantastis Mahal Bukan ?
Alamat :
30 Sentosa Gateway, Universal Studios Singapore, Sentosa
Island, 098140, Singapura 098269
Penjelajahan (Eksplorasi) Kuliner Kami,
tentunya belum berakhir.
Sebuah Pujesara
Bercita Rasa Gado - Gado, Food Republic - Vivo City,
dipilih Kami untuk menikmati Sensasi Makan Beda Ala China Peranakan !
Sehabis main seharian penuh di Universal Studio, waktu juga nampak telah larut malam.
Makan Terakhir Kami, ketika itu di Universal Studio Singapore, hanya di Siang Hari.
Jadi hampir 7 Jam,
Kami belum sempat makan lagi.
Pukul 08.30 Malam, Waktu Singapore,
Kami tiba di Vivo City,
Sebuah Mall, yang menjadi Stasiun Pemberhentian Monorail (Sky Train) untuk menyeberangi Pulau Sentosa (Sentosa Island).
Dari Tempat
inilah,
Tepat di Lantai
Bawah (Basement) Stasiun MRT Harbour Front untuk Jurusan Lingkar Kota (Circle Line), dan Utara - Timur (North - East Line), berada.
At Vivo City - Singapore !
Bisa dikatakan Pusat
Perbelanjaan ini, Vivo City merupakan, yang terluas di Singapura.
Hal ini memang ada benarnya.
Sebab Vivo City,
memang punya Pangsa Pasar bagi Para Turis Asing maupun Domestik, yang sengaja menyebrangi Pulau Sentosa.
Sebelum, maupun sesudahnya,
Adakalanya Mereka melipir untuk sekedar Cuci Mata, Nongkrong (Hangout), maupun Belanja Beneran di Mall ini.
Maka nggak heran Pujasera
Food Republic, yang terletak di Lantai
3 Mall ini, nampak rame banget !
Sepintas Mirip Ramen Food Court - Aeon Mall, BSD City !
Sepintas Food Court,
yang tereletak di Lantai 3 Mall Vivo
City, mirip dengan Food Court AEON
BSD CITY, di mana Salah Satu Tempatnya,
menjajakan Mie Ramen.
Ya !
Bisa jadi Hampir
Sama, 11/12 untuk Bangunan, dan Suasana (Atmosphere), yang dipenuhi oleh Para Penikmat Makanan untuk makan di Tempat ini.
Kami juga teringat untuk penggunaan
Nama Kata Food Republic !
Setahu Kami,
sebelum diganti,
Beberapa waktu lalu, Pujasera
di Salah Satu Pusat Perbelanjaan Kota Madiun, “Plaza Madiun” juga bernama sama !
Hanya saja Pujasera
“Food Republic”, yang berada di Singapura jelas berbeda dengan Plaza Madiun.
Sebab Pujasera
ini dikelolah oleh Jaringan Group Bread
Talk, Sebuah Group Asal Singapore
, yang segmentnya menjual Bakery,
and Pastries.
Nuansa Kampung pada Setiap Tempatnya dengan menghadirkan Beberapa Restorant Mini Konsep
Terbuka selalu menjadi ciri Pujasera
ini.
Di Singapura sendiri
Food Republic ada di :
VivoCity, Suntec City, NEX, Parkway Parade, City Square, BreadTalk IHQ,
Causeway Point, Westgate, Shaw Lido, Manulife, Capitol Plaza, dan Ion
Orchard.
Sedangkan di Negara
Lain, seperti :
Hongkong, Malaysia, Thailand, dan China,
Pujasera ini juga hadir melengkapi Kebutuhan Makan, Para Penikmat Kuliner !
Di Indonesia sendiri Food
Republic, memang belum hadir.
Itulah Alasan,
mengapa antara Food Republic di Singapura dengan “Plaza Madiun” Indonesia jelas
berbeda.
Mungkin hanya namanya saja, yang sama.
Untuk Menu Makan
Kali ini,
Kami sengaja mengambil Menu Makan, yang berbau Ikan.
Maklum,
Semenjak Kami di
Singapura, Kami belum sempat makan Hal,
yang berbau Makanan Laut (Seafood) maupun Mie.
