CONTRIBUTOR
PANGKI PANGLUAR
Lovely Travel -
Menikmati Moment Pergantian Tahun
Di Kota Semarang
Di Kota Semarang
“With Travelling,
We Can Remember
What Is Like To Feel A Live !”
Penulis
Berlibur, dan berpergian,
Mungkin menjadi Suatu
Kebutuhan bagi Sebagian Besar Umat
Manusia di Dunia !
Tak harus mewah,
Terpenting Moment nya dapet !
Dengan pergi ke Alun Kota dekat Rumah bersama Keluarga,
Jika itu dirasa sudah bahagia,
Kamu pasti akan dapat menikmatinya !
Ya !
Menikmati Detik
demi Detik Setiap Moment, yang terekam di Ingatan
Kita !
Karena,
Bagiamanapun Moment dari Setiap Perjalanan Hidup, mungkin akan berbeda dari sebelumnya !
Walaupun,
Itulah,
Yang selalu Kami
coba lakukan !
Dan Insya Allah,
Akan Kami lakukan
!
Melakukan Sebuah Perjalanan
Terindah !
Entah itu,
Dalam Event
Tertentu, maupun Setiap Akhir Pekan (Week End) !
Ya !
Ya !
Walaupun hanya sekedar Nonton, Cuci Mata,
maupun Plesir Kuliner di Sekitar Kota Kami,
Yang terpenting,
Kami berusaha untuk melakukan Sebuah Perjalanan Itu !
Dan lagi -
lagi,
Memang tak harus Mewah
!
Terpenting Momentnya
dapet !
Sebab Kami
percaya :
“Dengan Melakukan Suatu Perjalanan,
Kita Bisa Mengingat
Seperti Apa Rasanya Hidup !”
Mensyukuri Detik demi Detik Pemberian dari Allah SWT,
Dengan Melakukan Sebuah Perjalanan Terindah !
At Nongko Ijo - Madiun
Hidup adalah Suatu
Anugerah !
Anugerah, yang diberikan oleh Allah
SWT,
Sang Pencipta Alam
Semesta,
Dan patut untuk
Kita syukuri !
Merekam Detik demi Detik dari Setiap Perjalanan Hidup, yang mana Salah Satu nya juga digunakan untuk
berpergian,
Mungkin juga menjadi Salah
Satu Wujud Rasa Syukur Kita terhadap Semua
Maha Cipta Nya !
Terlebih,
Kita dapat berbagi Kebahagiaan, dan Hal Postif dari Setiap
Moment Perjalanan di Daerah/ Tempat, yang Kita tuju !
Hidup Itu Harus Seimbang,
Jangan sampai Kamu stress, hingga Hari Tua,
Disebabkan hanya mencari Materi Semata !
Via : https://www.truscore.com
Ya !
Semuanya memang harus berimbang antara Bekerja mencari Nafkah,
Beribadah, Berlibur, hingga Berbagi dengan Sesama !
Beribadah, Berlibur, hingga Berbagi dengan Sesama !
Sebab Hidup
memang nggak melulu untuk mengejar Harta,
dan Materi Semata !
Ya !
Nggak munafik,
Kita memang butuh Materi !
Bahkan di saat berpergian, pastinya memang Ada Biaya, yang harus dikeluarkan !
Namun intinya :
Biarkan saja Hidup
itu mengalir
“Just Let It Flow !”
Jika Ada :
Waktu untuk berpergian, dan berlibur
dengan Keluarga,
Maka gunakanlah Waktu
itu dengan sebaik - baiknya !
Janganlah,
Kamu menunda Hal itu hanya untuk mencari Materi
Semata !
Terlebih lagi,
Kamu jadi melupakan Masa - Masa Emas,
Di mana Anak Kamu
tumbuh berkembang di Tengah Keluarga
Kecil Kamu !
Namun, lagi -
lagi,
Kamu hanya asyik sibuk untuk mencari Materi Semata !
Hidup dengan Merencanakan Sesuatu untuk Masa Depan,
Pastinya Kita setuju akan Hal Itu !
Via : http://www.mcenearney.com
Hidup memang butuh Perencanaan,
Dan Kami juga
setuju akan Hal itu !
Namun,
Janganlah dengan Kita
merencanakan Sesuatu untuk Hidup Kita bersama Keluarga di Hari Tua,
menjadi terbebani,
Dan pada Akhirnya,
Kita tidak dapat menikmati Waktu Kebersamaan Bersama Keluarga dengan hanya sekedar berpergian, dan berlibur !
Sebab bagaimanapun :
“Kita boleh Berencana,
Namun Sang Maha Kuasa, Allah SWT,
Yang menentukan !”
Maka jangan tunda,
Setiap Ada Kesempatan
untuk berpergian, maupun berlibur bersama Keluarga
!
Sebab sekali lagi :
“Dengan Melakukan Suatu Perjalanan,
Kita Bisa Mengingat
Ya !
Seperti Perjalanan
Terindah Kami, kali ini !
Demi Menikmati Moment Pergantian
Tahun di Kota Semarang !
Berikut Kami
Hadirkan
Lovely Travel -
Menikmati Moment Pergantian Tahun
Di Kota Semarang
Kota Semarang sengaja dipilih oleh Kami demi menikmati Perjalanan Terindah, kali ini !
Ya !
Memang
bukan tanpa Alasan !
Selain,
Kami berdua, memang belum sempat untuk
meng Eksplorasi
Kota Semarang secara lengkap,
Faktor Kedekatan dengan Kediaman Kami di Kota Madiun
juga menjadi Salah Satu Penentu nya !
Menjadi Salah Satu Alasan Kami,
Untuk melakukan Perjalanan Terindah, Kali Ini !
- Melewati Tol Salatiga menuju Semarang -
Kehadiran Tol Trans
Jawa, yang sudah
berfungsi secara penuh,
Menyebabkan Jarak
Tempuh antara Kota Madiun,
dengan Semarang, memang menjadi
lebih dekat !
Hanya butuh Waktu sekitar 2,5 Jam Perjalanan dari Gerbang Tol Bagi, Madiun menuju Gerbang Tol Muktiharjo,
Kota Semarang !
Lagipula,
Kami juga sengaja memilih Perjalanan ke Kota Semarang, tepat di Pergantian
Tahun 2018 menuju Tahun 2019,
Dan bukannya,
Saat merayakan Ulang
Tahun Pernikahan Kami, yang ke Tujuh
!
Ya !
Sebab, Insya Allah,
jika tidak berhalangan,
Kami akan melakukan Perjalanan lebih dari Seminggu di Tanggal 26 Maret 2019 bersama Keluarga
!
Mengingat,
Jatah Cuti Kantor
Istri, yang hanya 7 Hari dalam Setahun, dan Sedikitnya Hari Libur di Tahun 2019,
Akhirnya,
Kami memutuskan untuk merencanakan Perjalanan kali ini, tepat di Moment Pergantian Tahun 2018 !
Yang, lagi - lagi
Pada 2 Minggu
itu,
Cukup banyak Jatah
Hari Liburnya
Finally,
Kami memutuskan, untuk :
1. Menginap di Louis Kienne Hotel Pandanaran Via Aplikasi Traveloka pada Tanggal
30 Desember 2018 - 1 Januari 2019 untuk 3 Hari 2 Malam.
Dengan Pembayaran
Rp. 2.900.000,- atau Kisaran 1.400.000,- / Malamnya !
Harap Maklum !
Ketika itu,
Kami memang telat untuk memesan Hotel Ini !
Di mana,
Kami memesan Hotel, memang berdekatan dengan Moment Pergantian Tahun, di Tanggal
27 Desember 2018.
Jadi,
Wajar saja, Jika Harga Hotel,
yang terletak di Jalan Pandanaran Ini,
menjelang Moment Pergantian Tahun Baru menjadi Mahal.
Dari sebelumnya berkisar Rp. 300.000,- hingga Rp. 800.000,- , menjadi Rp. 1.400.000,- / Malam nya,
ketika itu.
Ya !
Terlebih Hotel
di Sekitar Jalan Pemuda, Pandanaran, hingga Simpang Lima, yang menjadi Pusatnya
Keramaian Kota Semarang, ketika itu,
2. Menggunakan Jalan Tol Trans Jawa dari Kota
Madiun menuju Semarang.
Sebenarnya ada Beberapa
Cara, yang dapat ditempuh untuk Perjalanan
dari Kota Madiun menuju Semarang, antara lain :
- Menggunakan Bis
Patas Antar Kota Antar Propinsi Eka Jaya maupun Sugeng Rahayu dari Terminal
Purboyo Kota Madiun menuju Terminal
Terboyo Semarang,
Dengan Tarif
sekitar Rp. 65.000,- hingga Rp. 70.000,- / Orang
Maupun,
- Menggunakan Kereta
Api Eksekutif Bangunkarta untuk Tiket Go Show dari Stasiun Madiun menuju Tawang
dengan Harga Tiket :
Namun,
Lagi - lagi Hal ini, tidak Kami lakukan !
Kami lebih memilih (prefer)
berkendara sendiri, menggunakan Jalur
Tol Trans Jawa menuju Kota Semarang.
Dengan Tarif Rp. 143.000,- untuk Satu Kali Perjalanan !
Lagipula,
Kondisinya bisa jadi berimbang (Apple to Apple),
Jika Kami
memilih menggunakan Bis Patas, yang
waktu sampai nya bisa jadi lebih lama, dan Ongkos
Perjalanan, yang hampir sama berkisar :
Rp. 140.000 untuk 2 Orang.
Rp. 140.000 untuk 2 Orang.
Kalau menggunakan Kereta Api Bangunkarta dengan Tiket
Go Show, menuju Stasiun Tawang, Semarang,
Sebenarnya juga menjadi Pilihan Kami.
Akan tetapi,
Berhubung Jadwal
(Schedule) Keberangkatannya, yang bisa dibilang Malam (Sekitar Jam 22.00 WIB),
Sedangkan Waktu
Check In Hotel adalah Pukul 2 Siang,
Kami rasa sayang,
Untuk menghabiskan Waktu
Hotel, yang hanya 3 Hari 2 Malam,
Dipergunakan untuk menunggu Kereta berangkat !
Terlebih,
Kami pastinya juga ingin banyak meng Eksplorasi, dan merekam Setiap Perjalanan Terindah di Kota Semarang.
Finally,
Kami memutuskan untuk melakukan Perjalanan Terindah Kali ini dengan
berkendara sendiri,
Melewati Tol Trans
Jawa menuju Kota Semarang, yang
tidak pernah Kami lakukan sebelumnya
!
Berikut Kami
Hadirkan
Lovely Travel -
Menikmati Moment Pergantian Tahun
Di Kota Semarang
Sekitar Pukul
Delapan Pagi di Hari Minggu, Tanggal 30 Desember 2018,
Kami berangkat menuju Kota Semarang menggunakan Tol Trans Jawa !
Ya !
Sebenarnya,
Sudah beberapa kali,
Kami menggunakan Tol ini menuju Kota Solo,
yang kala itu belum berfungsi secara total.
Tol Trans Jawa ini, harus berhenti di Gerbang Tol Ngawi !
Di mana Kami
harus lebih berhati - hati dengan Jalur, yang cukup sempit,
Ditambah adanya Bis
Maut Mira, Eka, dan Sumber Kencana (Sugeng Rahayu) melewati Jalur
Kawasan Hutan Jati Ngawi - Mantingan menuju Sragen !
Lalu rada sedikit lega,
Ketika Kami masuk
Tol Kembali di Daerah Sragen, dan
keluar di Gerbang Tol Palur - KarangAnyar !
Tol Trans Jawa telah diresmikan secara penuh
Oleh Presiden R.I, Joko Widodo
Via : http://jakarta.tribunnews.com
Namun,
Hal ini cukup menjadi lengkap,
Ketika Tanggal 20
Desember 2018,
Tujuh Ruas Jalan
Tol Trans Jawa diresmikan
secara penuh oleh Presiden R.I, Joko
Widodo !
Ya !
Kini Tol Trans
Jawa sudah berfungsi secara Total
!
Dan Otomatis,
Kami jadi bisa menggunakan Tol ini,
Tanpa harus Keluar
Masuk Pintu Tol, lantaran ada Beberapa
Bagian Tol, yang belum dapat berfungsi sebelumnya !
Tepat,
Di Akhir Tahun
kemarin, semua seakan menjadi mudah !
Bisa Jadi, Orang dari Surabaya ke Madiun,
Menggunakan Tol Trans Jawa dari Perjalanan 1.5 Jam
Hanya untuk makan Pecel, yang buat Kamu susah Move On !
At Nasi Pecel Sri Tanjung - Jalan Cokroaminoto Kota Madiun
Kemudahan Akses,
Adanya Jalan Tol
ini, yang menyebabkan Kami berpikir
:
“Bisa jadi Orang ke Madiun,
hanya untuk “Plesir” Kuliner Pecel,
yang terkenal Otentik itu !
Dari Perjalanan Satu Setengah Jam
Surabaya maupun Solo
Surabaya maupun Solo
Menggunakan Tol Trans Jawa !”
Terlebih,
Beberapa Jokes Kekinian tentang Perjalanan Kuliner, yang berkembang di Masyarakat Kota Madiun dalam menyikapi
dibukanya Tol Trans Jawa ini cukup
menggelitik
Kami.
Yang isinya :
“Berkat Tol,
Makan Pagi di Semarang, Siang di
Solo,
Balik, Makan Malam di Madiun !”
Ya !
Kemudahan Akses itulah,
Membuat Kami tertarik
menggunakan Tol Trans Jawa, yang
difungsikan secara penuh di Akhir Tahun
Kemarin menuju Kota Semarang !
Perjalanan Pulang !
At Rest Area 429 Km, Ungaran - Kab Semarang
Ada Beberapa Kota,
yang Kami lewati !
Dan sepertinya,
Setiap Kota, nanti akan ada Rest Area
!
Hal ini,
Kami dapati,
Ketika Kami melewati
Beberapa Gerbang Tol, yang memang
terdapat Rest Area, sedang dalam Proses Pengerjaan.
Seperti Rest Area
575 Km Ngawi, 538 Km Sragen, 490 Km Salatiga, hingga 429 Km Ungaran - Semarang !
Meski,
Jalan Tol Trans
Jawa ini, belum
dapat dikatakan mulus alias belum di Hot
Mix,
Akan tetapi,
Kami rasa cukup membantu !
Hanya cukup berada di Kecepatan 80 - 100 Km/ Jam di
Jalur Lambat,
Jika Ban ingin
awet, dan tidak cepat tipis lantaran berjalan di Jalan, yang memang belum ber
Aspal !
Namun, semua itu cukup terbayar !
Dengan Waktu Tempuh,
yang hanya 2.5 Jam Perjalanan !
Selfie Sesaat !
Presiden Joko Widodo, dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo
Di Jembatan Kali Kuto (Batang), yang terkenal Instagramable !
Via : https://www.republika.co.id
Terlebih,
Ketika Kami melewati
Solo, Boyolali, Salatiga,
hingga Semarang,
Pemandangan, yang indah, cukup tersaji
lengkap lewat Tol Trans Jawa Ini !
Beberapa Jembatan juga Kami lewati !
Pada Umumnya menghubungkan Sungai dengan Jalan Berbukit.
Jembatan Kali Kuto, dan Kenteng,
Bisa jadi Salah
Satu Spot, yang cukup Instagramable !
Meski,
Banyak, yang bilang Tarif
Tol Trans Jawa relatif lebih mahal,
Di mana Rp. 1.000,- untuk Setiap 1 Km nya,
Namun bagi Kami,
Waktu, yang efisien,
Cukup Seimbang
dengan besaran Tarif, yang
dikenakan.
Coba saja !
Perjalanan menggunakan Jalur Umum (Biasa), akan
butuh Waktu Berapa Lama ?
Belum lagi,
Harus bersitegang dengan Truk, yang ada di depan, maupun Bis Mira, Eka, Sugeng Rahayu, yang terkadang lewat
tanpa permisi !!!,
He .. he.. he ..
Lagipula Mobil Brio
Kepunyaan Kami cukup hemat !
Dengan mengisi Bensin
Pertalite Penuh Rp. 200.000,- ,
Kami sudah bisa melakukan Perjalanan Pulang Pergi dari Madiun - Semarang kembali ke Madiun.
Itupun masih Sisa ¼
nya !
Kami sampai juga di Kota Semarang,
Di mana Kami harus
mengeluarkan Tarif Tol sebesar Rp. 143.000,- .
Yang berarti 143
Km Perjalanan dari Pintu Tol Bagi
(Madiun) menuju Gerbang Tol Muktiharjo (Kota
Semarang) !
Berikut Kami
Hadirkan
Lovely Travel -
Menikmati Moment Pergantian Tahun
Di Kota Semarang
Kami tiba di Kota Semarang, sekitar Pukul
11 Siang.
Sebenarnya di Pukul
10.30 WIB,
Kami sudah keluar dari Gerbang Tol Muktiharjo,
Akan tetapi,
Ketika keluar dari Pintu
Tol lalu melewati Beberapa Ruas Jalan
di Kota Semarang, seperti : Pasar Johar, Pemuda, hingga Pandanaran,
Tempat Kami makan,
hingga menginap,
Memang terkenal sebagai Kawasan Macet di Kota Ini !
Ya !
Bisa jadi,
Ibu Kota dari Propinsi Jawa Tengah ini, memang menjadi Salah Satu Pusat Bisnis, dan Perdagangan
di Indonesia !
Sehingga Wajar,
Jika Semarang,
juga menjadi Tujuan Masyarakat Urban,
yang ingin menetap di Kota ini !
Walaupun, sejujurnya,
Kota ini, tidak begitu nyaman untuk
menjadi Tempat Tinggal !
Terutama di Sekitar
Daerah Semarang Lama !
Kondisi Beberapa Ruas Jalan Berdebu, dan Cuaca Panas di Kota Semarang !
Via : http://m.tribunnews.com
Sebagai Kota,
yang dekat dengan Pantai Utara (Pantura) nya Pulau Jawa,
Kota Semarang bisa dibilang mempunyai Kondisi Cuaca, yang cukup panas !
Hal ini bisa dirasakan oleh Kami !
Ketika Terik
Matahari, yang menyengat, terkadang mengikuti Langkah Kami,
Saat mengunjungi Beberapa
Destinasi Terbaik di Kota Ini !
Maklum !
Kota Semarang dipengaruhi oleh Letak Lintang, yang cukup jauh dari Garis Khatulistiwa,
Sehingga Efek ITCZ (Hujan Tahunan) kurang berpengaruh di Kota Ini.
Di mana Iklim
Monsunal juga berpengaruh terhadap Pola
Musim di Semarang secara Periodik !
Yaitu :
Musim Kering/Kemarau, dan Musim Basah/Penghujan !
Link :
https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Semarang
Ya !
Hal ini bisa dilihat dari Temperatur (Suhu) di Kota Semarang,
kala itu, yang mencapai 36°C.
Memang bisa dibilang cukup panas bagi Ukuran Cuaca Sebuah Kota di Indonesia !
Banjir di Kota Semarang, seperti menjadi Budaya !
Via : htp://rri.co.id/
Beberapa Daerah di Semarang Lama juga menjadi Langganan
Banjir !
Sepertinya,
Banjir di Kota Semarang, sudah menjadi Budaya
!
Bahkan,
Beberapa Kali,
Kami melewati Stasiun Tawang dari Perjalanan
menggunakan Kereta Api Bangunkarta
menuju Jakarta,
Stasiun ini, tergenang Banjir !
Ya !
Masyarakat Kota
Semarang, mungkin
sudah menganggap Banjir itu biasa,
dan membudaya !
Ketika Hujan Ekstrim melanda Kota ini, dapat dipastikan
Sebagian Besar Wilayah Semarang terendam Banjir.
Walaupun,
Beberapa Daerah di Kota Semarang, memang sudah tidak menjadi Langganan Banjir,
Namun tetap saja,
Meski demikian,
Kota Semarang tetap menjadi Salah Satu Kota Metropolitan di Indonesia !
