indonesaEnglish



Rabu, 24 Oktober 2018

Oen - Dan Cerita Kuliner Tempo Doeloe !

Rabu, 24 Oktober 2018


CONTRIBUTOR
PANGKI PANGLUAR

Oen -
Dan Cerita Kuliner Tempo Doeloe
Setiap Resto,
Pasti Punya Cerita, dan Rasanya Sendiri !
Penulis

- Toko "Oen" Malang -

Seperti Beberapa Kota Lainnya di Indonesia :

Bandung, Semarang, Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Solo, maupun Medan,

Malang, juga terkenal mempunyai Beberapa Gedung maupun Tempat Bersejarah Peninggalan Sisa Kolonialisme Belanda di Masa Lampau.

Bahkan Kota Terbesar Kedua di Jawa Timur ini,

Dapat disejajarkan dengan Kota Paris Van JavaBandung” ,

Baik secara Geografis, Iklim, maupun Kondisi Budaya Masyarakatnya !


Deretan Perumahan Kuno
At Idjen Boulevard

Jika Kamu melihat Kawasan Perumahan Kuno di Sepanjang Jalan Utama (Boulevard) Idjen,

Kondisinya mirip dengan Kawasan Dago, Bandung, yang juga terkenal dengan Perumahan Kunonya, Deretan Pepohonan Rindang, serta Taman Cantik !

Hanya saja Pohon Pinang, dan Palem di Jalan Idjen Malang menggantikan Pohon Pinus, Trembesi, dan Kenari, yang ada di Kawasan Dago, Bandung !

lklim, dan Kondisi Geografisnya juga dapat dikatakan sama !

Jika Kawasan Dago Bandung, yang memang terkenal dingin, membentang hingga ke Daerah Lembang,

Begitu pula sebaliknya Kawasan Idjen membentang hingga ke arah Kota Batu, yang juga beriklim dingin.

Hal ini pula, yang menjadikan Kota Malang, di Masa Lampau juga menjadi Tempat, yang nyaman bagi Para Tuan Tanah di Perkebunan,

Hingga Para Londo, yang memang betah menetap di Kota Ini !


Bangunan Tua
- Toko "Oen" Malang -

Bisa jadi Beberapa Bangunan Tua di Kota Malang, seperti :

Gereja Kayutangan, Stasiun Kota Lama, Hotel Tugu, RSU Lavalette Malang, Alun Tugu Kota Malang, Kawasan Idjen Boulevard,

Hingga Toko Oen, merupakan Sisa Peninggalan Kolonialisme Belanda, yang tak terlupakan bagi Kota Ini di Masa Lampau !

Hal Ini, yang turut mempengaruhi Cita Rasa Kuliner di Salah Satu Sudut Resto di Kota Malang Ini ...

Oen” adalah :
Nama Sebuah Resto, yang punya Cerita, dan Rasanya Sendiri !
















Berikut Kami Hadirkan :
Oen -
Dan Cerita Kuliner Tempo Doeloe


Tentang “Oen”

- Toko "Oen" Malang -

Dalam Sejarahnya,

TokoOEN” adalah :

Satu dari sedikit Restoran di Indonesia, yang masih dikelolah oleh Keluarga Pendirinya.


- Toko "Oen" Yogyakarta -
Toko "Oen" Pertama di Indonesia !
Via : https://ongjaplik.net


Sekitar Tahun 1910,

Ny. Liem Gien Nio (“Oma Oen”) membuka sebuah Toko Kue Kering di Yogyakarta dengan nama Toko OEN”, yang diambil dari Nama Suaminya, Oen Tjoen Hok (“Opa Oen”).

Pada Tahun 1922,

Toko Kue Kering ini dikembangkan dengan menambah Fasilitas Salon Es Krim, dan Restoran.

Resep Restoran mengikuti Cita Rasa Dapur Indonesia, Cina, dan Belanda.


Resto BonCafe, Gubeng - Surabaya


Jadi,

Jika Kamu melihat Beberapa Resto Serupa, seperti : BonCafe, yang buka pertama kali di Tahun 1977,

Bisa jadi mengikuti Keberhasilan Bisnis Kuliner Keluarga Oen”, yang berhasil mengembangkan Bisnisnya dengan Konsep Penyajian Kuliner, yang hampir sama, di Masa Kejayaannya !


- Toko "Oen" Batavia (Jakarta) -
Toko "Oen" Kedua di Indonesia !
Via : http://iduy.staff.uns.ac.id

Pada Tahun 1934 dibukalah cabang di Kota Jakarta (dahulu masih bernama Batavia) dan Kota Malang.

Cabang Jakarta ditutup pada Tahun 1973, dan Gedungnya diambil alih oleh Algemene Bank Nederland (ABN), yang kemudian direnovasi menjadi Perkantoran.


- Toko "Oen" Malang -
Toko "Oen" Ketiga di Indonesia !
Via : https://situsbudaya.id

Gedung, yang dipakai oleh TokoOENCabang Malang juga diambil alih oleh Pemilik Baru.

Gedung ini sampai sekarang tetap difungsikan sebagai Restoran dengan Nama Dagang TokoOEN”, tetapi tanpa ijin dari Pemegang Hak Paten (License) Nama TokoOEN”.


- Toko "Oen" Semarang -
Toko "Oen" Keempat di Indonesia !
Via : https://fsyofian.wordpress.com


Seputar 1935,

Opa Oen membuka cabang di Semarang.

Gedung, yang dipakai dahulunya adalah : sebuah Grillroom, yang dioperasikan oleh Seorang Berkewarganegaraan Inggris.

Gedung ini berlokasi di Jalan Bodjong Nomor. 52 (kini Jalan Pemuda).

Sejak 1936 beroperasilah TokoOEN Semarang.