Sedangkan untuk Kedua
Makanan itu, di Negeri ini cukup
dikenal akan Kuliner tersebut.
Akhirnya, Kami
memilih :
Ikan Makarel (Saba Fish), dan Sup Ikan
Telur dengan Daging Tipis (Roe, and Slice Meat Fish Soup), serta sebagai Pemuas Dahaga : Es Kachang,
Mangga, dan Lychee untuk Menu Makan
di Tempat ini.
Yang menarik adalah :
Menu Makanannya, yang berupa Ikan Makarel (Sabah Fish).
Menu ini, bisa jadi punya Menu, yang serupa dengan Beberapa Resto Pinggir Pantai, di Sekitar Kepulauan Riau, seperti :
Di Kota Batam maupun Akau Potong Lembu, Tanjung
Pinang.
Kami memang tidak sempet ke Clarke Quay, yang menjadi Pusat Makanan, khsususnya Makanan Tepi Laut
(Sea Food).
Namun sekali lagi, Food
Republic At Vivo City, cukup
mewakili itu !
Olahan Ikan Makarel (Saba Fish), yang dipanggang berpadu dengan Sambel Kecap, dan Merah,
hingga Sayuran, dan Tomat menjadikan Menu Makanan ini, cukup sehat !
Begitu juga dengan Sup
Ikan Telur dengan Daging Tipis (Roe, and Slice Meat Fish Soup), cukup menggoda Kami, ketika itu !
Kuahnya, yang putih dengan campuran Susu maupun Santan, membuat Gurih
Masakan, yang bertabur Daging Slice
Ikan.
Daging Tipisnya, sepintas, memang mirip Kwetiau !
Makanan di Singapura, memang terkenal mahal !
Namun sepertinya : Orang
Singapura, yang kebanyakan merupakan Pekerja
Keras (Hard Worker), membuat Isi Menu Makanannya terlihat dalam Porsi Besar (Jumbo).
Terlebih Orang
Singapura juga merupakan Penikmat
Kuliner sejati,
Walhasil,
Hal ini juga nampak pada Penutup Mulut (Dessert), sebagai Pemuas Dahaga, yang Kami pesan, ketika itu.
Selain Es Lychee,
dan Kachang, Kami juga memesan Es Mangga
Singapore !
Di mana di dalamya, selain terdapat Potongan Mangga, juga ada Ice
Cream, yang bercampur dengan Aroma
Mangga.
Cukup dalam Porsi Jumbo
!
Jadi sekali lagi !
Kami bayar untuk Kelima
Menu Ini, sebesar :
Ikan Makarel (Saba Fish) - SGD 7
Sup Ikan Telor dan
Daging (Roe, and
Slice Meat Fish Soup) - SGD 7
Es Kachang - SGD 5
Es Mangga - SGD 5
Es Lychee - SGD 2.5
Total SGD 26.5 atau sekitar Rp. 265.000,-
“We think It’s Cheaper than before !”
Penulis
Alamat :
Vivo City - 1 HarbourFront Walk, VivoCity #3, Singapore
098585
At Room #924 -
Ibis Style MacPherson
Ibis Style MacPherson
Kami memang tidak sempat untuk merayakan Malam Ulang Tahun Pernikahan Kami, di Tanggal 6 Januari 2018,
Lantaran Rasa
Capek, yang mendera, akibat Bermain
Seharian Penuh di Universal Studio
- Singapore, lalu dilanjutkan Makan
Malam di Food Republic - Vivo City.
Ekspresi Keletihan !
Perjalanan Pulang Menuju Hotel Ibis MacPherson
Namun, bukan berarti, Kami
tidak merayakan Ulang Tahun Pernikahan
Kami,
Walaupun hanya dengan Sepotong Kue New York Chesee Cake, yang Kami beli di Chat &
Chill, Sebuah Resto di Mall MacPherson, seharga SGD 7,
Setelah, Kami
sampai di Hotel, Tempat Kami menginap pada Pukul 09.30 Malam, Waktu Singapore.