Yang menjadi incaran bagi Kaum Urban untuk mencari Pekerjaan,
dan Sebuah Penghidupan Layak di Kota Ini !
Dengan Penduduk,
yang mencapai lebih dari 2.5 Juta Jiwa,
Kota ini bisa dibilang menjadi Kota Metropolitan !
Ditambah dengan adanya,
Kawasan Mega -
Urban Semarang,
Yang tergabung dalam Wilayah
Metropolitan Kedungsepur (Kendal,
Demak, Ungaran, Kabupaten Semarang,
Kota Salatiga, Kota Semarang - Purwodadi, dan Kabupaten Grobogan),
Kota Semarang menjadi berPenduduk mencapai 7,3 juta
jiwa,
Sekaligus sebagai Wilayah
Metropolitan Terpadat ke Empat
di Indonesia, setelah Jabodetabek (Jakarta), Gerbangkertosusilo
(Surabaya), dan Bandung Raya !
Link :
Finally,
Kami tiba di Louis Kienne Hotel Pandanaran sekitar Pukul 2 Siang !
Di mana sebelumnya, ...
Kami makan Siang, terlebih dahulu di Toko “Oen” Semarang !
At Louis Kienne Hotel Pandanaran
Pukul 2 Siang,
Kami tiba di Louis Kienne Hotel Pandanaran !
Di mana,
Sebelumnya,
Hotel ini, Kami pesan melalui Layanan
Aplikasi Online Traveloka !
Untuk Tanggal 30
Desember 2018 - 1 Januari 2019 selama 3
Hari 2 Malam.
Dengan Pembayaran
Rp. 2.900.000,- atau Kisaran 1.400.000,- / Malamnya.
Hotel, yang Kami pesan, ketika itu, memang agak mahal !
Maklum,
Karena, Kami
telat memesannya !
Baru di Tanggal 27
Desember 2018, menjelang Moment Pergantian
Tahun,
Kami memesan Hotel Ini !
Maka jangan heran,
Secara Otomatis,
Hotel di Sekitar Jalan Pemuda, Pandanaran, hingga Simpang Lima, yang menjadi Denyut
Nadi Perekonomian Kota Semarang,
hampir semua Penuh (Full
Booked), ketika itu !
Peresmian Semarang Bridge Fountain oleh Walikota Semarang, Hendrar Prihadi
Via : http://jateng.tribunnews.com
Terlebih,
Jalan dekat Pandanaran, yang menuju Jakarta, di Pusatkan sebagai Tempat
Merayakan Moment Pergantian Tahun oleh Pemerintah
Kota !
Maklum !
Bersamaan dengan Peresmian
Jembatan Air Mancur Menari (Semarang
Bridge Fountain), yang terletak di Kawasan
Sungai Banjir Kanal Barat Kota Semarang !
Padahal,
Harga Beberapa
Hotel Terbaik di
Kota Semarang, tidak terlalu mahal !
Seperti :
Louis Kienne Hotel
- Pandanaran, Tempat Kami menginap,
Jika Hari Biasa,
Harganya berkisar :
Berbicara Louis
Kienne Hotel - Pandanaran, Tempat Kami
menginap,
Jika merucuk pada Alamat
Website (Situs) nya di :
http://louisworldwide.com/
,
Merupakan Jaringan
Condominium, dan Hotel, yang
berpusat di Havelock Road, 554 - Singapore !
Walaupun demikian,
Cabangnya lebih banyak di Indonesia !
Di Indonesia
sendiri, tepatnya di Kota Semarang,
Memiliki 3 Cabang
Hotel Terbaiknya, yaitu :
Di Kawasan Simpang
Lima, Pandanaran, dan yang
terbaru di Jalan Pemuda !
Gumaya Hotel,
Hotel ***** dengan Brand Nama Cita Rasa Lokal Indonesia !
Via : https://www.javaloka.com
Entah Apa, yang
membuat Condominium Hotel (Condotel) ini,
Memiliki Banyak
Cabang di Kota Semarang,
Dan belum membuka di Kota
Besar Indonesia Lainnya, seperti :
Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Makasar, maupun Pekanbaru,
dan Palembang !
Akan tetapi,
Jika Kita melihat
Kota Semarang, memang tidak terlalu
banyak dalam Penyebaran Jaringan Hotel
Internasional nya !
Hanya Beberapa
Jaringan Hotel Internasional, seperti :
Aston, Novotel, Daffam, dan Harris, yang membuka Cabang nya di Kota Ini !
Selebihnya,
Meski di Semarang banyak
terdapat Hotel *** hingga ***** ,
Namun tetap memakai Nama
Lokal, seperti :
Gumaya, Ciputra, Grand Candi,
dan Chanti by Tentrem.
Louis Kienne Hotel Pemuda - Marquis De Lafayet Apartment
Cabang Paling Anyar dari Hotel Louis Kienne di Semarang
Via : http://louisworldwide.com/louis-kienne-hotel-pemuda-semarang-indonesia/
Itulah sebabnya,
Kenapa,
Louis Kienne Hotel, sebagai Jaringan Hotel Internasional, yang tidak terlalu punya Nama,
Kenapa,
Louis Kienne Hotel, sebagai Jaringan Hotel Internasional, yang tidak terlalu punya Nama,
Berani membuka Banyak
Cabangnya di Kota Ini !
Faktor Daya Saing bagi Standar Hotel Internasional, yang masih terbilang sedikit,
Mungkin menjadi Alasan
bagi Hotel Internasional **** Ini, membuka Banyak
Cabangnya di Kota Semarang !
Terlebih Konsep dari
Hotel Ini,
Bukan hanya semata -
mata sebagai Hotel,
Namun juga difungsikan sebagai Condominium !
Di mana Konsep
Condominium Hotel (Condotel),
memang belum banyak dipunyai oleh Kota
Semarang !
Hal ini juga menjadi Alasan bagi Louis Kienne Hotel, yang memang
ber Konsep
Condominium, dan Hotel, membuka Tiga Cabangnya di Kota Ini !
Di saat Pemasukan
tidak terlau banyak pada Hotel,
Masih Ada,
Biaya Condominium, yang disewakan Per Tahunnya,
Walaupun memang,
Sepertinya, ada Condominum,
yang menjadi Milik Pribadi, dan
tidak disewakan !
At Lobby Louis Kienne Hotel Pandanaran
Memasuki Hotel Ini,
Kami langsung terbawa oleh Suasana (Atmosphere) Hotel, yang serba Minimalis,
Namun tetap dengan Sentuhan
Klasik bergaya Vintage pada Beberapa Desain Interiornya !
Kamar Hotel - Louis Kienne Hotel Pandanaran
Sepertinya,
Memanfaatkan Hal
Kuno, yang Kekinian di Beberapa
Bagian Interior, dan Furniture nya
Menjadi Hal Wajib
bagi Hotel Ini !
Mulai dari Lobby,
hingga Kamar Hotel semua memang ber Nuansa akan Hal Itu !
Penampakan Louis Kienne Hotel
Dari Jalan Pandanaran !
Jika melihat Hotel
Ini dari Jalan Pandanaran,
Memang nampak terdapat 2 Bagian,
Bagian Pertama, nampak Depan dipergunakan untuk Louis Kienne Hotel.
Dan Bagian Kedua, nampak Belakang, dipergunakan untuk Condominum (Apartment) bernama Pinnacle,
Maka,
Dari Penamaan
Pinnacle Tower, yang juga menjadi Salah
Satu Gedung Tertinggi di Kota
Semarang berlantai 21,
Juga dimiliki oleh Gedung
Ini !
Suasana Skyline Gedung Pencakar Langit
At Infinity Pool - Louis Kienne Hotel Pandanaran
Dari Tempat Ini,
Tepat di Lantai
Teratas, Lantai 21,
Kami mendapati Kolam Renang Tanpa Batas (Infinity
Pool).
Lagi - lagi,
Sepertinya,
Memanfaatkan Kolam
Renang dengan Pemandangan Sklyine
Gedung Pencakar Langit,
Wajib dipunyai oleh Beberapa
Hotel di Sekitar Semarang, Yogyakarta, dan Solo !
Ya !
Hal Kekinian ini, memang tidak boleh terlupakan !
Sehingga wajar,
Jika Kolam Renang
Tanpa Batas (Infinity Pool) ini,
Juga menjadi Titik
(Spot) Terbaik bagi Sesi Pemotretan,
yang dijamin Instagramable !
Sebagian Gedung dilihat dari Atas
Kolam Renang (Infinity Pool)
Louis Kienne Hotel - Pandanaran
Sebab dari Tempat
Ini,
Kami disuguhkan oleh Pemandangan Gedung Pencakar Langit, dan
Bersejarah di Sekitar Jalan Pandanaran, Tugu
Muda, hingga Pemuda - Kota Semarang !
Mulai dari :
Aston Hotel, Mall Paragon - PO Hotel, Daffam
Hotel, hingga Lawang Sewu “Sebuah Bangunan,
yang cukup Bersejarah itu !”
Kolam Renangnya,
Cukup Luas Gan !
Kolam Renang nya, yang Luas,
Cukup memudahkan Kami
untuk berenang !
Di Bagian Lainnya,
Juga terdapat Kolam
Renang untuk Anak, yang terlihat
lebih kecil !
Gaya Punggung Ala - Ala !
- At Swiss Bell In Saripetojo - Solo -
Hanya saja,
Untuk Kolam Renang
Dewasa, yang mempunyai Kedalaman
sekitar 1.2 Meter, sepertinya perlu ditambah !
Agar Saya (Penulis) sedikit banyaknya bisa
melakukan Gaya Punggung Ala Kadarnya,
Sama seperti, ketika berenang di Beberapa Hotel Terbaik Lainnya !
Di Lantai Teratas Ini,
Tepatnya, Lantai 21,
Juga terdapat Fasilitas
Gym.
Hanya saja tidak terlalu lengkap !
Cukup tersedia Beberapa
Alat Pemanasan untuk Lari (Treadmill), dan Barbel !
Breakfast At Gastro Cafe
- Louis Kienne Hotel - Pandanaran -
Begitupula dengan Menu
Sarapan (Breakfast) nya !
Di mana Gastro
Cafe, yang terletak di Lantai Enam
dari Hotel Ini,
Menjadi Tempat
Sarapan bagi Para Tamu Hotel !
Dari 2 Kali, Kami makan di Tempat Ini,
Kurang bervariasinya
Menu Makan, yang hanya Omelet, Nasi - Mie Goreng, Beberapa
Olahan Sosis, hingga Makanan Otentik,
seperti : Bubur,
Cukup dibilang agak membosankan !
Walaupun,
Cukup punya Rasa
(Taste)
nya, yang bisa dibilang Lezat.
Tampak habis !
Terlebih,
Sepertinya Manajemen
juga tidak terlalu siap dalam menerima Lonjakan
Tamu, yang ingin sarapan di Tempat Ini, saat Moment Pergantian Tahun !
Beberapa Sendok, Garpu, Pisau, Piring Makan, hingga Gelas, nampak habis, ketika Kami ingin mencoba Beberapa Menu nya !
Yang bikin Kami agak
bertanya ?
Baru, kali ini,
Kami kehabisan Tempat Duduk, dan menunggu hingga lebih dari 10 Menit !
Dan,
Jika tidak salah,
Hampir dialihkan ke Tempat
mirip Ruang Rapat (Meeting Room), yang sama terletak di Lantai 6 dari Hotel Ini !
Konsep Condominium, dan Hotel (Condotel),
Mungkin, juga menjadi Alasan mengapa Hotel Ini, tidak terlalu memfokuskan pada Pelayanan Hotel nya, dan harus terbagi - bagi !
Mungkin, juga menjadi Alasan mengapa Hotel Ini, tidak terlalu memfokuskan pada Pelayanan Hotel nya, dan harus terbagi - bagi !
Meskipun Secara
Keseluruhan (Overall),
Pelayanannya cukup ramah,
Serta Kamar Hotelnya
Bersih, dan Nyaman !
Pemandangan Skyline Gedung Pencakar Langit,
Menara Suara Merdeka - UOB, Dari Jendela Kamar Hotel
- At Louis Kienne Hotel Pandanaran -
Dari Kamar Hotel,
Kami juga disuguhkan Pemandangan Skyline Gedung Pencakar Langit
di Jalan Pandanaran menuju Simpang Lima !
Dari Jendela Kamar,
Nampak Menara
Suara Merdeka - UOB,
Salah Satu Gedung
Tertinggi di Kota Semarang, berlantai 16,
Cukup berada dekat dengan Hotel Ini !
Fasilitas Wifi, dan Akses Internet
- At Lobby Hotel - Louis Kienne Hotel Pandanaran -
Fasilitas Wifi, dan Akses Internet, yang berada di Lobby
Hotel,
Cukup memudahkan Kita
dalam berselancar di Dunia Maya !
Liftnya, sering mengalami Masalah (Trouble) !
Namun sekali lagi,
Yang menjadi Perhatian
bagi Pihak Pengelolah (Manajemen) adalah :
Lift dengan Merk Schindler, yang Made In
Switzerland itu !
Jujur !
Liftnya agak susah untuk di Akses, dan sering mengalami Masalah (Trouble) !
Mulai dari :
Tombol Lantai, yang secara mendadak tidak
menyalah, Kartu Kamar Hotel, yang
tidak bisa diSwipe di Lift,
Hingga Lift,
yang jalannya terlalu pelan, dan Tombol
Layar Sentuh (TouchScreen), yang
sering mengalami Masalah (Trouble)
!
Hal ini bukan dialami oleh Kami saja,
Maka,
Sudah seharusnya,
Beberapa Kekurangan dari Hotel Ini,
Menjadi Evaluasi bagi
Pihak Pengelolah (Manjemen) Hotel dalam memberikan Pelayanan,
yang lebih Maksimal atau Baik Lagi ke Depannya !
Seperti :
Ketika,
Kami menempati Hotel Ini, tepat di Moment Malam
Pergantian Tahun !
Yang Kami anggap,
Pihak Pengelolah (Manajemen) belum dapat memberikan Pelayanan Terbaik bagi Para
Tamu nya dengan Beberapa Peristiwa,
yang agak kurang nyaman bagi Kami
selaku Tamu dari Hotel Ini !
Namun, sekali lagi,
Secara Keseluruhan
(Overall),
Hotel Ini cukup jadi Rekomendasi bagi Hotel
Terbaik di Kota Semarang !
Karena dekat dengan Pusat
Kota (Jalan Pemuda, Pandanaran, dan Simpang Lima) !
Terlebih,
Hotelnya memang cukup Bersih, dan Nyamaan !
Serta Kolam Renang
Tanpa Batas (Infinity Pool), yang Instagramable
itu,
Alamat :
Louis Kienne Hotel
Pandanaran - Recommended On Trip Advisor
Jl. Pandanaran No.18, Pekunden, Semarang Tengah, Kota
Semarang, Jawa Tengah 5024 - Telephone
: (024) 86453888
Setelah Kami
bersantai sejenak di Hotel, Tempat Kami menginap,
Sekitar Pukul 5
Sore,
Kami memutuskan untuk Jalan - Jalan, sembari meng Eksplorasi Beberapa Destinasi Kuliner
Terbaik, yang ada di Kota Semarang
!
Maklum !
Ibukota dari Propinsi Jawa Tengah ini, memang cukup terkenal, punya Beberapa Tempat Bersejarah (Historis), yang menarik !
Sebut Saja :
Lawang Sewu, Gereja Blenduk, dan Kota Tuanya,
Kawasan Pecinan, hingga Kampung Arab Semarang !
Seperti Kota Kembar - Pulau Jawa
(Jakarta, Surabaya, dan Semarang)
Via : https://www.skyscrapercity.com/
Ya !
Kalau diibaratkan,
Semarang, Surabaya, maupun Jakarta
merupakan Kota Besar di Pulau Jawa, yang secara Geografis mempunyai Kemiripan Satu Sama Lain.
Ketiga Kota ini sama - sama terletak di Tepi
Pantai Utara (Pantura) nya Pulau Jawa !
Jadi wajar,
Dengan Tanjung
Emas sebagai Pelabuhannya !
Jika :
Jakarta punya Tanjung Priok, dan Sunda
Kelapa,
Surabaya punya Tanjung Perak, demikian Halnya
dengan Kota Semarang, yang punya Tanjung Emas !
Kota Tua Semarang
(Diambil dari Atas Udara)
Via : https://pesona.travel
Kesamaan Letak
Geografis inilah, yang turut mempengaruhi Pembagian Wilayah di Kota
Semarang,
Berdasarkan Penggolongan
Strata Masyarakat di Masa
Kolonialisme Belanda !
Ada:
Kota Tua Semarang, yang berciri Bangunan Kolonialisme untuk Orang Belanda, dan Eropa,
Kawasan Pecinan, seperti : Semawis,
Serta Kampung Arab
- Kauman untuk Orang Timur Asing (Arab, China, maupun India),
Sedangkan,
Kawasan Depok, dan Poncol di Kota Semarang,
dahulu dikhususkan bagi Orang Pribumi
Jawa.
Jadi,
Jika Kamu
melihat Kota Tua Jakarta, Surabaya, dan Semarang,
Dapat dipastikan, dahulu, juga dihuni oleh Orang Belanda, dan Eropa !
Kawasan Candi, yang kini, juga ditumbuhi Sejumlah Hotel !
At Grand Candi Hotel Semarang
Via : http://www.hotel-semarang.com/grand-candi-hotel-semarang/
Dalam Perkembangannya,
Kota Semarang juga meliputi Kawasan Candisari,
Sebuah Daerah ke Arah Ungaran, Ibukota dari Kabupaten Semarang.
Di Tempat,
yang sejuk dengan Alam Perbukitan
ini,
Di Tahun 1906
Di Tahun 1906
Pemerintahan Kolonial
Belanda, sengaja
menjadikannya sebagai Kawasan Pemukiman
bagi Orang Belanda, dan Eropa, ketika itu !
Jadi wajar,
Jika di Kawasan ini, juga terdapat Rumah Kuno, hingga Villa dari
Peninggalan Masa Kolonialisme Belanda.
Lalu Pemerintah Hindia Belanda di Tahun 1925 mengembangkan lagi Kawasan Candi Baru.
Hingga saat ini,
Hingga saat ini,
Kawasan Candi menjadi Tempat Pemukiman Elite bagi Masyarakat Kota Semarang.
Sepertinya :
Menjadi Sebuah Pembuktian,
bahwa :
Dengan memiliki Rumah
di Kawasan Candi (Candisari),
Baik Candi Lama maupun Baru,
Berarti Status, dan Istilah Kekayaan bagi Mereka (Masyarakat Kota Semarang) telah meningkat !
Baik Candi Lama maupun Baru,
Berarti Status, dan Istilah Kekayaan bagi Mereka (Masyarakat Kota Semarang) telah meningkat !
Kawasan Candi memang telah Ada, sejak Zaman Kolonialisme
Belanda, dengan Alam Perbukitannya,
Akan tetapi,
Tetap menjadi Kawasan
Semarang Baru,
Hingga saat ini,
Sebagai Tempat Pemukiman, dan berdirinya Sejumlah Hotel, Pusat Perbelanjaan (Mall), Lapangan Golf, dan Club Kebugaran, Waterpark, hingga Sekolah International !
Sebagai Tempat Pemukiman, dan berdirinya Sejumlah Hotel, Pusat Perbelanjaan (Mall), Lapangan Golf, dan Club Kebugaran, Waterpark, hingga Sekolah International !
Kawasan ini meliputi :
Candi Lama, hingga Candi Baru.
Membentang dari Jalan
MT Haryono, Candi Lama, Gajah Mungkur, Sultan Agung menuju Ungaran, Ibukota dari Kabupaten
Semarang !
