Oen - Dan Cerita Kuliner Tempo Doeloe !
Share
CONTRIBUTOR
PANGKI PANGLUAR
Oen -
Dan Cerita Kuliner Tempo Doeloe
“Setiap Resto,
Pasti Punya Cerita, dan Rasanya
Sendiri ! ”
Penulis
- Toko "Oen" Malang -
Seperti Beberapa
Kota Lainnya di Indonesia :
Malang, juga terkenal mempunyai Beberapa Gedung maupun Tempat Bersejarah Peninggalan Sisa
Kolonialisme Belanda di Masa Lampau.
Bahkan Kota
Terbesar Kedua di Jawa Timur
ini,
Dapat disejajarkan dengan Kota Paris Van Java “Bandung”
,
Baik secara Geografis, Iklim, maupun Kondisi Budaya Masyarakatnya !
Deretan Perumahan Kuno
At Idjen Boulevard
Jika Kamu
melihat Kawasan Perumahan Kuno di Sepanjang Jalan Utama (Boulevard) Idjen,
Kondisinya mirip dengan Kawasan Dago, Bandung, yang juga terkenal dengan Perumahan Kunonya, Deretan
Pepohonan Rindang, serta Taman
Cantik !
Hanya saja Pohon
Pinang, dan Palem di Jalan Idjen Malang menggantikan Pohon Pinus, Trembesi, dan Kenari,
yang ada di Kawasan Dago, Bandung !
lklim, dan Kondisi Geografisnya juga dapat dikatakan sama !
Jika Kawasan Dago
Bandung, yang memang terkenal dingin, membentang hingga ke Daerah Lembang,
Begitu pula sebaliknya Kawasan Idjen membentang hingga ke arah Kota Batu, yang juga beriklim dingin.
Hal ini pula, yang menjadikan Kota Malang, di Masa Lampau juga menjadi Tempat,
yang nyaman bagi Para Tuan Tanah di Perkebunan,
Hingga Para Londo,
yang memang betah menetap di Kota Ini !
Bangunan Tua
- Toko "Oen" Malang -
Bisa jadi Beberapa
Bangunan Tua di Kota Malang,
seperti :
Gereja Kayutangan, Stasiun Kota Lama, Hotel
Tugu, RSU Lavalette Malang, Alun Tugu Kota Malang, Kawasan Idjen Boulevard,
Hingga Toko Oen,
merupakan Sisa Peninggalan Kolonialisme
Belanda, yang tak terlupakan bagi Kota
Ini di Masa Lampau !
Hal Ini, yang turut mempengaruhi Cita Rasa Kuliner di Salah Satu Sudut Resto di Kota Malang Ini ...
““Oen” adalah :
Nama Sebuah Resto, yang punya Cerita, dan Rasanya Sendiri !”
Berikut Kami
Hadirkan :
Oen -
Dan Cerita Kuliner Tempo Doeloe
Tentang “Oen”
- Toko "Oen" Malang -
Dalam Sejarahnya,
Toko “OEN” adalah :
Satu dari sedikit Restoran di Indonesia, yang
masih dikelolah oleh Keluarga Pendirinya.
- Toko "Oen" Yogyakarta -
Toko "Oen" Pertama di Indonesia !
Via : https://ongjaplik.net
Sekitar Tahun 1910,
Ny. Liem Gien Nio (“Oma Oen”) membuka sebuah Toko
Kue Kering di Yogyakarta dengan
nama Toko “OEN”, yang diambil dari Nama
Suaminya, Oen Tjoen Hok (“Opa Oen”).
Pada Tahun 1922,
Toko Kue Kering ini dikembangkan dengan menambah
Fasilitas Salon Es Krim, dan Restoran.
Resep Restoran mengikuti Cita Rasa Dapur Indonesia, Cina,
dan Belanda.
Resto BonCafe, Gubeng - Surabaya
Jadi,
Jika Kamu
melihat Beberapa Resto Serupa,
seperti : BonCafe, yang buka pertama
kali di Tahun 1977,
Bisa jadi mengikuti Keberhasilan
Bisnis Kuliner Keluarga “Oen”, yang berhasil mengembangkan Bisnisnya
dengan Konsep Penyajian Kuliner,
yang hampir sama, di Masa Kejayaannya
!
- Toko "Oen" Batavia (Jakarta) -
Toko "Oen" Kedua di Indonesia !
Via : http://iduy.staff.uns.ac.id
Pada Tahun 1934
dibukalah cabang di Kota Jakarta
(dahulu masih bernama Batavia) dan Kota Malang.
Cabang Jakarta ditutup pada Tahun 1973, dan Gedungnya diambil alih oleh Algemene
Bank Nederland (ABN), yang
kemudian direnovasi menjadi Perkantoran.
- Toko "Oen" Malang -
Toko "Oen" Ketiga di Indonesia !
Via : https://situsbudaya.id
Gedung, yang dipakai oleh Toko “OEN” Cabang Malang juga diambil alih oleh Pemilik Baru.
Gedung ini sampai sekarang tetap
difungsikan sebagai Restoran dengan Nama Dagang Toko “OEN”, tetapi tanpa ijin dari Pemegang
Hak Paten (License) Nama Toko “OEN”.
- Toko "Oen" Semarang -
Toko "Oen" Keempat di Indonesia !
Via : https://fsyofian.wordpress.com
Seputar 1935,
Opa Oen membuka cabang di Semarang.
Gedung, yang dipakai dahulunya adalah :
sebuah Grillroom, yang dioperasikan oleh Seorang Berkewarganegaraan Inggris.
Gedung ini berlokasi di Jalan Bodjong Nomor. 52 (kini Jalan Pemuda).