Tepat, di Awal
Subuh, ke Esokan Paginya, Tanggal 7 Januari 2018, Kami merayakan Hal ini !
“Membuka di Awal Subuh Pagi,
Hari Pertama sesudah Wedding Anniversary Kami
dengan Sepotong New York Cheese Cake !
dengan Sepotong New York Cheese Cake !
Saking capeknya, kemarin nggak
sempat
untuk ngerayain di Malam Hari ...
Cukup dengan Sepotong Kuenya,
Terpenting Doa, dan Harapan serta
Kebersamaan Kami untuk selalu mensyukuri apa yang diberikan
oleh Allah SWT.
Semoga di Awal Hari Pertama ini,
hingga seterusnya,
Kami akan lebih banyak Beribadah,
Kami akan lebih banyak Beribadah,
diberikan Keberkahan, Kesehatan,
dan
selalu Mensyukuri apa, yang
diberikan
oleh Allah SWT, Amin YRA”
Penulis
Cukup berkesan bagi Kami, ketika itu !
Walaupun sekali lagi,
Hanya sebatas Sepotong
Kue New York Cheese Cake dengan Olahan
Berbalut Krim Keju Manis, dan Gurih,
yang jujur menggoda Rasa !
Alamat :
At Room #924 -
Ibis Style MacPherson
401 Macpherson Road, Singapura 368215
At Rasapura Masters -
Marina Bay Sands Mall (The Shoppes)
Marina Bay Sands Mall (The Shoppes)
Dan inilah Penjelajahan
Terakhir Kuliner Kami !
Setelah Kami
mencoba Menu Makan dengan Rasa Kari Khas Penang Melayu ditambah Semangkok Es Kachang sebagai Penutup (Dessert) Makanan Kami, kala itu di Let’s Eat, dan Pojok Food Court Orchard Central,
Lalu Kami
mencoba incip makan dengan Suasana Taman
Jurassic di Discovery Food Court
Jurassic Park - Universal Studio,
Perjalanan Kami belum berakhir tentunya !
Pilihan Serba Menu
Seafood, dan Es Mangga juga menjadi Hal Incip Makan Kami di Food Republic - Vivo City,
Hingga Kami
merayakan Ulang Tahun Pernikahan,
yang Ke Enam, yang belum sempat Kami rayakan, ketika Malam Hari di Tanggal 6 Januari, tepat di Awal
Subuh, Ke Esokan Harinya, Kami merayakan itu !
Dengan Sepotong
Kue New York Chesee Cake dari Chat
& Chill, yang diadakan,
tepat di Kamar Kami, Room #924, Hotel Ibis Style Mac Pherson, Singapore.
Ini Saatnya,
Kami mencoba incip makan di Rasapura Masters, Sebuah Pujasera (Food Court),
yang terletak pada Sebuah Pusat
Perbelanjaan Terbaik, Marina Bay
Sands Mall (The Shoppes) Singapore !
Perjalanan Kami untuk menuju Lokasi ini, memang tidak terlalu jauh dari Singapore Flyer.
Di mana, Kami sebelumnya, sempat mencoba incip Gelato Gelatissimo.
Sebuah Ice Cream, yang katanya :
Yang membedakan antara Ice Cream, dan Gelato adalah
:
Bahan Campurannya.
Di mana Gelato menggunakan
100% dari Susu, Krim, dan Gula, tanpa Perasa maupun Pewarna.
Jadi Susunya
lebih terasa, dan sedikit berlemak.
Ada lagi, yang namanya Sorbet.
Sejenis Ice Cream,
yang bahan maupun rasanya terbuat dari Campuran
Buah.
Dan Makanan Beku,
yang Kami coba ini, lebih cenderung
ke Gelatissimo, namun mempunyai Rasa, dan Campuran Buah, seperti : Sorbet.
Ada, yang menggunakan Rum (Alkohol), maupun
tidak.
Selain di Singapore,
Di Jakarta, Indonesia sendiri, Makanan Beku ini juga hadir di Beberapa
Mall Terbaik, seperti :
Grand Indonesia, maupun Pondok Indah Mall.