Gereja Blenduk
At Kota Tua Semarang - Semarang Lama
Via : https://www.kompasiana.com
Jadi,
Jika merujuk saat ini,
Secara Geografis, Kota Semarang dibagi menjadi 2
Kawasan, yaitu :
- 1. Kawasan Semarang
Lama, yang meliputi :
Kota Tua Semarang, Kampung Arab, Kawasan
Pecinan,
Hingga Sejumlah
Kawasan, dan Jalan, seperti :
Depok, Poncol, Pemuda, Pandanaran, hingga Simpang Lima, yang menjadi Alun,
dan Pusat Kota Semarang.
Dan ...
- 2. Kawasan Semarang
Baru, yang meliputi :
Daerah Candi Lama, dan Baru !
Lawang Sewu, dan Bangunan Bersejarah di Kota Semarang !
At Jalan Pemuda - Semarang Lama
Untuk Pemukiman,
Kota ini memang lebih nyaman berada
di Daerah, yang lebih tinggi dengan Alam Perbukitannya,
Akan tetapi,
Kawasan Semarang Lama, yang terletak di Dataran Rendahnya juga tidak kalah menarik,
Dan lebih banyak dipergunakan sebagai Pusat Bisnis, dan Perdagangan,
Serta Banyak
menyimpan Nilai Historis Budaya pada
Beberapa Bangunan Tua nya !
Meski Kota Semarang
merupakan Ibukota dari Propinsi Jawa Tengah,
Dan menjadi Kota
Besar Terbesar ke Enam berdasarkan
Jumlah Penduduk di Indonesia setelah Makasar,
Bukan berarti,
Daya Beli
Masyarakat di Kota Ini, bisa dibilang tinggi !
Dibandingkan dengan Propinsi
Lainnya di Pulau Jawa,
Upah Minimum
Provinsi Jawa Tengah di Tahun 2019 merupakan, yang
terendah ke Dua, setelah D.I
Yogyakarta !
Link :
https://www.koranperdjoeangan.com/daftar-ump-tahun-2019-dari-6-provinsi-yang-ada-di-pulau-jawa/
Bahkan,
Jika berada dalam Daerah,
yang tergabung dalam “Joglosemar”, Jogjakarta, Solo, dan Semarang,
Kota Semarang, masih kalah dengan Yogya, dan Solo soal Daya Beli
Masyarakat nya !
Kota Yogya, dan Solo lebih terkenal Sebagai Destinasi Wisata, dan Budaya
Dibandingkan Kota Semarang dalam Lingkup "JogloSemar" !
(Kiri - Jalan Malioboro) , (Kanan - Pasar Gedhe Solo)
Ya !
Mungkin Kedua Kota
tersebut,
Yogyakarta, dan Solo lebih terkenal sebagai Kota
Wisata, dan Budaya, dibandingkan
dengan Kota Semarang !
Yang secara Kondisi
Iklim, dan Geografis,
Kota ini tidak terlalu nyaman sebagai
Kota Wisata !
Meski sekali lagi,
Kota ini tentunya punya Tempat Wisata Bersejarah, nan Historis, hingga Destinasi Wisata Kekinian Lainnya !
Jika dilihat dari Tenant, yang menyasar Kaum Menengah Atas Masyarakat Urban Semarang,
Mungkin Paragon Semarang, Satu - satu nya Mall, yang cukup mewakili itu !
Via : https://www.instagram.com
Hal ini pula, yang turut mempengaruhi Perkembangan Mall di Kota
Semarang !
Meski Kota Ini
juga berstatus sebagai Kota Metropolitan,
yang menghubungkan Kota / Daerah Sekitarnya, seperti :
Kendal, Salatiga, Demak, maupun Grobogan,
Akan tetapi,
Cukup jarang ditemukan Mall dengan Tenant Berkelas,
Layaknya Kota
Yogyakarta, dan Solo, yang
tergabung dalam Daerah Joglosemar !
Ya !
Mungkin Pamor
Semarang sebagai Kota Wisata,
yang masih kalah dengan Yogyakarta,
dan Solo,
Membuat Para
Wisatawan agak jarang untuk pergi ke Kota
Ini !
Kemungkinan secara Otomatis,
Juga mempengaruhi Daya
Beli, hingga Pola Belanja Masyarakat
nya, yang masih kalah, dan tidak seramai Kota
Yogya, dan Solo !
Karena kurangnya Para
Wisatawan Manca maupun Domestik,
yang melancong ke Kota Ini !
Solo saja punya The Park dengan Penyewa (Tenant) Department Store Metro !
At The Park Solo
Sebagai Perbandingan
nya :
Di Kota Solo,
terdapat Mall dengan Penyewa (Tenant) Department Store
Berkelas, seperti : Metro (The Park Solo), dan Centro (Solo Paragon),
Maupun,
Di Kota Yogyakarta
terdapat Mall dengan Penyewa (Tenant) Department Store
Berkelas, seperti : Centro (Plaza Ambarukmo), dan Parkson (Hartono Mall),
Akan tetapi,
Kota Semarang, hanya punya Penyewa (Tenant) Department Store
Matahari untuk Mall Terbaiknya, Paragon Semarang !
Meski Tenant,
yang Ada di Mall Paragon, maupun Ciputra
Semarang cukup berada di Segment Kelas Menengah,
Akan tetapi masih kalah,
Jika dibandingankan dengan Mall, yang Ada di Kota Yogyakarta, dan Solo !
Hal inipula, yang turut mempengaruhi
Pertumbuhan Hotel dengan Jaringan Internasional di Kota Semarang,
Yang lagi -
lagi,
Terbilang lebih sedikit dibandingkan dengan Jaringan Hotel Internasional, yang ada di Kota Yogya, dan Solo !
Setelah Kami
bersantai sejenak di Hotel,
Finally,
Kami memutuskan untuk jalan - jalan di Beberapa Tempat di Kota
Semarang !
Ya !
Di Hari Pertama,
Tanggal 30 Desember 2018 Lalu,
Kami rencananya akan berbelanja
sedikit di Mall Ini buat Keperluan Perjalanan bersama Keluarga di Tanggal 26 Maret 2019, nanti !
Memang Ada,
Beberapa Pakaian, yang belum sempat Kami beli.
Mengingat Rencana
Kepergian Kami nanti cukup lama,
Dan sepertinya masih Ada
Musim Dingin di Tempat, yang Kami kunjungi nanti,
Nggak ada Salahnya,
Cuci Mata, sekaligus berbelanja di Tempat Ini !
Ya !
Hitung -
hitung,
Sembari melihat Sisi
Kemajuan, dan Peradaban dari Kota Semarang, lewat Beberapa Gedung, dan Pusat Perbelanjaan (Mall) nya !
Di Solo juga ada Pusat Perbelanjaan dengan Nama Solo Paragon !
Via: https://www.solo-paragon.com
Mall Paragon adalah : Mall Pertama, yang Kami tuju
!
Berbicara tentang Mall
ini, sepertinya :
Di Kota Solo (Indonesia) juga terdapat Nama Pusat Perbelanjaan, dengan Nama,
yang sama, yaitu : Solo Paragon.
Entah !
Apakah Kedua Mall Ini,
berada dalan Satu Manajemen, yang
sama atau tidak,
Serta,
Apakah Mereka
(Mall Paragon Semarang, dan Solo) merupakan cabang dari Pusatnya, Siam Paragon, yang berada di Bangkok
(Thailand) ?
Akan tetapi,
1. Jika merujuk kepada Wikipedia :
Sepertinya beda Manajemen !
(Atas - Paragon Semarang) (Bawah - Solo Paragon)
Paragon Semarang dikelolah oleh Pollux Group,
Sebuah Group
Property, Hotel, dan Perbelanjaan Asal
Singapura, yang juga mengelolah Beberapa
Hotel Louis Kienne di Semarang,
Sedangkan Solo
Paragon dikelolah oleh : Tauzia
Hotel Management, yang mengelolah Hotel
Harris, Pop, Yello, dan Solo Paragon Hotel !
Link :
https://id.wikipedia.org/wiki/Paragon_City_Mall_Semarang
https://id.wikipedia.org/wiki/Superblok_Solo_Paragon
2. Jika melihat,
Lambang dari Kedua Mall ini, yang ada di Indonesia,
Dilihat dari "Tagline", dan Kata Belakang, yang sama
Antara Solo Paragon (Solo - Indonesia), dengan Siam Paragon (Bangkok - Thailand),
Cenderung memiliki Kemiripan !
Sepertinya, berbeda, dan tidak berada dalam Satu Manajemen, yang sama !
Namun untuk Solo
Paragon,
Kemungkinan merupakan cabang dari Siam Paragon di Bangkok,
Thailand !
Hal ini bisa dilihat dari Nama Kedua Pusat Perbelanjaan (Mall) ini,
Yang Kata Depannya
memakai Kata Solo, dan Siam,
Sedangkan,
Kata Belakangnya memakai Kata Paragon !
Begitupula dengan Tagline, yang disematkan kepada Kedua Mall Ini !
“The Pride Of Java”
untuk Solo Paragon, dan “The Pride Of Bangkok” untuk Siam Paragon !
Namun,
Apakah Solo
Paragon berada di bawah : Manajemen
Siam Piwat Bangkok, yang
mengelolah Siam Paragon, Centre, Discovery, dan Iconsiam
?
Entahlah !
Sebab, ketika Kami
membuka Wikipedia,
Yang merujuk kepada Superblock
Solo Paragon,
Di mana terdapat : Mall,
dan Hotel Solo Paragon,
Ternyata Kawasan
ini dikelolah oleh : Tauzia Hotel
Management,
Yang mengelolah Sejumlah
Hotel berbasis Low Budget hingga **** ,
seperti : Harris, Pop, Yello, serta Solo Paragon
Hotel !
Link :
https://id.wikipedia.org/wiki/Superblok_Solo_Paragon
https://en.wikipedia.org/wiki/Siam_Piwat
Jadi,
Kalau disimpulkan :
Apakah Mall Solo
Paragon, dan Siam Paragon juga berada dalam Satu Manajemen, masih dalam Tanda Tanya Besar ???
Dan Apakah Siam
Piwat selaku Pemilik dari Pusat Perbelanjaan Siam Paragon, mengafiliasikan
Manajemennya kepada :
Tauzia Hotel
Management dalam
Hal Masalah Investasi, dan Permodalan Asing di Indonesia,
Kami juga kurang tahu !
Back To The Topic
Mall Paragon Semarang memiliki Luasan, yang lebih besar dari Solo Paragon
Di Lantai Atasnya berdiri PO Hotel (Dahulu Crowne Plaza Hotel - Semarang)
Mall Paragon Semarang, terdiri dari Pusat Perbelanjaan, dan Hotel PO (Dahulu Crowne Plaza Hotel), yang berada tepat di Atas nya !
Ya !
Kondisinya hampir sama dengan Solo Paragon,
Hanya saja mempunyai Luasan
Mall, yang lebih besar sekitar 120.000 M² ,
Sedangkan Mall Solo
Paragon, hanya
mempunyai Luasan sekitar 60.000
M² !
Meski demikian :
Tenant Departement
Store nya, masih
kalah dibandingkan dengan Solo Paragon
!
Paragon Semarang, hanya punya Matahari,
Sedangkan Solo
Paragon dapat menggandeng Centro
di Kelas Middle End untuk Tenant Department Store nya !
Ya !
Mungkin Paragon
Semarang lebih memilih Cita Rasa
Lokal untuk Department Store nya
dengan hadirnya : Matahari Department
Store.
Namun,
Kami rasa Brand (Merek) , yang
tersedia di Matahari Paragon Semarang,
sama dengan Hartono Mall Yogyakarta
!
Merek nya lebih Premium dibandingkan
Department Store Matahari Lainnya ,
yang biasa Kami kunjungi !
Sama dengan Halnya,
Kehadiran Galleria
Matahari sebagai Department Store
Exclusive nya Matahari di Indonesia, Beberapa Waktu Lalu !
Mall ini cukup hadir dengan Penyewa (Tenant) Berkelas di
dalamnya !
Yang memang menyasar Pangsa
Pasar Middle, dan High Level nya Kaum Masyarakat Urban Semarang !
Sebut saja Penyewa
(Tenant) :
L'occitane, Hush Puppies, Guess, Body Shop, Elegance Jewelry, Donini,
Urban Icon, Frank & Co, Levi's, Charles
& Keith, Wakai, Giordano, Polo Ralph Lauren, Adidas,
Optik SEIS, Burger King, BreadTalk, J.CO
Donuts, Starbucks Coffee, hingga
Cinema XXI,
Cukup memberikan Kelas
Tersendiri pada Mall Paragon
Semarang !
Ya !
Mall ini,
Mungkin satu - satu
nya,
Yang cukup mewakili (Representatif) sebagai Mall Kaum Kelas Menengah hingga Atas Masyarakat Kota Semarang !
Sedangkan,
Beberapa Pusat
Perbelanjaan (Mall) Lainnya, seperti :
Mall Ciputra, dan Java Supermall, terlihat agak terlalu lama, dan kuno sebagai Mall, yang juga cukup Favorit di Kota Ini !
Mall Paragon Semarang selalu ramai dikunjungi oleh Para Pelancong maupun Pembeli,
Terutama Tiap Akhir Pekan (Weekend) !
Itulah sebabnya,
Karena minimnya Mall
Terbaik dengan Penyewa (Tenant) Terbaiknya,
Maka,
Jangan heran,
Bila Mall Paragon
selalu penuh dikunjungi oleh Kaum Masyarakat
Urban Semarang !
Terlihat dari Parkiran
Mall ini !
Yang Kami
pikir bisa membutuhkan Waktu Sejaman hanya untuk cari Parkir Mobil di Mall Ini !
Hal ini,
Dialami oleh Kami
Sendiri, yang ketika itu,
Kami, sebenarnya sudah ke Mall ini dari Perjalanan setelah menyantap Hidangan
Makan Siang (Lunch) di Toko "Oen" Semarang, yang masih Satu Jalan dengan Mall Ini, di Jalan Pemuda
!
Jadi Sebelum,
Perjalanan menuju Hotel, Tempat Kami
menginap di Louis Kienne Hotel
Pandanaran,
Rencananya,
Kami ingin mampir sebentar di Pusat Perbelanjaan (Mall) Ini !
Namun, Apa boleh buat,
Kami hampir Setengah Jam menunggu, dan muter - muter cari Parkir Mobil,
Meskipu sudah menghubungi Parkir Valet,
Akan tetapi, tetap saja Penuh (Full Booked) , dan tidak dapat !
Finally,
Kami memutuskan untuk menggunakan Go Car sebagai Transportasi untuk berkeliling di Kota Semarang, termasuk di Mall
Ini, sesudahnya !
Alamat :
Paragon Semarang
Jl. Pemuda No.118, Sekayu, Semarang Tengah, Kota
Semarang, Jawa Tengah 50132
Mall berikutnya, yang Kami tuju adalah Mall Ciputra !
Tepat di Hari
Kedua,
Tanggal 31 Desember
2018,
Setelah Kami melakukan Eksplorasi
di Beberapa Destinasi Wisata Kota Semarang, seperti :
Taman Pelangi, dan Klenteng Sam Po Kong,
Finally,
Kami memutuskan untuk mengunjungi Mall ini !
Renovasi Beberapa Pedestrian Kota Tua (Old Town) Semarang,
Menyebabkan Kami memutuskan untuk membatalkan ke Perjalanan Tempat Ini,
Dan beralih ke Mall Ciputra, dan Kawasan Simpang Lima Semarang !
Via : https://jpp.go.id
Sebenarnya,
Kami tidak Ada Keinginan untuk mengunjungi Pusat Perbelanjaan Mall
Ciputra !
Mall Ini tidak termasuk dalam Daftar Perjalanan Kami, saat di Kota Semarang !
Ya !
Tapi lagi -
lagi,
Berhubung Kondisi
Cuaca di Kota Semarang Sangat
Panas, ketika itu,
Akhirnya, Kami
membatalkan Perjalanan ke Kota Tua Semarang !
Yang, lagi -
lagi,
Kata Supir (Driver) Go Car, ketika mengantarkan Kami ke Klenteng Sam Po Kong,
“Kota Tua Semarang sedang direnovasi, ketika itu !”
Bisa dibayangkan ya ?
Kondisi Kota
Semarang, yang panas, kala itu,
Namun,
Kami harus asyik berSelfie
Ria di bawah Terik Sinar Matahari,
yang menyengat, dan Pedestrian, yang
belum jadi di Kota Tua Semarang ?
Pasti, banyak sekali Debu, yang berterbangan, ditambah Kondisi
Terik Panas Matahari, yang tidak bersahabat !
Jadi, Kami
pikir nggak deh !
Mall nya berada di Kawasan Simpang Lima !
Sebagai Salah Satu Landmark, Yang cukup Ikonik
Di Kota Semarang !
Lagipula,
Mall Ciputra, yang terletak di Simpang Lima,
Bisa dibilang sebagai Landmark, yang cukup Ikonik,
dan Jantung Pusatnya Kota Semarang !
Jadi,
Bisalah sedikit Foto Selfie
di Daerah Simpang Lima Ini !
Lokasi Louis Kienne Hotel Pandanaran, Tempat Kami menginap
Yang dekat ke mana - mana
Via : https://www.google.com/maps
Alasan Lainnya,
Kenapa Kami
pilih Mall Ciputra, bukan Mall Lainnya, seperti : Java Supermall, yang Ada di Kota Semarang ?
Karena, Faktor
Kedekatan Lokasi, yang membuat Kami
lebih memilih Mall Ini !
Dimana :
Jarak antara Hotel, Tempat Kami menginap
di Louis Kienne Hotel Pandanaran dengan
Paragon Semarang, Lawang Sewu, Kampung Pelangi, Klenteng Sam
Po Kong, dan Simpang Lima,
Memang bisa dibilang tidak terlalu jauh !
Bisa jadi Lokasi
itu masih berada di Satu Kawasan,
dan Pusat Bisnis Kota Semarang !
Untuk Ongkos Go
Pay - Go Car, yang dikenankan saja, hanya berkisar :
Rp. 6.000,- hingga Rp. 14.000,- (Tidak Kurang
dari Rp. 20.000,-) !
Lagipula,
Sebelum Ada Mall
Paragon,
Mall Ciputra bisa dibilang jadi Mall terbaik di Kota Semarang,
Ya !
Sambil ngadem dari Teriknya
Matahari,
Mall Ciputra Semarang,
Mungkin menjadi Salah
Satu Mall Tertua di Kota Semarang,
yang masih bertahan, hingga saat ini !
Didirikan pada Tanggal
12 Desember 1993,
Mall ini merupakan Adik dari Mall Ciputra (Dahulu Citaland
Mall) Jakarta, yang didirikan
pada Tanggal 26 Februari 1993.
Secara Luasan,
Mall Ciputra
Semarang memang
kalah dengan Mall Ciputra Jakarta.
Mall ini hanya Tiga Lantai dengan Luas Mall
sekitar 20.000 M² .
Sedangkan Mall
Ciputra Jakarta terdiri dari Delapan
Lantai dengan Luas Mall sekitar 43.115
M² .
Link :
https://id.wikipedia.org/wiki/Mal_Ciputra_Semarang
https://id.wikipedia.org/wiki/Mal_Ciputra_Jakarta
Meski demikian,
Pamor Mall Ciputra Semarang juga tidak kalah dengan Mall Ciputra Jakarta, Cibubur, dan Seraya (Pekanbaru) !
Bisa dikatakan Mall
ini,
Cukup bertahan sebagai Salah Satu Mall Terbaik di Kota
Semarang, setelah Paragon Semarang
!
Ya !
Meski nggak semua Penyewa
(Tenant) dapat dikatakan Berkelas,
Dan punya segment di Middle maupun High End nya Kaum Urban Semarang !
Contohnya saja :
Untuk Department
Store,
Robinson sebagai Tenant (Penyewa) di Pusat Perbelanjaan (Mall) Ini.