Link :
http://tokooen.com/id/infobox/history_of_toko_oen


- Toko "Oen" Malang -

Terlepas dari Sengketa Kepemilikan Nama Hak Paten TokoOen”,

Di mana Pihak Manjemen, yang diwakili oleh Keluarga Opah, dan OmahOen”, tidak mengakui Keberadaan TokoOen”, yang berada di Malang,

Dan hanya, mengakui TokoOen”, yang berada di Semarang, dan Pasar Malam, Den Haag (Belanda),

Nyatanya,

Resto Tempo Doeloe, yang berada di dekat Alun Kota Malang ini, tetap dirindukan oleh Para Penikmat Kuliner di Masanya !





Oen” juga jadi semacam Pertemuan (Rendezvous) Tersendiri bagi Mereka :

Omah, Opa, dan Orangtua Kita, hingga Para Wisatawan Asing asal Eropa, khususnya Negeri Belanda, yang ingin mengenang, dan mengulang Moment, saat Mereka berada di Kota Malang !

Bahkan jauh dari itu,

Banyak diantara Anak Cucu, yang dibuat Penasaran (Curious) akan Cerita Kenangan dari Opah, Omah, dan Orangtua Mereka,

Saat Mereka muda, dan sesekali berduaan, hingga pacaran di Tempat Ini !

Ya !

Oen” bisa jadi Saksi Bisu akan Kenangan Romantis - Romantisan, yang diceritakan oleh Opah, Omah, hingga Orangtua Mereka,

Ketika Mereka satu sama lain berkenalan, jadian, hingga akhirnya menikah

Dan “Oen” menjadi Sebuah Nama bagi Cerita Tempo Doeloe Mereka !


- Toko "Oen" Malang -

Jika melihat Suasana (Atmosphere), yang ditawarkan dari Tempat Ini, memang lebih bergaya Vintage !

Suasana Masa Kolonialisme Belanda itu, yang masih terasa, dan dipertahankan hingga sekarang !

Ya !

Walaupun pada Kenyataannya,

Toko Oen” didirikan oleh Keluarga Keturunan Etnis Tionghoa, yang bernama “Oen” !



Latar Belakang Pembagian Kelompok atau Kelas Sosial di Era Penjajahan Belanda,

Mungkin, yang menyebabkan Beberapa Resto, yang dimiliki, dan dikelolah oleh : Etnis Tionghoa maupun Arabdapat bertahan hingga sekarang !

Jika :

Golongan Eropa (Kelas I), khususnya Belanda sebagai Tuan Tanah, dan Pemegang Kekuasaan Pemerintahan di Hindia Belanda,

Golongan Pribumi (Kelas III) sebagai Pekerja Kasar, atau Orang Bawahan,

Lain Hal - nya dengan

Golongan Keturunan Tionghoa, dan Arab (Kelas II), ketika itu,

Memang dikhususkan sebagai Kaum Pedagang, yang tugasnya melayani Kebutuhan Pokok, terutama bagi Orang Belanda, dan Eropa, yang tinggal di Indonesia !


- Toko "Oen" Malang -


Menjadi Hal Wajar,

Ketika Salah Satu TokoOen” berada di Kota Malang !

Malang, yang lagi - lagi Kondisinya memang mirip dengan Bandung,

Mungkin menjadi Tempat, yang nyaman bagi Orang Eropa - Belanda, yang suka akan Suasana Sejuk !

Itulah, yang mendasari Kenapa Bangunan dari Resto Ini, hampir 90% bergaya Klasik Kuno Khas Kolonialisme Belanda !

Mulai dari Interior Dalam Ruangan, yang mana Kursi Bernuansa Tempo Doeloe Khas Eropa Belanda di Masanya, tetap dipertahankan,

Hingga Bangunan Luar Ruangan, yang lagi - lagi memang Khas Belanda !


Menu At
At Toko "Oen" Malang 

Inipula, yang mempengaruhi Hidangan Menu, yang ditawarkan.

Meski Menu Nusantara, dan Chinese (Oriental), memang ada,

Namun Menu Eropa, menjadi Menu Utama bagi Resto Ini !


Galantine Steak
 At Toko "Oen" Malang 

Kami mencoba Galantine, dan Oxtongue Steak, hingga Ice Cream Soda, yang menjadi Rekomendasi Terbaik bagi Menu Resto Ini


Oxtongue Steak
 At Toko "Oen" Malang 

Dari sejak dulu, 

Steak LidahOen” selalu menjadi favorit bagi Para Pecinta Kuliner (Foodie/ Foody) maupun Pelancong, yang datang.


Ice Cream Soda (Dari Kiri, 3 - 4)
 At Toko "Oen" Malang 

Begitupula dengan Ice CreamOen” !

Ada Beberapa Kedai Ice Cream di Indonesia, seperti :

Ragusa, dan Baltic (Jakarta), Zangrandi (Surabaya), namun diantara itu :

Ice Cream di TokoOen”, tetap menjadi Salah Satu Perintis (Pionir) bagi Beberapa Kedai Ice Cream di Indonesia !

Jadi wajar,

Jika “Oen” . memang punya Cerita, dan Rasanya Sendiri !

Oen -
Dan Cerita Kuliner Tempo Doeloe !

Create your own user feedback survey



Alamat: 
Jl. Jenderal Basuki Rahmat No.5, Kauman, Klojen, Kota Malang, Jawa Timur 65119

Kembali : ARTIKEL 




Terkini Indonesia

Terbaik Indonesia

Belanja Indonesia Lihat Lebih Lengkap >>>




Travelling Kita

Comments
0 Comments
 
Copyright ©2015 - 2024 THE COLOUR OF INDONESIA. Designed by -Irsah
Back to top
THE COLOUR OF INDONESIA