Dengan Harga SGD
10 atau sekitar Rp. 100.000,- untuk 3 Rasa Buah,
cukup buat Kami
merasa puas dengan Sensasi Rasa Ice
Creamnya !
Harus Melewati Jembatan Ini Dahulu !
At Helix's Bridge
Berlanjut ke Incip
Kuliner Kami kali ini, Rasapura
Masters.
Tempatnya tidak terlalu jauh dari Singapore Flyer.
Di mana sekali lagi, Kami
harus menyeberangi Sebuah Jembatan
Kekinian “Helix Bridge” !
Cukup mengasyikan, melewati Sepanjang Jembatan Ini,
Memasuki Pujasera
(Food Court), yang terletak di Pojok Mall ini,
serasa mendapatkan Tempat
Kuliner, yang dipenuhi oleh Makanan
Lezat.
Maklum !
Makanan Cita Rasa
Otentik Oriental, dan Melayu memang jadi Makanan Keseharian Orang Singapore.
Walaupun di Beberapa
Tempat juga ada Resto, yang
menyediakan Menu Kuiner India dengan
Cita Rasa Karinya.
Mie, Kwetiau, dan Sejenisnya, menjadi Menu, yang paling banyak disajikan.
Akan tetapi bagi Kami,
yang memang Muslim,
Harus berhati - hati, ketika mencoba incip Kuliner,
terutama Mie di Singapura.
Walaupun Rasanya dijamin Enak, namun belum tentu Halal
!
Karena Banyak
Campuran Bumbu, maupun Kuah Kaldunya,
yang memasukan Daging Babi (Pork/ Bapuk Babi), yang Kata Mereka :
“Dapat menambah
Cita Rasa Gurih”
Itulah sebabnya, Kami
tidak permah mencoba incip Kuliner
ini, khususnya Mie, dikarenakan ke Halalannya, yang dipertanyakan !
Di Hotel, Tidak Terdapat Arah Kiblat Untuk Shalat !
Singapura adalah : Negara Serumpun Melayu
di Asia Tenggara, yang mana Orang Muslim bukan menjadi Mayoritas.
Tidak seperti di Indonesia,
Malaysia, dan Brunei, yang masih satu Rumpun
Melayu,
Agama Islam di Negeri ini, Singapura menjadi Agama Minoritas.
Agama Islam di Negeri ini, Singapura menjadi Agama Minoritas.
Dipeluk oleh Sebagian
Besar Masyarakat Melayu Singapura, dan Para
Pendatang (Imigran) Asal Jawa - Indonesia.
Jumlah Pemeluk Agama Islam, hanya berkisar 14% !
Di mana Agama
Budha menjadi Agama Mayoritas
berkisar 33%, disusul oleh Kristen 18.8%, dan Orang, yang tidak memiliki Agama
(Ateisme) 18.5 %.
Sedangkan Kepercayaan
Taoisme 10%, dan Hindu 5%, merupakan
Agama Minoritas di bawah Agama Islam 14%.
Link :
https://id.wikipedia.org/wiki/Singapura
Untuk itulah,
Selama di sana, Kami
susah untuk menemukan Mushola maupun
Masjid.
Walhasil,
Kami sering melakukan Aktivitas Shalat ini, ketika sedang
dalam Perjalanan ke Suatu Tempat baik
di Kereta MRT maupun Bis dengan bertayamum.
Itupun Kami
harus menjamak Shalat Kami, biasanya
ketika Dzuhur, dan Ashar.
Semoga Allah SWT,
mengampuni Kami sebagai hambanya !
Di Kamar Hotelpun
demikian !
Kami tidak menemukan Arah Kiblat, seperti di Kebanyakan Hotel Indonesia.
Meski Kami
sudah menanyakan ke Pegawai Penerima
Tamu (Receptionist) di Lobby Hotel,
Namun, kebetulan Pegawai Hotel yang Beragama Islam, memang sedang cuti.
Receptionist Hotelpun sempat meminta maaf kepada Kami.
Namun, kebetulan Pegawai Hotel yang Beragama Islam, memang sedang cuti.
Receptionist Hotelpun sempat meminta maaf kepada Kami.