Yang, memang lagi -
lagi,
Jika tidak salah,
Masih dalam Satu
Manajemen Ramayana Group,
Dan menyasar Kelas
Menengah ke Bawah (Middle - Low End)
nya Kaum Masyarakat Urban Semarang !
Ramayana Prime
At Plaza Lawu Madiun
Via : http://madiuntoday.id
Jadi :
Tak seperti Matahari,
yang berada di Mall Tertentu,
menjadi seakan naik kelas sebagai Department
Store Premium,
Robinson, maupun Ramayana,
Walaupun ada embel di belakangnya Prime, seperti :
Ramayana Prime di Plaza Lawu Madiun,
Tetap saja, Ramayana
maupun Robinson !
Yang lagi -
lagi,
Sepertinya :
Mall ini memang memadukan Ritel Mixed Used,
Antara Penyewa
(Tenant) Kelas Menengah Atas, dan Bawah
!
Sebab, nggak semuanya Penyewa (Tenant) di Mall ini berada di Kelas Menengah Atas (Middle
- High End) nya Kaum Masyarakat Urban
Semarang !
Hal ini juga menjadi benar,
Sebab Beberapa
Mall Ciputra di Indonesia, juga menganut Konsep Serupa !
Ciputra World Surabaya
Dengan Penyewa (Tenant) Berkelas di Dalam nya
Via : http://ciputraworldsurabaya.com/mall/
Tidak seperti :
Kehadiran Mall
Ciputra World,
yang ada di Jakarta, dan Surabaya (Indonesia).
Jika Superblock
Ciputra World, yang juga terdapat Mall
di dalamnya (Lotte Shopping Avenue)
Jakarta, dan (The Mall At Ciputra World) Surabaya,
Cukup menghadirkan Tenant
Kelas Atas,
Berbeda Halnya
dengan Mall Ciputra, termasuk Mall Ciputra Semarang, yang juga Ada di Indonesia !
Ada Jembatan Penghubung (Sky Bridge) nya
Menghubungkan antara Mall Ciputra Semrang dengan Plaza Simpang Lima !
Mungkin Luas Mall
Ciputra Semarang, tidak terlalu Luas
!
Akan tetapi,
Mall ini mempunyai Sky Walk,
Sebagai Jembatan
Penghubung Langsung antara Mall Ciputra dengan Plaza Simpang Lima !
Jadi,
Nggak Ada Salahnya,
Jika Kamu
punya waktu lebih, dapat berkunjung ke Plaza
Simpang Lima,
Sebagai Salah Satu
Mall Tertua di Kota Semarang,
yang kini juga menjadi Pusat Komputer,
dan Handphone sehingga dikenal
sebagai IT Mall nya Kota Semarang !
Alamat :
Mall Ciputra
Semarang
Jl. Simpang Lima No.1, Pekunden, Semarang Tengah, Kota
Semarang, Jawa Tengah 50134
2. Kampung Pelangi
Kampung Pelangi,
Menjadi Destinasi
Wisata Kami Selanjutnya !
Ya !
Destinasi Wisata
Kekinian Happening dengan memanfaatkan Kearifan Lokal, dan Perkampungan Warna Warni, yang terdapat di Beberapa Kota Besar Indonesia, seperti :
Kampung Jodipan (Malang), Kampung Bulak - Kenjeran
(Surabaya), Desa Kelir (Gresik), Desa Bejalen (Kab Semarang), Pasar Ilir 16 (Palembang), Kalilo (Banyuwangi), hingga Kampung Jati Jajar (Kota Madiun),
Ternyata,
Kampung Warna - Warni ini, juga
dipunyai oleh : Kota Semarang !
Itulah, yang menyebabkan,
Itulah, yang menyebabkan,
Tempat Ini,
Juga menjadi Alasan,
yang tepat bagi Kami untuk memilih Kampung Pelangi sebagai Destinasi Wisata Selanjutnya di Kota Semarang !
Terlebih,
Lokasinya dekat dengan Louis Kienne Hotel - Pandanaran, Tempat Kami menginap !
Lalu Belok Kiri menuju Kampung Pelangi !
Berbicara tentang Hotel
Ini, memang Lokasinya dekat
kemana - mana !
Hanya Bebarapa
Menit dari Alun, dan Pusat Kota, Simpang Lima,
Ke Destinasi
Wisata Bersejarah Lawang Sewu,
cukup Jalan Kaki menyusuri Pedestrian Jalan Pandanaran, dengan Pemandangan Beberapa Gedung Pencakar Langit
nya,
Mau melihat Pusat
Perbelanjaan Mall Paragon di Jalan
Pemuda, cukup naik Gocar dengan Harga tidak sampai Rp. 15.000,-
Dan,
Saat mengunjungi Destinasi
Wisata Happening, Kampung Pelangi
Ini,
Kami juga cukup berjalan Kaki !
Ya !
Ya !
Lokasinya, sedikit agak jauh dari Wisata Bersejarah Lawang Sewu,
Akan tetapi,
Kami masih bisa berjalan Kaki menyusuri Pedestrian Jalan Pandanaran menuju Jalan Dr Sutomo - Kota Semarang !
Kami masih bisa berjalan Kaki menyusuri Pedestrian Jalan Pandanaran menuju Jalan Dr Sutomo - Kota Semarang !
Kecuali,
Saat Kami
ingin mengunjungi Klenteng Sam Po Kong,
yang terletak di Jalan Simongan, dan
masih Satu Arah dengan Kampung Pelangi,
Kami harus naik Go Car, maupun Taksi Online
Lainnya tidak lebih dari Rp. 10.000,-
!
Seperti Kampung
Warna, pada Umumnya,
Kampung Pelangi
Semarang, juga
memiliki kemiripan !
Kesan Warna Warni,
dan Instagramable,
juga dimiliki oleh Destinasi Wisata
Kekinian Happening Ini !
Lokasinya Mirip "KickStart" ,
Sebuah Perkampungan Warna Warni di Rio De Janeiro, Brazil
Via : https://fronteer.com
Namun, yang sedikit membedakan dengan Beberapa Kampung Warna di Indonesia, kecuali Jodipan, Malang,
Adalah : Lokasinya,
Yang sedikit Berbukit,
dan mirip dengan Kickstart,
Sebuah Kawasan
Perkampungan Warna - Warni di Rio De Janeiro, Brasil !
Sekali Lagi !
Lokasinya bisa dibilang :
Sama - sama Berbukit, dan Cukup Instagramable !
Segi Keamanan (Safety) nya masih kurang Gan !
- At Kampung Pelangi -
Hanya saja dari Segi
Keamanan (Safety), Kampung Pelangi
Semarang,
Memang perlu diperbaiki !
Contohnya :
Ketika, Kami, menyusuri
Kampung Pelangi Ini,
Ternyata, jalannya sangat licin, dan sedikit berlumut
Untuk Penduduk
Setempat, dan Para Pemanjat
mungkin sudah biasa !
Tapi bagi Orang
Awam, seperti : Kami,
Memang harus lebih berhati - hati demi menyusuri Jalan
Setapak Berbukit, yang berlumut, dan licin itu !
Iulah sebabnya,
Kami enggan untuk menyusuri Kampung Pelangi ini, hingga menuju Bukit, yang katanya menjadi Titik (Spot) Gardu Pandang, dan
Instagram Terbaik di Destinasi Wisata Happening Ini !
Terlebih,
Sepatu, yang Kami pakai, ketika itu memang sangat licin, dan tidak cocok dipakai
demi menyusuri Kampung Pelangi Ini !
Beberapa Lukisan Mural,
Di Kampung Warna Jati Jajar, Kota Madiun,
Sepertinya Terlihat lebih "Kece" !
- At Kampung Warna Jati Jajar - Kota Madiun -
Lagipula,
Walau terlihat Instagramable,
Namun untuk Beberapa
Spot Terbaiknya,
Kami rasa lebih baik di Kampung Warna Jati Jajar !
Sebuah Destinasi
Wisata Kampung Warna, yang dekat dengan Kediaman Kami
di Jalan Kemiri - Kota Madiun !
Ilustrasi Souvenir di Kampung Pelangi Semarang
Via : https://coretanpetualang.wordpress.com
Untuk Harga Tiket
Masuk di Tempat Ini,
Gratis (Free) !
Namun Kami harus membeli Souvenir Boneka Seharga
Rp. 10.000,- untuk 1 Orangnya,
Tepat di Beberapa Pintu Masuk menuju Kampung Pelangi !
Tepat di Beberapa Pintu Masuk menuju Kampung Pelangi !
Memanfaatkan Sosial Media (Sosmed), yang dilakukan oleh Para Netizen,
Membuat Kampung Pelangi menjadi lebih terkenal,
Bahkan di Dunia !
Seperti Kampung
Warna Warni Kebanyakan,
Memanfaatkan Daerah
Pemukiman Padat di Sosial Media,
yang kemudian dimanfaatkan, dan punya kesan Layak Jual,
Pastinya juga dimiliki oleh Kampung Pelangi Ini !
Namun, yang menjadi Pertanyaan
?
Dimanakah,
Para Penghuninya memakirkan Kendaraan Pribadi Mereka, semisal Motor ?
Mengingat bukan hanya Lokasi Jalan, yang terlalu Sempit,
namun cukup Curam, Terjal, dan Berbukit !
Sebuah Pasar Bunga bernama “Kalisari” , tepat di Depan
Pintu Masuk !
Cukup menambah Kesan
Lain dari Kampung Pelangi Ini !
Kampung Pelangi,
Harus lebih diperbaiki lagi ke Depannya !
- At Kampung Pelangi -
Dengan Segala Kelebihan, dan Kekurangan,
Kampung Pelangi, yang cukup menjadi Sorotan Dunia, nyatanya harus lebih
diperbaiki lagi !
- At Kampung Pelangi -
Alamat :
Kampung Pelangi
Jl. Wonosari III, Randusari, Semarang Sel, Kota Semarang,
Jawa Tengah 50244
Selain menjadi Destinasi
Wisata Kuliner,
Kota Semarang, memang kaya akan Destinasi Wisata Budaya nya !
Hal Ini,
Memang dapat dilihat dari Beberapa Peninggalan Bangunan Tua nya, seperti :
Klenteng Sam Po Kong, Lawang Sewu,
Hingga Gereja
Blenduk, dan Gedung Marba, yang
terletak di Kawasan Kota Tua, Semarang Lama !
Meski,
Kota Semarang, kalah dalam Destinasi Wisata Kekinian, dan Belanja dengan Kota Lainnya, seperti Jogja,
dan Solo,
Namun,
Untuk Destinasi
Wisata Budaya nya, terutama, yang merujuk pada Bangunan Tua, dan Sisa
Peninggalan Kolonialisme Belanda,
Kota Ini cukup diperhitungkan dalam Lingkup Kawasan Jogja, Solo, Semarang “Joglosemar” !
Walaupun,
Sebagai Daerah Tujuan Wisata Budaya,
Para Turis Domestik maupun Mancanegara lebih memilih Kota Yogya, dan Solo dibandingkan Kota Semarang !
Disebabkan Faktor Kedekatan,
Di mana Kota Yogya, dan Solo secara Jarak lebih dekat dibandingkan dengan Kota Semarang, yang sama - sama "Joglosemar" !
Walaupun,
Sebagai Daerah Tujuan Wisata Budaya,
Para Turis Domestik maupun Mancanegara lebih memilih Kota Yogya, dan Solo dibandingkan Kota Semarang !
Disebabkan Faktor Kedekatan,
Di mana Kota Yogya, dan Solo secara Jarak lebih dekat dibandingkan dengan Kota Semarang, yang sama - sama "Joglosemar" !
Pelabuhan Tanjung Emas
Via : https://www.suaramerdeka.com
Hal Ini, bisa dimaklumi !
Sebab,
Dari Sejak dahulu dalam Sejarah Pembangunan Kota,
Semarang memang dikenal sebagai Pusat Perdagangan bagi Orang Eropa, dan Belanda di Asia, maupun Hindia Belanda (Indonesia) !
Hal Ini juga dikuatkan dengan adanya :
Pelabuhan Tanjung
Emas,
Yang menjadi : Jalur
Keluar Masuk nya Distribusi Barang
menuju Daerah Semarang, Jawa Tengah, dan Sekitarnya !
Ya !
Kondisinya mirip dengan Kota Jakarta, yang punya Pelabuhan Tanjung Priok, dan Sunda Kelapa, ketika itu, di Zaman Belanda,
Maupun Surabaya
dengan Tanjung Perak nya !
Kawasan Pecinan - Kota Semarang
Via : https://www.kompasiana.com
Hal Ini pula,
Yang secara Hukum turut
mempengaruhi Pembagian Wilayah berdasarkan
Kelompok maupun Kelas Sosial Masyarkatnya !
Misalnya saja :
*Kawasan Kota Tua Semarang (Little Netherland) untuk Orang
Eropa, dan Belanda
*Kawasan Pecinan (Semawis), Pekojan dan Kauman untuk Orang Arab, India, China maupun Asia Timur Lainnya
Sedangkan,
*Kawasan Depok, dan Poncol, hingga Beberapa
Kawasan, yang tidak Ada sebelumya, didiami oleh Orang Pribumi (Inlander)
!
Kaum Pribumi, yang terpinggirkan !
Via : https://www.republika.co.id/
Secara Geografis,
Kondisi nya 11/12 dengan Kota Surabaya,
dan Jakarta !
Di mana,
Kaum Pribumi sebagai Kaum, yang terpinggir (marginal) kan,
Pada Masa
Pemerintahan Kolonialisme Belanda,
Mereka tidak mempunyai Wilayah/ Daerah bahkan Tempat Tinggal
!
Sehingga Mereka
menempati Wilayah Baru dipinggiran Kota Semarang, ketika itu,
Sebagai Rumah
maupun Tempat Tinggal Mereka !
Sungguh Ironi,
bukan ?
Tapi itulah, Sebuah
Kenyataan, yang harus diterima oleh Kita
sebagai Bangsa, yang tertindas, dan
terjajah oleh Pemerintahan Kolonialisme
Belanda !
Di mana Kita
sebagai Pemilik Bumi Pertiwi, Nusantara Indonesia,
Ternyata harus terjajah,
dan tidak memilik Hak, bahkan Tempat Tinggal Sekalipun !
Cukup kurang lebih 350
Tahun,
Kita terjajah !
Dan Kini,
Saatnya Kita bangkit
untuk mengisi Kemerdekaan, yang
lebih bermanfaat !
Agar Bumi Pertiwi,
Indonesia, makin bersinar, dan lebih baik lagi !
Back To The Topic !
Proses Akulturasi Budaya,
Yang dibawa oleh Para Pedagang China,
Telah berlangsung Beratus Tahun Lamanya di Indonesia !
Via : https://nusantara.news
Jadi jika ditanya ?
Darimanakah Keanekaragaman
(Diversity), yang dipunyai oleh Beberapa Kota Pelabuhan di Sepanjang Pantai Utara (Pantura) Pulau Jawa, seperti :
Jakarta, Semarang, dan Surabaya ?
Kita dapat menyimpulkan :
Faktor Perdagangan, dan Kependudukan Wilayah Tertentu,
Hingga Beratus Tahun
di Bumi Pertiwi pada Masa Pemerintahan Kolonialisme Belanda,
Cukup membuat Kota
Semarang, dan Beberapa Kota Lainnya
di Sepanjang Pantai Utara Pulau Jawa
menjadi Beraneka Ragam Budaya !
Bahkan tak jarang,
Ketika,
Mereka, Para Pedagang Eropa - Belanda,
China, Arab, India, maupun Gujarat (Persia)
melakukan perdagangan, hingga bermukim di Kota Semarang,
Akhirnya menikah dengan Orang Pribumi Asli !
Proses Akulturasi
Budaya, yang ber
Aneka Ragam inilah, cukup membuat Kota Semarang kaya akan Budaya,
termasuk Peninggalan Beberapa Bangunan Tua nya !
Klenteng Sam Po Kong, menjadi Destinasi Wisata Budaya Pertama Kami di Kota Semarang !
Sebenarnya Ada : Tiga
Destinasi Wisata Budaya, yang ingin Kami
tuju, Saat itu !
Selain Klenteng
Sam Po Kong,
Lawang Sewu, dan Kota Tua Semarang, memang menjadi Ikon Destinasi Budaya, yang cukup melegenda bagi Para Pelancong, yang singgah di Kota Atlas Ini !
Namun, sayang,
Kondisi Kota Tua
Semarang, yang
sedang mengalami renovasi di Beberapa Jalur Pedestrian nya,
Hingga Teriknya
Sinar Matahari, yang menyengat, dan Debu,
yang berteberangan, Ketika Itu,
Membuat Kami
berfikir untuk tidak mengunjungi Kota
Tua Semarang, yang terkenal dengan sebutan “Little Netherland” ini !
Informasi ini,
Kami dapati dari Supir (Driver) Go Car,
Sebuah Transportasi
Online mirip Taksi, yang memang Made In Indonesia !
Di mana Tarif
dari Kampung Pelangi menuju Klenteng Sam Po Kong, yang masih Satu Arah, hanya berkisar Rp. 6.000,- .
Ya !
Cukup murah untuk Sebuah
Perjalanan Terindah menuju Destinasi
Wisata Budaya di Kota Pelabuhan Ini
!
Dan, tepat di Hari
Kedua, Senin, Tanggal 31 Desember 2018,
Kami mengunjungi Destinasi Wisata Budaya Ini !
Patung Laksamana Zheng He (Cheng Ho)
- At Sam Po Kong -
Merujuk pada Wikipedia
:
Kelenteng Gedung
Batu Sam Po Kong (Tionghoa : 三保洞) adalah
:
Sebuah Petilasan,
Yaitu : Bekas Tempat Persinggahan, dan Pendaratan Pertama dari Seorang Laksamana Tiongkok Beragama Islam, yang bernama Zheng He / Cheng Ho di Nusantara (Indonesia) !
Yaitu : Bekas Tempat Persinggahan, dan Pendaratan Pertama dari Seorang Laksamana Tiongkok Beragama Islam, yang bernama Zheng He / Cheng Ho di Nusantara (Indonesia) !
Terletak di Daerah
Simongan, Sebelah Barat Daya Kota
Semarang !
Tanda, yang menunjukan sebagai Bekas Petilasan, yang berciri KeIslaman, dengan ditemukannya Tulisan, yang berbunyi "marilah kita mengheningkan cipta dengan
mendengarkan bacaan Al Qur'an".
Dalam Bahasa China
!
Disebut Gedung
Batu, karena Bentuknya merupakan
Sebuah Gua Batu Besar, yang terletak
pada Sebuah Bukit Batu !
Orang Indonesia
Keturunan Cina menganggap
Bangunan itu adalah : Sebuah Klenteng !
Mengingat Bentuknya
memiliki Arsitektur Bangunan Cina, sehingga
mirip sebuah Klenteng !
Sekarang,
Tempat tersebut dijadikan Tempat Peringatan, dan Tempat Pemujaan atau bersembahyang serta Tempat untuk berziarah.
- At Sam Po Kong -
Untuk Keperluan Tersebut,
Di dalam Gua Batu
itu diletakan Sebuah Altar, serta Beberapa Patung Sam Po Tay Djien.
Padahal Laksamana
Cheng Ho adalah : Seorang Muslim,
tetapi oleh mereka di anggap Dewa !
Hal Ini dapat dimaklumi mengingat Agama Kong Hu Cu atau Tau menganggap Orang, yang sudah meninggal dapat memberikan Pertolongan kepada Mereka
!
The History Of "Zheng He" In Semarang (Indonesia)
- At Sam Po Kong -
Menurut Cerita
:
Laksamana Zheng He sedang berlayar melewati Laut Jawa,
Namun saat melintasi Laut
Jawa, Banyak Awak Kapalnya, yang
jatuh sakit, kemudian Ia memerintahkan
untuk membuang sauh.