Sejak 1936 beroperasilah Toko “OEN” Semarang.
Link :
http://tokooen.com/id/infobox/history_of_toko_oen
- Toko "Oen" Malang -
Terlepas dari Sengketa
Kepemilikan Nama Hak Paten Toko
“Oen”,
Di mana Pihak
Manjemen, yang diwakili oleh Keluarga
Opah, dan Omah “Oen”, tidak mengakui Keberadaan Toko “Oen”, yang berada di Malang,
Dan hanya, mengakui Toko
“Oen”, yang berada di Semarang, dan Pasar Malam, Den Haag (Belanda),
Nyatanya,
Resto Tempo Doeloe, yang berada di dekat Alun Kota Malang ini, tetap dirindukan
oleh Para Penikmat Kuliner di Masanya !
“Oen” juga
jadi semacam Pertemuan (Rendezvous) Tersendiri bagi Mereka :
Omah, Opa, dan Orangtua Kita,
hingga Para Wisatawan Asing asal Eropa, khususnya Negeri Belanda, yang ingin mengenang, dan mengulang Moment,
saat Mereka berada di Kota Malang !
Bahkan jauh dari itu,
Banyak diantara Anak
Cucu, yang dibuat Penasaran (Curious)
akan Cerita Kenangan dari Opah, Omah, dan Orangtua Mereka,
Saat Mereka
muda, dan sesekali berduaan, hingga pacaran di Tempat Ini !
Ya !
“Oen” bisa
jadi Saksi
Bisu akan Kenangan Romantis - Romantisan, yang diceritakan
oleh Opah, Omah, hingga Orangtua Mereka,
Ketika Mereka
satu sama lain berkenalan, jadian, hingga akhirnya menikah,
Dan “Oen” menjadi Sebuah Nama
bagi Cerita Tempo Doeloe Mereka !
- Toko "Oen" Malang -
Jika melihat Suasana
(Atmosphere),
yang ditawarkan dari Tempat Ini,
memang lebih bergaya Vintage !
Suasana Masa
Kolonialisme Belanda itu, yang masih terasa, dan dipertahankan hingga sekarang !
Ya !
Walaupun pada Kenyataannya,
Toko “Oen” didirikan oleh Keluarga
Keturunan Etnis Tionghoa, yang bernama “Oen” !
Latar Belakang Pembagian Kelompok atau Kelas Sosial di Era
Penjajahan Belanda,
Mungkin, yang menyebabkan Beberapa Resto, yang dimiliki, dan dikelolah oleh : Etnis Tionghoa maupun Arab, dapat bertahan hingga sekarang !
Jika :
Golongan Eropa (Kelas I), khususnya Belanda
sebagai Tuan Tanah, dan Pemegang Kekuasaan Pemerintahan di Hindia Belanda,
Golongan Pribumi (Kelas III) sebagai Pekerja
Kasar, atau Orang Bawahan,
Lain Hal - nya
dengan
Golongan Keturunan
Tionghoa, dan Arab (Kelas II), ketika itu,
Memang dikhususkan sebagai Kaum Pedagang, yang tugasnya melayani Kebutuhan Pokok, terutama bagi Orang
Belanda, dan Eropa, yang tinggal
di Indonesia !
- Toko "Oen" Malang -
Menjadi Hal Wajar,
Ketika Salah Satu
Toko “Oen” berada di Kota Malang
!
Malang, yang lagi - lagi Kondisinya
memang mirip dengan Bandung,
Mungkin menjadi Tempat,
yang nyaman bagi Orang Eropa - Belanda,
yang suka akan Suasana Sejuk !
Itulah, yang mendasari Kenapa Bangunan dari Resto
Ini, hampir 90% bergaya Klasik Kuno Khas Kolonialisme Belanda !
Mulai dari Interior
Dalam Ruangan, yang mana Kursi
Bernuansa Tempo Doeloe Khas Eropa
Belanda di Masanya, tetap
dipertahankan,
Hingga Bangunan
Luar Ruangan, yang lagi - lagi memang Khas Belanda !
Menu At
At Toko "Oen" Malang
Inipula, yang mempengaruhi Hidangan Menu, yang ditawarkan.
Meski Menu
Nusantara, dan Chinese (Oriental), memang ada,
Namun Menu Eropa,
menjadi Menu Utama bagi Resto Ini !
Galantine Steak
At Toko "Oen" Malang
Kami mencoba Galantine, dan Oxtongue Steak, hingga Ice Cream Soda,
yang menjadi Rekomendasi Terbaik
bagi Menu Resto Ini !
Oxtongue Steak
At Toko "Oen" Malang
Dari sejak dulu,
Steak
Lidah “Oen” selalu menjadi favorit bagi Para Pecinta Kuliner (Foodie/
Foody) maupun Pelancong, yang
datang.
Ice Cream Soda (Dari Kiri, 3 - 4)
At Toko "Oen" Malang
Begitupula dengan Ice
Cream “Oen” !
Ada Beberapa Kedai
Ice Cream di Indonesia, seperti
:
Ragusa, dan Baltic (Jakarta), Zangrandi (Surabaya), namun diantara itu :
Ice Cream di Toko “Oen”, tetap
menjadi Salah Satu Perintis (Pionir) bagi Beberapa Kedai Ice Cream di Indonesia
!
Jadi wajar,
Jika “Oen” .
memang punya Cerita, dan Rasanya Sendiri !
Oen -
Dan Cerita Kuliner Tempo Doeloe !
Create your own user feedback survey
Alamat:
Jl. Jenderal Basuki Rahmat No.5,
Kauman, Klojen, Kota Malang, Jawa Timur 65119