Akhirnya,
Kami menggunakan Arah Terbenamnya Matahari
di Sebelah Barat.
Di mana Sebelah
Barat merupakan Arah Kedudukan
Makkah.
Mungkin Teori
ini, memang belum dikatakan sempurna,
Namun setidaknya bisa dijadikan rujukan dalam menentukan Arah Kiblat Shalat, serta Kami dapat melaksanan Kewajiban
sebagai Muslim.
Semoga Allah SWT
mengampuni Kekhilafan, dan Ketidaktahuan Kami !
Sebab Kita Bagian Dari Masyarakat Asean, dan Asia !
Via : http://www.agusmulyadi.web.id
Walaupun begitu, Kami
merasa cukup tenang, ketika makan di Tempat
Ini.
Para Pelayannya bisa dibilang cukup Fair,
“Jujur, dan
tidak bersikap Curang !”
Dengan begitu Banyaknya
Makanan Tidak Halal di Singapore, akan tetapi tidak ada Satupun Pelayan, yang sengaja menjebak Kami !
Mereka
selalu berkata :
“Excuse Me, No Halal !”
“Sepertinya Rasa Toleransi, dan Hormat Menghormati, selalu dijunjung tinggi
oleh Masyarakat Asia
pada umumnya !”
pada umumnya !”
Penulis
Di Tempat Terakhir
Inilah, Kami mendapati Bakmi,
maupun Masakan Laut (Seafood) dengan Cita Rasa Melayu - Penang, yang pastinya dijamin Halal.
Bakmi Seafood At Rasapura Masters !
Bakmi Seafood
Bercampur Udang Goreng dengan Sambal Merah, dan Bajak ditambah Rasa Jeruk Nipis, yang mirip Bakmi
Jawa menjadi Pilihan Kami untuk
mencoba (incip) Masakan Halal
di Resto Ini.
Belum lagi,
Nasi Ikan Kerapu serta Udang Goreng, bertabur Tumis
Kangkung, yang dibumbui layaknya Bumbu
Rujak, namun juga setengah dibakar, cukup menggoda Lidah Kami, ketika itu.
Ayam Gorengnya, yang mirip Ayam Madu, juga menjadi Pilihan Kami !
Ditambah Es Lychee,
dan Nanas, menjadi Pelengkap Pemuas Dahaga Kami, ketika itu !
Biaya, yang dikeluarkan untuk makan,
di Tempat ini :
Bakmi Seafood Udang
Goreng - SGD 8
Nasi Ikan Kerapu -
Udang Goreng - Tumis Kangkung - SGD 11
Ayam Madu - SGD 7
Es Lychee - SGD 5
Es Nanas - SGD 5
Dengan Total SGD
36 atau berkisar Rp. 360.000,- sebagai Makan Siang
Kami di Tempat ini.
Alamat :
Marina Bay Sands Mall - The Shoppes
2 Bayfront Avenue, B2 - 50 Canal Level, Singapura 018972
Kini saatnya, pulang !
Setelah Kami melakukan
Penjelajahan Tempat demi Tempat di Negeri Ini.
Mulai dari Orchard
Road, Universal Studio, Singapore Flyer, Marina Bay Sands, Promenade,
berakhir di Taman Merlion (Merlion Park),
Lalu, tak lupa Kami
coba incip Makanan Ala Singapore.
Mulai dari Let’s
Eat, Discovery Food Court -
Universal Studio, Food Republic,
hingga Rasapura Masters.
Pukul 08.00 WIB, atau sekitar Pukul 09.00 Pagi, Waktu Singapore, Kami bersiap
untuk Check Out.
Sebab Pesawat
berangkat dari Terminal 4 Bandara Changi,
Singapore pada Pukul 11.10 Pagi, Waktu
Singapore.
Berarti selisih 1
Jam lebih awal Pukul 10.00 WIB.
Untuk itulah,
Kami harus menyelesaikan Segala Hal,
Termasuk mempersiapkan Rencana Kepulangan ini, agar tidak ada Kendala selama di Perjalanan
nanti.
Dari Hotel
menuju Bandara !