Lalu merapat ke Pantai
Utara Semarang untuk berlindung di Sebuah
Goa, dan mendirikan Sebuah Masjid
di Tepi Pantai, yang sekarang telah berubah Fungsi menjadi Klenteng !
Bangunan itu, sekarang, telah berada di Tengah Kota Semarang !
Diakibatkan Pantai Utara Jawa selalu mengalami Proses Pendangkalan, yang diakibatkan
adanya Proses Sedimentasi sehingga
lambat laun Daratan akan semakin
bertambah Luas ke Arah Utara !
Konon,
Setelah Zheng He
meninggalkan Tempat Tersebut, karena
Ia harus melanjutkan Pelayarannya,
Banyak Awak Kapalnya, yang tinggal di Desa Simongan, dan menikah dengan Penduduk Setempat !
Mereka bersawah, dan berladang di Tempat Itu !
Zheng He memberikan pelajaran bercocok - tanam serta menyebarkan Ajaran Agama Islam.
Di Klenteng Ini,
juga terdapat Makam Seorang Juru Mudi
dari Kapal Laksamana Cheng Ho, yang
bernama : 'Kjai Djoeroemoedi' !
Link :
https://id.wikipedia.org/wiki/Klenteng_Sam_Po_Kong
Klenteng Sam Po Kong dahulu
Via : http://wisata-semarangbiz.blogspot.com
Melihat Klenteng
Sam Po Kong kini,
Mungkin akan berbeda dari Bentuk Bangunan Pertamanya !
Ya !
Pada Masa Dahulu,
Bangunan Ini memang mirip dengan Gua Batu !
Di mana,
Akses menuju Tempat Ini memang sulit, karena terletak di Tepi Pantai !
Namun, Kini,
Masjid, dan Goa Batu, yang terletak di Tepi
Pantai Itu telah berubah,
Karena adanya Pendangkalan,
Proses Sedimentasi, yang berakibat Daratan bertambah Luas ke Arah Utara !
Bangunan, yang menjadi Klenteng Itu, kini,
Klenteng Sam Po Kong, saat ini, mempunyai Beberapa Gedung Baru.
Seperti:
Yang didirikan bertepatan dengan Perayaan 600 Tahun Misi (Muhibah)
Cheng Ho di Tanah Air pada Tahun 2005
!
Di Klenteng,
yang dahulu menjadi Masjid, juga
terdapat :
Untuk Harga Tiket
Masuk nya :
Hari Biasa :
Dewasa : Rp. 7.000,- ,
Jika Terusan (Termasuk menggunjungi Area Sembahyang : Rp. 37.000,-)
Anak - Anak
: Rp. 5.000 ,
Jika Terusan
(Termasuk menggunjungi Area Sembahyang
: Rp. 20.000,-)
Hari Libur (Sabtu, dan Minggu) :
Dewasa : Rp. 10.000,- ,
Jika Terusan (Termasuk menggunjungi Area Sembahyang : Rp. 38.000,-)
Anak - Anak
: Rp. 8.000,- ,
Jika Terusan
(Termasuk menggunjungi Area Sembahyang
: Rp. 23.000,-)
Source :
https://macamtiket.com/
Source :
https://macamtiket.com/
Alamat :
Klenteng Sam Po
Kong
Jl. Simongan No.129, Bongsari, Semarang Bar, Kota
Semarang, Jawa Tengah 50148
Setelah mengunjungi Klenteng
Sam Po Kong pada Hari Kedua Kami
di Kota Semarang,
Tepat di Hari
Ketiga, Tanggal 1 Januari 2019, Hari Terakhir Kami di Kota Ini,
Ya !
Meski,
Kami membatalkan untuk mengunjungi Salah Satu Landmark, Kota Tua Semarang, disebabkan, ketika
itu masih dalam Tahap Renovasi untuk
Beberapa Jalur Pedestrian nya,
Namun,
Lawang Sewu, yang dikenal sebagai Salah Satu Wisata Bersejarah, yang
cukup Angker, dan menjadi Cerita Legenda Urban (Urban Legend), Masyarakat Kota Semarang,
Cukup menjadi Pelengkap
Kami untuk melihat Sisi Budaya Lainnya
dari Kota Semarang !
Jika,
Klenteng Sam Po
Kong terkenal
akan Wisata Budaya, yang cukup religius
dari Perjalanan Laksamana
Tiongkok, yang Beragama Islam, bernama
Zheng He / Cheng Ho,
Tidak demikian Halnya
dengan Lawang Sewu, yang cukup
menawarkan Aroma Mistis, dan Keangkeran Tersendiri pada Bangunan Tua nya !
Dari Lawang Sewu bisa terlihat
Gedung Louis Kienne Hotel Pandanaran, Tempat Kami menginap !
- At Lawang Sewu -
Lokasi, yang lagi - lagi,
Terbilang dekat dengan Hotel Tempat Kami menginap di Louis
Kienne Pandanaran, yang hanya selangkah,
Menyusuri Pedestrian
Jalan Pandanaran, menuju Daerah
Jalan Pemuda (Bundaran Tugu Muda)
Kota Semarang,
Membuat Kami
berfikir, rasanya sayang, jika Kami
melewatkan untuk mengunjungi Tempat
Bersejarah Ini !
Meski, lagi -
lagi,
Hanya Saya (Penulis), tanpa didampingi oleh Istri, yang kebetulan katanya takut !
Hanya Saya (Penulis) Sendiri, yang mengunjungi Lawang Sewu
Edisi minta tolong difotoin sama "Mbaknya" ☺☺☺
- At Lawang Sewu -
Entah !
Apa, yang Ada,
di dalam benak Istri Saya, ketika
itu, yang memutuskan untuk tidak ke Lawang
Sewu !
Apakah capek, karena 2
Hari Penuh, Kami cukup berjalan
mengitari Beberapa Tempat di Kota Ini,
Atau Apakah,
Ada Aroma Mistis,
nan Menyeramkan (Spooky) di dalamnya ?
Yang, jelas,
Hanya, Saya (Penulis) Sendiri,
Menurut Wikipedia
:
Lawang Sewu (Bahasa Indonesia: Seribu
Pintu) adalah :
Sebuah Gedung
Bersejarah di Indonesia, yang berlokasi di Kota Semarang, Jawa Tengah !
Gedung Ini,
Dahulu,
Merupakan Kantor dari Nederlands - Indische Spoorweg
Maatschappij atau NIS ,
Sebuah Perusahaan
Jawatan Kereta Api di Masa Pemerintahan Hindia Belanda
!
Lokasinya, jika dari Bundaran Tugu Muda (Wilhelminaplein) menuju Arah Jakarta,
Tepat berada di Sebelah Kanan Arah Jalan Pemuda, dan Pandanaran !
- At Bundaran Tugu Muda (Wilhelminaplein) -
Dibangun pada Tahun
1904, dan selesai pada Tahun 1907,
Terletak di Bundaran
Tugu Muda, yang dahulu disebut : Wilhelminaplein,
Masyarakat Setempat menyebutnya : Lawang Sewu !
Karena Bangunan
Tersebut
memiliki Pintu, yang sangat banyak,
Meskipun Kenyataannya,
Jumlah Pintunya tidak mencapai Seribu.
Bangunan Ini memiliki Banyak Jendela, yang tinggi dan lebar, sehingga Masyarakat sering menganggapnya sebagai
Pintu (Lawang).
Bangunan Kuno, dan Megah berlantai Dua ini,
setelah Kemerdekaan R.I dipakai sebagai Kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) atau sekarang PT. Kereta Api Indonesia !
Selain itu pernah dipakai sebagai Kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer (Kodam IV/Diponegoro), dan
Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian
Perhubungan Jawa Tengah !
Pertempuran Lima Hari di Semarang,
Cikal Bakal berdirinya Tugu Muda !
Via : https://lintas24.com
Pada Masa
Perjuangan,
Gedung Ini memiliki Catatan Sejarah Tersendiri, yaitu :
Ketika berlangsung Peristiwa
Pertempuran Lima Hari di Semarang
(14 - 19 Oktober 1945).
Gedung Tua Ini,
Menjadi Lokasi
Pertempuran, yang hebat antara Pemuda
AMKA atau Angkatan Muda Kereta Api
melawan Kempetai, dan Kidobutai Jepang,
Dan tepat di Bundaran Tugu Muda (Dahulu Wilhelminaplein) !
Dan tepat di Bundaran Tugu Muda (Dahulu Wilhelminaplein) !
Maka dari itu Pemerintah
Kota Semarang dengan Surat Keputusan
Wali Kota Nomor. 650/50/1992,
Memasukan Lawang
Sewu sebagai Salah Satu dari 102 Bangunan Kuno Cagar Budaya atau Bersejarah
di Kota Semarang, yang patut
dilindungi !
Saat ini,
Bangunan Tua Tersebut telah mengalami Bebeerapa Kali Tahap Konservasi, dan Revitalisasi, yang dilakukan oleh : Unit Pelestarian Benda, dan Bangunan Kuno Bersejarah PT. Kereta Api Indonesia (Persero) !
Link :
https://id.wikipedia.org/wiki/Lawang_Sewu
Lorong Bawah Tanah Lawang Sewu
Via : https://www.dagelan.co
Menurut Informasi,
Lawang Sewu juga mempunyai Lorong Bawa Tanah, yang konon katanya
terhubung (terintegrasi) dengan Beberapa
Bangunan Tua, yang terletak di Kota
Tua Semarang !
Panjang Lorong
Bawah Tanah,
hingga menuju Kota Tua Semarang,
kurang lebih 4 - 5 Km.
Lorong Bawah Tanah Lawang Sewu, yang terkenal Angker !
Via : https://bonvoyagejogja.com
Inilah, yang menjadi Asal
Muasal, mengapa Lawang Sewu,
menjadi terkenal Angker, dan Teramat Menyeramkan (Spooky) !
Sebab Dahulu,
Pada Masa
Pendudukan Jepang,
Lorong, yang sangat lembab, dan tingginya, tidak lebih dari
2 Meter Itu,
Digunakan sebagai Penjara,
yang memang dikhususkan untuk menyiksa Para
Tahanan !
Ada Dua Model Penjara untuk menyiksa Para Tahanan, yaitu :
*Penjara Jongkok berada di Lorong Bawah Tanah, yang bentuknya seperti Bak Ukuran Tinggi 0,5 meter.
Para Tahanan harus Jongkok di dalamnya, dan diisi Air
hingga sebatas Leher lalu bak itu
ditutup Teralis Besi !
Sementara itu,
Sementara itu,
Penjara Berdiri Lawang Sewu
Via : https://www.dagelan.co
*Penjara berdiri hanya berukuran sekitar 1 meter x 1 meter.
Kemudian Para
Tahanan, yang jumlahnya sekitar 7 - 8
Orang akan berdiri berhimpitan di dalam
Penjara Itu !
Memang,
Penjara itu tidak dimaksudkan untuk menahan, namun untuk menyiksa Para Tahanan, hingga kemudian tewas dan
dilempar ke Sungai di Belakang Lawang Sewu !
Link :
https://news.detik.com/berita/d-2786242/misteri-lorong-bawah-tanah-lawang-sewu-konon-jadi-penghubung-gedung-tua-di-semarang
Ada Beberapa Larangan, yang harus dipatuhi,
Saat Memasuki Lawang Sewu !
- At Lawang Sewu -
Inilah, yang menyebabkan ke Angkeran Lawang Sewu, menjadi tidak tertandingi !
Konon,
Kabarnya Banyak Teriakan Minta Tolong, dan Suara Aneh, yang tak tahu darimana Asalnya.
Rintihan demi Rintihan semakin jelas,
Ketika berada di dalam Lorong Sepanjang kurang lebih 4
- 5 Km,
Menuju Pusat Kota
(Down Town) Kota Tua Semarang !
Melihat Bangunan
Tua nya saja, ketika Menjelang Malam
Hari,
Saat Kami
melewati Daerah itu, pastinya
membuat Bulu Kuduk Kami merinding
!
Terlebih,
Ada Beberapa
Larangan, yang memang harus dipatuhi Pengunjung,
saat memasuki Lawang Sewu !
Informasi mengenai Sejarah PerKeretaApian di Indonesia ada di Lawang Sewu !
Maklum, Lawang Sewu, kini,
Difungsikan sebagai Salah Satu Museum Kereta Api di Indonesia.
Karena dalam Sejarahnya, Lawang Sewu menjadi
Kantor bagi Nederlands - Indische Spoorweg Maatschappij,
Sebuah Jawatan Kereta Api di Masa Pemerintahan Hindia Belanda
- At Lawang Sewu -
Namun begitu,
Semua terbayar, ketika Saya (Penulis), memasuki
Lawang Sewu !
Begitu Banyak
Informasi, yang Saya peroleh di Bangunan
Bersejarah Peninggalan Belanda Ini !
Mulai dari Sejarah
Pembentukan Tata Kota Semarang dahulu, Potret
Lawang Sewu dari Masa ke Masa,
Hingga, yang terakhir ,
Tentunya Informasi,
mengenai Sejarah Per KeretaApi an di
Indonesia, berikut dengan Beberapa Stasiun Penting di Masa nya !
Ya !
Bisa dimaklumi !
Seperti, yang Saya ceritakan sebelumnya di atas,
Lawang Sewu dahulu merupakan bekas Kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik
Indonesia (DKARI) atau sekarang PT.
Kereta Api Indonesia !
Maka,
Tentunya Banyak
Memori, yang terekam tentang Kehadiran
Gedung Ini sebagai Rumah dari Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia
(DKARI) !
Beberapa Animasi tentang Perkembangan Kereta Api, dan Potret
Stasiun Kereta Api di Indonesia
pada Masa nya, turut hadir melengkapi
Gedung Bersejarah Ini !
Wajar saja,
Jika,
Kini,
Untuk Harga Tiket
Masuk ke Lawang Sewu :
Dewasa : Rp.10.000,-
Pelajar, dan Anak - Anak : Rp. 5.000,-
Jika ingin masuk ke Ruang
Bawah Tanah dikenakan Biaya Tambahan
sebesar :
Rp. 30.000,- ,
Dan untuk menyewa Pemandu Wisata (Tourist Guide) juga dikenakan Biaya Tambahan sebesar Rp. 30.000,- !
Rp. 30.000,- ,
Dan untuk menyewa Pemandu Wisata (Tourist Guide) juga dikenakan Biaya Tambahan sebesar Rp. 30.000,- !
Lawang Sewu buka Setiap Hari, mulai Pukul 6
Pagi hingga 9 Malam !
Source :
Alamat :
Lawang Sewu
Jl. Pemuda, Sekayu, Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa
Tengah 50132
Ini saatnya,
Kami menikmati Sajian Kuliner Terbaik di Kota
Ini !
Menjelajah Tempat demi Tempat Terbaik, yang Ada di
Kota Semarang !
Ya !
Semarang bisa dibilang, punya Sajian Kuliner, yang cukup Lengkap !
Faktor Keberagaman, dan Akulturasi Budaya, cukup memegang Peranan Penting bagi Beberapa
Kuliner Terbaik di Kota Semarang,
dan Sepanjang Pesisir Pantai Utara Pulau
Jawa !
Khususnya,
Kuliner China -
Jawa Peranakan !
Maklum !
Para Pedagang China, yang datang ke Nusantara, ketika Itu,
Khususnya di Wilayah
Pantai Utara Pulau Jawa,
Pada Umumnya,
Mereka hanya datang sendiri, dan
biasanya menikah dengan Perempuan Asli
Pribumi di Tanah Jawa !
Itulah mengapa,
Faktor Akulturasi (Proses Perpaduan Kebudayaan),
Antara Kebudayaan
Asing, dengan Lokal (Setempat), yang dipertahankan, hingga kini,
Turut mempengaruhi Cara Makan, serta Selera Kuliner Orang Indonesia
!
Lumpia, Salah Satu Kuliner China - Jawa Peranakan,
Yang cukup Populer di Kota Semarang !
- At Lumpia Kaki Lima Pandanaran -
Lumpia, Caudo (Soto), hingga Nasi Goreng Babat Khas Semarang, cukup
membuktikan, bahwa :
Melalui Proses
Akulturasi,
Kuliner di Kota ini dapat Beraneka Ragam
!
Belum lagi,
Sajian Kuliner Khas
Eropa,
Di mana Kedatangan
Para Kaum Kolonialisme Eropa - Belanda, yang cukup lama menjajah Indonesia,
Juga berdampak domino pada Beberapa Kuliner Khas Semarang, yang dipengaruhi oleh Gaya Sajian Masakan Eropa - Londo !
Sebut saja :
Bahkan,
Ada Beberapa Resto, yang sengaja menghadirkan Masakan Eropa, dan berdiri sejak Masa Kolonialisme Belanda !
Toko “Oen” adalah : Salah Satu Resto Tempo Doeloe Terbaik dengan Penyajian
Kuliner Eropa, yang ada di Kota
Semarang !
Itulah mengapa,
Kota Semarang juga mendapat Julukan sebagai Kota Beragam Budaya, sesuai Tagline nya “Variety Of Culture” !
Toko Oen menjadi Penjelajahan Kuliner Pertama Kali Kami di Kota Semarang !
Ya !
“Toko Oen”
memang masuk ke dalam Salah Satu Daftar
(List) Kuliner Utama Kami, saat di Kota
Ini !
Selain meng Eksplorasi Pasar Semawis, dan makan Gurihnya Bandeng Juwana Elrina,
Kami memang cukup dibuat Penasaran (Curious) dengan Kehadiran Resto Ini di Kota Semarang !
Pasalnya,
Kami pernah mencoba Resto Ini dengan Nama, yang sama “Toko Oen”
di Kota Malang !
- At Depan Toko "Oen" Semarang -
Meski beda Manajemen,
dan Kepemilikan,
“Toko Oen” ,
yang berada di Kota Semarang,
Merupakan Toko Oen
dari Pemilik (Owner) Asli, yang Pertama, yaitu :
Ny. Liem Gien Nio (“Oma Oen”),
dan Tn. Oen Tjoen Hok (“Opa Oen”),
yang membuka Toko Pertamanya di Yogyakarta pada Tahun 1910 - 1937, dan Kini diwariskan oleh Para
Keturunannya !
Mereka membuka Toko
Oen di Semarang pada Tahun 1935,
Setelah Beberapa
Toko nya mengalami Kebangkrutan,
Penutupan, Pengambil Alihan, hingga Pengakuan (Klaim) secara Sepihak oleh Pemilik Baru nya !
Serupa tapi tak sama !
Meski sama - sama punya Nama "Toko Oen",
Namun beda Manajemen, dan Kepemilikan
- At Toko "Oen" Malang -
Seperti Toko Oen Malang !
Resto, yang buka pada Tahun 1934, bersamaan dengan Kehadiran
Resto Ini di Batavia, Ibu Kota Pemerintahan Hindia Belanda,
Toko Oen Malang juga diambil alih oleh Pemilik Baru !
Gedung Ini sampai sekarang,
Tetap difungsikan sebagai Restoran dengan Nama Dagang
Toko “OEN”, tetapi tanpa ijin
dari Pemegang Hak Paten (License) Pemilik Nama Toko “OEN”.
- At Toko "Oen" Semarang -
Di Kota Semarang
lah, Resto Toko Oen dari Pemilik Asli
itu berdiri !
Menempati Gedung,
yang dipakai dahulunya sebagai Tempat
untuk memanggang (Grillroom), yang
dioperasikan oleh Seorang
Berkewarganegaraan Inggris !
Gedung Ini berlokasi di Jalan Bodjong Nomor. 52 (kini Jalan Pemuda) Kota Semarang
!
Sejak 1936,
Beroperasilah Toko
“OEN” Semarang !
Hingga Kini,
Pihak Manjemen, yang diwakili oleh : Keluarga Opah, dan Omah “Oen”, tidak
mengakui Keberadaan Toko “Oen”, yang berada di Kota Malang !
Dan hanya, mengakui Toko
“Oen”, yang berada di Semarang, dan Pasar Malam, Den Haag (Belanda) !
Link :
Itulah Alasan,
Mengapa Kami harus
wajib (kudu) berkunjung ke Toko Oen,
yang berada di Kota Semarang !
Selain “Oen”
menjadi Nama Jaminan bagi Sebuah Sejarah Resto Tempo Doeloe di Indonesia,
Faktor Pemilik (Owner) Pertama, yang
mengelolah Resto ini,
Menjadi Alasan
bagi Kami untuk mengunjung “Toko Oen” !
Sebab sekali lagi !
“Oen” adalah
Nama bagi Sebuah Cerita, dan Sejarah Resto Tempo Doeloe !
Lokasinya dekat Kota Tua (Old Town) Semarang Lama
- At Depan Toko "Oen" -
Memasuki “Toko Oen”,
yang terletak di Jalan Pemuda Semarang,
Kami serasa dibawa oleh Suasana (Atmosphere) Tempo Doeloe
!
Bukan hanya dari Penampakan,
hingga Interior Dalam Gedungnya,
Namun juga Suasana
Lingkungan Sekitar (Ambience) dengan
Beberapa Bangunan Tuanya, turut
mendukung Segalanya !
Terlebih,
Lokasinya, dekat dengan Kota Tua (Old Town) Semarang Lama.
Ya !
Jika diukur,
Jaraknya, kurang lebih 3 hingga 4 Km dari Resto Tempo
Doeloe Ini !
Sehingga wajar,
Suasana Semarang
Lama dengan Kota nya, terbawa, dan sedikit
banyaknya berpengaruh pada Resto Ini
!
Dagangan Khas
Semarang,
seperti :
Lumpia, turut hadir di Sekitar Pedestrian Jalan Pemuda Nomor 52
Ini,
Memasuki bagian dalam Resto,
Lagi, dan lagi Atmosphere
itu sengaja dihadirkan !
Toko “Oen”, yang sangat kental dengan Suasana Resto Tempo Doeloe, sedikit banyaknya juga membawa Kami larut ke dalam Masa - Masa Itu !
Ya !
Walaupun, bisa dibilang :
Kami termasuk dalam Generasi Milenialis Zaman Now, yang
mungkin tidak pernah merasakan Era
di mana Masa Kolonialisme Belanda di
Indonesia itu hadir !
Namun setidaknya,
Dari Ornamen,
dan Detail Bangunan, cukup
menggambarkan akan Hal Itu !
Citra Rasa Kuliner Eropa Londo !
- At Toko "Oen" Semarang -
Terlebih,
Menu Makanan, yang disajikan, kebanyakan
adalah : Eropa Belanda !
Meski Pemilik (Owner) nya merupakan Keturunan Tionghoa !
Meski Pemilik (Owner) nya merupakan Keturunan Tionghoa !
Dan, jika mau jujur
Mulai dari Penataan
Ruang, Pelayanan, dan Menu Makanan, yang dihidangkan Toko “Oen” Semarang sebagai Pemilik Awal dari Hak Paten “Oen” ,
Memang jauh lebih baik dibandingkan dengan Toko “Oen” Malang !
Walaupun Keduanya
sama - sama menjadi Legenda bagi Resto Tempo Doeloe di Indonesia
!
Citra Rasa Kuliner Eropa Londo !
- At Toko "Oen" Semarang -
Mulai dari :
Huzarensla (Salad Belanda), Rib Eye,
dan Sirloin Steak semuanya, punya Cita Rasa Lezat !
Begitupula dengan Ice
Cream Soda, dan Es Kopyor nya !
Maka, jangan heran,
Toko “Oen” Semarang,
Menjadi Destinasi
Pertama Kami, saat tiba di Kota Ini
!
Kisaran Harga untuk Menu Kami, Ketika Itu :
Alamat :
Toko “Oen” Semarang
Jl. Pemuda No.52, Bangunharjo, Semarang Tengah, Kota
Semarang, Jawa Tengah 50138
At Pasar Semawis
Ini Penjelajahan Kuliner Kedua Kami di Kota Ini !
Setelah menikmati Enaknya
Cita Rasa Masakan Eropa Londo di Resto Tempo Doeloe “Toko Oen”,
Kini saatnya,
Kami melakukan Eksplorasi
Kuliner Kedua di Kota Ini !
Pasar Makanan - Setiap Malam Akhir Pekan ini,
berada di Sebuah Gang bernama "Gang Warung"
- At Pasar Semawis -
Ya !
Pasar Semawis,
Sengaja dipilih untuk menghabiskan Waktu Malam Pertama Kami di Kota
Semarang !
Secara, kebetulan,
Pasar Ini, hanya buka Petang Sore, hingga Malam
Hari,
Setiap Akhir Pekan (Weekend), Sabtu, dan Minggu, maupun Hari Libur !
Di Sebuah Jalan
Kecil, yang bernama Gang Warung,
Salah Satu Daerah Pecinan di Kota Semarang !
Istirahat + Bersih - Bersih Dahulu !
- At louis Kienne Hotel Pandanaran -
Walhasil,
Kami, yang sedikit beristirahat di Louis Kienne Hotel Pandanaran, Tempat Kami menginap, akibat Perjalanan 2.5 Jam dari Kota Madiun
menuju Semarang,
Jadi agak sedikit punya Waktu, ketika Pasar Ini,
buka di Malam Hari, pada Hari Minggu, Tanggal 30 Desember 2018 !
Ya !
Lagipula,
Ketika itu,
Kami masih cukup kenyang,
Setelah menikmati Lezatnya
Menu Eropa Londo, yang dihidangkan
pada Salah Satu Resto Tempo Doeloe
Terbaik “Oen” !
Tiba di Hotel !
- At Louis Kienne Hotel Pandanaran -
Sekitar Pukul 2
Siang,
Kami tiba di Hotel !
Jadi masih Ada
Waktu kurang lebih 4 Jam,
Untuk Beristirahat,
dan tentunya Shalat !
Di Pukul 8 Malam,
Selepas Cuci Mata, dan Sedikit Belanja Kebutuhan di Mall
Paragon Semarang,
Finally,
Menurut Informasi,
yang Kami kutip :
Pasar Semawis atau Pasar Malam Semawis atau dikenal juga sebagai Waroeng Semawis, adalah :
Pasar Malam, yang menjual Berbagai Jenis Makanan, dan Minuman (Kuliner) serta Berbagai Oleh
- Oleh Khas Semarang !
Pasar, yang hanya ada Setiap Akhir Pekan (Weekend) Ini, digelar di Kawasan
Pecinan Kota Semarang, tepatnya di Sepanjang
Jalan Gang Warung !
Lahirnya Pusat Kulineran Ini digagas oleh :
Perkumpulan Kopi
Semawis (Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata) !
Pasar Semawis boleh dibilang sebagai Bentuk Revitalisasi untuk menghidupkan
kembali Kawasan Kota Tua Semarang !
Kawasan Pecinan merupakan cikal bakal Kota Semarang Modern !
Dan juga berbaurnya 3
Kebudayaan :
Tionghoa, Arab, dan Lokal (Pribumi)
Pasar Semawis bermula dengan diadakannya Pasar Imlek Semawis pada Tahun 2005, menyusul diresmikannya Tahun Baru Imlek sebagai Hari Libur Nasional di Indonesia !
Setiap Jumat, Sabtu, dan Minggu, di Sepanjang Jalan Gang Warung (sekitar 300 Meter), berdiri Puluhan Tenda Tempat Berjualan, dan
tersedia Set Meja Kursi sebagai Tempat Makan !
- Makanan Ala - Ala Thailand, dan Asia,
Juga banyak dijual di Tempat Ini !
- At Pasar Semawis -
Sehingga Wajar,
Jika Pasar Semawis
merupakan Salah Satu Street Food Terbaik di Indonesia, yang kondisinya sedikit mirip dengan Beberapa Kawasan Street Food Bangkok, Thailand
!
Terlebih,
Bukan hanya Makanan
Tradisional Indonesia, maupun China
- Jawa Peranakan, yang dijual di Tempat
Ini, seperti :
Aneka Makanan/ Minuman, dan Jajanan Khas Semarangan,
Soto, Tahu Gimbal, Nasi Ayam, Nasi Gandul, Lumpia, Pisang Plenet Khas
Semarang, Es Puter, dan Kacang, Kue Serabi, hingga Bubur Kacang
Ijo.
Namun ada juga Berbagai
Menu Asia, yang disajikan, seperti :
Steamboat, Grilled Squid - Seafood, hingga Tom Yam, dan Pad Thai !
Link :
Pusat Jajanan Terpanjang di Semarang Ini digelar mulai Pukul
6 Sore hingga Tengah Malam !
Jadi,
Ketika Malam Hari,
dapat dipastikan, bahwa :
Tempat Kuliner Ini, akan selalu Padat Merayap !
Tempat Kuliner Ini, akan selalu Padat Merayap !
Ya !
Seperti, Waktu
itu !
Saat,
Kami datang di Pukul Setengah Sembilan Malam, di Akhir Pekan (Minggu), Sehari Sebelum Moment Malam Pergantian
Tahun !
Jalanan, yang nampak kecil, mirip Gang, namun masih sedikit Lebar Ini,
Dipadati oleh Para
Pelancong !
Bukan hanya dari Semarang,
namun juga dari Luar Kota Semarang !
Seperti : Jakarta,
Bandung, Medan, Surabaya, Makasar, maupun Manado
!
Semuanya Penasaran, ingin menikmati Sensasi Makan di Tengah Keberadaan Pasar Malam Kuliner Ini !
Bahkan, tak jarang Turis
Manca, sering lewat di depan Kami,
sambil sesekali Selfie, sebagai bukti Eksistensi
Diri, saat makan di Tempat Ini !
Ya !
Informasi mengenai Pasar Semawis,
Memang Kami dapati
dari Beberapa Postingan Penggiat Makanan
- Foodie Domestik, maupun Mancanegara, saat Mereka berada di Tempat Ini
!
Inilah, yang membuat Rasa
Penasaran (Curious) Kami tentang Keberadaan Pasar Semawis,
Hingga akhirnya Terjawab
Sudah, dengan mendatangi Tempat Terbaik
Ini !
Sedikit Saran :
Transportasi Online, seperti Go Car by Go Jek,
Bisa jadi Salah Satu Solusi nya,
Agar Liburan Kamu tambah menyenangkan, dan tidak stress di Jalan !
- Perjalanan Menuju Pasar Semawis - Kota Semarang -
1. Akses Masuk, yang agak sulit disebabkan Lokasinya, yang padat, dan sempit,
Sebaiknya, Kamu
menggunakan Transportasi Online,
jika ingin ke Semawis !
Ya !
Hal ini, memang biasa Kami lakukan !
Jika berpergian menggunakan Kendaraan Pribadi !
Biasanya Mobil,
Kami parkir di Hotel,
Dan Kami lebih
senang menggunakan Transportasi Online,
dan tak jarang Becak untuk
mengunjungi Tempat demi Tempat Terbaik di Kota Lain !
Sebab,
Beberapa Tempat, seperti :
Pusat Perbelanjaan (Mall) , hingga Icon -
Landmark Tertentu akan selalu ramai di datangi Para Pelancong !
Meski, sekali lagi,
Ada Fasilitas
Parkir Valet, tak menjadi Jaminan,
serta biasanya selalu penuh !
Sama, ketika Kami mengunjungi
Pasar Semawis Ini !
Kami menggunakan Go Car sebagai Transportasi
Berpergian Kami !
Bekal Minuman, dan Sedikit Makanan Kecil,
Sebaiknya jangan lupa dibawa !
Via : https://aqua.co.id/
2. Persiapkan Bekal Minum terlebih dahulu,
Mengingat antrinya hampir di Setiap Area Stand Makanan, yang cukup panjang,
Lebih baik Kamu,
mempersiapkan membawa Kebutuhan untuk
Makan, dan Minum !
Minimal Air Mineral, dan sedikit Makanan Kecil sebagai Teman Perjalanan Meng Eksplorasi Kuliner Terbaik Ini !
Bekal Air Mineral, dan Makanan Kecil Ini, bisa Kamu
beli, sebelumnya di Minimarket Terdekat
!
Jika Kamu tidak ingin seperti Kami,
Harus antri untuk dapetin Meja + Kursi Makan,
Lebih baik, Kamu datang lebih Awal !
- At Pasar Semawis -
3. Datang Lebih Awal !
Karena Semawis,
Konsepnya adalah : Pasar Malam (Night Market),
Maka sebaiknya Kamu
datang lebih awal bila ingin ke Tempat
Ini !
Sebab, makin Malam,
makin dipenuhi oleh Para Pelancong !
Sehingga,
Kamu, menjadi sulit untuk membeli Makanan Tertentu, karena dapat
dipastikan bakal disesaki oleh Para
Pembeli, dan Penikmat Makanan !
Lagipula, jika Malam
Hari,
Meja, dan Kursi, akan selalu penuh sebagai Tempat Makan, Kumpul
Keluarga, dan Kongkow Bareng Para Pelancong,
yang memang ingin menikmati Lezatnya
Makanan, dan Minuman di Tempat Ini !
Waktu, yang tepat mungkin Sekitar Pukul 7 Malam, untuk Kamu datang ke Pasar Semawis !
Meski Banyak Makanan, yang Halal,
Namun seperti Daerah Pecinan Umumnya,
Juga Banyak Makanan Tidak Halal !
- Makanan Halal At Pasar Semawis -
4. Bagi Umat Muslim harus lebih
berhati - hati dalam membeli Makanan
!
Layaknya Street
Food di Daerah Pecinan, pasti juga banyak, yang
menyediakan Makanan Non Halal, yang
mengandung Babi, maupun Sejenisnya !
Maka,
Bagi Umat Muslim,
harus lebih berhati - hati dalam
memilih Menu Makanan tadi !
Beberapa Menu Mie, banyak, yang tidak Halal,
Walaupun diakui, lebih Banyak, yang Halal daripada
tidak Halal !
Dan biasanya Mereka,
Para Pedagang selalu mencatumkan
dengan Kata “Non Halal” dan “Pork”
atau mengandung Babi !
Bawa Tas Pinggang, Jadi Solusi Tepat,
Agar Dompet Kamu tidak kecopetan !
- At Chatuchak Weekend Market -
5. Selalu Waspada dalam Membawa Barang Bawaan !
Mengingat Semawis
merupakan Pasar Malam bagi Rakyat Kebanyakan, dan selalu Padat Merayap,
Maka ada baiknya, Kamu
selalu waspada untuk membawa Barang
Bawaan Kamu !
Ya !
Untuk menghindari Hal,
yang tidak diinginkan, seperti : Kecopetan,
maupun Dompet hilang !
Serta,
Jika, membawa Anggota
Keluarga,
Kami sarankan :
Juga jangan terlalu berpencar, agar tidak sulit untuk mencarinya !
Juga jangan terlalu berpencar, agar tidak sulit untuk mencarinya !
Sebab,
Pusat Informasi, untuk melakukan Pengaduan Kehilangan, sepertinya :
tidak ada !
- At Pasar Semawis -
Semawis bisa
dibilang mempunyai Menu Makanan,
yang ber Aneka Ragam !
Ketika itu,
Kami coba Grilled Squid, yang mengingatkan Kami, saat melakukan Penjelajahan di Bangkok - Thailand, Beberapa Waktu Lalu !
Kami coba Grilled Squid, yang mengingatkan Kami, saat melakukan Penjelajahan di Bangkok - Thailand, Beberapa Waktu Lalu !
Begitupula dengan Nasi
Goreng, dan Ayam Panggang Tulang Lunak
nya,
Ke Semua Makanan, yang cukup Lezat itu dibandrol dengan Harga
:
Alamat :
Pasar Semawis
Kranggan, Jl. Gg. Warung Nomor. 50, Kauman, Semarang
Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah 50139 !
At Soto Kudus Mbak Lin
Hari Kedua Kami di Kota Semarang,
Eksplorasi Kuliner, tetap berlanjut !
Kali ini, yang Kami tuju adalah :
Lezat nya Soto Otentik Semarang !
Maklum,
Selain Lumpia,
Bandeng Presto, hingga Nasi Goreng,
Semarang, juga terkenal akan Soto nya !
Makanan Berkuah ini,
Sepertinya juga menjadi Kuliner Wajib bagi Para
Pelancong, yang sedang berkunjung ke Kota
Atlas Ini !
Soto Bangkong, Soto Pak Wito, dan tak lupa Soto
Kudus Mbak Lin, menjadi Pilihan
Terbaik bagi Kuliner Soto di Kota Semarang !
Sebenarnya, Kami ingin makan Soto di Tempat Ini !
- At Soto Pak Wito Dargo, Kota Semarang -
Sebenarnya,
Tujuan Pertama Kami dalam meng Eksplorasi Kuliner Soto Terbaik di Kota Semarang,
Sebelumnya adalah :
Soto Pak Wito , yang ada di Jalan Peterongan - Kota Semarang !
Rekomendasi Ini,
Kami dapati,
Ketika Dua Kali
menanyakan kepada Supir (Driver) Go Car untuk Rekomendasi
Soto Terbaik Semarang !
Dan Semuanya,
Tertuju kepada Soto
Pak Wito !
Selain lebih murah dari Soto Otentik Lainnya di Kota
Semarang,
Soto Pak Wito mempunyai Daging, dan Suiran Ayam,
yang lebih banyak, dan Cukup punya Rasa, yang Lezat !
Namun,
Hal ini menjadi pupus,
Ketika Soto Pak
Wito, yang terletak di Jalan Peterongan,
tutup atau mungkin tidak ada !
Google Maps sudah menunjukkan arah, yang
tepat, namun Kami tidak
menemukannya, hingga dua kali, Kami
berkeliling !
Padahal, jika dipikir :
Menurut Peta,
ketika itu,
Soto Pak Wito ada 2 Tempat, yang Lokasinya
berdekatan dari Tempat Kami memesan Go Car di Daerah Simpang Lima (Mall
Ciputra Semarang)
Bahkan Kami
sempat melewati Lumpia Gang Lombok,
yang Lokasinya juga berdekatan
dengan Soto Pak Wito di Jalan Dargo !
Namun lagi - lagi,
Kami tidak menemukannya, ketika itu !
Hingga Akhirnya,
Kami menyerah, dan memtuskan untuk ke
Soto Kudus Mbak Lin !
Serupa Tapi Tak Sama,
Dibandingkan dengan Soto Semarang,
Soto Kudus lebih Berkuah Keruh, dan Kuning !
- At Soto Kudus Mbak Lin -
Ya !
Meski Soto Kudus,
dan Semarang tidak sama,
Disebabkan Kuah
Soto Kudus lebih keruh, dan kuning dibandingkan dengan Soto Semarang, yang berkuah bening, dan kecoklatan,
Akan tetapi,
Keduanya masih mempunyai kemiripan, yaitu dari Segi Penyajian dengan Seporsi Mangkok Kecil !
Begitupula dengan Lauk
Pauk nya, yang disajikan sebagai Pelengkap
!
Mulai dari :
Perkedel, Serunduan (Sate Usus,
dan Telur Puyuh), hingga Tempe Kering !
Mungkin Inilah,
yang membuat Kami juga cukup
menjatuhkan Pilihan kepada Soto Kudus Mbak Lin !
- At Soto Kudus Mbak Lin -
Soto Ayam Khas Ini, cukup nikmat dihidangkan
bersama Lauk Pauknya !
Kuahnya, yang memang agak sedikit keruh, dan kuning dengan Adanya Campuran Kunyit di dalamnya, menambah Nikmat Tersendiri dari Lezatnya Soto Kudus Ini !
Harganya cukup terjangkau, untuk 1
Porsinya, sekitar Rp. 12.000,-
Ketika itu dengan 3
Mangkok Porsi, dan Beraneka Lauk
Pauk,
Kami hanya mengeluarkan Uang sekitar Rp. 70.000,- untuk 2 Orang !