Rencana Awalnya, Kami memang
menggunakan Taksi, akan tetapi,
akhirnya Kami menggunakan Grab.
Angkutan
Transportasi Online Pribadi, yang bisa dikatakan mirip Taksi.
Singapore memang dikenal, juga mempunyai Moda Transportasi Handal dalam Sistem Onlinenya.
Di Negeri Ini,
terdapat Grab maupun Grab Taxi, Sistem Penyedia Layanan Angkutan Online, berbasis Aplikasi.
Grab, yang Made In Malaysia itu, selain di Indonesia juga hadir di Singapura.
Ekspansi Gojek baru sampe di Indonesia, belum Singapore !
Namun Sayang !
Sistem Penyedia
Layanan Angkutan Online, berbasis Aplikasi, “Gojek”, yang Made In Indonesia, belum bisa digunakan di Luar Negeri.
Jadi, terpaksa Kami
menggunakan Grab, sebagai Kendaraan Antar Kami menuju Bandara.
Hampir sekitar Setengah
Jam, Kami menunggu !
Maklum, Cuaca,
ketika itu tidak mendukung.
“Layaknya, Kota Jakarta”,
Kata : Salah Satu
Pegawai Receptionist Hotel, yang menghubungkan Grab ke Kami !
“Singapura
ternyata juga macet, apabila Hujan Deras, melanda Kota ini”
Ya !
Seperti waktu itu !
“Apa ?
Singapura macet !”
Batin Kami, sambil berbisik dalam Hati “Ko bisa, ya !”
Hujan Lebat Berakibat Banjir di Singapore,
Menuju Bandara Changi !
Beberapa Waktu Lalu,
memang Kami sempat melihat Berita, di Pertengahan Tahun, Bulan
Agustus Tahun 2017 lalu.
Ketika itu , Negeri
ini, memang dilanda Banjir Besar,
akibat Hujan Lebat melanda !
Memang Banjirnya nggak separah Kota Jakarta, dan Banyak Daerah Lain di Indonesia,
Namun Hal itu
dapat dikatakan cukup parah bagi Negara
ini, yang bisa dibilang terbilang Moderen
bagi Penataan Ruang Kotanya.
Inilah, yang menyebabkan Kemacetan, di kala itu
Sejumlah Ruas Jalan terdapat Genangan Air.
Meski sekali lagi !
Macet, dan Banjirnya nggak separah Jakarta
!
Hal ini, yang Kami dapati, ketika melewati Beberapa Jalan Menuju Bandara, memang
ada Genangan Air.
Ketika, Kami sampai
di Rumah, Madiun - Indonesia,
Berita Banjir di Singapura, akhirnya, masuk juga ke Telinga
Kami !
Kami, tiba di Bandara Pukul 09.30 WIB
atau 10.30 Pagi, Waktu Singapura.
Memakan Waktu Satu
Jam Perjalanan menggunakan Grab Car,
seharga SGD 26 atau berkisar Rp. 260.000,- .
Dari Hotel Tempat
Kami menginap, Ibis Style Mac Pherson
menuju Terminal 4 Bandara Changi, Singapura !
Setiba di Bandara,
Segala Hal,
yang berkaitan dengan Paspor, dan Boarding Pass/ Check In Pesawat, hingga Bagasi,
telah Kami lakukan sebelumnya.
Inilah, saatnya bagi Kami
untuk berjalan di Sekitar Bandara
Changi, Singapura.
Mumpung ada, waktu sejam, jadi bisa Kami gunakan demi melihat - lihat Suasana (Atmosphere) di Sekitar Terminal 4 Bandara Changi ini.
Bandara Changi adalah : Salah Satu Bandara Terbaik, dan Tersibuk di Dunia.
Ya !
Rute Pesawat
Penerbangan Manca, yang menuju maupun transit
di Changi, bisa dikatakan banyak.
Meski, mengalami Perluasan
berkali - kali lipat dari sebelumnya,
Bandara ini, memang dikenal mempunyai lalu lintas, yang sibuk.
Terlebih, bila cuaca tak menentu, semakin banyak saja, Penerbangan, yang tertunda menuju ke Tempat Tujuan Lain.
Belanja di Bandara Changi !
Selayaknya Mall,
Bandara ini juga mempunyai Banyak Tenant Berkelas di dalamya,
Untuk Keperluan
Belanja bagi Para Penumpang,
saat menunggu Pesawat lepas landas.
Sebenarnya Beberapa Bandara Terbaik di Indonesia,
seperti :
I Gusti Ngurah Rai, Sepinggan, Soekarno Hatta,
Kualanamu, Juanda, Hasanudin,
hingga Bandara Samarinda Baru, juga
tidak kalah Kece,
Hanya saja Bandara
Changi, memang lebih unggul dalam memberikan Pelayanan kepada Para
Penumpang.
Jika ditanya Banyaknya
Tenant Berkelas, yang menghiasi Etalese
Toko Belanja pada Banyak Ruang
Tunggu di Bandara Indonesia,
maupun Changi - Singapore, pastinya
juga tersedia !
Kami mulai melihat Beberapa
Tenant, yang ada di Bandara ini.
sekaligus Belanja Kebutuhan Oleh - Oleh.
Jika dipikir,
Harga Kebutuhan
Oleh - Oleh,
seperti : Pakaian, Kosmetik, maupun Konsumsi Sandang lainnya,
Ternyata lebih murah di Bandara ini, dibandingkan,
Ketika Kami
melihat Harga Produk Sejenis itu di Beberapa Pusat Perbelanjaan (Mall) Terbaik Singapore.
Kami memang, tidak sempat ke Pusat Belanja Murah di
Singapore, seperti :
Scape, Lucky Plaza, dan Bugis
Street.
Akan tetapi,
Ketika Kami
coba membandingkan Harga antara di Bandara, dengan Beberapa Mall Terbaik Singapore, jelas lebih murah di Bandara.
Mungkin, karena tidak terkena Pajak (Tax), sehingga Harga jauh
lebih murah, Entahlah !!!
Sesekali, Kami juga sempatkan untuk berSwaFoto, tentunya dengan Ala Kami.
Ya !
Ini, bisa jadi Moment Tersendiri,
Sebagai Kenang
- Kenangan, bahwa Kami :
Pernah melakukan Perjalanan
Cinta Berbulan Madu di Tempat ini !
Finally,
Kami berangkat Pukul
11.45 Waktu Singapore.
Molor Setengah Jam dari Jadwal Keberangkatan, dikarenakan menunggu Antrian Keberangkatan Pesawat akibat Hujan Deras, ketika itu.
Dari Rencana Awal, Kami akan berangkat di Pukul
11.10 Waktu Singapore !
Alamat :
Terminal 4 Changi - Airport Blvd, Singapura
Ada Perjumpaan,
adapula Perpisahan ...
Ini saatnya, Kami
berpisah untuk sementara dari Negeri Ini.
Insya Allah, suatu saat Kami akan kembali !
Demi menelusuri Tempat
demi Tempat, yang Kami belum
sempat kunjungi, ketika itu.
Melihat Pulau Bintan (Indonesia) Dari Atas Pesawat Air Asia !
Dari Atas Jendela Pesawat Air Asia,
Kami menangkap Potret Batam, dan Treasure
Bay Bintan - Kepulauan Riau, Indonesia.
Sedikit tergambar :
Jika melihat Sejarah,
yang Kami ceritakan sebelumnya.
Berdirinya Singapura,
memang tak lepas dari Hubungan Kedekatan
dengan Nusantara, Indonesia.
Melalui Raja
Bintanlah, Sang Nila Utama, Ia menemukan Pulau Temasek, yang akhirnya bernama Singapura.
Menurut cerita :
Raja Bintan itu (Sang Nila Utama) mengejar Seekor
Singa, berpenampilan rupawan, yang badannya menyerupai Ikan, hingga ke Pulau
ini.
Lalu, setelah itu berdirilah Singapura, yang merupakan Kepanjangan
dari Kota Singa !
Hingga Akhirnya, Sang Nila Utama memutuskan untuk pindah, dan menjadi Raja di Negeri ini, Singapura !