Ekspresi Kelelahan, dan Akhirnya nemu Soto Ini !
- Soto Kudus Mbak Lin -
Tempatnya juga cukup nyaman, dan luas, mirip Pojok Makanan (Pujasera/ Food Court) ,
Dan sepertinya bukan hanya Soto Ayam Kudus, yang dihidangkan di Tempat Ini untuk Menu
Terbaiknya !
Rasa nya cukup terbayar,
Bagi Kami, ketika
itu, yang Seharian Penuh mengunjungi
:
Kampung Pelangi, Klenteng Sam Po Kong, hingga ngadem sebentar di Mall Ciputra, Simpang Lima - Semarang !
Alamat :
Soto Kudus Mbak Lin
Jl. Ki Mangunsarkoro Nomor.15, Karangkidul, Semarang Tengah,
Kota Semarang, Jawa Tengah 50241
Jalan Pandanaran, sebagai Lokasi, Tempat Kami
tinggal,
Memang terkenal akan Kuliner
Terbaiknya !
Di Tempat Ini,
Setidaknya berdiri Berbagai
Macam Pusat (Sentra) Oleh - Oleh Khas Semarang Sekitar !
Mulai dari Bandeng,
Wingko Babat, Wingko Rolls, Lumpia, Tahu Bakso, hingga Moaci (Moci) !
Tak lupa !
Beberapa Kuliner
Khas Jawa Tengah Sekitar, juga dijajahkan oleh Beberapa Pedagang
Kaki Lima, yang sengaja mangkal di Tempat
Ini !
Es Dawet Ayu Banjarnegara
- At Pedestrian Pandanaran -
Begitujuga dengan Es
Dawet Ayu Khas Banjarnegara (Banyumasan)
!
Kuliner Satu Ini,
Kami dapati, selepas pulang dari cuci
mata di Mall Ciputra, sekaligus
melihat Suasana Simpang Lima Semarang,
dan dilanjut makan Soto Kudus Mbak Lin
!
Ya !
Kota Semarang, yang memang panas, Ketika Itu,
Membuat Kami ingin
cari, yang seger - seger,
Selain Es Teh
Pucuk Harum dalam Kemasan Botolan,
yang sering menjadi Teman Perjalanan
Kami !
Walaupun nggak sempet beli Lumpia "Gang Lombok" ,
Lumpia Kaki Lima di Jalan Pandanaran Ini,
Cukup mengobati Rasa Penasaran Kami akan Lumpia,
Yang seakan jadi Otentik Kota Semarang !
- At Room 1110 - Louis Kienne Hotel Pandanaran -
Kami turun, tepat di depan Louis Kienne Hotel, Tempat
Kami menginap di Jalan Pandanaran
!
Sambil membeli Beberapa
Kudapan (Jajanan) Pasar sebagai Camilan untuk merayakan Moment
Pergantian Tahun di Malam Harinya
!
Tak ketinggalan
Lumpia, yang menjadi Jajanan Khas
Wajib Semarang, seharga Rp. 10.000.-
/ Lumpia !
Ya !
Meski,
Kami tidak sempat membeli Lumpia Gang Lombok (Sebagai Lumpia
Tertua di Kota Semarang),
Namun,
Nggak masalah buat Kami
!
Terlebih Rasa,
yang juga cukup nikmat dengan Olahan Rebung
hingga Daging Ayam, dan Seafood, tercipta dari Lumpia Kaki Lima Ini !
Yang juga mangkal di Jalan
Pandanaran, tepat di Depan Pusat
Oleh Bandeng Juwana Elrina !
Harganya mungkin lebih mahal dari Lumpia Ini !
- Lumpia Mahkota - Kota Madiun -
Harganya, bisa dibilang lebih mahal di
Kota Semarang,
Dibandingkan,
Jika Kami beli
Lumpia Mahkota, sebagai Lumpia TerEnak di Kota Madiun, Tempat tinggal
Kami !
Sebagai
Perbandingan :
Harga Lumpia
Mahkota adalah :
Rp. 6.000,- ,
Namun, saat Kami
beli Lumpia di Tempat Asalnya, walaupun di Pinggir
Jalan Kaki Lima sekalipun Harganya
: Rp. 10.000,- !
Bahkan Ada,
yang mencapai Rp. 12.000,-
- Rp. 15.000,- ,
Seperti : Lumpia
Gang Lombok Nomor 11 sebagai Lumpia
Tertua di Kota Semarang !
Namun, jika boleh jujur,
Olahan Rebung, yang berpadu dengan Daging Ayam, Sapi, maupun Udang (Seafood), pastinya begitu menggoda !!!
Kami sering minum Es Dawet Ayu di Tempat Ini !
- At Pinggir Jalan - Pematang Sawah, Jalur Propinsi - Selatan Jawa, Rawalo -
Via : http://tempatwisataindonesia.id
Selepas Kami membeli
sedikit Kudapan, Camilan Malam Tahun Baru,
Bergegaslah, Kami
menuju Es Dawet Ayu Banjarnegara itu
!
Ketika,
Minum Es Dawet Ayu
Banjarnegara,
Saya (Penulis),
Langsung teringat akan Sebuah Kenangan Minum Es Dawet Ini, sewaktu Kuliah dulu di Universitas Jenderal
Soedirman (Unsoed) - Purwokerto
!
Ya !
Ketika pulang ke Rumah
Mbah di Cilacap,
Saat melewati Jalur
Rawalo, Wangon, hingga Lumbir menuju Majenang, Cilacap,
Beberapa Pedagang
Kaki Lima Es Dawet Ayu Khas Banjarnegara, dan Banyumasan
selalu ada, tepat di Pinggiran Pematang
Sawah Jalur Selatan Propinsi Itu !
Jika, tidak salah, Harganya
Rp. 3.000,- - Rp.
3.500,- , Ketika Itu !
Akan tetapi Entahlah
sekarang ?
Jika dilihat dari Nilai
Inflasi, dan melemahnya Mata Uang
Rupiah, bisa jadi Harganya naik !
Daging Buah Duriannya Cukup Besar !
- At Pedestrian Pandanaran -
Yang membedakan dengan Es Dawet Ayu, yang Saya
minum dahulu adalah :
Es Dawet Ayu
Banjarnegara di Jalan Pandanaran Ini,
Ada Potongan Buah Durian, walau hanya Satu Biji Durian dengan Pongge
lebih kecil, dan Daging, yang cukup Besar !
Inilah, yang membuat Kami
tertarik !
Ternyata Ada Satu
Biji Daging Durian dalam Mangkoknya
!
Sehingga Penambahan
Kata “Durian” menjadi Es Dawet Ayu Durian Banjarnegara, cukup
disematkan pada Kuliner Tradisional Ini
!
Walau sekali lagi,
Es Dawet Ayu Aslinya tidak menggunakan Durian, yang mana Buah Ini hanya sebagai Pelengkap
Saja !
Dawet, dan Cendol mempunyai Kemiripan,
Hanya saja Bahan Tepung Dawet berasal dari Tepung Beras,
Sementara Cendol berasal dari Kacang Hijau "Hunkwe" !
(Kiri - Dawet) (Kanan- Cendol)
Secara Garis Besar,
Antara Dawet,
dan Cendol sebagai Minuman Khas Tradisional tidak
ditemukan Perbedaan Mencolok !
"Dawet, dan Cendol historisnya sama, penyebarannya
saja berbeda !"
- kata Sejarawan Kuliner, Fadly
Rahman !
Hanya Satu Perbedaan,
yang begitu nampak antara Dawet, dan
Cendol, yakni : Bahan Tepung, yang digunakan !
"Kalau Dawet itu dari masa lalu, sebut dalam Kakawin Kresnayana menggunakan Bahan
Baku Tepung Beras. Sementara sampingannya seperti Santan, dan Cairan Gula
Merah sudah umum dari dulu,"
"Sementara Cendol di Kawasan Jawa Barat,
Pembuatan Cendol menggunakan Bahan Tepung Kacang Hijau atau Hunkwe !" - kata Sejarawan
Kuliner, Fadly Rahman !
Link :
https://travel.kompas.com/read/2018/12/06/191000727/perbedaan-cendol-dan-dawet
Es Dawet "Durian" Banjarnegara !
- At Pedestrian Pandanaran -
Harga satu Porsi Dawet Durian adalah : Rp. 15.000,- / Mangkok nya.
Di mana,
Lokasi :
Jl. Pandanaran No. 52 - 57, Randusari, Semarang Sel, Kota Semarang, Jawa Tengah 50244 - Depan (Seberang) Louis Kienne Hotel
Pandanaran.
Japanese Cheese Cake Holland Bakery
At Room 1110 - Moment Pergantian Tahun
Masih di Hari Kedua,
Selepas,
Kami berpergian ke Beberapa Tempat di Kota Semarang !
Mulai dari :
Destinasi Wisata
Kekinian Kampung Pelangi, Wisata Budaya Klenteng Sam Po Kong,
hingga cuci mata di Mall Ciputra
Semarang, dan Ikon Landmark Simpang
Lima,
Lalu Kami lanjut untuk makan di Soto Kudus Mbak Lin, dan membeli Kudapan (Jajanan) Lumpia, serta minum Es Dawet Ayu Banjarnegara, tepat di Jalan Pandanaran,
Dan,
Lagi - lagi,
Demi merayakan Moment
Pergantian Tahun, dan juga berdekatan dengan Ulang Tahun Pernikahan Kami, yang ke Tujuh,
Sebuah Cheese Cake
ala Jepang (Japanese Cheese Cake), dipilih Kali Ini
untuk merayakan Moment Pergantian Tahun
!
Merayakan Moment Perjalanan Terindah Kami di Yogyakarta !
Red Velvet
Ya !
Demi menjaga Keharmonisan
Satu Sama Lain,
Tidak lupa,
Kami selalu merayakannya dengan
membeli Kue maupun Sepotong Kue sebagai Bukti Tanda Cinta Kami !
Menjadi Hal
Romantis, walaupun hanya sebatas Makanan
!
Dari Hal Kecil
Inilah (Dengan membeli Kue di Suatu Tempat),
Kami terbiasa untuk menjaga Keharmonisan Satu Sama Lain !
Walaupun, lagi -
lagi,
Japanese Cheese Cake dari Holland Bakery,
Sengaja dipilih oleh Kami
untuk merayakan Moment Pergantian Tahun
Kali Ini di Kota Semarang !
Ya !
Cheese Cake Ala
Jepang Ini,
memang cukup Happening saat ini,
Sejak kemunculan Pablo,
dan Uncle Tetsu, yang mengeluarkan Produk Kue ini, dan cukup digilai
oleh Masyarakat Urban Dunia !
Walaupun jujur diakui,
Tak seperti New
York Cheese Cake,
Cheese Cake Ala
Jepang (Japanese Cheese Cake) Ini, mempunyai tekstur, yang lebih
lembut (Smooth), dibandingkan Cheese Cake Ala New York (New York Cheese Cake) !
Pamor Holland Bakery sebagai Toko Kue memang tidak diragukan lagi !
- At Holland Bakery - Pandanaran, Kota Semarang -
Terlebih pamor Holland
Bakery sebagai Toko Kue, dan Roti, yang cukup dikenal di Indonesia, pastinya sudah tidak
diragukan lagi !
Sebelum,
Beberapa Toko Kue, dan Pastry Ala Rasa Luar Negeri
menjamur di Indonesia, seperti :
Le Gourmet, Bon Ami, Igor’s, maupun Pastries Cake Era Kini, The
Harvest Bakery !
Bersaman Mon Ami, yang didirikan Tahun 1976,
Holland Bakery juga menghadirkan Aneka Kue di Segment Premium !
Hanya saja, Jika Mon Ami lebih menghadirkan Kue Tradisional,
Holland Bakery lebih menyajikan Kue Ala Western!
Via : http://www.monamibakery.co.id/
Bersama Mon Ami,
yang didirikan Tahun 1976,
Holland Bakery (1978), mampu menjadi Perintis
(Pionir)
bagi Toko Kue Kering, Pastries, dan Roti untuk Segment Premium
di Masa nya !
Hanya saja,
Jika Mon Ami lebih
banyak berada di Segment Premium untuk
Kue Tradisional Indonesia,
Sedangkan Holland
Bakery, lebih banyak menyajikan Kue,
dan Roti Ala Eropa - Western (Kebarat - Baratan) !
Holland Bakery, juga dikenal sebagai Spesialis nya Kue Tart,
Dan Beberapa Kue
Kering nya, seperti : Kue Kering
Keju (Kaasstengels), cukup jadi Juara !
Harganya ,
Juga cukup dijangkau, dan masih Masuk Akal (Make Sense)
!
Walau sekali lagi,
Itulah Sebabnya,
Holland Bakery, yang didirikan Pertama Kali di Jakarta, Tahun 1978,
Kini memiliki lebih dari 200 Gerai di Seluruh
Indonesia, seperti :
Di Kota Jakarta,
Bandung, Surabaya, Solo, Semarang, Lampung, Batam, Pekanbaru, Makassar, Bali, Balikpapan, hingga Manado !
Berbagai
Penghargaan, yang
diterima oleh Holland Bakery,
seperti :
- Top Brand Awards
oleh Frontier Consulting Group, dan Marketing Magazine di Tahun 2009,
- “The Most Favourite and Popular Bakery”
berdasarkan Survei Bakery Indonesia
Magazine di Tahun 2009,
- Top Brand Awards
oleh Frontier Consulting Group, dan Marketing Magazine di Tahun 2010,
- Top Brand Awards oleh Frontier Consulting Group, dan Marketing
Magazine di Tahun 2011,
Cukup membuktikan akan Hal itu !
Cukup membuktikan akan Hal itu !
Sebab :
Slogan (Tagline) “Teratas Karena
Kualitas” dari Holland Bakery
lah, yang menyebabkan Roti, dan Kue Premium Ini dapat bertahan hingga
kini !
Japanese Cheese Cake - Holland Bakery
- At Room 1110 - Louis Kienne Hotel Pandanaran -
Finally,
Kami memilih Japanese Cheese Cake dengan Harga
Rp. 35.000,- / Cheese Cake untuk merayakan Moment Pergantian Tahun Ini !
“Alhamdullilah ,
Terima Kasih Allah SWT ,
Zat, yang Maha Pengasih, dan Penyayang !
Hampir 7 Tahun Perjalanan Pernikahan,
Kami diberikan
Kekuatan Satu Sama Lain,
Untuk Saling menyayangi, dan melengkapi
!
Jadikanlah Kami sebagai Pribadi,
Yang selalu mensyukuri Detik demi Detik
Dari Perjalanan Ini !
Berikanlah Kami ,
Kesehatan, Kelancaran, Kebahagiaan,
Dan Keberkahan Hidup
Pada Keluarga Kami !
Aamiin Ya Rabbal’Alamin !
Sepotong Japanesse Chesse Cake ini,
Mengawali Hari Pertama Kami
Dengan Rasa Syukur
Pada Moment Pergantian Tahun Ini
Alamat :
At Room 1110 -
Louis Kienne Hotel Pandanaran
Jl. Pandanaran No.18, Pekunden, Semarang Tengah, Kota
Semarang, Jawa Tengah 50241
Sedikit Oleh - Oleh
Ini Hari Ketiga,
Hari Terakhir Kami
di Kota Semarang !
Ya !
Bisa dibilang Kota
Ini, cukup memberikan Kesan bagi
Kami, terutama Soal Cita Rasa Kuliner nya, yang rata - rata Lezat, dan ber Aneka
Ragam !
Sebuah Kota
Pelabuhan dengan
Keanekaragaman Kuliner nya, yang cukup mumpuni, dan mampu diperhitungkan di Indonesia
!
Walapun diakui,
Kota Ini, tidak cukup nyaman untuk
ditinggali !
Dengan Cuaca Panas,
Berdebu, dan Adanya Titik Kemacetan di Beberapa
Tempat, membuat Suasana Jalan -
Jalan Kami, ketika itu, menjadi tidak
Nyaman !
Sepertinya Pemerintah
Kota,
Harus berusaha lebih keras lagi untuk menjadikan Kota Ini,
Layak secara Sempurna !
Bukan hanya Layak
sebagai Destinasi Kuliner Terbaik,
Namun juga Layak
sebagai Destinasi Wisata Budaya, Kekinian, hingga Belanja, yang benar - benar
dapat diAndalkan !
Titik Kemacetan di Jalan Pandanaran !
- At Kota Semarang -
Di Sepanjang Jalan
Utama,
Terutama seperti :
Jalan Pemuda, Pandanaran, dan Kawasan
Simpang Lima, memang terdapat Pedestrian,
yang cukup ramah bagi Para Pejalan Kaki,
Namun sekali lagi,
Hal itu dirasa belum cukup,
Sebab Semarang,
yang Kotanya memang Panas, harus lebih bersih, bebas dari Polusi, dan Asap Kendaraan Bermotor dari Beberapa
Titik Kemacetan, yang ada di Kota Ini
!
Beberapa Tempatnya, yang memang dikenal sebagai
Daerah Banjir, juga harus lebih Bebas dari Banjir !
Sehingga,
Budaya Banjir, yang melekat pada Kota Ini, lambat laun menjadi hilang
dengan sendirinya !
Eksplorasi Oleh - Oleh Pertama Kali Kami di Jalan Pandanaran
- At Tahu Bakso Tresno Ati -
Untuk itulah,
Demi memuaskan Rasa
Penasaran Kami akan Jalan Pandanaran,
yang dikenal sebagai Salah Satu Pusat
(Sentra) Oleh - Olehnya Kota Semarang,
Kami menuju ke Tempat Ini !
Setelah Pukul 2
Siang selepas Check Out dari Louis Kienne Hotel - Pandanaran, Tempat Kami menginap,
Rencananya Ada Beberapa Tempat, yang Kami
tuju untuk membeli Oleh - Oleh
di Sekitar Jalan Pandanaran Ini !
Ada Pesan Moral di balik Cerita KI Ageng Pandan Arang (Pandanaran 1)
Via : http://agathanicole.blogspot.com
Menurut Sejarahnya
:
Jalan ini diambil dari Bupati Pertama
Semarang, yang diangkat oleh Sultan
Demak Bintara, yang bernama :
Ki Ageng Pandan
Arang (Pandanaran, Pandanaran I)
Ki Ageng Pandan
Arang juga
dikenal sebagai :
Tokoh Penyebaran
Islam di Daerah tersebut.
Meskipun Se Zaman
dengan Para Wali Sanga,
Ia tidak termasuk di dalamnya !
Berdasarkan Arsip De
Gouverneur Van Java,
Dia pun dikenal sebagai Sultan Bajat atau Kiyai Gede Semarang !
Link :
https://id.wikipedia.org/wiki/Ki_Ageng_Pandan_Arang
Jalan Pandanaran menuju Tugu Muda, kini, yang juga ditumbuhi oleh Hotel !
- At Louis Kienne Hotel Pandanaran -
Masa demi Masa berganti,
Dan kini,
Jalan Pandanaran dikenal sebagai Pusat Bisnis, dan Perdagangan, yang tergabung dalam Kawasan Segitiga Emas, dan Central Business District (CBD) nya Kota Semarang, meliputi :
Pemuda, Pandanaran, dan Kawasan
Simpang Lima !
Jalan ini ditumbuhi oleh Hotel, Pusat Perbelanjaan, Rumah
Sakit, Restaurant,
Entah Apa, yang
menjadi Alasan,
Pandanaran juga dikenal sebagai Pusat Oleh - Oleh !
Namun,
Kehadiran Bandeng
Juwana Elrina, Tahu Bazo Tresno Ati, hingga Wingko Gulung - Wingko Rolls, cukup
membuktikan itu !
Lumpia Mbak Lien Cabang Pemuda
- Depan Bandeng Juwana Elrina -
Via : https://www.indonesiakaya.com
Belum lagi Beberapa Toko
Oleh - Oleh, yang tidak Kami kunjungi, sebelumnya !