Berharap Banget ,
Suatu Saat, Batam Akan Punya Jembatan, Seperti Ini !
Menghubungkan Antara Batam, dengan Singapura, melewati Selat Singapura.
Bagaimanapun antara : Indonesia, Singapura, dan Malaysia mempunyai hubungan kedekatan !
At : Johor Causeway - Jembatan Penghubung Johor (Malaysia) dengan Singapore
Via : http://www.transitioning.org
Atas Dasar Hubungan
Kedekatan itulah, wajar, jika Kota Batam, yang merupakan Gerbang Perbatasan Indonesia dengan Singapura, dan Malaysia,
Menjadi Saudara
(Sister City) bagi Singapura, dan Malaysia !
Dengan Harapan,
Kerjasama Bilateral antara Kedua Negeri ini (Indonesia
dengan Singapura, maupun Malaysia), dapat berjalan dengan baik.
Sebab bagaimanapun :
Kita masih dalam Satu Rumpun, yaitu : Rumpun
Melayu !
Masalah Demografi,
hingga Problematika, yang kerap
menghinggapi Kedua Negara, seperti :
Pencurian Ikan, Pulau, dan Lahan, serta Pencemaran Polusi Limbah, yang
dilakukan oleh Singapura,
Hingga Masalah
Kabut Asap, dan Ketenagakerjaan,
yang kerap dilakukan oleh Indonesia,
Semoga dapat diminimalisir, sedemikan rupa ...
Sekali lagi !
Sebab, Kita
masih Satu Rumpun, dan bagaimanapun
:
“Singapore menjadi Sister Citynya Batam !”
Tiru, yang baik dari Negeri
ini, sedangkan yang buruk, Kita tinggalkan
!
Kita harus akui, bahwa :
Kita, memang kalah dalam : Kedispilinan, dan Semangat Etos Kerja,
Penataan Ruang, dan Kebersihan Kota, hingga Kesadaran Warga Negara terhadap Lingkungannya,
Penataan Ruang, dan Kebersihan Kota, hingga Kesadaran Warga Negara terhadap Lingkungannya,
Dan Kita harus
belajar dari Singapore akan Hal ini !
Akhirnya, dari Stasiun
Tugu - Yogyakarta, di Tanggal 8
Januari 2018, Pukul 13.30 WIB, Kami tiba di Indonesia !
Melihat Negeri
Singapura, yang canggih memang membuat Kami
kagum !
Namun, sekali lagi !
Bagaimanapun Kecintaan Kami akan Indonesia, pastinya akan jauh lebih berarti !
Namun, sekali lagi !
Bagaimanapun Kecintaan Kami akan Indonesia, pastinya akan jauh lebih berarti !
Sebab dari Tempat
inilah Kami tinggal.
Btw,
Meski Stasiun di
Singapore penuh dengan Hal Berbau Teknologi, dan bisa dibilang
Modern,
Namun tetap saja Banyak
Stasiun Indonesia, termasuk Tugu -
Yogyakarta, bisa dibilang ngangenin.
Berbicara tentang Banyak
Stasiun di Indonesia,
PT. Kereta Api
Indonesia,
semenjak Era Kepemimpinan Ignasius Jonan,
telah melakukan Reformasi Menyeluruh
(Total)
dalam meningkatan Sarana, dan Pelayanan Transportasi Massal ini, agar
layak, dan nyaman digunakan bagi Masyarakat.
Salah Satunya :
Termasuk Pembenahan
Stasiun Tugu, Yogyakarta ini, agar
terlihat nyaman untuk didatangi !
Diakhiri incip
Gudeng Bu Djati, Stasiun Yogyakarta,
Kami pamit dahulu.
At Stasiun Tugu - Yogyakarta !
Sampai jumpa di Perjalanan
Kami Selanjutnya ...
Waalaikumsalam
Warahmatullahi Wabarokatuh !
Alamat :
Jalan Chairil Anwar - Kota Yogyakarta
Beberapa Foto Kami
:
Lokasi :
Kembali : ARTIKEL
Terkini Indonesia
Terbaik Indonesia
Travelling
Kita