Hingga Lumpia Mbak
Lien, yang juga buka cabang Kaki Lima
nya, tepat di Depan Bandeng Juwana
Elrina !
Kabarnya,
Mbak Lien adalah :
Generasi Penerus
Lumpia Siem Swie Hie, yaitu : Kakak Kandung dari Siem Swie Kiem, Pendiri Kuliner Lumpia di Gang
Lombok,
Sebagai Lumpia
Tertua di Kota Semarang !
Yang Spesial dari Lumpia
Mbak Lien adalah : Isinya, yang
ditambahi Racikan Daging Ayam Kampung.
Selain itu, terdapat Tiga
Macam Isi Lumpia, diantaranya :
Lumpia Isi Udang (Seafood), Ayam, dan Campuran Keduanya.
Link :
https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/jalan-pandanaran-surga-belanja-oleh-oleh-khas-semarang
Finally,
Demi memenuhi Rasa Penasaran Kami,
Demi memenuhi Rasa Penasaran Kami,
Kami mencoba membeli Beberapa Oleh - Oleh, dan MengEksplorasi Beberapa Kuliner Otentik, yang Ada di Kota Semarang !
1. Yang Pertama Kali,
Ya !
Tahu Bakso sepertinya juga menjadi Salah Satu Kuliner Otentik Khas Semarang
!
Semarang, yang merupakan Kota Pelabuhan, dan juga dihuni oleh Masyarakat Tionghoa,
Menjadikan Beberapa
Makanan nya, merupakan Perpaduan (Akulturasi) dari Kedua Budaya Itu (China -
Jawa Peranakan) !
Bukan hanya Lumpia,
dan Siomay, yang juga hadir di Beberapa Tempat di Kota Semarang, sebagai Kuliner
Otentik Masyarakat nya,
Namun Kehadiran
Tahu Bakso, yang memang Asli Ungaran,
Semarang, juga cukup diminati oleh Para Pelancong !
Tahu Bakso ini biasanya digoreng,
namun Ada juga, yang dikukus, dan Bentuknya Kotak - Kotak
!
Baksonya,
Ada, yang berasal dari Sapi, Ikan, maupun Udang (Sea Food) !
Harganya Rp. 35.000,- / Kotak dengan isi 10 Tahu
Bakso, ketika itu,
Cukup memberikan Kepuasaan,
dan Kenikmatan Tersendiri !
Terlebih,
Alamat :
Tahu Bazo Tresno
Ati
Jl. Pandanaran No.41, Randusari, Semarang Sel, Kota
Semarang, Jawa Tengah 50244
2. Yang Kedua,
Kami menuju Sebuah Tempat Oleh - Oleh,
yang bernama Wingko Rolls Semarang !
- At Wingko Rolls Semarang -
Kalau mendengar Istilah Wingko,
Kota Ini memang jadi Jagonya !
Meski Wingko Babat
bukan berasal dari Kota Semarang,
Melainkan berasal dari Daerah Babat,
Sebuah Kota Kecil di Lamongan Jawa Timur, yang menjadi Titik Persimpangan Bojonegoro, Jombang,
Tuban, dan Surabaya,
Namun, lagi - lagi,
Wingko Babat seakan menjadi Kuliner Otentik Kota Semarang !
Bahkan mampu menguasai Pasar Semarang dalam Hal
Kuliner Tradisional Indonesia, yang dijual di Kota Ini !
Link :
https://id.wikipedia.org/wiki/Wingko_babat
Apakah ini Nasi Gandul atau bukan ?
Entahlah !!!
Yang jelas, Kami beli via Babang Gojek, saat di Kota Semarang !
- At Louis Kienne Hotel Pandanaran - Kota Semarang -
Sama Hal nya
dengan Beberapa Kuliner Tradisional
Daerah Pesisir Pantai Utara Jawa (Pantura),
dan Jawa Tengah Lainnya,
Semisal :
Nasi Gandul, yang berasal dari Pati, Sebuah Daerah Pesisir Pantai Utara, yang berada di Jawa Tengah !
Kepopuleran Nasi
Gandul di Semarang, seakan - akan juga menjadi Kuliner
Otentik Kota Ini !
Di Beberapa Tempat,
Di Kota Semarang,
memang menjual Kuliner Ini !
Bahkan,
Nasi Gandul Pak
Hary, yang
berada di Jalan Gajah Mada, juga
seakan menjadi Kuliner Wajib bagi Para Pelancong, yang ingin berburu Kuliner Tradisional di Kota Semarang !
Wingko Babat, juga sangat terkenal di Kota Semarang !
Via : https://id.tastemade.com
Maka dari Itulah,
Wingko Babat seakan menjadi Kuliner Otentik Khas Semarang !
Sejenis Kue, yang terbuat dari Kelapa Muda, Tepung Beras Ketan, dan Gula.
Di mana,
Wingko sangat terkenal di Pantai Utara Pulau Jawa !
Kue ini sering dijual di Stasiun Kereta Api, Terminal Bis atau juga di Toko Kue untuk Oleh - Oleh Keluarga !
Link :
Memasuki Toko Kue
Ini,
Kami langsung tertuju dengan Penamaan Semarang Wingko Rolls, tanpa
embel Wingko Babat !
Ya !
Sepertinya Toko
Kue Ini,
Ingin mempopulerkan Nama Wingko Gulung Semarang (Semarang
Wingko Rolls),
Memang berasal dari Kota Semarang, dan seakan menjadi Trade Mark Kuliner Kue bagi Kota Semarang !
Memang berasal dari Kota Semarang, dan seakan menjadi Trade Mark Kuliner Kue bagi Kota Semarang !
Dewi Sandra, Si Pencipta (Founder) Semarang Wingko Rolls !
Via : https://ksmtour.com
Latar Belakang Wingko Gulung ini,
Karena Kesukaannya,
Si Pencipta Semarang Wingko Rolls Ini,
“Dewi Sandra” !
Seorang Selebriti Indonesia, yang memang suka akan Kue Wingko Babat, dan Kenanekaragaman Budaya di Kota Semarang, yang dapat hidup secara damai !
Seorang Selebriti Indonesia, yang memang suka akan Kue Wingko Babat, dan Kenanekaragaman Budaya di Kota Semarang, yang dapat hidup secara damai !
Untuk itulah :
Dewi Sandra memutuskan untuk membuka Bisnis Oleh - Oleh, yang Kekinian,
tapi tetap menjaga Cita Rasa Asli Khas
Wingko Babat itu sendiri.
Semarang
Wingkorolls
dibuka Tanggal 22 Juli 2017, di Jalan Kawi No. 3 Semarang,
Dan kini,
Tersebar di Beberapa
Penjuru Kota Semarang, seperti :
Di Jalan Pandanaran,
Trans Studio Mini, dan Java Supermall Semarang !
Konsep Kue nya bisa dibilang Kekinian !
Via : https://semarangwingkorolls.net
Ya !
Konsepnya bisa dibilang Kekinian
!
Memadukan Hal
Kekinian dalam Kue, seperti
adanya Rasa Keju, Hazelnut Crispy, Peanut Nougghat, Greentea
Cornflakes, dan Choco !
Namun tetap mempertahankan Rasa Asli Wingko Babat itu sendiri, yang kental akan Aroma Kelapa Muda, Beras Ketan, dan Gula,
yang dipanggang !
Surabaya Patata milik Selebriti Ria Ricis, dan Oki Setiana Dewi !
Sepertinya, memadukan Hal
Kekinian dalam Bisnis Kue,
memang dilakukan oleh Para Selebriti
Indonesia !
Sebut saja :
Malang Strudel milik Teuku Wisnu, Jogja Scrummy
milik Dude Harlino, Bandung Makuta milik Laudya Chintya Bella, Medan Napoleon milik Irwansyah, dan Zaskia Sungkar, hingga Patata
milik Ria Ricis, dan Oki Setiana Dewi !
- Semarang Wingko Rolls Cheese -
Via : https://semarangwingkorolls.net
Ketika itu,
Kami membeli Semarang Wingko Rolls Rasa Keju, dan Peanut Nougghat dengan Harga
:
Rp. 60.000,- untuk Rasa Peanut Nougghat, dan
Rp. 65.000,- untuk Rasa Keju (Cheese),
Alamat :
Semarang Wingko
Rolls
Jl. Pandanaran No.49, Randusari, Semarang Sel, Kota
Semarang, Jawa Tengah 50244
3. Bandeng Juwana Elrina,
Dipilih sebagai Destinasi
Terakhir Kami dalam berburu Oleh - Oleh Khas Semarang !
- At Bandeng Juwana Elrina -
Cukup lama,
Kami berada di Tempat
Ini,
Selain untuk Keperluan
membeli Oleh - Oleh,
Kami juga ingin menikmati Sensasi Makan Bandeng Presto, yang
berada di Lantai Dua dari Pusat Oleh - Oleh Ini !
- At Bandeng Juwana Elrina -
Menurut apa yang Kami
kutip :
Bandeng Juwana
Elrina adalah :
Sebuah Pusat Oleh -
Oleh, yang didirikan di Kota Semarang pada Tahun
1981 !
Bandeng Juwana,
Tidak hanya menjual Makanan
Khas Semarang - Pantura, Jawa Tengah,
seperti :
Bandeng Duri Lunak (Presto), Wingko, Tahu Bakso, Moaci, dan Lumpia,
Akan tetapi,
Tempat Ini juga menyediakan Ber Aneka Macam Makanan Khas Jawa Tengah Lainnya, seperti :
Enting - Enting
Gepuk, Bakpia, dan masih banyak lagi !
Bandeng Presto
Produk Andalan Bandeng Juwana Elrina !
Via : http://www.bandengjuwana.com/
Produk Andalan Bandeng
Juwana Elrina, yaitu : Bandeng Duri
Lunak (Presto) !
Diproses dari Bandeng
Segar Pilihan sehingga menghasilkan Suatu
Produk, yang berkualitas !
Bandeng juga diolah menjadi Aneka Sajian Bandeng, yang tak kalah Lezatnya, seperti :
Otak Bandeng, Bandeng Asap, dan Goreng
Telur, Bandeng Teriyaki, serta masih
Banyak Berbagai Pilihan sesuai Selera (Taste) !
Sajian Aneka Menu Bandeng !
- At Waroeng Bandeng Juwana -
Untuk menambah Kenyamanan
Berbelanja tersedia Waroeng Bandeng
Juwana, tepat di Lantai Atas Toko
Bandeng Juwana Elrina !
Waroeng Bandeng
Juwana mengkreasikan Bandeng dengan Berbagai Macam
Resep Masakan, seperti :
Gule Bandeng, Tongseng Bandeng, Bandeng
Tauco, Sate Bandeng, dan Lain - Lain !
Dan tentunya akan semakin menambah Pengalaman Wisata bagi Para
Penikmat Kuliner di Kota Semarang
!
Link :
Untuk itulah,
Demi berburu Kuliner,
dan Oleh Khas Semarang - Jawa Tengah,
Kami cukup lama di Tempat Ini !
Mulai dari Bandeng
Presto, Lumpia, Moaci, Bagelen, hingga Aneka
Kerupuk Kulit, dan Rambak cukup
jadi buruan Oleh - Oleh Kami !
Jika tidak salah,
Harga Paketan
Bandeng Presto
untuk 2 Ekor Utuh, berkisar :
Rp. 125.000,-
Itupun Kami harus mengantri cukup lama !
Pesan, dan Kesan dari Para Selebriti Tanah Air, yang terpampang Nyata
Di Dinding Toko Oleh - Oleh Ini !
- At Bandeng Juwana Elrina -
Ya !
Sekali lagi bisa dibilang wajar !
Tempat Ini juga menjadi Langganan Para Selebriti, hingga Tokoh Penting di Indonesia
!
Terutama, yang ingin berburu Kuliner, dan Oleh - Oleh
Khas Semarang - Jawa Tengah !
Seingat Kami,
Mulai dari :
Kris Dayanti (KD), Yuni Shara, Okky Asokawati, Soraya, dan Marissa Haque,
Pernah membeli Oleh
- Oleh atau Sekedar Incip Enaknya Kuliner Bandeng, yang terletak di Resto Lantai 2,
Dan Terutama
di Pusat Oleh - Oleh Bandeng Juwana Elrina -
Pandanaran !
Finally,
Selesai juga belanja Oleh - Olehnya !
- At Depan Bandeng Juwana Elrina -
Beberapa Oleh -
Oleh Lainnya,
seperti :
Lumpia, jika tidak salah, berharga Rp. 12.000,- - Rp. 15.000,- , juga menjadi Buruan Kami, ketika itu !
Belum lagi !
Moaci (Moci), Kue Jepang, yang
terbuat dari Beras Ketan, ditumbuk
sehingga lembut, dan lengket, kemudian dibentuk menjadi bulat, juga menjadi Incaran Kami !
Harganya, jika tidak salah : Rp. 25.000,- / Kotak
Alamat :
Bandeng Juwana
Elrina Pandanaran
Jl. Pandanaran No.57, Randusari, Semarang Sel., Kota
Semarang, Jawa Tengah 50244
Saatnya Makan Bandeng !
At Waroeng Bandeng Juwana Pandanaran
Ini menjadi Destinasi Terakhir Kami,
Dalam berburu Kuliner,
dan Oleh - Oleh Khas Semarang - Jawa Tengah
!
- At Waroeng Bandeng Juwana - Pandanaran -
Waroeng Bandeng Juwana adalah :
Sebuah Resto, yang berada di Lantai Dua,
Satu Tempat dengan Bandeng Juwana Elrina, sebagai Pusat
Oleh - Oleh Khas Semarang !
Di Resto, yang
menjadi milik dari Bandeng Juwana Elrina,
Pastinya, punya Menu
Makan, yang Spesialis nya
menyajikan Menu Bandeng !
Mulai dari :
Bandeng Presto (Tulang Duri Lunak), yang menjadi Andalannya,
Asam Bandeng, Gulai Bandeng, hingga Garang
Asam Bandeng,
Semua tersaji Lengkap,
dan Nikmat !
Sambil menunggu Waktu Check Out !
- At Louis Kienne Hotel Pandanaran -
Ya !
Bagi Kami,
yang kebetulan, sengaja sedikit Sarapan
(Breakfast) di Hotel, Tempat Kami
menginap pada Hari Ketiga,
Akan terasa nikmat,
Ketika makan di Tempat
Ini !
Terlebih, waktu Check
Out Kami, Pukul 12 Siang,
Memang bertepatan dengan Jam Makan Siang !
Dan nggak Ada Salahnya
untuk Makan Siang (Lunch) di Tempat Ini !
Lagipula,
Saya (Penulis) dari Kemarin,
memang ingin sekali untuk makan di Tempat
Ini, selepas Perjalanan Pulang
dari Jalan - Jalan Keliling Semarang di Hari Kedua !
Panen Bandeng !
- At Tambak Bandeng Juwana, Pati - Jawa Tengah -
Via : https://arsip.murianews.com
Berbicara Bandeng,
Terutama Bandeng
Presto, Berduri Tulang Lunak,
Pastinya tidak lepas dari Kecamatan Juwana, Kabupaten
Pati sebagai Penghasil Ikan Bandeng
Terbaik di Propinsi Jawa Tengah !
Di Tempat Ini,
Setidaknya berdiri Ratusan
Tambak Bandeng, yang siap di Ekspor
maupun di Distribusikan ke Beberapa Wilayah Indonesia, khususnya Semarang - Jawa Tengah !
Maka tidak heran,
Jika Bandeng
Presto Juwana juga menjadi Trade
Mark Tersendiri bagi Kuliner Terbaik di Kota Semarang
!
Bandeng Presto Juwana Elrina, yang Siap Kami santap di Rumah !
- At Jl Kemiri G 14, Kota Madiun - Jawa Timur -
Seperti, Apa,
yang Kami kutip :
Bandeng Presto adalah :
Makanan Khas
Indonesia, yang
berasal dari Kota Semarang, Jawa Tengah
!
Makanan ini dibuat dari Ikan Bandeng (Chanos Chanos),
yang dibumbui dengan Bawang Putih, Kunyit, dan Garam !
Ikan Bandeng Ini kemudian dimasak pada Alas Daun Pisang dengan cara di Presto, lalu di Goreng !
Presto adalah :
Cara memasak dengan Uap
Air, yang Bertekanan Tinggi.
Makanan, yang dimasak dengan cara ini
diletakkan dalam Panci, yang dapat
dikunci dengan rapat.
Air, yang berada di dalam Panci ini kemudian dipanaskan hingga
mendidih.
Uap air, yang timbul akan memasak Makanan, yang berada di dalam Panci Ini !
Karena Ikan Bandeng
terkenal memiliki Banyak Duri, maka dilakukan dengan cara di Presto !
Bandeng Presto menjadi Makanan, yang cukup digemari !
Karena dengan cara masak di Presto, Durinya menjadi
sangat lunak !
Toko, yang Pertama Kali, mematenkan Bandeng Presto di Kota Semarang !
- At Bandeng Presto - Pandanaran -
Via : http://bandengpresto-semarang.com/
Dalam Perkembangannya,
Bandeng Presto ditemukan pada Tahun 1977 oleh Ibu Hanna Budimulya !
Pada awalnya Bandeng
Presto dibuat dalam Skala Kecil untuk
Kalangan Sempit Saja di Daerah Juwana, Pati - Jawa Tengah !
Namun karena digemari Banyak Orang,
Produksi Bandeng
Presto semakin
berkembang, dan juga menjadi Oleh - Oleh Khas
Kota Semarang, sebagai Ibukota dari
Propinsi Jawa Tengah !
Link :
https://id.wikipedia.org/wiki/Bandeng_presto
Menu Aneka Bandeng, yang Lezat !
- At Waroeng Bandeng Juwana -
Finally,
Kami akhirnya memutuskan untuk Makan Bandeng Presto, dan Ber Aneka Hidangan Bandeng Lainnya,
seperti :
Garang Asam Bandeng, Bandeng Asam Pedas, hingga Gulai
Bandeng !
Segelas Es Dawet, dan Teh Manis Hangat !
- At Waroeng Bandeng Juwana -
Tak lupa,
Segelas Es Dawet
Ayu, dan Es Teh Manis Hangat, menjadi Pemuas Dahaga Kami, Ketika Itu !
Harganya cukup Murah !
Hanya dengan Rp.
120.000,- ,
Alamat :
Waroeng Bandeng
Juwana - Bandeng Juwana Elrina Lt 2
Jl. Pandanaran No.57, Randusari, Semarang Sel, Kota
Semarang, Jawa Tengah 50244
Selamat Tahun Baru 2019 !
- At Louis Kienne Hotel Pandanaran -
Ada Perjumpaan, adapula
Perpisahan !
Mungkin belum Banyak,
yang Kami dapat sajikan bagi Para Pembaca mengenai Perjalanan Terindah Kami Kali Ini,
tepat di Moment Pergantian Tahun 2018
!
Namun,
Setidaknya Keindahan,
Kuliner, dan Budaya dari Kota Semarang,
cukup di Hati Kami !
Mulai dari Keramahan
Warganya, Keanekaragaman Budaya,
hingga Kuliner,
Ya !
Tak heran,
Jika Kota Semarang
juga punya Tagline : “Variety Of Culture” !
Karena dari Tempat
Ini,
Ber Aneka Budaya, dan Kuliner nya cukup berkembang !
Dari Masyarakat
Kota nya, yang selalu hidup Rukun,
Aman, dan Tentram !
- At Rest Area 429 KM - Tol Trans Jawa -
Akhirnya,
Tepat di Pukul 2
Siang,
Perjalanan Pulang ke Kota Madiun,
Dari Rest Area 429
Km - Tol Trans Jawa,
Kami pamit dulu,
Sampai Jumpa di Perjalanan Terindah Berikutnya !
Waalaikumssalam
Warahmatullahi Wabarokatuh !
Terkini Indonesia
Terbaik Indonesia
Travelling
Kita